Anda di halaman 1dari 2

Pirimetamin: biasanya terdapat dalam bentuk tablet yang mengandung 25 mg pirimetamin basa. a.

Spketrum aktivitas obat Untuk skizon darah, aktif terhadap semua spesies, sehingga dapat memberikan kesembuhan klinis dan bahkan kesembuhan radikal pada sebagian besar infeksi falciparum. Meskipun pirimetamin adalah sixonticida darah yang kuat tetapi karena kerjanya lambat pirimetamin tidak dipakai untuk pengobatan serangan akut. b. Farmakokinetika Penyerapan pirimetamin oleh usus berlangsung lambat tetapi lengkap. Pirimetamin akan terikat pada jaringan sehingga efeknya lama. Dengan dosis tunggal 25 mg, pirimetamin akan dieskresikan melalui urine selama lebih dari 14 hari. c. Farmakodinamika Yang menjadi dasar dari pengaruh pirimetamin yang bersifat selektif adalah kemampuannya yang berbeda-beda (diferensial) untuk terikat pada ensim dihidrofosfat reduktase pada masing-masing spesies plasmodia dan pada sel-sel mamalia sehingga sintesa fosfat yang diperlukan untuk pembentukan asam nukleat akan terhambat. Akibatnya pembelehan inti parasit akan terganggu pada saat terbentuknya skizon di dalam eritrosit dan jaringan hati. Pengaruh ini terlihat pada banyaknya tropozoit dengan bentuk yang abnormal. d. Keracunan Akut Gejalanya berupa sakit muntah, kejang, hilang kesadaran sampai kolaps dan kematian karena lumpuhnya pernapasan. Kematian terjadi dalam waktu 2-18 jam tergantung dari jumah tablet yang diminum. Tidak ada penangkal terhadap pirimetamin. Pertolongan bisanya segera lakukan pengurasan lambung. Kejang diatasi dengan diazepam intravena. Untuk mengatasi gangguan sistem hemopoetika, diberikan asam folat atau natrium folat per hari e. Dosis Dosis biasanya 1 mg/kgBB/hari dan pada umumnya diberikan sebagian kombinasi pirimetamin-sulfadoksin.

Sulfadoksin Sulfadoksin ini biasanya dalam kombinasi dengan pirimetamin (fanidar atau suldox) yang tiap tabletnya terdiri dari 500 mg sulfadoksin dan 25 mg pirimetamin.

a. Spektrum aktivitas obat Sangat aktif terhadap skizon darah dari falciparum, tetapi kurang aktif terhadap spesies lain. Bila diberikan sebagai obat tunggal terhadap falciparum, maka akan terjadi kenaikan jumlah gametosit. b. Farmakokinetik Kecepatan penyerapan dan eskresi sulfadoksin tergantung pada beberapa faktor diantaranya kemampuan pengikatan dengan protein dan metabolismenya. Eskresinya berlangsung sangat lambat. Dalam waktu 24 jam baru ditemukan dalam urine 8% dan sesudah 7 hari kira-kira 30%.(14) c. Farmakodinamika kombinasi sulfadoksin dan pirimetamin Plasmodia memerlukan PABA ekstraseluler untuk membentuk asam folat dalam proses sintesa asam nukleat yang merupakan bahan inti sel dan sitoplasma. Sulfadoksin yang mempunyai sifat competitive inhibitation mengghalangi terjadinya asam folat. Pirimetamin menghalangi kerja enzim dehidrofolat sehingga tidak terjadi asam folinat. d. Efek samping dan toksitas Efek samping yang mungkin timbul adalah muntah dan gangguan penglihatan. Gejala toksis dapat timbul pada penderita dengan defisiensi G6PD berupa hemolisis dan kelainan hematologis berupa agranulositopenia, agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia. Kelainan berupa nekrosis toksis, nekrosis hati dengan gejala demam, splenomegali, ikterus dan gangguan fungsi hati yang timbul 3-5 hari sesudah pengobatan. Kelainan hati ini dapat fatal karena terjadi accute yellow atrophy. Pada penderita dengan idionsinkrasi dapat terjadi sindroma. Kematian karena sindroma ini adalah 25%.(4,16) e. Pertolongan pada keracunan akut Segera menghentikan pengobatan, gangguan hemolisa segera diobati. Untuk menghindari efek samping dapat diberikan asam folat perhari. f. Dosis Dosis tunggal dengan dasar pirimetamin 1-1,5 mg/kgBB atau sulfadoksin 20-30 mg/kgBB,

Anda mungkin juga menyukai