Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Rahardjo (1996) mengatakan bahwa jumlah penderita CRF atau gagal ginjal kronik terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10 % setiap tahun. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia. Dari data di beberapa pusat nefrologi di Indonesia diperkirakan insidens dan prevalensi penyakit ginjal kronik masing-masing berkisar 100 - 150/ 1 juta penduduk dan 200 - 250/ 1 juta penduduk. Berdasarkan hasil studi dokumentasi dari bagian pencatatan dan pelaporan di Ruang Melati Lantai 2 Rumah Sakit Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, tercatat selama kurun waktu bulan Januari sampai dengan April 2008, klien yang dirawat dengan gagal ginjal kronik mencapai 22 orang dengan persentase 27,5 % seperti pada tabel 1.1. TABEL 1.1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Rahardjo (1996) mengatakan bahwa jumlah penderita CRF atau gagal ginjal kronik terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10 % setiap tahun. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia. Dari data di beberapa pusat nefrologi di Indonesia diperkirakan insidens dan prevalensi penyakit ginjal kronik masing-masing berkisar 100 - 150/ 1 juta penduduk dan 200 - 250/ 1 juta penduduk.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi dari bagian pencatatan dan pelaporan di Ruang Melati Lantai 2 Rumah Sakit Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, tercatat selama kurun waktu bulan Januari sampai dengan April 2008, klien yang dirawat dengan gagal ginjal kronik mencapai 22 orang dengan persentase 27,5 % seperti pada tabel 1.1. TABEL 1.1 PERSENTASE JUMLAH PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM URINARIUS DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Pada manusia, ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fingsi vital yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa darah, serta sekresi bahan buangan dan kelebihan garam (Pearce, 1999 : 987). Keadaan dimana fungsi ginjal mengalami penurunan yang progresif secara perlahan tapi pasti, yang dapat mencapai 60 % dari kondisi normal menuju ketidakmampuan ginjal ditandai tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) disebut dengan gagal ginjal kronik (Pearce, 1999 : 989). Kondisi pasien dengan gagal ginjal kronik masih dapat melakukan aktifitas hidup jika memperhatikan kualitas hidup yang cukup baik (Sidabutar, 1998 : 76). Penatalaksanaan yang tidak baik pada klien dengan gagal ginjal kronik akan mengarah pada komplikasi pada sistem tubuh lain yaitu gagal jantung, hipertensi, anemia, ulserasi lambung, asidosis metabolik, gangguan pernapasan sampai akhirnya menyebabkan kematian. Dengan melihat permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus tersebut sebagai judul dalam tugas akhir yaitu Asuhan Keperawatan Pada Ny. W Dengan Gangguan Sistem Urinarius : Cronic Renal Failure (CRF) di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien gagal ginjal kronik. 2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada asuhan keperawatan pasien gagal ginjal kronik melalui pendekatan proses keperawatan, yaitu penulis mampu : a. Melakukan pengkajian. b. Membuat diagnosa keperawatan. c. Membuat intervensi keperawatan. d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. e. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan secara komprehensif.

C. Metode Penulisan dan Tekhnik Pengumpulan data Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah metode deskriptif berupa studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan, yaitu : 1. Observasi Yaitu dengan cara mengamati langsung keadaan klien melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi untuk mendapatkan data objektif. 2. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan melakukan komunikasi lisan yang didapat secara langsung dari klien (autoanamnesa) dan keluarga (alloanamnesa) untuk mendapatkan data subjektif. 3. Studi dokumentasi Yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari buku status kesehatan klien yaitu meliputi catatan medik yang berhubungan dengan klien. 4. Studi kepustakaan Dilakukan dengan cara penggunaan buku-buku sumber untuk mendapatkan landasan teori yang berkaiatan dengan kasus yang dihadapi, sehingga dapat membandingkan teori dengan fakta di lahan praktek.

D. Sistematika Penulisan Penulisan karya ilmiah ini terdiri dari empat bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan tekhnik pengumpulan data, sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teoritis Terdiri dari dua sub bab, yaitu konsep dasar yang meliputi pengertian gagal ginjal kronik, anatomi fisiologi ginjal, etiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan, dampak, dan pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. BAB III Tinjauan Kasus dan pembahasan Terdiri dari dua sub bab, yaitu laporan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pembahasan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi Terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai