Contoh Proposal Pendirian Sekolah Dasar Islam
Contoh Proposal Pendirian Sekolah Dasar Islam
PROPOSAL PENDIRIAN
SEKOLAH DASAR ISLAM NUR FIQRI 10 MEI
BAREGBEG
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu desentralisasi atau
otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai dan era globalisasi total yang akan terjadi pada
tahun 2020. Kedua tantangan tersebut merupakan ujian berat yang harus dilalui dan
dipersiapkan oleh seluruh Bangsa Indonesia.Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat
itu terletak pada kualitas SumberDaya Manusia (SDM) Indonesia yang handal dan
berbudaya.Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang
harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.
Karakter bangsa merupakan aspek terpenting karena akan menentukan kemajuan suatu
bangsa. Dan kualitas karakter bangsa ini sangat ditentukan oleh kualitas karakter SDM. Oleh
karena itu, karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Pendidikan
sekolah dasar merupakan dasar pembentukan karakter seseorang. Menurut C.G. Jung,
kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang
bermasalah di masa dewasanya kelak. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Otago
di New Zealand yang meneliti lebih dari 1000 anak-anak selama 23 tahun, membuktikan
bahwa sejak usia 3 tahun seorang anak sudah bisa diprediksi bagaimana karakternya kelak
ketika dewasa. Hasil penelitian ini telah memberikan inspirasi bahwa program pendidikan
karakter harus dimulai sejak usia dini
Masalah serius tengah dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah sistem pendidikan dini
yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan
kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan rasa).Mata pelajaran
yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun (seperti budi pekerti dan agama) ternyata
pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya
sekedar “tahu” ). Padahal, pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan yang melibatkan aspek “ knowledge, feeling , loving , dan acting” .
Pembentukan karakter dapat diibaratkan sebagai pembentukan seseorang menjadi body
builder (binaragawan) yang memerlukan “latihan otot-otot akhlak” secara terus-menerus
agar menjadi kokoh dan kuat.
Selain itu, sistem pendidikan dasar yang terlalu kognitif ini juga terlalu abstrak (tidak
konkrit), dengan proses belajar murid yang pasif, kaku, sehingga proses belajar menjadi
sangat tidak menyenangkan dan penuh beban. Semuanya ini telah “membunuh” karakter anak
menjadi tidak kreatif, tidak percaya diri, tertekan dan stress, serta tidak mencintai belajar,
sehingga sulit membentuk manusia yang lifelong learner dan berkarakter.
Pembentukan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan dan
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, menantang, serta menumbuhkan rasa
keingintahuan anak, sehingga membuat anak betul-betul tercelup dalam ecstasy of learning .
Pada dasarnya, anak yang kualitas karakternya rendah adalah anak yang tingkat
perkembangan emosi-sosialnya rendah, sehingga anak beresiko besar mengalami kesulitan
dalam belajar, berinteraksi sosial, dan tidak mampu mengontrol diri.Maka tidak heran sistem
pendidikan kita menghasilkan kualitas SDM yang kualitas karakternya rendah, yang mungkin
penyebab utama dari terpuruknya Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Thomas
Lickona - seorang profesor pendidikan dari Cortland University - mengungkapkan bahwa ada
sepuluh tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada,
maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran, dan ternyata tanda-
tanda tersebut sangat erat kaitannya dengan kualitas karakter (moral) individu. Tanda-tanda
yang dimaksud adalah : (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) penggunaan
bahasa dan kata-kata yang memburuk, (3) pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak
kekerasan, (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan
seks bebas. (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, (6) menurunnya etos kerja,
(7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, (8) rendahnya rasa tanggung
jawab individu dan warga negara, (9) membudayanya ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa
saling curiga dan kebencian di antara sesama. Jika dicermati, ternyata kesepuluh tanda jaman
tersebut sudah ada di Indonesia.
