REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT KEMENTERIAN
JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NOMOR 15, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 3842638,3805563
Laman : https://www.kemenpppa.go.id – Email: persuratan@kemenpppa.go.id
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya
Berupa Jasa Kebersihan Kemen PPPA Tahun 2024
Nomor: __________
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun dua ribu dua
puluh empat antara:
1. Dwi Jalu Atmanto, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang bertindak untuk dan atas nama
Satker , yang berkedudukan di Sekretariat Kementerian PPPA, yang berkedudukan di Jalan Medan
Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satker
Sekretariat Kementerian PPPA No. 1 Tahun 2022 Tanggal 2 Januari 2022, selanjutnya disebut “Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)” dan
2. [__________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia], yang bertindak untuk dan
atas nama __________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia],
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No. ___ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal
____________ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut
”Penyedia”]
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai
berikut:
Pasal 1
Istilah dan Ungkapan
Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum
dalam lampiran Kontrak ini.
Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya, yaitu menyediakan jasa kebersihan untuk Gedung
Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA, dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak sesuai dengan SSKK
dan Lampiran A. Harga dan Kuantitasnya.
Pasal 3
Jenis dan Nilai Kontrak
(1) Pengadaan Jasa Lainnya ini menggunakan jenis Kontrak Lump Sum.
(2) Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar
Rp______________ (_________________ rupiah);
(3) Pekerjaan ini dibayar dari alokasi DIPA Tahun Anggaran 2024, Nomor: SP DIPA-
047.01.1.427944/2024 tanggal 24 November 2023, dengan kode MAK MAK
2785.EBA.994.002.C.521111 Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
Pasal 4
Dokumen Kontrak
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a) Adendum Surat Perjanjian(apabila ada);
b) Pokok perjanjian;
c) Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d) Syarat-syarat Umum Kontrak;
e) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
f) Spesifikasi teknis;
g) Gambar-gambar (apabila ada);
h) Daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
i) Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada Ayat
(1) di atas.
Pasal 5
Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban timbal-balik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia dinyatakan dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
Pasal 6
Masa Berlaku Kontrak
Masa berlaku Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan selesainya
pekerjaan dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana diatur dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
DENGAN DEMIKIAN, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi
Para Pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Jasa Lainnya adalah jasa nonkonsultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem
tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan;
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD;
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang.
1.5 Pejabat Penandatangan Kontrak adalah PA, KPA, atau PPK.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi
lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
barang;
1.8 Sub Penyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan adalah kerja sama usaha antar penyedia dalam bentuk
konsorsium/kerja sama operasi/bentuk kerja sama lain yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis
yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh peserta/penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban peserta/penyedia;
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia dan
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
Kontrak;
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender, kecuali disebutkan secara eksplisit sebagai hari
kerja;
1.14 Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya
pekerjaan yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang
telah memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan Pajak
Pertambahan Nilai, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya;
1.15 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu barang sesuai peruntukannya yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
1.16 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
1.17 Personel inti adalah orang yang ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan
1.18 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan
dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban Para Pihak;
1.20 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan
pada Surat Pesanan (SP) yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
1.21 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah adalah tanggal penyerahan
pekerjaan, yang dinyatakan dalam berita acara serah terima pekerjaan
yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
1.22 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.23 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan
merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN/APBD.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang
tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat
Perjanjian.
3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia [kecuali dalam rangka
Hukum pinjaman/hibah luar negeri menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.
4.4 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
Pihak setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.
7. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.
8. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan berkewajiban
untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.
9. Pengalihan 9.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian
dan/atau nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, atau
Subkontrak pemisahan.
9.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan pelaku usaha lain antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan, kecuali pekerjaan utama dalam
kontrak ini sebagaimana diatur dalam SSKK.
10. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu
Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
11. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab penuh terhadap personil
Mandiri dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
12. Kemitraan Kemitraan memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat
Perjanjian Kemitraan untuk bertindak untuk dan atas nama Kemitraan dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
13. Jadwal 13.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian
Pelaksanaan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
Pekerjaan
13.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.
14. Penyerahan 14.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyerahkan keseluruhan lokasi kerja
Lokasi Kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Sebelum penyerahan lokasi
(apabila kerja, dilakukan pemeriksaan lapangan bersama yang dituangkan dalam
diperlukan) Berita Acara Peninjauan Lokasi Kerja.
14.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam Adendum Kontrak.
