Anda di halaman 1dari 16

BUPATI LAMANDAU

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU


NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA BATU SELIPI


DI KABUPATEN LAMANDAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan publik


kepada masyarakat dan mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat, maka perlu meningkatkan
status desa Desa Persiapan Batu Selipi menjadi Desa
definitif;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Pembentukan Desa Batu Selipi di
Kabupaten Lamandau;

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten
Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau,
Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau,
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur Di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5657);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negera
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang


Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1 : 50.000 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012
tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1252);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016


tentang Pedoman Penetapan Dan Penegasan Batas
Desa (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2016
Nomor 1038); (ditambah sesuai dengan hasil evaluasi)

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017


tentang Penataan Desa (Berita Negara Republik
indonesia Tahun 2017 Nomor 155);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 141 Tahun


2017 tentang Penegasan Batas Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 79);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 5


Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Bulik
Timur, Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Sematu
Jaya, Kecamatan Belantikan Raya Dan Kecamatan
Batang Kawa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau
Tahun 2005 Nomor 05 Seri D);

Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 4


Tahun 2009 tentang Pembentukan, Penghapusan Dan
Penggabungan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lamandau Tahun 2009 Nomor 39 Seri D). dihapus
sesuai dengan hasil evaluasi

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
dan
BUPATI LAMANDAU

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA


BATU SELIPI DI KABUPATEN LAMANDAU

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:


1. Kabupaten adalah Kabupaten Lamandau.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Lamandau.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau, yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
6. Kecamatan adalah Kecamatan Kecamatan Belantikan Raya
Desa adalah Desa Batu Selipi (sesuai dengan hasil evaluasi)
kesatuanmasyarakathukum yang memilikibatas-bataswilayah yang
berwenanguntukmengaturdanmenguruskepentinganmasyarakatsetempatb
erdasarkanusuldanadatistiadatsetempat yang
diakuidalamsistemPemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia yang
berada di Daerah KabupatenLamandau.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah
lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan
Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Desa.
10. Pembentukan Desa adalah tindakan mengadakan desa baru diluar wilayah
desa-desa yang telah ada.
11. PNS adalah Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Lamandau.
12. Penjabat yang selanjutnya disingkat Pj adalah Pejabat Kepala Desa yang
diangkat oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lamandau yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati
melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sampai dilantiknya Kepala Desa hasil
pemilihan langsung
(Permendagri Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa)
13. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa Batu Selipi yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan
rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah (sumber dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa)
15. Perangkat Desa Adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat
desa, dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan
kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksanaan teknis dan unsur
kewilayahan.
16. RT adalah Rukun Tetangga.
17. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD
adalahAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau
yang merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan
dengan Peraturan Daerah
(angka 13,14,15 dan 17 ditambah sesuai dengan hasil evaluasi)

BAB II
PEMBENTUKAN, LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Batu Selipi di Kabupaten
Lamandau.
(2) Pembentukan Desa Batu Selipi merupakan pemekaran Desa Bayat
Kecamatan Belantikan Raya.
Pasal 3

Luas wilayah Desa Batu Selipi adalah 683,04 Ha (682 Ha….. sesuai Perbub
Batas Desa Bayat dengan Desa Batu Selipi) dan terdiri dari 6 RT dengan
jumlah 1.148 Jiwa dan 367 KK
(ditambah sesuai hasil evaluasi)
Sesuai dengan lampiran Perbub Bupati Nomor 65 Tahun 2020
tentang Peta Batas Desa Bayat Kecamatan Belantikan Raya Dan
Desa Persiapan Batu Selipi Kecamatan Belantikan Raya
Kabupaten Lamandau

Pasal 4

(1) Luas Desa Bayat adalah …………..


(2) Dengan terbentuknya Desa Batu Selipi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, maka luas wilayah Desa Bayat berkurang oleh wilayah Desa Batu Selipi
sehingga menjadi……………...
( ditambah sesuai hasil evaluasi)

Pasal 5

Batas wilayah Desa Batu selipi adalah sebagai berikut:


a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bayat;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bayat;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bayat; dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bayat.

Pasal 6

Batas wilayah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, digambarkan


dalam peta sebagaimana terdapat dalam Peraturan Bupati Lamandau
Nomor 65 Tahun 2020 tentang Peta Batas Desa Bayat Kecamatan
Belantikan Raya Dan Desa Persiapan Batu Selipi Kecamatan Belantikan
Raya Kabupaten Lamandau sebagaimana terdapat dalam Lampiran
Peraturan Daerah ini yang merupakan bagian satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dari Peraturan Daerah ini.
(ditambah dan dihapus sesuai dengan hasil evaluasi)

BAB III
KEWENANGAN DESA
Pasal 7
Kewenangan Desa yang baru dibentuk sebagaimana dimaksud pada Pasal 2,
mencakup seluruh kewenangan dibidang pemerintahan desa dan pelayanan
pada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB IV
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DESA
Pasal 8

Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD.

Pasal 9

(1) Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, terdiri dari Kepala
Desa dan Perangkat Desa.
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari Sekretaris
Desa dan Perangkat Desa lainnya.
(3) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri atas:
a. Sekretariat desa;
b. Pelaksana teknis lapangan; dan
c. Unsurkewilayahan.
(sesuai dengan hasil evaluasi huruf c unsur kewilayahan
dipertimbangkan apa perlu tidaknya dicantumkan dalam Perda ini)
(4) Jumlah Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disesuaikan
dengan kebutuhandankondisisosialbudayamasyarakatsetempat tingkat
perkembangan desa.
(sesuai dengan hasil evaluasi dengan dasar Permendagri Nomor 84
Tahun 2015 Pasal 11 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa)
(5) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

BAB V
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
YANG BARU DIBENTUK

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA


PADA SAAT PERALIHAN
Pasal 10

(1) Penyelenggaraan pemerintahan desa pada saat peralihan dilaksanakan


oleh Pj. Kepala Desa yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Bupati. sampai
dengan ditetapkannya Kepala Desa definitif.
(2) Penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud ayat (1),
yaitu untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatur dalam Pasal 11
ayat (3).
(3) Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan desa pada
masa peralihan sebagaimana dimaksud ayat (1), Pj. Kepala Desa,
dibantu oleh Perangkat Desa yang sudah ada yaitu perangkat desa
Persiapan Batu Selipi yang masih aktif melaksanakan tugas sebagai
perangkat desa sampai adanya pergantian dan penunjukan kembali
perangkat desa baru oleh Pj. Kepala Desa.
(4) Perangkat desa yang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(3), tetap medapatkan hak-hak keuangannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(diubah sesuai dengan hasil evaluasi harus dibuat kan BAB dan pasal
terkait dengan saat peralihan masa penyelenggaraan pemerintahan dari
persiapan ke definitif)

BAB VI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA YANG
BARU DIBENTUK
Pasal 11

(1) Untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan


kepada masyarakat pada Desa yang baru dibentuk, maka setelah
ditetapkannya Peraturan Daerah ini, paling lambat 1 (satu) bulan Bupati
menetapkan Penjabat Kepala Desa yang berasal dari PNS kabupaten paling
sedikit harus memahami bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan
melalui Keputusan Bupati.
(sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur)
Untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
kepada masyarakat pada Desa yang baru dibentuk, maka
setelahditetapkannyaPeraturanDaerahini, palinglambat 1 (satu)
bulanBupati menetapkanPenjabat (Pj)KepalaDesa yang berasal dari PNS
Kecamatan atas usul dari Camat.
(2) Apabila PNS yang diusulkan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah ditetapkannya
Peraturan Daerah ini.
(dihapus sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) Permendagri Nomor 1 Tahun
2017 tentang Penataan Desa)
(2) Masa Jabatan Pejabat (Pj) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), adalah paling lama 1 (satu) tahun dan dalam waktu paling lama
3 (tiga) bulan melaksanakan tugas sebagai berikut :
Masa jabatanPenjabat (Pj)KepalaDesasebagaimanadimaksud pada ayat
(1), adalah paling lama 1 (satu) tahundengan tugas sebagaiberikut :
a. Menyelenggarakan pemerintahan desa;
b. Membentuk struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa;
c. Mengangkat perangkat desa;
d. Memfasilitasi pengisian anggota BPD;
e. Membentuk lembaga adat dan pembentukan lembaga
kemasyarakatan lainnya; dan
f. Memfasilitasi pemilihan Kepala Desa serentak.
(sesuai dengan hasil evaluasi disesuaikan dengan Pasal 75 ayat (7)
Permendagri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penataan Desa)

g. Mempersiapkanpembentukan BPD
sesuaiketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku;
h. memfasilitasi pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa bersama-
sama dengan BPD; dan
i. melaporkan hasil pemilihan Kepala Desa terpilih kepada Bupati dan
tembusan disampaikan kepada Camat.
j. Masa jabatan Penjabat (Pj)KepalaDesa akan berakhir apabila telah
terpilih Kepala Desa definitif yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati.

Pasal11 12

(1) BPD yang baru, dibentuk sesuai dengan peraturan perudangan yang
berlaku paling lambat 1 (satu) bulan setelah peresmian desa bersamaan
dengan pelantikan Penjabat (Pj) Kepala Desa oleh Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk.
(sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur)
BPD yang baru dibentuk sesuai dengan peraturan perudangan yang
berlaku paling lambat 1 (satu) bulan setelah peresmian desa.
(2) Penetapan dan pengisian Anggota BPD dilakukan dengan cara
musyawarah/mufakat berdasarkan pada :
a. Jumlah penduduk sampai dengan 1.500 jiwa, 5 orang
anggota;
b. Jumlah penduduk diatas/lebih dari 1.500 jiwa, 7 orang
anggota.
(3) Susunan keanggotaan BPD terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan
Anggota.

Pasal 12 13

Peresmian Desa dan pelantikan Penjabat (Pj) Kepala Desa dilakukan oleh
Bupati paling lambat 3 (tiga) bulan setelah ditetapkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 13 14

Untuk kelengkapan Perangkat Pemerintah Desa yang baru, dibentuk


Sekretariat Desa yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VIVII
PEMBIAYAAN PENDANAAN
(diubah sesuai hasil pasilitasi)
Pasal 14 15

Untuk menunjang keuangan dan pembiayaan dalam penyelenggaraan


Pemerintahan di Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 2, Pemerintahan
Kabupaten Lamandau memberikan dana penunjang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku yang bersumber dari APBD Kabupaten
Lamandau yang diterima pada setiap Tahun Anggaran.
BAB VIIVIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15 16

Masa transisi berlaku sejak peresmian desa bersamaan dengan pelantikan


Penjabat Kepala Desa oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk sampai
dengan dilantiknya Kepala Desa definitif.
(sesuai dengan hasil evaluasi)
Masa transisi waktu paling lambat Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dibentuk setelah waktu 1 (satu) tahun Pj. Kepala Desa.

BAB VIIIIX
PENUTUP
Pasal 16 17

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lamandau.

Ditetapkan diNanga Bulik


pada tanggal

BUPATI LAMANDAU,

HENDRA LESMANA

Diundangkan di Nanga Bulik


pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU,


M.IRWANSYAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
TAHUN 2021 NOMOR

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPTEN LAMANDAU
NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

PEMBENTUKKAN DESA BATU SELIPI


DI KABUPATEN LAMANDAU

I. UMUM

Pembentukan desa merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan


publik kepada masyarakat dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Mengingat desa
merupakan ujung tombak membantu pemerintah daerah dalam melayani dan
mengayomi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Lamandau ini,
Peran desa sangat besar dalam mempermudah akses pelayanan kepada
masyarakat di pelosok pedalaman Kabupaten Lamandau. Sehingga perlu
adanya pembetukan desa baru di wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan
Belantikan Raya, Adapun desa yang akan dibentuk tersebut adalah Desa Batu
Selipi di Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandau.

Sebelum desa ini definitif menjadi desa, pemerintah daerah telah melakukan
pembinaan terhadap desa Persiapan Batu Selipi dengan menunjuk perangkat
sementara pada desa tersebut dan melakukan kegiatan yang menunjang,
diantaranya pembersihan lahan desa, rapat desa, melibatkan desa binaan
dalam acara rapat yang dilakukan kecamatan termasuk kegiatan lainnya
seuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup:
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul
desa;
b. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten
yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
c. tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Perintah Kabupaten; dan
d. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-
undangan diserahkan kepada desa.
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal11
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU


TAHUN 2021 NOMOR
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR TAHUN 2021
TANGGAL
TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATU SELIPI DI KABUPATEN LAMANDAU

Diundangkan di Nanga Bulik Ditetapkan di Nanga Bulik


pada tanggal pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, BUPATI LAMANDAU,

M. IRWANSYAH HENDRA LESMANA

Anda mungkin juga menyukai