Anda di halaman 1dari 60

KAPITALAUNG TARIANGBARUG

KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

RANCANGAN PERATURAN KAMPUNG TARIANGBARUG


NOMOR TAHUN 2023

TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG
(RKP KAMPUNG)
KAMPUNG TARIANGBARUG KECAMATAN TABUKAN TENGAH
TAHUN 2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KAPITALAUNG TARIANGBARUG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan


Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, dan Ketentuan
Pasal 35 dan Pasal 36 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pedoman Umum Pemabngunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Ketentuan Pasal 25
Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 6 tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung di Kabupaten
Kepulauan Sangihe, sebagai penjabaran dari RPJM Kampung,
Pemerintah Kampung menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Kampung untuk setiap tahunnya melalui mekanisme
perencanaan pembangunan Kampung;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a perlu
membentuk Peraturan Kampung tentang Rencana Kerja
Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Kampung
TARIANGBARUg Tahun 2024.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Kampung
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Pengawasan Penyelenggara Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2023
tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2023 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 260);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 2091);
14. Perauturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana
telah diubah dengan Perauturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2017 tentang perubahan
atas Perauturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1221);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara RI Tahun 2014 Nomor 2094);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4),
sbagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Kampung
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1223);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor
53);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1037);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penetapan Dan Penegasan Batas Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1038);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016
Tentang Laporan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016
Tentang Administrasi Pemerintahan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1100);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Penataan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 155);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 156);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat
Desa (Berita Negara RI Tahun 2018 Nomor 569);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 6);
29. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman kewenangan berdasarkan hak, Asal-usul dan
kewenagan lokal bersakala Desa (Berita Negara RI Tahun 2015
Nomor 158);
30. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan
keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara RI Tahun 2015
Nomor 159);
31. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1203);
32. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2020
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa (Berita Negara RI Tahun 2020
Nomor 1569);
33. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita Negara RI Tahun 2020
Nomor 1633);
34. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 960);
35. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1295);
36. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1455);
37. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 1
Tahun 2016 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kapitalaung serta Perangkat Kampung
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
1 Tahun 2016 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kapitalaung serta Perangkat Kampung
(Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2018
Nomor 1);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 2
Tahun 2016 tentang Majelis Tua – Tua Kampung (Lembaran
Daerah Kabupaten Kepualaun Sangihe Tahun 2016 Nomor 2);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4
Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2017-2023 (Lembaran
Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2017 Nomor 4);
40. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 6 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung di
Kabupaten Kepulauan Sangihe (Berita Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe 2018 Nomor 6);
41. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 33 Tahun 2018
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Kampung
(Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2018
Nomor 33);
42. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 27 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Kampung
(Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2019
Nomor 27);
43. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 3 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Kampung (Berita
Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 2020 Nomor 34);
44. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 10 Tahun 2021
Tentang Daftar Kewenangan Kampung Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Beskala Kampung di Kabupaten
Kepulauan Sangihe (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe Tahun 2021 Nomor 10);
45. Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 3 Tahun 2023
Tentang Tata Cara Pengalokasian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kampung serta Tata Cara Pengalokasian Bagian dari
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2023 (Berita
Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2023 Nomor 3);
46. Peraturan Kampung Tariangbaru Nomor 01 Tahun 2023
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung
Tahun 2023-2028 (Lembaran Kampung TARIANGBARU
Tahun 2023 Nomor 01).

Dengan Kesepakatan Bersama

MAJELIS TUA-TUA KAMPUNG TARIANGBARU


dan
KAPITALAUNG TARIANGBARU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN KAMPUNG TENTANG RENCANA


KERJA PEMERINTAH KAMPUNG (RKP KAMPUNG) KAMPUNG
TARIANGBARUG TAHUN 2024.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Kampung ini yang dimaksud dengan :
1. Kampung atau disebut dengan nama lain Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggara urusan Pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan
Negera Kesatuan Republik Indonesia;
3. Majelis Tua-Tua Kampung selanjutnya disingkat MTK adalah sebutan
lain dari Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil
dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis;
4. Pemerintah Kampung adalah Kapitalaung atau yang disebut nama
lain Kepala Kampung dibantu Perangkat Kampung sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Kampung;
5. Peraturan Kampung adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kapitalaung setelah dibahas dan disepakati bersama
MTK;
6. Kewenangan Kampung adalah kewenangan yang dimiliki Kampung
meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan
Kampung, pelaksanaan Pembangunan Kampung, Pembinaan
Kemasyarakatan Kampung, dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat
Kampung;
7. Musyawarah Kampung adalah musyawarah antara Majelis Tua-Tua
Kampung, Pemerintah Kampung, dan Unsur Masyarakat yang
diselenggarakan oleh Majelis Tua-Tua Kampung untuk menyepakati
hal yang bersifat strategis;
8. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung atau yang disebut
dengan nama lain Musrenbangkamp adalah musyawarah antara
Majelis Tua-Tua Kampung, Pemerintah Kampung, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kampung untuk
menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
Pembangunan Desa yang didanai oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung, Swadaya Masyarakat
Kampung, dan / atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten;
9. Pembangunan Kampung adalah upaya peningkatan kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
Kampung;
10. Perencanaan Pembangunan Kampung adalah proses tahapan
kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kampung dengan
melibatkan Badan Permusyawaratan Kampung dan unsur masyarakat
secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
Kampung dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Kampung;
11. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan
pembangunan di Kampung dan kawasan perkampungan yang
dikoordinasikan oleh Kapitalaung dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna
mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial;
12. Pemberdayaan Masyarakat Kampung adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Kampung;
13. Pengkajian Keadaan Kampung adalah proses penggalian dan
pengumpulan data mengenai keadaan obyektif masyarakat, masalah,
potensi, dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara
jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Kampung;
14. Data Kampung adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang
meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana,
kelembagaan, sarana prasarana fisik dan sosial, kearifan lokal, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta permasalahan yang dihadapi
Kampung;
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung, selanjutnya
disingkat RPJM Kampung, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan
Kampung untuk jangka waktu 6 (enam) tahun;
16. Rencana Kerja Pemerintah Kampung, selanjutnya disingkat RKP
Kampung, adalah penjabaran dari RPJM Kampung untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun;
17. Daftar Usulan RKP Kampung adalah penjabaran RPJM Kampung yang
menjadi bagian dari RKP Kampung untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang akan diusulkan Pemerintah Kampung kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten melalui mekanisme perencanaan pembangunan Daerah;
18. Keuangan Kampung adalah semua hak dan kewajiban Kampung yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan
barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
Kampung
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung yang selanjutnya disebut
APBKampung, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Kampung;

BAB II
KEDUDUKAN

Pasal 2
(1) RKP Kampung sebagai penjabaran RPJM Kampung untuk jangka waktu 1
(satu) tahun.
(2) RKP Kampung menjadi dasar penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kampung (APB Kampung).

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3
(1) Maksud penetapan RKP Kampung adalah sebagai penentu arah dan
Kebijakan Pembangunan Tahunan di Kampung TARIANGBARU Kecamatan
Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk Tahun 2024.
(2) Tujuan penetapan RKP Kampung adalah supaya kegiatan pembangunan
Kampung dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.

BAB IV
PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN SISTEMATIKA RENCANA KERJA
PEMERINTAH KAMPUNG TARIANGBARUG TAHUN 2023

Pasal 4
Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Tahun 2024 merupakan
penjabaran RPJM Kampung TARIANGBARU Tahun 2023 – 2028 yang memuat
evaluasi pelaksanaan RKP Kampung tahun sebelumnya, prioritas program,
kegiatan dan anggaran Kampung yang dikelola oleh Kampung, kerjasama antar
Kampung dan pihak ketiga dan yang dikelola Kampung sebagai kewenangan
penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan
pelaksana kegiatan pembangunan Kampung untuk jangka waktu satu tahun
anggaran.

Pasal 5
Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Kampung
TARIANGBARU. Tahun 2024 disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan penjelasan tentang latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum penyusunan, serta sistematika penyusunan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKP DES TAHUN SEBELUMNYA
Bab ini menguraikan tentang kondisi objektif Kampung, Evaluasi
pelaksanaan RKPKampung tahun sebelumnya, Evaluasi Usulan RKP
Kampung tahun sebelumnya serta memberikan gambaran terkait
permasalahan dan isu strategis Kampung.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKP DES TAHUN SEBELUMNYA
Bab ini menguraikan tentang kondisi objektif Kampung, Evaluasi
pelaksanaan RKPKampung tahun sebelumnya, Evaluasi Usulan RKP
Kampung tahun sebelumnya serta memberikan gambaran terkait
permasalahan dan isu strategis Kampung.
BAB III GAMBARAN KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG
Bab ini menguraikan gambaran keuangan Kampung berdasarkan hasil
pencermatan pagu indikatif Kampung,
perkiraan pendapatan Kampung berdasarkan pendapatan asli
Kampung, swadaya masyarakat Kampung, serta bantuan keuangan
dari pihak ketiga.
BAB IV PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN, DAN ANGGARAN KAMPUNG
Bab ini menguraikan perencanaan program dan kegiatan yang disertai
anggaran Kampung yang dikelola oleh pemerintah Kampung yang
Dikelola Melalui Kerja Sama Antar Kampung dan / atau Kerja Sama
Dengan Pihak Ketiga; dan Yang Dikelola Oleh Kampung Sebagai
Kewenangan Penugasan Dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Kota.
BAB V PELAKSANA KEGIATAN KAMPUNG
Bab ini Menguraikan pelaksana kegiatan Kampung sesuai jenis rencana
kegiatan yang tertuang dalam rancangan RKP Kampung
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan harapan terkait dokumen
RKP Kampung.

BAB V
ISI DAN URAIAN RKP Kampung

Pasal 6
Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Kampung TARIANGBARU
Tahun 2024 sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Kampung ini,
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Kampung ini.

Pasal 7
Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Kampung TARIANGBARU
Tahun 2024 sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 ditetapkan setiap 1 tahun
sekali dan dilaksanakan melalui program dan kegiatan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kampung (APB Kampung) Tahun 2024 yang apabila
dipandang perlu dapat dilakukan revisi, perubahan sesuai dengan dinamika
perkembangan pembangunan Kampung yang memerlukan langkah-langkah
penyesuaian terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung
(RPJM Kampung) Kampung TARIANGBARU Tahun 2023 - 2028 dan Rencana
Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) Kampung TARIANGBARU Tahun
2024.

BAB VI
PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 8
1. Kapitalaung melakukan Pengendalian dan Evaluasi terhadap Pengambilan
Keputusan dalam Pelaksanaan RKP Kampung.
2. Camat selaku kepala wilayah yang berkedudukan di tingkat Kecamatan
berkewenangan melakukan Pengendalian dan Evaluasi terkait Kebijakan dan
Penyusunan RKP Kampung.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9
RKP Kampung ini dijadikan dasar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Kapitalaung Tahun 2024 Kepada Bupati melalui Camat.

Pasal 10
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kampung ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Keputusan
Kapitalaung.
(2) Peraturan Kampung ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kampung ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kampung
TARIANGBARU.

Ditetapkan di TARIANGBARU
Pada tanggal …. September 2023

KAPITALAUNG TARIANGBARUG

TTD

YERI EVERSON PULMBARA


Diundangkan di TARIANGBARUg
Pada Tanggal September 2023

Sekretaris Kampung

TTD

STENLY RASUBALA
Lembaran Kampung TARIANGBARUG Tahun 2023 Nomor ….

KATA PENGANTAR

Agar pembangunan di Kampung TARIANGBARU Kecamatan Tabukan Tengah


dapat terlaksana dan memberikan hasil yang optimal sesuai dengan Visi

Kampung, yaitu “TERBANGUNNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN

KAMPUNG YANG BAIK DAN BERSIH GUNA MEWUJUDKAN


KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG YANG ADIL, MAKMUR DAN
SEJAHTERAH”, diperlukan adanya dokumen rencana pembangunan jangka
menengah (RPJM) sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan Program
Pembangunan Kampung. Guna menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kampung Tahun 2023-2028 tersebut perlu disusun Rencana Kerja
Pemerintah Kampung (RKPKampung) untuk setiap tahunnya.
Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPKampung) Tahun 2024 merupakan
program kerja eksekutif pemerintah desa yang telah disahkan oleh Kapitalaung
bersama Majelis Tua – Tua Kampung (MTK) Kampung TARIANGBARU Kecamatan
Tabukan Tengah.
dan ditetapkan melalui Peraturan Kampung. Rencana Kerja Pemerintah
Kampung (RKPKampung) ini menggambarkan visi, misi, dan arah pembangunan
Kampung yang digunakan sebagai acuan oleh Pemerintah Kampung dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

Besar harapan kami bahwa Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Kampung


(RKPKampung)
Kampung Tariangbaru dapat dilaksanakan secara konsisten, terintegrasi,
terpadu,
dan transparan melalui koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi kegiatan pembangunan guna mencapai Visi dan Misi Pemerintah
Kampung dan pada akhirnya mewujudkan kesejahteraan rakyat.

TARIANGBARU, September 2023


Ketua Tim Penyusun RKPKamp

(Stenly Rasubala)
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Perkam RKP Kampung
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Landasan Hukum
d. Hubungan Antar Dokumen

BAB II EVALUASI RKPKAMPUNG TAHUN SEBELUMNYA DAN CAPAIAN


KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
5. Realisasi Pendapatan
6. Penggunaan Anggaran
7. Kebijakan Pemerintah Kampung
8. Program Kegiatan Yang Belum Terealisasi

BAB III PROSES PENYUSUNAN RKP Desa


a. Proses Pencermatan dan Penyelarasan Program Kegiatan
b. Penyusunan RKP Kampung
c. Musyawarah Kampung

BAB IV : PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN


1. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Desa yang dikelola oleh
Kampung;
2. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Kampung yang dikelola melalui
kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga;
3. Rencana program, Kegiatan, dan Anggaran Kampung yang dikelola oleh
Kampung sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, Provinsi, dan
Kabupaten

BAB V : DAFTAR USULAN RKPKAMPUNG


9. Gambaran Umum Usulan RKPKampung
10. Program Kegiatan Usulan RKPKampung

BAB VI. PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Berita acara penyusunan RKPKampung melalui musyawarah kampung
2. SK Tim Penyusun RKP Kampung
3. Pagu Indikatif Kampung
4. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kabupaten yang masuk
ke Kampung
5. Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPKampung)
6. Gambar Rencana Prasarana
7. Rencana Anggaran Biaya
8. Pemeriksaan Dokumen Proposal Teknis dan RAB
9. Daftar Usulan RKPKampung
10. Berita acara Penyusunan Rancangan RKPKampung
Berita acara Penyusunan Rancangan RKPKampung melalui Musrenbangkam
LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN KAMPUNG TARIANGBARUG
NOMOR : TAHUN 2023
TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG (RKP - KAMPUNG)
KAMPUNG TARIANGBARUG KECAMATAN TABUKAN TENGAH
TAHUN 2024

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa


Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Penyelenggaraan pembangunan Kampung dilakukan dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
Agar pembangunan Kampung bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan,
maka pembangunan Kampung harus terencana, terkoordinasi, berbataswaktu,
serta sesuai dengan kondisi khas masyarakat dan wilayah Kampung yang
bersangkutan. Selain itu pelaksanaan pembangunan Kampung melibatkan peran
aktif masyarakat, perangkat Kampung, lembaga - lembaga Kampung, lembaga di
tingkat kecamatan dan kabupaten(atau lembaga supra Kampung), dan lain-lain.
Juga penting artinya melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembangunan Kampung agar arahnya tidak melenceng dari
keputusan, dan garis-garis yang telah ditetapkan dalam perencanaan
pembangunan Kampung itu sendiri.
Strategi pengembangan Kampung disusun berbasis model perubahan yang
berkelanjutan yang akan mendasari pelaksanaan keseluruhan intervensi
pemberdayaan masyarakat Kampung dan penguatan pemerintahan Kampung.
Kampung tidak dimaknai semata sebagai kesatuan wilayah dan
pemerintahan,melainkan entitas masyarakat multi-dimensi yang tidak terpisahkan
dari lingkungan alam dan budayanya. Konsep dasar dari strategi ini adalah
keyakinan bahwa tata kelola pemerintahan Kampung yang baik akan menjadi
syarat utama bagi pengembangan Kampung,
Kampung yang dikelola berbasis perencanaan pembangunan. upaya
peningkatan kapasitas tentang tata kelola pemerintahan Kampung yang baik,
berkelanjutan, mempertimbangkan keseimbangan capaian aspek ekonomi, sosial
dan lingkungan merupakan salah satu tindakan nyata. Rangkaian tindakan yang
lain adalah melakukan pembangunan sumber daya manusia, penguatan kebijakan
dan kelembagaan,pengorganisasian bagi penguatan modal sosial masyarakat
Kampung,dan Literasi keuangan bagi masyarakat untuk pengembangan bisnis
sosial di tingkat Kampung. Pada akhirnya, dari keseluruhan Tindakan tersebut
harus dapat menjadi satu bagian yang utuh dari upaya perubahan sosial
berkelanjutan diterjemahkan dalam ketiga aspek pembangunan, yaitu
pembangunan sosial, pembangunan lingkungan,dan pembangunan ekonomi.
Jadi, landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai Kampung adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana Kampung berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, maka sebuah Kampung diharuskan mempunyai
perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi,
serta domokrasi yang berkembang diKampung, maka Kampung diharuskan
mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJM Des)
ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Kampung (RKP Des).
Dokumen RPJM Kampung yang didalamnya memuat RKP Kampung
merupakan rencana srategis Kampung Tariangbaru untuk mencapai tujuan dan
cita-cita Kampung kedepan, Dan RPJM Kampung tersebut nantinya akan menjadi
dokumen acuan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dilaksanakan
dengan baik maka kita akan memiliki sebuah Perencanaan yang memberi
Kesempatan kepada Kampung untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
Pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik
(Good Governence) seperti partisipatif, transparan dan akuntabilitas.
Selain itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJM
Kampung) ini juga dapat dimanfaatkan oleh lembaga - lembaga non pemerintah
dan masyarakat sipil dalam melakukan pendampingan Kampung. Harapannya, ada
sinergi yang baik antara pihak pemerintah Kampung dengan berbagai pihak yang
berkepentingan guna mewujudkan tujuan pembangunan Kampung dan kawasan
perKampungan.

A. Mekanisme Penyusunan RKP Kampung


PROSES/MEKANISME PENYUSUNAN DOKUMEN RKP KAMPUNG
Proses Penyusunan Dokumen RKP Kampung, untuk Kampung
TARIANGBARU Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe
dilaksanakan menurut Tahapan- tahapan pelaksanaan meliputi :

a. Musyawarah Kampung Penyusunan Rencana Pembangunan Kampung;


Penyusunan Dokumen RKP Kampung di mulai dengan melakukan
Musyawarah Kampung Penyusunan Rencana Pembangunan Kampung yang
dipimpin oleh MTK dan difasilitasi oleh Kapitalaung sebagai Pemerintah Kampung.
Dalam Musyawarah dimaksud diharapkan peserta musyawarah memutuskan
beberapa hal antara lain :
1. Pembentukan Tim Penyusun RKP;
2. Surat Keputusan Kapitalaung tentang Tim Penyusun RKP;
3. Jadwal Kegiatan Tim penyusun RKP;
4. Berita acara dan Daftar Hadir Musyawarah;
5. Notulen Musyawarah

b. Pencermatan Pagu Indikatif Kampung dan Penyelarasan Arah Kebijakan


Pembangunan Kampung dengan Arah Pembangunan Pemerintah kabupaten
Kota dan penyelarasan Visi dan misi Kapitalaung dengan RPJM Kabupaten
Kota.
Dari kegiatan ini ditemukan beberapa hal antara lain :
1. Daftar Rencana Startegis dan Rencana Kerja atau Kegiatan Pembangunan
Kabupaten yang dibiayai oleh APBD tingkat II dan APBD tingkat I;
2. Daftar Rencana Usulan Kampung yang akan didanai oleh APBN;
3. Daftar Rencana Usulan Kampung yang akan didanai oleh APBD;
4. Daftar Rencana Usulan Kampung yang akan didanai oleh BHP dan dari
BHR;
5. Pagu Indikatif Kampung;
6. Berita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah;
7. Notulen Musyawarah;
c. Pencermatan Ulang Dokumen RPJM Kampung dan Dokumen RKP Tahun
sebelumnya dan Tahun selanjutnya;
Dalam kegiatan tersebut Tim Penyusun RKP mencermati usulan kegiatan yang
dianggap prioritas dari sisa kegiatan yang tidak terdanai pada tahun
sebelumnya, dan usulan yang dianggap prioritas dari RKP tahun selanjutnya,
dan dari hasil kegiatan tersebut ditemukan beberapa hal antara lain :

1. Usulan Kegiatan Prioritas;


2. Daftar Usulan Kampung;
3. Pembentukan Tim Verifikasi;
4. Berita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah;
5. Notulen Musyawarah;
d. Musyawarah Penyusunan Rancangan Dokumen RKP Kampung;
Dalam kegiatan ini Tim penyusun RKP menyusun daftar usulan Kampung
sesuai dengan 5 (lima) bidang kegiatan antara lain:
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung;
2. Bidang Pembangunan Kampung;
3. Bidang Pembinaan Manyarakat;
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat; dan
5. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak.
6. Matrix Rancangan RKP Kampung setiap bidang kegiatan;
7. Berita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah;
8. Notulen Musyawarah;
e. Penyusunan Rencana Kerja, dan survei lokasi kegiatan serta Pembuatan
Gambar Kampungin dan Perhitungan RAB;
Pada kegiatan ini, Tim Penyusun RKP melaksanakan terhadap survey lokasi
rencana kegiatan untuk memperoleh data terkait pembuatan Gambar dan
penyusunan RAB rencana kegiatan yang akan diusulkan;
Adapun hasil kegiatan ini antara lain :
1. RKTL Tim Penyusun RKP;
2. Data hasil survey (Ukuran Volume dan pemanfaat);
3. Gambar Kampungin;
4. Rencana Anggaran Biaya kegiatan;
5. Daftar usulan Kegiatan Kampung dengan lampiran RAB;
6. Beritan acara dan Daftar Hadir Kegiatan;
7. Notulen Kegiatan;
8. Dokumentasi Kegiatan;
f. Verifikasi Usulan Kegiatan oleh Tim Verifikasi dan Tim Penyususn Dokumen
RKP;
Pada tahapan ini akan dilaksanakan koreksi terhadap Kegiatan , Gambar
Kampungin dan RAB dengan memperhatikan asas kemenKampungkan serta
jumlah pemenfaat lebih khusus pada sarana prasarana verifikasi dilaksanakan
berdasarkan pada Analisa Dampak lingkungan;
Hasil dari kegiatan ini antara lain :
1. Perubahan atau revisi kegiatan, gambar Desain dan rab;
2. Hasil Verifikasi; (Berita acara Verifikasi);
3. Berita acara dan Daftar Hadir kegiatan;
4. Notulen kegiatan;
5. Dokumentasi kegiatan;
g. Laporan Tim Penyusun RKP kepada kapitalaung;
Dalam tahapan ini Tim Penyusun melaporkan hasil kegiatan tim kepada
Kapitalaung sebagai penanggungjawab kegiatan dengan melampirkan beberapa
hal antara lain :
1. Dokumen Rancangan RKP;
2. Daftar Usulan Kegiatan Kampung bersama dengan lampirannya berupa
Daftar Hadir dan berita acara serta notulen kegiatan;
h. Musyawarah Kampung Penetapan Dokumen RKP;
Pada tahapan ini yang berperan adalah MTK sebagai pimpinan Musyawarah
yang difasilitasi oleh Kapitalaung sebagai penanggungjawab kegiatan, dan yang
dihasilkan dari musyawarah ini adalah :
1. Dokumen RKP Kampung yang sudah disepakati dan disahkan bersama
dengan lampirannya berupa Gambar Desain, RAB dan Berita Acara serta
Daftar Hadir dan Notulen Musyawarah;
2. Daftar usulan Kegiatan Kampung yang akan di ajukan ke Musrenbang
Kecamatan untuk didanai oleh SKPD atau Dinas terkait;
i. Penyusunan Peraturan Kampung tentang Dokumen RKP Kampung dan Rapat
Keputusan Bersama antara Kapitalaung dan MTK terkait penetapan Perkam
Dokumen RKP Kampung;
Pada tahapan ini kegiatan sepenuhnya dilaksanakan oleh Kapitalaung dan
MTK terkait penyusunan Peraturan Kampung;
Adapun yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
1. Peraturan Kampung tentang Dokumen RKP Kampung;
2. Keputusan Kapitalaung tentang pelaksanaan RKP;
3. Berita Acara dan Daftar Hadir Penyusunan Perkam;
4. Notulen Musyawarah;
j. Penyampaian Daftar Usulan Kampung kepada Bupati Melalui Camat;

B. Visi dan Misi Kampung TARIANGBARU


Sesuai dengan kaidah perundang-undangan bahwa RKP Kampung
harus selaras dengan RPJM Kampung, maka RKP Kampung TARIANGBARU
Tahun 2024 disusun dengan memperhatikan Visi dan Misi Kampung
TARIANGBARU yang tertuang dalam RPJM Kampung TARIANGBARU Tahun
2023 s/d 2028, sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan Kampung
TARIANGBARUG yaitu :

VISI KAMPUNG TARIANGBARU


Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Kampung. Penyusunan
Visi Kampung Palahaneng ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kampung Palahaneng seperti
pemerintah Kampung, MTK, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga
masyarakat Kampung dan masyarakat Kampung pada umumnya.Pertimbangan
kondisi eksternal di Kampung seperti satuan kerja wilayah pembangunan di
Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Kampung
TARIANGBARU adalah :

4.1.1. VISI

“TERBANGUNNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAMPUNG

YANG BAIK DAN BERSIH GUNA MEWUJUDKAN KEHIDUPAN

MASYARAKAT KAMPUNG YANG ADIL, MAKMUR DAN

SEJAHTERAH”

4.1.2. MISI

Melalui visi ini diharapkan masyarakat menemukan gambaran kondisi masa


depan yang lebih baik dan merupakan potret keadaan yang ingin dicapai,
dibanding dengan kondisi yang ada saat ini. Melalui rumusan visi ini diharapkan
mampu memberikan arah perubahan pelayanan kepada masyarakat pada
keadaan yang lebih baik, menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
mengendalikan dan mengontrol perubahan-perubahan yang akan terjadi,
mendorong masyarakat untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik,
menumbuhkan kompetisi sehat pada anggota masyarakat, menciptakan daya
dorong untuk perubahan serta mempersatukan masyarakat kampung.

5.2 MISI KAMPUNG


Misi merupakan turunan/penjabaran dari visi yang akan menunjang
keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi merupakan
penjabaran lebih operatif dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat
mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan
kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi
Kampung selama masa jabatan Kapitalaung.

Untuk meraih Visi Kampung seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan
mempertimbangan aspek masalah dan potensi yang ada di Kampung yang
berdasarkan Potret Kampung, Kalender Musim dan Kelembagaan Kampung,
maka disusunlah Misi Kampung sebagai berikut:
1. Melakukan Reformasi Sistem Kinerja Aparatur Pemerintahan Kampung Guna
Meningkatkan Kwalitas Pelayanan Kepada Masyarakat;
2. Menyelenggrakan Pemerintahan yang Bersih Terbebas dari Korupsi serta
Bentuk – Bentuk Penyelewengan Lainnya;
3. Menyelenggrakan Urusan Pemerintah Kampung secara terbuka dan
bertanggungjawab sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pendampingan berupa
penyuluhan khusus kepada petani, nelayan dan UKM;
5. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf
kehidupan yang lebih baik dan layak sehingga menjadi Kampung yang maju
dan Mandiri;

1.2. Maksud dan Tujuan

Dokumen RKP Kampung TARIANGBARU Tahun 2023 disusun dengan


maksud menyediakan dasar dan pedoman resmi bagi pemerintah Kampung
TARIANGBARU, MTK, Lembaga Kemasyarakatan Kampung, dan semua elemen
masyarakat beserta semua pihak yang berkepentingan dalam pembangunan
Kampung TARIANGBARU.
Selain itu, dokumen ini menjadi acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan
tahunan Kampung yang akan dibahas dalam rangkaian forum musyawarah
perencanaan pembangunan secara berjenjang. Untuk itu isi dan substansinya
mencakup indikasi rencana program dan kegiatan secara lintas sektoral serta
sumber pembiayaan, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK)
TARIANGBARU, Unit anggaran dari jenjang di atasnya maupun dari semua pihak
yang berkepentingan dengan pembangunan Kampung TARIANGBARU.

1. Tujuan Penyusunan RKP

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Dokumen RKP Kampung TARIANGBARU


tahun 2023 disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a. Menyediakan dasar dan pedoman resmi bagi seluruh jajaran aparatur
pemerintah Kampung TARIANGBARU, MTK, Lembaga-lembaga
Kemasyarakatan, seluruh elemen masyarakat serta semua pihak yang
berkepentingan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan,
yang akan dibiayai dari APB. Kampung TARIANGBARU dan anggaran dari
jenjang unit pemerintahan di atasnya serta sumber pendapatan lain yang
sah.
b. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan setiap unsur/bidang di dalam Pemerintahan Kampung, serta
sebagai bahan bagi perencanaan dan penganggaran Pembangunan Tahunan
Kampung.
c. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum Kampung sekarang, sekaligus
memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai pada kurun waktu enam
tahun kedepan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kampung.
d. Memudahkan seluruh jajaran Pemerintahan Kampung, MTK dan Lembaga-
lembaga kemasyarakatan, elemen lain dan semua pihak yang berkepentingan
dalam mencapai tujuan dengan menyusun program dan kegiatan secara
terpadu, terarah dan terukur.
e. Memudahkan jajaran aparatur Pemerintahan Kampung, MTK, Lembaga-
lembaga Kemasyarakatan, seluruh elemen masyarakat Kampung dan semua
pihak yang berkepentingan untuk memahami dan menilai arah kebijakan
dan program serta kegiatan pembangunan tahunan dalam kurun waktu
enam tahun.
f. RPJM Kampung TARIANGBARU dapat menjadi masukan bagi RPJM
Pemerintah Kabupaten,Provinsi dan Pusat.

2. Manfaat RKP Kampung

a. Lebih menjamin kesinambungan Pembangunan Kampung


b. Sebagai Rencana Induk pembangunan Kampung yang merupakan acuan
pembangunan Kampung;
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunaan di Kampung;
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan
program pembangunan dari pemerintah;
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kampung,
mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Pelaksanaan
kegiatan pembangunan.

1. 3. Dasar Hukum Penyusunan


RKP Kampung TARIANGBARU Tahun 2023 disusun dengan berlandaskan
kepada :
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5495);
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor
6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6321);
 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama
Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi Kabupaten
Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5557);
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Kampung yang Bersumber dari APBN (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Kampung yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun
2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5694);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor
2091);
 Perauturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah diubah dengan Perauturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2017 tentang
perubahan atas Perauturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1221);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 Tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 4), sbagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Kampung (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1223);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara RI
Tahun 2016 Nomor 6);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 53);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1037);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 89);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Desa (Berita Negara RI Tahun 2017 Nomor 156).
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 569);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 6);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 Tentang
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1496);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal berskala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1203);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2020 Perubahan atas Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 18
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1569);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyrakat Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1633);
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 960);
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1295);
 Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1455);

 Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 1 Tahun 2016


tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kapitalaung serta
Perangkat Kampung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor
1 Tahun 2016 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian
Kapitalaung serta Perangkat Kampung (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe Tahun 2018 Nomor 1);
 Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4 Tahun 2017
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe Tahun 2017-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe Tahun 2017 Nomor 4);
 Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 2 Tahun 2016
tentang Majelis Tua – Tua Kampung (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepualaun Sangihe Tahun 2016 Nomor 2);
 Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung di Kabupaten Kepulauan
Sangihe (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 2018 Nomor 6);
 Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 3 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pengadaan Barang/Jasa di Kampung (Berita Daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe 2021 Nomor 34);
 Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Daftar Kewenangan Kampung Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Kampung di Kabupaten Kepulauan Sangihe
(Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 2021 Nomor 10);
 Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Tata
Cara Pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung serta
Tata Cara Pengalokasian Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
Tahun Anggaran 2023 (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
Tahun 2023 Nomor 3);
 Peraturan Kampung TARIANGBARU Nomor 01 Tahun 2022 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung Tahun 2023-2028
(Lembaran Kampung TARIANGBARU Tahun 2022 Nomor 01).

1.4. Sistematika Penyusunan


Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Kampung
TARIANGBARU Tahun 2024 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Dasar Hukum Penyusunan
1.4. Sistematika Penyusunan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKP KAMPUNG TAHUN SEBELUMNYA
2.1. Kondisi Objektif Kampung
2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKP Kampung Tahun Sebelumnya
2.2.1. Bidang Peyelenggaraan pemerintahan Kampung
2.2.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kampung
2.2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kampung
2.3. Evaluasi Usulan RKP Kampung Tahun Sebelumnya
2.4. Permasalahan dan isu strategis
BAB III GAMBARAN KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG
3.1. Evaluasi Keuangan Kampung Tahun Sebelumnya
3.2. Pagu Indikatif Kampung
3.3. Pendapatan Asli Kampung
3.4. Swadaya Masyarakat Kampung
3.5. Bantuan keuangan dari pihak ketiga
BAB IV PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN, DAN ANGGARAN KAMPUNG
4.1. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Kampung Yang
Dikelola Oleh Kampung
4.4.1. Rencana Penyelenggaraan PemerintahanKampung
4.4.2. Rencana Pelaksanaan Pembangunan Kampung
4.4.3. Rencana Pembinaan Kemasyarakatn Kampung
4.4.4. Rencana Pemberdayaan Masyarakat Kampung
4.2. Prioritas Program, Kegiatan, Dan Anggaran Kampung Yang
Dikelola Melalui Kerja Sama Antar Kampung Dan / Atau Kerja
Sama Dengan Pihak Ketiga.
4.3. Rencana Program Kegiatan Dan Anggaran Kampung Yang
Dikelola Oleh Kampung Sebagai Kewenangan Penugasan Dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah
Kabupaten
BAB V PELAKSANA KEGIATAN KAMPUNG
BAB VI PENUTUP

BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKP KAMPUNG TAHUN SEBELUMNYA

2.1. Frofil Kampung TARIANGBARU


2.1.1. Legenda dan Sejarah Kampung
a. Legenda KampungSecara geografis Kampung TARIANGBARU terletak
dibagian Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan luas wilayah lebih
kurang 800 Ha dengan batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung sensong

• Sebelah Selatan berbatasan dengan biru, malueng, rendingan.

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung timbelang

• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut

2.2.2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kampung adalah 800 Ha yang terdiri dari :

No Lahan Luas
1 Tanah pekarangan pemukiman Rakyat 150 Ha
2 Tanah Perkebunan rakyat 643 Ha
Tanah yang dipergunakan jalan umum
3 5 Ha
Provinsi, Kabupaten dan jalan Kampung

4 Tanah kekayaan Kampung 2 Ha

Adapun orbisitas atau jarak Kampung TARIANGBARU dengan ibu kota


sebagai berikut :
Kampung Ibu Kota Ibu kota Ibu Kota
Jarak/ KM
TARIANGBARU Kecamatan Kabupaten Propinsi

Kampung
TARIANGBARU 0

Ibu Kota
7
Kecamatan

Ibu kota
19
Kabupaten

Ibu Kota
1000
Propinsi

2.3. Demografi
Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang
jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Berdasarkan data profil
Kampung, jumlah penduduk Kampung TARIANGBARU adalah 862 jiwa
dengan komposisi tersaji dalam tabel berikut:

Table: Demografi Kampung TARIANGBARU

Lindonga Lindongan Lindongan


Jenis kelamin Jumlah
nI II III
Laki-laki 190 97 193
Perempuan 89 87 176
Jumlah jiwa 177 192 369
Jumlah KK 21 99 120

Tabel: Denografi Penduduk Berdasarkan Umur


Lindongan I Lindongan II Jumlah
KELOMPOK UMUR
LK PR JML LK PR JML LK PR JML
0 - 5 Thn 9 5 14 12 14 26 21 19 40
6 - 10 Thn 7 15 22 7 4 11 14 19 33
11 - 15 Thn 9 8 17 4 6 10 13 14 27
16 - 20 Thn 2 9 11 11 4 15 13 13 26
21 - 25 Thn 10 9 19 11 10 21 21 19 40
26 - 30 Thn 11 9 20 9 8 17 20 17 37
31 - 35 Thn 8 4 12 14 5 19 22 9 31
36 - 40 Thn 5 4 9 7 9 16 12 13 25
41 - 45 Thn 3 3 6 3 4 7 6 7 13
46 - 50 Thn 6 7 13 9 6 15 15 13 28
51 - 55 Thn 6 7 13 4 3 7 10 10 20
56 - 60 Thn 3 3 6 2 4 6 5 7 12
61 - 65 Thn 4 2 6 2 1 3 6 3 9
66 - 70 Thn 3 2 5 6 3 9 9 5 14
70 thn Keatas 0 4 4 4 5 9 4 9 13

2.3.1. Keadaan Sosial

Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman


masyarakat tentang pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non
formal mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan. Agama, Pendidikan,
kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan yang ada juga beragam. Secara
detail, keadaan sosial penduduk Kampung TARIANGBARUg tersaji dalam table
berikut.
a. Sumberdaya Manusia.
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan
sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu
pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian penting. Pada saat
ini SDM di TARIANGBARUg cukup baik dibandingkan pada masa-masa
sebelumnyaSasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
b. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya
ketrampilan kewirausahaan dan pada gilirannya mendorong munculnya
lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi
pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika
pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang
lebih maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata
pendidikan warga Kampung TARIANGBARU

Tabel: Keadaan pendidikan Kampung TARIANGBARU

No Uraian Lindongan I Lindongan II Jmlh Jiwa Ket

Tingkat Pendidikan

1 Belum Sekolah 17 21 38

2 SD / MI Sederajat 17 13 30

3 SMP / MTs Sederajat 11 7 18

4 SMA / MA Sederajat 3 8 11

5 Akademi / Universitas 1 - 1

Angka Tamat Sekolah

1 SD / MI Sewderajat 18 30 48

2 SMP / MTs Sederajat 24 13 37

3 SMA / MA Sederajat 25 17 42

4 Diploma / S1 4 1 5

Tabel: Angka Putus Sekolah


Akademi /
wilayah SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Universitas

Lindongan I 63 - - -

Lindongan II 84 - - -

Jumlah 147 - - -

c. Agama
Kehidupan masyarakat serta hubungan ummat beragama di TARIANGBARUg
sangat rukun dan baik serta memiliki kuantitas sedikit ber imbang, hal ini bisa di lihat
dari table di bawah ini:

N Lindonga Lindonga
URAIAN Jumlah KETERANGAN
O nI n II
A. Agama
1 ISLAM - 2 2
KRISTEN
2 177 190 367
PROTESTAN

3 KRISTEN KATOLIK - - -
4 BUDA - - -
5 KONGHUCU - - -
ALIRAN
6 - - -
KEPERCAYAAN

d. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat Kampung TARIANGBARUg menjaga dan
menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini
terbukti masih berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setaiap prosesi
pernikahan, khitanan, maupun acara lainnya. Lembaga yang paling berperan dalam
melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga
Adat Kampung TARIANGBARUg (LAD), namun di sayangkan lembaga ini belum ada
dan tidak aktif, baik dalam kepengurusan struktur Kelembagaannya.
e. Ekonomi
Wilayah Kampung TARIANGBARUg memiliki berbagai potensi yang baik.
Potensi tersebut sebenarnya dapat meningkatkan taraf perekonomian dan
pendapatan masyarakat. namun lokasi yang relatif jauh dengan Ibukota
Kabupaten dan pusat kegiatan perekonomian, menjadi kendala utama dalam
proses peningkatan taraf kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun
non formal. Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk
KampungTARIANGBARUg:
Tabel: Keadaan Tingkat kesejahteraan Ekonomi Penduduk TARIANGBARUg
NO URAIAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
A. KESEJAHTERAAN SOSIAL
1 SANGAT MISKIN - KK
2 MISKIN 108 KK
3 SEJAHTERA 12 KK
4 SEJAHTERA I - KK
5 SANGAT SEJAHTERA - KK
B MATA PENCAHARIAN
1 PETANI 10 JIWA
2 BURUH TANI - JIWA
3 NELAYAN 77 JIWA
4 PEDAGANG - JIWA
5 TUKANG KAYU 5 JIWA
6 TUKANG BATU - JIWA
7 PENJAHIT - JIWA
8 MENGURUS RUMAH TANGGA 103 JIWA
9 BURUH BANGUNAN 4 JIWA
10 KARYAWAN SWASTA 18 JIWA
11 WIRASWASTA 1 JIWA
12 TNI / POLRI - JIWA
13 PNS 1 JIWA
14 PENGRAJIN - JIWA
15 SUPIR 1 JIWA
16 MEKANIK / MONTIR - JIWA
17 INDUSTRI KECIL - JIWA
18 GURU SWASTA - JIWA
19 BELUM BEKERJA 65 JIWA
20 TIDAK BEKERJA 80 JIWA
21 SERABUTAN 1 JIWA
22 PEKERJAAN LAINNYA 5 JIWA

2.3.2. Sarana Prasarana dan Infra Struktur

Sebagai Kampung yang ingin berkembang, di Kampung TARIANGBARUg


terdapat hasil pembangunan sarana dan prasarana serta sarana dan prasarana yang
belum terbangun seperti tersaji dalam tabel berikut :

Tabel: Sarana dan Prasarana

2.3.4. Aset Kampung


Tabel : Aset Kampung

No Jenis Aset Volume Kondisi Keterangan

2 RUSAK
1 Meja biro 13 BUAH 11 Baik BERAT

2 RUSAK
Meja kayu biasa 1 BUAH
BERAT
3 Kursi Plastik 22 Lusin 10 BAIK 12 Rusak
4 KURSI TAMU 2 SET BAIK
3 RUSAK
5 Laptop 5 UNIT 2 Baik BERAT

6 Komputer -
1 RUSAK
7 Lemari arsip 7 BUAH 6 Baik BERAT

8 Televisi 1 UNIT BAIK


RUSAK
9 Motor Dinas 1
BERAT
10 Gedung Kantor Kampung 1 Kurang baik

10 Gedung Balai Kampung -

11 Tanah Perkebunan Kampung -

12 MCK 5 Kurang Baik 4 Rusak

13 Jalan Rabat Beton 4 Baik

14 Jembatan Beton 2 1 RUSAK

2.4. Kondisi Pemerintahan Kampung


2.4.1. Pembagian Wilayah Kampung
Kampung TARIANGBARUg di bahagi menjadi dua wilayah pemerintahan Dusun dan
di nahkodai oleh seorang kepala Dusun sebagaimana Tabel berikut:

Tabel Pembagian Wilayah Kampung

JUMLAH PENDUDUK
No Dusun Nama Kepala Lindongan
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Lindongan I Suriani Alamona 88 89 177

2 Lindongan II Geraldo Mehare 105 87 192

2.4.2. Struktur Organisasi Majelis Tua Tua Kampung (MTK) Kampung


TARIANGBARUg
Ketua : Fredy Tuwokona Barahama
Wakil Ketua : Hender Wangka
Sekretaris : Amina Nontah
Anggota : Otniel Makasaehe
Anggota : Agustina Malage

2.4.2. Struktur Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung


TARIANGBARUg
Ketua : Herson Rompas
Sekretaris : Portinatus Mangeros
Bendahara : Dorkas Sahadia
BAGIAN – BAGIAN
1. Bagian Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Koordinator : S. Mutahang
Anggota : A. Nonta

2. Bagian Hukum dan HAM


Koordinator : Marianti Nontah
Anggota : S. Nonta

3. Bagian Ekonomi, Koperasi, Perdagangan, Perikanan, dan Pertanian


Koordinator : D. Kakampu
Anggota : T. Muris

4. Bagian Sumberdaya Manusia dan Pelestarian Sarana dan Prasarana


Koordinator : H. Wangka
Anggota : J. Luegha

5. Bagian Kesehatan, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Seni Budaya


Koordinator : J. Paparang
Anggota : N. Frans

6. Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perkembangan Anak


Koordinator : R.M. Hengkengasale
Anggota :

BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1. POTENSI
Kampung TARIANGBARUg memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sumber
daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini potensi sumber daya belum
benarbenar optimal diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya
hambatanhambatan yang ada. Berikut beberapa potensi dan hambatan yang ada:
b. Sumber Daya Alam
1. Lahan pertanian terutama lahan tanaman Hortikultura yang masih dapat ditingkatkan
produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal.
2. Lahan pekarangan yang subur, belum dikelola secara maksimal.
3. Banyaknya lahan bila dikelola dengan baik dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat dan menyerap tenaga kerja
4. Luasnya lahan perkabunan Cengkeh dan Pala milik penduduk yang masih produktif
dan sangat memungkinkan lagi untuk dikembangkan.
5. Wilayah Kampung TARIANGBARUg cukup potensial untuk mengembangkan untuk
berternak Ayam Kampung, Itik, Sapi atau Kambing sangat bagus karena kemudahan
dalam hal makanan pokok ternak diambil dari lahan kebun warga yang ada.
6. Peternakan masih merupakan usaha sampingan bagi warga masyarakat Kampung
TARIANGBARUg, hal ini bisa dilihat dari jumlah keluarga yang mempunyai ternak
sangat sedikit.
7. Kampung TARIANGBARUg juga berpotensi untuk mengembangkan usaha budidaya
perikanan air tawar seperi ikan Nila, Ikan Emas, Ikan Gurami, lele Jumbo dan Patin
Jambal.
8. Kampung TARIANGBARUg sedikit terdapat cadangan bahan tambang galian C, batu.

c. Sumber Daya Manusia


1. Jumlah penduduk yang tergolong usia produktif cukup tinggi, serta angkatan kerja
yang belum dapat diandalkan oleh kerena belum adanya keterampilan.
2. Kepadatan penduduk relatif jauh dari kepadatan.
3. Dalam pendidikan Jumlah pendidik ada menggembirakan walupun belum
mencukupi kebutuhan dan hanya di datangkan dari luar Kampung.
4. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif yang
belum dapat mendorong potensi industri rumah tangga.
5. Kemampuan bertani yang diturunkan orang tua kepada anak sejak dulu.
6. Hubungan yang kondusif antara Kepala Kampung, Lembaga Kampung dan
masyarakat.
7. Adanya kader kesehatan yang Kurang , terutama di posyandu.
8. Adanya kelembagaan baik tingkat Kampung ataupun Dusun, misal: BPD, LPM,PKK
Kampung, Posyandu,Kelompok tani, Gapoktan, Kelompok Kesenian, Pemuda,
Karang Taruna dan Kelompok SPP.
9. Kampung TARIANGBARUg memiliki potensi yang sangat besa alam segi Sumber
daya Alam, walaupun dari sumber daya Manusianya sangat memprihatinkan.
Sampai saat ini potensi sumber daya belum benar-benar optimal diberdayakan. Hal
ini terjadi dikarenakan belum teratasinya hambatan-hambatan yang ada.
10. Kehidupan Antar Agama saling rukun dan damai

3.2. MASALAH
Adapun masalah yang di hadapi adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar masyarakat Kampung TARIANGBARUg masih memiliki tingkat SDM
yang masih rendah, hal ini terbukti besarnya jumlah penduduk yang tidak tamat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam (SLTP) Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
2. Kurangnya penguasaan teknologi pertanian sehingga menyebabkan kurang
maksimalnya hasil pertanian.
3. Masih sulitnya memasarkan hasil pertanian di sebabkan oleh jarak yang jauh.
4. Sarana infrastruktur dasar teruntama jalan yang masih berupa jalan tanah dan
jembatan kayu yang rusak baik menyebabkan transportasi tidak lancar ke lahan
perkebunan dan pertanian.
5. Sistim pengairan lahan pertanian apabila musim penghujan menimbulkan ancaman
kebanjiran, sedangkan pada musim kemarau sangat sulit mendapatkan air.
6. Mayoritas warga masyarakat masih berpendidikan rendah, sehingga kurang mampu
bersaing dalam mempeloreh pekerjaan maupun membuka / menciptakan lapangan
pekerjaan.
7. Kampung TARIANGBARUg termasuk daerah rawan bencana longsor.
8. Masih terkendalanya peningkatan usaha dikarenakan kurangnya modal yang dimiliki.
9. Tingginya rumah Tangga Miskin
10. Produksi tanaman belum maksimal karena minimnya tata ruang air

Untuk lengkapnya pembahasan daftar sumber daya, potensi dan masalah serta
bagaimana solusinya, akan di kemukakan pada tabel sumberdaya, potensi, masalah, dalam
lampiran RKP ini

2.1.2. Sumber Daya Alam


Kampung TARIANGBARUg merupakan salah satu Kampung di
Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,
memilik luas 840 Ha. Secara geografis Kampung TARIANGBARUg berbatasan
dengan wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kampung biru, sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Sangihe
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Laut
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kampung Talengen
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Kampung Biru
Secara Administratif, wilayah Kampung TARIANGBARUg terdiri dari 2
(dua) Lindongan, dan Secara umum Tipologi Kampung TARIANGBARUg terdiri
dari Perkebunan, Pertanian, Nelayan Perikanan dan Jasa.
Topografis Kampung TARIANGBARUg secara umum termasuk daerah
Landai dan Perbukitan, dan berdasarkan ketinggian wilayah Kampung
TARIANGBARUg diklasifikasikan sebagai daerah dataran Tinggi dan Pesisir.
Penggunaan lahan di Kampung TARIANGBARUg dapat dilihat pada tabel
penguasaan lahan sebagai berikut :

Tahun (Ha)

No. Penggunaan Lahan


2019 2020 2021 2023 2023
2024

Lahan Sawah
1. Irigasi Teknis - - - - -
2. Irigasi Setengah Teknis - - - - -
3. Irigasi Sederhana Milik PU - - - - -
4. Irigasi Non PU - - - - -
5. Tadah Hujan - - - - -

Lahan Bukan Sawah


1. Pekarangan/Bangunan 50 50 50 50
2. Tegal/Kebun - - -
3. Ladang/Huma - - -
4. Pengembalaan/Padang Rumput - - -
5. Sementara Tidak Diusahakan - - -
6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat - - -

7. Hutan Negara 0.08 0.08 0.08 0.08

8. Perkebunan 240 240 240 240


9. Rawa-rawa - - -

10. Tambak - - -

11. Kolam/Empang - - -

12. Lahan Lainnya - - -

Tabel 2
Potensi Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

Produksi Per Tahun


No. Komoditas Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Satuan
2019 2020 2021 2023 2023 2024
Ton/
1. Tanaman Pangan
Tahun

1.1 Padi - - -
1.2 Jagung - - -
1.3 Ubi Kayu - - -
1.4 Ubi Jalar - - -
Ton/
2. Buah-buahan
Tahun
2.1 Mangga 1 1 1 1
2.2 Jeruk - - -
2.3 Pepaya - - -
Ton/
3. Perkebunan
Tahun
3.1 Kelapa 0,5 0,5 0,5 0,5
3.2 Karet - - -
3.3 Kopi - - -
4. Peternakan Ekor
4.1 Sapi - - -
4.2 Kerbau - - -
4.3 Kambing - - -
4.4 Ayam - - -
Ton/
5. Perikanan
Tahun
5.1 Empang - - -
5.2 Keramba - - -
5.3 Tambak - - -

Dari kondisi alam Kampung TARIANGBARUg diatas, dapat


diidentifikasi Sumber Daya Alam yang dimiliki Kampung TARIANGBARU dan
merupakan salah satu potensi pembangunan di Kampung TARIANGBARU.
Hasil Indentifikasi Sumber Daya Alam Kampung TARIANGBARU Kecamatan
Tabukan Tengah dapat dilihat pada tabel 03 sebagai berikut :
Tabel 03
Sumber Daya Alam Kampung TARIANGBARUg Tahun 2022 s.d. 2022

Tahun
Uraian Sumber
No. Satuan
Daya Alam 2019 2020 2021 2023 2023 2024

Material Batu Kali dan


1. M3 - - -
Kerikil
2. Pasir Urug M3 - - -
3. Lahan Tegalan Ha - - -
4. Lahan Hutan Ha - - -
5. Lahan Tandus Ha - - -
6. Sungai Meter 150 150 150 150
Tanaman Perkebunan :
7. Ha 3 3 3 3
Kelapa
Tanaman Perkebunan :
8. Ha 0,¼ 0,¼ 0,¼ 0,¼
Cengkeh
Tanaman Perkebunan :
9. Ha 0,¼ 0,¼ 0,¼ 0,¼
Pala
Tanaman Perkebunan :
10. Ha 39,5 39,5 39,5 39,5
Sagu
Tanaman Perkebunan :
11. Ha - - - -
Kayu
12. Mangrove Ha 0.08 0.08 0.08 0.08
13. Padang Lamun M2 5000 5000 5000 5000
3000
14. Terumbu Karang M2 30000 30000 30000
0
2.1.3. Sumber Daya Manusia

Jumlah Penduduk Kampung berdasarkan Profil Kampung tahun 2019


sebanyak 288 jiwa yang terdiri dari 154 laki laki dan 134 perempuan. Sumber
penghasilan utama penduduk Petani Pekebun.
Data Sumber Daya Manusia Kampung TARIANGBARUg Kecamatan
Tabukan Tengah dapat dilihat pada tabel 04 sebagai berikut :

Tabel 4
Daftar Sumber Daya Manusia Kampung Tahun 2019 s.d. 2025

Uraian Sumber Daya Tahun


No. Satuan 2019 2020 2021 2023
Manusia 2023 2024
1. Penduduk dan Keluarga
a. Penduduk Laki-laki Orang 154 184 184 193
b. Penduduk Perempuan Orang 134 173 173 176
c. Jumlah Keluarga dan
Keluarga 88 119 119 120
Kepala Keluarga
Penghasilan Utama
2.
Penduduk
a. Pertanian, Perkebunan Orang 25 37 37 37
b. Perikanan Orang 50 50 32 32
c. Pertambangan/
Orang - - - -
Penggalian
d. Industri Pengolahan
Orang 1 1 1 1
(Pabrik, Kerajinan dll.)
e. Perdagangan Eceran Orang 5 13 16 16
f. Angkutan,
Pergudangan, Orang - - - -
Komunikasi
g. Jasa Orang - - - -
Pekerjaan/Mata
3.
Pencaharian
a. Karyawan Orang 10 18 18 18
b. TNI/Polri Orang - - - -
c. Swasta Orang - - - -
d. Wiraswasta/pedagang Orang 6 14 17 17
e. Petani Orang 10 10 10 10
f. Tukang Orang 6 6 6 6
g. Buruh Tani Orang - - - -
h. Pensiunan Orang 1 1 1 1
i. Nelayan Orang 74 74 74 74
j. Peternak Orang - - - -
k. Jasa Orang - - - -
l. Pengrajin Orang - - - -
m. Pekerja seni Orang - - - -
n. Lainnya Orang - - - -
o. Tidak Orang 79 79 79 79
Uraian Sumber Daya Tahun
No. Satuan 2019 2020 2021 2023
Manusia 2023 2024
bekerja/penganggur
Tingkat Pendidikan
4.
Masyarakat
a. pendidikan Umum
Taman Kanak-kanak Orang - - - -
Tamat Sekolah
Orang 36 43 43 43
Dasar/sederajat
Masih Sekolah
Orang 37 42 42 46
SD/Sederajat
Tamat SMP/Sederajat Orang 32 36 36 36
Masih Sekolah
Orang 10 17 17 26
SMP/Sederajat
Tamat SMA/Sederajat Orang 35 36 36 36
Masih Sekolah
Orang 9 11 11 15
SMA/Sederajat
Tamat Akademi/D1-D3 Orang 2 4 4 4
Masih Kuliah Orang 1 2 2 7
Tamat Sarjana Orang 1 1 1 1
Pasca Sarjana Orang - - - -
Tamat S1 Orang 1 1 1 1
Tamat S2 Orang - - - -
b. Lulusan pendidikan
khusus
1) Pondok Pesantren Orang - - - -
2) Pendidikan
Orang 1 1 1 1
Keagamaan
3) Sekolah Luar Biasa Orang - - - -
4) Kursus Keterampilan Orang - - - -
c. Tidak lulus dan tidak
sekolah
1) Tidak lulus SD Orang 147 147 147 147
2) Tidak bersekolah Orang 32 32 32 32
Penduduk Miskin
5. Orang 27 32 32 32
(menurut standar BPS)

