Anda di halaman 1dari 2

DEELNEMING (Ps. 55 KUHP) Mengapa Ditempatkan di Bagian Umum KUHP?

? Penyertaan, sama halnya dengan Percobaan dan Persiapan memang memperluas sifat pemidanaan. Undang-undang pun menyatakan siapa saja di samping pelaku utama- yang juga terlibat, dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Dan Penyertaan yang dirumuskan sebagai aturan umum ini secara teknis akan rumit dan bertele-tele. Alternatif lain adalah merumuskan bentuk-bentuk delik penyertaan sebagai delicta sui generis (terpisah dan khusus). Namun hal ini memunculkan kesulitan: berkenaan dengan berat/ringan pidana yang diancamkan tetap harus dicari rujukan delik utama yang mengalami Penyertaan. Jadi adalah tepat memasukkan Penyertaan sebagai Bagian Umum karena tujuan Bagian Umum yang dimaksudkan untuk merangkum unsur-unsur umum dari hampir setiap delik, telah sesuai dengan rumusan Penyertaan karena tidak menghapus karakter accessoir kejahatan ini pada delik utama yang terkait dengannya. Sifat Accessoir Berperan Untuk Menjelaskan Bentuk-bentuk Penyertaan Bentuk Penyertaan (dalam hal uitlokking dan medeplichtigheid) accessoir pada fakta atau delik pokok yang melibatkan pelaku langsung dan pelaku penyerta yang setara dengannya. Misalnya satu bentuk uitlokking mensyaratkan bahwa tindakan yang dianjurkan betul terjadi dan diancamkan pidana, sekalipun sekedar dalam bentuk Percobaan atau Tindak Persiapan. Juga dalam bentuk medeplichtigheid, kejahatan yang menjadi delik pokok harus terjadi tuntas. Yang berhadapan dengan uitlokker atau medeplichtige adalah pleger (pelaku materiil atau yang sebenarnya) dan medepleger (peserta yang terlibat langsung dengan kejahatan yang bersangkutan). Dalam hal Doenpleger pun yang pada awalnya dipandang sebagai seseorang sekalipun melalui instrumen manusia- yang mewujudkan tindakan secara nyata. Namun karena bentuknya tidak langsung, berada di bawah pembujukan. Tetap ada perbedaan: uitlokker selalu berhadapan dengan tindak pidana yang dilakukan orang lain, sedangkan dalam hal doen-plegen, orang ybs tidak pernah berhadapan dengan tindak pidana yang dikerjakan oleh orang lain. Plegen Pleger adalah orang yang memenuhi semua unsur delik, termasuk bila dilakukan lewat orang lain atau bawahan. Dia akan dipidana bersama-sama dengan Dader, sedangkan cara penyertaan dilakukan dan tanggung jawab terhadapnya ditentukan oleh keterkaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku utama. Suatu delik dinyatakan tuntas begitu semua unsur terpenuhi (jika tidak, masih dapat terjadi Poging dan Voorbereiding). Namun setelah batas penuntasan pelaksanaan tercapai, masih muncul satu tahap yang juga harus turut diperhitungkan sebagai (pelaksanaan dari) delik. Contoh : A merusak sebuah pohon. Setelah beberapa pukulan, perusakan merupakan fakta. Namun kemudian pelaku masih meneruskan perbuatan merusak untuk

beberapa menit. Pada tahap ini Ia ternyata mendapat bantuan dari beberapa orang. Apakah ini bantuan after the fact? Jelas tidak. Karena kenyataan ini bisa jadi masih memunculkan medeplegen atau medeplichtigheid. Menurut Jescheck, contoh diatas semua unsur delik telah dianggap vollendet (semua terpenuhi) namun belum beendet (selesai), kecuali A mengakhiri tindakannya. Contoh delik yang langsung mencakup vollenden dan beenden adalah pembunuhan. Seseorang yang sudah dibunuh tidak lagi dapat dibunuh untuk kedua kalinya. Ia sudah menjadi jenazah, menjadi sekedar kebendaan. Karena itu ketentuan yang relevan adalah Ps. 406 KUHP; Perusakan Benda. Doen-plegen Dalam MvT diungkap sebagai berikut: Pelaku bukan saja Ia yang melakukan tindak pidana, melainkan juga Ia yang melakukannya tidak in persona tetapi melalui orang lain yang seolah sekedar alat bagi kehendaknya, yakni bila orang tersebut karena ketidaktahuan pada dirinya, kekhilafan atau kesesatan yang sengaja ditimbulkan baginya, atau sebab ancaman kekerasan yang menghalangi kehendak bebasnya ternyata bertindak tanpa kesengajaan, kesalahan (alpa) dalam hal ini yang melaksanakan akan terkena putusan bebas- atau tanpa dapat dimintai pertanggungjawaban (karena alasanalasan peniadaan pidana) lepas dari segala tuntutan hukum-.

Anda mungkin juga menyukai