14.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari lokasi kerja
maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja
tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi serta dibuat
Berita Acara.
14.4 Penyerahan lokasi kerja dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
Lokasi Kerja yang ditandatangani oleh para pihak.
15. Surat Perintah 15.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14
Mulai Kerja (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak, kecuali
(SPMK) apabila anggaran belum berlaku.
16. Program Mutu 16.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat
persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.
17. Rapat Persiapan 17.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama dengan Penyedia, unsur
Pelaksanaan perencanaan, dan unsur pengawasan menyelenggarakan rapat persiapan
Kontrak pelaksanaan Kontrak.
17.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah:
a. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari kedua
belah pihak;
b. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal efektif
pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;
c. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan
evaluasi kemajuan pekerjaan;
d. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;
e. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan;
f. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan
mendiskusikan prosedur untuk manajemen perubahan;
g. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama
pelaksanaan pekerjaan.
17.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh
peserta rapat.
18.2 Tim Teknis berasal dari unit kerja instansi yang terkait dan/atau tenaga
professional.
21. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Kerja Wakil Sah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Tim Teknis, dan/atau Pengawas
Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau
akan dilaksanakan.
22. Mobilisasi 22.1 Mobilisasi paling lambat dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan
Peralatan dan dalam SSKK.
Personel
(apabila 22.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
diperlukan) a. mendatangkan bahan/material dan peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium,
bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personel.
23. Pemeriksaan 23.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-
Bersama sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan.
23.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.
24. Pemeriksaan 24.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak untuk melakukan pemeriksaan
dan Pengujian dan pengujian atas Barang untuk memastikan kecocokannya dengan
spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.
24.2 Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan
disaksikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau diwakilkan kepada
pihak ketiga.
24.6 Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu
Barang yang ditetapkan dalam Kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
berhak untuk menolak Barang tersebut dan Penyedia atas biaya sendiri
berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang yang tersebut.
24.7 Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang terpisah dari serah
terima Barang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat berita acara
pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Penyedia.
25. Waktu 25.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban
Penyelesaian menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian
Pekerjaan yang ditetapkan dalam SSKK.
25.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.
25.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
26. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
Kompensasi berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menginstruksikan kepada pihak Penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian
ternyata tidak ditemukan kerusakan/ kegagalan/penyimpangan;
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan gambar- gambar,
spesifikasi, dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
e. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
f. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan penundaaan pelaksanaan
pekerjaan; atau
g. ketentuan lain dalam SSKK.
27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
Waktu melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.
28. Pemberian 28.1 Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa
Kesempatan pelaksanaan Kontrak berakhir, namun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan;
29.6 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menolak serah terima pekerjaan jika
hasil pemeriksaan pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak.
29.8 Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menolak serah terima
barang maka dibuat Berita Acara Penolakan Serah Terima dan segera
memerintahkan kepada Penyedia untuk memperbaiki, mengganti,
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
30. Jaminan Bebas 30.1 Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada)
Cacat Mutu/ berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar
Garansi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Barang tidak mengandung cacat
mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat
mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.
30.2 Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan
setelah serah terima Barang atau jangka waktu lain yang ditetapkan dalam
SSKK.
31. Pedoman 31.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada Pejabat Pembuat
Pengoperasian Komitmen (PPK) tentang pedoman pengoperasian dan perawatan dalam
dan Perawatan jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
B.3. Adendum
32. Perubahan 32.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui Adendum Kontrak.
Kontrak
32.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak,
meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan
dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan; dan atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.
32.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 32.2 tidak dapat
dilakukan untuk Kontrak Lump Sum dan bagian lump sum dari Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.
33. Perubahan 33.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Pekerjaan Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam
Kontrak, maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama penyedia dapat melakukan
perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan keadaan di
lapangan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari nilai Kontrak awal;
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) secara tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak awal;
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan Adendum Kontrak.
33.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lump Sum atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian lump sum, tidak
dapat dilakukan perubahan Kontrak.
34. Perubahan 34.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Jadwal Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan
Pelaksanaan perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
Pekerjaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk
hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
d. masalah yang timbul di luar kendali Penyedia; dan/atau
e. Keadaan Kahar.
35. Perubahan Nilai Perubahan nilai kontrak sebagai akibat perubahan pekerjaan dengan ketentuan
Kontrak perubahan nilai kontrak hanya dapat dilakukan sampai paling tinggi 10%
(sepuluh persen) dari nilai kontrak awal.
