Anda di halaman 1dari 2

‫صدق االجتاه والقناعة ابلقرارات‬

SHIDQUL ITTIJAH WAL QANA'AH BIL QARARAT

Ikhwati Fillah Rahimakumullah.


Sebagai kader dakwah penting bagi kita memiliki shidqul ittijah atau orientasi yang benar. Niat,
motivasi, dan tujuan kita berjuang di jalan dakwah ini harus lurus dan benar yaitu hanya
mengharapkan keridhaan Allah swt. semata, ibtighaa mardhaatillah.
Shidqul Ittijah dapat dibuktikan dengan menghadapkan wajah kepada Allah swt., mengedepankan
orientasi, niat, dan tujuan hanya kepada Allah swt, karena salat, ibadah, hidup, dan mati hanya
untuk Allah swt semata, sebagaimana firman-Nya:

ِ‫ٱلسمـٰو ِت و ۡٱۡل َۡرض حنِ ࣰیف ۖا وما أ َ ََ۠ن ِمن ۡٱلم ۡش ِرك‬ ِِ ۡ ۡ ِ
‫ی‬
َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ‫ت َوج ِه َی للَّذی فَطََر‬ُ ‫إِنی َو َّجه‬
Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh
kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.
(Al-An'am : 79)

‫ی‬ ِ َ‫قُ ۡل إِ َّن ص ََلتِی ونُسكِی وَ َۡمیای وَمََاتِی َِّّلِلِ ر ِب ۡٱلعـٰل‬


‫م‬
َ َ َ ََ َ َ ُ َ َ
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan seluruh alam. (Al-An'am: 162)
Jika shidqul ittijah ini dimiliki maka kita akan menjadi orang yang qana'ah bil qararat, puas
dengan segala ketetapan, menerima dengan lapang dada apapun keputusan yang telah ditetapkan
oleh pimpinan, apalagi keputusan itu telah melalui mekanisme syura. Kita sebagai kader dakwah
wajib menjalankan dan mengawal semua keputusan yang telah ditetapkan.
Ikhwati Fillah A’azzakumullah.
Qana'ah bil qararat dibuktikan dengan rahabatusshadr, kelapangan dada menerima keputusan
hasil syura dan melaksanakannya dengan penuh azzam (tekad), jiddiyyah (kesungguhan), dan
iradah qawiyyah (kemauan yang kuat), seraya bertawakal kepada Allah swt. terkait dengan
hasilnya sebagaimana firman-Nya:

‫ی‬ِ‫ب ۡٱلمتـوكِل‬ ِ
‫ُی‬ ‫ٱّلِل‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ِِۚ
‫ٱّلِل‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ۡ
‫ل‬ َّ
‫ك‬‫و‬ ‫ـ‬ ‫ت‬ ‫ـ‬ ‫ف‬ ‫ت‬‫م‬ۡ ‫ز‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ
‫إ‬ ‫ف‬ ِ
‫ر‬ۖ ۡ
‫َم‬
ۡ ِ ۡ ۡ
‫ٱۡل‬ ‫َو َشا ِورُهم فی‬
َ َ َ ُ ُّ ُ ََّ َّ ََ َ ََ َ َ َ َ َ
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang
yang bertawakal.(Ali 'Imran : 159)
Ikhwati Fillah yang Dicintai Allah swt.
Para sahabat Nabi saw. adalah orang-orang yang sangat kuat shidqul ittijah dan qona’ah bil
qararat-nya, hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa contoh berikut:
1. Umar bin Khattab r.a. awalnya belum qana'ah dengan butir-butir Perjanjian Hudaibiyah, sampai
beliau mempertegas sikap ketidakqana'ahannya seraya berkata, bukankah kita umat Islam?
Bukankah mereka kaum Musyrik? Lalu mengapa kita harus mengalah dan merendah kepada
mereka?. Dengan penuh kelembutan, Rasul saw. menanggapinya seraya bersabda:

‫ ولن يضیعين‬،‫أمره‬
َ ‫أخالف‬
َ ‫ ولن‬،‫عبد هللاِ ورسولُه‬
ُ ‫ أَن‬..
Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, aku tidak akan menyalahi perintah-Nya dan Dia juga
tak akan menyia-nyiakanku. (Al-Rahiq Al-Makhtum)
Umar r.a. akhirnya bersikap qana'ah dan menerima sikap dan keputusan Nabi saw. terkait butir-
butir perjanjian tersebut. Shidqul ittijah-nya telah ditunjukan dengan sikap lapang dada dan ikhlas
dalam menerima keputusan pimpinan dengan penuh sam'an wa tha'atan.
2. Saat Rasulullah saw. membagi-bagikan harta ganimah Hunain yang sangat banyak kepada
mereka yang muallaf, karena Beliau saw. ingin mereka tetap mempertahankan iman islamnya,
kaum Anshar ridha dan senang meskipun hanya membawa Rasulullah saw. kembali bersama
mereka ke Madinah, mereka berkata :

‫رضینا برسول هللا قسما و حظا‬


Kami ridha jatah dan bagian kami adalah Rasulullah saw.
3. Saat Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a. mengeluarkan keputusan pemberhentian Khalid
bin Walid r.a. sebagai panglima, Khalid bin Walid r.a. tetap ikut dalam barisan sebagai prajurit
biasa. Saat dia ditanya mengapa masih ikut berjuang dalam barisan padahal sudah diberhentikan
oleh Umar r.a. sebagai panglima, maka dengan sikap shidqul ittijah dan qana’ah bil qararat-nya,
dia berkata:

‫اين غزوت هلل ال لعمر‬


Aku berjuang karena Allah bukan karena Umar.

Semoga kita dapat meneladani shidqul ittijah dan qana’ah bil qararat para sahabat Nabi saw.

Wallahu a’lam bish shawab.

Anda mungkin juga menyukai