Anda di halaman 1dari 21

LITERATURE REVIEW

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:
KHOTIMAH DEWI ARUM
J 310 170 088

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021

i
i
ii
iii
LITERATURE REVIEW HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Abstrak

Kejadian anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil,
menyebabkan kematian pada ibu hamil maupun bayi yang dikandung. Pencegahan
kejadian anemia pada ibu hamil dilakukan pemerintah dengan memberikan tablet
Fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil. Masalah timbul akibat ketidakpatuhan ibu
hamil ketika mengonsumsi tablet Fe. Tujuan penelitian untuk mengkaji kepatuhan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Literature review ini
menggunakan metode PICO dalam menentukan kata kunci. Kata kunci yang
digunakan dalam mencari jurnal dalam Bahasa Indonesia yaitu “keteraturan, tablet
Fe, anemia, ibu hamil” dan “kepatuhan, tablet Fe, anemia, ibu hamil” sedangkan
untuk Bahasa Inggris “obedience, Fe tablets, anemia, pregnant mother”,
“compliance, Fe tablets, anemia, pregnant mother” dan “adherence, Fe tablets,
anemia, pregnant mother”. Sumber data base dalam literature review ini adalah
laman Garuda (http://garuda.ristekbrin.go.id/) dan Onesearch
(https://onesearch.id/). Kriteria dalam literature review jurnal meliputi tahun terbit
antara 2011-2021, Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, metode penelitian
cross sectional dan case control dengan minimal jumlah sampel 30 orang, subjek
berupa ibu hamil anemia maupun tidak anemia serta terindeks SINTA dengan
skor S1-S4. Hasil pencarian artikel mendapatkan 118 artikel dari laman Garuda
dan Onesearch, setelah dilakukan filter hanya ada 13 artikel yang memenuhi
kriteria. Hasil analisa menunjukkan sebanyak 12 artikel (92,3%) menyatakan
adanya hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu
hamil dan 1 artikel (7,7%) menyatakan tidak adanya hubungan kepatuhan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Kesimpulan terdapat
hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Kata Kunci: anemia, ibu hamil, kepatuhan, tablet Fe.


Kepustakaan: 122 jurnal (1995-2021)

Abstract

The incidence of anemia in pregnant women can cause infection in pregnant


women, causing death in pregnant women and their babies. Prevention of anemia
in pregnant women is carried out by the government by giving 90 iron tablets for
pregnant women. Problems come up due to non-compliance of pregnant women
taking Fe tablets. This study aimed to examine the compliance of Fe tablet
consumption with incidence of anaemia in pregnant women. This literature review
used the PICO method in determining keywords. The keywords used in searching
for journals in Indonesian “keteraturan, tablet Fe, anemia, ibu hamil” and
“kepatuhan, tablet Fe, anemia, ibu hamil” while for English “obedience, Fe
tablets, anemia, pregnant mother”, “compliance, Fe tablets, anemia, pregnant
mother” and “adherence, Fe tablets, anemia, pregnant mother”. The data base
sources in this literature review were the Garuda page
(http://garuda.ristekbrin.go.id/) and onesearch (https://onesearch.id/). Criteria in

1
this literature review are journals with published years between 2011-2021,
English and Indonesian, cross-sectional and case-control methods with minimum
sample of 30 people, subjects anemic or non-anemic pregnant women and indexed
by SINTA with a score S1-S4. The article results found 118 articles from the
Garuda and Onesearch pages, there were only 13 articles that met the inclusion
criteria. The results of the analysis showed that 12 articles (92,3%) stated that
there was a correlation between compliance to Fe tablet consumption and the
incidence of anemia in pregnant women and 1 article (7,7%) stated that there was
no correlation between compliance to Fe tablet consumption and the incidence of
anemia in pregnant women. There was a correlation between the compliance with
Fe tablet consumption and the incidence of anemia in pregnant women.

Keywords: anemia, compliance, Fe tablets, pregnant mother.

1. PENDAHULUAN
Prevalensi anemia ibu hamil berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 kejadian anemia di
Indonesia memiliki prevalensi yaitu sebesar 37,1% (Kemenkes RI, 2013) hasil tersebut
mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil Riskesdas pada tahun 2018 yaitu
sebesar 48,9% (Kemenkes RI, 2018). Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan
kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu,
keguguran, dan kelahiran prematur pada masa kehamilan serta kematian pada ibu hamil
(Kemenkes RI, 2015).
Dalam rangka mencegah kejadian anemia pada ibu hamil yang dapat berdampak
buruk pada ibu dan janin, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.88 tahun 2014 untuk menanggulangi anemia dan merupakan
upaya pencegahan anemia pada ibu hamil. Upaya tersebut tidak hanya mencakup
pemberian tablet besi selama masa kehamilan atau minimal 90 tablet, tetapi juga
menegaskan pentingnya konseling, informasi dan edukasi (Kemenkes RI, 2014).
Kegunaan tablet Fe bagi ibu hamil yaitu untuk menambah asupan nutrisi pada janin,
mencegah anemia defisiensi besi, mencegah pendarahan saat persalinan, serta
menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan
(Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, cakupan pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil di Indonesia yaitu 64,0%, jika dibandingkan
dengan target Renstra tahun 2019 yaitu 98%, maka dapat dikatakan bahwa target belum
tercapai (Kemenkes RI, 2020). Jika dibandingkan dengan tahun 2018 angka ini

