Anda di halaman 1dari 2

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial dimana manusia membutuhkan satu

dengan yang lainnya untuk bertahan hidup. mplementasi dari manusia sebagai
makhluk sosial ini tercermin dalam suatu keluarga. Seiring bertambahnya usia,
individu akan bertambah tua dan menjadi lansia. Masa lansia adalah masa
perkembangan terakhir dalam hidup manusia karena ada sebagian orang yang
beranggapan bahwa perkembangan manusia berakhir setelah menjadi dewasa
(Prawitasari dalam Hayati, 2010). Namun sangat disayangkan, lansia seringkali
mendapatkan tindakan pengucilan, tidak adanya kasih sayang bahkan dapat terjadi
perilaku abusive seperti di bentak atau bahkan tidak diberikan makanan. Fenomena
keluarga inti (nuclear family) dimana seorang anak hanya berfokus pada
keluarganya, membuat lansia sering ditempatkan pada panti werdha atau panti
jompo, hal ini membuat lansia merasa kesepian dan merasa tidak disayangi oleh
keluarga.
Kehilangan orang yang disayang ternyata memberikan suatu dampak
psikologis bagi lansia. Dampak dari kehilangan tersebut membuat lansia merasa
kesepian. Kesepian merupakan bagian dari perubahan psikologis pada lansia.
Perubahan psikologis pada lansia meliputi short term memory, kesepian, takut
kehilangan, frustasi, perubahan keinginan, depresi dan kecemasan (Maryam et al,
2008)
Jika ditinjau dari segi definisi, Kesepian merupakan perasaan terasing,
tersisihkan, terpencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain
(Probosuseno, 2007). Sedangkan menurut Bruno (2002), kesepian merupakan
suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan
terasing dan kurangnya hubungan bermakna dengan orang lain. Sehingga
pengertian dari kesepian ini adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa
terasing dan kurang bermakna bagi orang lain.
kesepian disebabkan oleh beberapa hal yaitu ketidakadekuatan dalam
hubungan yang dimiliki seseorang (Brehm, 2002). Ketidakadekuatan dalam
hubungan menyebabkan seserang menjadi tidak puas terhadap hubungan yang
dimilikinya. Seseroang merasa kesepian disebabkan karena being unattached (tidak
memiliki pasangan, berpisah dengan kekasih, dan tidak memiliki partner seksual),
alienation (merasa asing, tidak dibutuhkan dan tidak memiliki teman dekat), being
alone (selalu sendiri), forced isolation (dikurung di dalam rumah), dan dislocation
(merantau).
Dukungan sosial dari keluarga merupakan hal yang perlu diberikan pada
lansia agar mereka tidak mengalami kesepian. Dukungan sosial tak hanya terbatas
dari keluarga, apabila lansia tingal di panto werdha dukungan dapat diberikan dalam
bentuk terapi kelompok. Terapi ini ditujukan agar lansia merasa dirinya tidak sendiri
dan agar tidak merasa kesepian.


Maryam, Siti et al. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai