Anda di halaman 1dari 3

Nama: Wahyu Eka Aditya

NIM: 23.1.052

Prodi: D3 Keperawatan

Cara Kerja Hati


Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang terdiri dari dua bagian yaitu lobus
kanan dan lobus kiri. Salah satu fungsi utama hati adalah untuk menetralisir racun yang masu
k dalam tubuh. Lalu bagaimana cara kerja hati dalam menetralisir racun dalam tubuh? berikut
penjelasannya.

Setiap makanan, minuman maupun obat yang masuk melalui saluran pencernaan awalnya me
lewati proses pencernaan dalam lambung dan usus. Setelah berhasil dicerna, zat-zat tersebut s
elanjutnya diserap dalam usus dan masuk dalam pembuluh darah usus. Setelah itu, zat akan di
bawa oleh darah dan masuk ke dalam hati. Dan sebelum zat tersebut disirkulasikan ke seluruh
tubuh, zat tersebut terlebih dahulu melewati proses detoksifikasi di dalam hati.

Hati memiliki kandungan sel kupfer yaitu sel khusus yang dapat memakan zat racun dalam tu
buh. Zat kupfer tersebut akan mendetoksifikasi racun dalam tubuh melalui bantuan enzim dan
zat kimia khusus yang disebut dengan xenobiotik.

Melewati beberapa proses tahapan enzim dan zat kimia dalam sel hati akan mengurai dan me
ngubah sifat dari yang bersifat racun selanjutnya dikeluarkan melalui urin.

Beberapa zat selain zat makanan yang bisa di detoksifikasi oleh hati lainnya yaitu amonia, zat
sisa metabolisme tubuh, alkohol, obat-obatan, zat kimia dan lain-lainnya.

Namun perlu diingat, bahwa hati memiliki kapasitas dalam menetralisir racun dalam tubuh da
lam jumlah yang terbatas. Jika zat racun yang masuk dalam tubuh dalam jumlah berlebihan,
maka Hati akan bekerja lebih keras dalam mendetoksifikasi racun tersebut karena melebihi ka
pasitas kemampuan hati. Dan ketika proses tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama, m
aka dapat menyebabkan kerusakan hati sehingga fungsi hati secara umum akan menurun.

Sumber: https://ipa.pelajaran.co.id/hati/#google_vignette

Cara Kerja Organ Lambung


Lambung mengeluarkan berbagai enzim untuk membantu dalam memecah makanan menjadi zat gizi.
Berbagai enzim ini bekerja sama dengan otot lambung memecah makanan menjadi bubur (kim).
Bagian pilorus pada lambung mengatur pengeluaran kim secara bertahap ke dalam usus dua belas jari.
Lalu, di dalam usus dua belas jari terjadilah proses penyerapan berbagai macam zat gizi. Setelah itu,
lambung akan kembali kosong 2-5 jam setelah makan.

Jam Kerja Lambung

Organ lambung bekerja secara mandiri selama 24 jam sehari di luar kendali tubuh. Namun, organ
pencernaan ini memiliki jam-jam tertentu yang merupakan puncak kinerjanya.

Jam Kerja Optimal

Pada jam 07.00 – 09.00 pagi merupakan jam kerja terkuat bagi lambung. Pencernaan
makanan paling optimal berlansung di jam ini. Maka dari itu, sangat disarankan untuk sarapan
pagi untuk proses pembakaran energi agar dapat tetap segar dalam beraktivitas.

Jam Kerja Tidak Optimal

Organ lambung melemah pada jam 19.00- 21.00. Karena itu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi
makanan yang sulit dicerna atau makanan tinggi energi pada jam ini. Sebaiknya, Anda sudah
menyelesaikan makan besar Anda sebelum jam ini. Jika terasa lapar, disarankan untuk makan
makanan rendah energi dan mudah dicerna seperti buah atau sayur.

Sumber: https://eskayvie.co.id/organ-lambung-dan-cara-kerja/
`fungsi dan Mekanisme Kerja Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi yang berfungsi menjaga keseimbangan internal (milieu interieur) dengan
jalan menjaga komposisi cairan ekstra seluler. Sejumlah besar cairan difiltrasi di glomerulus,
kemudian direabsorbsi dan disekresi di sepanjang nefron sehingga zat-zat yang berguna diserap
kembali dan sisa-sisa metabolisme dikeluarkan sebagai urin, sedangkan air ditahan sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Sesuai dengan fungsinya, maka di dalam ginjal terjadi proses mekanisme kerja
ginjal sebagai berikut (Parker, 2007):

a. Proses filtrasi, dimana darah dan zat-zat lainnya di nefron masuk ke bagian glomerulus dan kapsula
Bowman. Proses ini menghasilkan urin primer yang mengadung glukosa, garam-garam, natrium,
kalium, asam amino dan protein.

b. Proses reabsorbsi, yaitu terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida,
phospat dan beberapa ion bikarbonat pada tubuli ginjal. Sisa reabsorbsi ini akan dialirkan pada papilla
renalis.

c. Proses augmentasi, darah masuk ke dalam tubulus kontortus distal untuk ditambahkan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Proses ini menghasilkan urin normal yang mengandung 95% air,
urea, amoniak, asam urat, garam mineral (NaCl), zat warna empedu, dan zat-zat yang berlebih
(vitamin, obat, dan lain-lain).

Urin normal akan ditampung semetara di pelvis ginjal, setelah itu urin akan melewati ureter dan akan
disimpan kembali di kantung kemih. Setelah kantung kemih penuh, dinding kantung kemih akan
tertekan dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil, dan urin dibuang melalui uretra (Parker, 2007).

Anda mungkin juga menyukai