intelektual seseorang.
ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni verbal, numerikal, dan figural.
1. Analogi
Soal di atas memiliki jawaban B. Ngantuk : Tidur. Ini karena soal yang diberikan (Haus : Minum) menunjukkan hubungan
situasi dan aksi. Orang haus, maka minum. Sama halnya dengan orang mengantuk, maka tidur.
2. Tes angka
dalam tes potensi akademik memiliki beberapa tipe, yaitu aritmetika, seri angka, seri huruf, logika angka, dan
angka dalam cerita.
1. Aritmatika Tes ini adalah tes di mana kamu akan diminta menghitung operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, atau pembagian dari sebuah angka.
2. Seri angka
Tes ini adalah tes untuk menentukan angka yang diminta dari deret angka yang ada.
Contoh soal:
3. 6, 12, 24, …
a. 36
b. 42
c. 46
d. 48
e. 50
Jawaban soal di atas adalah D. 48. Ini karena pola dari deret angka di atas merupakan perkalian 2 dari setiap angka yang ada.
3. Logika angka
Dalam tes ini, kamu akan diminta untuk melakukan penalaran logis terhadap persaman yang ada.
Contoh soal:
a. p > q
b. p < q
c. p = q
d. p dan q tidak dapat ditentukan
2p > 2q
Jawaban dari soal di atas adalah B. Ini karena hasil dari p = -(58) adalah bilangan negatif (angka perlu dipangkatkan terlebih
dulu, baru dikalikan dengan minus).
Sementara, q = (-5)8 pasti akan menghasilkan bilangan positif. Sebab, angka negatif yang dipangkatkan dengan angka genap,
akan menghasilkan bilangan positif.
Sederhananya, ini adalah soal cerita matematika. Kamu tentu sering menjumpai soal semacam ini semasa sekolah dulu.
Contoh soal:
Pemberian dosis suatu antibiotik sebanding dengan berat badan pasien. Apabila pasien A dengan berat badan 50 kg
mendapatkan dosis 15 mg, berapa jumlah dosis pasien B yang memiliki berat 25 kg?
a. 6 mg
b. 7,5 mg
c. 9 mg
d. 12 mg
e. 15,5 mg
Jawaban dari soal di atas adalah B. 7,5 mg. Berikut cara mengerjakannya:
3. Contoh soal tes logika
A. Logika umum
Soal ini akan meminta kamu melakukan penalaran atas pernyataan yang diberikan. Kuncinya menilai sebagian tidak
semua
Contoh soal:
Sebagian atlet sepak bola mengeluhkan masa depannya setelah pensiun dari bermain bola.
a. Bambang adalah atlet sepak bola. Dia pasti mengeluh soal masa depannya.
b. Ranti bukanlah atlet sepak bola, jadi dia pasti tidak pernah mengeluhkan masa depannya
c. Kalau ada yang mengeluh soal masa depan, pastilah itu atlet sepakbola.
d. Meskipun Budi seorang atlet sepakbola, belum tentu dia mengeluh soal masa depannya.
e. Masa depan seorang atlet sepak bola memang tidak pernah bagus.
Jawaban soal di atas adalah D. sebab, dari pernyataan di atas, yang mengeluhkan masa depan hanya sebagian
atlet sepakbola. Sebagiannya lagi, belum tentu mengeluhkan.
B. Logika cerita
Dalam soal ini, biasanya kamu akan membaca suatu cerita yang digunakan untuk menjawab beberapa soal. Berikut
contohnya seperti diambil dalam buku Siap Menghadapi Psikotes dan TPA terbitan Grasindo.
Contoh soal:
Usia Bahrul dua belas tahun dan setengah dari usia bayu. Lina empat tahun lebih muda dari Bayu, dan tiga tahun
lebih tua dari Tuti.
a. Bahrul
b. Bayu
c. Lina
d. Tuti
e. Tidak ada
a. Bahrul
b. Tuti
c. Bayu
d. Lina
e. Tidak ada
Bahrul berusia setengah dari usia Bayu. Artinya, umur Bayu dua kalinya umur Bahrul, yaitu 24 tahun.
Terakhir adalah contoh soal tes spasial dalam tes potensi akademik. Sebelumnya, perhatikan gambar di bawah ini.
© practiceaptitudetest.com
Melihat soal di atas, jawaban yang benar adalah D. Kamu bisa menemukan jawaban di atas dengan menyimpulkan
masing-masing gambar menjadi kubus di mana titik tiga bersampingan dengan gambar kotak.
Notes
“Tips Sukses Menghadapi TPA
Tes Potensi Akademik atau TPA harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, beberapa soal dan pilihan
jawaban bisa cukup mengecoh.”