Secara umum, mola hidatidosa terbagi menjadi dua jenis yaitu mola hidatidosa komplit
dan parsial. Keduanya dibedakan berdasarkan keberadaan fetus pada pemeriksaan.[4]
Diagnosis mola hidatidosa dicurigai bila perempuan dengan riwayat amenorea,
mengalami perdarahan pervaginam, dan saat pemeriksaan didapatkan uterus dengan ukuran yang lebih besar dari taksiran usia kehamilan. Untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan penunjang laboratorium yang mengukur kadar Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah maupun urin dapat dilakukan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG), dapat pula dilakukan untuk mengkonfirmasi dugaan mola hidatidosa. Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan gambaran khas yaitu snow storm appearance atau honey comb appearance.[5,6] Penatalaksanaan mola hidatidosa yang direkomendasikan adalah suction curettage. Induksi persalinan dan histerektomi tidak disarankan karena meningkatkan risiko neoplasia trofoblastik gestasional.[7]