Anda di halaman 1dari 9

M O D Hari,tgl, waktu praktikum Senin, 14 februari 2012 Pukul 08.00-11.

00 Nama : Solehudin Hikmatiar/1210703032

Assisten : Siti Murtopingah I. KONDISI LAB KONDISI/WAKTU Temperatur Kelembaban Tekanan AWAL (28 0,5)0C (80 0,5)% (695.45 0.025)mmHg AKHIR (29 0,5)0C (81 0,5)% (696.15 0.025)mmHg

II.

TUJUAN a. Memahami efek difraksi


b. Menentukan panjang gelombang

c. Membandingakan panjang gelombang manual dengan grafik I. ALAT DAN BAHAN 1. Sumber cahaya (laser He-Ne) 2. Celah tunggal dengan skala micrometer dan celah kisi banyak 3. Meteran I. TEORI SINGKAT Menurut prinsip Babinet, pola interferensi yang sama terjadi jika satu atau sekelompok celah diganti dengan komplemennya. Pola difraksi oleh sebuah rambut berktebalan d akan sama dengan pola difraksi oleh suatu celah yang memiliki lebar d. Dan dengan menggunakan prinsip babinet salah satunya yaitu kita dapat menentukan ketebalan rambut.

Pola difraksi oleh sebuah rambut berktebalan d akan sama dengan pola difraksi oleh suatu celah yang memiliki lebar d. Selain mengalami interferensi, cahaya juga dapat terdifraksi atau penyebaran cahaya akibat melalui celah sempit. Untuk cahaya monokromatik dengan panjang gelombang , lebar celah d, persamaan difraksi adalah : n = d sin dengan menyatakan sudut difraksi. Jika jarak layar ke celah difraksi adalah L, maka jarak antara terang pusat (untuk sudut difraksi kecil) adalah: n = d sin dengan menyatakan sudut difraksi.

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap dan terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit tersebut saling berinterferensi satu sama lain.Difraksi celah tunggal. Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat menghasilkan pola interferensi dengan celah tunggal yang lebar celahnya mendekati l (tidak lebih kecil atau lebih besar)

Catatan : terang pusat lebarnya dua kali terang kedua.

II. III.

Adanya pola interferensi disebabkan karena superposisi dua gelombang yang menempuh jarak berbeda untuk mencapai suatu titik pada layar. Penentuan posisi terang-gelap pada layar dapat dilakukan dengan menganggap jarak layar dari celah sangat besar (dibandingkan jarak antara kedua celah). Dengan anggapan ini, maka kedua berkas dapat dianggap sejajar. V. DATA DAN PENGOLAHAN NO. 1. 2. 3. L 1,23 1,18 1,13 n
0,015 0,016 0,014

.L(x10-9)
778,6 746,9 715,3

d (x 10-9) 51906,6 46681,3 51092.9

1. Tabel Difraksi Babinet

NO. 1. 2. 3.

L 1,34 1,23 1,19

n
0,013 0,008 0,009

R
1,34 1,23 1,19

(x 10-4) 1,615 1,707 1,765

2. Tabel Difraksi Celah Tunggal dengan d = 2,1 x 10-4

NO. 1. 2. 3.

L 1,15 1,22 1,31

n
0,011 0,010 0,009

R
1,150 1,220 1,310

(x 10-4) 1,391 1,311 1,221

3. Tabel Difraksi Celah Tunggal dengan d = 1,6 x 10-4

. NO. 1. 2. 3. L 0,094 0,087 0,085 n


0,006 0,009 0,009

R
0,057 0,087 0,085

(x 10-4) 24,561 16,092 16,471

4. Tabel Difraksi Celah Tunggal dengan d = 1,4 x 10-4

V.

ANALISIS/PEMBAHSAAN
1. Grafik Difraksi babinet

2. Grafik d = 2,1 x 10-4

3. Grafik Difraksi Celah Tunggal dengan d = 1,6 x 10-4

4. Grafik Difraksi Celah Tunggal dengan d = 1,4 x 10-4

1. Gambar Difraksi Babinet dengan L=1,23

2. Gambar dengan L=1,18

3. Gambar dengan L=1,13

Pada percobaan prinsip babinet diperoleh ketebalan rambut nilai yang didapatkan dari grafik yaitu didapat nilai ketebalan rambut adalah 15800 x 109