2
mengalami penurunan, prevalensi ibu hamil yang mendapatkan TTD pada tahun 2018
yaitu 73,2% (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan status anemia selama kehamilan
(Ananti dan Muthmainah, 2016; Gaol dan Mariyana, 2018; Aji, dkk, 2019). Hasil
penelitian Chalik dan Hidayati (2019) juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian
diatas yaitu adanya hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan anemia pada
ibu hamil serta ibu hamil yang tidak patuh memiliki risiko anemia 5,096 kali daripada
ibu yang patuh (OR = 5,096; 95% CI= 1,459-17,803).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mendapatkan gambaran mengenai
hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil
melalui kajian literature review.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian literature review yang menggunakan metode PICO
dalam menentukan kata kunci. Berdasarkan PICO diatas didapatkan kata kunci dalam
Bahasa Indonesia yaitu “keteraturan, tablet Fe, anemia, ibu hamil” dan “kepatuhan,
tablet Fe, anemia, ibu hamil” sedangkan untuk Bahasa Inggris “obedience, Fe tablets,
anemia, pregnant mother”, “compliance, Fe tablets, anemia, pregnant mother” dan
“adherence, Fe tablets, anemia, pregnant mother”.
Kata kunci diatas digunakan untuk melakukan pencarian jurnal di laman Garuda
(http://garuda.ristekbrin.go.id/) dan One Search (https://onesearch.id/). Jurnal yang
didapatkan melalui laman Garuda dan One Search dilakukan filter berdasarkan kriteria
inklusi. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu jurnal atau artikel dengan tahun terbit
antara 2011-2021, Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, metode penelitian cross
sectional dan case control dengan minimal jumlah sampel 30 orang, subjek berupa ibu
hamil anemia maupun tidak anemia serta terindeks SINTA dengan skor S1-S4.
Hasil pencarian jurnal atau artikel didapatkan 118 artikel. Artikel atau jurnal yang
didapatkan difilter menggunakan kriteria inklusi yang telah ditetapkan dan didapatkan
13 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Berikut merupakan alur strategi pencarian
artikel:

3
Artikel diidentifikasi melalui
pencarian Garuda dan One Search

n= 58 n= 60
Didapatkan melalui Didapatkan melalui pencarian
pencarian dengan Garuda dengan Onesearch dengan
dengan menggunakan: menggunakan:
a.keyword “keteraturan, a.keyword “keteraturan, tablet Fe,
tablet Fe, anemia, anemia, ibu hamil” = 1 jurnal
ibu hamil” = 9 b.keyword “kepatuhan, tablet Fe,
jurnal. anemia, ibu hamil” = 16 jurnal-
b.keyword kedua c.keyword “compliance, Fe tablets,
“kepatuhan, tablet anemia, pregnant mother” =
Fe, anemia, ibu 18 jurnal
hamil” = 49 jurnal. d.keyword “obedience, Fe tablets,
anemia, pregnant mother” = 7
jurnal
Filter berdasarkan e.keyword “adherence, Fe tablets,
judul yang sama dalam anemia, pregnant mother” =
satu database dan 18 jurnal.
dengan database lain
= 8 jurnal.
Filter berdasarkan judul
yang sama dalam satu
database dan dengan
database lain = 16

n= 50 n=44

Sebanyak 6 jurnal terfilter Sebanyak 16 jurnal terfilter


berdasarkan kriteria jurnal berdasarkan kriteria jurnal
full text, jurnal 10 tahun full text, jurnal 10 tahun
terakhir dan jurnal dapat terakhir dan jurnal dapat
diakses. diakses.

n= 44 n=28

Sebanyak 34 jurnal Sebanyak 25 jurnal terfilter


terfilter berdasarkan berdasarkan indeks SINTA
indeks SINTA S1-S4. S1-S4.

n= 10 n= 3

n=13
full text artikel yang masuk dalam
analisis critical review

Gambar 1. Strategi Pencarian Jurnal

4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Literature review dilakukan pada 13 artikel atau jurnal yang menganalisis hubungan
kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Metode
penelitian yang digunakan yaitu cross sectional sebanyak sepuluh jurnal dan case
control sebanyak tiga jurnal.
Responden pada jurnal yang dianalisis merupakan ibu hamil yang bertempat tinggal
di 13 daerah di Indonesia seperti Probolinggo, Ambon, Kabupaten Siak, Kecamatan
Leitimur Selatan dan Teluk Ambon, Kabupaten Banjar (Puskesmas Aranio), Bantul,
Magelang, Banyumas, Palu, Kalimantan Selatan (Puskesmas Danau Panggang), Kediri
(bagian selatan), Aceh (Puskesmas Simpang Kiri), dan Kabupaten Banjar (Puskesmas
Sambung Makmur). Sampel pada jurnal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
mulai dari 30 ibu hamil hingga 165 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel pada jurnal
yang direview terdiri dari probability sampling yaitu simple random sampling, dan non-
probability sampling seperti total sampling dan purposive sampling.
Umur ibu hamil pada jurnal yang direview sangat beragam yang terbagi menjadi 2
hingga 3 kelompok. Berikut merupakan umur ibu hamil pada jurnal yang direview dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Umur Ibu Hamil
No. Referensi Jumlah Umur Ibu Hamil n (%)
sampel (tahun)
1. Norhasanah dan Wardani (2021) 80 17-25 (remaja akhir) 44
26-35 (dewasa awal) 41
36-45 (dewasa akhir) 15
2. Salulinggi (2021) 165 15-24 28,5
25-34 53,9
35-44 17,6
3. Dolang (2020) 115 < 20 dan >35 16,5
20-35 83,5
4. Pont dan Lisnawati (2020) 34 18-25 14,7
26-35 85,3
5. Hotmauli dan Niawati (2019) 34 - -

6. Nurmasari dan Sumarmi (2019) 30 ≤ 20 dan > 30 30


21-35 70
7. Pemiliana, dkk (2019) 55 - -
8. Fakhriyah, dkk (2018) 52 < 20 1,9
20-35 80,8
>35 17,3
9. Wahyuningsih dan Narullita (2018) 40 < 20 2,5
20-35 85
>35 12,5
10. Sari, dkk (2017) 134 - -

5
No. Referensi Jumlah Umur Ibu Hamil n (%)
sampel (tahun)
11. Anggraini, dkk (2016) 34 - -
12. Salman, dkk (2016) 43 - -
13. Utomo, dkk (2015) 50 < 20 dan >35 28
(berisiko)
20-35 (tidak 72
berisiko)

Berdasarkan hasil Tabel 1 diatas didapatkan 2 dari 13 jurnal (15,4%) menyatakan


umur ibu hamil yang memiliki persentase terendah yaitu < 20 tahun yaitu sebesar 1,9%
dan 2,5%. Selanjutnya 6 dari 13 jurnal (46,2%) menyatakan umur ibu hamil yang
memiliki persentase terbesar yaitu umur ibu hamil 20-35 tahun dengan persentase
paling besar 85%. Sejalan dengan penelitian diatas, hasil penelitian Garno, dkk (2020)
persentase umur ibu hamil terbanyak pada umur 20-35 tahun yaitu sebesar 83,3%.
Pendidikan ibu hamil pada jurnal yang direview dibagi menjadi tiga bagian yaitu
lainnya yaitu tidak tamat SD, pendidikan dasar yaitu SD hingga SMP dan pendidikan
lanjut yaitu SMA hingga Perguruan Tinggi (PT). Berikut merupakan tingkat pendidikan
ibu hamil pada jurnal yang direview dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
No. Referensi Jumlah Tingkat Pendidikan Ibu Hamil n (%)
sampel
1. Norhasanah dan Wardani 80 - -
(2021)

2. Salulinggi (2021) 165 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 16,9


Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 80,6
Lainnya 2,4
3. Dolang (2020) 115 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 12,2
Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 87,8
Lainnya -
4. Pont dan Lisnawati 34 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 26,5
(2020) Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 73,6
Lainnya -
5. Hotmauli dan Niawati 34 - -
(2019)
6. Nurmasari dan Sumarmi 30 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 53,3
(2019) Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 40
Lainnya 6,7
7. Pemiliana, dkk, (2019) 55 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 65,5
Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 9,1
Lainnya -
8. Fakhriyah, dkk (2018) 52 - -

6
No. Referensi Jumlah Tingkat Pendidikan Ibu Hamil n (%)
sampel

9. Wahyuningsih dan 40 - -
Narullita (2018)
10. Sari, dkk (2017) 134 - -
11. Anggraini, dkk (2016) 34 - -
12. Salman, dkk (2016) 43 - -
13. Utomo, dkk (2015) 50 Pendidikan dasar (SD dan SMP) 74
Pendidikan lanjut (SMA dan PT) 26
Lainnya -

