Anda di halaman 1dari 33

Sengketa kepemiIikan Laut Cina SeIatan

Terbaru 21 Juli 2011 - 23:23 WB



SejumIah negara saIing berebut wiIayah di Laut Cina SeIatan seIama berabad-
abad namun ketegangan baru-baru ini menimbuIkan kekhawatiran kawasan ini
dapat menjadi pemicu perang dengan dampak gIobaI.
Apa yang dipersengketakan?
Kedaulatan atas kawasan laut serta wilayah di kepulauan Paracel dan Spratly -dua rangkaian
kepulauan yang diklaim oleh sejumlah negara. Selain rangkaian pulau ini, ada pula pulau tak
berpenghuni, atol, dan karang di seputar perairan ini.
Siapa yang mengkIaim?
Cina mengklaim sebagian besar kawasan ini -terbentang ratusan mil dari selatan sampai timur di
Propinsi Hainan. Beijing mengatakan hak mereka atas kawasan itu bermula dari 2.000 tahun lalu
dan kawasan Paracel dan Spratly merupakan bagian dari bangsa Cina.
Tahun 1947, Cina mengeluarkan peta yang merinci klaim kedaulatan negara itu. Peta itu
menunjukkan dua rangkaian pulau yang masuk dalam wilayah mereka. Klaim itu juga diangkat
Taiwan, yang masih dianggap Cina sebagai provinsinya yang membangkang.
Vietnam menyanggah klaim Cina dengan mengatakan Beijing tidak pernah mengklaim kedaulatan
atas kepulauan itu sampai tahun 1940-an dan mengatakan dua kepulauah itu masuk dalam wilayah
mereka.
Selain itu Vietnam juga mengatakan mereka menguasasi Paracel dan Spratly sejak abad ke-17, dan
memiliki dokumen sebagai bukti.
egara lain yang mengklaim adalah Filipina, yang mengangkat kedekatan secara geografis ke
kepualauan Spratly sebagai landasan klaim sebagian kepulauan itu.

Tentara Filipina di pulau Thitu, Laut Cina Selatan menyambut anggota parlemen yang berkunjung
Malaysia dan Brunei juga mengklaim sebagian kawasan di Laut Cina Selatan itu yang menurut dua
negara itu masuk dalam zone ekslusif ekonomi, seperti yang ditetapkan dalam Konvensi PBB
tentang Hukum Laut tahun 1982.
Brunei tidak mengklaim dua kepuluaan itu namun Malaysia menyatakan sejumlah kecil kawasan di
Spratly adalah milik mereka.
engapa begitu banyak negara yang mengkIaim?
Paracel dan Spratly kemungkinan memiliki cadangan besar sumber alam di seputar kepulauan itu.
amun tidak banyak rincian tentang kekayaan mineral ini dan perkiraan didasarkan pada sumber
daya mineral di dekat wilayah itu.
Para pejabat Cina memiliki perkiraan yang paling optimistik atas sumber mineral di sana. Menurut
data yang dikutip oleh nformasi Energi Amerika Serikat (EA), Cina memperkirakan cadangan
minyak di sana sebesar 213 miliar barel -atau 10 kali lipat dari cadangan milik Amerika Serikat.
amun para ilmuwan AS memperkirakan jumlah minyak di sana 28 miliar barel.
Menurut EA, cadangan terbesar kemungkinan adalah gas alam. Perkiraannya sekitar 900 triliun
kaki kubik, sama dengan cadangan yang dimiliki Qatar.
KepuIauan SpratIy
O Cina, Vietnam, dan Taiwan menuntut kedaulatan atas sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan,
termasuk Kepulaian Spratly dan Paracel.
O Filipina, Malaysia, dan Brunei juga mengklaim sebagian wilayah yang saling tumpang tindih.
O Kepulauan Spratly diperkirakan kaya akan kandungan minyak maupun gas dan juga berada di jalur
pelayaran penting.
O Cina memperkirakan cadangan minyak di kawasan itu mencapai 213 miliar barel walau perkiraan
Amerika Serikat jauh lebih rendah, 28 miliar barel.
O Perkiraan kasar kandungan gas sekitar 25 triliun m3 atau sama dengan cadangan gas yang dimiliki
Qatar.
O Salah satu pulau di Kepulauan Spratly, Thitu, dihuni oleh sekitar 60 penduduk sipil Filipina dan
memiliki jalur pendaratan pesawat.
Kawasan itu juga merupakan rute utama perkapalan dan sumber pencarian ikan bagi kehidupan
ribuan orang yang tinggal di sekitar.
Sebarapa besar ancaman sengketa ini?
Bentrokan yang paling parah dalam beberapa dekade ini adalah antara Vietnam dan Cina. Cina
menguasai Paracel dari Vietnam tahun 1974, menewaskan beberapa tentara Vietnam.
Tahun 1988, kedua belah pihak bentrok di Spratly, dan Vietnam lagi-lagi kehilangan 70 personil.
Filipina juga terlibat dengan ketegangan kecil dengan pasukan Cina, Vietnam dan Malaysia.
Ketegangan terakhir juga melibatkan Cina. Para pejabat Beijing mengeluarkan pernyataan keras,
termasuk peringatan kepada negara lain yang mengklaim untuk menghentikan eksplorasi mineral di
kawasan itu.
Filipina menuduh Cina menyusun kekuatan militer di Spratly. Klaim yang tidak dapat dipastikan
menyebutkan angkatan laut Cina sengaja mensabotase dua operasi eksplorasi Vietnam yang
menimbulkan protes anti-Cina terbesar di jalan-jalan Hanoi dan Ho Chi Minh.
Vietnam telah mengadakan latihan militer dengan peluru tajam di lepas pantai mereka, dan operasi
itu dianggap Beijing sebaga langkah provokasi.
Siapa saja yang mencoba menyeIesaikan sengketa ini?
Selama bertahun-tahun, Cina cenderung mengadakan pertemuan tertutup dengan pemimpin negara
lain yang juga mengklaim kepemilikan kawasan itu. amun negara lain menyerukan bantuan
internasional.
Bulan Juli 2010, Menteri Luar egeri Amerika Serikat Hillary Clinton -saat terlibat dalam debat soal
sengketa Laut Cina Selatan- menyerukan adanya aturan yang mengikat.

Tentara Vietnam melakukan latihan di kepulauan Spratly dengan peluru tajam
Cina menolak dan menyebut usulan yonya Clinton sebagai serangan atas Cina.
Sejumla kesepakatan termasuk Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982 dianggap sebagai salah
satu landasan penyelesaian.
amun pada prakteknya, konvensi ini menimbulkan klaim yang semakin tumpang tindih dan tidak
berhasil melunakkan posisi Cina dan Vietnam yang tetap mengangkat landasan sejarah.
Baik Filipina dan Vietnam mengadakan perjanjian bilateral dengan Cina dengan menetapkan
peraturan untuk kawasan itu. amun kesepakatan itu tidak banyak artinya.
Peran ASEAN
Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara, ASEA sudah berhasil menandatangani code of
conduct atau kode perilaku dengan Cina tahun 2002.
Berdasarkan perjanjian itu, negara-negara yang mengklaim sepakat "menyelesaikan sengketa
teritorial dan yurisdiksi dengan cara damai tanpa penggunaan kekerasan, dan melalui perundingan".
Tetapi kejadian akhir-akhir ini menunjukkan Vietnam dan Cina tidak mematuhi semangat
kesepakatan itu.
Dan para menteri luar negeri ASEA Kamis (21/07) di Bali menyepakati kerangka acuan untuk
penulisan kode perilaku dalam penyelesaian konflik ini.
Menteri Luar egeri Marty atalegawa yang bertindak sebagai tuan rumah forum ini, mengatakan
kerangka acuan ini akan sangat membantu upaya Asean menempuh solusi damai dalam sengketa
ini.
Marty mengatakan negara-negara ASEA akan terus membicarakan langkah penyelesaian damai.

Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/laporan_khusus/2011/07/110719_spraLlyconfllcLshLml
KonfIik Laut Cina SeIatan jadi perhatian
Forum ASEAN
Terbaru 19 Juli 2011 - 12:02 WB

Empat dari enam negara yang terlibat konflik Laut Cina Selatan, anggota ASEA.
Sengketa atas kepuIauan kaya minyak di Laut Cina SeIatan menjadi saIah satu
perhatian utama di meja para enteri Luar Negeri ASEAN yang memuIai
pertemuan Forum enteri Luar Negeri ASEAN di BaIi hari ini.
Konflik memperebutkan antara lain Pulau Spratly dan Paracel itu sudah berlangsung bertahun-tahun
dan mengakibatkan ketegangan antara Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Cina, empat
negara pertama adalah anggota ASEA.

"Kita harus mengupayakan kemajuan dalam konflik Laut Cina Selatan," kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat membuka forum ini secara resmi Selasa (19/7) pagi.
"Kita harus memberi sinyal yang tegas kepada dunia bahwa masa depan Laut Cina Selatan bisa
diperkirakan, bisa dikelola dan cerah," tambah Yudhoyono.
Seruan semacam ini juga dinyatakan Presiden Yudhoyono saat membuka KTT ASEA Mei lalu,
ketika konflik perbatasan Thailand-Kamboja saat itu sedang mencapai suhu terpanasnya.
Atas inisiatif ndonesia, konferensi kemudian memberi ruang pada Perdana Menteri Thailand dan
Kamboja untuk mengupayakan perundingan damai.
Belum jelas apakah forum ini juga akan memberi peluang pada pihak bersengketa, terutama
Vietnam dan Cina, yang wakilnya hadir dalam pertemuan ini.
Kita harus memberi sinyaI yang tegas kepada dunia bahwa masa depan Laut
Cina SeIatan bisa diperkirakan, bisa dikeIoIa dan cerah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Ketegangan naik di kawasan yang diperebutkan setelah muncul perang klaim antara dua negara,
meski kemudian disepakati oleh dua pihak sengketa akan diatasi dengan perundingan.
amun di saat yang sama, AL Vietnam kemudian meneruskan latihan perangnya dengan AS yang
dianggap memperuncing konflik.
PersoaIan Iain
Forum Menteri Luar egeri ASEA dilangsungkan mulai hari ini di Bali, dan akan menjadi tuan
rumah bagi sejumlah negara mitra ASEA termasuk Cina dan AS.
AS akan diwakili oleh kehadiran Menlu Hillary Clinton, yang dijadwalkan sampai Rabu besok.
Pentingnya harmoni di kawasan, seperti pada sejumlah forum internasional terdahulu di ndonesia,
menurut Presiden Yudhoyono merupakan syarat penting untuk mewujudkan cita-cita negara-negara
kawasan Asia Tenggara menjadi sebuah masyarakat ekonomi bersama tahun 2015.
Presiden Yudhoyono juga menyebut banyak rintangan menciptakan8ean Community tersebut,
diantaranya persoalan seperti perubahan iklim dan perdagangan manusia.
amun di luar persoalan Laut Cina Selatan, para menlu ASEA juga masih akan mendengar
kelanjutan upaya resolusi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, serta reformasi politik yang berjalan
lambat di Burma.
Setelah 44 tahun berdiri ASEA kini beranggotakan 10 negara dan mempunya tiga negara mitra
utama di kawasan, Korea Selatan, Jepang dan Cina, yang kerap disebut sebagai paket ASEA3.
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/berlLa_lndonesla/2011/07/110719_aseanmeeLlngshLml
Jumat, 18/11/2011 06:20 WB

ndonesIu DIunggup BerIusII Buwu ASEAN HudupI
KonIIIk uuL CInu SeIuLun
Fajar Pratama - detikNews
&.9



akarta - Sejumlah langkah ndonesia terkait ASEA terutama terkait isu Laut Cina Selatan (LCS)
dianggap tepat sasaran. ndonesia dinilai bisa membawa ASEA menempatkan diri dalam konflik China-
AS.

"ASEA yang saat ini diketuai oleh ndonesia secara tepat telah melihat konflik di Laut Cina Selatan
(LCS) berpotensi mengganggu stabilitas perdamaian dan keamanan di Asia Tenggara," tutur Guru Besar
Hukum nternasional FHU Hikmahanto Juwana dalam rilisnya kepada detikcom, Jumat (18/11/2011).

Hikmahanto juga mengapresiasi pernyataan Menlu Marty atalegawa yang telah menyampaikan
pendapat bahwa ASEA tidak akan membiarkan Asia Tenggara sebagai arena bersaing negara-negara
besar patut diapresiasi.

"ndonesia sebagai ketua ASEA telah memastikan agar dua kekuatan besar, China dan AS, tidak dalam
posisi berhadap-hadapan dan menjadikan LCS sebagai ladang konflik bersenjata mereka," imbuhnya.

Hikmahanto mengatakan, persoalan Laut Cina Selatan itu bermula ketika China merasa dipojokkan
dengan manuver Filipina yang hendak membawa ASEA untuk berhadapan dengannya. Manuver
Filipina ini, lanjut Hikmahanto, diduga dilakukan untuk mendapatkan posisi tawar yang lebih tinggi ketika
beradapan dengan China.

China juga menyatakan ketidak-sukaannya dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam masalah
LCS. Meski mengakui tidak memiliki klaim atas wilayah LCS, bagi AS keterlibatannya dalam rangka
memastikan alur laut bagi pelayaran internasional aman.

AS juga ingin memastikan China tidak melakukan intimidasi atau ancaman penggunaan kekerasan (use
of force) untuk penyelesaian klaim dengan negara-negara kekuatan militernya tidak sebanding.

"amun dalam analisa akhir, penyelesaian LCS akan bergantung pada sikap China. Bila China tidak
menggunakan kekerasan dan mengedepankan dialog maka konflik LCS tidak akan menganggu
perdamaian dan stabilitas kawasan," papar Hikmahanto.

"Menjadi pertanyaan bagaimana memastikan agar China tidak akan menggunakan kekerasan? Disinilah
pentingnya keterlibatan ASEA sebagai sebuah Organisasi nternasional yang netral dan menjadi
fasilitator bagi negara-negara yang bersengketa," sambungnya.
Source hLLp//wwwdeLlknewscom/read/2011/11/18/062001/1769837/10/lndonesladlanggap
berhasllbawaaseanhadaplkonfllklauLclnaselaLan
AS dan Vietnam geIar Iatihan miIiter
Terbaru 15 Juli 2011 - 22:39 WB

AS dan Vietnam memulai latihan bersama di Laut Cina Selatan
Angkatan Laut Amerika Serikat dan Vietnam hari umat (15/7) memuIai Iatihan
bersama di Laut Cina SeIatan.
Latihan ini digelar beberapa pekan setelah Vietnam dan Cina terlibat sengketa wilayah di perairan
tersebut.
Para pejabat Amerika dan Vietnam menegaskan bahwa latihan ini adalah bagian dari kegiatan rutin
yang telah lama direncanakan.
amun Cina mengatakan latihan ini sebaiknya diundur terkait sengketa wilayah regional.
Perwira tinggi Cina Jenderal Chen Bingde mengatakan bahwa latihan ini dilakukan pada waktu
"yang tidak tepat" setelah berunding dengan rekannya dari AS Laksamana Mike Mullen.
Rutin
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan latihan selama seminggu di lepas pantai Vietnam tengah
ini adalah "bukan latihan perang".
AL kedua negara melakukan latihan rutin yang dipusatkan pada berbagai hal seperti navigasi dan
pemeliharaan, demikian dinyatakan konsulat jenderal AS di Kota Ho Chi Minh.
Amerika dan Vietnam pernah terlibat perang dan baru memulihkan hubungan diplomatik pada tahun
1995.
Cina, Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan menyatakan sejumlah bagian Laut Cina
Selatan sebagai wilayahnya.
Daerah ini diyakini kaya cadangan minyak dan gas, serta merupakana jalur perkapalan penting
perdagangan dunia.

Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/07/110713_usvleLnamshLml
Angkatan Laut Cina geIar Iatihan di Pasifik
Terbaru 24 ovember 2011 - 17:49 WB

Cina mengatakan latihan Angkatan Laut ini merupakan latihan rutin.
Angkatan Laut Cina akan meIakukan Iatihan di Samudra Pasifik daIam beberapa
hari ini, di tengah ketegangan terkait sengketa maritim di kawasan.
Departemen Pertahanan Cina mengatakan latihan itu adalah hal yang rutin dan tidak dimaksudkan
menjadikan negara tertentu sebagai sasaran.
Cina terlibat sengketa teritorial dengan beberapa negara dan Amerika Serikat baru-baru ini
mengumumkan akan memperkuat pasukan di kawasan.
Juru bicara Pentagon mengatakan Amerika Seriakt tidak memiliki masalah dengan latihan angkatan
laut itu.
Kapten John Kirby mengatakan Cina "berhak melakukan latihan militer dengan cara yang sesuai
dengan kepentingan mereka."
Pernyataan singkat di situs Departemen Pertahanan Cina mengumumkan latihan itu Rabu malam
(23/11).
Amerika tingkatkan pasukan
Kebebasaan Cina daIam navigasi dan hak hukum Iain tidak boIeh diganggu.
Departemen Pertahanan Cina
"Latihan ini adalah latihan tahunan yang telah direncanakan. Latihan ini tidak dimaksudkan dengan
sasaran negara tertentu dan tetap sesuai dengan hukum internasional," kata pernyataan itu.
"Kebebasaan Cina dalam navigasi dan hak hukum lain tidak boleh diganggu."
Pejabat Departemen Pertahanan Jepang melaporkan melihat enam kapal perang di perairan
internasional di dekat kawasan Okinawa, Jepang selatan.
Cina terlibat sengketa dengan beberapa negara lain, termasuk Vietnam dan Filipina, terkait Laut
Cina Selatan.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan pekan lalu Washington akan memperkuat
kehadiran pasukan di kawasan dengan menempatkan gugus tugas marinir di Australia utara.
Para pengamat mengatakan langkah Amerika itu merupakan tantangan langsung atas upaya Cina
untuk mendominasi kawasan.
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/11/111124_chlnanavyshLml
Cina kutuk peremajaan F-16 Taiwan
Terbaru 22 September 2011 - 14:54 WB

AS segera meremajakan skuadron pesawat tempur F-16 milik Taiwan.
Pemerintah Cina mengutuk kesepakatan antara Amerika Serikat dan Taiwan
terkait peremajaan skuadron jet tempur F-16 miIik Angkatan Udara Taiwan.
Cina menganggap kesepakatan ini merupakan intervensi Amerika Serikat atas urusan dalam
negerinya.
Wakil Menteri Luar egeri Cina, Zhang Zhijun menganggap kesepakatan bernilai US$5,85 miliar
atau sekitar Rp72 triliun itu mengirimkan sinyal yang salah bagi kelompok pro kemerdekaan Taiwan.
"Cina mendesak AS untuk memahami kesensitifan dan kerusakan serius yang diakibatkan
penjualan senjata ke Taiwan, dan memperhatikan secara serius sikap Cina ini," kata Zhijun.
"Keputusan AS ini akan merusak hubungan Cina-AS serta kerja sama kedua negara serta
pertukaran militer, keamanan dan bidang lainnya," lanjut dia
Sejumlah pejabat AS mengatakan pesawat-pesawat tempur jenis F-16A/B akan menjalani perbaikan
sehingga setara dengan tipe C/D yang lebih maju.
"Setelah peremajaan, kemampuan tempur pesawat-pesawat ini akan meningkat tajam," kata Menteri
Pertahanan Taiwan, Kao Hua-chu dalam jumpa pers di Taipei.
Ancaman invasi
Cina mendesak AS untuk memahami kesensitifan dan kerusakan serius yang
diakibatkan penjuaIan senjata ke Taiwan, dan memperhatikan secara serius sikap
Cina ini.
Zhang Zhijun
Menhan Kao menambahkan Taiwan saat ini masih berada di bawah ancaman invasi militer Cina.
"Meningkatkan kemampuan pertahanan kita sangat penting untuk menjaga keamanan regional dan
perkembangan stabil di seberang selat," tambah Kao.
Selain meremajakan pesawat yang sudah ada, Taiwan juga berencana untuk membeli lebih dari 60
unit F-16 tipe C/D yang dianggap bisa mengimbangi pesawat-pesawat tempur terbaru Cina.
Taipei mengatakan rencana pembelian itu masih tertunda di AS. Washington saat ini tengah
menunggu persetujuan kongres untuk rencana ini.
Cina hingga saat ini masih menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan superioritas
militer Cina atas Taiwan terus ditambah.
Sehingga Cina meminta agar AS tak menjual pesawat-pesawat tempur pesanan Taiwan itu.
amun, AS secara hukum terikat untuk membantu Taiwan mempertahankan diri bila diserang.
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/09/110922_Lalwan[eLshLml
KTT Asia Timur resmi dibuka di tengah
persaingan ekonomi dan wiIayah
Terbaru 19 ovember 2011 - 17:34 WB

KTT Asia Timur digelar di tengah persaingan ekonomi dan pertahanan antara Cina dan AS di wilayah
Pasifik.
KTT Asia Timur di BaIi resmi dibuka Sabtu (19/11) dan persoaIan konfIik
perbatasan, persaingan ekonomi dan pertahanan menjadi tantangan utama.
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut salah-satu fokus
utama pertemuan ini adalah masalah keamanan, perdamaian, serta ketertiban kawasan.
"Jika kita mengutamakan kepentingan masing-masing, kita akan terlibat tension yang tidak
membawa kebaikan kepada dunia," kata Presiden Yudhoyono.
Fokus lain yang menjadi titik tekan KTT Asia Timur ini, menurut Presiden,adalah memperkuat
kerjasama ekonomi di kawasan, serta kerjasama dalam mengatasi bencana alam.
KTT Asia Timur menyatukan sepuluh anggota ASEA dan delapan negara mitra dialog.
Pada KTT tahun lalu di Vietnam, para pemimpin ASEA
sepakat untuk memperluas anggotanya dengan menyertakan Amerika Serikat dan Rusia, yang
belakangan tampil sebagai mitra dialog.
Dengan partisipasi AS dan Rusia, para pemimpin Asia Timur ini berharap dapat memperkuat
kerjasama global, ditengah persoalan keamanan maritim, program nuklir, serta hak asasi.
Laut Cina SeIatan
Masalah keamanan maritim menjadi isu sentral dalam KTT Asia Timur kali ini, menyusul konflik
antara Cina dan beberapa negara anggota ASEA menyangkut persoalan perbatasan Laut Cina
Selatan
Seperti diketahui, wilayah perairan itu dikenal sebagai jalur pelayaran penting dan diduga kaya
minyak dan mineral.
Cina sejauh ini menginginkan agar sengketa itu diselesaikan secara bilateral, tetapi negara seperti
Filipina menuntut penyelesaian yang melibatkan negara lain.
ika kita mengutamakan kepentingan masing-masing, kita akan terIibat tension
yang tidak membawa kebaikan kepada dunia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
su lain yang mendominasi KTT Asia Timur ini adalah perkembangan reformasi politik di Burma.
Para pemimpian ASEA mendukung Burma tampil sebagai Ketua ASEA yang baru mulai 2014
nanti, menggantikan ndonesia.
Keputusan ini semula dikritisi AS, dengan alasan mereka masih skeptis terhadap janji reformasi di
negara itu
Permasalahan lain yang menjadi fokus KTT Asia Timur kali ini adalah peran Amerika Serikat di Asia.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Obama menegaskan kembali tekad AS untuk tampil sebagai
kekuatan di wilayah Pasifik.
Pernyataan Obama ini mengklarifikasi analisa para ahli yang menyebut kehadiran AS di wilayah
Pasifik itu untuk mengimbangi kehadiran ekonomi dan pertahanan Cina di wilayah tersebut.

Source
hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/berlLa_lndonesla/2011/11/111119_easLaslasummlLopenshLml
Source rachmat.staff.ugm.ac.id/artikel/China-Taiwan.pdf
KonfIik China Taiwan
REP | 15 January 2011 | 18:10 689 0 Nihil
Beberapa dekade yang lalu nama Taiwan tidak terlalu terkenal dalam dinamika hubungan
internasional. Pulau kecil di timur pulau Hainan ini lebih dikenal sebagai China Taipei. Sebutan
China Taipei ini sendiri sebenarnya untuk menggambarkan lebih jelas akan posisi Taiwan itu
sendiri. Kata 'China, untuk menggambarkan bahwa pulau tersebut merupakan bagian dari
China, dan kata 'Taipei untuk menunjukkan identitas Taiwan yang beribukota di Taipei.
Sebelum berbicara lebih jauh tentang Taiwan, kita perlu untuk melihat sejarah Taiwan, jauh ke
belakang. Sejarah Taiwan mulai dicatat pada pertengahan abad ke-17, yaitu pada saat Taiwan
dijajah oleh Belanda. Pulau yang lebih dikenal sebagai pulau Formosa ini menjadi salah satu
pulau tempat pangkalan militer Belanda. Akan tetapi, penjajahan Belanda tidaklah bertahan lama
setelah seorang loyalis Dinasti Ming bernama Cheng Cheng-Kung membebaskan Taiwan dan
mendirikan Kerajaan Tungning (1662-1683) yang beribukota di Tainan. Selanjutnya, Taiwan
kembali menjadi rebutan. Dinasti Qing atau biasa disebut sebagai Dinasti Manchuria berusaha
untuk menjadikan Taiwan sebagai bagiannya. Serangan Dinasti Qing yang berasal dari daratan
Tiongkok di bawah pimpinan Laksamana Shi Lang, terus menerus dijalankan. Sampai Akhirnya
Dinasti Qing berhasil merebut Taiwan dari Kerajaan Tungning, dan menguasainya hingga
Jepang menyerang pada tahun 1895.
Taiwan terus berada di bawah protektorat Jepang hingga Perang Dunia II berkahir. Setelah
Jepang menyerah kepada sekutu, Taiwan kemudian dikembalikan kepada pemerintah Republik
China, pimpinan Dr. Sun Yat Sen. Dr. Sun Yat Sen yang juga merupakan ketua
partai Kuomintang, merupakan pendiri Republik China di Nanjing.
Akan tetapi, posisi Taiwan kembali berubah ketika terjadi perang saudara di China daratan antara
Partai Nasionalis Kuomintang dan Partai Komunis. Perang yang berakhir di tahun 1949 ini
dimenangkan oleh kubu komunis yang kemudian membuat Kuomintang tergusur dan lari ke
Taiwan. Di Taiwan, Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek kemudian mendirikan
pemerintahan yang tetap diberi nama Republik China. Chiang Kai-shek mendirikan
pemerintahan ini dengan tujuan untuk tetap mempertahankan IilosoIis nasionalis, dan berusaha
membangun kekuatan untuk pada akhirnya kembali merebut China daratan.
Source hLLp//luarnegerlkompaslanacom/2011/01/13/konfllkchlnaLalwan/
KonfIik China-Taiwan dan campur tangan AS
REP | 14 January 2011 | 00:50 420 0 Nihil
Pada kasus konflik China-Taiwan terjadi sebuah perbedaan kepentingan dan keinginan dari kedua
belah pihak yaitu RRC yang ingin adanya satu China dan Taiwan yang ingin merdeka menjadi
egara sendiri. Hal ini dapat didasari dari segi kepentingan nasional dimana suatu egara ingin
merdeka karena ingin mengatur dan menjalani roda pemerintahan sendiri agar terciptanya
kesejahteraan rakyatnya. Dari konflik ini dapat dilihat bahwa cina sangat agresif dalam melakukan
serangkain gertakan kepada Taiwan agar egara itu segera bergabung kembali ke dalam egara
kedaulatan cina seperti Hongkong yang sekarang sudah menjadi wilayah cina kembali setelah
sempat dikuasai oleh nggris.
amun dalam konflik yang terjadi diantara kedua negara ini ada negara besar seperti AS bermain di
belakang Taiwan. Segala bentuk bantuan secara financial dan lainnya dilakukan oleh AS kepada
Taiwan agar kekuatannyapun bisa setara dengan cina karena seperti kita ketahui bahwa kekuatan
militer China sekarang ini sudah berkembang pesat, hal ini juga direspon AS untuk membendung
China dikawasan asia timur. Selain itu cina juga sangat agresif dengan beberapa kali melakukan
latihan militer di perairan dekat Taiwan yang membuat perhatian AS tertuju agar memberikan
bantuan ke pada Taiwan dalam hal pertahanan militernya.
Dalam hal ini kestabilan keamanan di kawasan asia timur menjadi tegang karena cina sekarang ini
sedang gencar dalam mengembangkan tenaga nuklir jika perang terbuka terjadi dikhawatirkan
perang nuklir juga terjadi karena ditakutkan Taiwan akan membalasnya dengan serangan-serangan
yang besar karena dukungan senjata dari AS sangat lancar. Dan mau tak mau dampak dari
ketegangan diantara kedua belah pihak ini ditakuti juga berdampak ke negara-negara lain seperti
Vietnam, korea selatan, korea utara, dan jepang. Sehingga diharapkan adanya perundingan
perdamaian diantara cina dan Taiwan sehingga dikawasan asia timur kestabilan keamanan disana
akan lancer karena jika hal itu tidak tercapai maka akan berdampak ke dalam sisi ekonomi karena
akan menganggu arus perdagangan dikawasan itu sendiri dan juga akan merugikan China dan
Taiwan atau bahkan juga berdampak kepada negara di sekitar daerah konflik.
Source hLLp//luarnegerlkompaslanacom/2011/01/14/konfllkchlnaLalwandancampurLanganas/
Amerika Serikat meminta bukti hukum
Terbaru 23 Juli 2011 - 17:21 WB

Menlu Clinton menegaskan konflik Laut Cina Selatan bisa ancam stabilitas kawasan
Amerika Serikat mendesak negara-negara yang mengkIaim kepemiIikan di
perairan Laut Cina SeIatan untuk mengajukan bukti hukum.
Hal ini disampaikan Menteri Luar egeri AS Hillary Clinton dalam pidato di Forum Regional ASEA
di Bali, hari Sabtu (23/7).
Wartawan BBC Karishma Vaswani mengatakan pernyataan Clinton ini kecil kemungkinan disambut
positif oleh Cina.
Pemerintah di Beijing bersama dengan Brunei, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan mengklaim
perairan yang diyakini memiliki cadangan minyak dan gas tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, 'perang klaim' memicu sengketa antara Cina-Filipina dan juga
antara Cina-Vietnam.
Clinton mengatakan insiden di Laut Cina Selatan bisa mengancam perdamaian dan stabilitas
kawasan Asia Pasifik. a juga menekankan mencari solusi damai atas masalah ini menjadi
kepentingan nasional AS.
Batas yang kabur
ni adalah pengulangan posisi AS setahun lalu yang membuat marah Cina ketika itu karena Cina
menganggap pernyataan tersebut menyerang mereka.
Beijing mengangap pernyataan Menlu Clinton sebagai bentuk campur tangan. Pemerintah Beijing
menegaskan masalah ini harus diselesaikan sendiri oleh negara-negara yang mengklaim
kepemilikian Laut Cina Selatan.
Dalam pertemuan tahun ini Cina mengatakan kepada AS bahwa Washington harus menghormati
integritas wilayah Cina.
Muncul kekhawatiran bila 'perang klaim' wilayah Laut Cina Selatan tidak dicarikan jalan keluar
sesegera mungkin, bisa pecah konflik yang mengancam stabilitas kawasan karena sejumlah negara
akan saling berhadapan satu sama lain.
amun persoalannya adalah siapa yang berhak memiliki perairan tersebut, yang bisa
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Masing-masing negara mencetak peta versi mereka sendiri sejak beberapa dekade lalu dan sering
batas antarnegara saling tumpang-tindih.
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/07/110723_as_lauLclnaselaLanshLml
AS coba menghadang, Cina maju terus
Terbaru 22 Juli 2011 - 22:20 WB

Menlu AS Hillary Clinton memuji Menlu Cina Yang Jiechi
Amerika Serikat memuji ASEAN dan Cina yang setuju untuk menyeIesaikan kIaim
wiIayah di Luat Cina SeIatan dengan cara damai.
Kesepakatan ini dicapai dalam Forum Regional ASEA (ARF) ke-18 di Bali, mulai 16-23 Juli 2011,
di tengan ketegangan antara Beijing dan sejumlah negara Asia Tenggara.
Tetapi, mengingat perubahan perimbangan kekuatan di Asia-Pasifik akhir-akhir ini, apakah Amerika
Serikat masih bisa berperan meredam Cina?
Kalangan pemerhati masalah internasional berpendapat Cina boleh dikatakan sedang mencoba
memekarkan ototnya di kawasan Asia-Pasifik, khususnya di Laut Cina Selatan.
Pakar pertahanan regional dari Universitas asional Singapura (US), Prof Bilveer Singh,
berpendapat AS tidak akan bisa berbuat banyak untuk merintangi Cina meskipun Beijing sendiri
akan tetap membuat perhitungan untuk tidak melangkah terlalu jauh.
"Belakangan ini bisa terlihat permainan kekerasan oleh Cina. Dari segi kekuatan, tidak ada satu
negara pun di kawasan ini yang bisa menahan kekuatan Cina," ujar Bilveer.
Dia mengatakan, AS berusaha mengerahkan kekuatan diplomasi dan militernya untuk "menertibkan"
Cina yang akhir-akhir ini terlibat sengketa (klaim wilayah) dengan Vietnam, Malaysia, Brunei dan
Taiwan di Kepulauan Spratly.
Runduk di BaIi
BeIakangan ini bisa terIihat permainan kekerasan oIeh Cina. Dari segi kekuatan,
tidak ada satu negara pun di kawasan ini yang bisa menahan kekuatan Cina.
Prof Bilveer Singh
Bilveer Singh, yang juga akrab mengamati T dan Timor Leste, mengatakan AS akan melakukan
segala daya-upaya untuk menekuk perluasan pengaruh Cina di Asia.
"Ada dua hal yang sedang dilakukan. Pertama, AS menggunakan kekuatan diplomasi dan militer
untuk mengimbangi Cina dan membendung laju ekspansi pengaruh Beijing. Yang kedua, AS
berusaha memberikan dukungan diplomatik dan politik kepada ASEA supaya mereka bisa
membuat yang akan mengamankan situasi," kata guru besar yang terdengar cukup lancar
menggunakan bahasa ndonesia itu.
Ketika ditanyakan apakah ARF mampu melunakkan Cina agar tidak terlalu menggebu-gebu, Bilveer
tidak yakin itu akan terjadi.
"Kalau di Bali ini mungkin mereka akan merunduk sedikit. Tetapi kita secara esensial, Cina akan
terus memainkan kartu kekerasan mereka.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pertama, tahun depan akan berlangsung peralihan
kekuasaan dan kelompok yang paling kuat sekarang di Cina adalah militer. Kedua, kelompok politisi
yang kuat adalah garis keras. Yang ketiga, Cina membutuhkan sumber energi yang sangat besar;
dan yang keempat Cina merasa saat ini mereka sangat kuat sejak 350 tahun ini."

Hillary Clinton dan Menlu Yang Jiechi di meja perundingan Forum Regional ASEA
Cina menjadi kuat karena saingannya di kawasan, yaitu AS, Jepang dan Korea Selatan serta Asia
Tenggara sedang lemah.
Cina yang menentukan
Lebih lanjut pakar internasional, Bilveer Singh, juga mengatakan bahwa ke depan ini Cina akan
menjadi kekuatan yang menentukan aturan main. Dia tidak yakin kesepakatan yang dicapai di Bali
untuk menyelesaikan pertikaian wilayah di Laut Cina Selatan akan dipatuhi oleh Beijing.
Menjawab pertanyaan apakah Cina akan menghormati kesepakatan Bali, Bilver mengatakan, "Saya
tidak yakin. Tahun 1992 mereka setuju. Tahun 2000 mereka membuat kesepakatan tentang code of
conduct (aturan main), namun Cina masih saja memainkan kartu kekerasan."
Untuk melunakkan anggapan masyarakat internasional yang menyebut Cina negara agresif, Beijing
melakukan diplomasi gencar, ujar Bilveer.
"nilah cara mereka untuk menunjukkan bahwa Cina adalah negara yang peduli dan bertanggung
jawab."
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/07/110722_asean_clnashLml
ran hadapi sanksi negara-negara barat
Terbaru 22 ovember 2011 - 08:29 WB

Hillary Clinton mengatakan sanksi akan diberikan terhadap sektor petrokimia, minyak dan gas ran.
Pemerintah AS, nggris dan Kanada mengumumkan sanksi baru terhadap ran
berkaitan dengan program nukIirnya.
Menteri Luar egeri AS Hillary Clinton berbicara tentang peningkatan tekanan kepada ran.
Clinton mengatakan industri petrokimia, minyak dan gas serta sektor keuangan akan menjadi
mendapatkan sanksi.
"Pesan ini jelas," kata dia." Jika ran bersikeras untuk melanjutkan, maka akan menghadapi
peningkatan tekanan dan isolasi. Hari ini, AS mengambil sejumlah langkan untuk memperjelas
pilihan ini."
Berbicara di konferensi pers di Departemen Luar egeri di Washington, dia mengatakan AS
berharap ada "sanksi tambahan" dari negara lain dalam beberapa hari mendatang.
AS juga menyebutkan ran "berkaitan dengan pencucian uang".
Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, yang memberikan keterangan bersama dengan Hillary
Clinton, memperingatkan bahwa perbankan internasional harus waspada dalam menjalin bisnis
dengan ran, karena kemungkinan memberikan sumbangan terhadap program nuklir.
"nstitusi keuangan di seluruh dunia, harus berpikir keras tentang risiko melakukan bisnis dengan
ran," kata Geithner.
Perusahaan AS juga diperingatkan untuk tidak berhubungan dengan perbankan ran.
Dalam pernyataan tertulisnya, Presiden Barack Obama mengatakan AS telah
mengidentifikasiseluruh sektor perbankan ran - termasuk Bank Sentral ran - sebagai ancaman bagi
pemerintah atau institusi finansial yang melakukan bisnis dengan bank ran.
"Selama ran terus melakukan terobosan berbahaya ini, AS akan terus mencari cara, dalam kaitan
dengan mitra kami sanksi kami sendiri, untuk mengisolasi dan meningkatkan tekanan terhadap
rezim ran," kata dia.
Sebelumnya, nggris mengatakan memutuskan hubungan dengan perbankan ran, sementara
Kanada melarang ekspor produk petrokimia, minyak dan industri gas.
Laporan PBB telah memberikan bukti yang kuat bahwa ran membangun senjata nuklir, tetapi ran
menolak.
Teheran bersikeras program nuklirnya diperuntukan untuk kepentingan sipil.
Laporan oleh pengawas nuklir PBB AEA, mengatakan ran telah melakukan tes "yang berkaitan
dengan pembangunan fasilitas nuklir".
Tetapi, ran tidak menyampaikan masalah itu kepada Dewan Keamanan PBB, karena Rusia dan
Cina menolak langkah pemberian sanksi itu.
Source hLLp//wwwbbccouk/lndonesla/dunla/2011/11/111122_lranshLml
Agenda Tersembunyi Dalam Konflik AS - Cbina Terkait Taiwan
RABU, 03 FEBRUAR 2010 08:43


Pasukan militer Taiwan berdiri di depan senjata penembak misil. (SuaraMedia ews)
WASHGTO (Berita SuaraMedia) Ada sebuah agenda tersembunyi dalam konflik antara AS dan China
mengenai penjualan senjata kepada Taiwan. Hal tersebut diungkapkan oleh Philip De Leon dari Trade Connections
nternational.
"Salah satu isu terbesar yang tidak kami pikirkan adalah, AS telah berusaha untuk membuat China memberikan
dukungan untuk melawan ran. AS menganggap hal tersebut sebagai sebuah hal yang penting untuk keamanannya,
sementara China selalu bersikap menghindar dan tidak mau menyentuh permasalahan tersebut," kata De Leon
kepada RT.
"Sekarang AS berpikir: Hal itu penting bagi kami, kalian tidak melakukan apapun. Kami akan menjual kepada Taiwan,
dan kami tidak terlalu ambil pusing mengenai apa yang kalian pikirkan mengenai hal ini," tambahnya.
Washington telah mendesak Beijing agar tidak menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS yang terlibat
perdagangan senjata dengan Taiwan. Pemerintah Obama mempertahankan kucuran dana $6,4 miliar dalam
perjanjian yang disepakati pekan lalu.
Menurut AS, kesepakatan tersebut akan memungkinkan terciptanya keseimbangan militer di kawasan tersebut.
Beijing selalu menentang keras transaksi AS dengan Taiwan dalam bentuk apapun. China menganggap Taiwan
sebagai bagian dari teritorinya yang membelot.
Bulan lalu, China bergerak cepat untuk menunda pertukaran miIiter dengan AS, setelah Washington
mengumumkan penjualan senjata kepada Taiwan, sebuah hal yang semakin memperlebar jurang permasalahan
dalam hubungan AS-China.
Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan keras yang dikutip oleh kantor berita Xinhua, mengecam
rencana penjualan senjata AS kepada Taiwan, yang dianggap oleh China sebagai provinsi pemberontak yang tidak
sah.
"Karena efek buruk dan menjijikkan dari penjualan senjata AS kepada Taiwan, China telah memutuskan untuk
menunda kunjungan militer," kata kementerian sebagaimana dikutip oleh Xinhua.
Qian Lihua, direktur Kantor Urusan Luar egeri Kementerian Pertahanan China, juga memanggil atase pertahanan
AS untuk menyampaikan protes mengenai penjualan tersebut, tambah Xinhua.
Sebelumnya, pemerintahan Obama mengatakan kepada Kongres mengenai rencana penjualan senjata kepada
Taiwan. Penjualan tersebut berpotensi mencapai angka $6,4 miliar, termasuk helikopter Black Hawk, sistem
pertahanan peluru kendali Patriot, dan dua kapal pemburu ranjau baru Osprey.
Menteri Luar egeri China, He Yafei, mengatakan kepada duta besar AS untuk China, Jon Huntsman, bahwa
kesepakatan penjualan senjata tersebut dapat merusak hubungan China dengan Washington, yang ingin
mendapatkan bantuan China dalam mengatasi krisis keuangan, masalah ran dan Korea Utara, serta memerangi
perubahan iklim.
Penjualan senjata AS kepada Taiwan tersebut semakin menambah panjang masalah dengan China, mulai dari
ketidakseimbangan perdagangan, perselisihan mata uang, hak asasi manusia, internet, dan Tibet.
Washington dan Beijing baru-baru ini juga saling melontarkan kemarahan mengenai kebijakan internet, setelah
raksasa mesin pencari internet, Google nc, pada awal bulan ini mengancam untuk menutup portal Google.cn dan
menarik diri dari China karena masalah sensor dan hacker.
Dalam beberapa bulan ke depan, Presiden Obama mungkin akan bertemu dengan Dalai Lama, pemimpin spiritual
terasing Tibet yang disebut oleh China sebagai seorang tokoh separatis berbahaya, semakin menambah kemarahan
China terhadap AS. (dn/rt/sm) www.suaramedia.com

EPANG-NDONESA DAN KONFLK LAUT
CNA SELATAN
Presiden SBY baru saja mengadakan kunjungan kenegaraan ke Jepang untuk
menyampaikan rasa simpati bangsa Indonesia atas bencana gempa dan tsunami
yang menimpa Jepang pada bulan Maret lalu.
Dalam kunjungan dua hari tersebut, SBY juga mengunjungi Kota Kessenuma yang
merupakan daerah terparah yang dilanda gempa dan tsunami di samping
meyampaikan bantuan dari bangsa Indonesia untuk rakyat Jepang.
Selain mengadakan kunjungan ke tempat bencana, SBY bertemu dengan PM
Jepang, Naoto Kan untuk membahas beberapa isu strategis. Salah satu isu yang
dibahas adalah terkait dengan ketegangan antara Cina dan beberapa negara Asia
Tenggara mengenai Laut Cina Selatan.
Laut Cina Selatan merupakan kawasan laut yang terletak di kawasan Samudera
PasiIik terbentang dari Singapura dan Selat Malaka di barat daya hingga Selat
Taiwan di timur laut. Kawasan ini meliputi lebih dari 200 pulau kecil, bebatuan,
dan karang yang sebagian besar berada di rangkaian kepulauan Paracel dan Spratly.
Rangkaian kepulauan inilah yang seringkali diperebutkan sehingga menimbulkan
ketegangan politik dari beberapa negara di sekitarnya.
Laut Cina Selatan pada dasarnya merupakan no man`s island karena kawasan ini
pada dasarnya tidak dimiliki oleh siapapun melainkan digunakan sebagai jalur
perdagangan internasional.
Berdasarkan Konvensi PBB dalam Hukum Laut (UNCLOS) yang telah diadopsi
pada tahun 1982, setiap negara berhak untuk memasukkan wilayah hingga 12 mil
laut sebagai bagian dari kedaulatannya dan 200 mil laut untuk Zona Ekonomi
EkslusiI (ZEE).
Namun, salah satu pasal lain dalam UNCLOS yang berbunyi bahwa kawasan
bebatuan yang tidak dapat menopang habitat manusia atau kehidupan ekonominya
sendiri maka tidak memiliki zona eksklusiI atau batas kontinen, seringkali menjadi
alasan dari negara-negara yang melakukan klaim sepihak atas kepulauan Spartly
dan/ atau wilayah Laut Cina Selatan untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi.
Adapun negara-negara yang seringkali terlibat dalam konIlik karena klaim sepihak
adalah Brunei, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam, dan Cina.
Hingga saat ini, Brunei Darussalam mengklaim Louisa ReeI dan RiIleman Bank
yang merupakan kawasan terpisah dari kepulauan Spratly, Filipina mengklaim
tidak kurang dari delapan buah pulau kecil (islet) yang merupakan bagian dari
kepulauan Spratly, Malaysia mengklaim 12 pulau tersebar di Laut Cina Selatan,
Taiwan mengklaim beberapa kelompok pulau utama di Laut Cina Selatan dan
merupakan negara pertama yang menduduki kawasan kepulauan Spratly.
Sedangkan Vietnam dan Cina merupakan negara yang mengklaim paling banyak,
Vietnam mengklaim seluruh kawasan Kepulauan Spratly dan Cina mengklaim
seluruh wilayah Laut Cina Selatan.
Mengapa Laut Cina Selatan? Setidaknya ada beberapa alasan jika ditinjau dari
geopolitik kawasan ini. Laut Cina Selatan merupakan jalur pengiriman barang
lewat laut tersibuk kedua di dunia. Setiap tahunnya, lebih dari setengah lalu lintas
supertanker dunia melalui jalur Selat Malaka, Sunda, dan Lombok menuju ke Cina,
Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Selain itu, kawasan ini memiliki potensi
cadangan minyak dalam jumlah besar. Cadangan minyak telah ditemukan di
banyak batas kontinen di sekitar kawasan ini. Hingga saat ini, diperkiran bahwa
kawasan ini mengandung cadangan minyak sebanyak 7 milyar barel dan kapasitas
produksi mencapai 2,5 juta barel setiap harinya.
Ketegangan politik antar negara-negara pengklaim kawasan ini sebenarnya telah
berlangsung sejak lama, tetapi aksi Cina yang melakukan patroli akhir-akhir ini
menimbulkan ketegangan politik di kawasan Asia.
Pada awal Juni yang lalu, 11 kapal angkatan laut Cina, termasuk jenis destroyer,
berlayar antara pulau Okinawa dan Sakishima setelah melakukan pengeboran di
kawasan PasiIik Barat, bagian timur Filipina. Cina juga terlihat meningkatkan
latihan angkatan lautnya di kawasan ini dari tahun ke tahun. Aksi Cina ini
disinyalir dapat memicu negara-negara yang bersengketa lainnya melakukan hal
serupa, yang tentunya akan mengganggu keamanan jalur laut internasional.
Meskipun saat ini tidak memiliki kepentingan kedaulatan atas Laut Cina Selatan,
Jepang memiliki kepentingan yang besar terkait dengan jalur perdagangan
internasionalnya. Tank-tank Jepang mengangkut 70 dari minyak yang diimpor
melalui jalur Laut Cina Selatan karena merupakan jalur yang paling cepat dan
murah. Meskipun secara geograIis memiliki jarak yang dekat dengan kawasan
yang disengketakan, Indonesia juga tidak melakukan klaim sebagaimana yang
dilakukan oleh beberapa negara yang telah disebutkan sebelumnya. Indonesia
hanya melakukan klaim ZEE yang mana sama sekali tidak melanggar hukum laut
internasional. Meski demikian, sama halnya dengan Jepang, Indonesia juga
berpotensi untuk tertarik ke dalam konIlik regional karena adanya kemungkinan
perluasan klaim Cina dan Taiwan hingga mencakup ZEE Indonesia, yaitu area
Natuna Barat yang kaya akan cadangan gas bumi.
Atas dasar ini, PM Jepang Naoto Kan menyampaikan keinginannya kepada
Presiden SBY untuk bekerjasam dengan Indonesia guna meredam ketegangan yang
terjadi karena aktivitas yang dilakukan oleh Cina. Salah satu kesepakatan dari
pertemuan antara kedua kepala pemerintahan tersebut adalah untuk meningkatkan
kerjasama bilateral dalam memerangi kejahatan bajak laut di perairan Malaka, Laut
Cina Selatan, dan perairan sekitar.
Perbincangan untuk meredam ketegangan yang sedang terjadi ini selanjutnya
seharusnya tidak hanya menjadi kerjasama bilateral antara kedua negara, tetapi
juga melibatkan pihak-pihak lain termasuk mengajak pihak-pihak yang
bersengkata untuk berunding.
Kerjasama antara Jepang dan Indonesia untuk meredakan ketegangan ini dapat
dibenarkan. Jepang dan Indonesia, dalam hal ini, dapat dikatakan sebagai pihak
netral karena keduanya tidak melakukan klaim terhadap wilayah sengketa sehingga
tidak akan terlibat dalam konIlik kepentingan menyangkut wilayah yang
disengketakan.
Di samping itu, Indonesia merupakaan Ketua ASEAN tahun ini. Hal ini dapat
dimanIaatkan oleh Indonesia sebagai momentum untuk menunjukkan
kepemimpinannya dalam tubuh ASEAN sebagaimana pernah dilakukan pada saat
awal pembentukan ASEAN tahun 1967.
Pun, perundingan yang akan dilakukan, jika ada, hendaknya mampu membuat
masing-masing pihak yang bersengketa untuk angkat bicara tentang
kepentingannya masing-masing dan menemukan solusi bersama dengan kembali
kepada kesepakatan awal sesuai dengan UNCLOS. Di samping itu, juga harus
disadari bahwa kawasan Laut Cina Selatan sendiri merupakan common goods
sehingga menuntut adanya kesepakatan bersama dalam pengelolaannya agar dapat
menghindarkan penggunaan kekerasan atau kontak senjata. (KA-06/24/2011)
!$ ommon goods dapat didefinisikan sebagai kondisi umum yang secara setara
memberikan manfaat bagi setiap individu (dalam hal ini negara). Meski demikian,
common goods bukan sesuatu yang disediakan dan memiliki batas tertentu,
sehingga manafemen pemakaiannya saat mempengaruhi terfadi tidaknya konflik di
masa depan.
Referensi:
1urnal Online
Rowan, J.P. The U.S.-Japan Security Alliance, ASEAN, and the South China Sea
Dispute. Asian Survey, Vol XLV, No. 3, May/June 2005.
http://www.southchinasea.org/docs/Rowan,20US-
Japan,20ASEAN,20&20SCS20Dispute,20Asian20Survey.pdI
Website
http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-paciIic-13838462
http://www.cnas.org/node/4773
http://www.globalsecurity.org/military/world/war/spratly.htm
http://www.halojepang.com/berita-utama/2445-presiden-yudhoyono-dan-pengu...
http://www.halojepang.com/berita-utama/2435-presiden-yudhoyono-kunjungi-...
http://www.halojepang.com/sosial-iptek/2436-presiden-yudhoyono-persahaba...
http://www.scu.edu/ethics/practicing/decision/commongood.html
http://www.thejakartapost.com/news/2011/06/15/keep-E28098em-
talking.html
http://www.yomiuri.co.jp/dy/editorial/T110620003608.htm
http://inIoseekchina.Iiles.wordpress.com/2011/06/southchinaseawsj1.jpg?w...
Source hLLp//www[pforld/arLlkel/sLudl[epangperLukaranlnLelekLual/[epanglndonesladankonfllk
lauLclnaselaLan
The South China Sea is defined by the nternational Hydrographic Bureau as the body
of water stretching in a Southwest to ortheast direction, whose southern border is 3
degrees South latitude between South Sumatra and Kalimantan (Karimata Straits), and
whose northern border is the Strait of Taiwan from the northern tip of Taiwan to the
Fukien coast of China. The South China Sea region is the world's second busiest
international sea lane. More than half of the world's supertanker traffic passes through
the region's waters. n addition, the South China Sea region contains oil and gas
resources strategically located near large energy-consuming countries.
The South China Sea encompasses a portion of the Pacific Ocean stretching roughly
from Singapore and the Strait of Malacca in the southwest, to the Strait of Taiwan
(between Taiwan and China) in the northeast. The area includes more than 200 small
islands, rocks, and reefs, with the majority located in the Paracel and Spratly sland
chains. The Spratlys links the Pacific Ocean and the ndian Ocean. All its islands are
coral, low and small, about 5 to 6 meters above water, spread over 160,000 to 180,000
square kilometers of sea zone (or 12 times that of the Paracels), with a total land area
of 10 square kilometers only. The Paracels also has a total land area of 10 square
kilometers spread over a sea zone of 15,000 to 16,000 square kilometers.
Many of these islands are partially submerged islets, rocks, and reefs that are little more
than shipping hazards not suitable for habitation. The islands are important, however,
for strategic and political reasons, because ownership claims to them are used to
bolster claims to the surrounding sea and its resources.
The South China Sea is rich in natural resources such as oil and natural gas. These
resources have garnered attention throughout the Asia-Pacific region. Until recently,
East Asia's economic growth rates had been among the highest in the world, and
despite the current economic crisis, economic growth prospects in the long-term remain
among the best in the world. This economic growth will be accompanied by an
increasing demand for energy. Over the next 20 years, oil consumption among
developing Asian countries is expected to rise by 4% annually on average, with about
half of this increase coming from China. f this growth rate is maintained, oil demand for
these nations will reach 25 million barrels per day - more than double current
consumption levels -- by 2020.
Almost of all of this additional Asian oil demand, as well as Japan's oil needs, will need
to be imported from the Middle East and Africa, and to pass through the strategic Strait
of Malacca into the South China Sea. Countries in the Asia-Pacific region depend on
seaborne trade to fuel their economic growth, and this has led to the sea's
transformation into one of the world's busiest shipping lanes. Over half of the world's
merchant fleet (by tonnage) sails through the South China Sea every year. The
economic potential and geopolitical importance of the South China Sea region has
resulted in jockeying between the surrounding nations to claim this sea and its
resources for themselves.
Military skirmishes have occurred numerous times in the past three decades. The most
serious occurred in 1976, when China invaded and captured the Paracel slands from
Vietnam, and in 1988, when Chinese and Vietnamese navies clashed at Johnson Reef
in the Spratly slands, sinking several Vietnamese boats and killing over 70 sailors.
The disputed areas often involve oil and gas resources:
ndonesia's ownership of the gas-rich atuna sland group was undisputed until China
released an official map indicating that the atunas were in Chinese-claimed waters.
The Philippines' Malampaya and Camago natural gas and condensate fields are in
Chinese-claimed waters.
Many of Malaysia's natural gas fields located offshore Sarawak also fall under the
Chinese claim.
Vietnam and China have overlapping claims to undeveloped blocks off the Vietnamese
coast. A block referred to by the Chinese as Wan' Bei-21 (WAB-21) west of the Spratly
slands is claimed by the Vietnamese in their blocks 133, 134, and 135. n addition,
Vietnam's Dai Hung (Big Bear) oil field is at the boundary of waters claimed by the
Chinese.
Maritime boundaries in the gas-rich Gulf of Thailand portion of the South China Sea
have not been clearly defined. Several companies have been signed exploration
agreements but have been unable to drill in a disputed zone between Cambodia and
Thailand.
TerritoriaI cIaims in the SpratIy and ParaceI sIands
Country C|a|m Contro|
8rune|
Does not claim any oI the islands, but claims
part oI the South China Seas nearest to it as part
oI its continental shelI and Exclusive Economic
Zone (EEZ). In 1984, Brunei declared an EEZ
that includes Louisa ReeI.

Ch|na
ReIers to the Spratly Islands as the Nansha
islands, and claims all oI the islands and most oI
the South China Sea Ior historical reasons. These
claims are not marked by coordinates or
otherwise clearly deIined.
Chinese claims are based on a number oI
historical events, including the naval expeditions
to the Spratly Islands by the Han Dynasty in 110
AD and the Ming Dynasty Irom 1403-1433 AD.
Chinese Iishermen and merchants have worked
the region over time, and China is using
archaeological evidence to bolster its claims oI
sovereignty.
In the 19
th
and early 20
th
century, China asserted
claims to the Spratly and Paracel islands. During
World War II, the islands were claimed by the
1 uarLeron 8eef
2 llery ross 8eef
3 Caven 8eef
4 Pughes 8eef
3 !ohnson 8eef
6 Mlschlef 8eef
7 Subl 8eef
Japanese. In 1947, China produced a map with 9
undeIined dotted lines, and claimed all oI the
islands within those lines. A 1992 Chinese law
restated its claims in the region.
China has occupied some oI those islands. In
1976, China enIorced its claim upon the Paracel
Islands by seizing them Irom Vietnam. China
reIers to the Paracel Islands as the Xisha Islands,
and includes them as part oI its Hainan Island
province.
ndones|a
Not a claimant to any oI the Spratly Islands.
However, Chinese and Taiwanese claims in the
South China Sea extend into Indonesia's EEZ
and continental shelI, including Indonesia's
Natuna gas Iield.

,a|ays|a
Claims are based upon the continental shelI
principle, and have clearly deIined coordinates.
Malaysia has occupied three islands that it
considers to be within its continental shelI.
Malaysia has tried to build up one atoll by
bringing soil Irom the mainland and has built a
hotel.
Malaysla conLrols Lhe followlng
lslands ln Lhe SpraLlys
1 rdasler 8eef
(1erumbu ubl)
2 Marlveles 8eef
(1erumbu ManLananl)
3 Swallow 8eef
(1erumbu Layang)
9h|||pp|nes
Its Spratly claims have clearly deIined
coordinates, based both upon the proximity
principle as well as on the explorations oI a
Philippine explorer in 1956. In 1971, the
Philippines oIIicially claimed eight islands that it
reIers to as the Kalayaan, partly on the basis oI
this exploration, arguing that the islands: 1) were
not part oI the Spratly Islands; and 2) had not
belonged to anybody and were open to being
claimed. In 1972, they were designated as part oI
Palawan Province, Kalayaan municipality. The
total land area oI these islands is 790,000 sq
meters.
1he hlllpplnes
conLrol Lhe followlng
lslands ln Lhe SpraLlys
1 oLa or LoalLa lsland
2 Lawak or nansham lsland
3 Llkas or WesL ?ork lsland
4 anaLa or Lamklan ay
3 agasa or 1hlLu lsland
6 arola or norLh LasL ay
7 aLag or llaL lsland
8 8lzal or ommodore 8eef
@a|wan
Taiwan's claims are similar to those oI China,
and are based upon the same principles. As with
China, Taiwan's claims are also not clearly
deIined.
1alwan conLrols lLu ba 1alplng uao
lsland Lhe largesL slngle lsland
among Lhe SpraLlys
I|etnam
Vietnamese claims are based on history and the
continental shelI principle. Vietnam claims the
entire Spratly Islands as an oIIshore district oI
the province oI Khanh Hoa. Vietnamese claims
also cover an extensive area oI the South China
Sea, although they are not clearly deIined. The
Vietnamese have Iollowed the Chinese example
oI using archaeological evidence to bolster
sovereignty claims. In the 1930's, France
claimed the Spratly and Paracel Islands on behalI
oI its then-colony Vietnam.
Vietnam has occupied a number oI the Spratly
Islands. In addition, Vietnam claims the Paracel
Islands, although they were seized by the
Chinese in 1974.
ln Lhe SpraLlys vleLnam conLrols 21
lslands reefs shoals and cays
1 llson 8eef
2 mboyan 8eef
3 8arque anada 8eef
4 enLral London 8eef
3 ornwallls SouLh 8eef
6 ua Crlsan
7 ua Pl Cen
8 LasL London 8eef
9 CreaL ulscovery 8eef
10 Ladd 8eef
11 Landsdowne 8eef
12 namylL lsland
13 earson 8eef
14 eLley 8eef
13 Sand ay
16 Sln owe lsland
17 SouLh 8eef
18 SouLh WesL ay
19 SpraLly lsland
20 1ennenL 8eef
21 WesL London 8eef
Source hLLp//wwwglobalsecurlLyorg/mlllLary/world/war/spraLlyclalmshLm
iIitary CIashes in the South China Sea
ate Countries Military Action
1976 China, Vietnam Chinese seize Paracel Islands Irom Vietnam
1988 China, Vietnam Chinese and Vietnamese navies clash at Johnson ReeI in the Spratly Islands. Several
Vietnamese boats are sunk and over 70 sailors killed.
1992 China, Vietnam Vietnam accuses China oI drilling Ior oil in Vietnamese waters in the GulI oI
Tonkin, and accuses China oI landing troops on Da Luc ReeI. China seizes almost
20 Vietnamese cargo ships transporting goods Irom Hong Kong Irom June -
September.
1994 China, Vietnam China and Vietnam have naval conIrontations within Vietnam's internationally
recognized territorial waters over oil exploration blocks 133, 134, and 135. Chinese
claim area as part oI their Wan' Bei-21 (WAB-21) block.
1995 China, China occupies Philippine-claimed MischieI ReeI. Philippine military evicts the
Philippines Chinese in March and destroys Chinese markers.
1995 Taiwan, Vietnam Taiwanese artillery Iire on Vietnamese supply ship.
1996 China,
Philippines
In January, three Chinese vessels engage in a 90-minute gun battle with a Philippine
navy gunboat near Campones Island.
1997 China,
Philippines
The Philippine navy orders a Chinese speedboat and two Iishing boats to leave
Scarborough Shoal in April; Philippine Iishermen remove Chinese markers and raise
their Ilag. China sends three warships to survey Philippine-occupied Panata and
Kota Islands
1998 China,
Philippines
In January, the Philippine navy arrests Chinese Iishermen oII Scarborough Shoal.
1998 Philippines,
Vietnam
In January, Vietnamese soldiers Iire on a Philippine Iishing boat near Tennent
(Pigeon) ReeI.
Source hLLp//wwwglobalsecurlLyorg/mlllLary/world/war/spraLlyclashhLm
ran Siapkan Pembalasan
| Kistyarini | Kamis, 24 ovember 2011 | 02:58 WB
APPresiden ran, Mahmoud Ahmadinejad, ketika mengunjungi Fasilitas Pengayaan Uranium atanz pada April 2008
TEHERAN, KOPAS.com ran membahas pengusiran duta besar nggris sebagai pembalasan
terhadap hukuman baru Barat atas kegiatan nuklirnya, Rabu (23/11/2011).
Anggota parlemen ran, beberapa di antaranya berteriak "Mampuslah nggris", menyetujui
rancangan undang-undang darurat, yang dijadwalkan diputuskan pada Minggu (20/11/2011), yang
akan menurunkan hubungan diplomatik hingga tingkat kuasa usaha disahkan, kata laman anggota
parlemen itu.
Rancangan undang-undang itu juga menyatakan parlemen dapat mengambil tindakan terhadap
negara lain, yang berperilaku sama dengan dengan nggris, kata kantor berita ar8 dan Mehr.
Pekan lalu nggris, juga Amerika Serikat dan Kanada, mengumumkan hukuman baru terhadap ran.
Sebagai dasar, mereka mengutip laporan Badan Tenaga Atom nternasional (AEA) Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang menyatakan Teheran "berusaha membuat senjata nuklir".
nggris menyatakan "menghentikan semua hubungan" di antara pranata keuangannya dengan pihak
ran. Amerika Serikat dan Kanada menyatakan akan menekan unsur itu, termasuk bank sentral ran.
Perancis menyeru pembekuan harta bank sentral ran dan embargo ekspor minyak negara Timur
Tengah itu.
nggris, Kanada, dan Perancis memiliki kedutaan di Teheran. Kanada hanya dipimpin kuasa usaha,
dua yang lain oleh duta besar. Amerika Serikat tidak memiliki perwakilan diplomatik dengan ran.
Kepentingan Amerika Serikat ditangani kedutaan Swiss.
China menyatakan, hukuman yang dijatuhkan Barat itu memperburuk ketegangan atas kegiatan
nuklir ran. "Kami percaya bahwa tekanan dan hukuman tidak dapat secara hakiki memecahkan
masalah nuklir ran. Sebaliknya, itu akan mempersulit dan memperburuk masalah serta
meningkatkan benturan," kata juru bicara kementerian luar negeri, Liu Weimin, Rabu (23/11/2011).
Sebelumnya, Selasa (22/11/2011), Rusia mengecam hukuman itu dan menyatakan tidak dapat
diterima serta melawan hukum antarbangsa.
China dan Rusia menggunakan pengaruhnya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk menghalangi kemungkinan hukuman lebih luas melalui resolusi badan dunia tersebut.
ran mendapat hukuman lewat empat keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa. a menolak laporan
AEA dan menegaskan kegiatan nuklirnya khusus untuk tujuan damai.
Hukuman terkini lebih menekan pada bidang keuangan ran, dengan Amerika Serikat dan nggris
menerapkan undang-undang antiteroris untuk menyasar bank sentral dan lembaga keuangan lain.
Hukuman itu bertujuan agar ran sulit mendapatkan bayaran atas ekspor minyaknya dan menekan
mata uang ran, tetapi tidak memukul bank sentral ran. Para pejabat dan pengamat ekonomi Barat
mengkhawatirkan hukuman itu dapat menyebabkan lonjakan dalam harga minyak, memperburuk
penurunan ekonomi dunia, dan memberi ran pendapatan tak terduga.
Perwakilan ran di OPEC, Mohammad Ali Khatibi, mengatakan kepada kantor berita $ bahwa
negaranya dapat menerapkan sikap khusus dalam menggunakan ekspor luas minyaknya sebagai
alat politik jika keadaan darurat dan khusus menghendakinya.

Tekanan terhadap ran tampak ditingkatkan pada 1 Desember, ketika menteri luar negeri Eropa
Bersatu diperkirakan mengumumkan hukuman tambahan pada sekitar 200 perusahaan dan warga
ran, kata diplomat.
Source hLLp//lnLernaslonalkompascom/read/2011/11/24/02382717/lranSlapkanembalasan
IIIpInu MInLu BunLuun MIIILer ke KorseI
Au||a A|oar
3enin, 21 hovember 2011 16:02 wib
4 2 Email0

oto : Presiden ilipina 8enigno Aquino [dailytelegraph}
HAN|LA - Pres|der F|||p|ra 8er|gro Aqu|ro rer|rla Korea 3e|alar (Korse|) urlu| reroer||ar du|urgar r|||ler |epadarya
da|ar rergradap| Cr|ra.

Aqu|ro rergala|ar, d|r|rya dar Pres|der Korse| Lee Vyurg 8a| rerd|s|us||ar rasa|ar |eararar reg|ora| ler|a|l |asus
serg|ela Laul Cr|ra 3e|alar.

0a|ar |erja sara perlararar |r|, saya ya||r Pres|der Lee a|ar lerlar|| oe|erja sara dergar F|||p|ra dar rerg|r|r|ar
re|||opler, |apa| perarg, serla pesaWal lerpur, ujar Aqu|ro, seperl| d||ul|p /FP, 3er|r (21/11/2011).

Kerja sara |r| juga d|luju|ar urlu| reroderr|sas| arg|alar oerserjala F|||p|ra, legasrya.

Pres|der Korse| |lu l|da| |argsurg rerespors secara del|| perryalaar dar| Pres|der F|||p|ra, rarur Lee rergala|ar, Korse|
s|ap urlu| reroarlu F|||p|ra da|ar rerecar|ar rasa|ar serg|elarya.

Kar| seluju, |ar| a|ar lerus oe|erja sara ser|rgga ||la dapal rerecar|ar rasa|ar |r| dergar cara yarg dara| sesua|
ru|ur, rorra, dar slardar |rlerras|ora|, ujar Lee yarg oer|urjurg |e F|||p|ra.

Pada larur |r|, F|||p|ra larpa| rerperoararu| |apao|||las r|||lerrya. Kapa| perarg F|||p|ra ururrya sudar usarg |arera
|erdaraar lerpur |lu rerupa|ar War|sar dar| Perarg 0ur|a ll, oeg|lu pu|a pesaWal lerpurrya.

Aqu|ro |eroa|| reregas|ar, F|||p|ra rarus rarpu rerperlarar|ar d|r| dar| sega|a racar arcarar se|r|rg dergar
rer|rg|alrya |elegargar d| Laul Cr|ra 3e|alar.(rhs}
Source hLLp//lnLernaLlonalokezonecom/read/2011/11/21/411/332192/flllplnamlnLabanLuan
mlllLerkekorsel
CIInu Tuk ngInkun HegemonI
Au||a A|oar
3abtu, 19 hovember 2011 09:05 wib
2 0 Email0

oto : PM China beserta Presiden A3 dan PM lndia di 8ali [xinhua}
NU8A 0UA - Perdara Verler| Cr|ra wer J|aoao rercooa urlu| reya||r|ar se|urur regara d| |aWasar As|a Terggara oarWa
Cr|ra rarya |rg|r oe|erja sara dergar regara-regara d| |aWasar lerseoul, res|| adarya per|sl|Wa serg|ela Laul Cr|ra
3e|alar.

Cr|ra l|da| a|ar rercar| regeror|. Kar| pur rero|a| sega|a ra| yarg oers|lal regeror|s, ujar wer d| Korlerers| T|rg|al
T|rgg| Asear |e 19, seperl| d||ul|p X|nnua, 3aolu (19/11/2011).

Cr|ra, a|ar rerjad| lelargga, saraoal, dar r|lra yarg oa|| oag| Asear, laroarrya.

Perryalaar wer rurcu| d| lergar adarya serg|ela Laul Cr|ra 3e|alar yarg saal |r| ||ar reraras. 0a|ar serg|ela |lu, Cr|ra
pur larpa| oerseleru dergar F|||p|ra dar juga v|elrar.

Cr|ra pur larpa| |eoeralar dergar carpur largar Arer||a 3er||al (A3) d| serg|ela Laul Cr|ra 3e|alar. 8e|a|argar |r|, A3
pur larpa| rerdu|urg F|||p|ra yarg rerupa|ar sa|ar salu r|lrarya da|ar serg|ela Laul Cr|ra 3e|alar.

Pasu|ar as|rg l|da| a|ar d|peroo|er|ar urlu| ||ul carpur da|ar rasa|ar |r|. Laul Cr|ra 3e|alar rarus d|se|esa||ar o|er
regara-regara yarg oerserg|ela |eWal seouar d|a|og, ujar wer.

lsu serg|ela Laul Cr|ra 3e|alar larpa| rererggarg|ar ruourgar Cr|ra dar F|||p|ra, serla v|elrar. 8eoerapa ou|ar yarg
|a|u, F|||p|ra pur |erap re|a|u|ar |al|rar r|||ler oersara dergar A3 d| de|al W||ayar serg|ela lerseoul. v|elrar juga larpa|
re|a|u|ar a|l|v|las yarg sara dergar F|||p|ra.(rhs}
Source hLLp//lnLernaLlonalokezonecom/read/2011/11/19/411/331303/chlnaLaklnglnkanhegemonl
ASEAN PIus PereruL Kerju Sumu
um'at, 18 hovember 2011 20:17 wib
1 3 Email0

Presiden 38Y bersama PM epang [tengah} dan PM 3ingapura [Kiri} oto: Reuters
NU8A 0UA - T|ga |epa|a regara dar perer|rlarar oerpergarur d| As|a T|rur |erar|r oerleru dergar 10 |epa|a regara dar
perer|rlarar arggola A3EAN.
Kel|ga regara |lu ada|ar r|lra d|a|og A3EAN, ru|a| dar| Cr|ra, Jeparg, dar Korea 3e|alar (Korse|) alau d||era| dergar
A3EAN P|us. Keserpalar perlara d|oer||ar |epada Perdara Verler| (PV) Cr|ra wer J|aoo dergar 10 Kepa|a Negara dar
Perer|rlarar Negara-Negara A3EAN.

Fo|us ulara da|ar perurd|rgar |lu ada|ar Pedorar 0e||aras| 8erper||a|u (0ec|aral|or ol Corducl/00C) d| Laul Cr|ra
3e|alar.

'Pedorar lerseoul o|sa reroargur perspe|l|l oersara A3EAN-Cr|ra rergera| arl| perl|rgrya |eararar dar slao|||las d|
Laul Cr|ra 3e|alar, |ala Pres|der lrdores|a 3us||o 8aroarg Yudroyoro se|a|u Kelua A3EAN d| Nusa 0ua, 8a||, Jural
(18/11/2011).

Verurul Pres|der 38Y, 00C Laul Cr|ra 3e|alar rerjad| ou|l| oarWa perer|rlar Cr|ra dar se|urur per|rp|r regara A3EAN
le|ar rerja||r sualu pergerl|ar |orslru|l|l alas perye|esa|ar rasa|ar d| Laul Cr|ra 3e|alar.

K|la sudar ru|a| rer|||r|ar da|ar perleruar yarg |a|u urlu| ru|a| rerg|derl|l||as| oag| drall C0C (Code ol Corducl, |ode
el|| oerper||a|u) yarg pada saalrya rarl| a|ar d|oaras, |alarya. Kerud|ar, para per|rp|r A3EAN oerleru PV Jeparg
Yosr|r||o Noda reroaras rergera| |ore|l|l|las dar ruourgar dagarg.

Vere|a juga reryepa|al| de||aras| oersara per|rg|alar |er|lraar slraleg|s arlara A3EAN-Jeparg.

3edarg|ar da|ar perleruar para per|rp|r regara arggola A3EAN dergar Pres|der Korea 3e|alar Lee Vyurg-8a| pada
KTT A3EAN-Korea 3e|alar reroaras |erja sara da|ar o|darg |elerruourgar A3EAN, perlurourar e|oror| yarg oeroas|s
||rg|urgar, rasa|ar perdagargar, dar pergurargar |eserjargar peroargurar d| arlar regara arggola A3EAN. (Koran
8||and|ka hendra m}
(And|ka hendra Hustak|m|Koran 8||faj}
Source hLLp//lnLernaLlonalokezonecom/read/2011/11/18/411/331413/aseanplus3pereraLker[a
sama
epung Dukung AS PerkuuL AsIu PusIIIk
um'at, 18 hovember 2011 21:36 wib
1 11 Email0

Pertemuan Asean Plus 7hree [oto: Reuters}
NU8A 0UA - Jeparg lo|us |epada As|a Pas|l||. Verurul 0epul| 3e|relar|s Kao|rel dar| Karlor Perdara Verler| Jeparg
Yosr|r||o Noda, Nor|yu|| 3r||ala, perer|rlar Jeparg oer|or|lrer lurul reWujud|ar |era|rurar dar slao|||las d| |aWasar
As|a Pas|l||.
'Veryadar| oarWa sualu |aWasar As|a Pas|l|| yarg ra|rur dar slao|| ada|ar v|la| oag| Jeparg, |ala 3r||ala da|ar |orlerers|
pers d| se|a-se|a KTT A3EAN dar KTT Ter|a|l d| Nusa 0ua, 8a||, Jural (18/11/2011).

urlu| reWujud|ar |era|rurar dar |eslao||ar |lu, rerurul 3r||ala, Jeparg oa|a| rererap|ar oeroaga| |erarg|a |erja urlu|
rerper|ual jar|rgar |erja sara yarg oer|ap|s dar lerou|a d| oeroaga| o|darg.

'3lao|||las dar |esejarleraar regara-regara As|a Terggara oag| Jeparg dar se|urur |aWasar As|a T|rur lerus oer|eroarg,
lulurrya.

3ererlara |lu, Jeparg reregas|ar rere|a a|ar rerg|aj| |eo|ja|ar ererg| ru|||r yarg le|ar d|lelap|ar r|rgga 2030. llu
seoaga| oerlu| r|al oa|| Jeparg da|ar rarg|a rergurarg| |elergarlurgar lerradap |rduslr| ru|||r.

3r||ala reraroar|ar, perer|rlar Jeparg a|ar reroual rercara dar slraleg| yarg d|jadWa||ar a|ar d||a|u|ar pada
perlergarar larur depar.

'Kar| a|ar rercar| cara rergurarg| |elergarlurgar lerradap peroarg||l leraga ru|||r se|ec|| rurg||r, oa|| da|ar jarg|a
perde|, raupur jarg|a parjarg, |rour 3r||ala, d| se|a-se|a KTT A3EAN d| 8a||.

Narl|rya Jeparg a|ar rerarlaal|ar ererg| a|lerral|l seoaga| so|us| peryed|aar leraga ||slr|| oag| |rduslr|. 3erpal rer|rg|al
|e|raWal|rar dar| para pe|a|u |rduslr| Jeparg lerradap paso|ar leraga ||slr||.

3e|a|r |lu Perer|rlar Jeparg rerasl||ar a|ar reral||ar rea|lor ru|||r d| Fu|usr|ra pada a|r|r larur |r|. 'vo|ure rad|oa|l|l
yarg lerdapal d| udara le|ar rerurur dar| Wa|lu |e Wa|lu. Per|rlar eva|uas| juga le|ar d|caoul d| rad|us 20 |r dar| |rsla|as|
ru|||r 0a||cr|, ucap Nor|yu||.

3ererlara |lu, Jeparg rerdu|urg Arer||a 3er||al da|ar rerper|ual |e|ualarrya d| As|a Pas|l|| dergar pererpalar 2.500
Var|r|r d| 0arW|r, Auslra||a. 'Kar| reryaroul |epulusar |lu, lulurrya. (Koran 8||and|ka hendra m}
(And|ka hendra Hustak|m|Koran 8||faj}
Source hLLp//lnLernaLlonalokezonecom/read/2011/11/18/411/331413/[epangdukungasperkuaL
aslapaslflk

Anda mungkin juga menyukai