Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337122656

ANALISIS EKSPOR KOPI INDONESIA KE NEGARA-NEGARA ASEAN

Article in Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis · September 2019


DOI: 10.31849/jieb.v16i2.2922

CITATIONS READS

6 4,243

2 authors:

Christian Putra Ginting Fitri Kartiasih


Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Politeknik Statistika STIS
1 PUBLICATION 6 CITATIONS 25 PUBLICATIONS 59 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

INOVASI: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Manajemen View project

Seminar Nasional Matematika V View project

All content following this page was uploaded by Fitri Kartiasih on 30 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822

ANALISIS EKSPOR KOPI INDONESIA KE NEGARA-NEGARA


ASEAN

Christian Putra Ginting1, Fitri Kartiasih2


1
BPS Kabupaten Lembata; 2 Politeknik Statistika STIS
Jl. Trans Lembata – Lewoleba; Jl. Otista No. 64 C Jakarta
e-mail: 1christian.ginting@gmail.com , 2fkartiasih@stis.ac.id
diterima: 5/7/2019; direvisi: 17/9/2019; diterbitkan: 24/9/2019

Abstract: Responding to the era of the ASEAN Economic Community (MEA), Indonesian
agricultural products, especially coffee, have economic value that can be developed and
traded in the ASEAN market in order to increase market share and diversify the destination
countries for Indonesian product exports. The purpose of this study is to provide an overview
of coffee production and exports in ASEAN countries, analyze the performance of Indonesian
coffee exports to ASEAN countries and analyze the factors that influence Indonesian coffee
exports in the period 1997-2014. Indonesian coffee production over the past 12 years has
shown stagnation in the range of 640 - 700 thousand tons. However, coffee exports show
increasing developments in Malaysia, Thailand and Vietnam as well as stagnant exports and
tend to decline in the Philippines and Singapore. Based on the RCA and EPD indices, the
performance of Indonesia's coffee exports has the highest comparative advantage in the
country of Malaysia which is also evidenced by the position of the country along with
Vietnam in the rising star quadrant. From the results of panel data regression analysis at a
significance level of 5 percent, Indonesian coffee exports in ASEAN countries are influenced
by real export price variables, tea prices, destination country GDP, destination country real
exchange rates, and RCA competitiveness index. Meanwhile, the variable domestic coffee
production has no significant effect on Indonesian coffee exports.

Keywords: ASEAN, coffee, competitiveness, exports, panel data regression

PENDAHULUAN Walaupun pertumbuhan PDB rentang


Era Masyarakat Ekonomi tahun 2000-2014 memiliki rata-rata 5,05
ASEAN (MEA) merupakan integrasi persen (BPS, 2014) namun Indonesia
pasar internasional yang memungkinkan menunjukkan ketergantungan dengan
negara-negara anggotanya untuk pasar luar negeri dimana pertumbuhan
memasuki pasar domestik dengan bebas ekspor Indonesia pada tahun 2007-2013
dengan pengurangan tarif perbatasan mencapai 8,85 persen sedangkan
hingga ke nol persen (Tambunan, 2011). pertumbuhan impornya mencapai 16
Integrasi ekonomi ini menyebabkan persen (ASEAN, 2014).
adanya dampak aliran bebas barang, Menanggapi hal itu,
jasa, investasi, tenaga kerja terampil, pengembangan dan pemanfaatan sumber
dan modal bagi negara-negara ASEAN. daya yang berlimpah terutama pertanian
Kawasan ASEAN merupakan tujuan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan
dagang Indonesia yang potensial dalam kinerja ekspor Indonesia. Ekspor
rangka meningkatkan pangsa pasar dan pertanian terutama kopi menunjukkan
diversifikasi negara tujuan ekspor. share tertinggi dibandingkan komoditi-
Indonesia memiliki potensi untuk komoditi ekspor pertanian lainnya yakni
menjadi pelaku maupun tujuan menyumbang 382.750 ton atau sekitar
perdagangan di ASEAN melihat jumlah 12,1 persen dari total ekspor pertanian
populasi, luas geografi, dan nilai PDB (BPS, 2014).
yang merupakan terbesar di kawasan Tanaman kopi merupakan
tersebut (Winantyo et. al, 2008). komoditas ekspor yang mempunyai nilai

143
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
ekonomis yang relatif tinggi di pasaran menyumbang produksi sekitar 11,0 persen
dunia. Di dalam perdagangan dari total produksi kopi dunia pada tahun
internasional, Indonesia menjadi salah 2013. Di sisi lain, Brazil mampu
satu negara pengekspor utama komoditi memproduksi 46,8 persen kopi dan diikuti
kopi dunia. Tahun 2014, Indonesia Vietnam 23,1 persen dari total produksi
menjadi negara pengekspor kopi urutan dunia pada tahun 2013.
keempat setelah Brazil, Vietnam dan Produktivitas kopi Indonesia masih
Colombia. Berdasarkan United Nation jauh dari produktivitas kopi negara
Commodity Trade (2016), pada tahun pesaingnya di regional ASEAN.
2014 Brazil mempunyai andil hingga Meskipun Indonesia memiliki lahan panen
14,7 persen ekspor kopi dunia serta kopi mencapai 1,2 juta hektar, namun
diikuti dengan Indonesia pada urutan produksi kopi hanya mencapai 563 kg per
keempat yang menyumbang hanya 2,8 hektar pada tahun 2013. Berbeda halnya
persen dari total ekspor dunia. Pada dengan Vietnam yang memiliki luas lahan
tahun yang sama, Vietnam sebagai panen hanya mencapai 584 ribu hektar,
negara eksportir kopi utama negara ini mampu memproduksi kopi
menyumbang 12,1 persen ekspor kopi hingga mencapai 2.499 kg per hektar pada
dunia. Hal tersebut berbeda jauh dengan tahun yang sama. Dengan kata lain,
proporsi kopi yang diekspor dari dengan luas lahan setengah kali luas lahan
Indonesia. Dengan kata lain, terciptanya panen kopi Indonesia, Vietnam mampu
pasar bebas ASEAN ini akan membuat memproduksi hingga dua kali jumlah
pasar internasional regional ASEAN produksi kopi Indonesia.
tersebut dibanjiri oleh ekspor kopi dari
Vietnam. Tabel 2. Produksi, luas panen dan
produktivitas kopi negara
Tabel 1. Ekpor komoditi kopi negara- pengekspor utama tahun 2013
negara pengekspor utama (ton) Luas
Produksi Produktivitas
Tahun Negara Panen
Negara (Ton) (Kg/Ha)
2012 2013 2014 (Ha)
Brazil 1.503.707 1.699.145 1.986.500 Brazil 2.964.538 2.085.522 1.421
Vietnam 1.697.352 1.253.982 1.631.756 Vietnam 1.461.000 584.600 2.499
Colombia 395.517 542.820 617.959 Colombia 653.160 771.728 846
Indonesia 447.011 532.140 382.750 Indonesia 698.900 1.240.900 563
Total 4 Total 4
4.043.587 4.028.087 4.618.964 5.777.598 4.682.750
negara negara
Total Total
12.099.614 11.828.789 13.537.617 6.337.338 7.126.726
dunia dunia
Sumber : UNCOMTRADE Sumber : FAO, HS 090111
Keterangan: HS 090111
Produktivitas kopi Indonesia yang
Meskipun Indonesia tergolong kurang optimal dapat menyebabkan
sebagai salah satu negara pengekspor kurangnya stok komoditi kopi yang dapat
utama komoditi kopi, namun Indonesia ditawarkan kepada negara-negara
masih gagal memanfaatkan area lahan pengimpor kopi. Tingginya produktivitas
yang potensial untuk dapat kopi Vietnam memungkinkan produk
memproduksi kopi. Hal ini terlihat dari negara tersebut dapat membanjiri pasar
rendahnya produktivitas produksi kopi kopi ASEAN sehingga berdampak
di dalam negeri. Berdasarkan data FAO, terhadap ekspor kopi Indonesia seperti di
produksi kopi Indonesia tahun 2010 dan Singapura dan Filipina. Di samping itu,
2013 menduduki peringkat ketiga kopi Indonesia juga memiliki potensi
setelah Brazil dan Vietnam. Indonesia dengan varietas yang hanya terdapat di

