A. KONSEP LOKASI
1. Alasan Pemilihan Pecinan Sebagai Lokasi Project.
Permukiman Padat
Area Perdagangan
SITE
Location
224
ARCHITECTURE CREATE
Gambar 137 & 138. Analisis Exicting Site. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
225
ARCHITECTURE CREATE
(PERDA/WAL/BUP) 4. MEMENUHI KODIFIKASI BANGUNAN LOKAL 5. MUDAH MENCAPAI FASILITAS PUBLIK 6. MEMPUNYAI RUANG SOSIAL YANG MEMADAI
Adapun Tambahan kriteria guna menambah analisis site lebih jauh:
AKSESABILITAS DAN KEMUDAHAN MENCAPAI FASILITAS PUBLIK YANG DIBUTUHKAN ( Dapat Dilihat di Data Monografi ) KEADAAN FISIK SITE: LUAS, KONTUR, BENTUK, DRAINASI DAN UTILITAS (PLN, PDAM & TELKOM) ( Dapat Dilihat di Data Monografi ) KEADAAN LINGKUNGAN: KONDISI SOSIAL SEKITAR & KONDISI LINGKUNGAN HIJAU
a.
Land Used Planning Area Lokasi site telah sesuai dengan Tata Guna Lahan Pemerintah
Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah. Kepastian ini didapatkan bedasarkan hasil survey wawancara secara langsung dengan Lurah Kelurahan Kranggan. Site termasuk didalam zoning permukiman dan perdagangan. b. Infrastruckture Support Dukungan terhadap kemudahan dan ketersediaan infrastruktur di kawasan kranggan telah memenuhi syarat. Kranggan berada di pusat kota (sentral kota), sehingga kemudahan akses infrastruktur jelas terpenuhi dan bukan menjadi sebuah kendala.
226
ARCHITECTURE CREATE
Infrastruktur seperti jalan raya, listrik, bank, scholl, market, jaringan telepon, ketersediaan air bersih, sistem managing sampah, dsb sudah sangat memenuhi kriteria kelengkapan infrastruktur dari tolak ukur pembangunan real estate. Infrastruktur pada eksisting sudah tersedia. Untuk akses ke dalam kota, perbelanjaan, transportasi publik dan kawasan kuliner mudah di jangkau. Pemenuhan Kodifikasi Dengan memperhatikan pattern bangunan local sekitar, rancangan bangunan flat yang digagas tidak menyimpang dari kodifikasi yang telah ditetapkan oleh daerah tersebut. c. Kemudahan Aksesibilitas Capaian Fasilitas Public Keberadaan lokasi di pusat kota jelaslah kemudahan akses mencapai fasilitas publik seperti; Sarana Kesehatan ( Rumah Sakit) Pusat Perbelanjaan ( Mall, Toko, Pasar, dan Swalayan ) Bank Kantor Pemerintah, Polisi, Perdagangan, Swasta, dsb. Pendidikan (Sekolah, Universitas, dan Lembaga Pendidikan) Perhubungan ( Terminal, Air Port, Statsiun, dsb)
d. Ketersediaan Ruang Sosial Lokasi site berada di kawasan lingkungan permukiman yang berdampingan dengan sebuah kawasan pariwisata budaya, pecinan. Jelaslah pemenuhan aspek ketersediaan ruang sosial dapat dipenuhi karena lingkungan eksisting merupakan kawasan dengan ruang ruang sosial yang memadai. Rancangan bangunan flat-pun telah menyediakan communal space di area landscape bangunan.
227
ARCHITECTURE CREATE
BASEMENT PARKING
Inilah konsep yang akan dihadirkan wujud massa-nya dalam sebuah lahan site dengan luas 9.400 m. Konsep pemilihan parkir menggunakan sistem basement dikarenakn guna mendapatkan daya tampung yang maksimal dan sekaligus dapat memanfaatkan landscape site secara menyeluruh.