B.4. Keadaan Kahar
36. Pengertian 36.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan
yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.
36.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan:
a. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi
atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
b. Jika selama masa Keadaan Kahar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.
37. Bukan Cidera 37.1 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang
Janji ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi
jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar, dan Pihak
yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk memenuhi
kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada Pihak lain dalam Kontrak
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang
dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
38. Perpanjangan Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Waktu Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
39. Pembayaran Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pengadaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pengadaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
melanjutkan pengadaan dalam situasi demikian.
40.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
wajib membayar kepada Penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah dicapai sampai dengan tanggal berlakunya penghentian Kontrak.
41. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak Pejabat Pembuat Komitmen
Kontrak (PPK) atau pihak Penyedia.
42. Pemutusan 42.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Kontrak oleh Perdata, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memutuskan Kontrak
PPK melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang;
c. berdasarkan penelitian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
d. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
e. setelah diberikan kesempatan kedua sesuai kesepakatan para pihak
sebagaimana dimaksud pada huruf d, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
f. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
g. Penyedia gagal memperbaiki kinerjanya setelah mendapat Surat
Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
h. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
i. Penyedia berada dalam keadaan pailit; dan
j. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Surat Jaminan
Pelaksanaan.
42.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket diatas
Rp200.000.000,00) (dua ratus juta rupiah);
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila ada);
c. penyedia membayar denda keterlambatan (apabila terdapat pemutusan
kontrak terhadap bagian kontrak yang belum diselesaikan);
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam. dan/atau;
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membayar kepada penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan kontrak dikurangi denda keterlambatan yang harus dibayar
penyedia (apabila ada), serta penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan selanjutnya
menjadi hak milik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
43. Pemutusan 43.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Kontrak oleh Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
Penyedia tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) apabila Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK;
43.4 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan kontrak dikurangi denda keterlambatan yang
harus dibayar penyedia (apabila ada), serta penyedia menyerahkan semua
hasil pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
selanjutnya menjadi hak milik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
44. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena Pejabat Pembuat Komitmen
Kontrak akibat (PPK) terlibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.
45. Berakhirnya 45.1 Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban
Kontrak para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
45.2 Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak sebagaimana dimaksud pada
klausul 45.1 adalah terkait dengan pembayaran yang seharusnya
dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak.
46. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang masih
berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan
tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA
47. Hak dan Penyedia mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
Penyedia yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK);
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.
50. Hak Atas Penyedia berkewajiban untuk melindungi Pejabat Pembuat Komitmen dari segala
Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
51.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang
menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia
atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.
52. Perlindungan 52.1 Penyedia dan SubPenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
Tenaga Kerja mengikutsertakan personelnya pada program jaminan sosial kesehatan dan
(apabila jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana diatur dalam peraturan
diperlukan) perundang-undangan.
52.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap
personelnya (termasuk personel SubPenyedia, jika ada), perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
52.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia melaporkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh
empat) jam setelah kejadian.
54. Asuransi 54.1 Apabila dipersyaratkan dalam SSKK, Penyedia wajib menyediakan
Khusus dan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan untuk:
Pihak Ketiga a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga; dan
b. pihak lain sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya
54.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk
dalam nilai Kontrak.
55. Tindakan Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis
Penyedia yang PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
mensyaratkan a. mensubkontrakkan sebagian pengadaan Barang ini;
Persetujuan b. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
PPK c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
Usaha Kecil dan dan Koperasi Kecil, antara lain dengan mensubkontrakkan sebagian
Koperasi Kecil pekerjaaannya.
56.3 Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.
58. Kerjasama 58.1 Penyedia yang bukan berstatus Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
Antara koperasi kecil dapat bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro dan
Penyedia dan Usaha Kecil serta koperasi kecil sebagaimana ditetapkan dalam SSKK,
Sub Penyedia yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.
58.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam
Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
58.3 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
58.4 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu kepada Kontrak
serta menganut prinsip kesetaraan.
59. Penggunaan Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi kerja
Lokasi Kerja bersama-sama dengan Penyedia lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang
(apabila ada) berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dapat memberikan jadwal kerja Penyedia yang lain di lokasi
kerja.
60. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi kerja (apabila
ada).
61. Sanksi Finansial 61.1 Sanksi finansial bagi Penyedia dapat berupa sanksi ganti rugi denda
keterlambatan atau pencairan jaminan.
