Anda di halaman 1dari 6

SINOPSIS TUTORIAL Blok : 18 UP :4

Nama : Hardina Savitri Learning Objective:

No. Mahasiswa: 6015/KH

1. Mengetahui tentang penyakit metabolik pada sistem uropoetika Ringkasan Belajar 1. Penyakit Metabolik Pada Sistem Uropoetika Urolithiasis Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya batu (urolith) atau kristal-kristal pada saluran air kencing (tractus urinarius). Batu dan kristal tersebut dapat ditemukan di ginjal, urethra, dan kebanyakan di vesika urinaria (kandung kencing) (Koesharyono, 2008). A. Etiologi Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan batusaluran kemih dibagi atas 2 golongan : 1) Faktor Endogen : misalnya faktor genetic pada hipersistinuria, hiperkalsuria primer dan hiperoksanuria primer 2) Faktor Eksogen : misalnya faktor lingkungan, terlalu banyak pakan kering infeksi, sedikit air minum (Koesharyono, 2008). B. Patogenesis Teori terbentuknya batu antara lain: 1) Teori Inti Matriks Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi organik sebagai inti yang terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu. 2) Teori Supersaturasi Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.

3) Teori Presipitasi-kristalisasi Perubahan pH urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.pada urin yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat, sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan mengendap garam-garam fosfat. 4) Teori Berkurangnya Faktor Penghambat Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, sitrat, magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah terbentuknya batu saluran kencing. Faktor lain terutama faktor Eksogen dan lingkungan yang diduga ikut mempengaruhi kalkulogenesis antara lain: infeksi, ras, keturunan, diet, suhu, air minum (Koesharyono, 2008). C. Gejala Klinis Anjing susah kencing atau hanya kencing sedikit dan kadang-kadang berdarah. Disamping itu, nafsu makan berkurang atau sama sekali tidak mau makan, lemah, dan muntah. Berdasarkan anamense tersebut, pemeriksaan klinis segera dilakukan dan pemeriksaan dari saluran air kencing sangat diprioritaskan. Pada waktu melakukan pemeriksaan klinis, palpasi daerah abdomen sering terasa adanya pembesaran dari kandung kencing (Koesharyono, 2008). D. Diagnosa Pemeriksaan menggunakan rontgen dan USG pada bagian abdomen dengan posisi rebah lateral.

Gambar. Hasil pemeriksaan urolithiasis dengan rontgen Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan darah meliputi hematologi lengkap, kimia darah (fungsi ginjal: ureum dan kreatinin), serta beberapa kadar elektrolit di dalam darah seperti Kalium, Natrium, dan Klor.
2

Pemeriksaan urin juga diperlukan untuk mengetahui adanya peradangan di kandung kencing, serta jenis batu atau kristal yang menjadi sumbatan. Jenis-jenis batu yang dapat ditemukan saat pemeriksaan: Tipe batu/Kristal struvite (triple fosfat, MAP) Keturunan yang Pengobatan rentan cocker spaniel Pembedahan anjing schnauzer, miniatur, Anjing bichon frize Dalmatian, Pembedahan bulldog Pencegahan Pakan diet khusus, membuat pH urin menjadi asam

urat

kalsium oksalat

sistin

Silikat

Lhasa Apso, Pembedahan miniatur pudel, miniatur schnauzer, terrier Yorkshire Inggris bulldog, dachshund, Newfoundland, Irlandia dan Skotlandia terrier Shepards Jerman, Inggris Kuno Sheepdogs dan Golden dan Labrador Retriever

menyediakan diet khusus (dikurangi purin) dan, jika perlu, menggunakan allopurinol; membuat pH urin menjadi basa pakan diet khusus; suplemen kalium sitrat

Membuat pH urin menjadi basa dengan meningkatkan protein nabati dalam diet, + / - suplemen dengan natrium bikarbonat. Pakan diet khusus

(Osborne and Finco, 1995). D. Penanganan 1) Pemberian suntikan penenang guna memudahkan pengeluaran urine. 2) Evakuasi urin menggunakan kateter propylene dengan berbagai ukuran: anjing kecil: 1,3 x 500 mm; anjing sedang: 2,0 x 500 mm; anjing besar: 2,6 3,3 x 500 mm Ukuran tersebut berlaku untuk anjing jantan, sedangkan untuk anjing betina menggunakan kateter dari metal. Bila pada waktu pengeluaran urin dengan kateter ternyata ada sumbatan di uretra, maka diusahakan agar batu atau kristal tersebut didorong masuk ke vesika urinaria. 3)
3

Gambar. A. kateter betina, B. kateter jantan

Setelah urin berhasil dikeluarkan, maka cairan infus yang telah dipasang sebelum operasi segera dialirkan secara intravena menggunakan IV kateter dengan ukuran sebagai berikut anjing kecil: 24 G, anjing sedang: 22 G, anjing besar 20 G. Cairan infus yang perlu diberikan ialah larutan Ringer Laktat 5%dengan dosis 20 40 cc/kgBB/hari. Bilamana anjing banyak muntah (karena sudah terjadi uremia/gagal ginjal), maka cairan yang diberikan ialah Ringer Dextrose 5% (Koesharyono, 2008).

Gambar. kateter Tindakan Bedah Tindakan TT 1) Cystotomy (Pembukaan kandung kencing) Operasi Cystotomy dilakukan dengan membuka abdomen dibagian ventral kemudian membuka vesica urinaria (kandung kencing). Batu/kristal diambil dari dalam kandung kencing kemudian kandung kencingnya dijahit kembali. Setelah operasi, kateter masih perlu dipasang selama 4-5 hari untuk mencegah kemungkinan penyumbatan oleh bekuan darah. Pemberian antibiotik secara parenteral atau peroral perlu diberikan selama 6 hari. Untuk mencegah agar kateter tidak dicabut oleh anjing, maka perlu dilakukan pemasangan Elizabeth collar. Jika terpaksa harus melakukan cystotomy dan urethrotomy, maka urethrotomy didahulukan. Setelah kateter bisa masuk ke dalam vesika urinaria, baru dilakukan cystotomy.

2) Urethrotomy

Urethrotomy dilakukan apabila batu atau kristal tidak berhasil dimasukkan ke dalam vesika urinaria menggunakan kateter. Biasanya urethrotomy saya lakukan pada anjing jantan dengan menguakkan preputium ke arah kaudal terlebih dahulu sebelum melakukan sayatan pada penis bagian ventral tepat dimana batu atau kristal berada. Keberadaan batu atau kristal tadi dapat dideteksi dengan menggunakan kateter atau sonde yang panjang. Setelah batu atau kristal diketahui posisinya, maka dilakukan sayatan pada uretra kemudian batu atau kristal tersebut dikeluarkan. Selanjutnya, kateter dimasukkan sampai ke dalam vesika urinaria, lalu sayatan dijahit (Warrak, 2006).

Gambar. Macam-macam batu/Kristal E. Pencegahan Adapun pencegahan urolithiasis adalah sebagai berikut pemberian minum yang banyak, diet pakan yaitu mengurangi purin, oksalat, dan calcium (Santoso, 2010). a Daftar Pustaka Koesharyono, C. 2008. Penanganan Kasus Urolithiasis (Batu Ginjal) pada Anjing. http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=5532. Diakses tanggal 22 Juni 2011 Osborne,CA and Finco, DR. 1995. Inherited and congenital disease of the lower urinary tract. In Canine and Feline Nephrology and Urology. p. 681-692. Williams and Wilkins, Philadelphia. Santoso, A. 2010. Urolithiasis. http://theagusboys.blogspot.com/p/urolithiasis.html. Diakses tanggal 22 Juni 2011 Warrak, A.E. 2006. Urolithiasis (Urinary Stones). http://www.acvs.org/AnimalOwners/ HealthConditions /SmallAnimalTopics/Urolithiasis(UrinaryStones)/. Diakses tanggal 22 Juni 2011
5

Anda mungkin juga menyukai

  • Pirimitamin
    Pirimitamin
    Dokumen2 halaman
    Pirimitamin
    Is Setiarini
    Belum ada peringkat
  • Alkalosis Rumen
    Alkalosis Rumen
    Dokumen2 halaman
    Alkalosis Rumen
    Is Setiarini
    Belum ada peringkat
  • Anestru 4
    Anestru 4
    Dokumen25 halaman
    Anestru 4
    Is Setiarini
    100% (1)
  • Up 1
    Up 1
    Dokumen8 halaman
    Up 1
    Is Setiarini
    Belum ada peringkat
  • Up 5 Is
    Up 5 Is
    Dokumen17 halaman
    Up 5 Is
    Is Setiarini
    Belum ada peringkat