2.1.4. Sumber Daya Pembangunan


Sumber Daya Pembangunan yang dimiliki Kampung TARIANGBARUg
yang merupakan salah satu potensi untuk pembangunan Kampung
diantaranya Pasar Kampung dapat dilihat pada tabel 05
Tabel 05
Sumber Daya Pembangunan Kampung TARIANGBARU Tahun
2023
No. Uraian Sumber Daya Alam Jumlah Satuan

1. Kantor Kampung 1 Unit


2. Prasarana Umum
a. Jalan Nasional - Buah
b. Jalan Kampung 3 Buah
c. Jalan Setapak 2 Buah
d. Jalan Rabat Beton 3 Buah
e. Jalan Tanah 2 Buah
f. Jalan Produksi/Usaha Tani - Buah
g. Jembatan 2 Buah
h. Gorong-gorong 4 Buah
i. Talud 7 Unit
j. Drainase - Unit
k. Embung - Unit
l. Bangunan Pengolahan Sagu 1 Unit
3. Prasarana Pendidikan
a. Perpustakaan Kampung - Buah

b. Gedung Sekolah PAUD 1 Buah

c. Gedung Sekolah TK - Buah

d. Taman Pendidikan Al Qur’an - Kelompok

e. Gedung SD/Sederajat 1 Buah

f. Gedung Sekolah SMP/Sederajat - Buah

g. Gedung Sekolah SMA/Sederajat - Buah

h. Gedung Perguruan Tinggi - Buah

i. Balai Pelatihan dan Pendidikan Buah


Masyarakat -

4. Prasarana Kesehatan
a. Puskesmas Pembantu (PUSTU) 1 Unit

b. Poskesdes - Buah

c. Posyandu 2 Buah

d. Polindes - Buah

e. MCK 5 Buah

f. Sarana Air Bersih 1 Buah

5. Prasarana Ekonomi
a. Pasar Kampung - Buah

b. Kios Kampung 16 Buah

6. Prasarana Ibadah
a. Mesjid - Buah

b. Mushola - Buah

c. Gereja 2 Buah

d. Pura - Buah

e. Vihara - Buah

f. Klenteng - Buah
2.1.5. Sumber Daya Sosial Budaya
Tabel 06
Daftar Sumber Daya Sosial Budaya

Uraian Sumber Daya Tahun


No. Satuan n-5 n-4 n-3 n-2
Sosial Budaya n-1
1. Kelembagaan
a. LPM
1) Jumlah
Orang 5 5 5 5 5
pengurus
2) Jumlah anggota Orang 11 11 11 11 11
b. Lembaga Adat Lembaga - -
c. TP PKD/TP PKK
1) Jumlah pengurus Orang 3 3 3 3 3
2) Jumlah anggota Orang
a. BUMDes
1) Jumlah Bumdes Buah - - -
2) Jenis Bumdes Buah - - -
b. Karang Taruna
1) Jenis Kegiatan Buah - - -
2) Jumlah
Orang - - - - -
Pengurus
3) Jumlah Anggota Orang - - - - -
c. Lindongan
1) Jumlah
Buah 2 2 2 2 2
Lindongan
2) Jumlah RT Buah
d. MTK Orang 5 5 5
2. Trantib Dan Bencana
a. Jumlah Anggota
Orang - - - - -
Linmas
b. Jumlah Pos Kamling Buah - - - - 1
c. Jumlah Polisi
Orang - - - - -
Kampung
d. Jumlah Kejadian
Kriminal
1. Pencurian Kali - - - - -
2. Perkosaan Kali - - - - -
3. Kenakalan Remaja Kali - - - - -
4. Pembunuhan Kali - - - - -
5. Perampokan Kali - - - - -
6. Penipuan Kali - - - - -
e. Jumlah Kejadian
Kali - - - - 1
Bencana
f. Jumlah Pos Bencana
Pos - - - - 1
Alam
g. Jumlah Pembalakan
Kali - - - - -
Liar
h. Jumlah Pos Hutan Pos - - - - -
Lindung
3. Seni Budaya
a. Jumlah Group
Buah 2 2 2 2 2
Kesenian
b. Jumlah Gedung
Buah - - - - -
Kesenian
c. ............

2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKP Kampung Tahun Sebelumnya


2.2.1. Bidang Peyelenggaraan pemerintahan Kampung
Dibawah ini adalah uraian dari pelaksanaan RKP-Kampung Tahun 2021
terkait kegiatan pada bidang penyelenggaraan pemerintahan Kampung,
antara lain sebagai berikut :

Tabel 07
Realisasi Kegiatan Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
Kampung Tahun Anggaran 2022

PERENCANAAN REALISASI
No Sum Sum
. Anggaran
Kegiatan Lokasi Volume ber Volume Anggaran ber
(Rp)
Dana Dana

Penyediaan
Penghasilan Tetap Balai 12 12
I 36.000.000 APBD 36.000.000 APBD
dan Tunjangan Kampung Bulan Bulan
Kapitalaung

Penyediaan
Penghasilan Tetap
Balai 12 12
II dan Tunjangan 178.800.000 APBD 178.800.000 APBD
Kampung Bulan Bulan
Perangkat
Kampung

Penyediaan
Operasional
Pemerintah Desa
(ATK, Honorarium APBD APBD
PKPKD dan PPKD, Balai 1 / /
III 31.621.055 1 Tahun 31.621.055
perlengkapan Kampung Tahun BHP- BHP-
perkantoran, R R
pakaian
dinas/atribut,
listrik/telpon, dll)
Penyediaan Balai 12 12
IV. 49.200.000 APBD 49.200.000 APBD
Tunjangan MTK Kampung Bulan Bulan
Penyediaan Sarana
( Aset Tetap ) Lindonga 1 1
V 15.000.000 APBD 15.000.000 APBD
Perkantoran n II Bidang Bidang
/Pemerintah

2.2.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kampung


Dibawah ini adalah uraian dari pelaksanaan RKP-Kampung Tahun 2022
terkait kegiatan pada bidang pelaksanaan pembangunan Kampung, antara
lain sebagai berikut :

Tabel 08
Realisasi Kegiatan Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kampung Tahun 2022
Perencanaan Realisasi
No Sum Sum
Volum Anggaran Volum
. Kegiatan Lokasi ber Anggaran ber
e (Rp) e
Dana Dana
Penyelengaraan
PAUD/TK/TPA/T
12 12
1. KA/TPQ/Madras Lindongan II 19.799.000 DD 19.799.000 DD
Bulan Bulan
ah Non-Formal
Milik Desa
Dukungan
Penyelenggaraan
1 1
2. PAUD (APE, Lindongan II 449.500 DD 449.500 DD
Paket Paket
Sarana PAUD,
dst)
Penyuluhan dan
Pelatihan 12 12
3. Lind I dan II 6.000.000 DD 6.000.000 DD
Pendidikan bagi Bulan Bulan
Masyarakat
Penyelenggaraan
Posyandu
(Makanan
Lindongan I 1 1
4. Tambahan, Kelas 86.531.000 DD 86.531.000 DD
dan II Tahun Tahun
Ibu Hamil, Kelas
Lansia, Insentif
Kader Posyandu)
Penyelenggaraan
Lindongan I 1 1
5. Desa Siaga 55.719.440 DD 55.719.440 DD
dan II Tahun Tahun
Kesehatan
6. Pembangunan / Lindongan II 1 21.523.500 DD 1 21.523.500 DD
Rehabilitasi / Paket Paket
Peningkatan /
Pengerasan Jalan
Lingkungan /
Gang (45 Meter X
3,00 Meter)
Rehabilitasi
1 1
7. Jembatan Milik Lindongan I 67.790.000 DD 67.790.000 DD
Paket Paket
Desa
Dukungan
pelaksanaan
program
Pembangunan/R Lindongan I 10 10
8. 101.757.000 DD 101.757.000 DD
ehab Rumah dan II Unit Unit
Tidak Layak
Huni (RTLH)
GAKIN
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
1 1
9. (Gorong-gorong, Lindongan II 102.859.560 DD 102.859.560 DD
Paket Paket
Selokan, Parit,
dll., diluar
prasarana jalan)
Penyelenggaraan
Informasi Publik
Desa (Misal :
Pembuatan
Lindongan I
10. Poster/Baliho 8 Giat 1.503.000 DD 8 Giat 1.503.000 DD
dan II
Informasi
penetapan/LPJ
APBDes untuk
Warga, dll)
Pengelolaan dan
Pembuatan
Jaringan/Instala 12 12
11. Lindongan I 24.000.000 DD 24.000.000 DD
si Komunikasi Bulan Bulan
dan Informasi
Lokal Desa

2.2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kampung


Dibawah ini adalah uraian dari pelaksanaan RKP-Kampung Tahun 2022
terkait kegiatan pada bidang pembinaan kemasyarakatan Kampung, antara
lain sebagai berikut :

Tabel 09
Realisasi Kegiatan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kampung
Tahun 2022
Perencanaan Realisasi
No Sum Sum
Volum Anggaran Volum
. Kegiatan Lokasi ber Anggaran ber
e (Rp) e
Dana Dana
Pembinaan
Balai 12 12
1 LKMD/LPM/L 18.375.000 APBD 18.375.000 APBD
Kampung Bulan Bulan
PMD
Pembinaan Balai 12 12
2 24.355.000 APBD 24.355.000 APBD
PKK Kampung Bulan Bulan

2.2.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung


Dibawah ini adalah uraian dari pelaksanaan RKP-Des tahun 2021 terkait
kegiatan pada bidang pemberdayaan masyarakat Kampung, antara lain
sebagai berikut :

Tabel 10
Realisasi Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung
Tahun 2022
Perencanaan Realisasi
No Sum Sum
Volu
. Kegiatan Lokasi Volume Anggaran ber Anggaran ber
me
Dana Dana
Pengembangan
Sarana
Prasarana
Usaha Mikro,
Kecil dan
Lindongan 3
1. Menengah 3 Paket 32.306.250 DD 32.306.250 DD
I dan II Paket
serta Koperasi
(Bantuan
Pengembangan
KIOS
SEMBAKO)
Pengadaan
Teknologi
Tepat Guna
untuk
Pengembangan
Lindongan 5
2. Ekonomi 5 Giat 87.655.750 DD 87.655.750 DD
I dan II Giat
Pedesaan Non-
Pertanian
(Bantuan Bagi
Kelompok
Nelayan)
Pengadaan
Teknologi
Tepat Guna
untuk
Pengembangan
Lindongan 1
3. Ekonomi 1 Paket 5.799.000 DD 5.799.000 DD
II Paket
Pedesaan Non-
Pertanian
(Bantuan Bagi
Kelompok
Jubi)

