AL QUR’AN
Al Quran artinya bacaan. Al Quran adalah
wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW secara lafaz (lisan),
makna, dan gaya bahasa (ushlub), yang
termaktub dalam mushaf yang dinukil
darinya secara mutawatir.
Al Quran = bacaan (S.12:2), Al Kitab =
tulisan (S.18:1), Al Furqan = pembeda
(S.25:1), Adz Dzikr = peringatan ( S.15:9)
ISI POKOK
Keimanan dan keyakinan,
Pokok aturan hukum,
Pokok aturan tingkah laku dan nilai etika,
Petunjuk tentang tanda-tanda alam,
sebagai eksistensi dan kekuasaan Allah,
Kisah Nabi dan Rasul terdahulu dan
Informasi tentang alam ghaib.
HADITS
Hadits menurut bahasa yaitu cara,
jalan, kebiasaan dan tradisi.
Hadits adalah sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat
atau tab’in, baik berupa perkataan,
perbuatan, pernyataan (taqrir) maupun
sifat dan keadaannya.
KEDUDKAN
Asas perundang-undangan kedua
setelah Al Quran
Hadits bersifat menegaskan yang umum
dan khusus, memberikan penjelasan
secara operasional serta menegaskan
dan mengoperasionalkan aturan dalam
Al Quran.
MACAM-2
Dilihat dari segi bentuk:
Qauliyah, yaitu hadits yang berupa
ucapan Nabi
Fi’liyah, yaitu hadits yang berbentuk
perbuatan Nabi
Taqririyah, yaitu hadits yang berupa
keputusan Nabi atau sahabat.
MACAM-2
Dilihat dari jumlah periwayatnya
Mutawatir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya.
Masyhur, yaitu hadits yang perawi lapis
pertamanya beberapa orang sahabat atau lapis
keduanya beberapa orang tabi’in.
Ahad, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
seseorang atau lebih tetapi tidak cukup terdapat
padanya sebab-sebab yang menjadikannya ke
tingkat Masyhur.
MACAM-2
Dilihat dari segi kualitasnya
Shahih ialah hadits yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil, hapalannya sempurna
(dhabith), bersambung sanadnya, tidak
terdapat padanya keganjilan (syadz) dan tidak
cacat (‘illah).
Hasan ialah hadits yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil, hapalannya kurang sempurna,
bersambung sanadnya, tidak terdapat padanya
keganjilan dan tidak terdapat cacat
MACAM-2
Dilihat dari segi kualitasnya
Dha’if ialah hadits yang kehilangan
salah satu dari syarat-syarat hadits
Shahih atau hadits Hasan
Maudhu’ ialah hadits palsu; yaitu hadis
dibuat-buat oleh seseorang dan
dikatakan sebagai sabda atau perbuatan
Nabi SAW.
MACAM-2
Dilihat dari segi siapa yang berperan
dalam berbuat atau bersabda :
Marfu’ yaitu hadits yang disandarkan
kepada Nabi SAW
Mauquf yaitu hadist yang disandarkan
kepada sahabat
Maqthu’ yaitu hadits disandarkan
kepada tabi’in.
IJTIHAD
Ijtihad menurut bahasa yaitu
mengerjakan sesuatu dengan segala
kesungguhan.
Ijtihad ialah mengerahkan segala
potensi dan kemampuan semaksimal
mungkin untuk menetapkan hukum-
hukum syari’ah.
BENTUK
Ijma’ adalah kesepakatan ulama di suatu
negeri atas sesuatu yang disepakati.
Qiyas adalah menetapkan hukum sesuatu yang
belum ditetapkan dengan hukum sesuatu yang
telah ditetapkan dalam Al Quran dan Al
Sunah karena adanya kesamaan alasan/’illat.
Istihsan adalah menetapkan suatu hukum
karena didasarkan pada asas kebaikan
menurut masyarakat setempat.
BENTUK
Mashlahah Mursalah adalah menetapkan
hukum atas dasar manfaat bagi masyarakat.
Saddudz-Dzari’ah adalah menetapkan hukum
atas dasar kehilangan kemudorotan bagi
seseorang atau segolongan orang.
Istishab adalah menetapkan hukum atas
hukum yang telah berlaku bagi masyarakat.
‘Urf adalah menetapkan suatu hukum yang
telah menjadi kebiasaan masyarakat.