61.2 Sanksi ganti rugi bagi Penyedia dikenakan apabila jaminan tidak dapat
dicairkan, terjadi kesalahan dalam perhitungan volume pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkanbarang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit. Besarnya sanksi ganti
rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.
62. Jaminan 62.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Penandatangan sebelum penandatanganan Kontrak.
63. Laporan Hasil 63.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
Pekerjaan menetapkan volume pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
64.3 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen tersebut
di atas dengan batasan penggunaan diatur dalam SSKK.
65. Personel 65.1 Personel dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang
dan/atau tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
65.2 Penggantian Personel tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
67. Fasilitas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan
sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.
68. Peristiwa 68.1 Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
Kompensasi berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memerintahkan penundaaan
pelaksanaan pekerjaan;
f. ketentuan lain dalam SSKK.
68.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Kompensasi.
69.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan).
71. Perhitungan 71.1 Untuk Kontrak Harga Satuan atau item pekerjaan dengan harga satuan
Akhir pada Kontrak Gabungan Lump sum dan Harga Satuan, perhitungan akhir
nilai pekerjaan berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak dan dituangkan
dalam Adendum Kontrak (apabila ada).
72. Penangguhan 72.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat menangguhkan pembayaran
Pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya.
73. Penyesuaian 73.1 Pemberlakuan Penyesuaian harga pada Kontrak sebagaimana diatur di
Harga dalam SSKK.
73.3 Penyesuaian Harga diberlakukan mulai dari bulan ke-13 (tiga belas)
sejak pelaksanaan pekerjaan.
73.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari
luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal
barang tersebut.
73.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya
Adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak Adendum Kontrak tersebut ditandatangani.
73.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan
indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
75. Penilaian 75.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat
Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.
Sementara oleh
Pejabat 75.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan
Pembuat pekerjaan
Komitmen
(PPK)
76. Cacat Mutu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada) memeriksa
setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap
Cacat Mutu yang ditemukan. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur
pengawas memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada) mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.
77. Pengujian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada)
memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak
tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan apabila hasil uji coba
menunjukkan adanya Cacat Mutu maka Penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
78. Perbaikan Cacat 78.1 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau unsur pengawas (apabila ada)
Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
78.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban
untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan.
78.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditentukan maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memutus kontrak secara
sepihak dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana pada klausul
42.2; atau
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak lain yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (apabila ada)
atau biaya penggantian diperhitungkan sebagai hutang penyedia
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang telah jatuh tempo.
G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
79. Penyelesaian 79.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
79.2 Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
80. Itikad Baik 80.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
80.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
80.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Perbuatan yang Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor ke Kas Negara.
Dilarang dan Sanksi
Penyedia :
Nama : _____________
Alamat : _____________
Telepon : _____________
Website : _____________
Faksimili : _____________
E-mail : _____________
C. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
D. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku terhitung sejak: 1 Februari 2024 s.d. 31 Desember
Kontrak 2024
F. Mobilisasi Peralatan Mobilisasi paling lambat dilaksanakan 7 (tujuh) Hari Kalender sejak
dan Personel (apabila tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
ada)
H. Perpanjangan Waktu Dalam hal Penyedia belum dapat melengkapi seluruh item yang
dipersyaratkan di dalam KAK, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan (apabila ada), Penyedia
dapat diberikan waktu untuk melengkapi paling lambat 10 (sepuluh)
hari kalender setelah Penyedia meminta perpanjangan dengan
pertimbangan Penyedia memberikan barang pengganti sementara.
J. Serah Terima Serah terima dilakukan pada: tanggal 31 Desember 2024 (akhir
Pekerjaan Kontrak), di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta Pusat 10110.
K. Pembayaran Tagihan Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk
pembayaran tagihan angsuran adalah 17 (tujuh belas) hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.
M. Pemutusan Kontrak Batas waktu penghentian pekerjaan Penyedia paling lama 2 (dua) Hari
oleh PPK Kalender setelah Kontrak diputus.
O. Waktu Penyelesaian Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaan jasa lainnya ini adalah
Pekerjaan selama: 335 (tiga ratus tiga puluh lima) hari kalender/11 (sebelas) bulan.
P. Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan memberikan fasilitas berupa:
PPK Kantor dengan fasilitasnya berlokasi di Lantai P3 Gedung Kementerian
PPPA, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta Pusat 10110.
Q. Penanggungan Risiko Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan
atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan
risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
R. Asuransi Khusus dan Penyedia berkewajiban menyediakan asuransi untuk para pekerja, barang
Pihak Ketiga atau peralatan yang berisiko tinggi terjadinya kecelakaan terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.
S. Tindakan Penyedia Tindakan lain Penyedia yang harus terlebih dahulu mendapatkan
yang Mensyaratkan persetujuan tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) antara lain:
Persetujuan PPK Perubahan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Jasa Lainnya.
T. Kerjasama Penyedia Bagian pekerjaan yang wajib dikerjasamakan dengan usaha kecil: Tidak
dengan Usaha Kecil Ada.
sebagai Subpenyedia
V. Sumber Pembiayaan Kontrak Pengadaan Jasa lainnya ini dibiayai dari APBN, Nomor DIPA: SP
DIPA-047.01.1.427944/2024 tanggal 24 November 2023, MAK
2785.EBA.994.002.C.521111 Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
W. Pembayaran Uang Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya ini dapat diberikan uang muka: Tidak
Muka Ada.
Z. Pembayaran Denda 1. Denda dibayarkan oleh penyedia apabila: pekerjaan tidak selesai
pada tanggal penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia.
2. Untuk pekerjaan ini, besar denda atas Capaian Nilai TKDN
Komponen Barang, sebagaimana tersebut pada klausul Y angka a,
yaitu:
a. Apabila pada saat akan dilakukan serah terima pekerjaan
Penyedia tidak dapat menunjukkan copy sertifikat TKDN
dan/atau pada saat Nilai TKDN yang tercantum pada copy
sertifikat TKDN tersebut pada saat dilakukan pembuktian oleh
Pejabat Pembuat Komitmen pada website Kemenperin
https://tkdn.kemenperin.go.id serta hasil pembuktian nilai
TKDN dimaksud ternyata nilai TKDN nya tidak sesuai dengan
yang ditawarkan, maka akan dikenakan sanksi berupa
pengurangan pembayaran sebesar selisih antara nilai TKDN
yang ditawarkan dengan nilai TKDN yang tercantum pada
sertifikat TKDN atau setinggi-tingginya sebesar 15% dari nilai
kontrak sesuai PP No. 29 Tahun 2018 Pasal 109 Ayat (4) huruf
a;
b. Apabila saat akan dilakukan serah terima ternyata terdapat
komponen barang yang bukan barang Produksi Dalam Negeri
(impor), maka Penyedia akan dikenakan sanksi berupa
pengurangan pembayaran sebesar 3 (tiga) kali nilai barang
yang diimpor sesuai PP No. 29 Tahun 2018 Pasal 109 Ayat (4)
huruf b.
3. Denda atau ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara:
penyetoran ke Kas Negara melalui billing Sistem Informasi PNBP
Online (SIMPONI).
4. Denda atau ganti rugi dibayarkan oleh Penyedia dalam jangka
waktu: masa berakhirnya Kontrak sampai dengan Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaannya.
5. Besarnya denda sebesar 1/1.000 (satu perseribu) dari harga/nilai
kontrak keseluruhan.
AA. Pencairan Jaminan Jaminan dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara melalui billing Sistem
Informasi PNBP Online (SIMPONI).
CC. Harga kontrak Kontrak pengadaan jasa lainnya ini dibiayai dari sumber pendanaan
APBN rupiah murni, dengan kode MAK 2785.EBA.994.002.C.521111
Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
EE. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat
Perselisihan diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga
penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:
Lembaga Penyelesaian Sengketa Kontrak Barang Jasa Pemerintah LKPP
(LPSLKPP).
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Catatan: Seragam terdapat bordir perekat untuk nama perusahaan, dalam hal
terjadi pergantian perusahaan tender yang akan datang, penyedia terpilih hanya
mengganti emblem perusahaan.
Setiap Pegawai dalam melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari wajib mematuhi dan berpedoman pada
etika sebagai berikut:
a. mengetahui dan/atau memahami serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
b. menghargai perbedaan gender dan memperlakukan setiap orang termasuk perempuan dan anak dengan
hormat tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, bahasa, agama, asal-usul kebangsaan, kondisi disabilitas,
status sosial, dan status lainnya;
c. memberi perlakuan khusus antara lain berupa fasilitas, akses, toleransi, dan kesempatan kepada pegawai
perempuan selama masa kehamilan dan menyusui;
d. mendengarkan dan merespon aspirasi serta pendapat anak dalam setiap pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan anak;
e. tidak menggunakan komputer, ponsel, kamera video, kamera, atau media sosial yang menjadikan perempuan
dan/atau anak sebagai bahan eksploitasi;
f. tidak menggunakan bahasa atau berperilaku yang tidak pantas, melecehkan, kasar, provokatif secara seksual,
atau merendahkan terhadap perempuan dan anak;
g. tidak memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Pegawai, kecuali untuk
kepentingan pelaksanaan tugas jabatan;
h. tidak menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat tugas, atau bukti kepegawaian lainnya baik dalam
pelaksanaan tugas kedinasan maupun untuk kepentingan pribadi;
i. tidak menggunakan dokumen, barang, dan fasilitas milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak untuk hal di luar pelaksanaan tugas kedinasan; dan
j. tidak mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan tugas kedinasan untuk
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan.
b. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah yang dimaksud adalah pembuangan sampah yang berada di tempat sampah pada setiap
lantai gedung/ruangan kerja dan area/taman lingkungan gedung kantor, rumah dinas dan rumah SAPA ke
tempat pembuangan sementara yang telah ditentukan dan pembuangan sampah dari tempat pembuangan
sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Sampah harus dibuang ketempat pembuangan sementara yang telah ditentukan dalam keadaan tertutup
rapat (poly bag) paling lambat pada jam 19.00 WIB setiap hari.
2) Pembuangan sampah di tempat pembuangan sementara ke TPA terdekat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
di lapangan, dengan ketentuan:
a) Sampah di tempat pembuangan sementara maksimal ¾ kapasitas tempat pembuangan sampah
sementara tersebut.
b) Untuk menghindari adanya sisa sampah yang tertinggal lama di tempat pembuangan sementara hingga
membusuk dan dapat menimbulkan bau tidak sedap, tempat pembuangan sampah sementara harus
dalam keadaan kosong dan dicuci minimal 1 (satu) minggu sekali (setiap akhir pekan).
c) Tempat sampah harus dibersihkan setiap hari setelah sampah dibuang dan diletakkan pada tempat yang
telah ditentukan dalam keadaan tertutup (khusus untuk tempat sampah dalam ruangan) Setiap
seminggu sekali atau pada saat general cleaning, tempat sampah harus dicuci.
d) Pembuangan sampah dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (1) diatas apabila diperlukan.
e) Khusus sampah medis, harus diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI serta dipisah dari sampah lain dan melakukan koordinasi dengan Klinik
kantor.
c. Pembersihan Toilet
Pembersihan toilet yang dimaksud adalah pembersihan seluruh perangkat toilet/kamar mandi/WC yang terdiri
dari lantai, dinding, pintu, kloset, urinoir, keran, jet washer, wastafel, dan cermin dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan obat antiseptik yang tidak merusak lantai dan
beraroma harum.
2) Pembersihan dinding dan pintu menggunakan sabun deterjen dan obat pembersih yang tidak merusak
dinding dan beraroma harum.
3) Pekerjaan pembersihan kloset, urinoir, keran, jet washer, wastafel, dan cermin menggunakan sabun deterjen
dan obat pembersih yang tidak merusak permukaan dan beraroma harum.
4) Setiap selesai dibersihkan, setiap kamar mandi/WC harus diberi 1 (satu) buah kamper.
5) Pelaksanaan pembersihan toilet/kamar mandi/WC minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB, siang
setelah jam 12.00 WIB, dan sore setelah jam 17.00 WIB.
a) Khusus untuk toilet yang terletak di Gedung Kemen PPPA lantai 2 dan 10 harus selalu dijaga oleh
minimal 1 (satu) orang tenaga kebersihan laki-laki dan 1 (satu) orang tenaga kebersihan perempuan
untuk menjaga dan memastikan toilet selalu dalam keadaan bersih, kering, dan harum dari jam 07.00
s/d 19.00 WIB.
b) Tempat sabun cair (soap dispenser) yang ada di setiap toilet harus selalu dalam keadaan terisi.
c) Pembersihan menyeluruh (general cleaning) harus dilakukan minimal setiap 1 (satu) bulan sekali.
d) Pembersihan toilet/kamar mandi/WC dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada ketentuan diatas
apabila diperlukan.
d. Pembersihan Lantai
Pembersihan lantai yang dimaksud adalah membersihkan seluruh lantai ruang kerja, aula, tangga, dan lobi setiap
hari dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan bahan (obat antiseptik) yang tidak merusak lantai
dan beraroma harum.
2) Untuk lantai keramik, marmer atau porselen, sebelum dilakukan pengepelan harus disapu terlebih dahulu,
kemudian dipel menggunakan air bersih yang diberi obat antiseptik yang tidak merusak keramik, marmer
atau porselen dan beraroma harum.
3) Untuk lantai yang dilapisi karpet, dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner. Apabila diperlukan,
untuk menghilangkan noda harus dilakukan pencucian karpet.
4) Pelaksanaan pembersihan lantai minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB dan siang setelah jam
13.00 WIB setiap hari.
5) Pemolesan lantai keramik, marmer dan porselen setiap sebulan sekali pada saat pembersihan menyeluruh
(general cleaning).
6) Pembersihan lantai dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (4) di atas apabila diperlukan.
f. Pembersihan Plafon
Pembersihan plafon yang dimaksud adalah membersihkan plafon ruang kerja, aula, tangga, dan lobi dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pembersihan plafon menggunakan sapu ijuk dan bulu ayam.
2) Pelaksanaan pembersihan plafon minimal setiap 1 (satu) bulan sekali
3) Pembersihan plafon dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada butir (2) di atas apabila diperlukan.
h. Pembersihan Lift
Pembersihan lift yang dimaksud adalah pembersihan lantai, dinding, plafon dan karpet lift dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Pembersihan lantai lift, harus disapu terlebih dahulu, kemudian dipel menggunakan air bersih yang diberi
obat antiseptik yang tidak merusak lantai lift.
2) Pembersihan karpet lift, harus divacuum dan diganti secara periodik setiap hari sesuai dengan hari yang
tertera di karpet.
3) Pembersihan dinding dan plafon lift menggunakan air bersih dan obat pembersih yang tidak merusak
dinding lift.
4) Tata cara pembersihan lift dan jenis obat pembersih/ antiseptik yang akan digunakan harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari pihak maintenance lift untuk menghindari kerusakan lift.
5) Pelaksanaan pembersihan lift minimal 2 (dua) kali setiap hari.
6) Pembersihan lift dapat dilakukan sewaktu-waktu selain pada angka (5) di atas apabila diperlukan.
j. Pembersihan Halaman/Taman
Pembersihan Halaman/taman yang dimaksud adalah penyapuan dan pembuangan sampah di lingkungan Kemen
PPPA yang meliputi area parkir, jalan, taman dan halaman diluar. Khusus untuk taman, meliputi perawatan
tanaman (penyiraman, pemotongan dahan, dan pemupukan, pembibitan) juga berlaku di lingkungan Rumah
Dinas Menteri PPPA. Ketentuan pembersihan halaman/taman adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembersihan halaman/taman minimal pada setiap pagi sebelum jam 07.30 WIB dan siang
setelah jam 13.00 WIB setiap hari.
2) Pembuangan sampah di tempat sampah yang ditempatkan di halaman/taman mengikuti ketentuan
pembuangan sampah yang telah diuraikan.
3) Perawatan tanaman, mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Penyiraman, dilakukan setiap pagi/sore hari.
b) Penyiangan, dilakukan sesuai kondisi di lapangan.
c) Pendangiran (penggemburan lahan tanam), dilakukan secara berkala.
d) Pemangkasan, dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali.
e) Pemupukan, dilakukan dengan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik (NPK, Urea)
dengan ketentuan:
● Pupuk organik setiap 6 (enam) bulan sekali.
● Pupuk anorganik setiap 1 (satu) bulan sekali.
f) Pencegahan hama tanaman, dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan.
m. Ketentuan Lain
1) Penyedia jasa tidak diperkenankan untuk melakukan pemotongan gaji personil. Pemotongan dapat
diberlakukan untuk meningkatkan kedisiplinan bagi personil. Uang potongan tersebut dikumpulkan untuk
kemudian dikembalikan kepada para personil sebagai bentuk reward secara umum. Pemotongan gaji
personil wajib dilaporkan di dalam laporan pekerjaan yang dilaporkan setiap bulannya.
2) Pembersihan menyeluruh (general cleaning) untuk Rumah Dinas Menteri PPPA dan Rumah SAPA harus
dilakukan minimal setiap 1 (satu) minggu sekali.
3) Apabila terdapat rapat/acara lainnya yang dilaksanakan setelah jam kerja dan/atau hari libur, penyedia jasa
harus menyediakan tenaga kebersihan untuk kerja lembur dengan biaya lembur menjadi tanggungan
penyedia jasa.
4) Apabila diperlukan, penyedia jasa harus menyediakan tenaga kebersihan tambahan selain yang ditempatkan
sesuai permintaan, dan biaya menjadi tanggungan penyedia jasa.
5) Penyedia Jasa wajib membuat kuesioner kepada perwakilan masing-masing lantai untuk mengetahui tingkat
kepuasan pegawai terhadap hasil kinerja Penyedia Jasa tersebut.
6) Semua pelaksanaan pekerjaan jasa kebersihan berdasarkan KAK ini harus mengutamakan material/bahan
produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia, hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan dan
perhitungan pada Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN para peserta lelang/tender yang menyebutkan
bahwa produk/jasa yang diberikan seluruhnya mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan
tenaga kerja Indonesia dan sudah memenuhi batas minimal TKDN yang dipersyaratkan sesuai peraturan
atau ketentuan yang berlaku.
7. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua unit kerja yang ada di Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA,
Rumah Sahabat Perempuan dan Anak, serta stakeholder yang berada dilingkungan kantor Kemen PPPA dan Rumah
Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Kemen PPPA.
1. Indikator Keluaran
Terlaksananya pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan keindahan gedung Kantor Kemen PPPA dengan indikator :
a. Terjaganya kebersihan, kenyamanan, keindahan gedung Kemen PPPA sesuai dengan SOP yang telah disepakati
antara penyedia dan Kemen PPPA.
b. Seluruh toilet harus selalu kondisi bersih, kering, tidak berbau dan tersedia sabun tangan, pewangi, tissue
handtowel dan tissue toilet.
c. Tamu-tamu terlayani dengan baik dan ramah.
d. Lanskap indoor dan outdoor beserta tanamannya dalam kondisi sesuai dengan karakteristik dari tanaman yang
dipakai.
e. Perawatan tata letak tanaman agar tertata dengan baik dan indah dilihat.
f. Seluruh lantai, dinding, plafon, toilet, pantry, musholla, area umum, dan peralatan kantor harus dalam kondisi
bersih dan berfungsi dengan baik.
g. Pengoperasian equipment gedung berfungsi dengan baik.
h. Pemeliharaan rutin/non rutin terhadap equipment gedung berjalan dengan baik.
i. Lingkungan Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA dan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak bebas
dari hama.
j. Penghematan terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang tidak digunakan pada hari libur dan di luar jam kerja.
k. Penilaian terhadap huruf a sampai j di atas, Kemen PPPA akan mengadakan survey secara tertulis kepada para
stakeholder Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak,
apabila ada keluhan pada survey tersebut yang terkait indikator keluaran ini maka sebelum keluhan tersebut
ditindaklanjuti oleh penyedia, PPK dapat menangguhkan tagihan pembayaran penyedia. Selain itu, Kemen PPPA
akan melakukan checklist terhadap indikator keluaran pada huruf a sampai j di atas.
2. Keluaran
Tersedianya ruang kerja dan fasilitas sarana dan prasarana umum Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA
serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak yang bersih, aman, nyaman, indah, dan berfungsi dengan baik.
9. Strategi Pencapaian
1. Melaksanakan pemilihan penyedia jasa lainnya kegiatan perawatan, pemeliharaan, kebersihan, dan keindahan
Gedung Kemen PPPA, Rumah Dinas Menteri PPPA serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak melalui tender.
2. Pelaksanaan kegiatan perawatan, pemeliharaan, kebersihan, dan keindahan gedung kantor Kemen PPPA, Rumah
Dinas Menteri PPPA, serta Rumah Sahabat Perempuan dan Anak.
14. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh DIPA Kementerian PPPA unit Biro SDM dan Umum dengan rincian:
Tahun Anggaran 2024 dengan kode MAK 2785.EBA.994.002.C.521111 dengan pagu sebesar Rp5.291.500.000,00
(lima miliar dua ratus sembilan puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk Pengadaan Jasa Kebersihan Gedung
Kemen PPPA Tahun Anggaran 2024.
Lampiran B – Kuantitas dan Harga