MSDM
MSDM
BAB II
DEFINISI DAN KERANGKA TEORI
2.1 Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Menurut menurut KAMUS KOMPETISI "Pengarahan adalah keinginan untuk
membuat orang lainuntuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut DASAR-
DASAR MENEJEMEN "Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan kualitas."
Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), Pengarahan merupakan
petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada
bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.
2.2 Directing
Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Directing dapat dikatakan sebuah proses dimana para manajer membimbing dan
mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan,
pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada yang
mengawasi dan membimbing.
Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini
dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membimbing, menginspirasi,
mengawasi, supaya tujuan tercapai.
2.3 Actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan
fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan
fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan
usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-
anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-
sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
2.4 Leading
Leading merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana
menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi. Leading dikemukan oleh Louis A. Allen (1958). Istilah leading dirumuskan
sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain
bertindak.
Leading adalah sebuah program kepemimpinan yang lebih dari sekedar sebuah
pelatihan, ini membutuhkan konsultasi dengan pihak manajemen untuk menentukan
praktek-praktek kepemimpinan yang mendukung service philosophy organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengarahan
Pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan
mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien,
agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.
Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan,
membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan
suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif atau bujukan
dan instrufi, tergantung cara mana yang paling baik.
3.2 Fungsi Pengarahan
Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya
atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif
melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya
mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya. Demikian
juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.
3.2.1 Directing
Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan semula.
Directing / commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan
berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.
3.2.2 Actuating
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planing) dan usaha
perorganisasian. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
Actuating menurut para ahli
Menurut George R. Terry
Actuating berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan tugas dengan antusias
dan kemampuan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh seorang pemimpin.
Keith Davis
Merupakan kemampuan membujuk orang-orang melakukan tugas –tugas yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat.
Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang
sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan
kelompok membuat keputusan. Keefektifan kepemimpinan menunjukkan pencapaian
tugas pada rata-rata kemajuan,keputusan kerja, moral kerja, dan kontribusi wujud
kerja. Prinsip utama dalam penggerakan adalah bahwa perilaku dapatdiatur, dibentuk,
atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yang dikendalikan dengan cermat.
George R. Terry
Merupakan menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
Fungsi Actuating
Menurut Winanti (2006) fungsi actuating antara lain:
a) Mengembangkan rasa tanggung jawab
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima apabila tidak
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
b) Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi, direktif, meminta laporan dan pertanggungjawaban,
memberi teguran dan pujian.
c) Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung,
d) Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh kepada bawahan tentang apa yang baik dan patut
dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan kerukunan.
e) Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan, memberikan isyarat,
meminta keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan, rapat briefing,
pelajaran, wejangan dan sebagainya.
f) Human Relation
Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan antara
kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang
sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
g) Leadership
Menunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan dibimbing,
bahwa mereka mempunyai seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam
menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti
penggerakan).
h) Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat mengambil keputusan sendiri yang tepat dalam
melaksanakan pekerjaan/tugas masing-masing, agar setiap bawahan terbuka dan atas
prakarsa sendiri selalu berusaha untuk menekan biaya, memperkuat disiplin,
meningkatkan mutu kerja dan sebagainya.
3.2.3 Leading
Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :
a) Mengambil keputusan
b) Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan,
c) Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak,
d) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
e) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya
akan berkaitan dengan motifasi, komunikasi, dinamika kelompok, dan kepemimpinan,
yang dijelaskan sebagai berikut :
a) Motifasi merupakan suatu tindakan yang mendorong seseorang bertindak atau
berperilaku tertentu. Pemahaman terhadap motifasi seseorang merupakan kunci bila
mendorong rang lain untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu motifasi merupakan factor penting yang mendukung prestasi kerja
disamping tergantung pada kemampuan.
b) Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang atau sekelompok
orang kepada orang lain atau sekelompok orang. Komunikasi terjadi dengan baik
apabila pesan yang diterima orang lain sesuai dengan pesan maksud pengirim pesan.
Komunikasi bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal, secara tertulis maupun
lisan. Komunikasi merupakan proses yang komponennya meliputi : pengirim, encoding,
channel, decoding, penerima, dan umpan balik. Efektifitas komunikasi organisasi
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu saluran informasi formal, struktur organisasi,
spesialisasi jabatan, dan pemilikan informasi.
c) Dinamika Kelompok, kelompok dalam organisasi terjadi karena dibentuk oleh
organisasi, dan juga terbentuk karena kepentingan karyawan dan persahabatan.
Kelompok yang dibentuk oleh organisasi dimaksudkan untuk mengerjakan tugas-tugas
yang diperlukan organisasi , jadi manajer atau pimpinan tinggal bagaimana
mengefektifkan kelompok formal ini. Kelompok informal yang terbentuk terutama
karena kepentingan karyawan (interest group) dan persahabatan (friendship group).
Manajer harus mengarahkan bagaimana kelompok-kelompok informal ini mendukung
peningkatan tercapainya organisasi. Kelompok informal mempunyai fungsi sebagai
berikut: pertama, kelompok berfungsi memelihara dan memperkuat norma dan nilai
yang sama dari anggota kelompok. Kedua berfungsi memberi kepuasan sosial, status,
dan keamanan. Ketiga, berfungsi membantu komunikasi anggotanya. Keempat,
berfungsi untuk membantumemecahkan masalah baik masalah individu ,kelompok,
maupun organisasi. Kelompok juga bisa bertindak sebagai kelompok referensi
(reference group), kelompok dimana orang akan mengidentifikasidiri dan
membandingkan dengan kelompok tersebut (Mamduh M. H., 2004).
3.2.4 Konsep Kepemimpinan
Pengertian
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung
pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik
maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan
di dalam menjalankan kepemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin
adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-
rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama-sama.
b) Demokratis
· Semua “policies” merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan kelompok
yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin.
· Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung. Dilukiskan langkah-langkah
umum ke arah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis, maka pemimpin
menyarankan dua atau lebih banyak prosedur-prosedur alternatif yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian
tugas diserahkan pada kelompok.
· Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya dan ia berusaha untuk menjadi
anggota kelompok secara mental, tanpa terlalu banyak melakukan pekerjaan tersebut.
c) Laissez-Faire
· Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individual dengan minimum
partisipasi pemimpin.
· Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin, ia akan menyediakan keterangan
apabila ada permintaan. Ia tidak turut mengambil bagian dalam diskusi kelompok.
· Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali.
· Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas-aktivitas anggota dan ia tidak
berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian-kejadian.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pengertian pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan
kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif
secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.
fungsi pengarahan meliputi :
a) Directing
Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan semula.
b) Actuating
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan.
c) Leading
Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai pekerjaan
yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
d) Teori dan konsep leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan
motifasi, komunikasi, dinamika kelompok, dan kepemimpinan
4.2 Saran
Sebagai pemimpin organisasi yang baik hendaknya dapat mengimplementasikan
prinsip-prinsip penggerakan dengan optimal di dalam organisasi tersebut, sehingga
tujuan organisasi yang hendak dicapai akan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Albert Kurniawan, 2009. Belajar Mudah SPSS untuk pemula, Penerbit Mediakom,. Yogyakarta.
Allen, Louis. 1958. A Management and Organization. New York : McGraw-. Hill Book Company.
Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Jakarta : Binarupa. Aksara.
Davis, Keith, (2001) Perilaku Organisasi, Penerjemah Erly Suandi, Salemba Empat Jakarta.
Edwin B. Flippo, 2002. Personel Management (Manajemen Personalia), Edisi. VII Jilid II, Terjemahan
Alponso S, Erlangga, Jakarta.
Follett, Mary Parker, “The Phsychology of Consent And Participation”, dalam Henry C. Metcalf dan L.
Urwick (ed.). 1942. The Early Sociology of Management And Organizations (Dynamic
Administration: The Collected Papers of Mary Parker Follett). Volume III. Routledge,
New York
George R. Terry ,2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara:
Bandung.
Koontz, and O Donnel, 1972, Principles of Management an Analysis of. Management Function, 5 th ed,
Mc graw Hill, Booy Coy.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A, 2002, Sistem Informasi Manajemen, Edisi kedua,. Bumi Aksara
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, 1978. Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jilid I Cet. ke-VII,
Jakarta, hal. 87
Robbins dan Coulter 2005, Manajemen, Edisi ketujuh (terjemahan buku I dan II), PT. Indeks
Kelompok. Gramedia, Jakarta.
Soewarno Handoyo Ningrat, 1980. Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen, CV. Haji
Masagung Jakarta, hal. 64
Winanti, Winda. 2006. Aplikasi Pohon Biner. Teknik Informatika. Institut Teknologi Bandung