Anda di halaman 1dari 8

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

KASUS POLI

LOW BACK PAIN


Oleh : Asad Ali

I.

Pendahuluan Low Back Pain (LBP) merupakan keluhan banyak penderita berkunjung ke dokter. LBP dapat dialami oleh siapa saja dan umur berapa saja. Namun demikian keluhan LBP jarang pada kelompok umur 0-10 tahun, dan biasanya mengenai kelompok yang lebih tua, hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologi tertentu.

II.

Definisi Low Back Pain adalah perasaan nyeri yang terjadi didaerah lumbosacral dan sakroiliaka. LBP ini sering juga disertai penjalaran nyeri tungkai sampai kaki. Nyeri yang menjalar sepanjang tungkai dinamakan ischialgia yaitu nyeri yang terasa sepanjang n. ischiadicus.

III.

Patofisiologi LBP Struktur punggung bawah terdiri dari : a. Kolumna vertebralis dengan jaringan ikatnya, termasuk discus intervertebralis dan nucleus pulposus. b. Jaringan syaraf yang meliputi konus medullaris, filum terminalis, durameter dan arakhnoid, radiks dan syaraf spinalnya. c. Pembuluh darah d. Muskulus atau otot skelet Punggung ini merupakan bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari thoraks ke atas dan perut. Diskus intervertebralis dengan

Koas : Asad Ali Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

corpusnya terletak pada bagian depan berfungsi sebagai pengemban yang kuat tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap tekanan-tekanan menurut porosnya, yang menahan tekanan adalah nucleus pulposus. Bangunan peka nyeri yang terdapat di punggung bawah adalah periosteum, 1/3 bagian luar annulus fibrosus (bagian fibrosa dari discus intervertebralis), ligamentum, kapsula artikularis, fasia dan otot-otot. Semua bangunan tersebut mengandung nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus. Bila reseptor dirangsang oleh stimulus local, maka akan dijawab dengan pengeluaran mediator inflamasi dan substansia yang akan menyebabkan timbulnya persepsi nyeri, hiperalgesia maupun allodinia yang bertujuan mencegah pergerakkan untuk berlangsungnya proses penyembuhan. Salah satu mekanisme untuk mencegh kerusakan atau lesi lebih berat adalah spasme otot yang membatasi pergerakkan. Spasme otot ini menyebabkan iskemik dan sekaligus menyebabkan titik picu (trigger points) kondisi nyeri. Dari berbagai keluhan nyeri pinggang dapat dibedakan dalam : 1. Nyeri setempat 2. Reffered pain 3. nyeri radikular 4. nyeri akibat kontraksi otot Nyeri stetempat terjadi pada jaringan ujung ujung serabut penghantar nyeri. Nyeri setempat biasanya terus-menerus atau hilang tmbul (intermitten). Nyeri bertambah pada suatu sikap tertentu karena gerakan Reffered pain yang dirasakan didaerah punggung dapat bersumber dari proses patologi di jaringan yang ada di daerah abdominal, pelvis maupun tulang belakang lumbalnya sendiri. Ciri khas dari reffered pain adalah sukar terlokalisir karena terasanya dalam dan difus.
Koas : Asad Ali Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

Nyeri radikular timbul karena perangsangan terhadap radiks, baik yang bersifat penekanan, sentuhan peregangan, tarikan atau jepitan. Proses patologi yang menimbulkan nyeri radikular ada di sekitar foramen intervertebralis. Nyeri radikuler ini sering dikatakan nyeri ischialgia. Ischuialgia banyak di jumpai didalam klinik. Ischialgia ini timbul akibat perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari posterior L.4 sampai dengan S.3. ischialgia akibat berbagai lesi iritatif terhadap serabut radiks yaitu pada lesi yang berupa menonjolnya nucleus pulposus ke dalam kanalis vertebralis (HNP). Nyeri pada spasmus otot sering dikatakan pegal-pegal. Hal ini banyak disebabkan karena bentuk dari sikap yang salah, misalnya sikap duduk, sikakp tidur, sikap berdiri yang dapat menyebabkan otot punggung menjadi tegang.

IV.

Klasifikasi LBP LBP dapat dibagi menjadi : 1. LBP Viserogenik LBP yang bersifat viserogenik disebabkan oleh adanya proses patologi di ginjal atau visera didaerah pelvis, serta tumor retroperitoneal. Nyeri pada viserogenik tidak bertambah berat dengan aktivitas dan juga tidak berkurang dengan istirahat. Penderita akan selalu menggeliat untuk meredakan nyerinya. Adanya ulserasi atau tumor pada dinding ventriklus dan duodenum akan menimbulkan induksi nyeri di daerah epigastrium. Selain itu dapat juga karena adanya batu ginjal, keluhan penderita juga nyeri punggung bawah (LBP). 2. LBP Vaskulogenik aneurisma atau penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan nyeri

punggung. Nyeri dapat menjalar ke bawah mirip ischialgia, tetapi rasa nyeri 3 Koas : Asad Ali
Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

tidak terpengaruh oleh presipitasi tertentu, misal membungkuk, mengangkat beban berat yang semuanya dapat menimbulkan tekanan sepenjang kolumna vertebralis. 3. LBP Neurogenik Dapat terjadi pada a. b. Neoplasma Arakhnoiditis, nyeri timbul bila terjadi penjepitan

terhadap radiks karena ada perlengketan c. Stenosis kanalis spinalis, yaitu penyempitan kanalis

spinalis yang disebabkan oleh karena proses degenerasi discus intervertebralis. Gejala klinik yang timbul adanya rasa kesemutan dan nyeri tetap bertahan walaupun saat istirahat. 4. LBP Spondilogenik Merupakan suatu nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik didalam kolumna vertebralis yang terdiri dari unsure tulang (osteogenik), discus intervertebralis (diskogenik), dan miofasial (miogenik). Osteogenik sering disebabkan karena radang atau infeksi, missal osteomielitis vertebral, kemudian adanya trauma, yang dapat mengakibatkan fraktur maupun spondilolistesis, adanya keganasan, dan metabolic yaitu pada osteoporosis. Diskogenik disebabkan oleh spondilosis, merupakan proses degenerasi yang progresif pada discus intervertebralis, mengakibatkan menyempitnya jarak antar vertebra sehingga menyebabkan terjadinya osteofit, penyempitan kanalis spinas dan foramen intervertebralis dan iritasi persendian. Rasa nyeri terjadi karena osteoarthritis dan tertekannya radiks oleh kantong durameter yang mengakibatkan iskemi dan radang. Nyeri bertambah berat apabila tekanan cairan serebrospinalis dinaikkan dengan mengejan (valsava), atau naffzinger. Pada HNP, merupakan keadaan di mana nucleus polposus keluar menonjol yang kemudian menekan kearah kanalis spinalis 4 Koas : Asad Ali
Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

melalui annulus fibrosis yang robek. Gejala yang timbul rasa nyeri di punggung bawah disertai nyeri di otot-otot dan adanya nyeri tekan di tempat lesi. HNP didahului oleh aktivitas yang berlebihan misalnya mengangkat beban berat terutama mendadak, laki-laki lebih banyak mengalami daripada wanita. LBP miogenik banyak disebabkan oleh spasme otot, hipersensitif, ketegangan otot, defisiensi otot. 5. LBP Psikogenik LBP ini umumnya disebabkan oleh ketegangan jiwa, kecemasan, depresi dan stress

V.

Pemeriksaan LBP Pemeriksaan meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan neurologist dan juga pemeriksaan penunjang. 1. Anamnesis Untuk pasien nyeri anamnesis yang harus ditanyakan meliputi : a. b. c. d. e. f. g. Letak atau lokasi nyeri Penyebaran nyeri Sifat nyeri Pengaruh aktivitas terhadap nyeri Hal-hal yang dapat memperberat dan meringankan nyeri Adanya riwayat trauma sebelumnya Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya yaitu akut,

subakut atau kronis h. Frekuensi terasa nyeri (kekambuhan)

2. Pemeriksaan Umum, meliputi : a. b. c. Inspeksi Palpasi Perkusi 5

Koas : Asad Ali Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

d.

Tanda vital

3. Pemeriksaan neurologik Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan motorik, sensorik, refleks patologik, serta tes-tes untuk menentukan apakah syarafnya ada yang mengalami kelainan. Test-test yang dilakukan untuk mengetahui nervus yang terlibat adalah : a. Test Laseque, tes ini positif berarti nyeri menjalar ke tungkai (ischialgia) dengan derajat kurang dari 70 derajat. b. Tes Naffziger, dengan menekan kedua vena jugulare dan pasien mengejan, maka tekanan intracranial dinaikkan. Jika tes ini positif berarti ada iritasi terhadap radiks diperkuat, sehingga akan timbul ischialgia diskogenik c. Tes Patrick, tes ini positif berarti ada nyeri di sendi panggul d. Tes kontrapatrick, tes positif berarti nyeri di daerah sacroiliaka

VI.

Penatalaksanaan Tujuan dari penatalaksaan adalah menanggulangi fase akut da mengontrol nyeri fase kronik. Untuk penatalaksanaan LBP akut : 1. Edukasi Pasien perlu mengetahui penyebab dari kekambuhan ini dan berusaha untuk memperbaiki dari penyebab kambuhnya nyeri, missal sikap duduk yang selama ini salah, mengangkat benda berat, dan lain sebagainya. Apabila terdapat gejala sistemik maka perlu penelusuran lebih lanjut. 2. Medikamentosa Untuk mengatasi symptom dari pasien dapat digunakan simple pain killer misalnya paracetamol, codein, dihidrocodein. Analgetik kuat seperti tramadol, diamorphine dan golongan NSAIDs

Koas : Asad Ali Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

3. Istirahat 4. Terapi fisik, pemanasan superficial, ultrasounds yang dapat bermanfaat mengatasi gejala terutama nyeri fase akut LBP 5. Latihan

VII.

Pencegahan LBP Pencegahan LBP dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Primer, dilakukan untuk meminimalkan resiko, yaitu dengan edukasi dan latihan 2. Sekunder, mencegah serangan dari fase akut menjadi kronis. Pada pencegahan ini dilakukan penanganan untuk mengurangi factor penyebab kekambuhan 3. tersier yaitu pencegahan dimana telah terjadi disabilitas dan diharapkan dapat mengembalikan fungsi sebai mungkin atau paling tidak menyesuaikan kondisi tempat kerja dengan gejala sisa disabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Harsono, 1996, Buku Ajar Neurology Klinis, ed.1, Gajah MAda University Press. 2. Harsono, 1996, Buku Ajar Neurology Klinis, ed.2 Gajah MAda University Press. 3. Meliala, L., Wibowo, S., 2003, Kumpulan Makalah Indonesian Pain Society, Yogyakarta. 4. Mardjono, M., 2003, Neurologi Klinis, Dian Rakyat, Jakarta 5. Meliala, L., Wibowo, S., 2003, Terapi Nyeri Secara Rasional, Yogyakarta. 7 Koas : Asad Ali
Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Presentasi Kasus Poli Stase Syaraf

6. Sidharta, P., 1996, Neurologi klinis dalam praktek umum, Dian Rakyat, Jakarta

Koas : Asad Ali Penguji : dr. Gama Sita Setya Pratiwi, Sp.S

Anda mungkin juga menyukai