Anda di halaman 1dari 3

Sawi Putih (Brassica rapa convar)

Sawi putih adalah salah satu jenis sayur yang sering jadi bahan masakanku.Karena menurutku sawi putih adalah sayur yang praktis untuk dimasak apa aja, enak & empuk ^^ .. Biasanya sawi putih kutumis dengan wortel, jamur dan tahu.Atau ku masak campur dengan mie atau kwetiau favorit Zidan anakku..enak juga lhoo...Sering juga sawi putih kubikin sayur sop dengan wortel & brokoli atau juga pecel dengan kacang panjang & timun..jangan lupa peyek kacang..hhmmm... Pokoknya sawi putih serba guna deh..dan hampir selalu ada di dlm kulkasku :) Karena terlalu sering bikin sayur sawi putih, aku jadi penasaran bgt sebenarnya apa aja sih kandungan dan manfaat sayur putih.?!?..Aku sudah menemukannya dan aku ingin berbagi dengan teman-teman semua..semoga bermanfaat ya :)

Sawi putih (Brassica rapa convar. pekinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae ) dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan Tionghoa; karena itu disebut juga sawi cina. Ia dikenal pula sebagai petsai. Disebut sawi putih karena daunnya yang cenderung kuning pucat dan tangkai daunnya putih. Sawi putih dapat dilihat penggunaannya pada asinan (diawetkan dalam cairan gula dan garam), dalam capcay, atau pada sup bening.

Habitus tumbuhan ini mudah dikenali: memanjang, seperti silinder dengan pangkal membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang sangat rapat satu sama lain.

Sawi putih hanya tumbuh baik pada tempat-tempat sejuk, sehingga di Indonesia ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini dipanen selagi masih pada tahap vegetatif (belum berbunga). Bagian yang dipanen adalah keseluruhan bagian tubuh yang berada di permukaan tanah. Produksinya tidak terlalu tinggi di Indonesia.

Sayuran ini populer di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Di Korea varietas lain sawi putih dipakai sebagai bahan baku kimchi, makanan khas Korea.

Manfaat sawi putih:

1. Mencegah osteoporosis - Dari kandungan vitamin K dalam sawi dapat mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang.

2. Mencegah penyakit jantung - Vitamin E, betakaroten dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah kolesterol dan penyakit jantung. Ketiga zat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL. Sawi juga mengandung niasin yang berfungsi memperkecil proses ateroskerosis dan akhirnya menurunkan kemungkinan terjadinya serangan jantung.

3. Menjaga kornea mata agar selalu sehat - Dengan adanya vitamin A membuat sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam ari dan bukan mucus.

4. Mencegah anemia - Mengandung asam folat fungsi dalam proses sintesis nukleoprotein merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang.

5. Dapat melindungi kulit - kandungan vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam kategori excellent sebagai sumber vitamin E. Kebutuhan rata-rata vitamin E mencapai 10-12 mg/hari.

6. Menyembuhkan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress - Karena mengandung vitamin C pada sawi hampir setara dengan jeruk. Komposisi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 59 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C perhari.

7. Mencegah diabetes mellitus - Kalsium merupakan salah satu mineral terpenting yang dibutuhkan tubuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula merah.

8. Tangkal macam-macam kanker - Adanya Indol dan Isotiosianat berfungsi untuk mereduksi potensi kanker karena kemampuan kedua komponen itu mengatur enzim yang berfungsi mendetoksifikasi hati. Dari beberapa hasil studi epidemologi, Park dan Pezzuto (2002) melaporkan bahwa konsumsi sayuran dari genus Brassica (termasuk sawi) dapat menurunkan resiko berbagai jenis kanker, yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih dan paru-paru. Sedangkan sulforan yang mana dari publikasi pada Journal of Nutrition pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kandungan sulforan yang banyak terdapat pada golongan Brassica sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker payudara.

9. Mencegah penyakit gondok - Goitrogen dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan terjadinya goiter gondok

Namun perlu diketahui bagi yang mempunyai gangguan terhadap ginjal sebaiknya mengkonsumsi sawi putih daripada sawi hijau karena mengandung oksalat yang berlebihan.

Sawi merupakan salah satu bahan pangan yang banyak mengandung oksalat. Kandungan oksalat yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan kristalisasi yang menjurus pada terbentuknya batu. Karena itu, mereka yang mempunyai gangguan terhadap ginjal sebaiknya menghindari konsumsi sawi yang berlebihan.

Kandungan oksalat dapat menghambat penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kandungan vitamin C yang tinggi pada sawi juga akan mendorong terbentuknya oksalat di dalam tubuh.

Sawi juga mengandung goitrogen, yaitu senyawa yang dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroksin dari bahan baku mineral iodium. Terhambatnya fungsi kelenjar tiroid akan menyebabkan terjadinya goiter (gondok).

Menurut Cahanar dan Suhanda (2006), meskipun belum memiliki data ilmiah secara pasti, proses pemasakan pada sawi dapat menginaktivasi komponen goitrogen. Karena itu, tidak perlu khawatir mengonsumsi sawi, sepanjang bahan tersebut telah dimasak hingga matang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Appendix
    Appendix
    Dokumen165 halaman
    Appendix
    HimmahSekarEag
    Belum ada peringkat
  • Pengayakan
    Pengayakan
    Dokumen24 halaman
    Pengayakan
    Mirna Andriani
    Belum ada peringkat
  • Sip
    Sip
    Dokumen14 halaman
    Sip
    Mario Natawijaya
    Belum ada peringkat
  • Sip
    Sip
    Dokumen14 halaman
    Sip
    Mario Natawijaya
    Belum ada peringkat
  • Minuman Isotonik
    Minuman Isotonik
    Dokumen12 halaman
    Minuman Isotonik
    Mario Natawijaya
    Belum ada peringkat