Sop Konseling Hiv
Sop Konseling Hiv
SOP
No. SOP/
:
Dokumen /UKM/2024
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Januari 2024
Halaman : 1/5
UPTD
PUSKESMAS Eka Susiana, A.Md. Gizi
DURIAN NIP.19880707 200904 2 002
KAWAN
1. Pengertian Suatu proses konsultasi untuik membantu pasien mempelajari situasi mereka,
mengenali dan melakukan pemecahan masalah terhadap keterbatasan yang
diberikan lingkungan.
2. Tujuan 1. Menyediakan dukungan psikologik.
2. Mencegah penularan HIV
3. Menyediakan informasi tenteng perilaku beresiko.
4. Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk
menjalani kebiasaan hidup aman
5. Memastikan pengobatan yang efektif termasuk pemecahan masalah
dengan menangani isu.
.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Durian Kawan Nomor : 800/ 01
/SK-PKMDK/I/2024 tentang Penanggung Jawab Program HIV/AIDS
4. Referensi
5. Prosedur / 1. Persiapan :
Langkah- Alat :
langkah 1. Leaflet
2. Ruang konseling
3. Meja dan kursi untuk petugas dan pasien
2. Langkah – langkah :
2.1 Konseling pencegahan :
2.1.1 Pemahaman HIV / AIDS dan dampak fisik serta psikososial.
2.1.2 Cara penularan dan pencegahan.
2.1.3 Pemahaman perilaku hidup sehat.
2.1.4 Mendorong perubahan perilaku kearah hidup sehat.
2.2 Konseling Pre test
2.2.1 Motivasi pelaksanaan test sukarela.
2.2.2 Interpretsi hasil test meliputi:
2.2.2.1 Penapisan dan konfirmasi
2.2.2.2 tanpa gejala dan gejala nyata.
2.2.2.3 Pemahaman infeksi HIV dan dampaknya. HIV tidak
dapat sembuh namun dapat tetap produktif.
2.2.2.4 Infeksi opotunistis dapat diobati.
2.2.3 Estimasi hasil
2.2.3.1 Kesiapan mental emosional penerimaaan hasil
pemeriksaan.
2.2.3.2 Mengkaji factor resiko
2.2.3.3 Periode jendela.
2.2.4 Membuat rencana jika didapatkan hasil.
2.2.4.1 Apa yang dilakukan jika hasil positif atau negatif.
2.2.4.2 Memberkirakan dukungan dari orang dekat / sekitar pasien. Membangun
pemahaman hidup sehat dan mendorong perilaku sehat.
2.2.4.3 Membuat keputusan : melaksanakan test / tidak.
2.3 Konseling Pasca test
2.3.1 Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental
emosional pasien.
2.3.2 Menilai pemahaman klien.
2.3.3 Membacakan hasil.
2.3.4 Mendukung emosi klien, ventilasi dan mendorong klien bicara
lebih lanjut.
2.3.5 Manajemen pemecahan masalah : gali masalah, pahami dan
jelaskan pada klien, susun rencana. Membantu membuat
rencana menghadapi kehidupan pasca pemberitahuan hasil
dengan perubahan kearah perilaku sehat.
2.4 Konseling menghadapi kematian
2.4.1 Pemahaman akan makna hidup.
2.4.2 Pemahaman kan makna meninggal duania.
2.4.3 Cita-cita yang sudah tercapai.
2.4.4 Cita-cita yang belum tercapai.
2.4.5 Bagaimana dengan cita-cita yang belum tercapai kepada siapa
mau disampaikan.
2.5 Konseling kepatuhan berobat
2.5.1 Pemahaman jenis, cara dan proses pengobatan.
2.5.2 Pemahaman dampak putus obat.
2.5.3 Dukungan untuk mengurangi beban psikologik yang membuat
pasien merasa sakit / cacat / tidak berdaya, tak ada harapan
menghadapi kehidupan karena ia harus meggunakan obat dalam
jangka waktu panjang.
3 Hal – hal yang harus diperhatikan :
3.1 Tahap penerimaan pasien
3.2 Respon pasien
3.3 Kerahasiaan pasien
6. Bagan Alir
Konseling
pencegaha Motivasi
n pelaksana
an test
Interprets
i hasil
Konseling Pre
test
test Memberkirakan dukungan
Estimasi dari orang dekat / sekitar
pasien
hasil
Pasca test