T E NTANG
PERANGKAT DESA
BUPATI ENREKANG,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PERANGKAT DESA
Pasal 2
(1) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.
(2) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :
a. Sekretaris Desa sebagai unsur staf;
b. Pelaksana Tekhnis Lapangan sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan,
urusan ekonomi dan pembangunan dan urusan kemasyarakatan;
c. Unsur Kewilayahan sebagai unsur Pembantu Kepala Desa di wilayah bagian
desa seperti Kepala Dusun.
(3) Pelaksana Tekhnis Lapangan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. kepala urusan Pemerintahan;
b. Kepala urusan Ekonomi dan Pembangunan;
c. kepala urusan Kemasyarakatan.
BAB III
PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA
Pasal 3
(1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan yaitu :
a. Berpendidikan paling rendah lulusan SMA atau sederajat;
b. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
c. Mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran;
d. Mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan perencanaan;
e. Memahami sosial budaya masyarakat setempat;
f. Bersedia tinggal di Desa yang bersangkutan.
(2) Sekretaris Desa yang ada selama ini yang bukan Pegawai Negeri Sipil masih tetap
diakui keberadaannya sebagai Sekretaris Desa selama belum ada pengangkatan
Sekretaris Desa dari Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4
4
Syarat-syarat umum yang dapat dipilih dan atau diangkat menjadi Perangkat Desa
lainnya:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945;
c. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
d. Bersedia dicalonkan atau diangkat menjadi perangkat desa;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana seperti narkoba
dan lain-lain;
g. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
h. Bukan anggota organisasi terlarang;
i. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Pertama atau sederajat bagi
calon Kepala Urusan dan Sekolah Dasar atau sederajat bagi calon Kepala Dusun;
j. Penduduk Desa dan berdomisili di Desa yang bersangkutan minimal 1 (satu)
tahun yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK) dan khusus calon Kepala Dusun atau nama lain bertempat tinggal di Dusun
tempat pemilihan;
k. Mengenal desanya dan dikenal oleh masyarakat Desa setempat;
l. Bukan keluarga dekat Kepala Dusun yaitu isteri, saudara kandung, anak dan
menantu;
m. Bukan anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD);
n. Berumur sekurang-kurannya 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tingginya sampai
60 (enam puluh) tahun; dan
o. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat masyarakat desa
setempat.
BAB IV
MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Sekretaris Desa
Pasal 5
(1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (1) diangkat oleh Sekretaris
Daerah atas nama Bupati atas usul Camat.
(2) Usul pengangkatan Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terlebih
dahulu mendapat pertimbangan dan atau usul Kepala Desa.
(3) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (1), sebelum memangku jabatannya
terlebih dahulu dilantik oleh Camat atas nama Bupati.
(4) Selama Sekretaris Desa belum bisa diangkat dari Pegawai Negeri sipil,
pengangkatan Sekretaris Desa harus mengacu pada persyaratan sebagaimana
dimaksud pasal 3 ayat (1)
(5) Pengangkatan Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (6) ditetapkan dengan
Keputusan Camat atas nama Bupati.
5
Bagian Kedua
Perangkat Desa Lainnya
Pasal 6
(1) Pengisian jabatan Kepala Urusan yang lowong dan atau karena penggantian
dilakukan melalui musyawarah Desa.
(2) Calon Kepala Urusan diprioritaskan dari tenaga atau staf Desa yang sudah lama
mengabdi di desa yang bersangkutan.
(3) Calon Kepala Urusan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus mendapat dukungan
dan atau disepakati peserta rapat musyawarah diangkat oleh Kepala Desa.
(4) Pengangkatan Kepala Urusan sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari Badan
Permusyawaratan Desa.
(5) Pengesahan pengangkatan Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 7
(1) Pengisian jabatan Kepala Dusun yang lowong dan atau paling lama 2 (dua) bulan
berakhirnya masa jabatan Kepala Dusun, Kepala Desa memproses pemilihan
Kepala Dusun.
(2) Proses pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dibentuk panitia kecil dari
unsur perangkat Desa dan BPD.
(3) Penentuan calon dilakukan dalam rapat musyawarah desa dengan menetapkan
paling banyak 3 (tiga) orang calon.
(4) Kepala Dusun dipilih dari penduduk dusun yang bersangkutan dengan sistem
perwakilan atau sistem perorangan.
(5) Sistem perwakilan sebagaimana dimaksud ayat (4) adalah 1 (satu) keluarga 1
(satu) suara dan sistem perorangan adalah 1 (satu) orang 1 (satu) suara.
(6) Calon Kepala Dusun yang terpilih diangkat oleh Kepala Desa yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa.
(7) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud ayat (6) sebelum memangku jabatannya
dilantik oleh Kepala Desa.
(8) Tata cara pemilihan Kepala Dusun sebagaimana dimaksud ayat (4) dan ayat (5)
dilakukan sesuai hasil musyawarah Desa.
Pasal 8
(1) Masa jabatan Kepala Dusun paling lama 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
(2) Penentuan masa jabatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dimusyawarahkan di
Desa dan ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya.
BAB V
KEDUDUKAN KEUANGAN PERANGKAT DESA
6
Pasal 9
(1) Perangkat Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulannya dan / atau tunjangan
lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
(2) Penghasilan tetap dan / atau tunjangan lainnya yang diterima sebagaimana
dimaksud ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB Desa.
BAB VI
TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA
Pasal 10
(1) Perangkat Desa mempunyai tugas dan fungsi membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaaan tugas dan kewajibannya.
(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Perangkat Desa
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
BAB VII
LARANGAN PERANGKAT DESA
Pasal 11
BAB VIII
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
Pasal 12
Pasal 13
(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa dengan sepengetahuan
BPD, apabila dituduh terlibat tindak pidana.
(2) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara dimaksud ayat (1), maka tugas
sehari-hari dilaksanakan oleh Kepala Desa atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Kepala Desa.
(3) Perangkat Desa yang tidak terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan
Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap berhak
memeroleh rehabilitasi dan mengaktifkan kembali sebagai Perangkat Desa.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Tata Cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan,
pemberhentian Perangkat Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Pasal 16
Ditetapkan di Enrekang
8
BUPATI ENREKANG,
TTD
Diundangkan di Enrekang
Pada tanggal 23 Juli 2007
TTD
ALIMUDDIN RALLA