Berdasarkan hasil Tabel 2 diatas didapatkan 3 dari 13 jurnal (23,1%) menyatakan


persentase tertinggi pendidikan ibu hamil yaitu ibu hamil yang memiliki pendidikan
lanjut (SMA dan PT) dengan persentase terbesar yaitu 87,8%. Pendidikan ibu hamil
dengan persentase terendah berdasarkan 3 dari 13 jurnal (23,1%) yaitu pada lainnya
(tidak tamat SD) dengan persentase terendah sebesar 2,4%.
Pekerjaan ibu hamil terbagi menjadi dua kategori yaitu ibu hamil yang bekerja dan
yang tidak bekerja. Berikut merupakan status pekerjaan ibu hamil pada jurnal yang
direview dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Status Pekerjaan Ibu Hamil
No. Referensi Jumlah Status Pekerjaan Ibu Hamil n (%)
sampel
1. Norhasanah dan 80 - -
Wardani (2021)
2. Salulinggi (2021) 165 Tidak Bekerja (IRT) 75,8
Bekerja (PNS/TNI, Guru, Pedagang 24,2
dan Lainnya)
3. Dolang (2020) 115 Tidak Bekerja (IRT) 55,7
Bekerja (PNS & Pegawai Swasta) 44,4
4. Pont dan Lisnawati 34 Tidak Bekerja (IRT) 2,9
(2020) Bekerja PNS, Petani, Wiraswasta) 97,1

5. Hotmauli dan Niawati 34 Tidak Bekerja 67,7


(2019) Bekerja 32,3
6. Nurmasari dan 30 Tidak Bekerja 86,7
Sumarmi (2019) Bekerja 13,3
7. Pemiliana, dkk (2019) 55 - -
8. Fakhriyah, dkk (2018) 52 Tidak Bekerja (IRT) 76,9
Bekerja (Pedagang) 23,1
9. Wahyuningsih dan 40 - -
Narullita (2018)
10. Sari, dkk (2017) 134 - -
11. Anggraini, dkk (2016) 34 - -
12. Salman, dkk (2016) 43 - -
13. Utomo, dkk (2015) 50 Tidak Bekerja (IRT) 96
Bekerja (Karyawan Swasta) 4

7
Berdasarkan Tabel 3 diatas didapatkan hasil 6 dari 13 jurnal (46,2%) memiliki
persentase tertinggi pada ibu hamil yang tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga (IRT)
dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 96%. Selanjutnya berdasarkan hasil 6 dari 13
jurnal (46,2%) memiliki persentase terendah pada ibu hamil yang bekerja dengan
pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan persentase 4%.
Kepatuhan konsumsi tablet Fe terbagi menjadi 2 kategori yaitu patuh dan tidak
patuh dan merupakan hasil dari kuesioner mengenai konsumsi tablet Fe pada ibu hamil.
Berikut hasil kepatuhan konsumsi tablet Fe dari jurnal yang direview dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
No. Referensi Jumlah Kepatuhan konsumsi n (%)
sampel tablet Fe
1. Norhasanah dan Wardani 80 Tidak patuh 45
(2021) Patuh 55
2. Salulinggi (2021) 165 Tidak patuh 78,18
Patuh 21,8
3. Dolang (2020) 115 Tidak patuh 47,8
Patuh 52,2
4. Pont dan Lisnawati (2020) 34 Tidak patuh 76,5
Patuh 23,5
5. Hotmauli dan Niawati 34 Tidak patuh 64,71
(2019) Patuh 35,29
6. Nurmasari V dan Sumarmi 30 Tidak patuh 36,67
S (2019) Patuh 63,33
7. Pemiliana, dkk (2019) 55 Tidak patuh 42,8
Patuh 58,2
8. Fakhriyah, dkk (2018) 52 Tidak patuh 73,1
Patuh 26,9
9. Wahyuningsih dan 40 Tidak patuh 40
Narullita (2018) Patuh 60
10. Sari, dkk (2017) 134 Tidak patuh 24,63
Patuh 75,37
11. Anggraini, dkk (2016) 34 Tidak patuh 52,9
Patuh 47,1
12. Salman, dkk (2016) 43 Tidak patuh 65,11
Patuh 34,88
13. Utomo, dkk (2015) 50 Tidak patuh 40
Patuh 60

Berdasarkan Tabel 4 diatas didapatkan hasil yaitu 7 dari 13 jurnal (53,9%)


menunjukan persentase tinggi terdapat pada ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet
Fe dengan persentase paling tinggi yaitu sebesar 75,4%, sementara persentase terendah
berdasarkan hasil 7 dari 13 jurnal (53,9%) pada ibu hamil yang tidak patuh dalam

8
mengkonsumsi tablet Fe yaitu sebesar 24,63%. Berdasarkan hasil penelitian oleh
Mardhiah dan Marlina (2019) didapatkan hasil adanya pengaruh faktor pengetahuan (p
value = 0,036), sikap (p value = 0,003), dukungan keluarga (p value = 0,013) dan
dukungan tenaga kesehatan (p value = 0,012) terhadap kepatuhan konsumsi tablet Fe
pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
perlunya partisipasi dari pihak lain seperti keluarga dan petugas kesehatan dalam
kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu hamil.
Kejadian anemia pada ibu hamil didapatkan dengan mengukur kadar Hb pada ibu
hamil dengan menggunakan alat ukur Hb pada lima jurnal (38,5%) yang berbeda, lima
jurnal (38,5%) tidak mencantumkan instrument atau alat untuk mengetahui kadar Hb,
dua jurnal (15,4%) tidak menyebutkan nama alat ukur Hb dan satu jurnal (7,7%)
menggunakan data sekunder. Berikut merupakan hasil kejadian anemia berdasarkan
jurnal yang direview dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kejadian Anemia
No. Referensi Jumlah Lokasi Kejadian n (%)
sampel anemia
1. Norhasanah dan 80 Puskesmas Danau Tidak anemia 47,5
Wardani (2021) Panggang, Kabupaten Hulu Anemia 52,6
Sungai Utara (ringan dan
sedang)
2. Salulinggi 165 Kecamatan Leitimur Tidak anemia 49.7
(2021) Selatan dan Teluk Ambon Anemia 50,3
Kota Ambon
3. Dolang (2020) 115 Puskesmas Passo, Kota Tidak anemia 51,3
Ambon Anemia 48,7

4. Pont dan 34 Puskesmas Talise, Kota Tidak anemia 79,4


Lisnawati (2020) Palu Anemia 20,6
5. Hotmauli dan 34 Kampung Buana Makmur, Tidak anemia 50
Niawati (2019) Kabupaten Siak Anemia 50
6. Nurmasari V dan 30 Puskesmas Maron, Tidak anemia 50
Sumarmi S Kabupaten Probolinggo Anemia 50
(2019)
7. Pemiliana, dkk 55 Puskesmas Simpang Kiri, Tidak anemia 50,9
(2019) Kota Subulussalam Anemia 49,1
8. Fakhriyah, dkk 52 Puskesmas Aranio, Tidak anemia 15,4
(2018) Kabupaten Banjar Anemia 84,6
9. Wahyuningsih 40 Puskesmas Sedayu I, Tidak anemia 45
dan Narullita Kabupaten Bantul Anemia 55
(2018)
10. Sari, dkk (2017) 134 Puskesmas Grabag II, Tidak anemia 35,1
Kabupaten Magelang Anemia 64,9
11. Anggraini, dkk 34 Puskesmas Kota Wilayah Tidak anemia 70,6
(2016) Selatan, Kota Kediri Anemia ringan 29,4

9
No. Referensi Jumlah Lokasi Kejadian n (%)
sampel anemia
12. Salman, dkk 43 Puskesmas Sambung Tidak anemia 39,5
(2016) Makmur Kabupaten Banjar Anemia 60,5
13. Utomo, dkk 50 Puskesmas I Kembaran, Tidak anemia 44
(2015) Kabupaten Banyumas Anemia 56

Berdasarkan Tabel 5 diatas didapatkan hasil 9 dari 13 jurnal (69,2%) memiliki


persentase tinggi terhadap ibu hamil yang anemia dengan persentase tertinggi yaitu
84,6% sementara ibu hamil yang tidak anemia berdasarkan hasil 9 dari 13 jurnal
memiliki persentase terendah sebesar 15,4%. Hasil pada Tabel 5 juga didapati 2 dari 13
jurnal (15,4%) memiliki persentase seimbang antara ibu hamil yang anemia dan tidak
anemia yaitu sebesar 50% pada masing-masing kategori yang berada pada wilayah kerja
Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo dan Kampung Buana Makmur Kabupaten
Siak. Berdasarkan hasil penelitian Tanziha, dkk (2016) anemia pada ibu hamil di
Indonesia masih memiliki prevalensi yang tinggi baik di perkotaan (38,2%) dan di
pedesaan (37,9%), hal yang dapat mengubah dan berhubungan dengan keadaan anemia
pada ibu hamil yaitu status gizi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil,
dikarenakan ibu hamil yang KEK memiliki peluang 1,975 kali 1,975 kali (OR=1,975;
95% CI:1,279-3,049) mengalami anemia.
Berikut merupakan hasil hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil berdasarkan jurnal yang direview dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Penelitian Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

No Referensi Kepatuhan Lokasi Kejadian OR (CI P-


konsumsi tablet anemia 95%)/ RR value
Fe
Ya Tidak
1. Norhasanah Patuh Puskesmas 23 21 - 0,001
dan Wardani Tidak patuh Danau Panggang, 19 17
(2021) Kabupaten Hulu
Sungai Utara
2. Salulinggi Patuh Kecamatan 14 22 - 0,135
(2021) Tidak patuh Leitimur Selatan 69 60
dan Teluk
Ambon, Kota
Ambon
3. Dolang Patuh Puskesmas Passo, 15 45 - 0,000
(2020) Tidak patuh Kota Ambon 41 14

10
No Referensi Kepatuhan Lokasi Kejadian OR (CI P-
konsumsi tablet anemia 95%)/ RR value
Fe
Ya Tidak
4. Pont dan Patuh Puskesmas 2 24 - 0,004
Lisnawati Tidak patuh Talise, Kota Palu 5 3
(2020)

5. Hotmauli Patuh Kampung Buana 3 9 0,190 0,031


dan Niawati Tidak patuh Makmur, 14 8
(2019) Kabupaten Siak

6. Nurmasari V Patuh Puskesmas 10 1 3,46 (2,821- 0,001


dan Tidak patuh Maron, 5 14 277,961)
Sumarmi S Kabupaten
(2019) Proboling-go

7. Pemiliana, Patuh Puskesmas 11 21 - 0,021


dkk (2019) Tidak patuh Simpang Kiri, 16 7
Kota Subulussa-
lam
8. Fakhriyah, Patuh Puskesmas 6 8 - 0,000
dkk (2018) Tidak patuh Aranio, 38 0
Kabupaten
Banjar

9. Wahyuning- Patuh Puskesmas 10 14 - 0,038


sih dan Tidak patuh Sedayu I, 12 4
Narullita Kabupaten
(2018) Bantul

10. Sari, dkk Patuh Puskesmas 3 30 - 0,000


(2017) Tidak patuh Grabag II, 84 17
Kabupaten
Magelang

11. Anggraini, Patuh Puskesmas Kota 0 18 - -


dkk (2016) Cukup patuh Wilayah Selatan, 1 5 0,022 0,012
Tidak patuh Kota Kediri
9 1 - -
12. Salman, dkk Patuh Puskesmas 3 11 - 0,001
(2016) Tidak patuh Sambung 23 6
Makmur,
Kabupaten
Banjar

13. Utomo, dkk Patuh Puskesmas I 8 22 3,75 (2,07- 0,000


(2015) Tidak patuh Kembaran, 20 0 6,78)
Kabupaten
Banyumas

11
Masa kehamilan berdampak terhadap parameter hematologi yang berupa penurunan
kadar hemoglobin dalam darah selama trisemester pertama, mencapai nilai minimun
pada akhir trisemester kedua dan cenderung meningkat selama trisemester ketiga
(Laflamme, 2011). Penurunan tersebut terjadi akibat produksi darah pada sumsum
tulang belakang juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh faktor penyebab dari
proses eritropoesis seperti kekurangan asam folat, vitamin B12 dan zat besi (Brunner,
2012).
Pentingnya zat besi bagi ibu hamil maka penting bagi ibu hamil untuk memenuhi
konsumsi tablet Fe baik melalui makanan maupun dengan tambahan tablet Fe. Tran dan
Mccormack (2019) menyatakan suplementasi zat besi secara oral merupakan
penanganan langkah pertama yang dapat dilakukan, disertai dengan menguji kadar Hb
secara berulang dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai kepatuhan,
administrasi yang baik serta respon terhadap suplementasi tablet Fe. Suplementasi tablet
Fe berfungsi meningkatkan kadar zat besi pada ibu hamil dalam waktu singkat (Dolang,
2020).
Berdasarkan Tabel 6 didapatkan hasil penelitian hubungan kepatuhan konsumsi
tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil didapatkan sebanyak 12 jurnal
(92,3%) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe
dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p value <0,05). Pada Tabel 6, sebanyak 4 dari
13 jurnal (30,8%) menyertakan nilai CI 95% atau RR, dimana nilai tertinggi yaitu
sebesar 3,75 yang menunjukan bahwa ibu hamil yang tidak patuh dalam mengonsumsi
tablet Fe memiliki risiko 3,75 kali lebih besar untuk menderita anemia. Sejalan dengan
penelitian tersebut, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil (Masnarivan,
dkk, 2015; Anggraini, 2018; Wigati, dkk, 2020).
Satu jurnal (7,7%) lainnya menyatakan tidak ada hubungan kepatuhan konsumsi
tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p value 0,135). Hal ini didukung oleh
penelitian terdahulu oleh Kumala dan Jus’at (2014) mengemukakan bahwa tidak adanya
hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian anemia (p
value= 0,755), sementara itu kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe berhubungan
dengan variabel pengetahuan ibu (p value= 0,001) dan tindakan ibu (p value= 0,000).
Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti ibu hamil memiliki pengetahuan kurang

12
mengenai tablet Fe, sehingga peneliti menyimpulkan faktor pendidikan dan faktor
lingkungan dapat memepengaruhi penerimaan informasi ibu hamil. Banyaknya ibu
hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai tablet Fe tersebut sebanding
dengan jumlah ibu hamil yang tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe. Peneliti juga
menyatakan walaupun tidak ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan
kejadian anemia pada ibu hamil, teteapi persentase anemia lebih rendah pada ibu hamil
yang mengonsumsi tablet Fe secara teratur (Salulinggi, 2021)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soraya (2013) ibu hamil yang
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe yaitu dikarenakan malas, lupa dan efek
samping dari tablet Fe seperti mual, muntah, pusing dan susah tidur. Sejalan dengan
penelitian tersebut, alasan ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah
lupa, dimana lupa merupakan faktor penting yang dapat menurunkan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe (Hadi, dkk, 2015).
Selain faktor kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, yang mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi ibu hamil
mengalami anemia yaitu frekuensi ANC, usia, paritas, status gizi, serta tingkat
pengetahuan ibu hamil (Sukaisi, 2017). Hasil penelitian Akhirin, dkk (2021)
mengungkapkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
hamil yaitu usia (p value 0,044), paritas (p value 0,036), jarak kehamilan (p value
0,002).
Menurut Nadiyah, dkk (2020) program yang dapat digunakan untuk mengurangi
risiko anemia yaitu tidak bergantung pada strategi nutrisi spesifik dan lebih fokus pada
patogenetik, kompleksitas yang timbul dari perilaku pribadi, faktor sosial budaya, pola
diet dan kesehatan, masyarakat lokal, serta ekologi. Keterlibatan berbagai pemangku
kepentingan dan pembangunan kapasitas dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan,
seperti komitmen yang berkelanjutan dan perhatian lebih untuk mengurangi angka
kejadian anemia (Alderman dan Linnemayr, 2009).
4. PENUTUP
Karakteristik subjek penelitian berdasarkan hasil Literature Review menurut persentase
tertinggi sampel memiliki umur yaitu 20-35 tahun sebesar 46,2%, dengan latar belakang
pendidikan yaitu pendidikan lanjut (SMA dan PT) sebesar 23,1% dan pekerjaan yaitu
ibu rumah tangga sebesar 46,2%. Kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil

13
berdasarkan Literature Review menurut persentase tertinggi menunjukan bahwa sebesar
53,9% ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan persentase tertinggi
75,37%. Kejadian anemia pada ibu hamil hasil Literature Review menurut persentase
tertinggi menunjukan sebesar 69,2% ibu hamil mengalami anemia dengan persentase
tertinggi yaitu sebesar 84,6%. Berdasarkan hasil Literature Review menunjukan sebesar
92,3% adanya hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada
ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Aji AS, dkk. 2019. Prevalence of anemia and factors associated with pregnant women
in West Sumatra, Indonesia: findings from VDPM cohort study. Indonesian
Journal of Nutrition and Dietetics. 7(3): 97-106.

Akhirin MM, dkk. 2021. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil. Wellness and Healthy Magazine. 3(1): 109-115.

Alderman H dan Linnemayr S. 2009. Anemia in low-income countries is unlikely to be


addressed by economic development without additional programs. Food Nutr
Bull. 30: 265–69.

Ananti Y, dan Muthmainah. 2016. Hubungan kepatuhan minum tablet Fe dengan


anemia ibu hamil. Journal of Health (JoH). 3(1): 52-61.

Anggraini DD, Purnomo W, Trijanto, B. 2016. Effect of pregnant women’s knowledge


and therapy regimentation towards compliance in consuming iron (Fe) tablets
and anemia degree in South Kediri Public Health Center year 2016. Majalah
Obstetri & Ginekologi. 24(2): 61-63.

Anggraini DD. 2018. Faktor predisposisi ibu hamil dan pengaruhnya terhadap
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dan anemia pada ibu hamil. Strada
Jurnal Ilmiah Kesehatan: 7(1): 9-22.

Brunner. 2015. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.

Chalik R, dan Hidayati. 2019. Kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet Fe dengan
kejadian anemia di Puskesmas Maccini Sawah Kota Makassar. Jurnal Media
Keperawatan. 10(01): 37-43.

Dolang MW. 2020. Hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dan keteraturan


kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah. 5(1): 179-184.

14
Fakhriyah, dkk. 2018. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Aranio. Jurkessia. 8(2): 51-55.

Gaol NL, dan Mariyana. 2018. Hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet zat besi dengan status anemia selama kehamilan di Puskesmas Sei Pancur
Kota Batam tahun 2017. Kebidanan. 8(2): 19-25.

Garno C, Putri SI dan Suhartik. 2020. Hubungan kualitas tidur dan konsumsi Tablet Fe
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia.
6(2): 19-25.

Garno C, Putri SI dan Suhartik. 2020. Hubungan kualitas tidur dan konsumsi Tablet Fe
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia.
6(2): 19-25.

Hadi H, Widagdo D dan Lestariana W. 2015. Pengaruh suplementasi tablet Fe dengan


supervisi suami pada ibu hamil terhadap umur kehamilan di Kabupaten Bantul.
Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2(1): 22-27.

Hotmauli dan Niawati N. 2019. Karakteristik ibu hamil dan keteraturan mengkonsumsi
tablet besi (Fe) terhadap kejadian anemia di Kampung Buana Makmur
Kecamatan Dayun Kabupaten Siak. Journal of Midwifery Science (JOMIS).
3(2): 101-111.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan dasar
2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 88 Tahun 2014 tentang standar tablet darah bagi wanita usia subur dan
ibu hamil. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Pentingnya konsumsi tablet Fe bagi ibu hamil.
Diakses: 12 Juni 2021. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-konsumsi-
tablet-fe-bagi-ibu-hamil

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) di


fasilitas kesehatan. Diakses 17 juni 2021.
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-
fasilitas-kesehatan

15
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

Kumala W dan Jus’at I. 2014. Hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet zat besi dan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Jawilan Kabupaten
Serang tahun 2012. Nutrire Diaita. 6(2): 114-139.

Laflamme EM. 2011. Maternal hemoglobin concentration and pregnancy outcome: a


study of the effects of elevation in El Alto, Bolivia. Mcgill J Med. 13-47.

Mardhiah A dan Marlina. 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan


mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Jurnal Kesehatan. 2(3): 266-276.

Masnarivan Y, Oktriani T dan Handayani R. 2015. Hubungan kepatuhan ibu hamil


mengkonsumsi tablet Fe dan pola konsumsi dengan kejadian anemia di Wilayah
Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi tahun 2015. Jurnal
Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi. 6(2): 1-7.

Nadiyah, dkk. 2020. Nutritional anemia: limitations and consequences of Indonesian


intervention policy restricted to iron and folic acid. Asia Pacific Journal of
Clinical Nutrition. 29(1): S55-S73.

Norhasanah dan Wardani NAE. 2021. Kepatuhan konsumsi tablet Fe, tingkat
kecukupan konsumsi Fe dan vitamin B12 berkaitan dengan anemia pada ibu
hamil. Arsip Gizi dan Pangan (ARGIPA). 6(1): 1-9.

Nurmasari V dan Sumarmi S. 2019. Hubungan keteraturan kunjungan antenatal care


dan kepatuhan tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trisemester III
di Kecamatan Maron Probolinggo. Amerta Nutrition. 3(1): 46-51.

Pemiliana PD, Oktafirnanda Y, dan Santi I. 2019. Faktor yang berhubungan dengan
anemia pada ibu hamil trisemester III di Puskesmas Simpang Kiri Kota
Subulussalam Provinsi Aceh. Window of Health: Jurnal Kesehatan. 2(4): 389-
402.

Pont AV dan Lisnawati. Pregnant mothers consume Fe tablets and anemia in Palu City.
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan. 14(1): 76-81.

Salman Y, Ideris dan Muharramah. 2016. Hubungan pola konsumsi zat besi dan
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Sambung Makmur tahun 2015. Jurkessia. 7(2): 51-
58.

Salulinggi A, dkk. 2021. Hubungan pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil konsumsi
tablet tambah darah dengan kejadian anemia di Kecamatan Leitimur Selatan dan
Teluk Ambon. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas (JEKK). 6(1): 229-
236.

16
Sari F, Ananti Y, dan Tombokan EI. 2017. Hubungan kepatuhan minum tablet Fe
dengan anemia ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Grabag II Kabupaten
Magelang. Journal of Health (JoH). 4(1): 25-28.

Soraya MN. 2013. Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil
dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Keling II
Kabupaten Jepara. Skripsi. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.

Sukaisi S. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Wirobrajan. Skripsi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Tanziha I, dkk. 2016. Faktor risiko anemia ibu hamil di Indonesia. J. Gizi Pangan.
11(2): 143-152.

Tran K dan Mccormack S. 2019. Summary with critical appraisal: screening and
treatmeant of obstetric anemia: a review of clinical effectiveness, cost-
effectiveness and guidelines. Ottawa: CADTH.

Utomo APW, Nurdiati DS dan Padmawati RS. 2015. Rendahnya asupan zat besi dan
kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan Kejadian anemia pada
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran, Banyumas. Jurnal Gizi dan
Dietetik Indonesia. 3(1): 41-50.

Wahyuningsih dan Narullita V. 2018. Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe


berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trisemester III di
Puskesmas Sedayu I Bantul. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta. 5(1): 51-
55.

Wigati A, Nisak AZ dan Azizah N. 2020. Kejadian anemia berdasarkan kepatuhan ibu
hamil dalam konsumsi tablet Fe. Indonesia Jurnal Kebidanan. 4(2): 7-13.

17

Anda mungkin juga menyukai