2.2.5. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat Dan Mendesak Desa


Dibawah ini adalah uraian dari pelaksanaan RKP-Des tahun 2022 terkait
kegiatan pada Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat Dan
Mendesak Desa, antara lain sebagai berikut :

Tabel 11
Realisasi Kegiatan Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat Dan
Mendesak Desa
Tahun 2022
Perencanaan Realisasi
No Sum Sum
Volum
. Kegiatan Lokasi Volume Anggaran ber Anggaran ber
e
Dana Dana
Keadaan Lindongan 23 23
1. 82.800.000 DD 82.800.000 DD
Mendesak I dan II Orang Orang

2.3. Evaluasi Usulan RKP Kampung Tahun Sebelumnya


Dibawah ini adalah uraian dari hasil kajian Usulan RKP Kampung Tahun
2022 yang diusulkan kepada pemerintah daerah dan yang sudah melalui
hasil musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten, antara lain sebagai
berikut :
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan
melalui analisa terhadap kesesuaian kegiatan yang direncanakan dalam
RKP-Kampung TARIANGBARUg Tahun 2022 dan implementasi dalam
APBKamp Tahun 2022 serta analisa terhadap kesesuian Usulan RKP-Des
TARIANGBARUg Tahun 2022 yang diusulkan kepada pemerintah daerah
melalui musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten dengan realisasi
kegiatan pembangunan kabupaten yang masuk ke Kampung Tahun 2022.
2.4. Permasalahan dan Isu Strategis
A. Permasalahan
1. Peningkatan Kualitas Kesehatan
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan adalah
Angka Harapan Hidup (AHH) yang merupakan indeks komposit dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Perhitungan AHH dikaitkan langsung dengan
perhitungan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB).
Dalam rangka mendukung peningkatan AHH, maka permasalahan
kesehatan di Kampung TARIANGBARUg yang harus mendapat perhatian
pada Tahun 2023 adalah :
(1) Peningkatan Gizi Ibu Hamil dan Balita;
(2) Peningkatan Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu; serta
(3) Pemberdayaan masyarakat dalam penyehatan lingkungan.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Penyiapan Sumber Daya Manusia dalam pembangunan merupakan isu
penting dalam pembangunan saat ini. Hasil pembangunan bidang pendidikan
suatu daerah diukur dengan Indeks Pendidikan, yang saat ini masih diukur
dengan Indeks Komposit Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek
Hurup (AMH).
Pada saat ini tingkat pendidikan masyarakat Kampung TARIANGBARUg
terdiri dari lulusan SD sebesar 11%, lulusan SMP sebesar 9,75%, lulusan
SMA sebanyak 9,75%, Lulusan D3 1,84% dan Lulusan S1 0,27%.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan, maka
permasalahan pendidikan di Kampung TARIANGBARUg yang harus
mendapat perhatian pada Tahun 2023 adalah :
1) Pemenuhan sarana prasarana Pendidikan Anak Dini dan Pendidikan
Dasar dalam Kondisi baik;
2) Peningkatan Angka Partisipasi Sekolah pada penduduk usia SD, SMP dan
SMA;
3) Fasilitasi pemenuhan layanan pendidikan bagi keluarga tidak mampu.
3. Upaya Penanggulangan Kemiskinan
Sejalan dengan upaya pemerintah pusat maupun daerah yang terus
berupaya dalam menanggulangi kemiskinan, baik melalui program
pembangunan yang bersifat program bantuan sosial terpadu berbasis
keluarga, program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat, dan lain lain, pemerintah Kampung TARIANGBARUG juga terus
berupaya ikut berperan dalam menurunkan angka kemiskinan khususnya di
Kampung TARIANGBARUg.
Jumlah masyarakat yang menjasi sasaran Program Perlindungan Sosial di
Kampung TARIANGBARUg menurut data PPLS Tahun 2023 sebanyak
Keluarga yang terdiri dari 67 KK 209 jiwa. Berdasarkan data tersebut,
permasalahan penanggulangan kemiskinan di Kampung TARIANGBARUg
adalah :
1) Fasilitasi pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kampung
TARIANGBARUg supaya tepat sasaran dan
2) Pemutahiran data kemiskinan.
4. Peningkatan Infrastruktur

B. Isu Strategis
Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau masalah yang belum dapat diselesaikan pada tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun
Isu Strategis pembangunan Kampung TARIANGBARUg adalah sebagai
berikut :
1. Perwujudan kemandirian Kampung.
Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Kampung, tersedia kesempatan seluas luasnya bagi Kampung untuk
merencanakan dan merumuskan semua kegiatan khususnya
penanggulangan Kemiskinan berdasarkan regulasi pendanaan yang
berlaku juga dengan mempertimbangkan Kewenangan berskala lokal
Kampung.
2. Tingkat Sumber daya manusia rendah.

BAB III
GAMBARAN KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG

Pendapatan Kampung sebagaimana meliputi semua penerimaan uang baik


itu melalui rekening Kampung atau dana transfer maupun dari pendapatan lainnya
yang merupakan hak Kampung dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh Kampung. Perkiraan pendapatan Kampung disusun
berdasarkan asumsi realisasi pendapatan Kampung tahun sebelumnya dengan
perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli
Kampung, Bagian Dana Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah, Sumbangan Pihak Ketiga
dan Dana Kampung yang Bersumber dari APBN.
1.1. Evaluasi Pendapatan Kampung Tahun Sebelumnya
Dibawah ini adalah uraian dari seluruh realisasi pendapatan Kampung pada
Tahun 2021 yang antara lain sebagai berikut :
Pada Tahun 2022 Realiasasi pendapatan Kampung TARIANGBARUg sebesar
Rp. 1.049.844.055 (Satu Miliar Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus
Empat Puluh Empat Ribu Lima Puluh Lima Rupiah) atau 100 % dari target
pendapatan Kampung Tahun 2021. Realisasi pendapatan Kampung yang
melebihi dari target yang ditetapkan dalam RKP-Des Tahun 2022 terdiri dari
pendapatan kampung yang bersumber dari APBN dan realisasi pendapatan
yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan terdiri dari pendapatan
Kampung yang bersumber dari APBD
Tabel 11
Tabel Rincian Pendapatan Kampung TARIANGBARUG Tahun 2022

No. Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp)


1. Pendapatan Asli Kampung
a. Hasil Usaha - -
b. Swadaya, Partisipasi dan Gotong - -
Royong

c. Lain-lain Pendapatan Asli Kampung


yang sah - -

2. Pendapatan Transfer
a. Dana Desa 696.493.000 696.493.000
b. Bagian dari hasil pajak &retribusi
daerah kabupaten/ kota 8.638.000 8.638.000

c. Alokasi Dana Kampung 344.713.055 344.713.055


d. Bantuan Keuangan - -
e. Bantuan Provinsi - -
f. Bantuan Kabupaten / Kota - -

3. Pendapatan Lain lain


a. Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3
yang tidak mengikat - -

b. Lain-lain Pendapatan Kampung yang


- -
sah

JUMLAH 1.049.844.055 1.049.844.055

3.2. Pagu Indikatif Kampung


Berikut ini adalah gambaran penggunaan keuangan Kampung yang meliputi
rencana Dana Kampung yang bersumber dari APBN; rencana Alokasi Dana
Kampung (ADD) yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima kabupaten; rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi
daerah kabupaten; serta rencana bantuan keuangan dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinsi dan kabupaten

Tabel 12
Pagu Indikatif Kampung TARIANGBARUG Tahun 2022
Sumber Dana Indikatif
Dana Bagi Bantuan Keuangan
Indikatif Program/
No. Dana Alokasi Dana Hasil
Kegiatan Kampung APBD APBD
Kampung Kampung Pajak dan
Provinsi Kabupaten
Retribusi

I. Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kampung
a. Penyediaan
Penghasilan Tetap
29.400.000
dan Tunjangan
Kapitalaung
b. Penyediaan 178.800.000
Penghasilan Tetap
dan Tunjangan
Sumber Dana Indikatif
Indikatif Program/ Dana Bagi Bantuan Keuangan
No. Dana Alokasi Dana
Kegiatan Kampung Hasil APBD APBD
Kampung Kampung
Pajak dan Provinsi Kabupaten
Perangkat Retribusi
Kampung
c. Penyediaan
Operasional
Pemerintah Desa
(ATK, Honorarium
PKPKD dan PPKD,
22.983.055 8.638.000
perlengkapan
perkantoran,
pakaian
dinas/atribut,
listrik/telpon, dll)
d. Penyediaan
49.200.000
Tunjangan MTK
e. Penyediaan
Operasional MTK
(Rapat-rapat (ATK,
makan-minum),
perlengkapan -
perkantoran,
Pakaian Seragam,
perjalanan dinas,
listrik/telpon, dll)
f. Penyediaan
Sarana ( Aset
Tetap ) 15.000.000
Perkantoran
/Pemerintah
g. Dukungan
Pelaksanaan dan
Sosialisasi
Pilkades, Pemilihan
Kepala -
Kewilayahan dan
Pemilihan BPD
(yang menjadi
wewenang Desa)
II. Pelaksanaan
Pembangunan
Kampung
a. Penyelengaraan
PAUD/TK/TPA/TK
A/TPQ/Madrasah 19.799.000
Non-Formal Milik
Desa
b. Dukungan
Penyelenggaraan
449.500
PAUD (APE,
Sarana PAUD, dst)
c. Penyuluhan dan
Pelatihan
6.000.000
Pendidikan bagi
Masyarakat
d. Penyelenggaraan 86.531.000
Posyandu (Makanan
Tambahan, Kelas
Ibu Hamil, Kelas
Sumber Dana Indikatif
Indikatif Program/ Dana Bagi Bantuan Keuangan
No. Dana Alokasi Dana
Kegiatan Kampung Hasil APBD APBD
Kampung Kampung
Pajak dan Provinsi Kabupaten
Lansia, Insentif Retribusi
Kader Posyandu)
e. Penyelenggaraan
Desa Siaga 55.719.440
Kesehatan
f. Pembangunan /
Rehabilitasi /
Peningkatan /
Pengerasan Jalan 21.523.500
Lingkungan / Gang
(45 Meter X 3,00
Meter)
g. Rehabilitasi
Jembatan Milik 67.790.000
Desa
h. Dukungan
pelaksanaan
program
Pembangunan/Reha
101.757.000
b Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
GAKIN (pemetaan,
validasi, dll)
i. Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
(Gorong-gorong, 102.859.560
Selokan, Parit, dll.,
diluar prasarana
jalan)
j. Penyelenggaraan
Informasi Publik
Desa (Misal :
Pembuatan
Poster/Baliho 1.503.000
Informasi
penetapan/LPJ
APBDes untuk
Warga, dll)
k. Pengelolaan dan
Pembuatan
Jaringan/Instalasi
24.000.000
Komunikasi dan
Informasi Lokal
Desa
III. Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
Kampung
a. Pembinaan
18.375.000
LKMD/LPM/LPMD

b. Pembinaan PKK 24.355.000

IV. Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat
1. a. Pengembangan 32.306.250
Sarana Prasarana
Sumber Dana Indikatif
Indikatif Program/ Dana Bagi Bantuan Keuangan
No. Dana Alokasi Dana
Kegiatan Kampung Hasil APBD APBD
Kampung Kampung
Pajak dan Provinsi Kabupaten
Usaha Mikro, Kecil Retribusi
dan Menengah
serta Koperasi
(Bantuan
Pengembangan
Kios Sembako)
b. Pengadaan
Teknologi Tepat
Guna untuk
Pengembangan
Ekonomi Pedesaan 87.655.750
Non-Pertanian
(Bantuan Bagi
Kelompok Nelayan)

c. Pengadaan
Teknologi Tepat
Guna untuk
Pengembangan
Ekonomi Pedesaan 5.799.000
Non-Pertanian
(Bantuan Bagi
Kelompok Jubi)

V. Bidang
Penanggulangan
Bencana, Keadaan
Darurat Dan
Mendesak Desa
a. Penanggulangan
-
Bencana
b.Keadaan darurat
b. Keadaan Mendesak 82.800.000

3.3. Pendapatan Asli Kampung


Pendapatan Kampung meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening Kampung yang merupakan hak Kampung dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Kampung.Pendapatan
Kampung dikelompokan menjadi Pendapatan Asli Kampung, Transfer,
danPendapatan lain-lain.Kelompok Pendapatan Asli Kampung dibagi terdiri
dari Pendapatan hasil usaha, hasil aset, Swadaya, partisipasi dan gotong
royong serta lain-lain pendapatan asli Kampung.
Adapun asumsi Pendapatan Asli Kampung Tahun 2023 sebesar Rp

1.049.844.055.- (Satu Miliyar Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus


Empat Puluh Empat Ribu Lima Puluh Lima Rupiah), yang berasal dari :
APBN, APBD, BHP dan BHR.
3.4. Swadaya Masyarakat Kampung
Kelompok Pendapatan Asli Kampung yang berasal dari swadaya,
partisipasi dan gotong royong Masyarakat Kampung tahun 2023 diperkirakan
sebesar Rp.35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah)
3.5. Bantuan keuangan dari pihak ketiga
Kelompok Pendapatan Asli Kampung yang berasal dari Bantuan
Keuangan dari Pihak Ketiga tahun 2023 diperkirakan sebesar Rp .-
Berdasarkan uraian diatas, maka asumsi Pendapatan Kampung

TARIANGBARUg Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 1.049.844.055.- (Satu Miliyar


Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Empat Puluh Empat Ribu Lima Puluh
Lima Rupiah), dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (Rp)


1. Pendapatan Asli Kampung
d. Hasil Usaha

e. Swadaya, Partisipasi dan Gotong


Royong

f. Lain-lain Pendapatan Asli Kampung


yang sah

2. Pendapatan Transfer 1.049.844.055


g. Dana Kampung 696.493.000

h. Bagian dari hasil pajak &retribusi


daerah kabupaten/ kota 8.638.000

i. Alokasi Dana Kampung 344.713.055

j. Bantuan Keuangan

k. Bantuan Provinsi

l. Bantuan Kabupaten / Kota

3. Pendapatan Lain lain


l. Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3
yang tidak mengikat

m. Lain-lain Pendapatan Kampung yang


sah

JUMLAH 1.049.844.055
BAB IV
PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN, DAN ANGGARAN KAMPUNG

4.1. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Kampung Yang Dikelola Oleh
Kampung
Prioritas program dan kegiatan pembangunan Kampung
TARIANGBARUg yang disusun dalam RKP Kampung Tahun 2023 sepenuhnya
didasarkan pada rumusan prioritas masalah. Sehingga prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 nantinya
benar-benar berjalan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kampung dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana
Kampung, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
4.1.1. Rencana Bidang Penyelenggaraan PemerintahanKampung
Prioritas kegiatan Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung Tahun
2023 adalah :
1. Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap, Tunjangan dan Operasional
Pemerintahan Kampung dengan indikasi kegiatan :
a. Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kapitalaung
b. Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Perangkat Kampung
c. Penyediaan Operasional Pemerintah Desa (ATK, Honorarium PKPKD
dan PPKD, perlengkapan perkantoran, pakaian dinas/atribut,
listrik/telpon, dll)
d. Penyediaan Tunjangan MTK
e. Operasional MTK
2. Sarana dan Prasarana Pemerintah Desa, dengan indikasi kegiatan :
a. Pemeliharaan Gedung/Prasaran Kantor Desa
b. Pengadaan Aset Tetap.
3. Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan,
dengan indikasi kegiatan :
a. Penyelenggaraan Musyawarah Kampung
b. Penyusunaan Profil Kampung dan Monografi Kampung
c. Penyusunan RKP Des Tahun 2024
d. Penyusunan Dokumen APB-Des/APBK
e. Penyelenggaraan MUSRENBANG Kampung
f. Penyusunan Laporan Kepala Desa/Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (Laporan akhir tahun anggaran, Laporan akhir masa jabatan,
Laporan Keterangan akhir tahun anggaran, Informasi Kepada
Masyarakat)

4.1.2. Rencana Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kampung


Prioritas kegiatan Bidang Pembangunan Kampung Tahun 2023 adalah :
1. Pendidikan dengan Indikasi Kegiatan :
a. Operasional PAUD
b. Pengadaan Seragam Anak PAUD
c. Insentif Tenaga Pendidik PAUD
d. Alat Peraga PAUD
e. Rehabilitasi Sarana/Prasarana PAUD (Rehabilitasi Atap Gedung
PAUD Lama)
2. Kesehatan, dengan indikasi kegiatan :
a. Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik Desa
(Obat-obatan; Transport);
b. Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu
Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu)
c. Penyuluhan dan Pelatihan Pendidikan bagi Masyarakat
d. Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk Masyarakat,
Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll)
e. Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
f. Pemeliharaan Sarana/Prasarana Posyandu/Polindes/PKD
g. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan Sarana
/Prasarana Posyandu/Polindes/PKD (Pembangunan Gedung
POSYANDU)
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan indikasi kegiatan :
a. Pembuatan/Pemutakhiran Peta Wilayah dan Sosial Desa
4. Kawasan Permukiman, dengan indikasi kegiatan :
a. Dukungan pelaksanaan program Pembangunan/Rehab Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH) GAKIN (pemetaan, validasi, dll)
5. Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika, dengan indikasi
kegiatan :
a. Penyelenggaraan Informasi Publik Desa (Misal : Pembuatan
Poster/Baliho Informasi penetapan/LPJ APBDes untuk Warga,
dll)
b. Pengelolaan dan Pembuatan Jaringan/Instalasi Komunikasi dan
Informasi Lokal Desa

4.1.3. Rencana Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kampung


Prioritas kegiatan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kampung Tahun
2023 adalah :
1. Kebudayaan dan Keagamaan, dengan Indikasi Kegiatan :
a. Bantuan Ke Rumah Ibadah
2. Kepemudaan dan Olah Raga
a. Pembinaan Karang Taruna/Klub Kepemudaan/Klub Olah raga
3. Kelembagaan Masyarakat, dengan Indikasi Kegiatan :
a. Pembinaan LKMD/LPM/LPMD
b. Pembinaan PKK
c. Operasinal PKK
d. Operasional LPM

4.1.4. Rencana Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung


Prioritas kegiatan Bidang Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat
Kampung Tahun 2023 adalah :
1. Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa, dengan indikasi kegiatan :
a. Peningkatan Kapasitas Kapitalaung
b. Peningkatan Kapasitas Kapitalaung dan Perangkat
c. Peningkatan kapasitas MTK
2. Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan
indikasi kegiatan :
a. Pengadaan Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan
Ekonomi Pedesaan Non-Pertanian
- Bantuan Kelompok Nelayan
- Bantuan Pengembangan UKM
3. Dukungan Penanaman Modal, dengan indikasi kegiatan :
a. Pelatihan Pengelolaan BUM-Desa bagi Pengurus BUM-Desa
b. Bantuan Modal Keuangan BUM-Desa
4.1.5 Rencana Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat Dan
Mendesak Desa.
Prioritas kegiatan Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat
Dan Mendesak Desa Tahun 2023 adalah :
1. Penanggulangan Bencana dengan Indikasi Kegiatan :
a. Penyediaan Dana Penanggulangan bencana
2. Keadaan Darurat
a. Penanganan Keadaan Darurat
3. Keadaan Mendesak, dengan Indikasi Kegiatan :
a. Penanganan Keadaan Mendesak
► Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Bulan
Januari s/d Desember 2023.
4.2. Prioritas Program, Kegiatan, Dan Anggaran Kampung yang Dikelola
Melalui Kerja Sama Antar Kampung dan / Atau Kerja Sama Dengan
Pihak Ketiga.
4.3. Rencana Program Kegiatan dan Anggaran Kampung yang dikelola oleh
Kampung sebagai Kewenangan Penugasan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten
4.4 Prioritas Kegiatan Kampung yang dikelola Melalui Kerja Sama Antar
Kampung pada tahun 2023 tidak ada.
Adapun rincian bidang, jenis kegiatan, lokasi, volume, sasaran, waktu
pelaksanaan, biaya dan sumber pembiayaan, pola pelaksanaan, serta rencana
pelaksana kegiatan diasajikan dalam bentuk matrik sebagaimana tertuang
pada lampiran dokumen RKP Kampung ini.
BAB V
PELAKSANA KEGIATAN KAMPUNG

Pelaksana Pengelolaan Keuangan Kampung TARIANGBARUg Tahun 2023


sebagaimana diangkat dan di SK kan oleh Kapitalaung dan namanya tercantun
pada lampiran SK Kapitalaung Yaitu :
1. Koordinator : Selvi L. Mutahang, S.Th (Sekretaris Kampung)
2. Pelaksana Kegiatan Anggaran :
 Marianti Nontah (Kaur Tata Usaha dan Umum)
 ……….. (Kaur Perencanaan)
 Rita Dohali (Kaur Keuangan)
 Yetri Pilisire (Kasi Pemerintahan)
 Samuel Laumbure (Kasi Kesejahteraan)
 ………………. (Kasi Pelayanan)
Dalam Pelaksanaan Tugas Kaur dan Kasi dapat dibantu oleh TIM yang
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya
tidak dapat dilakukan sendiri, TIM sebagaimana dimaksud berasal dari perangkat
kampung, lembaga kemasyarakatan kampung dan/atau masyarakat yang terdiri
dari :
Ketua : -
Sekretaris : -
Anggota : -

BAB V
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ditingkat kampung pada dasarnya
ditentukan oleh sejauhmana komitmen dan konsistensi Pemerintah dan
masyarakat kampung saling bekerja sama membangun kampung. Keberhasilan
pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin
keberlangsungan pembangunan di kampung. Sebaliknya permasalahan dan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul mana kala seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadahi.
Diharapkan proses penyusunan RKPKampung yang benar-benar partisipatif dan
berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan
pembangunan skala kampung menuju kemandirian kampung. Selain itu dengan
akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah di akses masyarakat kampung, maka
diharapkan dalam proses penyusunan APBKampung seluruhnya bisa teranggarkan
secara proposional.

Ditetapkan di Kampung TARIANGBARUg


Pada Tanggal September 2022

KAPITALAUNG TARIANGBARUG,

TTD

DANIEL ALENAUNG

Diundangkan di : TARIANGBARUg
Pada Tanggal : September 2022

SEKRETARIS KAMPUNG TARIANGBARUG

TTD

SELVI L. MUTAHANG

LEMBARAN KAMPUNG TARIANGBARUG TAHUN 2022 NOMOR ...

Anda mungkin juga menyukai