BUPATI BELU

SAMBUTAN
BUPATI BELU
PADA ACARA DEKLARASI ODF (OPEN DEFECATION FREE)
ATAU STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
KABUPATEN BELU.

ATAMBUA, 09 DESEMBER 2022

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH;
SALVE
SHALOM
OM SUASTIASTU
NAMOBUDAYA
SALAM KEBAJIKAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,
YANG SAYA HORMATI;
 GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR ATAU YANG MEWAKILI
 TIM POKJA AMPL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
 KETUA HAKLI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
 PIMPINAN YAYASAN PIJAR TIMUR DAN YAYASAN PLAN
INTERNATIONAL INDONESIA
 IBU KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN BELU
 PIMPINAN OPD TERKAIT YANG BERKESEMPATAN HADIR
 PARA CAMAT
 PARA KEPALA PUSKESMAS
 PARA KEPALA DESA SE-KABUPATEN BELU
 KETUA POKJA PKP KABUPATEN BELU
 KETUA KUMPESA RAI BELU
SINGKATNYA HADIRIN YANG SAYA HORMATI.

MENGAWALI SAMBUTAN INI, SAYA MENGAJAK KITA SEMUA UNTUK

MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA ESA
ATAS BERKAT DAN ANUGERAHNYA SEHINGGA KITA DAPAT
BERTEMU PADA KESEMPATAN INI UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN
DEKLARASI KABUPATEN BELU SEBAGAI KABUPATEN ODF ATAU
KABUPATEN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN, TAHUN 2022
HADIRIN YANG SAYA HORMATI;
PEMBANGUNAN KESEHATAN DIARAHKAN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN, KEMAUAN, KEMAMPUAN HIDUP
SEHAT BAGI SETIAP ORANG AGAR TERWUJUDNYA DERAJAD
KESEHATAN MASYARAKAT YANG SETINGGI-TINGGINYA, DIMANA
SALAH SATUNYA MELALUI PENDEKATAN PROGRAM SANITASI
TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM).
PENDEKATAN STBM INI DIPILIH UNTUK MEMPERKUAT UPAYA
PEMBUDAYAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT, MENCEGAH
PENYEBARAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN SERTA
MENGIMPLEMENTASIKAN KOMITMEN PEMERINTAH UNTUK
MENINGKATKAN AKSES SANITASI DASAR DALAM PENCAPAIAN
AKSES 100 % SANITASI YANG AMAN.
PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT YANG
SELANJUTNYA DISEBUT STBM MERUPAKAN PENDEKATAN BARU
DALAM PEMBANGUNAN SANITASI DENGAN MENGEDEPANKAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PERUBAHAN PERILAKU.
STBM DITETAPKAN SEBAGAI KEBIJAKAN NASIONAL BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG
STBM
ADAPUN TUJUAN PENYELENGGARAAN STBM ADALAH UNTUK
MEWUJUDKAN PERILAKU MASYARAKAT YANG HIGIENIS DAN
SANITER SECARA MANDIRI DALAM RANGKA MENINGKATKAN
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG SETINGGI-TINGGINYA.

HADIRIN YANG SAYA HORMATI;