Mengingat pentingnya penanaman karakter pada pendidikan dasar yang mempunyai
peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya, maka penanaman karakter
yang baik di sekolah dasar merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Reformasi pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar memang sudah sangat
mendesak.Jika jenjang pendidikan dasar sebagai fondasi dari sistem pendidikan yang ada
sekarang ini kuat dan kokoh maka kokoh pulalah pendidikan di jenjang berikutnya.Lemahnya
pendidikan dasar yang kita miliki sekarang inilah yang menjadikan pendidikan kita menjadi
terpuruk jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.Itulah yang menggetarkan hati
kita untuk bersama-sama merancang materi ajar mulai jenjang pra sekolah dan jenjang
sekolah dasar sesuai dengan kebutuhan anak dan harapan masyarakat.
Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan
spiritual).Sekolah dengan model pendidikan seperti ini berorientasi pada pembentukan anak
sebagai manusia yang utuh.Kualitas anak didik menjadi unggul tidak hanya dalam aspek
kognitif, namun juga dalam karakternya. Anak yang unggul dalam karakter akan mampu
menghadapi segala persoalan dan tantangan dalam hidupnya.
2. Tujuan
a. Membentuk manusia secara utuh (holistik) yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek
fisik, emosi, sosial, kreativitas, spiritual dan intelektual peserta didik secara optimal
b. Membentuk manusia yang lifelong learners (pembelajar sejati)
3. Strategi
a. Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu metode yang dapat
meningkatkan motivasi murid karena seluruh dimensi manusia terlibat secara aktif dengan
diberikan materi pelajaran yang konkrit, bermakna, serta relevan dalam konteks
kehidupannya ( student active learning, contextual learning, inquiry-based learning,
integrated learning )
b. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif ( conducive learning community ) sehingga
anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman,
penghargaan, tanpa ancaman, dan memberikan semangat.
c. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis, dan berkesinambungan dengan
melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good .
d. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak, yaitu menerapkan
kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek kecerdasan manusia.
4. Lokasi
SD Islam Nur Fiqri 10 mei menempati gedung Madrasah Diniyah Takmiliyah Nur
Fiqri Baregbeg yang beralamat di dusun. Cipaku RT 03 RW 08 Desa
Sukamaju Kec. Baregbeg Kab. Ciami Phone
(081)222971485 / Email : jenalmustofa537@gmail.com
6. Ekstrakurikuler
BTQ, melukis, Pencaksilat, pramuka, SSB, English Club ataudisesuaikan dengan
kebutuhan murid)
7. Ketenagaan
Pendidik dan tenaga kependidikan SD Islam Nur Fiqri 10 meiBaregbeg merupakan
tenaga yang berkualitas dengan spirit mengajar yang tinggi yang telah mendapatkan
training quantum learning , kecerdasan emosi, komunikasi efektif, student active
learning dan berbagai training yang berkaitan dengan pendidikan usia dini dan pendidikan
dasar.
4. Nama : Supriyadi
TTL : Cilacap, 05 Februari 1987
Status : Belum Menikah
Jabatan : Waka. Sarpras
Guru Tematik Kelas Rendah 1
Pend. : SMA
Alamat : Sarwadadi 04/ 06 Kawunganten
5. Nama : SITI INAYAH, S.Pd
TTL : Cilacap, 13 September 1983
Status : Menikah
Jabatan : Waka. Humas
Guru BK dan Neuroscience
Pend. : S.1 MIPA IKIP PGRI Bojonegoro
Alamat : Sarwadadi RT 04/06
1. Visi
“ Membentuk manusia secara utuh
(Komprehensif) yang sehat,cerdas, ceria,
berkarakter dan religiusserta
mengembangkan kecerdasan majemuk
secara optimal.”
