Anda di halaman 1dari 3
Persyaratan gedung pertunjukan seni menurut Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 7 Tahun 2015 : 1. Gedung -Tempat pertunjukan seni memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan, sekurang-kurangnya meliputi: a. tempat terbuka; dan/atau b. tempat tertutup. -Memiliki daya listrik sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan perundang- undangan -Tersedia jalur evakuasi disertai dengan tanda yang jelas. ~Jarak antara plafon dengan panggung pertunjukan sekurang-kurangnya 2,5 meter (untuk gedung/ruang tertutup). -Jarak antara plafon dengan lantai dasar/balkon tertinggi sekurang- kurangnya 3 meter (untuk gedung/ruang tertutup). -Kapasitas gedung sekurang- kurangnya 100 tempat duduk -Tersedia sekurang- kurangnya dua akses/pintu masuk/keluar pengunjung -Sirkulasi udara dan pencahayaan sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundang undangan (untuk gedung/ruang tertutup) 2. Penandaarah -Papan nama gedung pertunjukan seni dengan tulisan yang terbaca jelas, pemasangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan -Penanda arah yang menunjukkan fasilitas gedung pertunjukan seni yang jelas dan mudah terlihat. 3. Panggung pertunjukan -Panggung pertunjukan seni dilengkapi penata suara dan penata cahaya, dengan ketentuan sekurang — kurangnya: a. luas panggung ruangan tertutup sekurang kurangnya 6 (enam) meter x 8 (delapan) meter; b. tersedia akses keluar/masuk panggung; c. ketinggian panggung ruangan tertutup paling rendah 0.8 (nol koma delapan) meter dan/atau disesuaikan dengan kenyamanan pandangan pengunjung; d. jarak antara panggung dengan kursi pengunjung paling dekat 3 (tiga) meter; e. luas, tinggi dan penataan panggung terbuka disesuaikan dengan jenis pementasan; dan f. mampu menahan beban kegiatan pertunjukan seni -Lampu panggung (lighting stage) sekurang — kurangnya meliputi: a. lampu utama (main lighting); b. lampu depan (front lighting); dan c. lampu samping (side lighting) 4,Ruang -Ruang rias dan ganti kostum dilengkapi dengan cermin dan loker, serta toilet pria dan wanita yang terpisah, bersih dan terawat -Ruang/area operator ~Tempat duduk sesuai kapasitas ruang pertunjukan 5. Suara dan pencahayaan -Peralatan sistem suara dengan kekuatan sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan perundang — undangan. -Pencahayaan / penerangan auditorium sesuai dengan rasio luas ruangan 6. Promosi -Tersedia area untuk promosi -Tersedia bahan promosi, cetak dan/atau digital. 7. katalog -Tersedia data dan ilustrasi pertunjukan seni, cetak dan/atau digital 8, Fasilitas Penunjang -Tersedia pintu masuk dan keluar kawasan gedung pertunjukan seni yang berbeda, dilengkapi dengan pos keamanan. -Tersedia akses untuk bongkar muat (loading) barang. -Fasilitas parkir yang bersih, aman, dan terawat, dilengkapi dengan rambu lalu lintas yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. -Akses dan fasilitas bagi disabilitas. -Tempat/area penjualan/penukaran tiket. -Ruang penerimaan tamu dilengkapi dengan meja dan kursi yang bersih dan terawat ~Tempat penjualan makanan dan minuman yang memenuhiersyaratan higiene dan sanitasi. -Kamar mandi dan toilet yang bersih, terawat dan terpisah untuk pengunjung pria dan wanita, sesuai dengan rasio kapasitas penonton, dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. -Tempat sampah tertutup yang terdiri atas: a. tempat sampah organik; dan b. tempat sampah nonorganik. -Gudang REGULASI KAWASAN TAPAK juray cota pau RTRW KOTA PALU 2010-2030 Paragraf 4 Kawasan Peruntukan Pariwisata (1) Kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf e bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. (2)Kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a.kawasan pariwisata budaya; b.kawasan, pariwisata alam; dan c-kawasan pariwisata buatan (1)Kawasan pariwisata buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di: a, kolam renang di Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan; b. kolam renang di Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan; c. kolam renang di Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur; d. kolam renang di Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara; e. sarana rekreasi dan olah raga yang tersebar di Kecamatan Palu Utara,Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan Palu Barat; dan f, Rencana pengembangan sarana wisata di kawasan Pantai Teluk Palu di Kelurahan Watusampu, Kelurahan Buluri, Kelurahan Tipo, Kelurahan Silae, Kelurahan Lere, Kelurahan Besusu Barat, Kelurahan Talise, Kelurahan Tondo, Kelurahan Layana, Kelurahan Mamboro, Kelurahan Taipa, Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kelurahan Mpanau, Kelurahan Baiya, dan kelurahan Pantoloan Sesuai dengan peta perencanaan pembangunan daerah kota Palu, taman hutan kota termasuk dalam kawasan terbuka hijau kota, yang mana pembangunan taman hutan kota oleh pemerintah setempat sudah dimulai sejak tahun 2017, salah © satunya dengan pengembangan di soktor pariwisata untuk meningkatkan ekonomi kreatif melalui peluang hutan kota. Oleh arena itu, taman hutan kota dirasa sudah sesuai sebagai Tokasi tapak untuk gedung pertunjukkan yang termasuk dalam bidang ariwisata Selain itu, lokasi perancangan di taman hutan kota merupakan lokasi dengan, letak yang strategis dan mudah dijangkau, serta memiliki potensi yang dapat mendukung pembangunan gedung pertunjukkan, Potensi itu didapat salah satunya dari lokasi yang merupakan kawasan wisala dimana terdapat dari fasiliias-fasilias alau bangunan yang mendukung pembangunan gedung pertunjukkan, salah satunya bangunan café LOKASI TAPAK Taman huta' kel. talise kec, mantikulore, kota palu, sulawesi tengah Lokasi tapak terletak dikecamatan mantikulore yang memiliki 8 kelurahan diantaranya kelurahan talise yang menjadi tapak pada project kali ini dan berada pada kawasan hutan kota yang mana menjadi kawasan pengembangan ruang tata hijau kota palu, tapak memiliki luas 100x120 =12000m2 KONDISI EKSISTING TAPAK DISPORAPROVSULTENG RADAR PALL ‘GELORABUMIKAKTUS UNVERSITAS MUHAMMADIVAH PURAAGUNG WANA” CAFE JLSOEKARNO HATA

Anda mungkin juga menyukai