Anda di halaman 1dari 8

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH


NOMOR 188.44/ /2020

TENTANG

EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU


TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATU SELIPI DI KABUPATEN LAMANDAU
DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
TENTANG PEMBENTUKAN DESA LIKU MULYA SAKTI
DI KABUPATEN LAMANDAU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten


Lamandau Tentang Pembentukan Desa Batu Selipi di
Kabupaten Lamandau dan Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Lamandau Tentang Pembentukan
Desa Liku Mulya Sakti Di Kabupaten Lamandau perlu
dievaluasi agar tidak bertentangan dengan kepentingan
umum, peraturan perundangan-undangan dan
peraturan daerah lainnya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimasud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Gubenur Kalimantan Tengah tentang
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten
Lamandau Tentang Pembentukan Desa Batu Selipi di
Kabupaten Lamandau dan Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Lamandau Tentang Pembentukan
Desa Liku Mulya Sakti di Kabupaten Lamandau;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang


Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun
1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I
Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia NOmor 1284),
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten
Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau,
Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau,
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4180);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negera
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negera Republik
Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negera
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 5234)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negera Republik
Indonesia Nomor 6398);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negera Republik Indonesia Nomor 5667);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negera Republik
Indonesia Nomor 5495);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negera
Republik Indonesia Nomor 6206);
9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta padaq
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1 : 50.000 (Lembaran
Negera Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012
tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah (Berita
Negera Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1252);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negera Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016
tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa
sebagai pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan
Penegasan Batas Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017
tentang Penataan Desa (Berita Negera Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 155);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 141 Tahun
2017 tentang Penegasan Batas Daerah (Berita Negera
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 79);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 5
Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Bulik
Timur, Kecamatan Menthobi raya, Kecamatan Sematu
Jaya, Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan
Batang Kawa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau
Tahun 2005 Nomor 05 Seri D);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pembentukan, Penghapusan dan
penggabungan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lamandau Tahun 2009 Nomor 39 Seri D);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11
Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lamandau Tahun 2015 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 177);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 1
Tahun 2018 tentang Pemebentukan Produk Hukum
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau
Tahun 2018 Nomor 170, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lamandau Nomor 217);
19. Peraturan Bupati Kabupaten Lamandau Nomor 65
Tahun 2020 tentang Peta Batas Kecamatan Belantikan
Raya Dengan Desa Persiapan Batu Selipi Kecamatan
Belantikan Raya Kabupaten Lamandau.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten


Lamandau Tentang Pembentukan Desa Batu Selipi di
Kabupaten Lamandau dan Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten Lamandau Tentang Pembentukan Desa Liku
Mulya Sakti Di Kabupaten Lamandau adalah sebagai
berikut:
KESATU : Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau tentang
tentang Pembentukan Desa Liku Mulya Sakti tidak dapat
diproses karena melewati batas dengan Kabupaten
Sukamara sebagaimana ditegaskan oleh Gubernur
Kalimantan Tengah melalui surat tanggal 30 Desember 2011
Nomor 136/1477/Adpum tahun 2011 tentang Penegasan
Batas daerah, dan sampai saat ini Peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang tata batas Kabupaten Lamandau dan
Kabupaten Sukamara belum terbit.
KEDUA : Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Tentang
Pembentukan Desa Batu Selipi Di Kabupaten Lamandau
Dapat Dilanjutkan Prosesnya Karena Masih Di Dalam
Wilayah Kabupaten Lamandau dan hasil evaluasi
sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Bupati bersama DPRD supaya segera melakukan


penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Tentang
Pembentukan Desa Batu Selipi Di Kabupaten Lamandau
berdasarkan hasil evaluasi tersebut paling lambat 7 (tujuh)
hari terhitung sejak diterimanya Keputusan ini.
KEEMPAT : Dalam hal Bupati bersama DPRD tidak menindaklanjuti
hasil evaluasi dan tetap menetapkan Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Lamandau Tentang Pembentukan Desa
Batu Selipi Di Kabupaten Lamandau menjadi Peraturan
Daerah akan dilakukan pembatalan oleh Gubernur.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Palangka Raya


pada tanggal

Plt. GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

HABIB ISMAIL BIN YAHYA

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Menteri Dalam Negeri.
2. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
3. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Masing-masing yang bersangkutan
LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 188.44/ /2020
TANGGAL

HASIL EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN


LAMANDAU TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATU SELIPI DI
KABUPATEN LAMANDAU

A. Batang Tubuh
1. Mengingat perlu ditambahkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45
Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa
sebagai pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun
2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa.
2. Pada BAB I KETENTUAN UMUM perlu ditambahkan definisi dari Kepala
Desa, Perangkat Desa, Penjabat (Pj) Kepala Desa, dan APBD.
3. Pada BAB II PEMBENTUKAN, LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
a) Pasal 3 perlu untuk dimasukkan jumlah jiwa dan jumlah kepala
keluarga (KK) untuk wilayah Desa Batu Selipi.
b) Pasal 4 perlu disebutkan luas Desa Bayat sebagai Desa Induk dari
Desa Persiapan Batu Selipi baik sebelum maupun sesudah
dimekarkan.
c) Pasal 6 perlu menyebutkan Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2020
tentang Peta Batas Desa Bayat dengan Desa Persiapan Batu Selipi,
berhubung Peraturan Bupati sudah ada.
4. Pada BAB IV PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DESA
a) Pasal 9 ayat (3), bahwa Perangkat Desa lainnya terdiri atas Sekretariat
desa, pelaksana teknis, dan pelaksana kewilayahan sebagaimana
diatur dalam Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 Pasal 4 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Dalam hal
Pelaksana Kewilayahan, dimana dalam Permendagri dimaksud
dilaksanakan oleh Kepala Dusun atau sebutan lainnya, agar dapat
dipertimbangkan perlu tidaknya pelaksana kewilayahan tersebut
perlu dicantumkan dalam Peraturan Daerah.
b) Pasal 9 ayat (4), bahwa susunan organisasi Pemerintah Desa agar
disesuaikan dengan tingkat perkembangan desa, sebagaimana diatur
dalam Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 Pasal 11 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.
5. Pada BAB V PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA YANG BARU
DIBENTUK direkomendasikan untuk dirubah menjadi BAB V
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA PADA SAAT PERALIHAN,
dimana dalam bab tersebut juga perlu dijabarkan penegasan untuk
status Perangkat Desa Persiapan setelah desa menjadi definitif dengan
tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Pada BAB V PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA YANG BARU
DIBENTUK
a) Pasal 10 ayat 1 seharusnya untuk melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat pada Desa yang
baru dibentuk, maka setelah ditetapkannya Peraturan Daerah ini,
paling lambat 1 (satu) bulan Bupati menetapkan Penjabat Kepala
Desa yang berasal dari PNS Kabupaten paling sedikit harus memahami
bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan melalui Keputusan
Bupati.
b) Pasal 10 ayat 3 pada kalimat “Masa Jabatan Penjabat (Pj) Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah paling lama 1 (satu)
tahun”, agar ditambahkan kalimat “dan dalam waktu paling lama 3
(tiga) bulan setelah dilantik melaksanakan tugas sebagai berikut :
………. (dst sebagaimana pasal 75 ayat 7 pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penataan Desa).
c) Pasal 11 ayat 1 ditambah tanda (,) dan kalimat menjadi BPD yang
baru, dibentuk sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
paling lambat 1 (satu) bulan setelah peresmian desa bersamaan
dengan pelantikan Penjabat Kepala Desa oleh Bupati atau pejabat
yang ditunjuk.
7. BAB VII Ketentuan Peralihan
Apabila itu menjelaskan masa transisi maka berbunyi Masa transisi
berlaku sejak peresmian desa bersamaan dengan pelantikan Penjabat
Kepala Desa oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk sampai dengan
dilantiknya Kepala Desa definitif.
B. Lampiran
Peta Rancangan Peraturan Daerah harus menyesuaikan dengan peta dalam
Peraturan Bupati Peraturan Bupati Kabupaten Lamandau Nomor 65 Tahun
2020 tentang Peta Batas Kecamatan Belantikan Raya Dengan Desa
Persiapan Batu Selipi Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandau.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 188.44/ /2020
TANGGAL

SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN SEKRETARIAT TIM PENEGASAN


BATAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

JABATAN DALAM
NO N A M A/JABATAN POKOK SEKRETARIAT
1 2 3
1. Kepala Sub Bagian Administrasi Wilayah Kepala Sekretariat
Pemerintahan dan Pertanahan pada Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah.
2. Kepala Sub Bagian Litigasi pada Biro Hukum Petugas
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Administrasi
3. Yosef Advent Pratama Dau, S.Kom. Pelaksana Petugas
pada Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Administrasi
Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Rizali Hadi. Pelaksana pada Biro Pemerintahan Petugas
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Administrasi
5. Isda Hardini, ST. Pelaksana pada Biro Petugas
Pemerintahan Setda Provinsi Kalimantan Tengah. Administrasi
6. Karim. Pelaksana pada Biro Pemerintahan Petugas Lapangan
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
7. Arip Dwi Priyanto, ST. Pelaksana pada Biro Petugas Lapangan
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah.
8. Julio Ricunatama, ST. Pelaksana pada Biro Petugas Lapangan
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

SUGIANTO SABRAN

Anda mungkin juga menyukai