Proposal Final Project | Page 228
ARCHITECTURE CREATE
ic)
229
ARCHITECTURE CREATE
ic)
Konsep perencanaan bangunan menekankan kepada pembagian dan pemisahan zona Private & Public dalam hal sirkulasi dan akses pelaku. Hal ini diperlukan untuk dilakukan analisis karena bangunan hunian menempatkan fleksibilitas lansekap yang bersifat publik di dalamnya. Sehingga dalam sebuah wadah ruang publik dan private saling bersinggungan. Aspek penekanan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan penghuni yang tetap mendapatkan kenyamanan privasi dan tidak terganggu oleh hadirnya zona publik. Tidak hanya dalam lingkup ruang hunian, namun juga meliputi aksesibilitas, sirkulasi,dan zona parkir.
Proposal Final Project | Page 230
ARCHITECTURE CREATE
PendukuDiagram 14. Alur Akses SemiPrivate Wisatawan Penyewa Guest House. Sumber : Analisis Penulis, 2011. ic)
Untuk subjek wisatawan aspek privasi tidak begitu diutamakan. Wisatawan bukanlah penghuni flat, sifatnya yang bebas , berekreasi dan bersenang-senang dalam mengeksplorasi menjadikannya subjek yang dianggap kurang tepat bila diperlakukan layaknya penghuni. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki privasi yang terjaga, wisatawan tetap diberikan zona-zona privasi yang di terapkan dalam lingkup hunian guest house. Penerapan Semi-Private dalam memperlakukan wisatawan dirasakan tepat. Penerapan sistem ini dapat dilihat dalam penyatuan zona parkir dengan ruang parkir publik serta pemberian car port untuk mendapatkan zona yang lebih private. Akses publik menuju hunian dibatasi guna zona rivasi dan keamanan wisatawan.
231
ARCHITECTURE CREATE
PendukuDiagram15. Alur Akses SemiPrivate Tamu Penghuni Flat. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
ic) Untuk subjek tamu flat ataupun guest house aspek privasi tidak begitu diutamakan. Wisatawan dan tamu bukanlah penghuni flat, sifatnya yang bebas , berekreasi dan bersenang-senang dalam mengeksplorasi menjadikannya subjek yang dianggap kurang tepat bila diperlakukan layaknya penghuni. Penerapan Semi-Private dalam memperlakukan tamu dirasakan tepat. Penerapan sistem ini dapat dilihat dalam penyatuan zona parkir dengan ruang parkir publik serta pemberian car port untuk mendapatkan zona yang lebih private.
232
ARCHITECTURE CREATE
Organisasi Ruang
Scurity
Parkir Umum
Parkir Khusus Penghuni
Parkir Umum
Parkir Khusus Penghuni
Lobby
Lobby
Musholla
Musholla
Cafetaria Hunian Flat (massa1) Guest House (massa1) Hunian Flat (massa2) Guest House (massa2)
Cafetaria
Ruang Kontrol
Ruang Kontrol
Ruang Karyawan
Ruang Karyawan
Ruang MEE
Ruang MEE
233
ARCHITECTURE CREATE
ic)
1
Shop House
Housing
Office
2 1
234
ARCHITECTURE CREATE
Selasar Lt. 3
Office
Selasar Lt. 3
Hunian
Selasar Lt. 2
Toko
Selasar Lt. 1
Konsep flat dengan penggabungan toko didalamnya. Yang membedakan konsep ini dengan ruko ( rumah toko ) adalah saling terkaitnya satu hunian dengan hunian lain dengan adanya selasar ditiap lantai. Selasar ini lah yang menjadi penyatu keseluruhan hunian flat yang ada. Selasar merupakan rancangan yang juga di konsep-kam menjadi ruang sosial. Maksud diberikannya selasar adalah sebagai pemisah fungsi ruang/lantai sehingga kegiatan . Maksud dari konsep: Selasar Lantai Dasar Dipergunakan Sebagai Aktifitas Bisnis. Selasar Lantai 2 Aktifitas Sosial Penghuni, Tempat Bermain Anak, Bertetangga, dsb. Selasar Lantai 3 Lebih Bersifat Aktifitas Kerja ( Office ). Dapat Dipergunakan Sebagai Kantor.
