TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
APB Desa terdiri atas :
a. Pendapatan Desa;
b. Belanja Desa;
c. Pembiayaan.
Pasal 3
Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah), yang terdiri dari:
a. Pendapatan transfer; dan
b. Lain-lain pendapatan desa yang sah.
Pasal 4
(1) Pendapatan transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
direncanakan sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah), yang terdiri
dari:
a. Dana Desa;
b. Bagi hasil pajak dan retribusi; dan
c. Alokasi Dana Desa.
(2) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
(3) Bagi hasil pajak dan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
(4) Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
Pasal 5
Lain-lain pendapatan Desa yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
b direncanakan sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
Pasal 6
Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah), yang terdiri atas:
a. belanja pegawai;
b. belanja barang dan jasa;
c. belanja modal; dan
d. belanja tidak terduga.
Pasal 7
(1) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
(2) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b
direncanakan sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
(3) Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
(4) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d
direncanakan sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
Pasal 8
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c direncanakan
sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah) yang bersumber dari
penerimaan pembiayaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya.
Pasal 9
Selisih antara pendapatan Desa dengan belanja Desa mengakibatkan terjadinya
defisit sebesar Rp1.285.640.780 (terbilang dalam rupiah).
Pasal 10
(1) Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemerintah Desa
dapat melakukan Pengeluaran yang belum tersedia anggarannya dan/atau
pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan dalam Peraturan Desa ini, dengan
cara terlebih dahulu melakukan perubahan Peraturan Sangadi tentang
Penjabaran APB Desa dan pemberitahuan kepada Badan Permusyawaratan
Desa, selanjutnya dimasukkan dalam perubahan APB Desa atau ditampung
dalam laporan realisasi anggaran dalam hal pemerintah desa tidak melakukan
perubahan APB Desa.
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. bencana alam, bencana non alam, bencana sosial dan/atau kejadian luar
biasa (force majeure);
b. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan
publik.
(3) Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kebutuhan Desa dalam rangka pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;
b. belanja Desa yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
c. pengeluaran Desa yang berada di luar kendali Pemerintah Desa dan tidak
dapat diprediksi sebelumnya, serta amanat peraturan perundang-
undangan; dan/atau
d. pengeluaran Desa lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi Pemerintah Desa dan/atau masyarakat.
Pasal 11
Uraian lebih lanjut APB Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa
ini yang terdiri atas
a. Lampiran I memuat ringkasan APB Desa;
b. Lampiran II memuat rincian urusan Pemerintahan Desa.
Pasal 12
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penjabaran APB Desa Tahun Anggaran 2023,
diatur dengan Peraturan Sangadi.
BAB II
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13