144
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Indonesia seperti Kopi Sidikalang, Kopi dibanding dengan produk olahan kopi.
Lintong dan Kopi Mandheling dari Hal ini menyebabkan harga jual kopi di
Sumatera, Kopi Toraja dari Sulawesi, pasar internasional tidak maksimal.
Kopi Gayo dari Aceh, Kopi Bali Negara-negara ASEAN bukanlah
Kintamani dari Bali, Kopi Papua negara tujuan utama ekspor komoditi kopi
Wamena, Kopi Flores Bajawa dari Indonesia, namun nilai ekspor kopi yang
Kabupaten Ngada dan Kopi Luwak yang fluktuatif dan adanya integrasi ekonomi
merupakan jenis kopi dengan harga regional tersebut menunjukkan bahwa
paling mahal (Nurjanah, 2015). ASEAN berpotensi menjadi target pasar
Banyaknya jenis kopi Indonesia ekspor kopi Indonesia ke depan. Dengan
menyebabkan negara-negara produsen adanya perjanjian perdagangan bebas ke
kopi seperti Vietnam masih tetap depan, komoditi kopi akan semakin
mengimpor kopi dari Indonesia sehingga mudah untuk dipasarkan di negara-negara
masih memungkinkan untuk bersaing di ASEAN lainnya. Bukan hanya bagi
pasar ASEAN. Indonesia, dalam perjanjian dagang
Selain itu kualitas kopi Indonesia regional ini, negara mitra dagang juga
yang terdapat di pasar Internasional memiliki kesempatan yang sama untuk
yang lebih rendah dari kopi negara- dapat memasarkan barang negaranya di
negara eksportir kopi lainnya menjadi dalam pasar Indonesia. Hal ini akan
faktor penghambat bagi nilai ekspor menimbulkan persaingan yang kompetitif
kopi Indonesia. International Coffee bagi setiap negara anggota ASEAN.
Organization (ICO) mencatat Indonesia Indonesia yang dituntut untuk dapat
adalah salah satu negara yang menjadi pemain dalam perdagangan bebas
mengekspor kopi terutama jenis robusta ASEAN perlu mengkaji bagaimana dan
yang mencapai 150 kecacatan dalam 300 apa yang memengaruhi ekspor komoditi
gram biji kopinya. Dilihat dari sisi kopi Indonesia guna meningkatkan
harga, pada tahun 2013 harga jual kopi ekspornya.
Indonesia jenis robusta pada bulan Juni
hanya 79,7 cent dolar AS dimana harga Tabel 3. Ekspor komoditi kopi Indonesia
pasar internasional untuk jenis ini 90,79 ke negara-negara ASEAN (ton)
cent dolar AS. Hal itu juga tidak jauh Tahun
Negara
berbeda pada bulan Juli dan Agustus 2012 2013 2014
dimana harga jual kopi Indonesia jenis Malaysia 34.291 42.098 30.787
robusta berturut-turut 84,06 dan 83,03 Filippina 11.727 10.375 2.731
cent dolar AS dimana harganya di pasar Singapur
internasional berturut-turut 95,21 dan 9.157 8.679 7.727
a
94,01 cent dolar AS. Thailand 735 24.289 8.918
Di samping itu, kurangnya Vietnam 3.646 5.852 5.813
pengolahan terhadap produksi kopi Sumber : UNCOMTRADE
Indonesia membuat nilai ekspornya
lebih rendah dan tidak kompetitif TINJAUAN PUSTAKA
dengan ekspor kopi dari negara lainnya. Penelitian sebelumnya mengenai
Berdasarkan BPS (2013), ekspor kopi daya saing ekspor kopi menggunakan
Indonesia terdiri dari 86,5% biji kopi metode dan mendapatkan hasil yang
mentah, 11,4% kopi instan, 1,7% kopi berbeda-beda. Waheed dan Abbas (2015)
ekstrak, dan 0,2% roasted coffee. Ekspor menyelidiki faktor makroekonomi yang
kopi Indonesia ini didominasi oleh kopi memengaruhi aliran bilateral ekspor dan
biji yang merupakan bahan baku memperkirakan potensi ekspor Bahrain
sehingga kurang memiliki nilai ekonomi

