Anda di halaman 1dari 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG

TAHUN 2007 NOMOR 13

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG


NOMOR 13 TAHUN 2007

T E NTANG

PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ENREKANG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26 ayat (4)


Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka
perlu dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap
Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 24 Tahun 2000
tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pemberhentian
Perangkat Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perangkat
Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
2

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN ENREKANG
dan
BUPATI ENREKANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TENTANG


PERANGKAT DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Enrekang.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom
yang lain sebagai Badang Eksekutif Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Enrekang.
4. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan pemerintahan oleh Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
3

7. Badan Permusyawaratan Desa yang disingkat BPD yaitu Lembaga yang


merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa;
8. Perangkat Desa adalah Unsur pembantu Kepala Desa yang menyelenggarakan
Pemerintahan Desa;
9. Kepala Dusun adalah Unsur pembantu Kepala Desa di wilayah bagian Desa dan
atau sebagai unsur kewilayahan.

BAB II
PERANGKAT DESA
Pasal 2

(1) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.
(2) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :
a. Sekretaris Desa sebagai unsur staf;
b. Pelaksana Tekhnis Lapangan sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan,
urusan ekonomi dan pembangunan dan urusan kemasyarakatan;
c. Unsur Kewilayahan sebagai unsur Pembantu Kepala Desa di wilayah bagian
desa seperti Kepala Dusun.
(3) Pelaksana Tekhnis Lapangan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. kepala urusan Pemerintahan;
b. Kepala urusan Ekonomi dan Pembangunan;
c. kepala urusan Kemasyarakatan.

BAB III
PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA
Pasal 3

(1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan yaitu :
a. Berpendidikan paling rendah lulusan SMA atau sederajat;
b. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
c. Mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran;
d. Mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan perencanaan;
e. Memahami sosial budaya masyarakat setempat;
f. Bersedia tinggal di Desa yang bersangkutan.
(2) Sekretaris Desa yang ada selama ini yang bukan Pegawai Negeri Sipil masih tetap
diakui keberadaannya sebagai Sekretaris Desa selama belum ada pengangkatan
Sekretaris Desa dari Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 4
4

Syarat-syarat umum yang dapat dipilih dan atau diangkat menjadi Perangkat Desa
lainnya:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945;
c. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
d. Bersedia dicalonkan atau diangkat menjadi perangkat desa;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana seperti narkoba
dan lain-lain;
g. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
h. Bukan anggota organisasi terlarang;
i. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Pertama atau sederajat bagi
calon Kepala Urusan dan Sekolah Dasar atau sederajat bagi calon Kepala Dusun;
j. Penduduk Desa dan berdomisili di Desa yang bersangkutan minimal 1 (satu)
tahun yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK) dan khusus calon Kepala Dusun atau nama lain bertempat tinggal di Dusun
tempat pemilihan;
k. Mengenal desanya dan dikenal oleh masyarakat Desa setempat;
l. Bukan keluarga dekat Kepala Dusun yaitu isteri, saudara kandung, anak dan
menantu;
m. Bukan anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD);
n. Berumur sekurang-kurannya 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tingginya sampai
60 (enam puluh) tahun; dan
o. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat masyarakat desa
setempat.

BAB IV
MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Sekretaris Desa
Pasal 5

(1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (1) diangkat oleh Sekretaris
Daerah atas nama Bupati atas usul Camat.
(2) Usul pengangkatan Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terlebih
dahulu mendapat pertimbangan dan atau usul Kepala Desa.
(3) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (1), sebelum memangku jabatannya
terlebih dahulu dilantik oleh Camat atas nama Bupati.
(4) Selama Sekretaris Desa belum bisa diangkat dari Pegawai Negeri sipil,
pengangkatan Sekretaris Desa harus mengacu pada persyaratan sebagaimana
dimaksud pasal 3 ayat (1)
(5) Pengangkatan Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (6) ditetapkan dengan
Keputusan Camat atas nama Bupati.
5

Bagian Kedua
Perangkat Desa Lainnya
Pasal 6

(1) Pengisian jabatan Kepala Urusan yang lowong dan atau karena penggantian
dilakukan melalui musyawarah Desa.
(2) Calon Kepala Urusan diprioritaskan dari tenaga atau staf Desa yang sudah lama
mengabdi di desa yang bersangkutan.
(3) Calon Kepala Urusan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus mendapat dukungan
dan atau disepakati peserta rapat musyawarah diangkat oleh Kepala Desa.
(4) Pengangkatan Kepala Urusan sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari Badan
Permusyawaratan Desa.
(5) Pengesahan pengangkatan Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 7