235
ARCHITECTURE CREATE
Dengan adanya pemisahan ini tercipta sebuah pola kegiatan yang berbeda dalam tiap selasar, sehingga antar aktifitas dapat berlangsung tanpa harus saling mengganggu. Dengan lebar 2,80 m selasar dapat menjadi tempat bermain anak-anak. Dengan design pagar pembatas yang memenuhi syarat keselamatan anak dapat dijamin.
Gambar143 & 144. Denah & Tampak Samping Hunian Flat. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
236
ARCHITECTURE CREATE
Ground Plan
Selasar Belakang Toilet Mini Garden Flex. Room Shop Area Shop Area
Selasar Depan
Ground Plan
Selasar Belakang Bath Room Musholla Kitchen + Dinning Room 2 Bed Room
Selasar Depan
237
ARCHITECTURE CREATE
Ground Plan
Selasar Belakang Lavatory Mini Library Mini Bar + Flex. Room Bed Room 1 & 2
Office
Selasar Depan
Ruang ruang dalam hunian flat tidaklah bersifat baku, dalam arti dapat diubah sesuai kebutuhan. Flat memberikan fasilitas building only yang berarti memberi kemudahan dalam pemanfaatan kebutuhan ruang sesuai keinginan penghuni tanpa terjebak dalam tatanan sistem ruang yang dilengkapi dengan properti. Pemilihan konsep desain denah hunian yang memanjang terinspirasi oleh pattern dari traditional chinesse house yang sudah menjadi aturan baku oleh kepercayaan masyarakat etnis tiong-hoa. Elemen fengshui diberikan dalam kaitannya dengan pola bukaan dan mini water garden. Unsur air dalam kepercayaan merupakan perlambangan dari uang yang terus mengalir tiada henti.
238
ARCHITECTURE CREATE
2nd Floor
Ground Floor
Gambar148. Potongan Guest House Type 72. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
Ground Plan
Gambar149. Denah Guest House Type 72. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
239
ARCHITECTURE CREATE
Ground Plan
Kitchen & Dinning Room Bath Room Ruang Tamu Terrace Car Port Garden
Selasar
Gambar150. Denah Lt. Dasar Guest House Type 72. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
Ground Plan
Family Room
Balcony
Gambar151. Denah Lt. 2 Guest House Type 72. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
240
ARCHITECTURE CREATE
Lt Dasar
Gambar152 & 153. Potongan & Denah Guest House Type 48. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
Ground Plan
Ground Plan
241
ARCHITECTURE CREATE
BASIC UTILITY HYDRANT TRASH SYSTEM DRAINAGE SYSTEM ELECTRICITY TOOLS SYSTEM
SHOW UTILITY STAGE LIGHTING EQUIPMENT TENT EQUIPMENT GENERATOR SET SOUND SYSTEM ACCOUSTIC PANEL CHAIR RECLAME POLE
BAZAAR UTILITY WATER TAP LIGHTING EQUIPMENT SITING AREA RECLAME POLE
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII UTILITY SUPPORT Diagram 18. Kebutuhan Utility. Sumber : Analisis Penulis, 2011.
242
ARCHITECTURE CREATE
FLEXIBILITY LANDSCAPE
243
ARCHITECTURE CREATE
Sitting Area
Reclame Pole
Lighting Frame
Accoustic Panels
Trash
Genset
Drainage
Needed Equipment
Drainage System
Trash Management
244
ARCHITECTURE CREATE
Water Tap
Lighting System
245
ARCHITECTURE CREATE
Diagram diatas adalah merupakan sebuah konsep perencanaan utility support yang terkait dengan hadirnya berbagai aktifitas masyarakat di flexibility landscape. Tuntutan kebutuhan utilitas haruslah mampu memenuhi variant activity yang dilangsungkan pada lansekap bangunan.
246
ARCHITECTURE CREATE
CONCEPT
247
ARCHITECTURE CREATE
CONCEPT
248