Anda di halaman 1dari 7

I. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1. 2. 3. 4.

Tujuan Praktikum Mempelajari alotropi kristal belerang Mempelajari sifat kimia belerang Menganalisis aifat kimia belerang Mempelajari sifat fisik dari gas-gas nitrogen oksida Alat dan Bahan Alat Kaca arloji Tabung reaksi Cawan porselen Pipa lancip Pembakar spirtus Kaki tiga Pipet tetes Batang pengaduk Gabus penutup tabung reaksi Pipa bengkok Bahan Serbuk belerang Serbuk besi Larutan CS2 Larutan toluene / CCl4/Khloroform

III. 1.

Skema Kerja Pembuatan kristal alotropi belerang

Diletakkan pada kaca arloji Ditambah beberapa tetes larutan CS2 Diaduk sampai larut Diamati kristal yang terbentuk

Dimasukkan sedikit ke tabung reaksi Ditambah larutan CCl4 Dipanaskan sampai belerang larut Dibiarkan dingin Diamati bentuk kristalnya

2.

Sifat kimia belerang Dimasukkan cawan porselin Dipanaskan dan diambil hasilnya beberapa bu

tir Dimasukkan ke tabung reaksi Ditambah HCl pekat Ditutup dengan gabus yang diberi pipa lanci

p Didekatkan pada nyala api dengan kaca arloj i Diamati aliran gas yang terjadi

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambah asam klorida pekat Ditutup dengan gabus yang dilengkapi pipa bengkok Dipanaskan Gas yang terbentuk dialirkan ke : a.H2SO4 pekat b.CuSO4 0,5M Diamati peristiwa yang terjadi

3. Nitrogen Pembuatan gas gelak Dimasukkan kristal NH4NO3 ke tabung satu Tabung dipanaskan Ditampung gas yang terbentuk dalam tabung lain Mulut tabung A ditutup setelah gelembung air keluar Diamati sifat fisik gas yang terjadi Gas di tes menggunakan sebatang lidi yang membara

Gambar 1 Pembuatan gas NO2

Dimasukkan 2 keping logam Cu ke tabung B Ditambah 2 ml larutan HNO3 encer Ditampung gas yang terbentuk dalam tabung A Diamati sifat fisik gas yang terjadi Gas di tes menggunakan sebatang lidi yang membara

Pembuatan gas NO2

Dimasukkan 2 keping logam Cu ke tabung B Ditambah 2 ml larutan HNO3 pekat Ditampung gas yang terbentuk dalam tabung A Diamati sifat fisik gas yang terjadi Digunakan sebatan lidi yang membara untuk mengetes gas yang terbentuk

IV.

Data Pengamatan

a. Pembuatan kristal alotropi belerang Pembuatan kristal rombik Serbuk belerang sebelum perlakuan Setelah perlakuan (ditambah CS2) Warna kuning cerah Warna menjadi kuning pucat; larut Tekstur halus Sedikit lebih kasar, seperti hasil gerusan kaca dan berkilau b. Pembuatan kristal monoklin Serbuk belerang sebelum perlakuan Setelah perlakuan (ditambah CCl4) Warna kuning cerah Tidak larut Tekstur lebih halus Saat dipanaskan warna menjadi kuning tua Ketika didinginkan tetap berwarna kuning tua c. Sifat kimia belerang

Serbuk besi dan belerang dipanaskan : Kedua serbuk berubah warna abu-abu kehitam an dan meleleh. Gas yang timbul tidak sedap. Suhu mulai tinggi lelehan serbuk be si dan belerang terdapat api pada aliran gas yang keluar. Lelehan yang terbentuk dinamakan pirit a. Gas yang dihasilkan dari pirit + HCl dialirkan ke larutan H2SO4 pekat Larutan H2SO4 sebelum dialiri gas : tidak berwarna Larutan H2SO4 setelah dialiri gas : berwarna pink b. Gas yang dihasilkan dari pirit + HCl dialirkan ke larutan CuSO4 Larutan CuSO4 sebelum dialiri gas : berwarna biru Larutan CuSO4 setelah dialiri gas : berwarna hitam diatas dan biru dibawah d. Nitrogen

1. Pembuatan gas gelak (N2O) NH4NO3 Kalor 2N2O (g) + 2H2O Pada saat gas gelak dimasuki lidi yang ada bara apinya, maka bara ada lidi tetap menyala kemudian mati. 2. Pembuatan gas NO Cu + HNO3 encer gas NO + gas yang dihasilkan dimasuki lidi yang terdapat bara apinya. Saat n ke dalam gas, bara lidi tetap menyala. 3. Pembuatan gas NO2 Cu + HNO3 pekat gas NO2 permukaan tabung e Cu dicampurkan maka larutan berubah warna menjadi biru. Saat bara dimasukkan, lidi yang terdapat bara apinya langsung mati.

api yang ada p

lidi dimasukka berwarna orang api pada lidi

Ciri dari nitrogen (gas yang dihasilkan dari yang didasarkan pada hasil pengam atan) yaitu: Dalam bentuk kompleks NH4NO3 yang dipanaskan maka akan menghasilkan 2N2O (g) dan air; ketika dalam bentuk larutan HNO3 encer ketika ditambahkan potongan Cu a kan menghasilkan gas NO....; dan dengan langkah yang sama namun Cu dicampur deng an HNO3 pekat akan menghasilkan gas NO2. Disimpulkan terdapat tiga macam NOx ya ng memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan warna gasnya.

V. Hasil Analisis Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lamba ng S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah nonmetal yang tak berasa, tak berbau da n multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang adalah mineral yang dihasilkan dari proses vulkanisme yang mem iliki sifat alotropi, yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu b entuk. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai minera l- mineral sulfide dan sulfat. Berikut gambar belarang : Unsur belerang dapat ditemukan dalam beberapa bentuk alotropi, dua diantaranya a dalah monoklin dan rhombis seperti gambar yang tertera di bawah ini: Rhombis belerang Monoklin Belerang Kedua-duanya baik monoklin dan rhombis belerang terbentuk dari delapan atom bele rang yang membentuk molekul siklik. Molekul siklik dari belerang padat (S8) Percobaan pertama dilakukan uji pembentukan alotropi struktur kristal ro mbis belerang diperoleh dengan cara melarutkan serbuk belerang ke dalam larutan CS2. Perlakuan pengadukan dimaksudkan agar keduanya cepat larut dan bercampur. M olekul-molekul S8 akan saling bertemu dan berinteraksi untuk saling berikatan se hingga strukturnya lebih merapat dan lebih padat. Pelarutnya diuapkan hanya pada suhu kamar karena memiliki titik didih rendah. Kristal yang terbentuk berwarna kuning cerah, bentuknya seperti karang, seperti gerusan kaca dan berkilau. Reaks i yang terjadi adalah : S8 (s) + CS2 (aq) S8 ( rombik ) Sedangkan pada pembuatan alotropi lainnya yaitu struktur kristal monokli n, belerang dilarutkan ke dalam larutan CCl4. Campuran ini dipanaskan. Fungsi pe manasan adalah agar belerang cepat larut sehingga kristal monoklin dapat cepat d iperoleh. Ketika dipanaskan dan didinginkan kembali campuran ini berwarna kuning tua. Reaksi yang terjadi adalah : S8 (s) + CCl4 (aq) S8 ( monoklin )

Percobaan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa sulfur memiliki alotrop yaitu satu unsur yang memiliki banyak bentuk, dua bentuk yang di praktikumkan di antaranya memiliki fisik berbeda yaitu rombik dan monoklin. Kristal rombik berbe ntuk seperti karang dan mengkilap sedangkan kristal monoklin berbentuk seperti j arum. Pada praktikum yang kami lakukan ini, untuk kristal monoklin tidak begitu terlihat seperti jarum atau kurang begitu jelas bentuknya. Percobaan selanj utnya adalah penbuatan pirit. Pirit dibuat dengan mencampurkan belerang dan besi dengan perbandingan 1 : 1. Campuran ini dipanaskan sampai kedua campuran memija r, yang berarti bahwa belerang dan besi telah saling bercampur dan larut. Pemana san ini berfungsi untuk memutus ikatan yang terjadi antara Fe dan S sehingga Fe dan S ini dapat berinteraksi menghasilkan ikatan Fe-S. Reaksi pembuatan pirit ad alah : Fe (s) + 2S (s) dipanaskan FeS2 (s) Nyala campuran yang memijar ini berwarna merah kebiru-biruan dengan mengeluarkan gas yang menyengat berupa gas SO2. Reaksi yang terjadi adalah : S (S) + O2 (g) SO2 (g) Setelah pirit terbentuk yang ditandai dengan adanya pijaran seperti pada proses vulkanisasi, pemanasan dihentikan dan pirit didinginkan. Pirit yang terbentuk be rwarna hitam. Karakteristik pirit ditentukan dengan melakukan beberapa uji pada pirit yang terbentuk. Pengujian dilakukan dengan mereaksikan pirit dengan HCl pekat. R eaksinya adalah : FeS (s) + 2HCl (pa) FeCl2 (aq) + H2S (g) Gas H2S ini berbau tidak sedap dan menyengat, tidak berwarna dan bersifar racun. Ketika praktikum berlangsung dianjurkan memakai masker. Adanya gas yang berbau menyengat menandakan bahwa padatan hitam ini merupakan pirit karena dalam litera tur apabila pirit direaksikan dengan asam seperti HCl akan menghasilkan gas H2S. Tabung reaksi yang berisi pirit dan HCl pekat dibakar dan gasnya dialirk an ke pipa bengkok. Gas yang dihasilkan dinyalakan di dekat kaca alroji. Bagian kaca alroji yang di dekat pembakaran ini berwarna agak putih yang menandakan bah wa telah terbentuk gas SO2. Gas SO2 ini merupakan hasil reaksi dari H2S, yang d ihasilkan pirit dengan HCl, dan O2. Reaksi yang terjadi adalah : H2S (g) + O2 (g) SO2 (g) + 2H2O Adanya air dalam tabung membuktikan sebagai hasil reaksi lain selain gas SO2 Perlakuan selanjunya untuk menentukan sifat kimia dari belerang yaitu ga s yang dihasilkan dari reaksi antara pirit dan HCl pekat dialirkan ke larutan H2 SO4 pekat. Sebelum dialiri gas larutan ini tidak berwarna. Setelah dialiri gas, larutan menjadi berwarna putih. Hal ini menandakan bahwa gas ini telah bereaksi dengan larutan H2SO4 pekat. Adapun reaksinya adalah : H2S (g) + H2SO4 (pa) SO2 (g) + 2H2O (l) + S (s) Gas H2S juga dialirkan ke dalam larutan CuSO4. Sebelum dialiri gas, laru tan CuSO4 berwarna biru. Setelah dialiri gas H2S, larutan CuSO4 ini berubah warn a menjadi berwarna hitam. Reaksinya adalah : H2S (g) + CuSO4 (l) CuS (s) + H2SO4 (ag) Warna hitam yang dihasilkan merupakan endapan dari CuS. Praktikum selanjutnya adalah pembuatan gas gelak ( N2O ). Gas gelak dibu at dengan membakar kristal NH4NO3 sampai menghasilkan gas. Gas yang terbentuk di tampung di tabung reaksi kemudian tabung reaksi ditutup dengan sumbat. Ketika l idi yang membara dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi gas, bara api lid i ini tetap menyala kemudian mati. Ini menandakan bahwa di dalamnya terdapat gas N2O yang terbentuk. Reaksinya adalah : NH4NO3 Kalor 2N2O (g) + 2H2O Dinitrogen oksida mempunyai struktur linier NNO. NO2 relatif tidak reaktif, me njadi inert dengan halogen, logam alkali dan ozon pada suhu ruangan namun pada p emanasan terdekomposisi menjadi N2 dan O2. Perlakuan selanjutnya yaitu pembuatan gas NO yang dibuat dengan mereaksi kan logam Cu dan HNO3 encer dalam tabung reaksi. Kedua zat ini direaksikan denga n pemanasan(a). Gas yang dihasilkan ditampung di dalam tabung reaksi lainnya yan

g dihubungkan oleh pipa bengkok. kemudian ditutup sumbat. Ke dalam tabung reaksi ini dimasuki lidi yang ada bara apinya (b) . Ketika lidi dimasukkan, bara lidi tetap menyala dan kemudian mati. Hal ini berarti di dalam tabung ini terdapat ga s NO. Reaksi yang terjadi adalah : (a) 3Cu + 8 HNO3(encer) Kalor 3Cu(NO3)2 + H2O + 2NO (b) 2 NO + O2 2 NO2 (g) Nitrogen monoksida bereaksi sempurna dengan oksigen. Karena inilah, nyala bara a pi lidi yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi menjadi lebih lama. Nitrogen mono ksida tidak stabil secara termodinamika (entropi besar) dan pada tekanan tinggi mudah terdekomposisi (ditutup dan diletakkan pada tabung reaksi). Perlakuan terakhir yaitu pembuatan gas NO2 dengan mereaksikan logam Cu dan HNO3 pekat tanpa pemanasan. Ketika keduanya direaksikan, dihasilkan gas dan permukaa n tabung yang berisi gas tersebut berwarna orange. Ketika ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan HNO3 pekat dimasukkan logam Cu, larutan berubah warna menj adi biru. Lidi yang ada bara apinya dimasukkan ke dalam tabung yang berisi gas. Bara api lidi ini langsung mati. Adapun reaksinya : Cu + 2 HNO3(pa) kalor NO2 Bara api yang langsung mati disebabkan adanya gas NO2 dalam tabung

VI.

Kesimpulan

1. Belerang memiliki alotrop yaitu satu unsur yang memiliki banyak bentuk f isik berbeda yaitu rombik dan monoklin. 2. Kristal rombis berbentuk seperti karang, seperti gerusan kaca dan mengki lap sedangkan kristal monoklin berbentuk seperti jarum. 3. Pirit direaksikan dengan asam seperti HCl akan menghasilkan gas H2S dan dengan H2SO4 menghasilkan gas SO2 4. Penentuan sifat kimia dari NOx yaitu dimulai dari pembuatan gas N2O deng an memanaskan kristal NH4NO3.Gas NO dapat dibuat dengan mereaksikan logam Cu dan HNO3 encer. dan gas NO2 dapat dibuat dengan mereaksikan logam Cu dan HNO3 pek at. Yang ketiganya mengasilkan warna gas yang berbeda

VII.

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Belerang. http://www.chem-is-try.org. Htm [23 Maret 2012]. Anonim. 2012. Daftar Mineral. http://www.wikipedia.com. Htm [23 Maret 2012]. Co Khorst, S. C . Ilmu Kimia Jilid II Sistematika Ilmu Kimia Anorganik. Jakarta : J. B. Wolter Silalahi, Jansen.. 2009. Gas Nitrogen Oksida : Polutan atau Vital bagi Kehidupan

?. http://wikipedia.com. htm [23 Maret 2012]. Soetrisno. 2003. Belerang Superkonduktor yang Diharapkan. http://www.chem-is-try .org. Htm [23 Maret2012]. Sugiyarto, Kristian Handoyo. 2000. Kimia Anorganik I, Dasar-dasar Kimia Anorgani k Nonlogam. Yogyakarta : Universitas Yogyakarta. Tim Penyusun. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Anorganik. Jember : MIPA Kimia UNEJ.

Anda mungkin juga menyukai