Anda di halaman 1dari 43
BABL PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pasir merupakan agregat halus yang digunakan dalam campuran pembuatan beton, Pasir bisa didapat dari hasil desintegrasi alami batu-batuan atau dengan cara dibuat dengan menggunakan alat-alat pemecah batu. Pasir Sungai Kahayan merupakan pasir alam yang terbentuk dari proses sedimentasi pada sungai. Pasir Sungai Kahayan banyak ditemukan disepanjang sisi alur sungai dan telah banyak digunakan oleh para pengguna jasa konstruksi baik dibeli dari quarry maupun diambil langsung dari sungai yang digunakan untuk pembuatan bahan ‘bengunan khususnya beton. ‘Mengingat pentingnya beton sebagai bagian dari Konstruksi yang memikul beban, maka beton harus sesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditentukan. Standar spesifikasi beton mengacu pada kuat tekannya, yaitu kemampuan beton dalam menerima beban. Kekuatan tekan beton dipengaruhi_ oleh beberapa faktor, antara lain faktor air semen dan kepadatan, jumlah semen, sifat agregat dan juga umur beton. Untuk mendapatkan kekuatan beton yang baik tentunya beton tersebut harus terbuat dari material yang baik juga khususnya pasir dari Sungai Kahayan yang akan digunakan, Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap karakteristik pasir dari Sungai Kahayan sebagai material pembuatan beton, Dipindai dengan CamScanner 12 13 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1, Bagaimana karakteristik pasir dari Sungai Kahayan jika digunakan sebagai material pembuatan beton? 2. Berapa kuat tekan beton karakteristik yang dihasilkan dengan ‘menggunakan pasir dari Sungai Kahayan? Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini hanya untuk mengetahui Karakteristik dan kuat tekan beton yang dibuat.dengan menggunakan pasir Sungai Kahayan, 2. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, 3. Semen yang digunakan adalah semen portland merek Tiga Roda. 4, Lokasi pengambilan sampel diambil di Sungai Kahayan Kota Palangka Raya. 5. Agregat kasar berupa batu pecah dari daerah Pelaihari Banjarmasin, 6. Air yang akan digunakan berasal dari sumur bor di laboratoriun beton Jurusan/Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. 7. Benda uji dibuat berupa kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 em? dengan jumlah benda uji masing-masing 30 buah untuk setiap lokasi pengambilan sampel. 8. Pengujian kekuatan tekan dilakukan pada umur 28 hari, 9. Perencanaan berdasarkan SK.SNI.T 15-1990-03. Dipindai dengan CamScanner 14 15 1.6 10, Mutu beton reneana adalah K225, 11. Reaksi kimia saat pengecoran dan perawatan tidak dibahas. 12, Reaksi kimia pembentukan agregat dan semen tidak dibahas, 13.Penyebab terjadinya pola retak tidak dibahas, tetapi dilakukan peninjauan terhadap tipe pola retak. Tajuan Penelitianm Penelitian ini bertujuan untuk : 1, Mengetahui karakteristik pasir dari Sungai Kahayan jika digunakan sebagai material pembuatan beton, 2. Mengetahui kuat tekan beton karakteristik yang dihasilkan dengan ‘menggunakan pasir dari Sungai Kahayan, ‘Manfaat Penelitian ‘Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta ‘memberikan informasi mengenai karakteristik pasir yang berasal dati Sungai Kahayan untuk pembuatan beton, 2. Meningkatkan pemakaian pasir hasil endapan sedimentasi sungai Kahayan sehingga mengurangi pendangkalan sungai 3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait dalam hal ini bidang konstruksi Khususnya gedung Lokasi Penclitian Lokasi penelitian yang menjadi objek penelitian adalah Sungai Kahayan di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. indai dengan CamScanner Gambar 1.1 Lokasi Penelitian Dipindai dengan CamScanner BABII KAJIAN PUSTAKA 24 Umum Hampir 60% material yang digunakan dalam pekerjaaan konstruksi adalah bbeton (concrete), yang pada umumnya dipadukan dengan baja (composite) atau Jenis Iainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai dalam pembuatan gedung-gedung, Jalan (rigid pavement), bendung, saluran, dan lainnya (Tri Mulyono, 2004). 2.2 Pengertian Beton Beton adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar (pasir, kerikil, ‘atu pecah atau jenis agregat Iain) dengan semen, yang dipersatukan oleh air dalam perbandingan tertentu. Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dan konstruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan terlebih dabulu dengan mengadakan perencanaan dan pengawasan yang telti terhadap bahan- bahan yang dipilih. Bahan-bahan pilihan itu adalah semen, air, dan agregat. Agregat dapat berupa kerikl, batu pecab, sisa bahan mentah tambang, agregat ringan buatan, pasir, atau bahan sejenis lainnya. Agregat, semen dan air dalam Perbandingan tertentu dicampur bersama-sama sampai campuran menjadi homogen dan bersifat plastis sehingga mudah untuk dikerjakan. Karena hidrasi semen oleh air, adukan tersebut akan mengeras/membatu, dan memiliki kekerasan dan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Dalam adukan beton, campuran air dan semen membentuk pasta yang disebut pasta semen. Pasta Dipindai dengan CamScanner semen ini selain mengisi pori-pori di antara butiran-butiran agregat halus, juga berfungsi sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan sehingga butiran- butiran agregat saling terikat dengat kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak/padat (Wuryati Samekto dan Candra Rahmadiyanto,2001) Berdasarkan berat volumenya beton dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu: a Beton ringan Beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan yang ‘mempunyai berat jenis sekitar 1900 kg/m? atau berdasarkan kepentingan Penggunaan struktumya berkisar antara 1440-1850 ke/m’, dengan kekuatan tekan umur 28 hari lebih besar dari 17,2 MPa. s Beton normal Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200-2500 ke/m3 dan kekuatan tekannya 15-40 MPa, Beton normal dibuat dengan agregat normal yang berat jenis rata-ratanya adalah 2,5-2,7 dan berat isi tidak boleh kurang dari i,2 kg/dm’, c. Beton berat Beton berat adalah beton yang diasilkan dari agregat yang ‘mempunyai berat isi lebih besar dari beton normal atau lebih dari 2400 kg/m’, Agregat yang digunakan mempunyai berat jenis biasanya lebih dari 4,0 ky/dm’ Dipindai dengan CamScanner Klasifikasi dan mutu beton menurut Peraturan Beton Bertulang tahun 1971 adalah sebagai berikut : a. Beton kelas [ adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan non-strukturil. Untuk pelaksanaanya tidak diperlukan keahlian khusus. Pengawasan mutu ibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan, Mutu beton dinyatakan dalam Bo. b, Beton kelas I adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil secara umum. Dimana pelaksanaanya memerlukan keahlian yang cukup dan +harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Mutu beton kelas II terbagi dalam B, Kiss. Kis, dan Ks c. Beton kelas Ill adalah beton untuk ‘pekerjaan-pekerjaan strukturil. Dimana ‘mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/em?. 23 Material Penyusun Beton 2.3.1 Semen Portland Semen Portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya (Tri Mulyono, 2004), Fungsi utama semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga mmbentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat. Dipindai dengan CamScanner Walaupun Komposisi semen dalam beton hanya sekitar 10%, namun karena fungsinya sebagai bahan pengikat maka peranan semen menjadi penting. Semen portland diklasifikasikan dalam 5 (lima) jenis, sebagai ber Ke) . Tipe I. Semen portland yang dalam penggunaanya tidak mekterhukdn persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya, b. Tipe Il, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. c. Tipe II, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan Kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setelah pengikatan terjadi. d. Tipe IV, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. ¢. Tipe V, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Dalam penelitian untuk tugas akhir ini jenis semen yang digunakan untuk bahan campuran beton adalah semen PCC (Portland Composite Cement) merek Tiga Roda. PCC (Portland Composite Cement) digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Jenis I dengan kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Jenis I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton atau plester yang lebih rapat dan lebih halus (http://www.sementigaroda.com/produk/semen-2/) indai dengan CamScanner 232 Air Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi ‘semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran beton. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, ‘minyak, gula atau bahan kimia lainnya bila dipakai dalam campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-sifat beton yang dihasilkan (Tri Mulyono, 2004). Persyaratan air sebagai bahan bangunan, sesuai dengan penggunaannya harus memenuhi syarat menurut SNI 03-2847-2002 antara lain: 1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan- bbahan perusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan, 2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang i dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion Klorida dalam jumlah yang ‘membahayakan, 3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut terpenuhi : 1) Pemilihan proporsi beton harus didasarkan pada campuran beton yang ‘menggunakan air dari sumber yang sama. 2) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus indai dengan CamScanner 10 ‘mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. 23.3. Agregat Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan_pengisi dalam capuran beton. Kandungan agregat dalam campuran beton biasanya sangat tinggi , komposisi agregattersebut berkisar 60%-70% dari berat campuran beton. Walaupun fungsinya hanya sebagai pengisi, tetapi karena komposisinya yang cukup besar, agregat inipun menjadi penting. Karena itu perlu dipelajari karakteristik agregat yang akan menentukan sifat beton yang akan dihasilkan. 24 Karakteristik Agregat Jika dilihat dari sumbernya agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu agregat yang berasal dari alam dan agregat buatan, Contoh agregat yang berasal dari sumber alam adalah pasir alami dan kerikul, sedangkan contoh agregat buatan adalah agregat yang berasal dari stonr crusher, pecahan genteng, pecahan beton dan lainnya. Klasifikasi agregat dapat ditinjau berdasarkan : 1, Berat volume Jenis agregat berdasarkan berat volume dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: a. Agregat ringan Berat volume agregat ini berkisar 350-880 kg/m3 untuk agregat kasarnya dan 750-1200 kg/m3 untuk agregat halusnya. Campuran kedua agregat tersebut indai dengan CamScanner uw mempunyai berat isi maksimum 1040 kg/m3. Beton yang dibuat dengan agregat ringan mempunyai sifat tahan api yang baik, Kelemahannya adalah tukuran pori pada beton yang dibuat dengan agrergat ini besar, schingga penyerapannya besar pula, Jika tidak diperhatikan hal ini akan menyebabkan beton yang dihasilkan menjadi kurang baik kualitasnya, Agregat normal Dihasilkan dari pemecahan batuan dengan quarry atau Jangsung dari sumber alam, Agregat ini biasanya berasal dari granit, basalt, kuarsa dan sebagainya. Berat volume agregat normal tidak boleh kurang dari 1.2 kg/dm3. Beton yang

Anda mungkin juga menyukai