dan secara literatur adalah 0.04 mm - 0.25 mm, adi nilai ketebalan rambut pada saat pengukuran ketebalan rambut dan pada saat

yang dihasilkan dari percobaan jauh dari literatur, itu disebabkan kurangnya ketelitian penggambaran pola difraksi. Serta pada sinar laser yang ditunjukan tidak fokus dengan sehelai rambut itu sehingga pola difraksi pada layar yang dihasilkan tidak sempurna dan menyebabkan pola tersebut tidak tetap. Pada Pola difraksi pada celah tunggal yang kita lihat pada layar tidak terlihat jelas. Itu dikarenakan sinar laser yang sangat mudah terganggu, yang menyebabkan pola gelap terang kadang tampak, dan yang menjadi pengaruhnya adalah besar kecilnya celah yang digunakan, semakakin kecil celah yang digunakan maka akan terjadi pantulaan cahaya dari celah kecil tersebut. Data panjang gelombang secara Dari grafik dan hasilnya sangat berbeda jauh dengan data perhitungan melalui manual. NO. 1 2 3 d 2,1 x 10-4 1,6 x 10-4 1,4 x 10-4 0,064 x 10-4 0,049 x 10-4 0,144 x 10-4

Difraksi fresnel ini diketahui bahwa jarak yang mempengaruhi antara jauh dan dekat. 1. Difraksi babinet Rambatan kesalahan = data percobaan-literaturliteraturx100%=3,9
%

V.

SIMPULAN Prinsip babinet dapat digunakan untuk menghitung ketebalan rambut. Bandingan panjang gelombang yang didapat melalui perhitungan sangat bebeda jauh dengan melalu grafik.

Difraksi
Difraksi akan tampak seperti pembelokan dari gelombang pada saat menabrak sebuah objek. Hal ini merupakan efek dari gelombang akan mengitari pojokan.

Gambar 2.6: Difraksi melalui celah sempit. Bayangkan sebuah gelombang di air merambat dalam barisan gelombang yang lurus, seperti barisan gelombang yang sering kita lihat di pantai. Bayangkan jika kita meletakan penghalang benda padat, misalnya pagar kayu yang rapat, yang menghalangi pergerakan gelobang. Jika kita memotong pagar tersebut, dan membuat bukaan sempit di pagar, seperti sebuah pintu yang kecil. Dari bukaan tersebut, sebuah gelombang sirkular akan di mulai, dan akan merambat ke berbagai tempat yang tidak garis lurus dari pembukaan yang kita buat, tapi juga ke lokasi-lokasi yang ada di samping pembukaan. Jika kita melihat barisan gelombang yang mungkin saja berupa gelombang elektromagnetik sebagai sinar yang lurus, akan susah untuk menerangkan bagaimana caranya mencapai titik-titik yang tersembunyi di balik penghalang. Dengan model barisan gelombang, maka fenomena ini menjadi masuk akal. Prinsip Huygens memberikan sebuah model untuk mengerti perilaku ini. Bayangkan pada saat tertentu, semua titik di barisan gelombang menjadi titik awal dari gelombang kecil yang menyebar. Ide ini kemudian di kembangkan oleh Fresnel, apakah hal ini cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi memang masih menjadi perdebatan. Akan tetapi untuk kebutuhan kita, model Huygens dapat menjelaskan effek yang terjadi dengan cukup baik.

Gambar 2.8: Difraksi Melalui Puncak Gunung.


8

Melalui kemampuan untuk difraksi, gelombang akan membelok melewati pojokan atau melalui pembukaan kecil yang ada di penghalang. Untuk panjang gelombang cahaya biasanya terlalu kecil untuk manusia untuk melihat efek ini secara langsung. Pada gelombang mikro, dimana panjang gelombangnya beberapa centimeter, akan menampakan efek difraksi saat gelombang menabrak tembok, puncak gunung, dan berbagai halangan lainnya. Tampaknya seperti penghalang akan menyebabkan gelombang mengubah arah-nya dan mengitari sisi / pojokan penghalang. Perlu di catat bahwa difraksi akan membebani daya, energy dari gelombang yang terdifraksi akan sangat jauh lebih kecil dari barisan gelombang asal-nya. Pada aplikasi yang sangat spesifik, kita dapat mengambil keuntungan dari difraksi untuk mengatasi hambatan.

Dari : http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/WNDW:_Difraksi

Anda mungkin juga menyukai