2. Misi
a. Mendidik anak secara komprehensif dan mengelola bakat anaksecara intensif serta
mengaktualisasikan secara proporsionalberdasarkan kecerdasan majemuk yaitu (kecerdasan
linguistik (bahasa), kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan
gerak tubuh, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan
kecerdasan naturalis, dan kecerdasan spiritual)
b. Membentuk anak mengenal Islam dan menjadikannya falsafah hidupserta mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal
mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya dan sangat
menentukan keberhasilan seseorang di kemudian hari. Pendidikan yang tidak tepat pada
pendidikan dasarakan berujung kegagalan anak. Beberapa hasil penelitian telah membuktikan
hal tersebut.
Menurut Sue Bredekamp et. al (1992), banyak praktek-praktek pendidikan yang salah yang
dilakukan pada anak-anak usia dini (usia TK dan SD), sehingga gagal menghasilkan peserta
didik yang dapat berpikir kritis dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam
kehidupan.
Hasil studi Howard (1980) menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan sistem
pendidikan yang salah, skor kreativitasnya akan menurun sebanyak 90% antara usia 5 sampai
7 tahun. Apabila sistem pendidikan tidak mendukung berkembangnya kreativitas, maka
penurunan ini akan berlanjut ketika mereka mencapai usia 40 tahun, sehingga sebagian besar
mereka hanya mempunyai tingkat kreativitas kira-kira 2% dari tingkat kreativitas masa
kanak-kanak yang penuh dengan imajinasi.
Hasil riset otak mutakhir membenarkan pendapat tentang pentingnya periode dini usia
sebagai masa membangun fondasi manusia pecinta belajar. Dalam bukunya “G ive Me A
Child Until He Is Seven ”, Brierley (1994) mengemukakan “ Evidence from brain studies …
demonstrate the young brain's potential, flexibility and resilience highlight the crucial the
crucial importance of the preschool and early school years. What is known lends support for
more and better opportunities for children in these vital years of life from birth to about 8.”
Pilar karakter ini dilengkapi dengan K4 yaitu Kebersihan, Kerapihan, Keamanan dan
Kesehatan.Setiap tema pilar diterapkan selama 2 minggu secara bergantian.
2. Kurikulum SD Islam Nur Fiqri 10 mei
Kurikulum yang digunakan SD Islam Terpadu Nur fiqri 10 meiadalah “Kurikulum
Holistik Berbasis Karakter ” yaitu kurikulum terpadu yang “menyentuh” semua aspek
kebutuhan anak. Sebuah kurikulum yang terkait, tidak terkotak-kotak dan dapat
merefleksikan dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema-tema yang menarik dan
kontekstual. Bidang-bidang pengembangan yang ada di SD yang dikembangkan dalam
konsep pendidikan kecakapan hidup yang terkait dengan pendidikan personal dan sosial,
pengembangan berpikir/kognitif, pengembangan karakter dan pengembangan persepsi
motorik juga dapat teranyam dengan baik apabila materi ajarnya dirancang melalui
pembelajaran yang terpadu dan menyeluruh (Holistik).
Pembelajaran holistik terjadi apabila kurikulum dapat menampilkan tema yang
mendorong terjadinya eksplorasi atau kejadian-kejadian secara autentik dan alamiah. Dengan
munculnya tema atau kejadian yang alami ini akan terjadi suatu proses pembelajaran yang
bermakna dan materi yang dirancang akan saling terkait dengan berbagai bidang
pengembangan yang ada dalam kurikulum.
Pembelajaran holistik berlandaskan pada pendekatan inquirydimana anak dilibatkan
dalam merencanakan, bereksplorasi dan berbagi gagasan. Anak-anak didorong untuk
berkolaborasi bersama teman-temannya dan belajar dengan “ cara” mereka sendiri. Anak-
anak diberdayakan sebagai si pembelajar dan mampu mengejar kebutuhan belajar mereka
melalui tema-tema yang dirancang.
Sebuah pembelajaran yang holistik hanya dapat dilakukan dengan baik apabila
pembelajaran yang akan dilakukan alami-natural-nyata-dekat dengan diri anak, dan guru-
guru yang melaksanakannya memiliki pemahaman konsep pembelajaran terpadu dengan
baik. Selain itu juga dibutuhkan kreativitas dan bahan-bahan/sumber yang kaya serta
pengalaman guru dalam berlatih membuat model-model yang tematis juga sangat
menentukan kebermaknaan pembelajaran.
Kurikulum ini mengacu pada metode pendidikan yang berdasarkan riset-riset terbaru
telah terbukti efektif.
Developmentally Appropriate Practices (DAP)
Student Active Learning
Multiple Intelligences
Contextual Learning
Joyful Learning
Kurikulum ini ditujukan untuk membentuk kualitas karakter yang mencirikan seorang
pembelajar sejati ( lifelong learner ), yaitu:
Selalu ingin tahu dan bertanya ( inquirer )
Berpikir kritis dan kreatif ( critical and creative thinkers )
Berpengetahuan luas ( knowledgeable )
Komunikator yang efektif ( effective communicator )
Berani mengambil resiko ( risk taker )
2 Muatan Lokal
a. Bahasa Inggris 1 jp 2 jp 2 jp
b. Bahasa arab 1 jp 2 jp 2 jp
c. Bahasa Jawa 1 jp 2 jp
3. Sentra-Sentra
Sentra merupakan pusat kegiatan yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk
mendukung kegiatan-kegiatan di dalamnya.Sentra digunakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Selain itu, juga disediakan waktu untuk kegiatan sentra bebas dimana setiap
anak dapat memilih sentra yang akan digunakannya. Saat ini sentra yang tersedia di dalam
maupun di luar kelas adalah:
Sentra Membaca ( Reading Corner )
Sentra Rancang Bangun ( Blocks Corner )
Sentra Ibadah ( Praying Corner )
Sentra Seni ( Art Corner )
Sentra Matematika ( Math Corner )
Sentra Ternak dan Kebun
Sentra Imajinasi
4. Evaluasi Belajar
Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan memadukan berbagai macam
system. Evaluasi dilakukan bukan hanya untuk mengukur hasil akhir belajar, namun juga
menilai proses belajar yang terjadi serta monitoring perkembangan karakter. Evaluasi
terutama ditujukan untuk perencanaan kegiatan belajar berikutnya dan memantau
perkembangan kompetensi dan karakter yang dimiliki anak. Adapun perangkat-perangkat
dari sistem ini adalah:
a. Tugas mandiri Tulis / Evaluasi kegiatan belajar harian
b. Tugas mandiri Lesan / Evaluasi kegiatan belajar harian
c. project
d. Performance
e. Kumpulan hasil karya anak
Setiap anak memiliki buku khusus Agenda yang berfungsi untuk mencatat semua
pengalaman belajar anak, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Catatan
dilakukan sendiri oleh anak sebagai refleksi pribadi dari proses belajar yang dilakukannya.
Catatan atau komentar dapat juga diberikan oleh guru ataupun orang tua.
Buku Agenda ini khusus merupakan catatan proses belajar anak, dan bukan catatan
tentang perilaku khusus anak atau permasalahan yang sedang dihadapinya. Jika ada hal-hal
khusus yang ingin dibicarakan oleh orang tua dan guru, maka dapat dilakukan melalui surat
tertutup atau pembicaraan pribadi di luar jam sekolah.
E. PEMBIAYAAN
F. KEMITRAAN
Kemitraan SD Islam Bustan El Firdaus, meliputi :
1. IHF (Indonesia Heritage Foundation)
2. PGRI
3. KORPRI
4. IPKI (IKatan Pendidik Karakter Indonesia) wilayah Jawa Barat
5. Dinas Dikpora Baregbeg
6. Gerakan Pramuka (Kwartir Cabang Ciamis).
G. PENUTUP
Demikian proposal kami buat sebagai bahan acuan
penyelenggaraan SD Islam Nur Fikri 10 mei. Atas perhatian dan
kebijaksanaannya kami segenap penyelenggara mengucapkan terima kasih.
JENAL MUSTOFA,SIP