145
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
dengan negara mitra dagang utama terhadap perdagangan kopi Ethiopia.
menggunakan Augmented version of Adapun variabel yang digunakan yaitu
Gravity Model pada data dari 31 negara nilai PDB Ethiopia, nilai PDB negara
untuk periode tahun 1994-2013. Hasil mitra dagang, jumlah penduduk Ethiopia,
penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah penduduk negara mitra dagang,
tingkat penyusutan nilai tukar riil dan nilai tukar mata uang dan penanaman
cadangan mata uang asing negara-mitra modal asing. Hasil penelitian
dagang signifikan berpengaruh secara menyimpulkan bahwa variabel dari negara
positif terhadap aliran ekspor Bahrain. mitra dagang signifikan berpengaruh
Selain itu, dummy Free Trade terhadap nilai ekspor kopi Ethiopia yaitu
Agreement (FTA) dan keanggotaan Gulf PDB negara mitra dagang. Sedangkan
Cooperation Council (GCC) juga variabel domestik tidak signifikan
signifikan berpengaruh secara positif berpengaruh terhadap nilai ekspor kopi
terhadap aliran ekspor yang Ethiopia.
menunjukkan pentingnya kesepakatan Penelitian mengenai integrasi
perdagangan bebas dan integrasi pasar dan dampak kebijakan non tarif
ekonomi Gulf bagi ekspor Bahrain. terhadap permintaan ekspor dan daya
Hussien (2015) melakukan saing kopi Indonesia di pasar
estimasi faktor penentu dari pasokan internasional juga dilakukan oleh
ekspor kopi Ethiopia menggunakan Muzendi (2014). Data yang digunakan
Error Correction Model untuk data adalah data time series dari tahun 1970
tahun 1965-2005. Variabel yang sampai 2012. Metode penelitian yang
digunakan antara lain curah hujan, harga digunakan adalah uji kointegrasi
domestik, tenaga kerja pertanian, nilai pendekatan Error Correction Model
tukar mata uang riil, tingkat suku bunga (ECM) untuk menganalisis integrasi pasar
domestik, tingkat arus modal asing, sedangkan Revealed Comparative
tingkat kapasitas penggunaan, Advantage (RCA) dan Revealed Symetric
pendapatan riil, dan term of trade. Hasil Comparative Advantage (RSCA)
penelitiannya menyatakan bahwa ekspor digunakan untuk menganalisis integrasi
kopi Ethiopia dalam jangka pendek pasar dan dampak kebijakan non tarif
ditentukan oleh nilai tukar riil, aliran terhadap permintaan ekspor dan daya
masuk modal asing, pendapatan riil, dan saing kopi. Analisis ECM menunjukkan
term of trade. Sedangkan dalam jangka adanya integrasi jangka pendek dengan
panjang ekspor kopi Ethiopia ditentukan pasar importir maupun pasar eksportir
oleh harga domestik, nilai tukar riil, utama, dimana kecepatan penyesuaian ke
pendapatan riil, dan term of trade. keseimbangan 87,33% pada pasar
Dalam jangka panjang, elastisitas harga importir dan 65,33% pada pasar eksportir.
sangat tinggi namun berbeda pada Variabel yang signifikan memengaruhi
jangka pendek, elastisitas harga justru harga ekspor kopi Indonesia pada jangka
rendah. pendek adalah harga impor kopi Amerika
Ademe dan Yismaw (2013) Serikat, Malaysia dan Singapura serta
melakukan studi yang bertujuan untuk harga ekspor kopi Brazil dan Vietnam.
menganalisis pola perdagangan kopi Kopi Indonesia memiliki keunggulan
Ethiopia selama 16 tahun dari tahun komparatif dilihat berdasarkan nilai RCA
1997-2011 ke 36 negara pengimpor. dan RSCA, namun masih lebih rendah
Penelitiannya menggunakan metode dibandingkan Brazil, Kolombia, dan
Gravity Data Panel untuk Vietnam.
mengidentifikasi bagaimana pengaruh Izzany (2015) menganalisis kinerja
negara-negara importir dan eksportir ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN

146
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
dalam skema kebijakan Common Pemilihan ini dikarenakan keterbatasan
Effective Preferential Tariff – ASEAN ketersediaan data untuk semua variabel di
Free Trade Area (CEPT-AFTA). semua negara ASEAN sebagai obyek
Penelitiannya bertujuan untuk penelitian.
menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi ekspor kopi Indonesia dan METODE PENELITIAN
dampak penerapan skema CEPT-AFTA Data yang digunakan dalam
terhadap ekspor kopi Indonesia ke pasar penelitian ini adalah data tahunan dan
ASEAN menggunakan model analisis data sekunder yang diperoleh dari instansi
linier berganda diestimasi dengan terkait dengan rincian data volume ekspor
metode Ordinary Least Square (OLS). kopi Indonesia dan harga riil ekspor kopi
Hasil estimasi analisis regresi linier diperoleh dari Badan Pusat Statistik
berganda pada empat negara (Malaysia, (BPS), harga komoditi teh diperoleh dari
Singapura, Filipina, dan Thailand) UNCOMTRADE, PDB riil diperoleh dari
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang World Bank, dan jumlah produksi kopi
memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke domestik diperoleh dari Kementerian
pasar ASEAN adalah pendapatan per Pertanian, nilai tukar (kurs) riil diperoleh
kapita negara tujuan ekspor, nilai tukar dari International Financial Statistics
riil Indonesia, konsumsi domestik kopi yang diterbitkan oleh International
Indonesia, harga riil ekspor, produksi Monetary Fund (IMF). Periode penelitian
kopi Indonesia, dan ekspor kopi yaitu tahun 1997-2014.
Indoensia tahun sebelumnya. Sedangkan Metode analisis yang digunakan
kebijakan CEPT-AFTA tidak dalam penelitian ini yaitu penelitian
berpengaruh nyata terhadap ekspor kopi deskriptif dengan menggunakan tabel dan
Indonesia ke pasar ASEAN. grafik serta menggunakan perhitungan
Berdasarkan latar belakang indeks RCA dan EPD untuk menganalis
permasalahan di atas, penelitian ini kinerja ekspor kopi Indonesia. Adapun
bertujuan untuk memberikan gambaran rumusan indeks RCA sebagai berikut
produksi dan ekspor kopi di negara- (Tambunan, 2000).
negara ASEAN, menganalisis kinerja ⁄
ekspor kopi Indonesia ke negara-negara
ASEAN serta menganalisis faktor-faktor (1)

yang berpengaruh terhadap ekspor kopi
Indonesia tersebut periode tahun 1997-
2014. Export Product Dynamic (EPD)
Analisis ekspor kopi Indonesia ke dapat diformulasikan sebagai berikut
negara-negara ASEAN dalam penelitian (Kemendag, 2011).
ini menggunakan variabel harga kopi Sumbu x: Rata-rata pertumbuhan
ekspor Indonesia, harga teh sebagai pangsa pasar ekspor negara =
barang substitusi, PDB mitra dagang, ∑ ( ) - ∑ ( )
-
produksi kopi domestik, nilai tukar (2)
(kurs) riil negara-negara mitra dagang Sumbu y: Rata-rata pertumbuhan
terhadap US $, dan indeks Revealed pangsa pasar produk =
Comparative Advantage (RCA). ∑ ( ) - ∑ ( )
Penelitian ini menggunakan data berkala (3)
-

mulai dari tahun 1997 hingga tahun


2014 pada wilayah perdagangan bilateral Analisis faktor-faktor yang
ASEAN 5 yaitu Malaysia, Filipina, memengaruhi permintaan ekspor kopi
Singapura, Thailand, dan Vietnam. Indonesia di ASEAN dilakukan