STBM MERUPAKAN PROGRAM YANG MEMBERIKAN PEMAHAMAN

KEPADA MASYARAKAT BETAPA PENTINGNYA BERPRILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT. PENDEKATANNYA MELALUI TIGA STRATEGI
YANG HARUS DILAKSANAKAN SECARA SEIMBANG DAN
KOMPREHENSIF YAITU PENINGKATAN KEBUTUHAN SANITASI,
PENINGKATAN PENYEDIAAN AKSES SANITASI DAN PENINGKATAN
LINGKUNGAN YANG KONDUSIF.
HADIRIN YANG SAYA HORMATI;
PEMERINTAH TELAH MEMBERIKAN PERHATIAN DIBIDANG
HYGIENE DAN SANITASI DENGAN MENETAPKAN PROGRAM STBM
DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
(RPJMN) DAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BELU.
SEJAK TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BELU MELALUI
DINAS KESEHATAN, TELAH MELAKUKAN SOSIALISASI 5 PILAR
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DAN PEMICUAN
STOP BABS. PADA TAHUN 2018 SAMPAI DENGAN SAAT INI PLAN
INTERNASIONAL MELALUI YAYASAN PIJAR TIMUR BEKERJA SAMA
DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELU UNTUK BERSAMA - SAMA
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SANITASI TERKAIT 5
PERUBAHAN PERILAKU ATAU 5 PILAR STBM DI KABUPATEN BELU
YAITU :
1. STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (STOP BABS);
2. CUCI TANGAN PAKE SABUN (CTPS) DENGAN AIR YANG
MENGALIR;
3. PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN RUMAH TANGGA;
4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA;
5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA.
DAN SAMPAI DENGAN SAAT INI, KABUPATEN BELU TELAH
MENDAPATKAN PREDIKAT KABUPATEN ODF. NAMUN DEMIKIAN
MASIH BANYAK YANG HARUS KITA BENAHI DAN TINGKATKAN
STATUS JAMBAN DARI DARURAT MENJADI PERMANEN DAN DARI
SHARING/NUMPANG MENJADI KEPEMILIKAN SENDIRI. DIHARAPKAN
PADA AKHIR TAHUN 2023 TIDAK ADA LAGI KELUARGA YANG MASIH
MENGGUNAKAN JAMBAN DARURAT/CEMPLUNG DAN SHARING /
NUMPANG.
HAL INI UNTUK MEMPERCEPAT CAPAIAN AKSES TERHADAP
SANITASI AMAN ATAU JAMBAN YANG AMAN. UNTUK MENCAPAI INI
PERLU KERJA KERAS BERSAMA, MENJADI TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB KEPALA DESA, DUSUN DAN RT.
BAPAK, IBU, HADIRIN YANG SAYA HORMATI;
SEBELUM SAYA MENGAKHIRI SAMBUTAN INI SAYA
MENYAMPAIKAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN YANG
SETINGGI – TINGGINYA KEPADA SEMUA PIHAK YANG TELAH
MEMBERIKAN DUKUNGAN DENGAN CARANYA SEHINGGA TAHUN
INI, TANGGAL 23 NOVEMBER YANG LALU PEMERINTAH KABUPATEN
BELU MENERIMA PENGHARGAAN STBM AWARD DI JAKARTA. DAN
HARI INI KABUPATEN BELU DI DEKALARASIKAN MENJADI
KABUPATEN ODF / STOP BABS.
PADA KESEMPATAN INI JUGA KAMI SAMPAIKAN LIMPAH
TERIMAKASIH KEPADA :
1. YAYASAN PIJAR TIMUR BERSAMA YAYASAN PLAN
INTERNATIONAL INDONESIA YANG TELAH MENDUKUNG
DAN BEKERJA SAMA DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN
BELU UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH SANITASI.
2. PARA CAMAT, PARA KEPALA DESA, DAN KEPALA
PUSKESMAS BERSAMA SANITARIAN ATAU TENAGA
SANITASI LINGKUNGAN PUSKESMAS YANG TELAH
BERJUANG, BERUPAYA BERSAMA UNTUK MENCAPAI
DEKLARASI PILAR PERTAMA STBM.
3. OPD YANG TERGABUNG DALAM POKJA PKP KABUPATEN
BELU, TERUTAMA YANG TERLIBAT SECARA LANGSUNG
DALAM MENCAPAI DEKLARASI PILAR PERTAMA STBM.
4. POKJA AMPL PROVINSI YANG TELAH MELAKUKAN
VERIFIKASI PILAR PERTAMA PADA BULAN OKTOBER YANG
LALU
5. SEKALI LAGI TRIMAKASIH UNTUK SEMUA MASYARAKAT
KABUPATEN BELU YANG TELAH BERUPAYA UNTUK
MERUBAH PRILAKU DARI YANG TIDAK BAIK MENJADI BAIK.

MARI, BERSAMA KITA WUJUDKAN KABUPATEN BELU: STOP

BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN MENUJU KABUPATEN STBM.
 TERUS BERJUANG DAN BEKERJA UNTUK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT, SERTA TETAP MEMPERTAHANKAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT. KALAU SAAT INI BARU MENJADI KABUPATEN
STOP BABS, HARUS DITINGKATKAN STATUSNYA MENJADI
KABUPATEN STBM PADA TAHUN 2023.
DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN
PADA KESEMPATAN INI. SEMOGA TUHAN YANG MAHA KUASA
SELALU MENYERTAI DAN MENUNTUN KITA DALAM SATU TEKAD
DAN LANGKAH UNTUK BERSAMA-SAMA MEWUJUDKAN
‘MASYARAKAT BELU YANG SEHAT, BERKARAKTER DAN
KOMPETITIF”.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

BUPATI BELU

dr. TAOLIN AGUSTINUS, Sp.PD-KGEH, FINASIM