Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 53

Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

GROWTH OF LEAF CUTTING OF MALAY APPLE (Syzygium malaccense (L.)


MERR & PERRY) WITH COCONUT WATER TREATMENT

PERTUMBUHAN STEK DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L.)


Merr & Perry) DENGAN PERLAKUAN AIR KELAPA

Siti Fatonah1a, Rama Yani 2

1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universits Riau
aKoresponden : Siti Fatonah; Email : fath0104@gmail.com

(Diterima: 09-01-2023; Ditelaah: 10-01-2023; Disetujui: 15-03-2023)

ABSTRACT

Malay apple (Syzygium malaccense (L.) Merr & Perry) is a fruit plant in the Myrtaceae family,
which has high economic value and nutritional content. The aim of this study was to determine
the growth response of guava leaf cuttings to treatment with coconut water concentrations. The
research design used was a randomized block design with 5 treatment levels and 5 replications.
The treatment consisted of 5 levels namely control, water immersion, 25% coconut water, 50%
coconut water, and 75% coconut water. Coconut water treatment was given to cuttings by
soaking for 2 hours. Furthermore, leaf cuttings are planted in polybags that have been doused
with water and then given a plastic cover. Parameters observed included the percentage of live
cuttings, the percentage of formed roots, the percentage of shoots formed, the percentage of
petiole damage, the percentage of petiole swelling and the percentage of petiole callus formation,
the percentage of damaged leaves, and the symptoms of leaf damage. The results showed that
the control treatment, water immersion and coconut water treatment showed the percentage of
live cuttings was 100%, the leaf cuttings had not yet formed roots and shoots. Coconut water
treatment reduced the percentage of petiole and leaf blade damage, increased the percentage of
petiole swelling and increased callus formation, but was not able to stimulate root and shoot
formation. Treatment of 75% coconut water showed the lowest percentage of damage to leaf
cuttings with the highest percentage of swelling and callus formation.
Keywords: coconut water, jambu bol, growth regulators, leaf cuttings
54 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

ABSTRAK
Jambu bol (Syzygium malaccense (L.) Merr & Perry) merupakan tanaman buah-buahan famili
Myrtaceae, yang memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang tinggi. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui respon pertumbuhan stek daun jambu bol terhadap perlakuan konsentrasi
air kelapa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 5
taraf perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas 5 taraf yaitu: kontrol, perendaman air,
perendaman 25% air kelapa, perendaman 50% air kelapa, dan perendaman 75% air kelapa.
Perlakuan air kelapa diberikan pada stek melalui perendaman selama 2 jam. Selanjutnya stek
daun ditanam di polibag yang sudah disiram dengan air kemudian diberi sungkup plastik.
Parameter yang diamati meliputi persentase stek hidup, persentase terbentuk akar, persentase
terbentuk tunas, persentase kerusakan tangkai daun, persentase pembengkakan tangkai daun
dan persentase pembentukan kalus tangkai daun, persentase daun yang mengalami kerusakan,
dan gejala kerusakan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kontrol,
perendaman air dan perlakuan air kelapa menunjukkan persentase stek hidup 100%, stek daun
belum membentuk akar dan tunas. Perlakuan air kelapa menurunkan persentase kerusakan
tangkai daun dan helaian daun, meningkatkan persentase pembengkakan tangkai daun dan
meningkatkan pembentukan kalus, namun belum mampu memacu pembentukan akar dan
tunas. Perlakuan air kelapa 75% menunjukkan persentase kerusakan stek daun yang paling
rendah dengan persentase pembengkakan dan persentase pembentukan kalus paling tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini, respon pertumbuhan stek daun jambu bol terbaik terjadi pada
perlakuan perendaman 75% air kelapa.
Kata kunci: air kelapa, jambu bol, stek daun, zat pengatur tumbuh.

Fatonah. S., & Yani. R. (2023). Pertumbuhan stek daun jambu bol (Syzygium makaccense (L.)
Merr7 Perry) dengan perlakiuan air kelapa . Jurnal Pertanian, 14(1), 53-64.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 55
Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

