Pengantar
Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang saham, khususnya
pemegang saham independen berkaitan dengan transaksi yang dilakukan oleh Perseroan sebagai
perusahaan publik dengan afiliasinya atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan, maka
Perseroan wajib mematuhi peraturan Bapepam-LK/Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Bank Indonesia,
Anggaran Dasar Perseroan, kebijakan Perseroan dan peraturan lainnya yang terkait dengan penanganan
Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
Dasar Hukum
Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi yang Mengandung
Benturan Kepentingan.
Dalam hal transaksi yang telah disetujui dalam RUPS sebagaimana dimaksud di atas belum
dilaksanakan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal persetujuan RUPS, maka
transaksi hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan kembali RUPS.
Perseroan wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan laporan hasil pelaksanaan transaksi
yang mengandung Benturan Kepentingan.