Anda di halaman 1dari 13
007. ADERN Tp (DA) ZA. (AED) 2089 Fal onan son KODE POS SAN eS PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN DIREKTUR UPT. RSUD BANGGAL KABUPATEN BANGGAI LAUT NOMOR : 445 /S./ UPT. RSUD-BGI / 2023 TENTANG PENUNJUKAN NARASUMBER IN HOUSE TRAINING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGGAL DIREKTUR UPT. RSUD BANGGAL Menimbang : a. Bahwa dengan semakin meningkatnya kebutuhan tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) dan tuntutan pelayanan keschatan yang berkualitas, maka diperlukan pelatihan bagi Staf / Karyawan baik secara In House Training ataupun Ex House Training ; b. Bahwa pelatihan yang diterima harus diberikan oleh berpengetahuan luas dan sesuai dengan kompetensi yang di c. Bahwa Rumah Sakit telah! menetapkan pelaksanaan In House Training diberikan olch seorang yang kompeten sesuai dengan profesi dan bidang pekerjaanya, oleh Karena itu diperlukan keputusan Direktur tentang pengangkatan narasumber yang boleh memberikan materi / pelatihan Jn House Training di UPT. RSUD Banggai; ividu yang Mengingat = a. Undang ~ Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; b. Undang ~ Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; ¢. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia; Memperhatikan : — Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan di UPT. RSUD Banggai Lampiran _: Keputusan Direktur UPT. RSUD Banggai Nomor 2445/3 /UPT.RSUD-BGI/2023 Tanggal =: met 2023 PENUNJUKAN NARASUMBER IN HOUSE TRAINING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGGAI Direktur UPT. RSUD Banggai ‘Kabupaten Banggai Laut oN [*° | NAMA TUGAS MATERI ] | 1 | Sei Wahyully SKep Narasumber PPIDASAR | eee af | 2 | de Riziyanti H Fabo Narasumber KESEHATAN DAN | KESELAMATAN KERJA _| 3 | Hastia Piyama SKM, MKes ‘Narasumber KOMUNIKASI EFEKTIF 4 | dr Valentin Dos Santos Sp. OG Narasumber SERSUTUD, IMPLAN DAN STUNTING 5 | Tim PMI Kabupaten Banggai Laut ‘Narasumber AMBULANCE CR 6 | Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten | Narasumber LATIHAN PEMADAM Banggai Laut KEBAKARAN Ditetapkan di: Adean Pada Tanggal : 31 Mei 2023. Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR UPT. RSUD BANGGAI TENTANG PENGANGKATAN NARASUMBER IN HOUSE TRAINING DI UPT. RSUD BANGGA\ Kebijakan pengangkatan Narasumber In House Training, UPT. RSUD Banggai sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan i Kebijakan pengangkatan Narasumber In House Training di UPT. RSUD Banggai sebagaimana dimaksud di jadikan acuan dalam menyelenggarakan seminar / pelatihan di UPT. RSUD Banggai. ‘Adapun segala biaya yang ada dalam surat keputusan ini menjadi tanggung jawab UPT. RSUD Banggai.Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya Ditetapkan di: Adean Pada Tanggal : 31 Mei 2023. Direktur UPT. RSUD Banggai Kabupaten Banggai Laut ‘apscuinistian MAC) bina Tkt I, 1V/o NIP. 19731228 200501 1 005 ee Lampiran _: Keputusan Direktur UPT. RSUD Banggai 445/ $4 JUPT.RSUD-BGI/2023 wma 2023 JADWAL KEGIATAN IN HOUSE TRAINING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGGAL NAMA TUGAS MATERI HARV TANGGAL Sri Wahyully S.Kep Narasumber PPIDASAR as Rabu , 07 Juni 2023 2 | dr Riziyanti H Habo ‘Narasumber KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Kamis, 08 Juni 2023 3 | Hastia Piyama SKM, MKes ‘Narasumber KOMUNIKASI EFEKTIF Sabtu, 10 Juni 2023 4 _| dr Valentin Dos Santos Sp. OG Narasumber SERSU IUD, IMPLAN DAN STUNTING AMBULANCE CREW Di-sesuaikan Di sesuaikan 3 | Tim PMI Kabupaten Banggai Laut ‘Narasumber r © | Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten | Narasumber TATIHAN PEMADAM Banggai Laut KEBAKARAN Di sesuaikan Ditetapkan di: Adean Pada Tanggal : 31 Mei 2023. Direktur UPT. RSUD Banggai ‘Raby NIP. 19731228 200501 1 005 UPT.RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGGAI 1007, ADEAN Tp. OM52) ZO. Fa (062) 2189 a nc SULAWESI TENGAH a i 6 PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT TOR (TERM OF REFERENCE) HOUSE TRAINING KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT UPT. RSUD BANGGAI TAHUN 2023 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) bahwa Rumah Sakit (RS) harus menerapkan K3 sebagai upaya Pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) dan berkaitan dengan sistem baru mengenai Standar Akreditasi Rumah Sakit Manajemen K3RS diperlukan untuk menghindari potensial hazard yang ada ditempat kerja, sebagai faktor bahaya biologi, fisik, kimia, mekanikal maupaun ergonomi, Rumah sakit dalam era sekarang ini berkewajiban untuk melakukan perlindungan terhadap pasien, pekerja rumah sakit dan termaksud pengunjung yang berada dalam lingkungan Rumah sakit Dalam akreditasi Rumah sakit bidang manajemen fasilitas dan keselamatan pasien (MFK) dalam hal ini lebih spesifik bidang K3. Di indonesia telah menjadi kebutuhan mendasar yang di perlukan oleh setiap rumah sakit, sehingga dasar pelaksanaan dari hal tersebut (yaitu berupa pelatihan bagi segenap pengelola rumah sakit) wajib dilakukan secara bertahap dan terprogram sesuai rencana strategis rumah sakit. Dalam hal ini diperlukan untuk mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan kerja akibat dan penyakit akibat kerja, melalui manajemen resiko K3 agar dapat mengidentifikasi semua potensi bahaya, menilai resiko dan mengendalikan resiko yang ada. B, TUJUAN PELATIHAN ‘Tujuan pelatihan In House Training manajemen resiko K3RS ini - Memberikan pengetahuan dan membekali kepada para staf rumah sakit dalam menerapkan K3RS ~ Memenuhi persyaratan akreditasi dalam aspek K3RS C. MATERI PELATIHAN 1, Peran manajemen dalam mendukung program K3RS 2. Pemantaun dan eviauasi K3RS 3. Pengenalan bahaya bencana dan tekhnis penangananya D. WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal : Kamis / 08 Juni 2023 Pukul 1 08.30 s/d selesai Tempat : Aula pertemuan RSUD Banggai E. NARASUMBER DAN PESERTA PELATIHAN 1. Narasumber narasumber pelatihan sebanyak 1 Orang dr Riziyanti H Habo 2. Peserta Peserta kegiatan pelatihan ini adalah seluruh karyawan yang menjadi perwakilan ruangan UPT, RSUD Banggai F. METODE PELATIHAN Metode pelatihan dengan materi dan diskusi. G. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan TOR dibuat sebagai dasar kegiatan pelatiihan In House Training K3RS bagi seluruh karyawan yang ada di UPT. RSUD Banggai. Direktur UPT. RSUD Banggai Bagian Kepegawaian dan Umum bupa i Kabupaten Banggai Laut SRI WAHYULLY S.Kep ~-Pemb Penata Muda Tkt I, IIl/b NIP. 19731228 200501 1 005 NIP. 19861030 201001 2 015 PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT «ft 107, ADEAA Ty. (BAEZ) ZOE. Fa: (EZ) ZS Ea cite com KE PS TRL — SULAWESI TENGAH TOR (TERM OF REFERENCE) IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF TAHUN 2023 A. LATAR BELAKANG Akreditasi Rumah Sakit merupakan upaya Menteri Keschatan menyediakan suatu perangkat yang mendorong Rumah Sakit untuk senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Setiap Rumah Sakit di Indonesia harus terakreditasi. Dalam standar Akreditasi mensyaratkan agar Rumah Sakit menyusun cara komunikasi yang, efektif, tepat waktu, akurat, lengkap dan jelas serta dapat di pahami penerima. Hal itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien. Enam unsur sasaran keselamatan pasien yang utama dari layanan asuhan ke pasien adalah komunikasi efektif. Menghindari resiko kesalahan dalam pemberian Asuhan Keperawatan pasien dan meningkatkan kesinambungan perawat, nakes lainya dan petugas administrasi dan pengobatan maka diharuskan menerapkan komuikasi efektif. Komunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran keselamatan pasien karena komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (pacient safety). Komunikasi di antara petugas maupun antara petugas dengan pasien dan keluarganya yang efektif yang tepat waktu, akurat, Jengkap, jelas dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalaban dan ‘meningkatkan kesclamatan pasien. Maka dalam komunikasi efektif di bangun aspek kejelasan, ketepatan, sesuai dengan konteks baik bahasa dan informasi, alur sesitematis dan budaya diterima. Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar ‘manusia. Komunikasi yang efektif dan tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Perawat sebagai tenaga kesehatan serta nakes lainya dan administrasi yang ada di Rumah Sakit memiliki perang yang sangat vital untuk memmuhi setiap standar akreditasi nasional maupun internasional. Dalam hal ini perawat juga sebagai profesi yang paling banyak melakukan lomunikasi dengan pasien dan keluarganya. Kerangka komunikasi yang efektif digunakan di Rumah Sakit adalah Komunikasi SBAR (Situation, Background, Assesment, Recomendation). Metode komunikasi ini digunakan saar perawat melakukan handover ke pasien. Komukasi SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang dibutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap ekskalasi dan efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah terima antar shif atau antar staf di daerah klinis yang sama atau berbeda, Melibatkan semua anggota Tim Kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien termaksud memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempaytan untuk diskusi antara anggota dan Tim Kesehatan atau Tim Kesehatan lainya. Pelatihan ini sangat berguna karena komunikasi merupakan salah satu hal yang mendasar dan penting sebagai pedoman dalam melakukan edukasi keschatan. Dengan adanya pelatihan ini di maksud agar Health educator di setiap Rumah Sakit lebih memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di Rumah Sakit. Sehinggan edukasi keschatan (Penkes) dapat berjalan dengan lancar dam sesuai dengan prosedur yang, ada, TUJUAN 1, Tajuan uma Setelah mengikuti pelatihan mampu untuk melakukan komunikasi efektif 2. Tujuan khusus a. Memahami pentingnya komunikasi dalam melaksanakan tugas sehari — hari sebagai perawat, bidan, nakes lainya dan administrasi. b. Mampu melaksanakan komunikasi efektif dengan baik dalam pelaksanaan tugasnya. ¢. Mampu memberikan edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga secara efektif. . KEGIATAN Kegiatan di laksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai bertempat di Aula pertemuan Rumah Sakit, pada tanggal 10 Juni Tahun 2023. ). SASARAN Dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang menjadi perwakilan dari setiap ruangan yang meberikan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai. i E, JADWAL JADWAL MATERI IN HOUSE TRAINING KOMUNIKASI EFEKTIF NIP-19731228 200501 1 005 SRI No Materi Narasumber 7 105 07:30~08.00 | Registrasi Panitia 08.30-09.00 | Pembukaan Manajen Rumah Sakit 0010.00 | Sambutan Bidang Diklat Kepegawaian dan | Kasubag Kepegawaian Umum, dan umum 10.15—11.30 | Materi komunikasi efektif pelayanan Hastiya Piyama SKM, keschatan di Rumah Sakit MKes 12.00~13.00 | ISHOMA 13.00— 14.00 | Etika dalam penampilan kerja Hastiya Piyama SKM, MKes 14.00 15.00 | Penjelasan praktek komunikasi | 1500-1530 | ISHOMA Hastiya Piyama SKM, MKes 15.30-17.30 | Praktek komunikasi di lapangan 17.30-18.00___| Penutup Panitia | Bagian Kepegawaian dan Umum Kabupaten Banggai Laut Co OH ILLY S.Key Penata Muda Tkt I, II1/b NIP. 19861030 201001 2 015 ALT ADEA Wi (G2) ZAEF: OAEZ ZEEE tg on ROME POS SAT — SULAWESI TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT «3 TOR (TERM OF REFERENCE) IN HOUSE TRAINING PEMASANGAN INSERSI IUD, IMPLAN DAN STUNTING UPT. RSUD BANGGAI TAHUN 2023 A. LATAR BELAKANG Sepuluh tahun terakhir penggunaan KB di indonesia stagnan yaitu hanya 60% termaksud penggunaan tradisional. Akibat tingkat kesuburan atau total fertility rate (TFR) juga tetap di angka 2,6 artinya setiap satu wanita memiliki peluang melahirkan tiga orang anak. Tiga penyebab tidak berkembangnya penggunaan KB di indonesia, yaitu banyanya kejadian ummet need ketika wanita indin sekali ber KB tapi sayangnya tidak dilayani, kedua banyak wanita yang drop out atau tiba — tiba berhenti ber KB akibat kurangnya layanan akses kesehatan atau kurang disiplinya masyarakat saat melakukan kontrol KB yang digunakan, Ketika drop out banyak terjadi karena masyarakat masih menggunakan kontrasepsi jangka pendek misalnya pil atau suntik schingga lupa mengontrol atau mengulang. Oleh karena itu pemerintah merancang satu pelatihan untuk menyiapkan petugas keschatan agar mampu memberikan pelayanan keluarga berencana yang efektif dan berkualitas yaitu pelatihan pemasangan insersi IUD, Implan dan hai ini tentunya tidak terlepas dari tumbuh kembang bayi yang menjadi pendukung dalam hal Stunting. Penggunaan istilah tekhnologi terkiini tidaklah identik dengan penggunaan peralatan canggih dan piranti yang mahal tetapi seharusnya seharusnya diartikan sebagai tekhnologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumber daya manusia yang tidak terbatas, yang dilaksanakan oleh oleh petugas yang kompeten dan memberi manfaat yang ‘maksimal bagi masyarakat dan keluarga yang membutubkan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas. Bidan merupakan petugas inti terdepan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat oleh karena itu diperlukan pelatihan terkait dengan pemasangan insersi IUD, Implan dan pengetahuan tentang Stunting. B, TUJUAN a. Tujuan umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu untuk melakukan tekhnik pemasangan insersi IUD, Implan dan mengetahui juga perkembangan tentang stunting di mana pada pola tumbuh kembangnya b. Tujuan khusus Pada akhir peserta di harapkan mampu memberikan pelayanan kontrasepsi terkini Implan dan TUD yang tepat guna dan berkualitas dengan standar yang telah ditetapkan - Meningkatkan sikap positif peserta latih terhadap manfaat dan penggunaan implan - Meningkatkan sikap positif peserta latih terhadap manfaat dan penggunaan [UD - Melakukan konseling umum dan spesifik terhadap manfaat dan penggunaan [UD - Melakukan konseling umum dan spesifik kontrasepsi [UD - Melakukan pentalaksanaan pencegahan infeksi - _Alih pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk pelayanan kontrasepsi implan ~ _Alih pengetahuan, keterampitan dan perilaku untuk pelayanan kontrasepsi [UD - Alih pengetahuan dan keterampilan untuk menangani efek samping dan masalah kesehatan yang terkait dengan penggunaan implan ~ Alih pengetahuan dan keterampilan untuk menangani efek samping dan masalah kesehatan terkait dengan implan yang berkualitas - Mengorganisasi pelayanan IUD yang berkulaitas C. MATERI PELATIHAN 1. Pengenalan terhadap penggunaan Implan 2. Pengenalan terhadap penggunaan IUD 3. Pengenalan tentang stunting dan tumbuh kembang pada anak serta balita D. WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal :Kamis /09 Juni 2023 Pukul 8.30 sid selesai Tempat : Aula pertemuan RSUD Banggai E. NARASUMBER DAN PESERTA PELATIHAN 1. Narasumber narasumber pelatihan sebanyak 1 Orang dr Valentin Dos Santos SpOG 2. Peserta Peserta kegiatan pelatihan ini adalah seluruh karyawan yang menjadi perwakilan ruangan UPT, RSUD Banggai F. METODE PELATIHAN Metode pelatihan dengan materi, Praktek dan Diskusi G. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan TOR dibuat sebagai dasar kegiatan pelatiihan In House Training Pemasangan Insersi IUD, Implan dan Stunting bagi seluruh karyawan yang ada di UPT. RSUD Banggai. Bagian Kepegawaian dan Umum Kabupaten Banggai Laut CO SRI WAHYULLY S.Kep Pembina Tkt I, 1V/b Penata Muda Tkt I, III/b NIP. 19731228 200501 1 005 NIP. 19861030 201001 2.015 LDC AEAD Ti, (0652) ZITA. Fat (DA) 2089 a! sn rn con KODE POS SSA Sea SULAWESI TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT 4 TOR (TERM OF REFERENCE) IN HOUSE TRAINING PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI UPT. RSUD BANGGAI TAHUN 2023 A. LATAR BELAKANG Kementrian Kesehatan RI menetapkan Rumah Sakit Indonesia untuk melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sebagai salah satu komponen penilaian akreditasi.. Tujuan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi resiko penularan atau transmisi infeksi diantara pasien, staf, profesional kesehatan, pekerja kontrak, relawan, mahasiswa dan pengunjung. Resiko infeksi dan kegiatan program dapat berbeda antara Runah Sakit yang satu dengan Rumah Sakit yang lainya, tergantung pada kegiatan dan layanan klinis Rumah Sakit yang bersangkutan populasi pasien yang akan dilayani lokasi geografis, volume pasien dan jumlah pegawainya Resiko iinfeksi yang terjadi difasilitas kesehatan yang saat ini lebih dikenal sebagai Health Care Associated (HAs) merupakan masalah penting diseluruh dunia. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ditujukan kepada orang — orang yang berbeda dilingkungan fasilitas pelayanan Kesehatan seperti pasien, petugas kesehatan, penunggu / pengunjung karena sangat beresiko terjadi paparan penyakit infeksi. Untuk Rumah Sakit menyusun program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melalui kemandirian pembuatan dan pelaksanaanya program yang menuju salah satu bentuk dari program Keselamatan Pasien (pasien safety) melalui penentuan program, staf terlatih, metode untuk mengidentifikasi dan mengatasi resiko infeksi secara proaktif, kebijakan dan prosedur yang sesuai, pendidikan staf dan pengkoordanisasian program itu diseluruh Rumah Sakit. Sehubungan hal tersebut diatas maka seksi pengembangan SDM dan Komite PPI Rumah Sakit Umum Daerah Banggai akan menyelenggarakan In House Training Pelatihan Dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit. B. TUJUAN Tujuan Umum Meningkatkan upaya pencchagan penularan infeksi Rumah Sakit bagi petugas / karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai ‘Tujuan Khusus 1. Meningkatkan pengetahuan seluruh petugas / karyawan mengenai kebijakan dan standar PPI 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis dalam pencegahan dan pengendalian infeksi bagi seluruh petugas / karyawan RSUD Banggai 3. Meningkatkan kemampuan Tenaga Kesehatan dalam melaksanakan program kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPT. RSUD Banggai. 4, Mampu melaksanakan kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di unit ~ unit yang ada di RSUD Banggai. C. WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal Rabu / 07 Juni 2023 Pukul £08.30 s/d selesai ‘Tempat : Aula pertemuan RSUD Banggai D. NARASUMBER DAN PESERTA PELATIHAN 1. Narasumber narasumber pelatihan sebanyak 1 orang adalah IPCN Sri Wahyully S.Kep 2. Peserta Peserta kegiatan pelatihan ini adalah seluruh karyawan yang menjadi perwakilan ruangan UPT, RSUD Banggai E. METODE PELATIHAN Metode pelatihan dengan menggunakan metode PIT STOP yaitu dengan ceramah dan latihan praktik langsung. F. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan TOR dibuat sebagai dasar kegiatan pelatiihan In House Training PPI Dasar bagi seluruh karyawan yang ada di UPT. RSUD Banggai. Direktur UPT. RSUD Banggai Bagian Kepegawaian dan Umum 5 ien Banggai Laut Kabupaten Banggai Laut SRI WAHYULLY S.Kep P Tit 1, 1V/o Penata Muda Tit I, III/b NIP. 19731228 200501 1 005 NIP. 19861030 201001 2 015

Anda mungkin juga menyukai