upaya budidaya tanaman jambu bol


PENDAHULUAN dalam skala besar yang membutuhkan
Jambu Bol (Syzygium malaccense (L.) banyak bibit. Penyediaan bibit jambu bol
Merr & Perry) merupakan tanaman buah dapat dilakukan melalui perbanyakan
tahunan, termasuk famili Myrtaceae atau vegetatif. Perbanyakan vegetatif
kerabat jambu-jambuan berasal dari Asia konvensional yang telah dilakukan
Tenggara. Jambu bol tanaman buah yang umumnya adalah grafting (sambung) dan
kurang dimanfaatkan, namun berpotensi cangkok. Namun kedua teknik ini tingkat
tinggi untuk dikembangkan karena keberhasilannya masih tergolong rendah
bermanfaat dalam kesehatan dan (Nurhasnawati 2017). Perbanyakan
pengobatan. Bagian buah, batang, daun, vegetatif juga dapat dilakukan melalui
bunga dan bijinya bermanfaat dalam stek. Stek adalah perbanyakan dengan
bidang farmakologi dan pengobatan. memisahkan organ vegetatif tanaman
Buah dapat dimakan secara langsung akar, batang dan daun dari pohon induk
dengan rasa asam dan manis. Tumbuhan untuk ditanam pada medium tumbuh
ini menunjukkan produktifitas tinggi supaya terbentuk akar dan tunas.
dengan hasil buah yang tinggi. Keuntungan (stek) yaitu lebih efektif,
Buah berpotensi sebagai nutrisi yang pengerjaan cepat dan mudah, biaya
sangat baik deangan daging buah yang murah, tanaman baru diperoleh dalam
tebal, pH rendah, sebagai sumber serat, jumlah banyak, memiliki sifat sama
gula pereduksi, mineral. dan vitamin A dengan induk dan waktu relatif singkat
dan C (Agustiansyah et al. 2018; Pazzini et (Mulyani & Ismail 2015). Perbanyakan
al. 2021). Jambu bol memiliki rasa yang jambu bol menggunakan stek batang
segar, warna dan bentuk yang menarik dengan pemberian 100% air kelapa,
dan dapat berbuah 3 sampai 4 kali dalam 100% ekstrak bawang merah dan 0,03%
setahun (Whistler & Elevitch 2006). NAA dan IBA dapat memacu
Berbagai bagian tanaman secara pertumbuhan tunas dan belum memacu
tradisional telah digunakan sebagai pembentukan akar. perendaman.
antiinflamasi, hipoglikemik, dan untuk Pertumbuhan tunas terbaik didapatkan
mengobati bisul kulit, dan infeksi mulut pada perlakuan air kelapa 100% dengan
dan tenggorokan. Kandungan metabolit lama perendaman selama 8 jam (Nisrina
sekunder jambu bol meliputi asam et al. 2020).
fenolik, flavonol dan karetonoid yang Alternatif lain selain perbanyakan
memiliki aktivitas imunomodulator, jambu bol adalah menggunakan stek
antikanker, antiglikemik, antifibrotik, daun. Perbanyakan tanaman dengan
antiinflamasi, antidepresan, dan menggunakan stek daun memiliki
antioksidan (Fauziah Nenden et al. 2019; kelebihan menghemat bahan induk
Prasniewski et al. 2021). Daun jambu bol (Firmansyah et al. 2014). Stek daun
juga dapat mengobati sakit perut, gatal- berpotensi membentuk akar karena
gatal, penurun suhu tubuh dan diabetes bagian tangkai daun (petiola) terdapat
(Agustiansyah et al. 2018). Jambu bol sel-sel perisikel pada floem dan kambium
memiliki peluang pasar cukup tinggi, dapat mengalami pembelahan dan
buah segar per kg sekitar Rp.18.000 diferensiasi membentuk akar adventif
sampai Rp.30.000 (Whistler & Elevitch (Gorelick, 2015; Guan et al. 2019). Petiola
2006). dapat membentuk akar apabila tersedia
Jambu bol kurang dibudidayakan berbagai senyawa pemacu pertumbuhan
karena umumnya kurang dimanfaatkan, dan akumulasi gula hasil fotosintesis.
sehingga keberadaannya semakin Akumulasi fotosintat (sukrosa, glukosa
berkurang. Mengingat manfaat jambu bol atau fruktosa) menginduksi akumulasi β-
dalam kesehatan dan pengobatan perlu amilase dan sporamin yang berperan
dalam pembentukan akar pada petiola
56 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

dari stek daun (Nakamura et al. 1991). akar 18,4 buah dan panjang akar 8,8 cm
Pemberian sitokinin dan auksin dapat pada 50 hst (Azlin, 2021). Penelitian ini
memacu pembentukan akar dari stek bertujuan untuk mengetahui respon
batang dan petiola (Pamfil & BellinI, pertumbuhan stek daun jambu bol pada
2011; Masekesa et al. 2016; Guan et al. perlakuan konsentrasi air kelapa.
2019). Hormon yang penting dalam
memacu pembentukan akar adventif
adalah auksin, dapat secara sinergis MATERI DAN METODE
dengan hormon lain yaitu etilen dan Waktu dan Tempat Penelitian
giberelin (Guan et al. 2015). Perlakuan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
zat pengatur tumbuh auksin sintetik IBA( Januari 2022 sampai Maret 2022 di kebun
indole-3-butyric acid) memacu Biologi, Jurusan Biologi, FMIPA,
pembentukan akar dari stek daun Universitas Riau Jl. H.R Soebrantas KM
Metabriggsia ovalifolia (Ou et al. 2015). 12,5 Panam, Pekanbaru, Riau.
Zat pengatur tumbuh sintetik
umumnya harganya mahal, oleh karena Bahan dan Alat Penelitian
itu pengganti zt pengatur tumbuh yang Bahan-bahan yang digunakan dalam
dapat diperoleh dari senyawa organik penelitian ini adalah daun jambu bol yang
kompleks yang mengandung zat pengatur berasal dari pohon induk dari daerah
tumbuh dengan nharga yang murah. Salah Kuantan Tengah Riau, air kelapa, tanah
satu bahan organik kompleks yang hitam, arang sekam padi dan air. Alat-alat
mengandung zat pengatur tumbuh adalah yang digunakan dalam penelitian ini
air kelapa muda. Air kelapa merupakan adalah paranet 75%, polibag, cangkul, tali
bahan alami yang dikenal cukup murah rafia, kayu penyangga, karet gelang,
dan mudah didapat yang mengandung zat plastik bening, pisau cutter, gunting
pengatur tumbuh berupa auksin 0,07 tanaman, penggaris, meteran, kertas
mg/l, berbagai sitokinin 5,8 mg/l dan label, kamera dan alat tulis.
sedikit giberelin. Selain itu air kelapa juga
mengandung gula, vitamin, mineral, asam Rancangan Penelitian
organik, asam amino, asam nukleat dan Penelitian ini menggunakan Rancangan
purin (Prando et al. 2014; Muazzinah & Acak Kelompok (RAK) yang
Nurbaiti 2017). Diketahui bahwa dalam 1 dikelompokkan berdasarkan ukuran
liter air kelapa muda mengandung ZPT daun dan terdiri atas 5 taraf perlakuan
kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg dan yaitu: P0 (kontrol/ tanpa perendaman);
beberapa mineral lainnya (Kristina & P1 (perendaman air); P2 (perendaman 25
Syahid 2012). % Air kelapa; P3 (perendaman 50 % Air
Beberapa penelitian menunjukkan
kelapa); P4 (perendaman 75 % Air
bahwa perlakuan air kelapa dapat
kelapa). Tiap perlakuan terdiri atas 5
meningkatkan pembentukan akar pada ulangan sehingga didapatkan 25 unit
stek daun. Perlakuan air kelapa pada stek
percobaan, Setiap unit percobaan terdiri
daun meranti bakau (Shorea uliginosa) atas 2 daun.
meningkatkan pertumbuhan akar, dengan
perlakuan terbaik pada konsentrasi 75%
Tahapan Penelitian
dengan jumlah jumlah akar 24 buah dan
Tahapan yang dilakukan selama
panjang akar 8,55 cm pada 10 mst penelitian meliputi penyiapan lahan,
(minggu setelah tanam) Fatonah &
penyiapan media tanam, pengambilan
Sujarwati (2021). Azlin (2021) pada bahan stek daun, perlakuan, penanaman
penelitian Perlakuan air kelapa pada stek stek, penyiraman, penyungkupan,
daun jambu air (Syzygium aqueum) pengamatan dan pengambilan data, serta
memacu pembentukan akar. Perlakuan analisis data. Media tanam yang
terbaik adalah 75% air kelapa dengan digunakan adalah tanah hitam dan arang
persentase tebentuk akar 100%, jumlah
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 57
Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

sekam padi dengan perbandingan 1:1 100%. Stek yang hidup ditandai dengan
(Suryanto et al. 2012). Stek yang sudah kondisi daun yang masih segar dan
disiapkan direndam selama 2 jam berwarna hijau baik sebagian maupun
(Massoud et al. 2017). Stek daun seluruh bagian stek daun sampai akhir
dimasukkan pada lubang tanam, penelitian. Sebagian besar stek baik
kemudian disiram, dan disungkup pada helaian daun dan tangkai daun tidak
masing-masing polybag dan dibuka pada mengalami kerusakan. Kondisi stek daun
saat pengamatan terakhir. yang tidak mengalami kerusakan (semua
bagian masih hijau) dapat dilihat pada
Pengamatan Gambar 1.
Pengamatan akhir dilakukan pada saat Stek daun dengan perlakuan kontrol
stek berumur 50 hst. Parameter yang dan perendaman air tanpa air kelapa
diamati meliputi persentase hidup, tetap hidup. Hal ini diduga karena daun
persentase terbentuk akar, persentase jambu bol memiliki daun dan tangkai
terbentuk tunas, persentase kerusakan daun agak tebal. Daun yang tebal
tangkai daun, persentase pembengkakan menunjukkan lapisan mesofil banyak,
tangkai daun, persentase pembentukan maka air tersimpan lebih banyak. Setiap
kalus tangkai daun, persentase daun yang tanaman memiliki ketebalan yang
mengalami kerusakan, dan gejala berbeda-beda, daun dan tangkai daun
kerusakan daun. jambu bol menunjukkan jaringan mesofil
lebih banyak sehingga menyimpan air
Analisis Data lebih banyak. Penelitian stek daun yang
Data hasil pengamatan yaitu persentase telah dilakukan oleh Fatonah & Sujarwati
kerusakan tangkai daun, persentase (2021) stek daun meranti menunjukkan
pembengkakan tangkai daun, persentase persentase hidup 100%. Penelitian Azlin
pembentukan kalus tangkai daun dan (2021) stek daun jambu air juga
persentase stek daun yang mengalami menunjukkan persentase hidup 100%.
kerusakan dianalisis menggunakan Berdasarkan pengamatan terhadap
analisis ragam (ANOVA, Analysis of munculnya akar dan tunas menunjukkan
Variance). Apabila hasil ANOVA persentase pembentukan akar dan tunas
menunjukkan berpengaruh nyata maka 0% untuk semua perlakuan pada stek
diuji lanjut menggunakan uji DMRT daun jambu bol. Hasil ini menunjukkan
(Duncan's Multiple Range Test). bahwa perlakuan air kelapa belum
mampu memacu pembentukan akar dan
tunas sampai 50 hst.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persentase Stek Hidup, Persentase Persentase kerusakan tangkai daun,
Terbentuk Akar dan Persentase Persentase pembengkakan tangkai
terbentuk Tunas. daun dan persentase pembentukan
Penelitian ini diamati setelah stek daun kalus tangkai daun
berumur 50 hari setelah tanam. Hasil Hasil ANOVA menunjukkan bahwa
penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan perendaman air kelapa pada
stek masih hidup (100%), namun tidak stek daun jambu bol berpengaruh nyata
terjadi pembentukan akar (persentase terhadap persentase kerusakan tangkai
pembentukan akar 0%) dan tunas daun dan persentase pembengkakan
(persentase pembentukan tunas 0%) . tangkai daun, namun tidak berpengaruh
Semua perlakuan menunjukkan nyata terhadap persentase pembentukan
persentase hidup baik perlakuan kontrol, kalus pada tangkai daun. Hasil rerata
perendaman air maupun perlakuan air persentase kerusakan tangkai daun,
kelapa hingga persentase hidup mencapai persentase pembengkakan tangkai daun
dan persentase pembentukan kalus
58 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

tangkai daun terdapat pada Tabel 1. membengkak dan membentuk kalus


Kondisi tangkai daun tidak mengalami dapat dilihat pada Gambar 1.
kerusakan, tangkai daun yang

Tabel 1 Rerata persentase kerusakan tangkai daun, persentase pembengkakan tangkai daun
dan persentase pembentukan kalus tangkai daun.

Persentase kerusakan Persentase pembengkakan Persentase pembentukan


Perlakuan tangkai daun(%) tangkai daun (%) kalus tangkai daun(%)
Kontrol 90c 10a 0
Perendaman air 60bc 40ab 20
25% Air kelapa 80bc 20ab 0
50% Air kelapa 40ab 60bc 10
75% Air kelapa 0a 100c 20

Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf uji 5 %.

Gambar 1 Kondisi tangkai daun tidak mengalami kerusakan, tangkai daun membengkak
dan membentuk kalus pada tiap perlakuan: kontrol (a) tangkai membengkak;
perendaman air (b) tangkai membentuk kalus; 25% air kelapa (c) tangkai
membengkak; 50% air kelapa (d) tangkai membentuk kalus; 75% air kelapa (e)
tangkai membentuk kalus (k: kalus; m: membengkak).

menurunkan persentase kerusakan


Semua stek daun tidak terjadi tangkai daun. Stek daun dengan
pembentukan akar sampai akhir perendaman 75% air kelapa tidak
pengamatan. Umumnya pangkal tangkai mengalami kerusakan tangkai daun
daun merupakan tempat tumbuhnya akar (kerusakan 0%). Berdasarkan
dari stek daun (Fatonah & Sujarwati, pengamatan tangkai daun yang tidak
2021; Azlin 2021). Perlakuan air kelapa mengalami kerusakan menunjukkan
mampu menurunkan persentase terjadinya pembengkakan dan
kerusakan tangkai daun yang rusak. pembentukan kalus.
Peningkatan perlakuan air kelapa
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 59
Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