147
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
menggunakan analisis regresi data panel
dengan model sebagai berikut. 600000

400000

(4) 200000
Hipotesis penelitian ini antara
0
lain harga ekspor riil kopi (HXKOPI)

2006
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005

2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
dan nilai tukar mata uang riil negara
mitra dagang (KURSR) berpengaruh Perkebunan Rakyat Perkebunan Negara
negatif terhadap ekspor komoditi kopi Perkebunan Swasta
(LNVOLXKOPI). Harga barang
substitusi (HMTEH), PDB riil negara Sumber : Kementerian Pertanian (diolah)
mitra dagang (PDBHK), jumlah Gambar 1.
produksi kopi domestik (PRODKOPI) Produksi kopi Indonesia tahun 1997-2014
dan indeks daya saing (LNRCA) (ton)
berpengaruh positif terhadap ekspor Selain itu, berdasarkan data
komoditi kopi Indonesia. Kementan tahun 2010-2014, produksi
kopi Indonesia 73-79 persen didominasi
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh kopi jenis robusta dan sisanya
Produksi kopi berkaitan dengan merupakan kopi jenis arabika. Kopi
jumlah komoditi kopi yang akan robusta memiliki kelebihan tahan
ditawarkan terhadap pasar domestik terhadap penyakit daun dan memerlukan
maupun pasar luar negeri. Berdasarkan perawatan yang cenderung mudah.
Gambar 1, terlihat bahwa perkembangan Namun kualitas cita rasa kopi robusta
produksi kopi Indonesia selama kurang tidak lebih baik dari kopi arabika
dari 12 tahun terakhir mengalami sehingga kurang memiliki daya jual. Kopi
stagnansi yakni berada pada kisaran 640 arabika memiliki nilai jual yang lebih
ribu hingga 700 ribu ton. Hal ini mahal karena memiliki cita rasa yang
disebabkan karena masih rendahnya baik.
produktivitas kopi Indonesia. Produksi Kinerja ekspor kopi Indonesia
kopi Indonesia sekitar 91 – 96 persen tidak hanya diukur dari laju pertumbuhan
selama periode penelitian berasal dari (nilai atau volume), tetapi juga terlihat
perkebunan yang dikelola oleh rakyat dari tingkat diversifikasinya, baik dalam
sehingga terdapat keterbatasan modal arti variasi produk (pendalaman struktur)
dan sumber daya serta sisanya dikelola maupun diversifikasi pasar (negara
oleh negara dan swasta. Hal ini tujuan). Meskipun pasar ASEAN bukan
menyebabkan pengelolaan kopi masih merupakan pasar utama ekspor komoditi
buruk mulai dari bibit kopi yang ekspor Indonesia, namun pasar ASEAN
digunakan, pemeliharaan tanaman, merupakan pasar yang potensial dalam
hingga penggunaan teknologi yang rangka memperluas tujuan ekspor
masih tradisional sehingga komoditi Indonesia. Komoditi kopi
produktivitasnya masih jauh di bawah Indonesia mulai banyak diperdagangkan
negara penghasil kopi lainnya seperti mengingat mulai banyaknya variasi
Brazil dan Vietnam (Izzany, 2015). pengolahan kopi yang dikembangkan
seiring dengan semakin majunya
teknologi dan pengetahuan. Selain itu,
pemasaran komoditi kopi di Indonesia
pun terus semakin gencar dengan adanya

148
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
peran serta pemerintah melalui kegiatan Gambar 2 menunjukkan volume ekspor
pemberdayaan dan edukasi mengenai komoditi kopi Indonesia ke 5 negara
teknik budi daya, pengolahan pasca ASEAN tahun 1997-2014. Rata-rata
panen dan pemasaran (Ariyanti, 2016). permintaan ekspor komoditi kopi
Indonesia merupakan salah satu Indonesia di negara Malaysia pada
produsen sekaligus pengekspor utama periode waktu tersebut mencapai 16.045
keempat komoditi kopi dunia setelah ton. Permintaan ekspor kopi Indonesia di
negara Brazil, Vietnam, dan Colombia. negara Malaysia cenderung meningkat
Komoditi kopi Indonesia tersebar di dari tahun ke tahun. Peningkatan
seluruh pangsa pasar negara-negara permintaan ekspor tersebut menunjukkan
dunia termasuk di kawasan ASEAN peningkatan yang mencapai di atas rata-
(Gambar 2). Indonesia telah lama rata terjadi sejak tahun 2008. Permintaan
melakukan ekspor komoditi kopi ke ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2013
pasar ASEAN, namun volume ekspor mencapai 42.098 ton atau menyumbang
komoditi kopi Indonesia sendiri devisa negara sebesar 79,7 juta dolar AS.
cederung fluktuatif dan masih cenderung Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun
lebih rendah dibanding negara-negara 2010 dimana volume ekspor kopi
pengimpor utama komoditi kopi Indonesia mencapai 48% dibanding tahun
Indonesia lainnya. Meskipun permintaan 2009. Berbeda dengan negara Filipina,
komoditi kopi Indonesia di pasar ekspor kopi Indonesia ke negara Filipina
ASEAN memiliki kecenderungan terlihat cenderung sangat fluktuatif. Rata-
fluktuatif, ekspor komoditi kopi rata ekspor komoditi kopi Indonesia ke
Indonesia dalam jangka panjang negara Filipina mencapai 6.208 ton.
menunjukkan tren yang positif secara Ekspor komoditi kopi Indonesia
umum. Ekspor komoditi kopi Indonesia cenderung tinggi yakni di atas rata-rata
ke lima negara ASEAN mencapai 5-17 pada tahun 2007-2009 dan mengalami
persen dari total ekspor kopi Indonesia penurunan tajam pada tahun 2011 dan
ke seluruh negara pada periode 1997- 2014.
2014. Rata-rata ekspor kopi Indonesia ke
lima negara ASEAN mencapai 35.977 20
ton (5%) dengan ekspor kopi terendah
15
pada tahun 1997 yakni sebesar 16.151
ton dan tertinggi 91.295 ton (17,1 %). 10

550.000.000 5
450.000.000 0
1997

2011
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010

2012
2013
2014

350.000.000
250.000.000
150.000.000 Malaysia Filipina Singapura
50.000.000 Thailand Vietnam
-50.000.000
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)


ASEAN 5 Other Gambar 3.
Harga ekspor riil komoditi kopi Indonesia
Sumber : UN Comtrade (diolah) di negara-negara ASEAN tahun 1997-
Gambar 2. 2014 (US $/kg)
Perkembangan volume ekspor kopi Berdasarkan Gambar 3 dapat
Indonesia ke seluruh negara di dunia dilihat bahwa harga riil ekspor komoditi
(kg) kopi Indonesia ke negara Thailand dan
Vietnam dari tahun ke tahun terlihat

149
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
fluktuatif dan mengalami penurunan. 5
Rata-rata harga riil komoditi kopi 4
Indonesia di Thailand dan Vietnam
3
mencapai masing-masing 2,94 dan 2,25
US $ per kg selama periode penelitian. 2
Harga riil komoditi kopi tertinggi 1
terdapat pada tahun 1997 mencapai 0
19,32 US $ untuk Thailand dan 14,74

1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
US $ untuk Vietnam. Tingginya harga
ekspor komoditi kopi di tahun tersebut Malaysia Filipina Singapura
dikarenakan adanya kondisi krisis Thailand Vietnam
ekonomi yang terjadi dikawasan Asia
Timur. Walaupun cenderung mengalami Sumber : UN Comtrade (diolah)
penurunan, sebelum tahun 2007, harga Gambar 4.
riil komoditi kopi Indonesia di kedua Perkembangan indeks RCA ekspor
negara tersebut masih lebih mahal komoditi kopi Indonesia di negara negara
dibandingkan ketiga negara lainnya ASEAN tujuan ekspor tahun 1997-2014
yakni Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Harga riil komoditi kopi terendah Gambar 4 menunjukkan bahwa
terdapat pada tahun 2007 sebesar 0,52 indeks Revelead Comparative Advantage
US $ untuk Thailand dan tahun 2009 (RCA) ekspor komoditi kopi Indonesia ke
sebesar 0,88 US $ untuk Vietnam. Pada lima negara tujuan ekspor di ASEAN
tahun 2007-2009, harga komoditi kopi di menunjukkan perkembangan yang
Thailand mengalami fluktuatif yang fluktuatif. Pada pasar Malaysia, dapat
cukup tajam. Hal ini berkaitan dengan dikatakan bahwa komoditi kopi sangat
terjadinya krisis ekonomi di Amerika diminati di negara tersebut. Hal itu
yang berdampak ke negara-negara Asia. terlihat dari nilai RCA yang salalu di atas
Namun demikian, harga riil komoditi angka satu yang mengindikasikan bahwa
kopi di Thailand cenderung stabil sejak ekspor kopi Indonesia dapat dikategorikan
tahun 2009 pada kisaran 1,07 hingga memiliki keunggulan komparatif. Dari
1,69 US $ per kg. tahun 1997-2014, perkembangan nilai
Berbeda dengan harga riil RCA kopi Indonesia memiliki tren positif
komoditi kopi di Vietnam, harga riil di negara ini, sehingga negara Malaysia
komoditi tersebut cenderung menurun dapat dikatakan tergolong negara peminat
dengan drastis mulai tahun 2005 hingga kopi dari Indonesia. Nilai indeks RCA
mulai stabil pada tahun 2007 pada tertinggi di Malaysia mencapai 2,85 tahun
kisaran 0,88 hingga 1,20 US $ per kg. 2013 yaitu pada saat nilai ekspor komoditi
kopi Indonesia ke Malaysia mencapai
nilai 79,71 juta US $. Namun jika
dibandingkan dengan indeks RCA
Vietnam di negara Malaysia, terlihat
bahwa ekspor kopi Vietnam memiliki
daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
ekspor kopi Indonesia.

150
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Filipina dan Thailand sebagai
negara tujuan ekspor kopi Indonesia
berada pada kuadran lost opportunity. Hal
ini berarti bahwa terjadi penurunan
pangsa pasar kopi Indonesia di pasar
negara tersebut ditengah peningkatan
pangsa pasar produk kopi di perdagangan
dunia. Komoditi kopi di negara tersebut
masih didominasi oleh komoditi kopi dari
negara lain di dunia selain Indonesia.
Ekspor komoditi kopi Indoensia tidak
mengalami pertumbuhan di pangsa pasar
Filipina dan Thailand selama periode
Sumber : UN Comtrade (diolah) penelitian ini. Sementara itu, negara
Gambar 5. Singapura berada pada kuadran retreat,
Export Product Dynamic (EPD) yang berarti bahwa terjadi penurunan
komoditi kopi Indonesia ke negara- pangsa pasar kopi Indonesia di negara
negara ASEAN tahun 1997-2014 tersebut di tengah penurunan pangsa pasar
produk kopi perdagangan dunia di negara
Berdasarkan hasil EPD pada tersebut.
Gambar 5, ekspor komoditi kopi Model regresi panel digunakan
Indonesia di negara Malaysia dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
Vietnam termasuk dinamis selama memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke
periode penelitian (1997-2014) dengan negara tujuan ekspor yakni negara
rata-rata pertumbuhan pangsa pasar kopi Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Indonesia di Malaysia sebesar 0,0029 dan Vietnam dengan variabel bebas yang
dan 0,0001 di Vietnam serta rata-rata digunakan adalah harga riil ekspor kopi
pertumbuhan pangsa produk kopi dunia ke negara tujuan, harga impor teh di
di negara tersebut masing-masing 0,1439 negara tujuan, Produk Domestik Bruto
dan 2,7925. (PDB) negara tujuan, total produksi kopi
Negara Malaysia dan Vietnam Indonesia, kurs riil negara tujuan, dan
sebagai tujuan ekspor kopi Indonesia daya saing kopi Indonesia pada periode
berada pada kuadran rising star. Hal ini penelitian tahun 1997-2014.
berarti bahwa ekspor komoditi kopi Terdapat tiga kemungkinan model
Indonesia di negara tersebut merupakan estimasi regresi data panel yang dapat
produk yang dinamis (pertumbuhannya digunakan yaitu Common Effect Model
cepat) selama periode penelitian. (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan
Pertumbuhan ekspor kopi Indonesia di Random Effect Model (REM). Untuk
dua negara tersebut tergolong kontinu memilih model estimasi, dapat dilakukan
dalam jangka waktu yang panjang. uji formal sebagai berikut.
Dengan kata lain, peningkatan pangsa 1. Uji Chow, digunakan untuk
pasar kopi Indonesia di pasar kedua memilih model terbaik antara
negara tersebut ditengah terjadinya model fixed effect dan common
peningkatan pangsa kopi perdagangan effect.
dunia di negara tersebut. Pasar komoditi 2. Uji Lagrange Multiplier,
kopi di kedua negara tersebut dapat digunakan untuk memilih model
dikatakan memiliki posisi pasar yang terbaik antara model random effect
ideal. dan common effect.

151
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
3. Uji Hausman, digunakan untuk (tolak ). Selain itu hasil uji Lagrange
memilih model terbaik antara Multiplier menunjukkan bahwa model
model fixed effect dan random fixed effect lebih baik daripada model
effect. random effect. Berikutnya dilakukan
Selain itu, pemilihan model pengujian pada struktur varian covariance
estimasi dapat dilakukan dengan residual menggunakan uji Lagrange
melakukan uji secara informal dengan Multiplier (LM). Dari hasil uji LM
melihat jumlah individu dan series diperoleh bahwa residual struktur varians
waktunya. Beberapa ahli ekonometri - covariance bersifat heteroskedastis dan
yang tentunya telah membuktikan secara terdapat cross sectional correlation.
matematis, di mana dikatakan bahwa Setelah melakukan pemilihan model
jika data panel yang dimiliki mempunyai terbaik, pengujian struktur varian-
jumlah waktu (T) lebih besar covariance, dan pengujian asumsi klasik,
dibandingan jumlah individu (N) maka maka diperoleh model yang akan
disarankan untuk menggunakan model digunakan untuk mengidentifikasi
fixed effect. Sebaliknya jika data panel pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
yang dimiliki mempunyai jumlah waktu ekspor komoditi kopi Indonesia. Model
(T) lebih kecil dibandingkan jumlah yang terpilih adalah model (fixed effect)
individu (N) maka disarankan untuk GLS cross section Seemingly Unrelated
menggunakan model random effect Regression (SUR). Selanjutnya
(Nachrowi dan Usman, 2006). berdasarkan uji asumsi klasik diperoleh
Dalam penelitian ini, model bahwa model tersebut memenuhi asumsi
random effect tidak dapat dilakukan nonmultikoliniearitas dan normalitas
karena jumlah individu kurang dari sehingga model estimasi data panel untuk
jumlah (series) waktu sehingga hanya ekspor komoditi kopi Indonesia yang
akan menggunakan uji statistik Chow diperoleh :
dan Lagrange Multiplier. Berikut
penghitungan model estimasi yang ̂ ( )
dihasilkan.

Tabel 4. Hasil estimasi regresi data


-
panel model common effect
dan fixed effect -
Jenis Variabel t (5)
Koefisien Prob
Estimasi Independen statistik
C 20,73216 2,210 0,030
HXKOPI -0,15761 -4,863 0,000 *Signifikan pada alpha 5%,
HMTEH 0,30366 4,518 0,000
Common
LNPDBHK -0,15652 -0,446 0,656
Effect Dari persamaan di atas dapat
PRODKOPI 0,00000 -2,298 0,024
KURSR -0,00008 -3,171 0,002 diketahui bahwa model tersebut memiliki
LNRCA 1,09023 17,176 0,000
C -3,14517 -0,378 0,707 nilai prob (F-statistic) bernilai 0,0000
HXKOPI -0,10095 -4,548 0,000 yang berarti seluruh variabel bebas secara
HMTEH 0,18185 3,520 0,001
Fixed
LNPDBHK 0,75834 2,450 0,017
simultan signifikan memengaruhi variabel
Effect
PRODKOPI 0,00000 -1,270 0,208 tak bebas dengan tingkat keyakinan 95
KURSR -0,00018 -5,111 0,000 persen. Nilai adjusted R-squared sebesar
LNRCA 0,97507 20,455 0,000
Sumber : hasil olahan 0,983 menunjukkan bahwa variabel harga
riil ekspor kopi, harga impor teh di negara
Berdasarkan hasil uji Chow mitra dagang, PDB riil, produksi kopi
diperoleh bahwa model fixed effect lebih Indonesia, nilai tukar riil dan RCA
baik daripada model common effect mampu menjelaskan variasi volume

152
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
ekspor komoditi kopi Indonesia ke sesuai dengan hasil penelitian Widayanti
negara-negara ASEAN tujuan ekspor et al (2009). Namun, pada penelitian
tahun 1997-2014 sebesar 98,3 persen Izzany (2015), harga riil ekspor kopi
dimana 1,7 persen sisanya dijelaskan Indonesia signifikan berpengaruh secara
variabel lain yang tidak tercakup dalam positif terhadap volume ekspor kopi
model. Indonesia ke negara Singapura. Izzany
(2015) meneliti dari sisi penawaran yaitu
Tabel 5. Hasil estimasi regresi data adanya peningkatan harga ekspor kopi
panel model fixed effect cross akan mendorong peningkatan penawaran
section SUR ekspor kopi Indonesia ke negara tersebut.
Variabel Variabel harga teh di negara tujuan
Koefisien t statistik Prob
Independen ekspor berpengaruh positif terhadap
C -0,796567 -0,1300 0,8965
pertumbuhan volume ekspor kopi ke lima
HXKOPI -0,113322 -4,5670 0,0000
HMTEH 0,128956 5,3480 0,0000 negera tujuan. Nilai koefisien harga teh
LNPDBHK 0,668522 2,9740 0,0039 sebesar 0,128 menunjukkan bahwa setiap
PRODKOPI -0,000001 -1,5350 0,1288 terjadi kenaikan harga teh sebesar 1 US $
KURSR -0,000181 -7,9600 0,0000 akan berpengaruh pada peningkatan
LNRCA 0,942759 39,8670 0,0000 permintaan volume ekspor kopi Indonesia
Sumber : hasil olahan sebesar 12,8 persen, dengan asumsi
variabel lain konstan (ceteris paribus).
Pengujian secara parsial dapat Hasil ini sesuai dengan hipotesis
dilihat dari nilai t-statistic dari tiap penelitian yang diajukan bahwa harga teh
variabel bebas. Hasil pengujian yang berpengaruh positif terhadap permintaan
terdapat pada Tabel 8 menunjukkan ekspor kopi. Kenaikan harga teh akan
bahwa variabel harga riil ekspor kopi mendorong pembeli untuk lebih memilih
Indonesia, harga teh, pertumbuhan PDB, kopi karena sifat dari kopi dan teh adalah
nilai tukar riil, dan RCA signifikan memiliki fungsi yang sama.
secara parsial berpengaruh terhadap Variabel PDB riil negara-negara
variabel volume ekspor pada tingkat ASEAN pada tingkat signifikansi 5 persen
alpha 5 persen. Variabel jumlah berpengaruh positif terhadap permintaan
produksi kopi Indonesia tidak signifikan ekspor kopi Indonesia. Setiap peningkatan
berpengaruh secara parsial terhadap PDB sebesar 1 persen akan meningkatkan
volume ekspor kopi Indonesia. permintaan ekspor kopi Indonesia sebesar
Variabel harga riil ekspor kopi ke 0,668 persen dengan asumsi variabel
negara tujuan ekspor berpengaruh lainnya konstan atau dalam kondisi
negatif terhadap pertumbuhan volume ceteris paribus. Pengaruh PDB terhadap
ekspor kopi ke lima negara tujuan permintaan ekspor kopi sesuai dengan
ekspor di kawasan ASEAN tersebut. hipotesis yang diharapkan. Hasil ini juga
Nilai koefisien harga riil kopi sebesar sesuai dengan penelitian Ademe dan
0,113 menunjukkan bahwa setiap Yismaw (2013) dan Waheed dan Abbas
kenaikan harga riil ekspor 1 US $ akan (2015) bahwa pendapatan domestik di
mengurangi permintaan ekspor kopi negara tujuan ekspor berpengaruh positif
Indonesia di negara tujuan ekspor terhadap ekspor.
sebesar 11,3 persen, dengan asumsi Pertumbuhan PDB negara-negara
variabel lain konstan (ceteris paribus). tujuan ekspor yang positif tahun 1997-
Hasil ini sesuai dengan hipotesis 2014 menunjukkan kondisi perekonomian
penelitian bahwa harga riil ekspor yang terus membaik dan merupakan pasar
berpengaruh secara negatif terhadap yang potensial selama 18 tahun terakhir.
permintaan ekspor kopi Indonesia dan Tingkat perekonomian yang digambarkan