(1) Pengisian jabatan Kepala Dusun yang lowong dan atau paling lama 2 (dua) bulan
berakhirnya masa jabatan Kepala Dusun, Kepala Desa memproses pemilihan
Kepala Dusun.
(2) Proses pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dibentuk panitia kecil dari
unsur perangkat Desa dan BPD.
(3) Penentuan calon dilakukan dalam rapat musyawarah desa dengan menetapkan
paling banyak 3 (tiga) orang calon.
(4) Kepala Dusun dipilih dari penduduk dusun yang bersangkutan dengan sistem
perwakilan atau sistem perorangan.
(5) Sistem perwakilan sebagaimana dimaksud ayat (4) adalah 1 (satu) keluarga 1
(satu) suara dan sistem perorangan adalah 1 (satu) orang 1 (satu) suara.
(6) Calon Kepala Dusun yang terpilih diangkat oleh Kepala Desa yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa.
(7) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud ayat (6) sebelum memangku jabatannya
dilantik oleh Kepala Desa.
(8) Tata cara pemilihan Kepala Dusun sebagaimana dimaksud ayat (4) dan ayat (5)
dilakukan sesuai hasil musyawarah Desa.

Pasal 8

(1) Masa jabatan Kepala Dusun paling lama 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
(2) Penentuan masa jabatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dimusyawarahkan di
Desa dan ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya.

BAB V
KEDUDUKAN KEUANGAN PERANGKAT DESA
6

Pasal 9

(1) Perangkat Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulannya dan / atau tunjangan
lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
(2) Penghasilan tetap dan / atau tunjangan lainnya yang diterima sebagaimana
dimaksud ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB Desa.

BAB VI
TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA
Pasal 10

(1) Perangkat Desa mempunyai tugas dan fungsi membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaaan tugas dan kewajibannya.
(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Perangkat Desa
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

BAB VII
LARANGAN PERANGKAT DESA
Pasal 11

(1) Perangkat Desa dilarang :


a. Merangkap sebagai anggota BPD;
b. Merangkap bekerja pada suatu lembaga perusahaan baik swasta maupun
BUMN/BUMD;
c. Bersikap dan bertindak tidak adil, diskriminatif dan mempersulit dalam
pemberian pelayanan ;
d. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan/ atau norma, adapt istiadat yang ada
dan berkembang dalam kehidupan masyarakat;
e. Berdomisili di luar wilayah Dusun, khusus bagi Kepala Dusun;
f. Menyalahgunakan wewenang yang diberikan.
(2) Perangkat Desa yang terbukti melakukan larangan sebagaimana dimaksud ayat
(1) dapat diberhentikan oleh Kepala Desa dengan sepengetahuan BPD dan / atau
diusulkan pemberhentiannya kepada Sekretaris Daerah melalui Camat bagi
Sekretaris Desa.

BAB VIII
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
Pasal 12

(1) Perangkat Desa diberhentikan karena :


a. Berakhir masa jabatannya dan telah dipilih pejabat baru bagi Kepala Dusun;
b. Meninggal dunia;
7

c. Atas permintaan sendiri;


d. Meninggalkan Desa 6 (enam) bulan berturut-turut;
e. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang ditentukan sebagaimana dimaksud
Pasal 4 Peraturan Daerah ini;
f. Tindakan-tindakannya yang menghilangkan kepercayaan penduduk Desa
terhadap kepemimpinannya sebagai seorang Pejabat Pemerintah Desa;
g. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan atau norma, adat istiadat yang ada dalam
kehidupan masyarakat Desa setempat.
(2) Kepala Dusun atau nama lain yang diberhentikan sebelum berakhir masa
jabatannya, Kepala Desa melakukan proses pemilihan.

Pasal 13

(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa dengan sepengetahuan
BPD, apabila dituduh terlibat tindak pidana.
(2) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara dimaksud ayat (1), maka tugas
sehari-hari dilaksanakan oleh Kepala Desa atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Kepala Desa.
(3) Perangkat Desa yang tidak terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan
Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap berhak
memeroleh rehabilitasi dan mengaktifkan kembali sebagai Perangkat Desa.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Tata Cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan,
pemberhentian Perangkat Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya akan diatur dengan Peraturan


Bupati.

Pasal 16

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang.

Ditetapkan di Enrekang
8

Pada tanggal 21 Juli 2007

BUPATI ENREKANG,

TTD

HAJI LA TINRO LA TUNRUNG

Diundangkan di Enrekang
Pada tanggal 23 Juli 2007

PYMT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG,

TTD

ALIMUDDIN RALLA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG


TAHUN 2007 NOMOR 13

Anda mungkin juga menyukai