Perlakuan air kelapa dengan 14,11 mg/100 ml, kalsium sebanyak


konsentrasi paling rendah (25%) tidak 24,67 mg/100 ml, dan nitrogen sebanyak
meningkatkan persentase pembengkakan 43,00 mg/100 ml air kelapa muda
tangkai daun bila dibandingkan dengan (Darlina et al. 2016). Air kelapa
kontrol (tanpa perendaman) dan mengandung mineral, vitamin, gula, asam
perlakuan perendaman air. Perlakuan amino, auksin, sitokinin dan giberelin
50% dan 75% air kelapa dapat kemungkinan berperan dalam memacu
meningkatkan persentase pembengkakan pembengkakan dan pertumbuhan kalus
tangkai daun. Perlakuan 75% dari tangkai daun jambu bol.
menunjukkan persentase pembengkakan Tahapan pembentukan akar meliputi
tangkai daun paling tinggi, mencapai pembengkakan, pembentukan kalus dan
100%. pembentukan akar. Pembengkakan
Perlakuan air kelapa tidak jaringan pada pangkal stek terjadi pada
berpengaruh nyata terhadap persentase tahap awal. Aktivitas meristematik pada
pembentukan kalus. Kalus tidak kambium dan floem berupa pembelahan
terbentuk pada perlakuan kontrol dan sel terjadi selama pembengkakan. Kalus
perlakuan 25% air kelapa. Kalus terbentuk akibat pembelahan sel terus
terbentuk pada perlakuan perendaman menerus. Diferensiasi kalus membentuk
air (persentase pembentukan kalus 20%), akar adventif (Koyuncu & Balta, 2004). Air
perlakuan 50% (persentase kelapa antara lain mengandung sitokinin
pembentukan kalus 10%) dan 75% air dan auksin yang yang kemungkinan
kelapa (persentase pembentukan kalus memacu pembentukan kalus. Interaksi
20%) Perlakuan air kelapa dibanding sitokinin dan auksin dapat memacu
kontrol (tanpa perendaman) mampu pembentukan kalus (Su et al. 2011).
meningkatkan pembentukan kalus yaitu Menurut Wang et al. (2022), empat fase
20% pada 75% air kelapa. dalam pembentukan akar adventif dari
Tangkai daun yang mengalami stek meliputi fase induksi, fase inisiasi,
pembengkakan menunjukkan terjadinya fase ekspresi, dan fase ekstensi.
pembelahan dan pembesaran sel. Sinergisme auksin dan sitokinin penting
Beberapa tangkai daun yang dalam fase inisiasi, yaitu sel-sel menjadi
membengkak juga membentuk kalus. bersifat meristematik dan melakukan
Munculnya kalus ini ditandai dengan pembelahan. Sitokinin dan auksin yang
tonjolan berwarna putih. Pada penelitian terdapat pada air kelapa muda
ini kalus terbentuk pada tangkai daun kemungkinan juga berperan dalam
yang terlepas dari induknya. pembentukan akar adventif selama fase
Pembentukan kalus yang diikuti dengan inisiasi.
proses diferensiasi dapat membentuk
akar. Pada penelitian ini pertumbuhan
kalus belum membentuk akar, namun Persentase stek daun yang mengalami
tangkai daun yang membengkak kerusakan dan gejala kerusakan daun
berpotensi membentuk akar. Persentase stek daun yang mengalami
Hasil ini menunjukkan bahwa kerusakan dihitung untuk menentukan
perlakuan 75% air kelapa memacu banyaknya stek daun yang rusak.
pembengkakan tangkai daun dan Persentase kerusakan daun dihitung
pembentukan kalus dari stek daun daun untuk menggambarkan proporsi bagian
jambu bol. Air kelapa muda mengandung daun yang rusak. Gejala kerusakan daun
hormon giberelin (0,460 ppm GA3, 0,255 untuk melihat gejala kerusakan yang
ppm GA5, 0,053 ppm GA7), sitokinin terjadi pada stek daun. Persentase stek
(0,441 ppm kinetin, 0,247 ppm zeatin), daun yang mengalami kerusakan,
dan auksin (0,237 ppm IAA). Air kelapa persentase kerusakan daun dan gejala
juga mengandung kadar kalium sebanyak kerusakan daun terdapat pada Tabel 2.
60 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

Persentase stek daun yang mengalami Tangkai daun tidak tumbuh atau rusak
kerusakan berkisar antara 10-90%. mengalami gejala hitam mengakibatkan
Perlakuan perendaman air dibandingkan terhambatnya penyerapan air dan hara
kontrol terjadi penururnan persentase dan sel-sel mengalami kematian.
stek daun yang mengalami kerusakan Data mengenai persentase kerusakan
60%. Perlakuan air kelapa dapat pada Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan
menurunkan persentase stek daun yang kecenderungan yang sama. Berdasarkan
mengalami kerusakan pada 50% dan 75% gejala kerusakan daun yang terjadi
air kelapa. Penurunan persentase pangkal daun menghitam, berhubungan
kerusakan terendah adalah 75% air dengan tangkai daun menghitam. Tangkai
kelapa yaitu 10%. daun dan helaian daun menghitam
Gejala awal kerusakan pada helaian dikarenakan gejala sel-sel yang mati pada
daun ditandai dengan bagian pangkal bagian tersebut. Kondisi tersebut juga
daun menghitam dan pertulangan daun membuat jaringan tidak tumbuh karena
menguning (tulang daun utama) dan sel-sel tersebut mati dan dalam kondisi
gejala hitam dibagian lainya. Perlakuan membusuk. Tangkai daun yang
kontrol dan 25% air kelapa menunjukkan menghitam selalu diikuti pada tulang
kerusakan daun tinggi, pembengkakan daun menguning dan pada bagian lainya
tangkai daun hanya sedikit atau tidak ada menghitam. Karena tangkai daun
mengalami pembentukan kalus. Tangkai menghitam tersebut maka sel mengalami
daun yang tidak membengkak dan kematian, maka proses penyerapan hara
membentuk kalus karena tangkai daun terhambat dan daun juga menunjukkan
mengalami kerusakan. Hal ini gejala kuning (Bhatla et al. (2018) ;
dikarenakan jaringan yang tidak tumbuh Waraich et al. 2011).
lama-kelamaan akan mati yang ditandai
dengan tangkai daun berwarna hitam.
Tabel 2 Persentase stek daun yang mengalami kerusakan, persentase kerusakan daun dan
gejala kerusakan daun.
Persentase stek daun yang
Perlakuan mengalami kerusakan (%) Gejala kerusakan daun
Kontrol 90b Tangkai, pangkal daun dan pertulangan daun utama
menghitam, pertulangan daun menguning (tulang daun
utama) dan gejala hitam dibagian lainya)
Perendaman air 60b Tangkai, pangkal daun dan pertulangan daun utama
menghitam, pertulangan daun menguning (tulang daun
utama)
25% Air kelapa 90b Tangkai, pangkal daun dan pertulangan daun utama
menghitam, pertulangan daun menguning (tulang daun
utama)
50% Air kelapa 50ab Tangkai, pangkal daun dan pertulangan daun utama
menghitam, pertulangan daun menguning (tulang daun
utama) dan gejala hitam dibagian lainya)
75% Air kelapa 10a Tepi daun sedikit menghitam (di ujung daun)

Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf uji 5 %.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 61
Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

Berdasarkan hasil penelitian ini, pembentukan tunas 0%. Perlakuan air


perlakuan air kelapa pada stek daun kelapa tidak memacu pembentukan akar
jambu bol yang ditanam sampai 50 hst dan tunas dari stek daun jambu bol pada
belum memacu pembentukan akar, 50 mst. Perlakuan air kelapa
namun memacu pembengkakan dan menurunkan persentase kerusakan
pembentukan kalus. Pembentukan akar tangkai daun dan helaian daun,
kemungkinan dapat terjadi apabila meningkatkan persentase
waktu tanam ditingkatkan. Kalus akan pembengkakan tangkai daun dan
membentuk akar apabila waktu tanam meningkatkan pembentukan kalus.
ditambah. Hasil penelitian Fatonah & Perlakuan air kelapa 75% menunjukkan
Sujarwati (2021), stek daun meranti persentase kerusakan stek daun yang
pada umur 10 minggu (2,5 bulan) setelah paling rendah dengan persentase
tanam mampu menghasilkan akar. pembengkakan dan persentase
Perlu juga upaya lainya untuk pembentukan kalus paling tinggi. Hasil
memacu pembelahan dan diferensiasi ini memberikan informasi potensi
jaringan kambium dan floem ditangkai perbanyakan vegetatif jambu bol melalui
daun jambu bol supaya dapat stek daun. Untuk memacu pembentukan
membentuk akar, misalnya akar dari stek daun menggunakan 75%
menggunakan zat pengatur tumbuh air kelapa perlu ditambah umur
golongan auksin yaitu IBA (indole-3- tanamnya.
butyric acid) dan NAA (α-napthalene-
acetic acid). Perlakuan 3000 ppm IBA
pada stek tanaman zaitun memacu DAFTAR PUSTAKA
pembentukan akar (84, 5%) Agustiansyah, Jamaludin, Yusnita., dan
(Khajehpour et al. 2014). Perlakuan IBA Hapsoro Dwi. 2018. NAA Lebih Efektif
pada stek tanaman jambu citra dengan Dibanding IBA untuk Pembentukan
konsentrasi 500 ppm meningkatkan Akar pada Cangkok Jambu Bol
persentase stek berakar (78,6%) (Rebin (Syzygium malaccense (L.) Merr &
2013). Perlakuan NAA dalam stek batang Perry). Jurusan Agronomi dan
rumput pakan ternak dengan Hortikultura. Fakultas Pertanian:
konsentrasi 200 ppm meningkatkan Universitas Lampung
persentase stek berakar (69,6%) (Yan et Azlin, N. 2021. Pertumbuhan Stek Daun
al. 2014). Stek batang jambu bol dengan Jambu Air ( Syzygium aqueum
perlakuan IBA dan NAA masing-masing (Burm.F.) Alston) dengan Pemberian
dengan konsentrasi 1000 ppm dapat Madu dan Air Kelapa. Skripsi.
memacu pembentukan akar (Ryadin et Pekanbaru: Universitas Riau.
al. 2014). Perlakuan IBA dan NAA Bhatla, S. C., A. Lal, M., Kathpalia, R., &
(masing-masing 1000 ppm) Bhatla, S. C. 2018. Plant mineral
meningkatkan pembentukan akar dari nutrition. Plant physiology,
petiola pada stek daun Piper longum development and metabolism, 37-81.
(Uday et al. 2014). Darlina, Hasanuddin, dan H. Rahmatan.
2016. Pengaruh Penyiraman Air
KESIMPULAN
Kelapa (Cocos nucifera L.) Terhadap
Perlakuan kontrol, perendaman air dan Pertumbuhan Vegetatif Lada (Piper
perlakuan air kelapa menunjukkan nigrum L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
persentase stek hidup 100%, persentase Pendidikan Biologi 1(1):20-28.
pembentukan akar 0% dan persentase
62 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

Fatonah S & Sujarwati. 2021. Effect of the rooting of the cuttings of olive
treatment of coconut water, red (Olea europea var. Manzanilla). Int. J.
onion extract and Aloe vera extract on Adv. Biom. Res. 12(2): 2920-2924.
survival and growth from saem and http://ijabbr.com/article_11599_13
leaf cuttings of meranti bakau (Shorea 44....
uliginosa foxw.) Bioscience Research, Koyuncu, F. A. T. M. A., & Balta, F. İ. K. R. İ.
18(1): 830-837. 2004. Adventitious root formation in
https://www.isisn.org/BR18(1)202 leaf-bud cuttings of tea (Camellia
1/830-837-18(1)2021BR20-447.pdf sinensis L.). Pakistan Journal of
Firmansyah, Rochmatino, dan Kamsinah. Botany, 36(4), 763-768.
2014. Pengaruh Pemberian IBA dan http://www.pakbs.org/pjbot/PDFs/
Komposisi Media Terhadap 36(4)/PJB36(4)763.pdf
Pertumbuhan Stek Sansevieria Kristina, N., N. dan Syahid, S., F. 2012.
cylindrica var. patula. Jurnal Scripta Pengaruh Air Kelapa terhadap
Biologica, 1(2):161-165. Muliplikasi Tunas In Vitro, Produksi
https://doi.org/10.20884/1.sb.2014. Rimpang, dan Kandungan
1.2.444 Xanthorizol Temulawak di Lapangan.
Fauziah N, Noviyanti., dan Musthapa Jurnal Littri, 18(3):125 – 134.
Iqbal. 2019. The Utilization of Jambu Masekesa, T. R., Gasura, E., Ngadze, E.,
Bol (Syzygium malaccense (L). Merr. Icishahayo, D., Kujeke, G. T.,
& Perry) Stem as a New Source of Chidzwondo, F., & Robertson, I.
Antioxidants. Jurnal Ilmiah Farmako (2016). Efficacy of Zeatin, Kinetin and
Bahari, 10(1); 33-41. DOI: Thidiazuron in induction of
http://dx.doi.org/10.52434/jfb.v10i adventitious root and shoot from
1.522 petiole explants of sweetpotato cv.
Gorelick, R. 2015. Why vegetative Brondal. South African journal of
propagation of leaf cuttings is botany, 104: 1-5.
possible in succulent and semi- https://doi.org/10.1016/j.sajb.2015.
succulent plants. Haseltonia, 20: 51- 11.001
57. Massoud HYA, El-Based MMA dan Ghozzy
https://doi.org/10.2985/026.020.01 AA. 2017. Effect of Some Natural
09 Products As An Alternative Chemical
Guan, L., Murphy, A. S., Peer, W. A., Gan, L., Growth Regulators On Rooting
Li, Y., & Cheng, Z. M. 2015. Response, Growth and Chemical
Physiological and molecular Composisition of Rosemary Cutting. J.
regulation of adventitious root Plant Production, 8(8):797-803.
formation. Critical Reviews in Plant https://doi.org/10.21608/AJAS.201
Sciences, 34(5): 506-521. 7.4535
https://doi.org/10.1080/07352689. Muliani, C., & J, Ismail. 2015. Pengaruh
2015.1090831 Konsentrasi Dan Lama Perendaman
Guan, L., Tayengwa, R., Cheng, Z., Peer, W. Root Up Terhadap Pertumbuhan
A., Murphy, A. S., & Zhao, M. 2019. Setek Pucuk Jambu Air (Syzygium
Auxin regulates adventitious root semaragense) Pada Media Oasis.
formation in tomato cuttings. BMC Agrosamudra, 2(2):1-9.
plant biology, 19, 1-16. Muazzinah, S. U., & Nurbaiti. 2017.
https://link.springer.com/article/10 Pemberian Air Kelapa Sebagai Zat
.1186/s12870-019-2002-9 Pengatur Tumbuh Alami Pada Stum
Khajehpour, G., V. Jam’eizadeh, N. Mata Tidur Beberapa Klon Tanaman
Khajehpour. 2014. Effect of different Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.).
concentrations of IBA (Indolebutyric Jom Faperta, 4(1): 1–10.
Acid) hormone and cutting season on
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 63
Volume 14 Nomor 2, Oktober 2023

Nakamura, K., Ohto, M. A., Yoshida, N., & water and growth regulator
Nakamura, K. 1991. Sucrose-induced supplements on in vitro propagation
accumulation of β-amylase occurs of Corylus avellana L. Scientia
concomitant with the accumulation of horticulturae, 171: 91-94.
starch and sporamin in leaf-petiole https://doi.org/10.1016/j.scienta.20
cuttings of sweet potato. Plant 14.03.052
Physiology, 96(3): 902-909. Prasniewski, A., da Silva, C., Ayres, B. R. B.,
https://doi.org/10.1104/pp.96.3.90 da Silva, E. A., Pilau, E. J., Nani, B. D., ...
2 & Oldoni, T. L. C. 2021.
Nisrina, S., Hayati, R., & Hayati, M. 2020. Characterization of phenolic
Pengaruh Beberapa Jenis ZPT dan compounds by UHPLC-QTOF-MS/MS
Lama Perendaman terhadap and functional properties of Syzygium
Pertumbuhan Setek Jambu Bol malaccense leaves. South African
(Syzygium malaccense L. Merr & Journal of Botany, 139, 418-426.
Perry). Jurnal Ilmiah Mahasiswa https://doi.org/10.1016/j.sajb.2021.
Pertanian, 5(2): 71-80. 01.036
https://doi.org/10.17969/jimfp.v5i2 Ryadin, A., R., S., L. Ranamukaarachchi, P.
.14886 Soni, R., P. Shrestha. 2014. Vegetative
Nurhasnawati 2017. Perbandingan Propagation of Five Local Cultivars of
Metode Ekstraksi Maserasi Dan Malay Apple (Syzygium malaccense
Sokletasi Terhadap Aktivitas spp.) in Ternate Island. International
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Journal On Edvanced Science
Jambu Bol (Syzygium malaccense L.). Engineering Information Technology,
Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(1): 91-95. 4 (2)ISSN: 2088-5334: 35—39.
https://doi.org/10.51352/jim.v3i1.9 Su, Y. H., Liu, Y. B., & Zhang, X. S. 2011.
6 Auxin–cytokinin interaction
Ou, Y., Lü, J., Teixeira Da Silva, J. A., & Ma, regulates meristem development.
G. 2015. Vegetative propagation of Molecular plant, 4(4): 616-625.
Metabriggsia ovalifolia WT Wang Suryanto, HT., & Sayitri, E. 2012. Budidaya
using leaf cuttings and petiole Shorea Balangeran Dilahan Gambut.
segments. The Journal of Horticultural Balai Penelitian Kehutanan
Science and Biotechnology, 90(6): Banjarbaru, 1(1):1-10.
724-727. Rebin, 2013. Teknik perbanyakan jambu
https://doi.org/10.1080/14620316. air Citra melalui stek cabang. Iptek
2015.11668738 Hortikultura, 9: 6-10.
Pamfil, D., & BellinI, C. 2011. Auxin control https://doi.org/10.29244/jhi.9.1.1-9
in the formation of adventitious roots. Uday, C. B., Dipika, D., Gourisankar, J. J., &
Notulae Botanicae Horti Agrobotanici Ajay, K. M. 2014. New technique for
Cluj-Napoca, 39(1): 307-316. adventitious rooting and clonal
Pazzini, I. A. E., de Melo, A. M., & Ribani, R. propagation of Piper longum
H. 2021. Bioactive potential, health L.(pippali) through leaf cuttings.
benefits and application trends of African Journal of Plant Science, 8(2),
Syzygium malaccense (Malay apple): 108-112. (2):108-112.
A bibliometric review. Trends in Food https://doi.org/10.5897/AJPS2013.1
Science & Technology, 116: 1155- 079
1169. Wang, Y., Khan, M. A., Zhu, Z., Hai, T., Sang,
https://doi.org/10.1016/j.tifs.2021. Z., Jia, Z., & Ma, L. 2022. Histological,
09.012 morpho-physiological, and
Prando, M. S., Chiavazza, P., Faggio, A., & biochemical changes during
Contessa, C. 2014. Effect of coconut adventitious rooting induced by
64 Fatonah dan Yani Pertumbuhan steak daun jambu bol

exogenous auxin in Magnolia (Malay apple), ver. 2.1. Permanent


wufengensis cuttings. Forests, 13(6): Agriculture Resources (PAR)
925. https://doi.org/10.3390/ Holualoa, Hawai.
f13060925 Yan, Y. H., J.L. Li., X.Q. Zhang, W.Y., Yang, Y.
Waraich, E. A., Ahmad, R., Ashraf, M. Y., Wan, Y.M., Ma, Y.Q. Zhu, Y. Peng, L.K.
Saifullah, & Ahmad, M. 2011. Huang. 2014. Effect of
Improving agricultural water use naphthaleneacetic acid on
efficiency by nutrient management in adventitious root development and
crop plants. Acta Agriculturae associated physiological changes in
Scandinavica, Section B-Soil & Plant stem cutting of Hemarthria
Science, 61(4): 291-304. compressa. PLOS ONE. 9(3): 1-6.
https://doi.org/10.1080/09064710. https://doi.org/10.1371/journal.pon
2010.491954 e.0090700
Whistler, W., A., & C, R., Elevitch. 2006.
Species Profiles For Pasific Island
Agroforestry Syzygium malaccense

Anda mungkin juga menyukai