153
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
di dalam PDB menunjukkan negara- RCA sebesar 0,9427 menunjukkan bahwa
negara ASEAN tersebut memiliki pasar apabila RCA (daya saing) ekspor kopi
domestik yang mampu menyerap barang Indonesia meningkat 1 persen maka akan
impor dalam jumlah yang semakin besar. meningkatkan permintaan ekspor
Dengan demikian, negara-negara komoditi kopi sebesar 0,9427 persen,
ASEAN merupakan negara yang cocok dengan asumsi variabel lainnya konstan
menjadi tujuan ekspor komoditi kopi (ceteris paribus). Daya saing (RCA)
Indonesia karena memiliki respon positif ekspor kopi Indonesia ini
terhadap barang-barang impor dari mengindikasikan seberapa besar
negara lain. kemampuan komoditi kopi
Selanjutnya, variabel nilai tukar mempertahankan pangsa pasar di negara-
riil negara tujuan ekspor kopi negara ASEAN tujuan ekspor. Semakin
berpengaruh negatif dan signifikan besar nilai RCA kopi Indonesia di pasar
terhadap volume ekspor komoditi kopi negara tujuan ekspor menunjukkan sejauh
Indonesia ke negara tersebut. Pengaruh mana ekspor kopi Indonesia mendominasi
variabel nilai tukar riil dapat dilihat pangsa pasar kopi di ASEAN.
melalui nilai koefisien regresi variabel
tersebut sebesar 0,000181. Angka itu KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki arti bahwa setiap terjadi Beberapa kesimpulan yang dapat
peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil disampaikan berdasarkan hasil dan
ke lima negara tujuan ekspor tersebut pembahasan yaitu sebagai berikut.
akan menurunkan permintaan ekspor 1. Perkembangan ekspor komoditi kopi
kopi 0,0181 persen di negara tersebut, Indonesia di negara Malaysia,
dengan asumsi variabel lain konstan Thailand, dan Vietnam cenderung
(ceteris paribus). Hasil tersebut sesuai meningkat sedangkan ekspor komoditi
dengan hipotesis yang diduga kopi Indonesia di negara Filipina dan
sebelumnya dan sesuai dengan Singapura cenderung fluktuatif dan
penelitian Hussien (2015) yang juga menurun. Ekspor komoditi kopi
menunjukkan pengaruh yang negatif dari Indonesia terbesar dicapai di negara
nilai tukar riil terhadap ekspor kopi. Malaysia dengan rata-rata 16.045 ton
Peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil dan terkecil di negara Vietnam dengan
mata uang negara-negara tujuan ekspor rata-rata 1.259 ton.
terhadap USD menyebabkan semakin 2. Berdasarkan indeks RCA, ekspor kopi
mahalnya barang-barang impor yang Indonesia hanya memiliki keunggulan
masuk ke negara tersebut sehingga komparatif di atas rata-rata dunia di
berdampak pada penurunan jumlah negara tujuan Malaysia. Berdasarkan
barang-barang yang dapat dibeli. Di lima hasil EPD, kinerja ekespor komoditi
negara tujuan ekspor kopi Indonesia kopi Indonesia di negara Malaysia dan
menunjukkan kecenderungan mata uang Vietnam termasuk dinamis selama
riil yang mengalami apresiasi sehingga periode penelitian (1997-2014) karena
berdampak pada peningkatan permintaan berada pada kuadran rising star.
barang impor termasuk komoditi kopi 3. Berdasarkan hasil pemilihan model
dari Indonesia. yang terbaik, variabel harga teh, PDB
Variabel daya saing dengan riil dan indeks daya saing (RCA)
pendekatan revealed comparative signifikan berpengaruh positif terhadap
advantage (RCA) memiliki pengaruh ekspor kopi Indonesia. Variabel harga
yang positif dan signifikan terhadap riil ekspor kopi Indonesia dan nilai
pertumbuhan volume ekspor kopi tukar riil signifikan berpengaruh
Indonesia. Nilai koefisien pada variabel negatif terhadap ekspor komoditi kopi

154
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Indonesia. Sementara variabel olahan dengan kode HS 2101. Selain
produksi kopi domestik Indonesia itu, dapat juga menambahkan variabel
tidak signifikan berpengaruh terhadap lain seperti konsumsi kopi domestik
ekspor komoditi kopi Indonesia. dan negara tujuan ekspor, harga ekspor
Berikut beberapa saran kopi pesaing di pasar ASEAN, volume
berdasarkan kesimpulan penelitian. maka ekspor negara eksportir lainnya, dan
berikut beberapa saran yang disampaikan jumlah penduduk negara tujuan ekspor.
oleh penulis :
1. Dalam rangka meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
permintaan ekspor kopi Indonesia,
pemerintah perlu memperluas pangsa Ademe, A.S and Yismaw, M. A. 2013.
pasar ekspor dengan melakukan Ethiopian Coffee Trade Pattern:
diversifikasi negara tujuan ekspor ke An Augmented Gravity Modeling
negara ASEAN lain seperti Approach. Journal of Economic
Myanmar, Laos, dan Kamboja. Selain and Sustainable Development, 4
itu pemerintah dapat menambahkan (17), 110-120.
pengiriman ekspor kopi ke negara
tujuan ekspor yang memiliki PDB Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2016.
dan daya saing ekspor kopi Indonesia Sejarah Kopi di Indonesia. 11
yang tinggi di ASEAN seperti maret 2016. http://www.aeki-
Malaysia dan Vietnam melalui aice.org/page/sejarah/id
kebijakan kuota ekspor negara tujuan
lainnya. Badan Pusat Statistik. 2013. Buletin
2. Untuk mendorong daya saing Perdagangan Luar Negeri Ekspor
komoditi kopi Indonesia, pemerintah Menurut Kelompok Komoditi dan
dan petani kopi perlu meningkatkan Negara Desember 2013. Jakarta :
kualitas hasil kopi dengan melakukan BPS.
intensifikasi kopi melalui bibit
arabika, irigasi kopi pada masa Badan Pusat Statistik. 2014. Buletin
kemarau dan penggunaan pupuk, Statistik Perdagangan Luar Negeri
serta melakukan pengolahan lebih Ekspor Menurut Kelompok
lanjut terhadap biji kopi seperti Komoditi dan Negara Desember
dekafeinasi (proses penghilangan 2014. Jakarta : BPS.
kafein, fermentasi dan penyangraian
untuk menambah pilihan cita rasa Badan Pusat Statistik. 2015a. Produk
kopi ekspor. Domestisk Bruto Indonesia
3. Pemerintah perlu menjaga kestabilan Triwulanan 2011-2015. Jakarta :
nilai tukar negara dan sigap terhadap BPS.
gejolak nilai tukar negara tujuan
ekspor agar tidak berimbas pada Badan Pusat Statistik. 2015b. Pendapatan
peningkatan harga ekspor kopi dan Nasional Indonesia 2010-2014.
penurunan daya beli masyarakat Jakarta : BPS.
melalui kebijakan moneter. Selain itu,
harga komoditi teh di negara tujuan Baga, Lukman M., Anna Fariyanti, dan Siti
dapat dijadikan pertimbangan untuk Jahroh. 2011. Kewirausahaan dan
memetakan permintaan ekspor kopi Daya Saing Agribisnis.Bogor : IPB
Indonesia di ASEAN. Press.
4. Bagi penelitian selanjutnya, cakupan
kopi dapat diperluas dengan kopi

155
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Baltagi, Badi H. 2011. Econometric Fifth Izzany, Shiraz Fayeza. 2015. Analisis
Edition. New York : Springer. Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke
Pasar ASEAN dan Faktor-faktor
Blanchard, Olivier and Johnson, David R. yang mempengaruhi dalam skema
2012. Macroeconomics Sixth CEPT-AFTA [skripsi]. Bogor :
Edition. New Jersey: Prentice Institut Pertanian Bogor.
Hall.
Kementerian Perdagangan Republik
Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis Indonesia. 2011. Kajian Kebijakan
Ekonometrika Data Panel. Pengembangan Diversifikasi
Jakarta : Mitra Wacana Media. Pasar dan Produk Ekspor. Jakarta
: Kemendagri.
Ekananda, Mahyus. 2015. Perdagangan
Internasional. Jakarta : Erlangga. Krugman, Paul R. dan Obstfeld, Maurice.
1991. Ekonomi Internasional Teori
Greene, William H. 2012. Econometric dan Kebijakan. 2nd edition. (Faisal
Analysis Seventh Edition. New H. Basri, trans). Jakarta : Raja
York : Pearson. Grafindo Persada.

Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Muzendi, Agustina S. Mori. 2014. Integrasi


Internasional dan Globalisasi Pasar dan Dampak Kebijakan Non
Ekonomi (2nd ed). Jakarta : Tarif terhadap Permintaan Ekspor
Ghalia Indonesia. dan Daya Saing Kopi Indonesia di
Pasar Internasional [Tesis]. Bogor
Hussien, Hassen Beshir. (2015). : Instititut Pertanian Bogor.
Determinants of Coffee Export
Supply in Ethiopia: Error Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Correction Modeling Approach. Indonesia Nomor : 10/M-
Journal of Economics and DAG/PER/5/2011 tentang
Sustainable Development, 6 (5), Perubahan atas Peraturan Menteri
31-37. Perdagangan Nomor : 41/M-
DAG/PER/9/2009 tentang
Hill, R. Carter, William E. Griffiths, dan Ketentuan Ekspor Kopi.
Guay C. Lim. 2011. Principles of
Econometrics Fourth Edition. Pindyck, Robert S. dan Rubinfeld, Daniel
USA : John Wiley & Sons. L. 1998. Microeconomics Eight
Edition. New Jersey : Prentice
International Coffee Organization. 2015. Hall.
Historical Data on the Global
Coffee Trade. 17 desember 2015. Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi : Panduan
http://www.ico.org/new_historica Budi Daya dan Pengolahan Kopi
l.asp Arabika dan Robusta. Jember :
Penebar Swadaya
International Coffee Organization. (27
Februari 2014). Coffee Salvatore, Dominick. 1995. International
Consumption in East and Economic Fifth Edition. New
Southeast Asia : 1990 – 2012. Jersey : Prentice Hall
International Coffee Council
112th Session.

156
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No. 2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Sihono, Teguh. 2009. Dampak Krisis
Finansial Amerika Serikat
Terhadap Perekonomian Asia.
Krisis Finansial Amerika Serikat
dan Perekonomian Asia, 6(1), 1-
20.

Tambunan, Tulus. 2011. Perekonomian


Indonesia : Kajian Teoretis dan
Analisis Empiris. Bogor : Ghalia
Indonesia.

United Nation Commodity Trade. 2016.


International Trade Statistics
Database. 10 maret 2016.
http://www.comtrade.un.org/data/

Waheed, Abdul and Abbas, Shujaat.


(2015). Potential Export Markets
for Bahrain: A Panel Data
Analysis. International Journal
of Trade, Economics and
Finance, 6 (3), 165-169.

Widayanti, Sri, S. M. Kiptiyah, dan M.


Iksan Semaoen. (2009). Analisis
Ekspor Kopi Indonesia. Wacana,
12 (1), 192-203.

Winantyo, R., R.D. Saputra, S.Fitriani, R.


Morena, A. Kosotali, G. Saichu,
U.R. Sholihah, A.Rachmanto, D.
Gandara. 2008. Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
Memperkuat Sinergi ASEAN Di
Tengah Kompetisi Global.
Jakarta : Bank Indonesia.
.

157

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai