Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KEMENTERIAN
JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NOMOR 15, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 3842638,3805563
Laman : https://www.kemenpppa.go.id – Email: persuratan@kemenpppa.go.id

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya
Berupa Jasa Kebersihan Kemen PPPA Tahun 2024

Nomor: __________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun dua ribu dua
puluh empat antara:

1. Dwi Jalu Atmanto, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang bertindak untuk dan atas nama
Satker , yang berkedudukan di Sekretariat Kementerian PPPA, yang berkedudukan di Jalan Medan
Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satker
Sekretariat Kementerian PPPA No. 1 Tahun 2022 Tanggal 2 Januari 2022, selanjutnya disebut “Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)” dan

2. [__________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia], yang bertindak untuk dan
atas nama __________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia],
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No. ___ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal
____________ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut
”Penyedia”]

Para Pihak menerangkan bahwa:


(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan.
(b) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah menunjuk Penyedia melalui Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ...... ,tanggal ......... bulan ..... tahun ........., untuk melaksanakan Pekerjaan
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, selanjutnya disebut “Pengadaan Jasa
Lainnya”.
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), memenuhi persyaratan
kualifikasi, memiliki keahlian profesional, personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini.
(d) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili.
(e) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan
dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai
berikut:
Pasal 1
Istilah dan Ungkapan

Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum
dalam lampiran Kontrak ini.

Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya, yaitu menyediakan jasa kebersihan untuk Gedung
Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA, dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak sesuai dengan SSKK
dan Lampiran A. Harga dan Kuantitasnya.

Pasal 3
Jenis dan Nilai Kontrak

(1) Pengadaan Jasa Lainnya ini menggunakan jenis Kontrak Lump Sum.
(2) Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar
Rp______________ (_________________ rupiah);
(3) Pekerjaan ini dibayar dari alokasi DIPA Tahun Anggaran 2024, Nomor: SP DIPA-
047.01.1.427944/2024 tanggal 24 November 2023, dengan kode MAK MAK
2785.EBA.994.002.C.521111 Operasional dan Pemeliharaan Kantor.

Pasal 4
Dokumen Kontrak

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a) Adendum Surat Perjanjian(apabila ada);
b) Pokok perjanjian;
c) Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d) Syarat-syarat Umum Kontrak;
e) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
f) Spesifikasi teknis;
g) Gambar-gambar (apabila ada);
h) Daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
i) Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada Ayat
(1) di atas.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban timbal-balik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia dinyatakan dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).

Pasal 6
Masa Berlaku Kontrak

Masa berlaku Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan selesainya
pekerjaan dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana diatur dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
DENGAN DEMIKIAN, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi
Para Pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama: Untuk dan atas nama Penyedia


Pejabat Pembuat Komitmen __________
Satker Sekretariat Kementerian PPPA,

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Satker PPK maka rekatkan materai Rp 10.000 )]
Penyedia maka rekatkan materai Rp 10.000 )]

Dwi Jalu Atmanto [nama lengkap]


Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya [jabatan]
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Jasa Lainnya adalah jasa nonkonsultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem
tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan;
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD;
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang.
1.5 Pejabat Penandatangan Kontrak adalah PA, KPA, atau PPK.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi
lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
barang;
1.8 Sub Penyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan adalah kerja sama usaha antar penyedia dalam bentuk
konsorsium/kerja sama operasi/bentuk kerja sama lain yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis
yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh peserta/penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban peserta/penyedia;
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia dan
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
Kontrak;
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender, kecuali disebutkan secara eksplisit sebagai hari
kerja;
1.14 Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya
pekerjaan yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang
telah memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan Pajak
Pertambahan Nilai, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya;
1.15 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu barang sesuai peruntukannya yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
1.16 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
1.17 Personel inti adalah orang yang ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan
1.18 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan
dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban Para Pihak;
1.20 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan
pada Surat Pesanan (SP) yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
1.21 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah adalah tanggal penyerahan
pekerjaan, yang dinyatakan dalam berita acara serah terima pekerjaan
yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
1.22 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.23 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan
merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN/APBD.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang
tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat
Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia [kecuali dalam rangka
Hukum pinjaman/hibah luar negeri menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia,


[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di negara
pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan pemerintah dan
negara pemberi pinjaman/hibah).

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak


Korupsi, Kolusi, dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
(KKN) serta menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penipuan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini.
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen
dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota


Kemitraan/KSO apabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan sub penyedianya
(jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-


larangan diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi administrastif sebagai
berikut:
a. Pemutusan Kontrak.
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK.
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. Dimasukkan dalam daftar hitam
Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi.

4.4 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini


harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
Pihak setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

7. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

8. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan berkewajiban
untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

9. Pengalihan 9.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian
dan/atau nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, atau
Subkontrak pemisahan.

9.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan pelaku usaha lain antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan, kecuali pekerjaan utama dalam
kontrak ini sebagaimana diatur dalam SSKK.

9.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakan sebagian pekerjaan dan dilarang


mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

9.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut


sejak awal di dalam Dokumen Pemilihan dan dalam Kontrak diijinkan untuk
disubkontrakan.

9.5 Penyedia hanya boleh mensubkontrakan pekerjaan setelah mendapat


persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Penyedia tetap
bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

9.6 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Penyedia dikenakan sanksi


sebagaimana diatur dalam SSKK.

10. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu
Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
11. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab penuh terhadap personil
Mandiri dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

12. Kemitraan Kemitraan memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat
Perjanjian Kemitraan untuk bertindak untuk dan atas nama Kemitraan dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

13. Jadwal 13.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian
Pelaksanaan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
Pekerjaan
13.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.

13.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan


dalam SSKK.

13.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai


jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum
kontrak.

14. Penyerahan 14.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyerahkan keseluruhan lokasi kerja
Lokasi Kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Sebelum penyerahan lokasi
(apabila kerja, dilakukan pemeriksaan lapangan bersama yang dituangkan dalam
diperlukan) Berita Acara Peninjauan Lokasi Kerja.

14.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam Adendum Kontrak.

14.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari lokasi kerja
maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja
tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi serta dibuat
Berita Acara.

14.4 Penyerahan lokasi kerja dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
Lokasi Kerja yang ditandatangani oleh para pihak.

15. Surat Perintah 15.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14
Mulai Kerja (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak, kecuali
(SPMK) apabila anggaran belum berlaku.

15.2 Tanggal penandatanganan SPMK oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


ditetapkan sebagai tanggal mulai berlaku efektif Kontrak.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Program Mutu 16.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat
persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

16.2 Program mutu disusun oleh penyedia paling sedikit berisi:


a. informasi pengadaan barang;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

16.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.

16.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi


adendum kontrak dan peristiwa kompensasi.

16.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukan perkembangan


kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa
pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus mendapat persetujuan dari
PPK.
16.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban
kontraktual penyedia.

17. Rapat Persiapan 17.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama dengan Penyedia, unsur
Pelaksanaan perencanaan, dan unsur pengawasan menyelenggarakan rapat persiapan
Kontrak pelaksanaan Kontrak.

17.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah:
a. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari kedua
belah pihak;
b. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal efektif
pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;
c. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan
evaluasi kemajuan pekerjaan;
d. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;
e. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan;
f. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan
mendiskusikan prosedur untuk manajemen perubahan;
g. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama
pelaksanaan pekerjaan.

17.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh
peserta rapat.

18. Pengawasan/ 18.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Pejabat Pembuat


Pengendalian Komitmen (PPK) jika dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas
Pelaksanaan Pekerjaan dan Tim Teknis yang berasal dari personel Pejabat Pembuat
Pekerjaan Komitmen (PPK). Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

18.2 Tim Teknis berasal dari unit kerja instansi yang terkait dan/atau tenaga
professional.

18.3 Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan


pekerjaan.

18.4 Tim Teknis berkewajiban untuk membahas dan menilai pelaksanaan


pekerjaan.
18.5 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan selalu
bertindak untuk kepentingan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

18.6 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas


Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak inidan saran atau rekomendasi dari Tim Teknis.
19. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas
Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam kontrak
ini.
20. Persetujuan 20.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan hasil pekerjaan baik
Pengawas yang permanen maupun sementara harus mendapatkan persetujuan
Pekerjaan Pengawas Pekerjaan.
(apabila
diperlukan) 20.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu adanya
hasil pekerjaan sementara maka Penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan hasil pekerjaan sementara
tersebut untuk disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya
persetujuan Pengawas Pekerjaan, Penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan hasil pekerjaan sementara.

21. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Kerja Wakil Sah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Tim Teknis, dan/atau Pengawas
Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau
akan dilaksanakan.

22. Mobilisasi 22.1 Mobilisasi paling lambat dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan
Peralatan dan dalam SSKK.
Personel
(apabila 22.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
diperlukan) a. mendatangkan bahan/material dan peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium,
bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personel.

22.3 Mobilisasi bahan/material, peralatan dan personel dapat dilakukan


secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

23. Pemeriksaan 23.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-
Bersama sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan.

23.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

23.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

24. Pemeriksaan 24.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak untuk melakukan pemeriksaan
dan Pengujian dan pengujian atas Barang untuk memastikan kecocokannya dengan
spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.

24.2 Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan
disaksikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau diwakilkan kepada
pihak ketiga.

24.3 Pemeriksaan dan Pengujian dilaksanakan sebagaimana diatur dalam SSKK.

24.4 Biaya pemeriksaan dan pengujian ditanggung oleh Penyedia.

24.5 Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan dalam


SSKK, dan dihadiri oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Penyedia
berkewajiban untuk memberikan akses kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) tanpa biaya. Jika pemeriksaan dan pengujian dilakukan di luar
Tempat Tujuan Akhir maka semua biaya kehadiran Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) merupakan tanggungan PPK.

24.6 Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu
Barang yang ditetapkan dalam Kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
berhak untuk menolak Barang tersebut dan Penyedia atas biaya sendiri
berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang yang tersebut.

24.7 Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang terpisah dari serah
terima Barang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat berita acara
pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Penyedia.

25. Waktu 25.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban
Penyelesaian menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian
Pekerjaan yang ditetapkan dalam SSKK.

25.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.

25.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa


Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

25.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
26. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
Kompensasi berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menginstruksikan kepada pihak Penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian
ternyata tidak ditemukan kerusakan/ kegagalan/penyimpangan;
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan gambar- gambar,
spesifikasi, dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
e. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
f. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan penundaaan pelaksanaan
pekerjaan; atau
g. ketentuan lain dalam SSKK.

27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
Waktu melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Pemberian 28.1 Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa
Kesempatan pelaksanaan Kontrak berakhir, namun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan;

28.2 Jangka waktu pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk


menyelesaikan pekerjaan diatur dalam SSKK;

28.3 Dalam hal setelah diberikan kesempatan sebagimana dimaksud pada


klausul 28.2 Penyedia masih belum dapat menyelesaikan pekerjaan,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat:
a. memberikan kesempatan kedua untuk penyelesaian sisa pekerjaan
dengan jangka waktu sesuai kebutuhan; atau
b. melakukan pemutusan Kontrak dalam hal Penyedia dinilai tidak akan
sanggup meneyelesaikan pekerjaannya.
B.2 Penyelesaian Kontrak
29. Serah Terima 29.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia mengajukan
Pekerjaan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
untuk penyerahan pekerjaan.

29.2 Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di tempat sebagaimana


ditetapkan dalam SSKK.

29.3 Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, yang dapat dibantu
oleh Pengawas Pekerjaan dan/atau Tim Teknis.

29.4 Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan dengan menilai kesesuaian


pekerjaan yang diserahterimakan yang tercantum dalam Kontrak.

29.5 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berkewajiban untuk memeriksa


kebenaran ruang lingkup, spesifikasi, dan/atau hasil pekerjaan dan
membandingkan kesesuaiannya dengan Kontrak.

29.6 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menolak serah terima pekerjaan jika
hasil pemeriksaan pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak.

29.7 Atas pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan, Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK) membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) yang
ditandatangani bersama dengan Penyedia.

29.8 Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menolak serah terima
barang maka dibuat Berita Acara Penolakan Serah Terima dan segera
memerintahkan kepada Penyedia untuk memperbaiki, mengganti,
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

29.9 Jika pengoperasian Barang memerlukan keahlian khusus maka Penyedia


berkewajiban untuk melakukan pelatihan (jika ada) sebagaimana
tercantum dalam Jadwal Pengiriman dan Penyelesaian kepada PPK atau
pihak lain yang ditunjuk oleh PPK. Biaya pelatihan termasuk dalam Nilai
Kontrak.

29.10 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menerima hasil pekerjaan setelah


seluruh hasil pekerjaan yang diserahterimakan sesuai dengan Kontrak.

29.11 Jika hasil pekerjaan yang diserahterimakan terlambat melewati batas


waktu akhir kontrak karena kesalahan atau kelalaian Penyedia atau
bukan akibat Keadaan Kahar maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan

30. Jaminan Bebas 30.1 Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada)
Cacat Mutu/ berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar
Garansi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Barang tidak mengandung cacat
mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat
mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

30.2 Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan
setelah serah terima Barang atau jangka waktu lain yang ditetapkan dalam
SSKK.

30.3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menyampaikan pemberitahuan


cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut
selama Masa Layanan Purnajual.

30.4 Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK), Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang
dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.
30.5 Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Barang akibat cacat mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan, dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara langsung atau melalui pihak ketiga yang
ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar biaya
perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan
secara tertulis oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Biaya tersebut dapat
dipotong oleh PPK dari nilai tagihan atau jaminan pelaksanaan Penyedia.

30.6 Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK) dapat memasukkan Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu ke
dalam daftar hitam.

31. Pedoman 31.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada Pejabat Pembuat
Pengoperasian Komitmen (PPK) tentang pedoman pengoperasian dan perawatan dalam
dan Perawatan jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

31.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan


perawatan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak menahan
pembayaran sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.

B.3. Adendum
32. Perubahan 32.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui Adendum Kontrak.
Kontrak
32.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak,
meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan
dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan; dan atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.

32.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 32.2 tidak dapat
dilakukan untuk Kontrak Lump Sum dan bagian lump sum dari Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.

32.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa


Pengguna Anggaran (KPA) dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

33. Perubahan 33.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Pekerjaan Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam
Kontrak, maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama penyedia dapat melakukan
perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan keadaan di
lapangan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari nilai Kontrak awal;
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) secara tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak awal;
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan Adendum Kontrak.

33.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lump Sum atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian lump sum, tidak
dapat dilakukan perubahan Kontrak.

34. Perubahan 34.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Jadwal Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan
Pelaksanaan perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
Pekerjaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk
hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
d. masalah yang timbul di luar kendali Penyedia; dan/atau
e. Keadaan Kahar.

Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump Sum dan


Harga Satuan pada bagian lump sum, perubahan jadwal dalam hal terjadi
perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
b. masalah yang timbul di luar kendali Penyedia; dan/atau
c. Keadaan Kahar.

34.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya


sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

34.3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh Penyedia.

34.4 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat menugaskan Panitia/Pejabat


Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usaha
perpanjangan waktu pelaksanaan.

34.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam


Adendum Kontrak.

35. Perubahan Nilai Perubahan nilai kontrak sebagai akibat perubahan pekerjaan dengan ketentuan
Kontrak perubahan nilai kontrak hanya dapat dilakukan sampai paling tinggi 10%
(sepuluh persen) dari nilai kontrak awal.
B.4. Keadaan Kahar
36. Pengertian 36.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan
yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.

36.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

36.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia memberitahukan kepada


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paling lambat 14 (empat belas) hari
sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
36.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak.

36.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan


kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar.

36.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan:
a. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi
atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
b. Jika selama masa Keadaan Kahar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.

36.7 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang


ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau
wanprestasi, jika kegagalan tersebut diakibatkan oleh keadaan kahar, dan
Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk memenuhi
kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam
Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
menyadari atau seharusnya menyadari atas kejadian atau keadaan
yang merupakan Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan
pernyataan terjadinya peristiwa yang menyebabkan terhentinya/
terlambatnya pelaksanaan kontrak.

36.8 Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.

36.9 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dituangkan secara tertulis


oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan disertai alasan
penghentian pekerjaan.

36.10 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat bersifat:


a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

36.11 Penghentian pekerjaan akibat Keadaan Kahar tetap mempertimbangkan


efektivitas pekerjaan dan tahun anggaran.

37. Bukan Cidera 37.1 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang
Janji ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi
jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar, dan Pihak
yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk memenuhi
kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada Pihak lain dalam Kontrak
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang
dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

37.2 Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.

38. Perpanjangan Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Waktu Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
39. Pembayaran Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pengadaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pengadaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
melanjutkan pengadaan dalam situasi demikian.

B.5. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


40. Penghentian 40.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau
Kontrak terjadi Keadaan Kahar.

40.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
wajib membayar kepada Penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah dicapai sampai dengan tanggal berlakunya penghentian Kontrak.

41. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak Pejabat Pembuat Komitmen
Kontrak (PPK) atau pihak Penyedia.

42. Pemutusan 42.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Kontrak oleh Perdata, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memutuskan Kontrak
PPK melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang;
c. berdasarkan penelitian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
d. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
e. setelah diberikan kesempatan kedua sesuai kesepakatan para pihak
sebagaimana dimaksud pada huruf d, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
f. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
g. Penyedia gagal memperbaiki kinerjanya setelah mendapat Surat
Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
h. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
i. Penyedia berada dalam keadaan pailit; dan
j. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Surat Jaminan
Pelaksanaan.
42.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket diatas
Rp200.000.000,00) (dua ratus juta rupiah);
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila ada);
c. penyedia membayar denda keterlambatan (apabila terdapat pemutusan
kontrak terhadap bagian kontrak yang belum diselesaikan);
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam. dan/atau;
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membayar kepada penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan kontrak dikurangi denda keterlambatan yang harus dibayar
penyedia (apabila ada), serta penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan selanjutnya
menjadi hak milik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

43. Pemutusan 43.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Kontrak oleh Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
Penyedia tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) apabila Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK;

43.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK) gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan. Dalam
hal ini pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari setelah penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan
Kontrak secara tertulis kepada PPK.

43.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 43.2 adalah :


a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.

43.4 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan kontrak dikurangi denda keterlambatan yang
harus dibayar penyedia (apabila ada), serta penyedia menyerahkan semua
hasil pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
selanjutnya menjadi hak milik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

44. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena Pejabat Pembuat Komitmen
Kontrak akibat (PPK) terlibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.

45. Berakhirnya 45.1 Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban
Kontrak para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

45.2 Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak sebagaimana dimaksud pada
klausul 45.1 adalah terkait dengan pembayaran yang seharusnya
dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak.

46. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang masih
berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan
tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA
47. Hak dan Penyedia mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
Penyedia yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK);
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.

48. Tanggung Penyedia bertanggungjawab/berkewajiban untuk melaksanakan dan


Jawab menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas, ketepatan volume, ketepatan
waktu pelaksanaan/penyerahan dan ketepatan tempat pengiriman/ penyerahan
hasil pekerjaan.

49. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen


Dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
Kontrak dan kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar,
Informasi kecuali dengan izin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

50. Hak Atas Penyedia berkewajiban untuk melindungi Pejabat Pembuat Komitmen dari segala
Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

51. Penanggungan 51.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


dan Risiko menanggung tanpa batas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia,
SubPenyedia (jika ada), dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga.

51.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan
merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).

51.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi


kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

51.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang
menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia
atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

52. Perlindungan 52.1 Penyedia dan SubPenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
Tenaga Kerja mengikutsertakan personelnya pada program jaminan sosial kesehatan dan
(apabila jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana diatur dalam peraturan
diperlukan) perundang-undangan.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personelnya


untuk mematuhi ketentuan mengenai keselamatan kerja sebagaimana
diatur peraturan perundang- undangan.

52.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap
personelnya (termasuk personel SubPenyedia, jika ada), perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
52.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia melaporkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh
empat) jam setelah kejadian.

53. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban mengambil langkah-langkah yang memadai untuk


Lingkungan melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak lain dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

54. Asuransi 54.1 Apabila dipersyaratkan dalam SSKK, Penyedia wajib menyediakan
Khusus dan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan untuk:
Pihak Ketiga a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga; dan
b. pihak lain sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya
54.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk
dalam nilai Kontrak.

55. Tindakan Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis
Penyedia yang PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
mensyaratkan a. mensubkontrakkan sebagian pengadaan Barang ini;
Persetujuan b. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
PPK c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
Usaha Kecil dan dan Koperasi Kecil, antara lain dengan mensubkontrakkan sebagian
Koperasi Kecil pekerjaaannya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih tetap


bertanggung jawab penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia dikenakan


sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penggunaan 57.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban


Produksi Dalam mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja
Negeri Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.
57.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa lainnya, bahan baku, tenaga kerja dan
peralatan yang digunakan mengacu pada dokumen:
a. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan
b. Daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
57.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian
dengan dokumen pada angka 57.2 maka akan dikenakan sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

58. Kerjasama 58.1 Penyedia yang bukan berstatus Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
Antara koperasi kecil dapat bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro dan
Penyedia dan Usaha Kecil serta koperasi kecil sebagaimana ditetapkan dalam SSKK,
Sub Penyedia yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.
58.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam
Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
58.3 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
58.4 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu kepada Kontrak
serta menganut prinsip kesetaraan.
59. Penggunaan Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi kerja
Lokasi Kerja bersama-sama dengan Penyedia lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang
(apabila ada) berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dapat memberikan jadwal kerja Penyedia yang lain di lokasi
kerja.

60. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi kerja (apabila
ada).

61. Sanksi Finansial 61.1 Sanksi finansial bagi Penyedia dapat berupa sanksi ganti rugi denda
keterlambatan atau pencairan jaminan.

61.2 Sanksi ganti rugi bagi Penyedia dikenakan apabila jaminan tidak dapat
dicairkan, terjadi kesalahan dalam perhitungan volume pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkanbarang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit. Besarnya sanksi ganti
rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.

61.3 Sanksi denda keterlambatan bagi Penyedia dikenakan apabila terjadi


keterlambatan penyelesaian pekerjaan dengan cara memotong pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61.4 Sanksi pencairan jaminan pelaksanaan, pencairan jaminan pemeliharaan,


pelunasan uang muka atau pencairan jaminan uang muka (apabila
diberikan uang muka) bagi Penyedia dikenakan apabila Penyedia tidak
menyelesaikan pekerjaan setelah berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan atau dilakukan pemutusan kontrak.

62. Jaminan 62.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Penandatangan sebelum penandatanganan Kontrak.

62.2 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal


penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan.
62.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai
sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak.
62.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
apabila Penyedia menerima uang muka dan diserahkan sebelum
pengambilan Uang Muka.
62.5 Nilai Jaminan Uang Muka sama dengan besarnya uang muka yang
diterima oleh Penyedia.
62.6 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai
dengan sisa uang muka yang diterima.
62.7 Masa berlaku Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian Uang Muka sampai dengan tanggal serah terima
hasil pekerjaan.
62.8 Besarnya jaminan, bentuk dan masa berlaku jaminan-jaminan tersebut di
atas disesuaikan dengan ketentuan dalam Dokumen Pemilihan.

63. Laporan Hasil 63.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
Pekerjaan menetapkan volume pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

63.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan, dibuat laporan


realisasi mengenai seluruh aktivitas pekerjaan.

63.3 Laporan pelaksanaan pekerjaan dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
64. Kepemilikan 64.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-
Dokumen dokumen lain yang dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan milik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

64.2 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen beserta


daftar rinciannya kepada Pejabat Penandatangan Kontrak paling lambat
pada saat serah terima pekerjaan atau waktu pemutusan Kontrak.

64.3 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen tersebut
di atas dengan batasan penggunaan diatur dalam SSKK.

65. Personel 65.1 Personel dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang
dan/atau tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
65.2 Penggantian Personel tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

65.3 Penggantian Personel dilakukan oleh Penyedia dengan mengajukan


permohonan terlebih dahulu kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
beserta alasan penggantian.

65.4 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian Personel menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

65.5 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat meminta pergantian Personel


apabila menilai bahwa Personel:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

65.6 Jika penggantian Personel perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban


untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih
baik dari Personel yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun dalam
waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).

65.7 Personel berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


66. Hak dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki hak dan kewajiban:
Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal; dan
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia terhadap tuntutan
hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul karena kesalahan,
kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan PPK.

67. Fasilitas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan
sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.

68. Peristiwa 68.1 Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
Kompensasi berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan penundaaan
pelaksanaan pekerjaan;
f. ketentuan lain dalam SSKK.

68.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan


dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

68.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Kompensasi.

68.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan


melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum
Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.
68.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

E. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


69. Harga Kontrak 69.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membayar kepada penyedia atas
pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

69.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan


biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya
keselamatan dan kesehatan kerja.

69.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan).

70. Pembayaran 70.1 Uang muka


a. Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia sesuai ketentuan dalam
SSKK untuk :
1) pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/ material;
dan/atau
2) persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan
Pengadaan Barang.
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah
penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
c. dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyediakan uang muka
maka penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang
muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf
c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka
diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan
penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin
untuk menjual produk jaminan (suretyship) ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus);
g. untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan Uang Muka secara
bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.

70.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dengan ketentuan:
1) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin
atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda
(apabila ada), pajak dan uang retensi; dan
4) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
b. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah barang
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima barang
dan bilamana dianggap perlu dilengkapi dengan berita acara hasil uji
coba.
c. Pembayaran dengan L/C mengikuti ketentuan umum yang berlaku di
bidang perdagangan.
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari
kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
e. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta
penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan
dan besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-
tingginya sesuai ketentuan dalam SSKK.

70.3 Sanksi Finansial


Sanksi finansial dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda
keterlambatan:
a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia
karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK
karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan adalah:
1) 1/1.000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak yang
belum dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1.000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai
tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur dalam SSKK;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam
adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-
data.

71. Perhitungan 71.1 Untuk Kontrak Harga Satuan atau item pekerjaan dengan harga satuan
Akhir pada Kontrak Gabungan Lump sum dan Harga Satuan, perhitungan akhir
nilai pekerjaan berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak dan dituangkan
dalam Adendum Kontrak (apabila ada).

71.2 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah


pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak
dan Berita Acara Serah Terima telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.

72. Penangguhan 72.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat menangguhkan pembayaran
Pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya.

72.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) secara tertulis memberitahukan kepada


penyedia tentang penangguhan hak pembayaran disertai alasan-alasan
yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

72.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi


kegagalan atau kelalaian penyedia.

72.4 Jika dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),


penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan
dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

73. Penyesuaian 73.1 Pemberlakuan Penyesuaian harga pada Kontrak sebagaimana diatur di
Harga dalam SSKK.

73.2 Penyesuaian Harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak yang


berbentuk Kontrak Harga Satuan atau item pekerjaan dengan harga
satuan pada Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan yang masa
pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan.

73.3 Penyesuaian Harga diberlakukan mulai dari bulan ke-13 (tiga belas)
sejak pelaksanaan pekerjaan.

73.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata


pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung
(overhead cost), dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran.

73.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal


pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/Adendum Kontrak.

73.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari
luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal
barang tersebut.

73.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya
Adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak Adendum Kontrak tersebut ditandatangani.

73.8 Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan kontrak terlambat


disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks harga terendah antara
jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan.

73.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:


𝐵𝑛 𝐶𝑛 𝐷𝑛
𝐻𝑛 = 𝐻0 (𝑎 + 𝑏 +𝑐 +𝑑 +⋯)
𝐵0 𝐶0 𝐷0

Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan


H0 = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja, bahan,
alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+ … dst adalah 1,00.
B0, C0, D0 = Indeks harga komponen pada bulan penyampaian
penawaran.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan.

73.10 Koefisien komponen kontrak berdasarkan koefisien yang digunakan


dalam analisis harga satuan penawaran.

73.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

73.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan
indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

73.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:

𝑃𝑛 = (𝐻𝑛1 𝑥 𝑉1) + (𝐻𝑛2 𝑥 𝑉2) + (𝐻𝑛3 𝑥 𝑉3) + ⋯

Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga Satuan;


Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan setelah
dilakukan penyesuaian harga menggunakan rumusan
penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang dilaksanakan.

73.14 Hasil perhitungan Penyesuaian Harga dituangkan dalam Adendum


Kontrak setelah dilakukan audit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
F. PENGAWASAN MUTU
74. Pengawasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berwenang melakukan pengawasan dan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
Pemeriksaan Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh penyedia.

75. Penilaian 75.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat
Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.
Sementara oleh
Pejabat 75.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan
Pembuat pekerjaan
Komitmen
(PPK)

76. Cacat Mutu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada) memeriksa
setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap
Cacat Mutu yang ditemukan. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur
pengawas memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada) mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

77. Pengujian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada)
memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak
tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan apabila hasil uji coba
menunjukkan adanya Cacat Mutu maka Penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

78. Perbaikan Cacat 78.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada)
Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
78.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban
untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan.

78.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditentukan maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memutus kontrak secara
sepihak dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana pada klausul
42.2; atau
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak lain yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (apabila ada)
atau biaya penggantian diperhitungkan sebagai hutang penyedia
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang telah jatuh tempo.

78.4 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat mengenakan Denda


Keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
79. Penyelesaian 79.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

79.2 Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

80. Itikad Baik 80.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

80.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

80.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Perbuatan yang Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor ke Kas Negara.
Dilarang dan Sanksi

B. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:


Nama : Dwi Jalu Atmanto
Alamat : Jalan Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat
10110
Telepon : (021) 3813351
Website : https://www.kemenpppa.go.id
Faksimili : (021) 3813351
E-mail : dwi.jalu@kemenpppa.go.id

Penyedia :
Nama : _____________
Alamat : _____________
Telepon : _____________
Website : _____________
Faksimili : _____________
E-mail : _____________

C. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK : Dwi Jalu Atmanto

Untuk Penyedia Jasa :__________

Pengawas Pekerjaan: Frangky Tilung, Lina Marlina dan Ronald Siregar


Sormin sebagai wakil sah PPK (apabila ada).

D. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku terhitung sejak: 1 Februari 2024 s.d. 31 Desember
Kontrak 2024

E. Jangka Waktu Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama:


Pelaksanaan 335 (tiga ratus tiga puluh lima) hari kalender/11 (sebelas) bulan, atau
Pekerjaan Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sejak tanggal SPMK diterbitkan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2024 (akhir kontrak).

F. Mobilisasi Peralatan Mobilisasi paling lambat dilaksanakan 7 (tujuh) Hari Kalender sejak
dan Personel (apabila tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
ada)

G. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan dan/atau pengujian disaksikan oleh Pejabat Pembuat


dan/atau Pengujian Komitmen (PPK) dan dapat diwakilkan oleh Tim Teknis dan Pengawas
Pekerjaan.
2. Pemeriksaan dan/atau pengujian yang dilaksanakan meliputi:
pemeriksaan administrasi, personil, dan operasional pendukung.
3. Pemeriksaan dan/atau pengujian dilaksanakan di: Jalan Medan
Merdeka Barat Nomor 15 Jakarta Pusat, 10110.

H. Perpanjangan Waktu Dalam hal Penyedia belum dapat melengkapi seluruh item yang
dipersyaratkan di dalam KAK, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan (apabila ada), Penyedia
dapat diberikan waktu untuk melengkapi paling lambat 10 (sepuluh)
hari kalender setelah Penyedia meminta perpanjangan dengan
pertimbangan Penyedia memberikan barang pengganti sementara.

I. Pemberian Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan


Kesempatan sampai dengan 10 (sepuluh) Hari Kalender (denda tetap berjalan).

J. Serah Terima Serah terima dilakukan pada: tanggal 31 Desember 2024 (akhir
Pekerjaan Kontrak), di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta Pusat 10110.
K. Pembayaran Tagihan Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk
pembayaran tagihan angsuran adalah 17 (tujuh belas) hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

L. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi administratif dan finansial.

M. Pemutusan Kontrak Batas waktu penghentian pekerjaan Penyedia paling lama 2 (dua) Hari
oleh PPK Kalender setelah Kontrak diputus.

N. Pemutusan Kontrak 1. Batas waktu penundaan pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan


oleh Penyedia pekerjaan paling lama 2 (dua) hari kalender setelah masa kontrak
berakhir.
2. Batas waktu untuk penerbitan Surat Perintah Pembayaran (SPP) paling
lama 17 (tujuh belas) Hari Kalender.

O. Waktu Penyelesaian Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaan jasa lainnya ini adalah
Pekerjaan selama: 335 (tiga ratus tiga puluh lima) hari kalender/11 (sebelas) bulan.

P. Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan memberikan fasilitas berupa:
PPK Kantor dengan fasilitasnya berlokasi di Lantai P3 Gedung Kementerian
PPPA, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta Pusat 10110.

Q. Penanggungan Risiko Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan
atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan
risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

R. Asuransi Khusus dan Penyedia berkewajiban menyediakan asuransi untuk para pekerja, barang
Pihak Ketiga atau peralatan yang berisiko tinggi terjadinya kecelakaan terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.

S. Tindakan Penyedia Tindakan lain Penyedia yang harus terlebih dahulu mendapatkan
yang Mensyaratkan persetujuan tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) antara lain:
Persetujuan PPK Perubahan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Jasa Lainnya.

T. Kerjasama Penyedia Bagian pekerjaan yang wajib dikerjasamakan dengan usaha kecil: Tidak
dengan Usaha Kecil Ada.
sebagai Subpenyedia

U. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


Dokumen lunak yang dihasilkan dari pekerjaan jasa lainnya ini dengan pembatasan
sebagai berikut: hanya salinan dokumen laporan hasil pekerjaan.

V. Sumber Pembiayaan Kontrak Pengadaan Jasa lainnya ini dibiayai dari APBN, Nomor DIPA: SP
DIPA-047.01.1.427944/2024 tanggal 24 November 2023, MAK
2785.EBA.994.002.C.521111 Operasional dan Pemeliharaan Kantor.

W. Pembayaran Uang Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya ini dapat diberikan uang muka: Tidak
Muka Ada.

X. Pembayaran Prestasi 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Bulanan.


Pekerjaan 2. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: dibayarkan berdasarkan progres pekerjaan
yang dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Kemudian Bagian
Keuangan akan memproses tagihan tersebut dengan membuat Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) tanggal 1 (satu) bulan berikutnya
dengan batas waktu pencairan paling lama adalah 17 (tujuh belas)
Hari Kalender melalui rekening Penyedia.
3. Dokumen penunjang yang dipersyaratkan untuk mengajukan tagihan
pembayaran prestasi pekerjaan: berita acara progres pekerjaan, berita
acara pembayaran, dokumen pajak, NPWP, nomor rekening.
4. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta
penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

Y. Penggunaan Produksi 1. Rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


Dalam Negeri untuk komponen barang/bahan berdasarkan preferensi harga adalah
sebagai berikut:
No. Komponen Spesifikasi TKDN (%)
Barang
1. ….. ….. ….%
2. dst…
2. Nilai TKDN sebagaimana tersebut pada angka 1 pada saat dilakukan
serah terima pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan bukti Sertifikasi
TKDN yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian dengan nilai
TKDN minimal sebagaimana tersebut pada angka 1.
3. Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, sebelum dilakukan serah terima
pekerjaan, Penyedia harus melaporkan Realisasi Capaian TKDN untuk
paket pekerjaan disertai dengan Dokumen Perhitungan TKDN,
dengan ketentuan:
a. Realisasi Capaian Total Nilai TKDN paket pekerjaan ini adalah
minimal 45% (empat puluh lima persen);
b. Dokumen perhitungan Total Nilai TKDN paket pekerjaan tersebut
akan dilakukan pemeriksaan terkait kebenaran perhitungannya
oleh Tim Pengawas dan/atau tim yang ditunjuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Untuk setiap komponen barang/bahan konstruksi harus disertai
copy sertifikat TKDN dan/atau hasil screenshoot Nilai TKDN dari
Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang
diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian pada website
https://tkdn.kemenperin.go.id
d. Copy sertifikat TKDN atau hasil tangkapan layar Nilai TKDN
sebagaimana tersebut pada point C akan dilakukan pembuktian
kebenarannya oleh Tim Pengawas dan/atau tim yang ditunjuk
oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
e. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan apabila dokumen
perhitungan Total Nilai TKDN paket pekerjaan ini beserta copy
sertifikat TKDN dan/atau hasil screenshoot Nilai TKDN untuk
masing-masing komponen barang/bahan jasa lainnya tersebut
telah selesai.

Z. Pembayaran Denda 1. Denda dibayarkan oleh penyedia apabila: pekerjaan tidak selesai
pada tanggal penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia.
2. Untuk pekerjaan ini, besar denda atas Capaian Nilai TKDN
Komponen Barang, sebagaimana tersebut pada klausul Y angka a,
yaitu:
a. Apabila pada saat akan dilakukan serah terima pekerjaan
Penyedia tidak dapat menunjukkan copy sertifikat TKDN
dan/atau pada saat Nilai TKDN yang tercantum pada copy
sertifikat TKDN tersebut pada saat dilakukan pembuktian oleh
Pejabat Pembuat Komitmen pada website Kemenperin
https://tkdn.kemenperin.go.id serta hasil pembuktian nilai
TKDN dimaksud ternyata nilai TKDN nya tidak sesuai dengan
yang ditawarkan, maka akan dikenakan sanksi berupa
pengurangan pembayaran sebesar selisih antara nilai TKDN
yang ditawarkan dengan nilai TKDN yang tercantum pada
sertifikat TKDN atau setinggi-tingginya sebesar 15% dari nilai
kontrak sesuai PP No. 29 Tahun 2018 Pasal 109 Ayat (4) huruf
a;
b. Apabila saat akan dilakukan serah terima ternyata terdapat
komponen barang yang bukan barang Produksi Dalam Negeri
(impor), maka Penyedia akan dikenakan sanksi berupa
pengurangan pembayaran sebesar 3 (tiga) kali nilai barang
yang diimpor sesuai PP No. 29 Tahun 2018 Pasal 109 Ayat (4)
huruf b.
3. Denda atau ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara:
penyetoran ke Kas Negara melalui billing Sistem Informasi PNBP
Online (SIMPONI).
4. Denda atau ganti rugi dibayarkan oleh Penyedia dalam jangka
waktu: masa berakhirnya Kontrak sampai dengan Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaannya.
5. Besarnya denda sebesar 1/1.000 (satu perseribu) dari harga/nilai
kontrak keseluruhan.

AA. Pencairan Jaminan Jaminan dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara melalui billing Sistem
Informasi PNBP Online (SIMPONI).

BB. Kompensasi Penyedia dapat memperoleh kompensasi jika terjadi Peristiwa


Kompensasi yang dijelaskan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK).

CC. Harga kontrak Kontrak pengadaan jasa lainnya ini dibiayai dari sumber pendanaan
APBN rupiah murni, dengan kode MAK 2785.EBA.994.002.C.521111
Operasional dan Pemeliharaan Kantor.

DD. Penyesuaian Harga Kontrak diberlakukan penyesuaian harga: Tidak Ada.

EE. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat
Perselisihan diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga
penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:
Lembaga Penyelesaian Sengketa Kontrak Barang Jasa Pemerintah LKPP
(LPSLKPP).
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak

1. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Pengadaan Kegiatan Belanja Jasa Kebersihan (Housekeeping) Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas
Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak adalah untuk mendapatkan penyedia Jasa
Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak yang
kompeten dan profesional yang menunjang visi dan misi Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
b. Tujuan Kegiatan
Dengan adanya pelaksanaan pekerjaan ini, maka tujuan yang ingin dicapai oleh Kemen PPPA
adalah:
1. Mempermudah administrasi dan monitoring pemeliharaan dan perawatan kebersihan gedung
Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak beserta
fasilitasnya;
2. Memberikan pelaporan yang akurat dan cepat mengenai situasi dan keadaan kebersihan dan
pelayanan;
3. Meningkatkan dan atau mempertahankan performa gedung kantor, rumah dinas dan rumah
Sahabat Perempuan dan Anak beserta fasilitas yang ada di luar maupun di dalam bangunan;
4. Memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh pegawai Kemen PPPA;
5. Menciptakan lingkungan dan fasilitas yang sehat, tertata rapi, aman dan nyaman bagi
pengguna;
6. Memperpanjang usia aset.

2. Lingkup dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan


a. Penyediaan Tenaga Kerja
Penyedia jasa mempekerjakan tenaga kerja pemeliharaan dan perawatan gedung minimal yang
terdiri dari:
1) 1 (satu) orang tenaga Kepala Housekeeping (Chief), Existing
Bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi
pelaksanaan pekerjaan jasa kebersihan yang meliputi pemeliharaan kebersihan seluruh area
Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak
dan penyelenggaraannya terjaga dengan baik. Dengan ketentuan persyaratan sebagai berikut:
1) Pendidikan: S1 Manajemen/ Ekonomi/ Perhotelan/ Sederajat.
2) Pengalaman: minimal 3 (tiga) tahun sebagai Kepala Housekeeping dalam proyek
pemeliharaan dan perawatan gedung/hotel/pusat perbelanjaan.
3) Bersertifikat Kompetensi Cleaning Service yang dikeluarkan oleh BNSP.
4) Kemampuan:
a) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai pengelolaan kebersihan antara lain
meliputi:
⮚ Karakteristik area dan metode penanganan.
⮚ Jenis material dan metode penanganan.
⮚ Jenis peralatan dan chemical yang digunakan.
b) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai pengaturan jadwal kerja,
pengawasan kerja dan evaluasi hasil kerja tenaga kebersihan dan penyelenggaraan
acara/event.
c) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai standar kualitas kebersihan gedung.
d) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai penyusunan Standard Operating
Procedure (SOP) pengelolaan kebersihan gedung.
e) Memiliki surat keterangan sehat dari dokter.
f) Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
5) Tanggung jawab dan kewajiban.
a) Mengkoordinir dan memberi arahan kepada penyelia (supervisor).
b) Memeriksa kebersihan secara rutin.
c) Mengendalikan penggunaan bahan dan peralatan pembersih.
d) Menyusun dan menyajikan Laporan operasional sesuai dengan tata laksana baku atau
SOP.
6) Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun.
b. 2 (dua) orang tenaga Supervisor House Keeping
Bertanggungjawab untuk melakukan supervisi teknis dan pengawasan pelaksanaan
pemeliharaan kebersihan sehingga pelaksanaan pemeliharaan kebersihan Kemen PPPA, Rumah
Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pendidikan: minimal D3/SMA/SMK/Sederajat sesuai dengan pengalaman.
2. Pengalaman: minimal 3 (tiga) tahun untuk SMA dan 3 (tiga) tahun D3 sebagai pengawas
kebersihan di gedung bertingkat baik pemerintahan/swasta.
3. Kemampuan:
a) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai metode pemeliharaan kebersihan
gedung, jenis dan cara penggunaan peralatan serta bahan yang diperlukan.
b) Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai standar kebersihan gedung.
c) Memiliki kemampuan memahami SOP, memberikan pelatihan/instruksi teknis kepada
para tenaga kebersihan serta menguji pemahaman SOP para tenaga kebersihan.
d) Menguasai Ms. Office (Ms. Word dan Ms. Excel)
e) Memahami set up ruang rapat.
4. Memiliki surat keterangan sehat dari dokter.
5. Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
6. Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun.
c. 1 (satu) orang tenaga Administrasi
Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaaan keuangan dan personalia sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pendidikan: minimal D3 Akuntansi/Manajemen/Administrasi.
2) Pengalaman: minimal 1 (satu) tahun sebagai Administrasi /Keuangan/HRD & Personalia.
3) Menguasai Komputer Perkantoran/Akuntansi/ Manajemen.
4) Memiliki surat keterangan sehat dari dokter
5) Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
6) Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun
d. 14 (empat belas) orang tenaga OB (Office Boy)
Terdiri dari 13 Office Boy dan 1 Asisten Rumah Tangga di Rumah SAPA. Bertanggung jawab
dalam membantu penyelenggaraan, pelayanan di dalam gedung sesuai dengan formasi yang
sudah ditetapkan. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pendidikan: SMA/SMK/Sederajat
2) Pengalaman: minimal 2 (dua) tahun sebagai tenaga pemeliharaan kebersihan.
3) Memiliki surat keterangan sehat dari dokter.
4) Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
7) Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun.
e. 36 (tiga puluh enam) Orang Tenaga Pemelihara Kebersihan/Cleaner
Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaaan pemeliharaan kebersihan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pendidikan: SMA/SMK/Sederajat.
2) Pengalaman: minimal 2 (dua) tahun sebagai tenaga pemeliharaan kebersihan.
3) Tenaga kerja di luar yang disebutkan di atas sebagai cadangan untuk menggantikan tenaga
kerja inti dan untuk melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama dengan
jumlah sesuai kebutuhan.
4) Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
5) Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun
f. 2 (dua) Orang Tenaga Area
Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaaan pemeliharaan taman sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pendidikan: SMA/SMK/Sederajat.
2) Pengalaman: minimal 2 (dua) tahun sebagai tenaga pemeliharaan taman.
3) Tenaga kerja di luar yang disebutkan di atas sebagai cadangan untuk menggantikan tenaga
kerja inti dan untuk melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama dengan
jumlah sesuai kebutuhan.
4) Harus menunjukkan hasil tes terbaru bebas narkoba dari instansi resmi.
5) Batas usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun.
Seluruh Tenaga Kerja dalam proses tender jasa kebersihan merupakan SDM yang saat ini bekerja di
Kemen PPPA (Existing).

3. Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Kebersihan


Penyedia jasa melaksanakan pekerjaan jasa kebersihan yang terdiri dari:
Housekeeping
1) Area Pengelolaan
Lokasi
No. Uraian Luas Total (M2) Keterangan
Lantai
1. Area GF 1 1.421,68
2. Area Parkir 3 3.482,11
3. Area Kantor 11 16.788,07
4. Area Atap 1 113,31
5. Rumah Dinas 2 Tanah: 1410
Bangunan: 629,25
6. Rumah Sahabat 1 Tanah dan
Perempuan dan Anak Bangunan: 368, 8
(SAPA)

2) Lingkup Pekerjaan dan Pertanggungjawaban Biaya


Pelaksanaan Biaya
No. Lingkup Pekerjaan
BM OWNER BM OWNER
Umum (berlaku untuk semua peralatan) di Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri
PPPA dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak
1. Pembuangan sampah rutin dan sampah
X X
B3**
2.
Pembersihan toilet X X
3.
Pembersihan lantai X X
4.
Pembersihan selasar/koridor X X
5.
Pembersihan dinding dalam gedung X X
6.
Pembersihan plafon X X
7.
Pembersihan ruang khusus/utility X X
8.
Pembersihan ruang Kerja X X
9.
Pembersihan lift & karpet lift X X
10.
Pembersihan area/taman X X
11. Pembersihan DAK, talang, dan saluran
X X
air
12. Pembersihan dinding/kaca luar X X
13. Sanitasi toilet dan ruangan Kerja ** X X
14. Penyediaan chemical kebersihan dan
X X
bahan-bahan peralatan kebersihan
15. Pembersihan interior dan eksterior
X X
Rumah SAPA

4. Penyediaan Perlengkapan Kerja dan Bahan


1. Perlengkapan Seragam SDM
Jumlah Seragam
No. Uraian Biaya Satuan Jumlah
(Stel)
I. Tenaga Kerja
1. Chief Housekeeping Orang 1 2
2. SPV Housekeeping Orang 2 2
3. Administrasi Orang 1 2
4. Cleaner Orang 36 2
5. Office Boy Orang 14 2
6. Halaman Orang 2 2
Total 56 112

Catatan: Seragam terdapat bordir perekat untuk nama perusahaan, dalam hal
terjadi pergantian perusahaan tender yang akan datang, penyedia terpilih hanya
mengganti emblem perusahaan.

2. Operasional dan Alat Kerja Kantor


Volume Per
No. Uraian Satuan
Tahun
1. Biaya Umum:
Administrasi Kantor
Ballpoint Biasa u/HKP + Teknik 1 dus
Binder Clip Kecil No.107 6 box
Binder Clip Sedang No. 111 6 box
Box File 6 buah
Buku Tulis Expedisi 2 buah
Cutter besar 3 buah
Cutter Kecil 3 buah
Double Tape 3 roll
Gunting Besar 3 buah
Gunting Kecil 3 buah
Isi Stapler Kecil (Max) 12 pak
Kertas A4 80 Gram 12 rim
Lakban Bening 2" 6 roll
Lem Kertas Stick Kenko 3 buah
Map (Stop Map) Folio 2 pak
Map Daichi (Plastic) 3 lusin
Map Spring/Pocket 3 lembar
Ordner ukuran kecil 3 buah
Selotape 1/2" 6 roll
Paper Clip Kecil 6 dus
Penggaris Besi ukuran 30 cm 1 buah
Perforator 1 buah
Post It uk. 76mm x 76mm 6 pak
Refill Cutter Besar 1 pak
Refill Cutter Kecil 1 pak
Spidol Snowman (permanent) 1 pak
Spidol Whiteboard 1 lusin
Stabillo Warna Besar 3 buah
Stapler kecil 3 buah
Tinta Printer Berwarna 6 buah
Tinta Printer Black 4 buah
Tip-Ex 3 buah
Materai Rp10.000 15 buah
2. Biaya Peralatan Kantor
Laptop 2 unit
Volume Per
No. Uraian Satuan
Tahun
Printer Desk Epson L3110 Jet (copy, scan,
1 unit
warna)
3. Biaya Lain-lain
Refil Air Galon Aqua 330 buah
Gas LPG 12 kg (Rumah SAPA) 11 buah
Retribusi Kebersihan dan Keamanan Rumah 1 paket
SAPA (Januari-Desember)

3. Peralatan Pendukung Pekerjaan Jasa Kebersihan


Kuantitas Per
No. Deskripsi Satuan
Tahun
A. Cleaning Machineries /Electric
1. Low Speed Floor Polisher Machine 17 2 unit
2. Wet & Dry Vacuum Cleaner 2 unit
3. Kabel Roll 25 M 3 unit
4. Mesin Blower Fan dan Hot 1 unit
5. High Pressure Washer 120 Bar (setara merk Bosch, 1 unit
Karcher)
B. Peralatan Kerja Kebersihan
1. Pad Merah 17" 66 buah
2. Pad Putih 17" 66 buah
3. Busa Sponge 110 pieces
4. Botol Sprayer 500 Ml 40 pieces
5. Dustpan/Pengki 46 pieces
6. Floor Squeeze tangkai besi 60 cm 44 pieces
7. Floor Squeeze tangkai besi 90 cm 20 pieces
8. Lap Kotak 25 lusin
9. Kanebo merk Kenmaster 66 pcs
10. Lap Majun 165 kg
11. Cleaning Cloth Micro fiber Biru 40 pieces
12. Cleaning Cloth Micro fiber Merah 40 pieces
13. Spin Mop Set, Include Cotton 4 pieces
14. Mop Set 30 pieces
15. Plastik Sampah 90x120 440 pak
16. Plastik Sampah 100 x 60 440 pak
17. Window squeeze 15 pieces
18. Window squeeze refill (karet) 45 pieces
19. Window washer set 15 pieces
20. Window washer refill 45 pieces
21. Sulo 120 liter 17 pieces
22. Gayung 15 buah
23. Kemoceng Microfiber 15 buah
24. Kop Toilet 6 buah
25. Lobby Dushter 60 cm full set 16 buah
26. Rack Ball 3 bush
27. Sapu Nylon 35 buah
28. Single Bucket 12 set
29. Sarung Tangan Karet 100 set
30. Selang Air Serat Nylon 100 m 2 roll
31. Sikat Kawat 12 buah
32. Sikat Tangkai Nylon 20 buah
Kuantitas Per
No. Deskripsi Satuan
Tahun
33. Telescopic 6 M 1 buah
34. Toilet Brush 35 buah
35. Steel Wool 10 buah
36. Warning Sign 15 buah
37. Refil Kain Mop 125 buah
38. Refil Kain Lobby Dusher 60 CM 15 buah
39. Lampu Anti Nyamuk 40 Watt 2 buah
40. Pengharum Ruangan Automatic Glade 2 buah
41. Refil Pengharum Ruangan Automatic Glade 24 buah
C. Taman dan Halaman
1. Cangkul 2 buah
2. Cangkul Kecil 2 buah
3. Cangkul Garpu Besar 2 buah
4. Golok 3 pieces
5. Gunting Dahan 2 pieces
6. Gembor 10 liter 2 buah
7. Gunting rumput 4 pieces
9. Kape 15 pieces
10. Dust Pan Kaleng 5 buah
11. Sapu Lidi Tangkai 35 pieces
12. Sepatu Boot 5 pasang
13. Sarung Tangan Bahan 15 pasang
D. Chemical Kebutuhan Toilet
1. Refil Sabun merk Lifebuoy 450 ml 550 bungkus
2. Tissue Gulung merk See U (1 dus isi 100 roll) 198 dus
3. Tissue Handtowel merk See U 1 ply 286 dus
4. Hand Soap merk Yuri 3,7 liter Strawberry dan Apel 174 galon
5. Karbol Wangi Trusol Johnson 4 liter 112 galon
6. Kamper Gantung (satuan pack) 170 pack
7. Sabun Cuci Piring Refil Mama lemon 5 Liter 168 galon
E. Kebutuhan Lantai
1. Floor Cleaner SOS 4 Liter 180 galon
2. Vim Powder 120 pack
3. Refil Furniture Pladge 450 Ml 24 pcs
4. Detergent Rinso Powder 200 kg
5. Glass Cleaner Mr. Muscle 4 Liter 120 galon
6. Metal Polish Jhonson 4 Liter 15 galon
7. Go Getter Jhonson 4 Liter 15 galon
8. Shampoo Karpet Johnson 4L 15 galon
9. Marbel Powder 1 Kg 15 botol
10. Wax strip Johnson 4 Liter 5 galon
11. Complete Johnson 4 Liter 5 galon
12. Baygon Sprayer 600 Ml 12 kaleng
13. Karbol Wangi 4 Liter 20 galon
F. Halaman dan Taman
1 Pupuk Kandang 55 karung
2 Pupuk NPK 1 Kg 20 pack
3 Pembasmi Hama Curacron 100 Ml 15 botol
4 Round Up (pembasmi rumput liar) 200 Ml 15 botol
5 Media Tanam (tanah) 100 karung
5. Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan
Gambaran umum pelaksanaan pekerjaan housekeeping yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut:
a. Kode Etik
Penyedia Jasa Kebersihan wajib menerapkan kode etik sesuai yang diatur dalam Permen PPPA No. 4 Tahun 2019
tentang Kode Etik Pegawai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kode Etik Pegawai adalah pedoman sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan ucapan Pegawai di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. Kode Etik Pegawai bertujuan untuk menjaga martabat,
kehormatan, dan meningkatkan kinerja Pegawai. Pelanggaran adalah sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan
ucapan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik Pegawai.
Setiap Pegawai harus menjunjung tinggi nilai dasar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak yang terdiri atas:
a. Profesional, yaitu bekerja dengan dilandasi rasa tanggung jawab, dalam rangka menyelesaikan tugas sesuai
dengan bidang dan kompetensi yang dimiliki, secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil kinerja yang
terbaik;
b. Equal, yaitu memberikan penghargaan dan pelayanan kepada semua pihak dengan sikap dan perilaku yang
adil, tanpa membedakan status sosial ataupun golongan;
c. Dedikasi, yaitu keikhlasan diri untuk mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu yang dimiliki, demi
tercapainya tujuan mulia organisasi;
d. Unggul, yaitu senantiasa menjadi yang terbaik dan terdepan dalam menghadapi isu dan tantangan di
lingkungan kerja;
e. Loyalitas, yaitu memiliki komitmen dan kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi; dan
f. Integritas, yaitu keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan, dengan menjunjung tinggi kejujuran,
kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab.

Setiap Pegawai dalam melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari wajib mematuhi dan berpedoman pada
etika sebagai berikut:
a. mengetahui dan/atau memahami serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
b. menghargai perbedaan gender dan memperlakukan setiap orang termasuk perempuan dan anak dengan
hormat tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, bahasa, agama, asal-usul kebangsaan, kondisi disabilitas,
status sosial, dan status lainnya;
c. memberi perlakuan khusus antara lain berupa fasilitas, akses, toleransi, dan kesempatan kepada pegawai
perempuan selama masa kehamilan dan menyusui;
d. mendengarkan dan merespon aspirasi serta pendapat anak dalam setiap pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan anak;
e. tidak menggunakan komputer, ponsel, kamera video, kamera, atau media sosial yang menjadikan perempuan
dan/atau anak sebagai bahan eksploitasi;
f. tidak menggunakan bahasa atau berperilaku yang tidak pantas, melecehkan, kasar, provokatif secara seksual,
atau merendahkan terhadap perempuan dan anak;
g. tidak memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Pegawai, kecuali untuk
kepentingan pelaksanaan tugas jabatan;
h. tidak menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat tugas, atau bukti kepegawaian lainnya baik dalam
pelaksanaan tugas kedinasan maupun untuk kepentingan pribadi;
i. tidak menggunakan dokumen, barang, dan fasilitas milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak untuk hal di luar pelaksanaan tugas kedinasan; dan
j. tidak mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan tugas kedinasan untuk
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan.

b. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah yang dimaksud adalah pembuangan sampah yang berada di tempat sampah pada setiap
lantai gedung/ruangan kerja dan area/taman lingkungan gedung kantor, rumah dinas dan rumah SAPA ke
tempat pembuangan sementara yang telah ditentukan dan pembuangan sampah dari tempat pembuangan
sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Sampah harus dibuang ketempat pembuangan sementara yang telah ditentukan dalam keadaan tertutup
rapat (poly bag) paling lambat pada jam 19.00 WIB setiap hari.
2) Pembuangan sampah di tempat pembuangan sementara ke TPA terdekat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
di lapangan, dengan ketentuan:
a) Sampah di tempat pembuangan sementara maksimal ¾ kapasitas tempat pembuangan sampah
sementara tersebut.
b) Untuk menghindari adanya sisa sampah yang tertinggal lama di tempat pembuangan sementara hingga
membusuk dan dapat menimbulkan bau tidak sedap, tempat pembuangan sampah sementara harus
dalam keadaan kosong dan dicuci minimal 1 (satu) minggu sekali (setiap akhir pekan).
c) Tempat sampah harus dibersihkan setiap hari setelah sampah dibuang dan diletakkan pada tempat yang
telah ditentukan dalam keadaan tertutup (khusus untuk tempat sampah dalam ruangan) Setiap
seminggu sekali atau pada saat general cleaning, tempat sampah harus dicuci.
d) Pembuangan sampah dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (1) diatas apabila diperlukan.
e) Khusus sampah medis, harus diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI serta dipisah dari sampah lain dan melakukan koordinasi dengan Klinik
kantor.

c. Pembersihan Toilet
Pembersihan toilet yang dimaksud adalah pembersihan seluruh perangkat toilet/kamar mandi/WC yang terdiri
dari lantai, dinding, pintu, kloset, urinoir, keran, jet washer, wastafel, dan cermin dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan obat antiseptik yang tidak merusak lantai dan
beraroma harum.
2) Pembersihan dinding dan pintu menggunakan sabun deterjen dan obat pembersih yang tidak merusak
dinding dan beraroma harum.
3) Pekerjaan pembersihan kloset, urinoir, keran, jet washer, wastafel, dan cermin menggunakan sabun deterjen
dan obat pembersih yang tidak merusak permukaan dan beraroma harum.
4) Setiap selesai dibersihkan, setiap kamar mandi/WC harus diberi 1 (satu) buah kamper.
5) Pelaksanaan pembersihan toilet/kamar mandi/WC minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB, siang
setelah jam 12.00 WIB, dan sore setelah jam 17.00 WIB.
a) Khusus untuk toilet yang terletak di Gedung Kemen PPPA lantai 2 dan 10 harus selalu dijaga oleh
minimal 1 (satu) orang tenaga kebersihan laki-laki dan 1 (satu) orang tenaga kebersihan perempuan
untuk menjaga dan memastikan toilet selalu dalam keadaan bersih, kering, dan harum dari jam 07.00
s/d 19.00 WIB.
b) Tempat sabun cair (soap dispenser) yang ada di setiap toilet harus selalu dalam keadaan terisi.
c) Pembersihan menyeluruh (general cleaning) harus dilakukan minimal setiap 1 (satu) bulan sekali.
d) Pembersihan toilet/kamar mandi/WC dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada ketentuan diatas
apabila diperlukan.

d. Pembersihan Lantai
Pembersihan lantai yang dimaksud adalah membersihkan seluruh lantai ruang kerja, aula, tangga, dan lobi setiap
hari dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan bahan (obat antiseptik) yang tidak merusak lantai
dan beraroma harum.
2) Untuk lantai keramik, marmer atau porselen, sebelum dilakukan pengepelan harus disapu terlebih dahulu,
kemudian dipel menggunakan air bersih yang diberi obat antiseptik yang tidak merusak keramik, marmer
atau porselen dan beraroma harum.
3) Untuk lantai yang dilapisi karpet, dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner. Apabila diperlukan,
untuk menghilangkan noda harus dilakukan pencucian karpet.
4) Pelaksanaan pembersihan lantai minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB dan siang setelah jam
13.00 WIB setiap hari.
5) Pemolesan lantai keramik, marmer dan porselen setiap sebulan sekali pada saat pembersihan menyeluruh
(general cleaning).
6) Pembersihan lantai dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (4) di atas apabila diperlukan.

e. Pembersihan Dinding Dalam Gedung


Pembersihan dinding dalam gedung yang dimaksud adalah membersihkan dinding ruang kerja, aula, tangga, dan
lobi dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk dinding dari bahan porselen, menggunakan air bersih dan obat pembersih yang tidak merusak
porselen.
2) Untuk dinding yang bercatminyak, menggunakan air bersih dan sabun deterjen.
3) Untuk dinding yang dikainisi wallpaper, menggunakan bulu ayam dan kain yang dibasahi dengan larutan
pembersih yang tidak merusak wallpaper, kemudian dikeringkan dengan kain kering.
4) Untuk dinding, lis partisi, plint yang terbuat dari kayu yang dikainisi melamin harus dibersihkan dengan
cairan pembersih yang tidak merusak kemudian dikeringkan dengan kain kering.
5) Untuk dinding kaca, menggunakan air bersih dan obat pembersih kaca kemudian dikeringkan dengan karet
pengering kaca dan kain kering.
6) Pelaksanaan pembersihan dinding minimal setiap 1 (satu) minggu sekali.
7) Pembersihan lantai dapat dilakukan sewaktu-waktu (selain pada butir (6) di atas apabila diperlukan.

f. Pembersihan Plafon
Pembersihan plafon yang dimaksud adalah membersihkan plafon ruang kerja, aula, tangga, dan lobi dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pembersihan plafon menggunakan sapu ijuk dan bulu ayam.
2) Pelaksanaan pembersihan plafon minimal setiap 1 (satu) bulan sekali
3) Pembersihan plafon dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (2) di atas apabila diperlukan.

g. Pembersihan Ruang Kerja


Pembersihan ruang kerja yang dimaksud adalah pembersihan lantai, dinding, plafon sebagai mana telah diuraikan
di atas dan seluruh perabotan (meja, kursi, lemari, lukisan, kulkas, TV, monitor, CPU dan lain-lain) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pembersihan perabotan menggunakan kain basah kemudian dikeringkan dengan kain kering sampai tidak
ada debu yang menempel.
2) Pembersihan perabotan yang menggunakan arus listrik harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari
adanya kerusakan perabot anter sebut akibat penggunaan kain basah.
3) Khusus untuk perabotan yang terbuat dari kayu yang dilapisi melamin harus dibersihkan dengan cairan
pembersih/pengki yang tidak merusak kemudian dikeringkan dengan kain kering.
4) Pelaksanaan pembersihan perabotan minimal pada setiap pagi sebelum jam 06.30 WIB setiap hari.
5) Pembersihan perabotan dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir di atas apa bila diperlukan.

h. Pembersihan Lift
Pembersihan lift yang dimaksud adalah pembersihan lantai, dinding, plafon dan karpet lift dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Pembersihan lantai lift, harus disapu terlebih dahulu, kemudian dipel menggunakan air bersih yang diberi
obat antiseptik yang tidak merusak lantai lift.
2) Pembersihan karpet lift, harus divacuum dan diganti secara periodik setiap hari sesuai dengan hari yang
tertera di karpet.
3) Pembersihan dinding dan plafon lift menggunakan air bersih dan obat pembersih yang tidak merusak
dinding lift.
4) Tata cara pembersihan lift dan jenis obat pembersih/ antiseptik yang akan digunakan harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari pihak maintenance lift untuk menghindari kerusakan lift.
5) Pelaksanaan pembersihan lift minimal 2 (dua) kali setiap hari.
6) Pembersihan lift dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada angka (5) di atas apabila diperlukan.

i. Pembersihan Area Parkir


Pembersihan area parkir yang dimaksud adalah penyapuan, pembersihan toilet dan pembuangan sampah di area
parkir dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembersihan area parkir minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB dan siang setelah
jam 13.00 WIB setiap hari.
2) Pembersihan toilet yang terletak di area parkir mengikuti ketentuan pembersihan toilet yang telah diuraikan.
3) Pembuangan sampah ditempat sampah yang ditempatkan di area parkir mengikuti ketentuan pembuangan
sampah yang telah diuraikan.
4) Pembersihan area parkir dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir diatas apabila diperlukan.

j. Pembersihan Halaman/Taman
Pembersihan Halaman/taman yang dimaksud adalah penyapuan dan pembuangan sampah di lingkungan Kemen
PPPA yang meliputi area parkir, jalan, taman dan halaman diluar. Khusus untuk taman, meliputi perawatan
tanaman (penyiraman, pemotongan dahan, dan pemupukan, pembibitan) juga berlaku di lingkungan Rumah
Dinas Menteri PPPA. Ketentuan pembersihan halaman/taman adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembersihan halaman/taman minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB dan siang
setelah jam 13.00 WIB setiap hari.
2) Pembuangan sampah di tempat sampah yang ditempatkan di halaman/taman mengikuti ketentuan
pembuangan sampah yang telah diuraikan.
3) Perawatan tanaman, mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Penyiraman, dilakukan setiap pagi/sore hari.
b) Penyiangan, dilakukan sesuai kondisi di lapangan.
c) Pendangiran (penggemburan lahan tanam), dilakukan secara berkala.
d) Pemangkasan, dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali.
e) Pemupukan, dilakukan dengan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik (NPK, Urea)
dengan ketentuan:
● Pupuk organik setiap 6 (enam) bulan sekali.
● Pupuk anorganik setiap 1 (satu) bulan sekali.
f) Pencegahan hama tanaman, dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan.

k. Pembersihan Dak, Talang, dan Saluran Air


Pembersihan dak, talang dan saluran air yang dimaksud adalah pembersihan dan pembuangan kotoran yang
berada di dak talang dan saluran air sehingga tidak mengakibatkan kemampatan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pelaksanaan pembersihan dak, talang dan saluran air setiap seminggu sekali, waktu ditentukan oleh penyedia
jasa.
2) Sampah dan kotoran dari dak, talang dan saluran air harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan.
3) Pengawasan terhadap dak, talang dan saluran air dilakukan setiap hari, untuk menghindari adanya
kemampatan.
4) Pembersihan dak, talang dan saluran air dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (1) di atas apabila
diperlukan.

l. Pembersihan Dinding/Kaca Luar


Pembersihan dinding/ kaca luar yang dimaksud adalah pencucian dinding/ kaca yang terletak dibagian luar
gedung sehingga bersih dari kotoran, lumut dan jamur dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk pembersihan dinding yang dilapisi cat, menggunakan air bersih dan sabun deterjen.
2) Untuk pembersihan dinding yang terbuat dari porselen, marmer, granit menggunakan air bersih dan obat
pembersih yang tidak merusak permukaan.
3) Untuk pembersihan dinding yang terbuat dari bahan alumunium composite panel, menggunakan air bersih
dan obat pembersih yang tidak merusak permukaan.
4) Pelaksanaan pembersihan dinding/kaca bagian dalam minimal setiap 1 (satu) bulan sekali, waktu ditentukan
oleh penyedia jasa.

m. Ketentuan Lain
1) Penyedia jasa tidak diperkenankan untuk melakukan pemotongan gaji personil. Pemotongan dapat
diberlakukan untuk meningkatkan kedisiplinan bagi personil. Uang potongan tersebut dikumpulkan untuk
kemudian dikembalikan kepada para personil sebagai bentuk reward secara umum. Pemotongan gaji
personil wajib dilaporkan di dalam laporan pekerjaan yang dilaporkan setiap bulannya.
2) Pembersihan menyeluruh (general cleaning) untuk Rumah Dinas Menteri PPPA dan Rumah SAPA harus
dilakukan minimal setiap 1 (satu) minggu sekali.
3) Apabila terdapat rapat/acara lainnya yang dilaksanakan setelah jam kerja dan/atau hari libur, penyedia jasa
harus menyediakan tenaga kebersihan untuk kerja lembur dengan biaya lembur menjadi tanggungan
penyedia jasa.
4) Apabila diperlukan, penyedia jasa harus menyediakan tenaga kebersihan tambahan selain yang ditempatkan
sesuai permintaan, dan biaya menjadi tanggungan penyedia jasa.
5) Penyedia Jasa wajib membuat kuesioner kepada perwakilan masing-masing lantai untuk mengetahui tingkat
kepuasan pegawai terhadap hasil kinerja Penyedia Jasa tersebut.
6) Semua pelaksanaan pekerjaan jasa kebersihan berdasarkan KAK ini harus mengutamakan material/bahan
produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia, hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan dan
perhitungan pada Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN para peserta lelang/tender yang menyebutkan
bahwa produk/jasa yang diberikan seluruhnya mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan
tenaga kerja Indonesia dan sudah memenuhi batas minimal TKDN yang dipersyaratkan sesuai peraturan
atau ketentuan yang berlaku.

6. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Jumlah sumber daya manusia pendukung pengelolaan gedung disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlah yang ditetapkan
pada KAK ini menjadi acuan bagi Peserta.

7. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua unit kerja yang ada di Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA,
Rumah Sahabat Perempuan dan Anak, serta stakeholder yang berada dilingkungan kantor Kemen PPPA dan Rumah
Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Kemen PPPA.

8. Indikator Keluaran dan Keluaran

1. Indikator Keluaran
Terlaksananya pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan keindahan gedung Kantor Kemen PPPA dengan indikator :
a. Terjaganya kebersihan, kenyamanan, keindahan gedung Kemen PPPA sesuai dengan SOP yang telah disepakati
antara penyedia dan Kemen PPPA.
b. Seluruh toilet harus selalu kondisi bersih, kering, tidak berbau dan tersedia sabun tangan, pewangi, tissue
handtowel dan tissue toilet.
c. Tamu-tamu terlayani dengan baik dan ramah.
d. Lanskap indoor dan outdoor beserta tanamannya dalam kondisi sesuai dengan karakteristik dari tanaman yang
dipakai.
e. Perawatan tata letak tanaman agar tertata dengan baik dan indah dilihat.
f. Seluruh lantai, dinding, plafon, toilet, pantry, musholla, area umum, dan peralatan kantor harus dalam kondisi
bersih dan berfungsi dengan baik.
g. Pengoperasian equipment gedung berfungsi dengan baik.
h. Pemeliharaan rutin/non rutin terhadap equipment gedung berjalan dengan baik.
i. Lingkungan Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak bebas
dari hama.
j. Penghematan terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang tidak digunakan pada hari libur dan di luar jam kerja.
k. Penilaian terhadap huruf a sampai j di atas, Kemen PPPA akan mengadakan survey secara tertulis kepada para
stakeholder Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak,
apabila ada keluhan pada survey tersebut yang terkait indikator keluaran ini maka sebelum keluhan tersebut
ditindaklanjuti oleh penyedia, PPK dapat menangguhkan tagihan pembayaran penyedia. Selain itu, Kemen PPPA
akan melakukan checklist terhadap indikator keluaran pada huruf a sampai j di atas.

2. Keluaran
Tersedianya ruang kerja dan fasilitas sarana dan prasarana umum Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA
serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak yang bersih, aman, nyaman, indah, dan berfungsi dengan baik.
9. Strategi Pencapaian
1. Melaksanakan pemilihan penyedia jasa lainnya kegiatan perawatan, pemeliharaan, kebersihan, dan keindahan
Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak melalui tender.
2. Pelaksanaan kegiatan perawatan, pemeliharaan, kebersihan, dan keindahan gedung kantor Kemen PPPA, Rumah
Dinas Menteri PPPA, serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak.

10. Waktu Pencapaian Keluaran


Kontrak perawatan, pemeliharaan, kebersihan, dan keindahan gedung kantor Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri
PPPA, serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak akan dilaksanakan dengan menggunakan jenis kontrak lumsum
dengan jangka waktu selama 1 (satu) tahun dimulai sejak 1 Januari s.d. 31 Desember 2024.

11. Volume Kebutuhan


Estimasi total luas dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, perawatan, keindahan dan Gedung Kemen PPPA, Rumah
Dinas Menteri PPPA dan Rumah Sahabat Perempuan dan, dengan rincian luas untuk gedung 23.556 m2 terdiri dari
basement 1 lantai, Ground Floor 1 lantai, Parkir P1-P3 sebanyak 3 lantai , ruang kerja 11 lantai, dan 1 ruangan di
rooftop serta lanscape 1.210 m2 terdiri dari lanscape luar dan lanscape gedung, serta rumah dinas Menteri PPPA
dengan luasan tanah: 1410 m2 dan luas bagunan 629,25m2, Rumah Sahabat Perempuan dan Anak 360 m2.

12. Proses Pemilihan Penyedia


Sehubungan dengan Pengadaan Kegiatan Belanja Jasa Kebersihan Kantor dan Rumah Dinas Menteri PPPA, proses
pemilihan penyedia untuk pengadaan ini mengacu pada Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan/Barang dan Jasa Pemerintah serta aturan
turunannya yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia.

13. Tata Cara Pembayaran


Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran pekerjaan dan menjadi satu kesatuan
dalam proses pembayaran adalah:
1) Kuitansi dalam rangkap 3 (tiga) rangkap pertama bermeterai Rp10.000;
2) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang sudah ditandatangani oleh PPK dan Penyedia antara lain:
- Laporan Absensi pegawai pengelola (Finger Print)/online yang sudah dibuatkan summary kehadiran.
- Khusus pada bulan pertama, penagihan dilengkapi dengan hasil pemeriksaan kelengkapan peralatan
pendukung pengelolaan dan seragam kerja yang disesuaikan dengan dokumen penawaran.
- Copy bukti transfer pembayaran dari bank untuk gaji bulanan, BPJS (sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam dokumen penawaran) tiap bulan.
- Penyedia memberikan THR melalui rekening bank masing-masing tenaga kerja. Dilengkapi dengan surat
pernyataan bahwa data yang diberikan adalah sesuai dengan dokumen penawaran dan ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Kontrak.
- Laporan Bulanan paling lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikut nya. (Bukti tanda terima)
3) Perhitungan di dalam RAB merupakan kebutuhan selama 11 (sebelas) bulan. Sedangkan, Pembayaran akan
dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali dimana 11 (sebelas) kali dibayarkan dengan cara bulanan setiap akhir
bulan dan 1 (satu) kali dibayarkan satu minggu setelah memasuki Bulan Ramadhan.
4) Berita Acara Serah Terima Hasil Pelaksanaan yang sudah ditandatangani oleh PPK dan Penyedia antara lain:
- Bukti Berita Acara Kemajuan Pekerjaan setiap bulan.
- Laporan Absensi pegawai pengelola (Finger Print)/online yang sudah dibuatkan summary kehadiran bulan
Desember 2024.
- Copy bukti transfer pembayaran dari bank untuk gaji bulanan, BPJS (sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam dokumen penawaran/Rencana Anggaran Biaya), dari penyedia melalui rekening bank masing-masing
tenaga kerja. Dilengkapi dengan surat pernyataan bahwa data yang diberikan adalah sesuai dengan dokumen
penawaran dan ditandatangani oleh Penanggung Jawab Kontrak.
- Laporan Pekerjaan setiap bulan.
- Laporan hasil pekerjaan kontrak servis dan dilengkapi dengan pembayaran pada periode penagihan kepada
mitra/principal pelaksaan pendukung pekerjaan di setiap bulan di 2024.
5) Faktur Pajak;
6) SSP PPh Pasal 23 (sebesar 2%) dan PPN 11%;
7) Copy rekening koran;
8) Copy NPWP;
9) Ketentuan selanjutnya akan diatur dalam kontrak.

14. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh DIPA Kementerian PPPA unit Biro SDM dan Umum dengan rincian:
Tahun Anggaran 2024 dengan kode MAK 2785.EBA.994.002.C.521111 dengan pagu sebesar Rp5.291.500.000,00
(lima miliar dua ratus sembilan puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk Pengadaan Jasa Kebersihan Gedung
Kemen PPPA Tahun Anggaran 2024.
Lampiran B – Kuantitas dan Harga

Anda mungkin juga menyukai