Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp.

, MBA

Asuhan Keperawatan Pada Masa Kehamilan


Oleh Nahla Jovial Nisa 0906629486 1. Konsep dasar asuhan keperawatan pada masa kehamilan a. Pengkajian risiko kehamilan b. Meningkatkan kesehatan c. Intervensi medis dan psikososial

2.

Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain :

a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta sosial ibu dan bayi. c. menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan

komplikasi yang terjadi selama kehamilan. d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI Eksklusif berjalan normal. f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

3. Standar Asuhan Kehamilan Kunjungan antenatal care (ANC) minimal : a. Satu kali pada trimester 1 (usia kehamilan 0 13 minggu). b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14 27 minggu) c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 18 40 minggu)

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

4. Pelayanan standar adalah 7T yaitu a. Timbang berat badan. b. Ukur Tekanan darah. c. Ukur Tinggi fundus uteri. d. Pemberian imunisasi TT lengkap

e. Pemberian Tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis
satu tablet setiap harinya

f. Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

5. Kunjungan Prakonsepsi
Idealnya kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya DM, IMS, merokok, minum minuman keras , dll yang mungkin berakibat negatif pada kehamilan ibu. Ibu dianjurkan mengkonsumsi asam folat dosis 400mg/hari untuk mengurangi risiko defek tabung neural.

6. Kunjungan Prenatal Pertama


Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai berikut :

a. Untuk memastikan kehamilan b. Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil c. Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin d. Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya e. Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajaran f. untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu dan
bayi.

g. Perubahan dan adaptasi psikologis selama kehamilan

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

1. Pengkajian Riwayat Obstetri

Memberikan intormasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini. a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH). b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi. c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan. d. jenis anestesi dan kesulitan persalinan. e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan. f. Komplikasi pada bayi. g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat Menstruasi

Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Naegle, yaitu Hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan. Contoh: HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Naegle lebih akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. 3. Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.
3. Riwayat Penyakit dan Operasi Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
4. Riwayat Kesehatan

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia) b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang). e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberculosis f. Riwayat dan perawalan anemia

g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan) h. Jumlah konsumsi katein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringanlainnya, merokok (Jumlah batang per hari) i. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi toxoplasma j. Alergi dan sensitif dengan obat

k. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit. 5. Riwayat keluarga. Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan. 6. Riwayat kesehatan pasangan.

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkoholakanberpengaruh pada keraampuan keluarga untuk menghadapa

kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
7. Pemeriksaan Fisik a. Tanda Tanda Vital 1). Tekanan darah

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.

Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan. 2). Nadi Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur. 3). Pernapasan Frekuesi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal. 4). Suhu Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 C. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis. b. Sistem Kardiovaskuler Bendungan vena Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum Edema Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan. c. Sistem Muskuloskeletal 1). Postur

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai. 2). Tinggi dan berat badan Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi postpartum. 3). Pengukuran pelviks Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam. 4). Abdomen Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi

keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu berbaring. d. Sistem neurologi Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan e. Sistem Integumen Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku ber warna merah muda menandakan pengisian kapiler baik

f. Sistem endokrin Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

g. Sistem Gatsrointestinal Mulut Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi. Usus Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare. h. Sistem Urinarius Protein Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine, hal ini menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan. Glukosa Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula darah. Keton Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat. Bakteri Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil. i. Sistem reproduksi 1). Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

2). Organ reproduksi eksternal

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum. 3). Organ reproduksi internal Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik. Pengkajian rutin pada saat prenatal visit : 1. Review factor risiko yang telah diketahui dan kaji untuk risiko lainnya 2. Tanda-tanda vital. Tekanan darah wanita pada lengan harus dilakukan dalam posisi yang sama dan waktu yang sama untuk perbandingan yang akurat 3. Berat badan. Berat badan yang rendah pada ibu akan berisiko kelahiran premature, bayi lahir rendah berat. Berat badan yang berlebih akan berisiko hipertensi kehamilan 4. Urinalisis untuk protein, glukosa, dan keton 5. Gula darah diperiksa antara 24-28 minggu kehamilan. 6. Tinggi fundal untuk mengkaji fetus berkembang sesuai harapan dan volume amnio sesuai 7. Maneuver leopolds untuk mengkaji posis fetus dengan palpasi abdomen 8. Nadi fetal. Pada awal kehamilan dengan Doppler transducer dan pada akhir kehamilan dengan fetoscope. 9. Review nutrisi adekuat, masukan kalori dan keluaran kalori 10. Masalah ketidaknyamanan yang muncul 2. Diagnosa Keperawatan Trimester 1 a. Kecemasan b. Nyeri c. Gangguan Nutrisi d. Perubahan pola seksual Trimester 2 a. Nyeri b. Gangguan gambaran diri c. Perubahan proses keluarga

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

d. Kecemasan e. Perubahan pola seksual Trimester 3 a. Nyeri b. Pola nafas tidak efektif c. Perubahan pola tidur d. Intoleransi aktivitas e. Perubahan pola seksual

Perubahan Semester pertama Fertilisasi terjadi peningkatan progesterone retensi Na meningkat simpanan nitrogen menurun

Tanda dan Gejala

Intervensi Keperawatan

Tes kehamilan positive

Pasien memenuhi kebutuhan nutrisi dan kebutuhan asam folat Klien untuk mencari perawatan prenatal Kaji perilaku dalam kehamilan dan bagaimana dampak pada keluarga

Jumlah darah meningkat

Mungkin pingsan

Ajarkan pasien untuk bangun pelan dari posisi prone

Level hormone relaxin meningkat Level hCG hormone meningkat

Muntah pagi terjadi

Ajarkan pasien menghindari muntah tanpa obat:

Relaksasi otot gastrointestinal dapat mengakibatkan heartburn

1.

Makan bangun

cracker

sebelum

2. Gland pituitary mengeluarkan hormon yang menstimulasi melanin Perkembangan fetus Uterus mulai membesar Peningkatan odor Pigmentasi di wajah (chloasma) dan abdomen (linea nigra) Abdomen membesar pada akhir 3 bulan pertama ketika uterus naik ke pelvis

Gunakan acupressure

Diskusikan dengan klien bahwa pigmen tersebut akan memudar

Ajarkan metode untuk meminimalkan masalah fetus: 1. Hindari suhu tinggi terutama pada abdomen 2. Diskusikan efek pengobatan

dan herbal pada perkembangan

Tugas Mata Pre-Reading Mata Ajar Keperawatan Dewasa IX Dosen: Titin Ungsianik S.Kp., MBA

fetus Diskusikan frekuensi urin pada gaya hidup dan aktivfitas Fasilitasi komunikasi orangtua selama kehamilan Diskusikan kebutuhan nutrisi dan asam folat, mengontrol kafein, dan asam omega Untuk ayah, beritahukan fase Orangtua menyadari kehamilan Kajia ulang peran ayah seperti respon ibu Berbicara tertentu kebutuhan Membantu klien orangtua untuk focus pada identitas Menjawab pertanyaan Diskusi topic relevan dari seperti keluarga dengan untuk komunitas memenuhi

kehamilan dari awal hingga akhir ketika merasa seperti seorang ayah

perawatan

terdekat dan peran kakek nenek Trisemester kedua Korpus luteum diserap dan plasenta mengurus semua dukungan Volume darah meningkat dalam Ajarkan klien bagaimana

plasenta

menimalisir risiko aborsi selama bulan ketiga dan keempat ketika plasenta mulai menghandle

terhadap fetus

Anda mungkin juga menyukai