Perkembangan Material
Abad Purbakala
Zaman Batu (Keramik)
Abad Pertengahan
Zaman Besi, Perunggu (Logam)
Abad Modern
Zaman Plastik (Polimer)
Abad selanjutnya
Composite Material (Polymer Matrix Composites, PMCs)
DEFINISI
Polimer : Poli banyak, mer(os) bagian Polimer : suatu senyawa yang terbentuk dari susunan unit ulang yang kecil dan sederhana. Unit ulang tersebut disebut monomer. Polimer : makromolekul dengan massa molekul > 104 yang tersusun dari ulangan monomer.
PENAMAAN POLIMER
Reaksi pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi
monomer polimer
Tatanama yang sudah populer adalah yang berdasarkan monomernya. Tatanama IUPAC tidak digunakan secara luas. Beberapa struktur polimer sedemikian rumit (adanya percabangan, crosslinking, dsb), sehingga menemui kesulitan di dalam menamai secara sistematis.
propena/propilena polipropilena/PP
feniletena/stirena polistirena/PS
tetrafluoroetena poli(tetrafluoroetena)/PTFE
POLIKONDENSASI
KLASIFIKASI POLIMER
Berdasarkan sumber
POLIMER ALAM: Langsung disediakan oleh Alam Tumbuhan: selulosa, karet alam, kapas. Hewan: sutra, wool, protein. Mineral: Asbes
POLIMER SINTETIK
Poliadisi: PE, PP, PVC, PS, PMMA, dll. Polikondensasi: Nylon, PET, Tetoron, dll. Polimer sintetik yang pertama kali ditemukan adalah BAKELIT (suatu resin fenolik) pada tahun 1908 oleh LEO HENDRIK BAEKELAND.
POLIMER SEMISINTETIK: Polimer alam yang dimodifikasi, misalnya nitroselulosa, selulosa asetat, dll.
Cellulose nitrate (acetate): esterification of hydroxyl group on cellulose with nitric acid (or acetic acid).
H O H H HO O H H OH CH2OH
MICROBIAL POLYMERS/BIOPOLYMERS:
Polimer yang dihasilkan dari proses metabolisme mikroorganisme: PHA, PLA, dll
Untuk memutuskan ikatan silang diperlukan energi tambahan, sehingga mempunyai kekutan mekanik tinggi. Pada polimer linear ikatan antar molekul lebih kuat daripada polimer bercabang.
PROSES PELARUTAN
Proses pelarutan polimer meliputi 2 tahap (Suatu proses yang lambat) 1. Pelarut merembes secara perlahan ke dalam polimer untuk menghasilkan suatu gel yang menggembung (swelling) 2. Gel berangsur-angsur pecah membentuk larutan. Proses tahap (2) dapat dipercepat dengan pengadukan.
Pada polimer berikatan silang (melalui ikatan kovalen atau ikatan hidrogen yang kuat) atau mempunyai kristalinitas yang tinggi, hanya penggembungan yang terjadi. Pada polimer linear, molekul-molekul polimer akan tersusun berlapis secara teratur sehingga mempunyai derajat kristalinitas tinggi. Pada polimer bercabang, molekul-molekul polimer terletak berjauhan, yang menyebabkan derajat kristalinitasnya rendah sehingga molekul pelarut akan lebih mudah mengelilingi molekul polimer dan terjadilah pelarutan.
2.
Struktur linear: umumnya kristalin Struktur branched: umumnya amorf Tapi sebagian besar polimer berfasa semikristalin.
Pada pemanasan sampai suhu tertentu dapat melunak dan meleleh. Dapat didaur ulang, proses pembuatan mudah, tidak merusak instrumen. Digunakan di bawah suhu pencetakan (suhu leleh) Tidak dapat meleleh, malah dapat membentuk ikatan silang bila dipanaskan. Dapat digunakan di atas suhu pencetakannya. Sulit didaur ulang, dapat merusak instrumen.
POLIMER TERMOSET
Suhu dimana polimer yang bersifat seperti gelas berubah menjadi bersifat karet (elastis). Suhu transisi gelas berkaitan dengan fasa amorf.
Suhu dimana terjadi perubahan fasa padat menjadi cair. Suhu leleh berkaitan dengan fasa kristalin.
HOMOPOLIMER
Dibentuk dari satu jenis unit ulang (monomer) Polikondensasi termasuk homopolimer
Dibentuk dari lebih satu jenis unit ulang (monomer) Jenis Kopolimer KOPOLIMER BLOK (BLOCK COPOLYMERS) KOPOLIMER BERGANTIAN (ALTERNATING COPOLYMERS) KOPOLIMER CANGKOK/TEMPEL (GRAFTING COPOLIMERS) KOPOLIMER ACAK (RANDOM COPOLYMERS)
KOPOLIMER
Bila ditegangkan dapat mencapai perpanjangan sebesar 3 10 kali lipat. Bila tegangan dilepaskan, kembali ke bentuk semula (sifat elastis besar). Bahan yang dapat digunakan sebagai elastomer adalah yang berfasa amorf. Struktur rantai 3D, tetapi derajat ikatan silang tidak boleh terlalu besar, karena akan meningkatkan kekakuan. Pada penggunaannya, temperatur penggunaan harus di atas titik transisi gelasnya, Tg < Tuse
SERAT
Kekuatan tarik dan Modulus Young (Modulus Elastisitas) yang tinggi. Mempunyai derajat kristalinitas yang tinggi. Perbandingan diameter dengan panjang lebih besar dari 100
PLASTIK