Anda di halaman 1dari 16

Atom atom karbon terikat dalam rantai terbuka atau dalam cincin siklik Elektron-elektron ikatan berada tetap

pada ikatan yang bersangkutan

Tabel Beberapa Gugus Fungsi Senyawa karbon.No


1. 2

Gugus Fungsi

Deret homolog

Rumus Contoh Rumus Nama IUPAC Umum Struktur

Rumus Molekul

-OH -O-

alkanol alkoksi alkana /eter

R-OH R-O-R

CH3-CH2OH CH3-O-CH3

etanol metoksi metana

CnH2n+2O CnH2n+2O

R-CHO 3 -CHO alkanal/aldehid

CH3-CO-CH3 CnH2nO propanal

4 5

-CO-

alkanon/keton asam alkanoat

R-CO-R

CH3-CH2CHO

propanon

CnH2nO CnH2nO2 CnH2nO2

-COOH

R-COOH

CH3-COOH

asam etanoat

-COOR

alkyl alkanoat

R-COOR CH3-COO-CH3

metil etanoat

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Pada suatu senyawa yg memiliki gugus fungsi lebih dari satu, penamaannya mengikuti prioritas gugus fungsi Gugus fungsi dengan prioritas tertinggi akan menentukan nama dan golongan senyawa tersebut Contoh : 2-hidroksi propanoat (As Laktat) Hidroksi Gugus tambahan karena nomornya lebih tinggi dari urutan asam Asam amino ada karboksilat (UTAMA) dan ada NH2 (TAMBAHAN) SEHINGGA DISEBUT NAMANYA ASAM AMINO BUKAN BASA AMINO

. Pengertian Gugus fungsi Bandingkan struktur etana dan etanol berikut:


H H | | H-C-C-H | | H H H H | | H-C-C-OH | | H H

Dari kedua struktur di atas dapat kita lihat bahwa molekul etanol (CH3CH 2OH) sama dengan molekul etana (CH3- CH 3) kecuali satu atom H diganti oleh gugus OH. Gugus pengganti ini sangat menentukan sifat senyawa yang bersangkutan, baik sifat fisis maupun sifat kimia. Etanol mempunyai sifat yang berbeda sekali dengan etana, tetapi bermiripan dengan methanol, senyawa lain dengan gugus pengganti yang sama. Itulah sebabnya gugus pengganti itu juga disebut gugus fungsi yang artinya gugus penentu sifat. 2. Senyawa Turunan Alkana Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dimana satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu. Beberapa golongan senyawa turunan alkana yang akan dibahas berikut ini. B1. Alkohol a. Jenis-jenis Alkohol

Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam alkohol primer, gugus OH terikat pada atom karbon primer, dan seterusnya. b. Tata Nama Alkohol Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol. CH3- CH2- CH2- OH 1-Propanol Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol. CH3- CH2- OH etil alkohol c. Sifat-sifat Alkohol o Sifat Fisis Alkohol mempumyai titik cair dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu kamar, alkohol suku rendah berbentuk cairan yang bersifat mobil, suku sedang berupa cairan kental, sedangkan suku tinggi berbentuk padatan. o Sifat Kimia Gugus OH merupakan gugus yag cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Reaksi dengan logam aktif misalnya logam natrium dan kalium membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.

d. Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawaet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil) alkohol.Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antifreeze pada radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat. 2. Eter a. Tata Nama Eter Nama lazim dari eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter ( dalam tiga kata yang terpisah ). CH3- CH2- O - CH3 Metil etil eter Nama IUPAC adalah alkoksialkana. Dalam hal ini eter dianggap sebgai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh gugus alkoksi ( -OR ). CH3-CH2-O-CH3 metoksietana b. Sifat-sifat Eter o Sifat Fisis Titik cair dan titik didih eter jauh lebih rendah daripada alkohol. Demikian juga dalam hal kelarutan, eter lebih besar sukar larut dalam air daripada alkohol. Pada umumnya eter tidak bercampur dengan air. Pada suhu kamar,

kelarutan etil eter dalam air hanya 1,5 %. Hal ini terjadi karena molekul eter kurang polar. o Sifat Kimia Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Eter tidak beraksi dengan logam natrium. Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. c. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari Eter yang terpenting adalah etil eter yang dalam kehidupan sehair-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter adalah sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Etil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana. C. Aldehida dan Keton 1. Aldehida Gugus fungsi aldehida itu disebut juga gugus formil. a. Tata Nama Aldehida Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi al. Tata nama isomer alkanal pada dasarnya sama seperti tatanama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi ( -CHO ) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu. CH3-CH-CH2-CHO | CH3 3-metilbutanal

Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam. Misalnya asam format nama lazimnya adalah formaldehida. b. Reaksi-reaksi Alkanal o Oksidasi Pereaksi Tollens adalah suatu larutan basa dari ion kompleks perakamonia. Pereaksi tollens dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia, sedit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan tembaga sulfat, sedangkan fehling B merupaka campuran larutan NaOH dan kalium-natrium tartrat ( garam Rochlle ). Pereaksi fehling dibuat dibuat dengan mencampurkan kedua campuran tersebut, dicampurkan dengan larutan NaOH, membentuk suatu larutan yang berwarna biru tua. o Adisi Hidrogen (Reduksi) Ikatan rangkap -C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penuruna bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu adisi hidrogen tergolong reduksi. c. Penggunaan Aldehida Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai berikut.

o Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan makanan. o Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset ( plastik yang tidak meleleh pada pemanasan ). 2. Keton a. Tata Nama Keton Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi on. Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. CH3-CO-C2H5 metil etil keton CH3-CO-CH3 dimetil keton b. Sifat-sifat Keton o Oksidasi Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan peraksi-peraksi tersebut. o Reduksi ( Adisi Hidrogen ) Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.

c. Penggunaan Keton Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon yang dalam dunia perdangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utana aseton adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi rayon. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan aseton untuk mebersihkan pewarna kuku. Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau harum. an Ester 1. Asam Karboksilat

a. Tata Nama Alkanoat Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya alkana menjadi asam alkanoat. CH3-CH-CH2-COOH | CH3 asam 3-metilbutanoat Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama lazimnya adalah asam format. b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).

Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25 %.

2. Ester a. Tata Nama Ester Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus R' ), sedangkan alkanoat adalah gugus R-COOH-. Atom C gugus fungsi masuk ke dalam bagian alkanoat. b. Pembuatan Ester Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol dengan pengaruh asam sulfat pekat. Reaksi ini disebut reaksi pengesteran (esterifikasi) dan merupakan reaksi kesetimbangan. c. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya

Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya terdapat pada bunga atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax, bukan lilin parafin) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang. Salah satu golongan ester yan banyak terdapat di alam adalah lemak (fat). Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kelapa. d. Sifat-sifat Ester o Hidrolisis Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Contoh hidrolisis gliseril tristearat menghasilkan gliserol dan asam stearat. o Penyabunan Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Pada pembuatan sabun juga terbentuk gliserol sebagai hasil sampingan.
H N H

Amina adalah jenis basa organik penting di alam dan dapat dianggap sebagai turunan amonia (NH3) dimana alkil atau aril menggantikan hidrogen

Penggolongan Amina : Amin Primer :


H3C NH2 H3C C H2 etilamin NH2

metiamin

Amin Sekunder :
H3C

H N C H2 etilmetilamina

CH3

Amin Tertier :
CH3 N H3C CH3 truetilamina

Pada amina siklik, amina nitrogen berikatan membentuk cincin siklik. Beberapa contoh amina siklik : N N N N
IMIDAZOL 6 1N 2 7 5

N N
PIRIMIDIN 1 8 2 3

PIRAZOL

PIRIDAZIN

N N
9

N N
4

10

N
5

9 8

N
3 PURIN

7 PTERIDINA

Contoh amina alifatik : Amphetamin(Obat berbahaya), putresin (pada daging)

AMIDA
adalah turunan asam karboksilat yang paling tidak reaktif. Karena itu, golongan senyawa ini banyak terdapat di alam. Amida terpenting adalah protein. Amida digolongkan menjadi : Amida sederhana : Amida monosubstitusi :

Amida disubstitusi :

Tata nama Amida :

Amida diberi nama dengan mengganti akhiran asam at atau oat dengan akhiran amida. Pada contoh-contoh dibawah ini nama-nama IUPAC diberikan dalam tanda kurung. Apabila ada substitusi pada nitogen dari amina diberi nama dengan awalan singkatan N atau N,N O O H3C N H etanamida (acetamida) H H3C N H

CH3
N-metilmetanamida N-metilformamida

Anda mungkin juga menyukai