Anda di halaman 1dari 62

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan tutorial skenario C blok 9 sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT. 2. Kedua orang tua yang memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr. Veny selaku tutor. 4. Teman-teman sejawat dan seperjuangan. 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat tidak hanya untuk penulis tetapi juga untuk orang lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Palembang, 16 November 2011

Penulis

1|Page

DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.2 Maksud dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab II Pembahasan 2.1 Skenario Kasus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2 Paparan I. Klarifikasi Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 6 7 7 17 18 19 5 3 3 1 2

II. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III. Analisis Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV. Jawaban Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI. Kerangka Konsep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VII. Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab III Sintesis 3.1 Anatomi & Histologi Rep. Wanita. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2 Fisiologi Menstruasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3 Pre Menstrual Syndrome . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4 Abnormalitas dalam Menstruasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.5 Pemeriksaan Tingkat Kesuburan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20 30 37 41 51 63

2|Page

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Endokrin adalah blok ke-9 pada semester 3 dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai seorang ibu rumah tangga yang mengalami keluhan kram di perut diserta sakit pinggang dan rasa tidak nyaman di payudara saat ia menstruasi. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini.

3|Page

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Tutorial Tutorial Skenario B Tutor Moderator Notulis Sekretaris Waktu : dr. Veny : Riko Aldino Dian Putra : Ayu Agustriani : Andre Hidayat : Senin, 31 Oktober 2011 Rabu, 2 November 2011 Peraturan tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan. 2.Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu dan apabila telah dipersilahkan oleh moderator. 3. Tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama proses tutorial berlangsung. 4. Tidak diperbolehkan makan dan minum.

4|Page

2.2 Skenario

A 25-years-old housewife comes to doctor at clinics with chief complaint abdominal cramp since 2 days ago. She also complains about breast discomfort and mild low back pain. She is having this complain since she got her menarche at age 12. Her usual period is 28 days, regular, and lasts for 3-5 days. This morning she noticed blood on her underwear. She got her last period at October 24. She has no history of chronic disease and surgical procedure before. She told the doctor that she is afraid that her complaints will affect her fertility She has been married for 2 years and has no child yet.

Examinations:
Physical: Height : 155cm; BW : 50 kg BP : 110/70 mmHg; Pulse : 80x/m; RR = 20x/m External examination: Abdomen; slight tendernes, rigidity (-) Laboratory: Urine hCG (-) Negative

5|Page

2.3. Paparan I. Klarifikasi Istilah 1. Abdominal cramp 2. Mild low back pain 3. Breath discomfort 4. Menarche 5. Fertility 6. Rigidity (-) 7. Sllight Tenderness 8. Urine hCG (-)

II.

Identifikasi Masalah 1. Ny. A, 25 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke dokter dengan keluhan utama abdominal cramp sejak 2 hari yang lalu. Ia juga mengeluh ada breast discomfort dan mild low back pain. Ia mengalami keluhan ini sejak menarchenya pada usia 12 tahun. 2. Periode mens Ny.A 28 hari, reguler, dan berlangsung selama 3-5 hari. Tadi pagi ia mendapati ada darah di celana dalamnya. Ia terakhir kali mens tanggal 24 Oktober lalu. 3. Ia tidak pernah mengalami penyakit kronik dan tindakan operasi. Ia juga khawatir keluhannya akan mempengaruhi kesuburannya. Ia telah menikah selama dua tahun dan belum memiliki seorang anak 4. Dia menderita demam dan lukanya membengkak. Dia juga merasa mual, nyeri di epigastric, sangat haus, lelah, dan menolak untuk makan. Menurut keluarganya, dia mengalami disorientasi sejak 8 jam lalu. 5. Examinations: Physical: Height : 155cm; BW : 50 kg BP : 110/70 mmHg; Pulse : 80x/m; RR = 20x/m External examination: Abdomen; slight tendernes, rigidity (-) Laboratory: Urine hCG (-) Negative

6|Page

III.

Analisis Masalah

1. Ny. A, 25 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke dokter dengan keluhan utama abdominal cramp sejak 2 hari yang lalu. Ia juga mengeluh ada breast discomfort dan mild low back pain. Ia mengalami keluhan ini sejak menarchenya pada usia 12 tahun.

a. Apakah keluhan yang dialami Ny.A normal saat terjadi menstruasi ? Setiap bulan, lapisan sebelah dalam dari kandungan (endometrium) terbentuk dalam persiapan untuk suatu kemungkinan kehamilan. Setelah ovulasi, jika telur tidak dibuahi oleh sebuah sperma, tidak ada kehamilan yang berakibat dan lapisan kandungan sekarang tidak lagi dibutuhkan. Tingkat-tingkat hormon-hormon estrogen dan progesterone seorang wanita turun, dan lapisan kandungan menjadi membengkak dan mati. Ia kemudian dilepaskan dan akan diganti dengan suatu lapisan baru pada siklus bulanan berikutnya.

Ketika lapisan kandungan yang lama mulai terurai, senyawa-senyawa molekul yang disebut prostaglandin dilepaskan. Senyawa-senyawa ini menyebabkan otototot uterus berkontraksi. Ketika otot-otot kandungan berkontraksi, mereka

menyempitkan suplai darah (vasoconstriction) ke endometrium. Penyempitan ini menghalangi penyerahan oksigen ke jaringan endometrium yang, pada gilirannya, terurai dan mati (iskemia). Hal ini menimbulkan keluhan berupa kram di perut

Setelah kematian jaringan ini, kontraksi-kontraksi kandungan secara harafiah memeras jaringan endometrial lama melaui leher rahim (cervix) dan keluar dari tubuh dengan jalan dari vagina. Senyawa-senyawa lain yang dikenal sebagai leukotrienes, yang adalah kimia-kimia yang memainkan suatu peran pada respon peradangan, juga meninggi pada saat ini dan mungkin dihubungkan dengan perkembangan dari kejang-kejang menstruasi dan rasa nyeri saat menstruasi b. Apa etiologi keluhan Ny.A? (Abdominal Cramp, Breast Discomfort, Low Back Pain)? Psikis: kelelahan, stress Obstetric: cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio
7|Page

Endokrin: peningkatan kadar prostalandin, ketidakstabilan hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi, leukotriene

c. Bagaimana mekanisme keluhan yang dialami Ny.A ? Abdominal Cramp : pelepasan prostaglandin F2 alpha berlebih saat dinding uterus luruh mengakibatkan peningkatan kontrasi myometrial dan vasokonstriksi di dinding uterus. Hal ini yang mengakibatkan iskemi jaringan dan menimbulkan rasa nyeri. Pada beberapa kasus, peningkatan leukotriene diduga meningkatkan sensitivitas saraf di uterus sehingga rasa sakitnya menjadi semakin kuat

Low Back Pain: mekanismenya sama dengan abdominal cramp. Merupakan manifestasi persepsi rasa sakit dari abdominal cramp ke daerah tersebut

Breast Discomfort :

Pada kasus ini berupa cyclical mastalgia yg umum terjadi pada saat menstruasi. Pada saat menstruasi, peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang diikuti ketidakseimbangan hormon dalam tubuh mengakibatkan payudara membesar dan nyeri. Saat uterus mulai mengalami peluruhan, payudara juga akan menyerap kelebihan cairan yang ada (hiperemia)sehingga terjadi retensi dan ikut memperparah kondisi breast discomfort

d. Apakah normal bagi seorang perempuan untuk mengalami abdominal cramp dua hari sebelum menstruasi?

abdominal cramp termasuk bagian dari premenstrual syndrome, jadi walaupun tidak semua perempuang mengalami hal tersebut, kondisi abdominal cramp Ny.A masi tergolong normal

2. Periode mens Ny.A 28 hari, reguler, dan berlangsung selama 3-5 hari. Tadi pagi ia mendapati ada darah di celana dalamnya. Ia terakhir kali mens tanggal 24 Oktober lalu.

8|Page

a. Jelaskan anatomi dan histologi sistem reproduksi wanita sintesis b. Apa saja hormon yang berperan dalam menstruasi ?

GnRH yang dikeluarkan hipothalamus FSH, LH yg dikeluarkan hipofisis anterior Estrogen dan progesteron yg dikeluarkan ovarium.

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang dikeluarkan oleh hipothalamus dan memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH. FSH (Folikel Stimulating Hormon) memicu pematangan folikel di ovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dari endometrium). Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing hormon). LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesterone. Progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal. Fase sekresi selalu tetap 14 hari, meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase proliferasinya, sehingga harus berhati2 untuk menentukan masa subur

c. Bagaimana fisiologi menstruasi?

Fisiologi:

1. Fase folikular/proliferative/estrogen Dimulai pada hari kelima setelah menstruasi dan berlangsung 11 hari.

Hypothalamus melepas GnRH

Menstimulasi hipofisis untuk mensekresi LH & FSH

9|Page

Menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium Menghasilkan estrogen merangsang pertumbuhan endometrium

Sel stroma dan sel epitel mengalami proliferasi ovulasi

2. Fase luteal / sekresi / progesterone Terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama 12 hari, terdapat korpus luteum.

Korpus luteum mensekresi

progesterone dan

estrogen

Progesterone menghambat proliferasi, perubahan grandular untuk menerima implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Bila ovum tidak dibuahi korpus luteum tidak bertahan

Progesterone dan estrogen menurun memicu penipisan lapisan endometrium

Menstruasi

d. Jelaskan mengenai pre-menstrual syndrome?

PMS merupakan kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah
10 | P a g e

selesai haid. PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.

Tipe-tipe PMS:
PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif,

saraf tegang, perasaan labil.


PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan),

perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.
PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi

makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula).
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya.

e. Bagaimana patofisiologi menstruasi yang abnormal? sintesis

3. Ia tidak pernah mengalami penyakit kronik dan tindakan operasi. Ia juga khawatir keluhannya akan mempengaruhi kesuburannya. Ia telah menikah selama dua tahun dan belum memiliki seorang

a. Apakah keluhan-keluhan yang dialami Ny.A mempengaruhi kesuburannya?

tidak karena keluhan-keluhannya masih termasuk dalam PMS (premenstrual syndrome)

b. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang perempuan?

11 | P a g e

c. Jelaskan tentang periode masa subur seorang wanita?

Masa Subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.

Pengertian lainnya, Masa Subur wanita adalah suatu masa yang berada disekitar waktu keluarnya sel telur tersebut (umumnya bagi yang mempunyai siklus haid 28-30 hari berada antara hari ke 12 hingga hari ke 18 dihitung dari hari pertama haid ).

d. Apa saja tanda-tanda seorang wanita mengalami kehamilan? sintesis

e. Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan seorang wanita? sintesis

4. Examinations: Physical: Height : 155cm; BW : 50 kg BP : 110/70 mmHg; Pulse : 80x/m; RR = 20x/m External examination: Abdomen; slight tendernes, rigidity (-) Laboratory: Urine hCG (-) Negative

a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan yang didapat? BMI = BB : height = 50 : (1.55) = 20,18 , 18-23( normal) Pulse : 60-100 (normal) Pisik : kekauan otot d bawah abdomen (abnormal) Lab : menandakan tidak hamil

b. Bagaimana mekanisme abnormalitas yang terjadi? slight tenderness diakibatkan oleh kontraksi dan vasokonstriksi uterus yang mengakibatkan rasa kram di perut serta rasa nyeri, sehingga abdomen lebih sensitif terhadap sentuhan 5. Bagaimana penegakan diagnosis dan kriteria diagnosis dari kasus ini?
12 | P a g e

Anamnesis Usia menarche Durasi menstruasi Tingkat rasa sakit saat menstruasi Ada atau tidaknya darah saat menstruasi

Sexual history (adanya sexual abuse meningkatkan resiko dysmenorrhea)

Perbedaan dysmenorrhea primer dan sekunder

Biasanya pada dysmenorrhea primer, onset dimulai saat mens atau sesaat sebelum mens, berlangsung 1-2 hari, rasa sakitnya berupa kram di perut bagian bawah yang menyebar ke pinggang dan paha. Rasa sakit tersebut menurut beberapa wanita mirip kram saat hendak melahirkan

Simptom umum: Malaise Fatigue (85%) Nausea dan muntah (89%) Diare (60%) Low back pain ( 60%) Sakit kepala (45%) Pusing dan gugup

Perbedaan gambaran klinis dismenorea primer dan sekunder


13 | P a g e

Dismenorea primer Onset singkat setelah menarche menarche Nyeri kram di perut bawah atau pelvis dengan awal keluarnya darah selama 8-

Dismenorea sekunder Onset dapat terjadi kapan saja setelah

Waktu dari nyeri berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi

Pola nyeri sama setiap siklus

Memburuk setiap waktu, dapat unilateral, dapat memburuk pada waktu berkemih

Nyeri pada paha dan pinggang, sakit kepala, diare, mual dan muntah dapat dijumpai Tidak dijumpai kelainan patologis pelvis

Dijumpai gejala ginekologi: dispareunia dan menorragia

Dijumpai abnormalitas pelvis patologis

Sumber: Diagnosis and management of dysmenorrhea ( Proctor danFarquhar, 2006)

Pemeriksaan Tambahan: bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan penyebab dysmenorrhea sekunder Kultur serviks menyingkirkan kemungkinan penyakit menular seksual Complete blood count + diff count menyingkirkan kemungkinan infeksi dan neoplasma HCG menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik Urine analysis menyingkirkan kemungkinan infeksi saluran kemih Stool guaiac menyingkirkan kemungkinan pendarahan saluran cerna ESR ( Laju endap darah) menyingkirkan kemungkinan subacute salpingitis

6. Bagaimana Differential Diagnosis dari kasus ini? Aborsi Kehamilan ektopik Endometriosis Inflammatory Bowel Disease Irritable Bowel Syndrome
14 | P a g e

Kista ovarium Pelvic Inflammatory Disease Infeksi saluran kemih

7. Apa etiologi dari dysmenorrhea?

Wanita mempunyai emosional yang tidak stabil, sehingga mudah mengalami dismenore primer. Faktor kejiwaan, bersamaan dengan dismenore akan menimbulkan gangguan tidur (insomnia). Faktor Konstitusi

Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan yang dapat menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Faktor konstitusi antara lain: anemia, penyakit menahun dan sebagainya. Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis

Teori tertua menyatakan bahwa dismenore primer disebabkan oleh stenosis kanalis servikalis, akan tetapi sekarang sudah tidak lagi. Mioma submukosum bertangkai polip endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus berkontraksi kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut. Faktor Endokrin

Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin F2 alfa berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selain dismenorea, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah. Faktor Alergi

Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer dengan urtikaria, migren atau asma bronkial. Faktor Neurologis

Uterus dipersyarafi oleh sistem oleh sistem syaraf otonom yang terdiri dari syaraf simpatis dan parasimpatis. Jeffcoate mengemukakan bahwa dismenorea ditimbulkan oleh ketidakseimbangan pengendalian sistem syaraf otonom terhadap miometrium. Pada keadaan ini terjadi perangsangan yang berlebihan oleh syaraf simpatis sehingga serabut-serabut sirkuler pada istmus dan ostium uteri internum menjadi hipertonik.
15 | P a g e

Vasopresin

Kadar vasopresin pada wanita dismenorea primer sangat tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa dismenorea. Pemberian vasopresin pada saat menstruasi menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, menurunnya aliran darah pada uterus, dan menimbulkan nyeri. Namun, hingga kini peranan pasti vasopresin dalam mekanisme terjadinya dismenorea masih belum jelas. Leukotrien

Helsa (1992), mengemukakan bahwa leukotren meningkatkan sensitivitas serabut nyeri pada uterus. Leukotren dalam jumlah besar ditemukan dalam uterus wanita dengan dismenorea primer yang tidak memberi respon terhadap pemberian antagonis prostaglandin.

8. Jelaskan patofisiologi dari dysmenorrhea primer? Korpus luteum akan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan mengakibatkan labilisasi membran lisosom, sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran sel endometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang kontraksi dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmi uterus, sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia dan menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga menyebabkan sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujungujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Sunaryo, 1989).

9. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus ini ? Syok dan penurunan kesadaran akibat pendarahan yang berlebih

10. Bagaimana penatalaksanaan untuk kasus ini ? sintesis


16 | P a g e

11. Bagaimana prognosisnya? baik untuk dismenore primer yang diikuti dengan pemberian NSAID apabila diperlukan

12. Bagaimana Komptensi Dokter Umum dalam kasus ini ? Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

IV.

Hipotesis Ny. A, 25 tahun mengalami abdominal cramp, breast discomfort, dan mild low back pain karena dysmenorrhea

V.

Kerangka konsep
Regresi Korpus Luteum Peningkatan Estrogen

17 | P a g e

Penurunan Progesteron

Retensi Cairan & Garam di Payudara

Hipertrofi Payudara

Membran Lisosom Mudah Pecah

Aktivitas Enzim Fosfolipase A2

MASTODYNIA/MASTALGIA

Hidrolisis Fosfolipid

Produksi As. Arakhidonat

Prostaglandin Peningkatan PGF2

Leukotriene

Kontraksi ,vasokonstriksi, peningkatan tonus dinding uterus

Peningkatan sensitisasi saraf aferen nervus pelvicus

Iskemi pada uterus ABDOMINAL CRAMP & LOW BACK PAIN Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab

DYSMENORRHEA PRIMER

Edukasi

NSAID anti Prostaglandin

VI.

Learning Issue

18 | P a g e

Pokok Bahasan Anatomi & Histologi Reproduksi Wanita Menstruasi

What I know Definisi

What I dont know

What I have to prove

How will I learn Internet, textbook, journal

Komponen

Lokasi abnormalitas

Definisi

Siklus Cara Kerja Hormon

Fisiologi Menstruasi

Pre Menstrual Syndrome

Definisi

Etiologi

Patofisiologi

Menstruasi Abnormal Pemeriksaan Tingkat Kesuburan

Definisi

Jenis

Patofisiologi Manifestasi klinis

D efinisi

Metode dan interpretasi

VII.

Sintesis

19 | P a g e

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

Organ Genitalia Interna Uterus Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria disebelah anterior dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 5 cm dengan berat sekitar 60 gram. Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi anteversi. Servik uteri dibagi menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.

Uterus pada kehamilan lanjut. Fundus berbentuk kubah dan insersi tuba serta ligamentum rotundum dibagian atas corpus uteri. Terlihat pasokan vaskular yang hipertrofis,
20 | P a g e

a = arteri Ext = eksternal Int = internal

L = kiri V = vena

Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri Merupakan bagian terbesar uterus; dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba falopii ligamentum rotundum ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan ureter ). Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan: Serosa ( peritoneum visceralis) yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen Miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular) Endometrium yang melapisi dinding cavum uteri

Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami hipertrofi.
21 | P a g e

Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium; bentuk kelenjar dan stroma menstruasi 4 7 mm. bervariasi sesuai dengan siklus haid; ketebalan pasca menstruasi dini 1 2 mm dan menjelang

Ligamenta penyangga uterus Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Tuba Falopii Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8 14 cm. Saluran ini menghubungan cavum uteri dengan cavum peritoneale. Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian : Pars uterina / interstitsialis Pars Isthmica ( penampang melintang paling sempit ) Pars Ampullaris Pars Infundibularis [fimbriae]

Penampang melintang Tuba falopii pada wanita dewasa c = isthmus uteri b = ampulla c = fimbria Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :

22 | P a g e

Lapisan serosa Lapisan muskularis Lapisan mucosa

Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian lain memiliki kelenjar.

Ovarium Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Panjang kira-kira 2.5 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 3.0 cm. Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral

23 | P a g e

Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.

Ligamentum penyangga ovarium adalah : ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan ligamentum Ovarii Proprium.

Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf. Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan

sel. Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa. Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit. Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum.
24 | P a g e

Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.

Organ Genitalia Eksterna

Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjarkelenjar pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum,
25 | P a g e

introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Vagina Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).

26 | P a g e

Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

Keterangan Gambar : 1. Glans of Clitoris 2. Labium Majus 3. Hymem 4. Posterior Labia Commissure 5. Prepuce of Clitoris 6. Labium Minus 7. External Orifice 8. Vaginal Orifice 9. Body of Clitoris 10. Crus of Clitoris 11. Greater of Vestibular Gland 12. Bulb of Vestibul 13. Opening of Greater Vestibular Gland (Probe)

27 | P a g e

HISTOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Pada masa pubertas ovarium berukuran 2,5-5cm panjang, 1,5-3cm lebar,dan 0,6-1,5 tebal. Pada salah satu pinggirnya terdapat hilus, tempat keluar-masuknya pembuluhpembuluh darah dan serabut- serabut saraf , ovarium dihubungkan oleh mesovarium dengan ligamentrum latum , dan oleh ligamentum ovarii proprium dengan uterus.Permukaan ovarium ditutupi oleh satu sel lapis sel kubik yang disebut germinal epithelium . Dibawahnya terdapat tunika albugenia yang kebanyakan terdiri dari serabut-serabut jaringan ikat. Pada garis besarnya ovarium terbagi atas dua bagian yaitu korteks dan medulla. Korteks terdiri atas stroma yang padat, dimana terdapat folikel-folikel dengan sel telurnya. Folikel dapat dijumpai dalam berbagai tingkat perkembangan yaitu folikel primer,sekunder, dan folikel yang masak (folikel de Graaf) , juga ada folikel yang telah mengalami degenerasi yang disebut atresia folikel. Dalam korteks juga dapat dijumpai korpus rubrum,korpus luteum , dan korpus albikans.

28 | P a g e

Makin muda usia wanita makin banyak folikel dijumpai. Pada bayi baru lahir terdapat 400.000 folikel pada kedua ovarium. Rata- rata hanay 300-400 ovum yang dilepaskan selama masa reproduksi. Pada masa pascamenopause sangat jarang dijumpai folikel karena kebanyakan telah mengalami atresia. Dalam medulla ovarium terdapat pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan jaringan ikat elastis. Padi masa kanak-kanak ovarium boleh dikatan masih berisirahat dan baru pada masa pubertas mulai menunaikan faalnya. Perubahan-perubahan yang terdapat pada ovarium pada siklus haid ialah sebagai berikut . Di bawah pengaruh FSH beberapa folikel mulai bekembang , akan tetapi hanya satu yang tumbuh terus samapai matang. Pada folikel ini mula-mula sel sel sekeliling ovum berlipat ganda dan kemudian di antara sel-sel iu timbul suatu rongga yang berisi cairan yang disebut Liquor folikuli. Ovum sendiri terdesak ke pinggir, dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga folikel. Tumpukan sel dengan ovum di dalamnya itu disebut kumulus ooforus. Antara ovum dan sel sel ssekitarnya terdapat zona pellusida.sel- sel lainnya yang membatsi ruangan folikel disebut membrana granulosa. Dengan tumbuhnya folikel, jaringan ovarium sekitar folikel tersebut terdesak keluar dan membentuk dua lapisan yaitu teka intern yang banyak mengandung pembuluh darah dan teka eksterna terdiri dari jaringan ikat yang padat.Dengan bertambah matang folikel hingga akhirnya matang benar dan oleh karena pembentukan cairan folikel makin bertambah,maka folikel makin terdesak ke permukaan ovarium,malahan menonjol keluar. Sel-sel ganulosa yang mengelilingi ovum yang bebas disebut korona radiata. Sel-sel membrana granulosa dan teka interna yang tinggal pada ovarium membentuk korpus rubrum yang berwarna merah oleh karena perdarahan waktu ovulasi dan kemudian menjadi korpus luteum yang berwarna kuning karena mengandung zat kuning yang disebut lutein (mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen). Jika tidak terjadi pembuahan (konsepsi),setelah 8 hari korpus luteum mulai berdegenerasi dan setelah 14 hari mengalami atrofi menjadi korpus albikans (jaringan perut).korpus luteum tadi disebut korpus luteum menstruasionis . Jika terjadi konsepsi korpus luteum dipelihara oleh hormon chorionic gonadtropin (Hcg) yang diasilkan oleh sinsisiotrofoblas dari karion atau korpus luteum gravidiatis berlangsung hingga 9-10 minggu .

29 | P a g e

MENSTRUASI

Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan menstruasi untuk kali pertama adalah 12 atau 13 tahun. Namun kalau sampai usia 16 tahun belum juga datang bulan perlu di waspadai, mungkin ada kelainan. Menstruasi itu sendiri nantinya akan berhenti saat perempuan memasuki masa menopause, yakni sekitar usia 50 tahun. Namun sebelum memasuki masa menopause, haid tetap datang hanya jangka waktunya lebih lama dan prosesnya cepat, paling hanya 2-3 hari. Siklus haid/ menstruasi pada perempuan (reproduksi) normalnya terjadi setiap 23-35 hari sekali dengan lama haid berkisar 5-7 hari. Namun ada sebagian perempuan yang mengalami haid tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, darah haid sangat banyak sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit saat haid, gejala PMS (pree menstruasi syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih banyak lagi.
30 | P a g e

Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil). Gangguan yang terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid kali pertama. Artinya, bila seorang perempuan telah mendapatakan haid pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur. Tapi bila setelah usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur juga, dipastikan ia mengalami gangguan haid. Haid Dipengaruhi berbagai hormon:

31 | P a g e

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang dikeluarkan oleh hipothalamus dan memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH. FSH (Folikel Stimulating Hormon) memicu pematangan folikel diovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dari endometrium). Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing hormon). LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesterone. Progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal. Fase sekresi selalu tetap 14 hari, meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase proliferasinya, sehingga harus berhati2 untuk menentukan masa subur

Siklus Menstruasi Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause. Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkanhormon yang kedua yaitu LH. Produksi
32 | P a g e

hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan. Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi. Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda. Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 5
33 | P a g e

hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya. Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase: 1. Fase Folikuler Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat. 2. Fase ovulasi Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam. 3. Fase Luteal Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan
34 | P a g e

progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu : 1. Fase Menstruasi atau dekuamasi Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dangan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 4 hari. 2. Fase pasca haid atau fase regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari. 3. Fase Proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu: a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase) Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase) Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus). c. Fase proliferasi akhir (late proliferation) Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

35 | P a g e

4. Fase pra haid atau fase sekresi Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkelukkeluk, dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di dalam endimetrium tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:

Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium

Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)

Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron

Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal

Kadar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum

36 | P a g e

Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi

Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya

PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS)

Definisi Sindrom prahaid (Bahasa Inggris: premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya . Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya

Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai. Disebabkan oleh : Sekresi estrogen yang abnormal Kelebihan atau defisiensi progesteron Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin Kelebihan hormon anti diuresis Kelebihan atau defisiensi prostaglandin
37 | P a g e

Etiologi Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS). Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).

Patofisiologi Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah, yang akan menyebabkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi. Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin. Prolaktin dihasilkan sebagai oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu
38 | P a g e

banyak dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal. Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma linolenic acid (GLA). Fungsi prostaglandin adalah untuk mengatur sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen, progesterone), sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.

Manifestasi klinis Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

Tipe dan Gejala PMS

Tipe dan gejalanya Tipe PMS bermacam-macam.Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum
39 | P a g e

haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manismanis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benarbenar murni tipe D. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

DIET TEPAT MENCEGAH PMS

Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

40 | P a g e

* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing),alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda. * Kurangi rokok atau berhenti merokok. * Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang). * Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein. * Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya. * Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng. * Meningkatkan konsumsi sayuran hijau. * Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran. * Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).

Disamping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS: * Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. * Menghindari dan mengatasi stres. * Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS. * Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya. * Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.

ABNORMALITAS DALAM MENSTRUASI a). Hipermenore (Menorraghia) Definisi Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi. Etiologi
41 | P a g e

1. Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi : uterotonika 2. Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia. 3. Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik. 4. Hipertensi 5. Dekompensio cordis 6. Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis. 7. Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik. 8. Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili

Patofisiologi Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini pada gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan folikel menghasilkan esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron akibat involusi korpus luteum. Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang disebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa kondisi patologis. Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi dari FSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal,

42 | P a g e

namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

Manifestasi Klinis Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

b). Hypomenorhea (kriptomenorrhea)

Definisi Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Lama perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.

Etiologi 1.Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin 2.kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.

Patofisiologi dapat diakibatkan oleh Ashermans syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat hormon steroid, dan faktor psikogenik

Manifestasi klinis

43 | P a g e

Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya berupa spotting.

c).Polimenorea (Epimenoragia) Definisi Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa. Etiologi Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya.

Manifestasi klinis Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).

d). Oligomenorrhea Definisi Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari Etiologi Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5 menstruasi ) Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi ) Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.

Manifestasi klinis
44 | P a g e

Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali

Perdarahan haid biasanya berkurang

e).Amenorea

Definisi Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.

Klasifikasi 1. Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun. 2. Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.

Etiologi 1. Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina 2. Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji estrogen dan progesteron negatif. 3. penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress berat. 4. kelainan kongenital 5. ketidastabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.

Patofisiologi Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan keadaan dimana terdapat sedikit sekali kadar FSH dan SH dalam serum. Akibatnya, ketidakadekuatan hormon ini menyebabkan kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak
45 | P a g e

menebalnya endometrium karena tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal ini adalah tipe keterlambatan pubertas karena disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior, seperti adenoma pitiutari. Hypergonadotropic amenorrhoea merupakan salah satu penyebab amenore primer. Hypergonadotropic amenorrhoea adalah kondisi dimnana terdapat kadar FSH dan LH yang cukup untuk menstimulasi ovarium tetapi ovarium tidak mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Hal ini menandakan bahwa ovarium atau gonad tidak berespon terhadap rangsangan FSH dan LH dari hipofisis anterior. Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab yang mungkin. Pada tes kromosom seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan adanya hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad menyebabkan seorang wanita tidak pernah mengalami menstrausi dan tidak memiliki tanda seks sekunder. Hal ini dikarenakan gonad ( oavarium ) tidak berkembang dan hanya berbentuk kumpulan jaringan pengikat. Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosisovarium. Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secara fungsional. Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadap aliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena adanya abnormalitas regulasi ovarium sperti kelebihan androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome.

f). Metroragia Definisi Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Klasifikasi 1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik. 2. Metroragia diluar kehamilan. Etiologi

46 | P a g e

1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh; carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal. 2. Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis. Manifestasi klinis Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak. Terapi : kuretase dan hormonal.

g). Pra Menstruasi Syndrom Definisi Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai. Disebabkan oleh : Sekresi estrogen yang abnormal Kelebihan atau defisiensi progesteron Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin Kelebihan hormon anti diuresis Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

Etiologi
47 | P a g e

Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron. Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga memegang peranan penting. Yang lebih mudah menderita tegangan prahaid adalah wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.

Patofisiologi Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah, yang akan menyebabkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi. Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin. Prolaktin dihasilkan sebagai oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal. Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma linolenic acid (GLA). Fungsi prostaglandin adalah untuk mengatur sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen, progesterone), sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.

Manifestasi klinis Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

48 | P a g e

h).Dismenore Definisi Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas. Klasifikasi Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. Karakteristik dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003): 1. Sering ditemukan pada usia muda. 2. Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur. 3. Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala.

4. Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid. 5. Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis. 6. Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa. Etiologi : psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Patofisiologi Korpus luteum akan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan mengakibatkan labilisasi membran lisosom, sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran sel endometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang kontraksi dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmi uterus, sehingga terjadi penurunan aliran darah ke
49 | P a g e

uterus dan mengakibatkan iskemia dan menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga menyebabkan sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Sunaryo, 1989). Manifestasi klinis Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan malas bergerak, badan lemas, mudah capek, ingin makan terus, emosi jadi lebih labil, sensitif, mudah marah. Bukan itu saja, pengaruh pelepasan dinding rahim selama menstruasi juga kerap memunculkan rasa pegal dan sakit pada pinggang serta membuat kepala terasa nyeri, kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.

Dismenorea Sekunder; terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.

Manifestasi klinis Berikut ini merupakan manifestasi klinis dismenorea sekunder (Smith, 1993; Smith, 1997): 1. Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche (haid pertama), yang merupakan indikasi adanya obstruksi outflow kongenital. 2. Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun. 3. Terdapat ketidaknormalan (abnormality) pelvis dengan pemeriksaan fisik: pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic inflammatory disease, pelvic adhesion (perlengketan pelvis), dan adenomyosis.

50 | P a g e

PEMERIKSAAN TINGKAT KESUBURAN

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur untuk wanita yang ingin hamil, yaitu :

1. Siklus Haid

Masa subur akan mudah diketahui jika siklus haid anda setiap bulannya lancar dan normal. Ada ahli yang berpendapat sikulus haid normal 28 hari, pertengahan siklusnya hari ke 14 ( 28 : 2 ), masa suburnya 3 haari sebelum hari ke -14, yaitu ( 14 3 ) dan 3 hari setelah hari ke -14 yaitu hari ke -17 ( 14 + 3 ) adi masa subur terjadi pada hari ke -11 dan hari ke -17

Ada pula cara / rumus lainnya dalam menghitung masa subur dengan sistem kalender, seperti berikut ini :

Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13

Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3 sebelum menggunakan metode ini disarankan pasangan suami istri harus mengetahui masa subur masing-masing, siklus masa subur pada wanita tidak sama dengan wanita lainnya, dpat dilakukan pengamatan secara minimal 6 kali siklus haid / menstruasi.

Jika siklus haid teratur ( 28 hari ) :

* Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1

* Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid

Jika siklus haid tidak teratur :

* Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
51 | P a g e

* Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

* Rumus Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek 18 Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang 11

2. Perubahan sekresi lendir leher rahim ( Serviks )

Masa subur juga bisa diketahui lewat pemeriksaan getah lendir (mukus) mulut rahim (serviks). Ini pun dapat kita lakukan sendiri. Caranya, lendir dari mulut rahim diperiksa setiap hari. Hormon Estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau ibu jari, lalu rekatkan lendir tersebut seperti membentuk benang dengan jarak 2 3 cm, jika lendir tersebut terputus tandanya tidak subur, dan apabila lendir tersebut tidak terputus maka ada dalam masa subur, tingkat keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar 60% 70%.

Lendir rahim berwarna bening, elastis, kental, licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal sebagai efek Spin yng menunjukkan lendir subur. Untuk lebih yakin lendir yang keluar dari mulut rahim dapat diperiksa oleh ahli pada objek gelas dibawah mikroskop, apabila lendir yng terjadi pada masa subur akan terlihat seperti daun pakis.

Ada yang perlu diingat selama pemeriksaan lendir serviks, yaitu :

Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada perempuan satu dengan lainnya, termasuk dengan siklus itu sendiri. Setiap perubahan sensasi, jumlah lendir juga harus diperhatikan Jika sulit untuk mendeteksi lendir dari luar, bisa diketahui setelah berolahraga atau setelah buang air besar

52 | P a g e

Kegel ( gerakan mengerutkan otot pinggul bagian bawah seperti sedang menahan kencing ) terkadang dapat membantu pengeluaran lendir

3. Ukur suhu tubuh Suhu tubuh normal basanya 35,5 36 derajat celsius. Pada waktu ovulasi turun dulu dan naik kembali mencapai 37 38 derajat celcius dan tidak akan kembali ke suhu normal 35 derajat. Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah terbentuknya Progesteron yang bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah di buahi. Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, kemudian masukkan termometer ke dalam dubur atau mulut vagina selama 5 6 menit. Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung, lakuakn hal ini setip hari pada jam yang selama 3 bulan. Jangan lupa untuk mencatat setiap hasil pengukuran sampai membentuk kurva

dengan syarat selama menentukan masa subur dengan mengukur suhu selama 3 bulan : suhu tubuh tidak boleh dalam kondisi demam, jangan tidur dibawah lampu yang panas, dan jangan tidur dengan menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi.

4. Lewat USG

cara ini biasa dan sering dilakukan oleh banyak wanita hamil, untuk mengetahui perkembangan sel telur yang telah dibuahi atau calon janin yang sudah jadi

5. Ovutest mendeteksi adanya peningkatan hormon LH (LH surge) yang terjadi sebelum ovulasi. Penting diketahui bahwa LH surge terjadi biasanya pada pagi hari. Hormon LH dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis ke dalam darah dan baru akan terdeteksi dalam urin beberapa jam kemudian. Pemeriksaan dapat dimulai 3 hari sebelum waktu perkiraan ovulasi.

Pemeriksaan untuk mengetahui infertilitas 1. Anti-Mullerian hormone testing


53 | P a g e

berfungsi untuk mengetahui perkiraan jumlah folikel ovarium, sehingga dapat memperkirakan seberapa besar kemungkinan wanita tersebut untuk dapat hamil

2. Follicle stimulating hormone tes berfungsi untuk mengetahui apakah seorang wanita akan berovulasi pada bulan yang bersangkutan. Tes ini biasa dilakukan di hari ke 3 siklus menstruasi

3. Hysterosalpingography merupakan inspeksi terhadap tuba falopii dan uterus, dengan cara menginjeksi agen radiokontras, untuk memastikan apakah ovum dapat melewati tuba tanpa adanya obstruksi dan untuk mengetahui adanya abnormalitas uterus

4. Ovarian ultrasound untuk mengetahui perkembangan folikel ovarium. Sangat berguna untuk membantu diagnosis sindrom ovarium polikistik

5. Hysteroscopy berfungsi untuk mendiagnosis beberapa hal yang dapat menganggu kesuburan, diantaranya fibroid uteri, sindrom asherman, dan bicornate uterus. Cara dengan memasukkan endoskopi untuk menghasilkan gambar tentang kondisi uterus

6. Laparoscopy berfungsi untuk memeriksa bagian interior abdomen. Dapat juga digunakan untuk mengetahui keadaan tuba falopii dan sangat berguna untuk diagnosis endometriosis

CIRI CIRI WANITA HAMIL Amenorea (tidak terjadi ovulasi) Nausea( mual ) & emesis (muntah) disebut morning sickeness bila terlampau sering berupa hiperemesis gravidarum.

54 | P a g e

Mual pada pagi Hari adalah tanda-tanda klasik pada awal kehamilan. Kebanyakan rasa mual mulai terasa sekitar minggu keempat sampai kedelapan kehamilan, tapi muntah-muntah bisa dimulai pada dua minggu pertama setelah kehamilan. Meskipun mual Dan muntah selama masa kehamilan biasa dikenal dengan nama morning sickness muntah di pagi Hari, akan tetapi pada kenyataannya bisa terjadi kapan saja. Kelihatannya hal ini terjadi karena peningkatan drastis kadar esterogen yang diproduksi oleh plasenta Dan janin. Hormon ini menyebabkan pengosongan usus berjalan lebih lambat, yang bisa jadi mengakibatkan terjadinya masalah ini. Ibu hamil juga dikenal lebih sensitif terhadap bau, sehingga berbagai macam bau asap seperti bau masakan, kopi, parfum atau bau asap rokok dapat memicu terjadinya rasa mual. Tidak suka atau ingin makan satu makanan tertentu. Memalingkan hidung anda dari suatu makanan tertentu biasanya merupakan tandatanda awal bahwa anda sedang hamil. Bahkan bau makanan tertentu bisa menyebabkan rasa mual di awal kehamilan. Satu studi mengatakan bahwa ibu hamil biasanya tidak suka pada bau kopi di minggu-minggu awal kehamilannya. Daging, produk yang mengandung susu Dan makanan berbumbu tajam adalah objek yang biasanya paling tidak disukai pada saat kehamilan. Ngidam satu makanan tertentu juga biasa terjadi. Seperti juga gejala kehamilan yang lain, keinginan untuk makan makanan tertentu ini bisa diakibatkan oleh perubahan hormon. Ibu hamil biasanya mengalami perubahan selera makan, terutama pada semester pertama, saat akibat dari perubahan hormon masih sangat kuat. Pingsan dan kelelahan yang sangat. Banyak perempuan yang merasa kehabisan tenaga selama kehamilan, terutama pada masa-masa awal. Hal ini mungkin merupakan cara alami untuk membujuk para calon ibu untuk mengambil waktu lebih untuk tidur, dalam rangka persiapan untuk malam-malam dimana dia tidak bisa tidur di masa yang akan datang. Akan tetapi Ada juga alasan fisik untuk kelelahan ini. Pada minggu-minggu pertama masa kehamilan, tubuh anda bekerja dengan sangat keras memompa hormon Dan memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi bagi janin anda. Untuk

55 | P a g e

Sakit kepala. Bila anda hamil, anda mungkin akan terganggu dengan seringnya anda mengalami sakit kepala ringan. Pada masa awal kehamilan, sakit kepala mungkin disebabkan oleh meningkatnya sirkulasi darah yang disebabkan oleh adanya perubahan hormon. Hipertrofi mamma, mamma menjadi tegang dan & membesar karena adanya pengaruh estrogen dan progesteron yg merangsang duktuli & alveoli di mamma. Payudara anda akan terasa berat, sakit atau nyeri bila dipegang. Atau bisa juga terasa lebih penuh Dan lebih berat. Pada dua minggu pertama setelah kehamilan dimulai, payudara anda mulai membesar Dan berubah sebagai persiapan untuk memproduksi susu. Penyebab utama dari perubahan ini adalah meningkatnya produksi hormon esterogen Dan progesteron. Perubahan pada payudara anda akan terlihat lebih jelas apabila anda baru pertama kali hamil. Polyuria, karena kandung kencing pada bulan bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yg mulai membesar . pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing. Flek darah atau nyeri perut. Ada yang mengalami flek atau sedikit pendarahan pada saat awal kehamilan, sekitar 10 atau 14 Hari setelah pembuahan. Dikenal sebagai pendarahan karena implantasi, yang terjadi bila sel telur yang telah dibuahi menempelkan dirinya pada dinding uterus. Pendarahan seperti ini biasanya terjadi lebih awal, lebih sedikit Dan warnanya lebih terang daripada darah yang biasa keluar pada saat haid, dan terjadinya hanya sebentar. Ada juga yang mengalami nyeri atau kram perut pada awal-awal kehamilannya saat rahim mulai membesar. Rasa nyeri ini persis seperti rasa sakit pada saat haid. Obstipasi karena tonus otot menuru akibat peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.

56 | P a g e

Suhu basal tubuh meningkat. Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat anda pertama kali bangun di pagi Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi Dan menetap pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda sering mencatat suhu basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan melihat bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami kehamilan. Pada kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan anda. Epulis ,suatu hipertrofi papilla ginggivae sering terjadi pada triwulan pertama Linea nigra & Melasma, suatu hiperpigmentasi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yg merangsang melanofor pada kulit ( pipi,hidung )=deposit pigmen berlebih (kloasma gravidarum) ,daerah leher menjadi hitam ( linea grisea) Varises ,pelebaran pembuluh vena d kaki atau ekstremitas bawah pada triwulan terakhir . Chadwick's sign hiperpigmentasi serviks, vagina , dan vulva menjadi lebih gelap Goodell's sign, pelembutan bagian vagina dari serviks Hegar's sign, pelembutan uterus isthmus HCG, hormon glikoprotein yang dibuat oleh embrio setelah konsepsi.

PENATALAKSANAAN

1.Edukasi Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Salah satu informasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan kepada
57 | P a g e

penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankan kepada penderita untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan bra yang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan sehingga mengurangi nyeri.

2.Kuratif : Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.

Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan aktivitas cyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan: istirahat yang cukup olah raga yang teratur (terutama berjalan) pemijatan yoga orgasme pada aktivitas seksual kompres hangat di daerah perut.

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.

Pemberian obat analgesik Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderita. Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi aspirin, fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lain novalgin, ponstan, acetaminophendan sebagainya.
58 | P a g e

Terapi hormonal Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi

Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.

Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya

Penatalaksanaan secara nonfarmakologis Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihan dalam pengobatan diminore primer adalah: 1) Kompres hangat Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-buli panas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang (Perry & Potter,(2005).

59 | P a g e

Menurut Bare & Smeltzer (2001), komprea hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi atau mengurangi nyeri, dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan vasokongestipelvis. Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas). Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakannyeri dengan cara menggunakan bulibuli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan. 2) Olahraga Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin, selain itu mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit (Sadoso, 1998). 3) Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004). 4) Pengaturan diet Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah60 | P a g e

buahan, ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme estrogen (Medicastore, 2004).

Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari: 1) Masase kutaneus Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot 2) Terapi panas Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurungkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. 3) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS) TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor) dalam area yang sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri. 4) Distraksi Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi, berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satu permainan. 5) Relaksasi Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan, contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan. 6) Imajinasi Imajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik khususnya dari rasa nyeri yang dirasakan.

61 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, Lauralee, 2001. Fisiologi Manusia. Edisi 2. Jakarta. EGC 2. Prawirohardjo, Sarwono,dkk. 1982. Ilmu Kandungan. Edisi 1.Jakarta: Bina Pustaka 3. Prawirohardjo, Sarwono,dkk. 1981. Ilmu Kebidanan. Edisi 2.Jakarta: Bina Pustaka 4. Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. 5. Parakrama Chandrasoma dan Clive R Taylor. 2005. Ringkasan Patologi Anatomi. Edisi 2. Jakarta : EGC 6. Taber, B, 1994. Kapita Seleksi Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta. EGC 7. Anneahira, 2011. Mengenali Menstruasi dan Gejalanya. http://www.anneahira.com/perempuan/menstruasi.htm(3 April 2011) 8. http://emedicine.medscape.com/article/953945 9. http://emedicine.medscape.com/article/253812

62 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai