Anda di halaman 1dari 53

BAB I KONSEP DASAR

1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan adalah persatuan antara sebuah sel telur dan sebuah sperma. Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan janinnya. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature.

2. Pembuahan Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika

pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur. Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi)

3. Implantasi & Perkembangan Plasenta Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari). Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu

memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya. Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.

Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.

4. Perkembangan Embrio Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta. Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama kehamilan. Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).

Tabel 1. Perubahan-perubahan dan organogenesis yang terjadi pada berbagai periode kehamilan Umur Kehamilan 4 minggu 8 minggu Panjang Fetus 7,5 10 mm 2,5 cm Pembentukan Organ Rudimental mata, telinga dan hidung Hidung, kuping, jari-jemari mulai dibentuk. Kepala menekur ke dada 12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi 16 18 cm

16 minggu

Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah

Umur kehamilan 20 minggu

Panjang Fetus

Pembentukan organ

25 cm

Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit

24 minggu

30 -32 cm

Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. bila lahir, dapat bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.

28 minggu

35 cm

Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah. Bayi matur

32 minggu

40 43 cm

Kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil (little old man)

36 minggu

46 cm

Muka berseri tak keriput

40 minggu

50 55 cm

Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organorgan baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia majora berkembang baik. Tulang-tulang kepala memanjang. Pada 80 % kasus telah terjadi center-osifikasi pada epifis tibia proksimal

5. Peredaran Darah Janin Sistem kardiovaskuler merupakan sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dengan mensuplai embrio dengan oksigen dan nutrient dari ibu. Pada akhir minggu ketiga, tubular jantung mulai berdenyut dan sistem kardiovaskuler primitif berada dalam embrio, tangkai penghubung, chorionm dan yolk sae. Selama minggu keempat dan kelima, jantung berkembang dalam organ dengan empat ruang. Pada akhir tahap embrio, jantung berkembang telah lengkap. Dikarenakan paru-paru fetal tidak berfungsi untuk pertukaran gas respirasi, jalan sirkulasi khusus melalui bypass paru-paru. Darah yang kaya oksigen dari placenta mengalir banyak melalui vena umbilical de dalam obdomen fetal. Saat vena umbilikal mencapai hati, vena ini bercabang menjadi dua. Satu sirkulasi darah teroksigenasi melalui hati. Kebanyakan darah melalui ductus venosus di dalam vena cava inferior. Dari sini bercampur dengan darah teroksigenasi dari kaki fetal dan abdomen yang berjalan ke atrium kanan. Kebanyakan dari darah ini mengalir lurus melalui atrium kanan dan melalui foramen ovale, yang terbuka ke dalam atrium kiri. Terdapat percampuran dengan jumlah darah yang sedikit yang telah dioksigenasi dari paru-paru fetal melalui vena pulmonal. Darah mengalir ke dalam ventrikel kiri dan didorong keluar kedalam aorta. Disini, arteri akan mensuplai jantung, kepala, leher dan

lengan dengan menerima bagian utama dari darah yang kaya akan oksigen. Pola ini, mensuplai kadar tertinggi dari oksigen dan nutrien kepada kepala, leher, dan lengan, mempertinggi perkembangan cephaloca-udal (head to toe) embyo-fetal. Darah yang deoxigenasikembali dari kepala dan lengan ke dalam atrium kanan melalui vena cava superior. Darah ini secara langsung ke bawah masuk kedalam ventrikel kanan., dimana darah ini digiring masuk ke arteri pulmoner. Sejumlah dikit darah akan bersirkulasi melalui jaringan paru resisten, tetapi utamanya melalui ductus arteriosa; kedalam aorta, bagian distal dari arteri yang mensuplai kepala dan lengan dengan darah yang teroksigenasi. Darah yang memiliki kandungan oksigen yang kurang mengalir melalui aorta abdominal, masuk ke dalam arteri iliaka interna dimana arteri umbilical langsung kearah punggung melalui umbilical cord ke placenta. Disini darah memberikan zat-zat sisa dan karbondioksida untuk ditukar dengan nutrient dan oksigen. Darah sisa pada arteri iliaca akan mengalir melalui abdomen dan kaki fetal, pada akhirnya kembali ke vena cava inferior jantung. Terdapat tiga karakteristik khusus yang memungkinkan fetus memperoleh oksigen yang cukup dari darah maternal: 1. Hemoglobin fetal membawa 20 % sampai 30 % lebih banyak oksigen daripada hemoglobin maternal. 2. Konsentrasi hemoglobin fetal sekitar 50 % lebih besar dari kadar ibu. 3. Fetal heart rate adalah 120 sampai 160 kali setiap manit, membuat cardiac output fetal per unit berat badannya lebih tinggi daripada orang dewasa

6. Gejala Dan Tanda Kehamilan Menurut Mansjoer. A et al, (2007) mengemukakan tanda-tanda kehamilan yaitu: 1. Gejala kehamilan tidak pasti a. Amenore ( tidak mendapat haid ) Amenore dapat muncul akibat gangguan endokrin, kelemahan dan keletihan dapat merupakan tanda anemia atau infeksi. Rumus taksiran

Naegle bila siklus haid 28 hari adalah: tanggal + 7, bulan 3, tahun + 1. b. Mual dan muntah (nausea and vomiting) dapat disebabkan oleh

gangguan pada saluran cerna atau alergi. c. Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu ). d. Pingsan dan mudah lelah. e. Anoreksi pada bulan-bulan pertama sering terjadi f. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. 2. Tanda kehamilan tidak pasti a. Pigmentasi kulit. Terjadi kira-kira minggu ke-12 atau lebih. Timbul di pipi, hidung, dan dahi, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Terjadi karena pengaruh hormon plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. b. Leukore. Sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon progesteron c. Perubahan payudara. Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen berlebihan. Terdapat kolustrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. d. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. e. Perubahan organ-organ dalam pelvik: 1) Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus. 2) Tanda Chadwick adanya bendungan vaskuler sehingga adanya perubahan warna pada vagina dan cervix 3) Tanda Piscaseck: uterus membesar ke salah satu jurusan 4) Kontraksi Braxton-Hicks: uterus berkontraksi bila dirangsang

3. Tanda pasti (tanda positif) a. Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.

b. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin. Dengan stetoskop Laennec BJJ terdengar pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu. c. Dengan ultrasonografi (USG) dapat dilihat gambaran janin.

7. Fisiologi Kehamilan a. Sistem Kerja Hormon Sistem endoktrin Kelenjar dari sistem endoktrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada kelenjar ini. Ovarium dan Plasenta Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesterone pada wanita tidak hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesterone. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya: human chorionic gonadotropin (hGC), human placental lactogen (hPL). Jugadisebut chorionic somatommotropin (hCS), dan human chorionic thyrotropin (hCT) Kelenjar Tiroid Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (MBR) meningkat hampir 20 % dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena

pertumbuhan sel-sel acinar, dan meingkatnya metabolic rate disebabkan karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. hormon paratiroid penting untuk mempertahankan

kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormon tersebut matabolisme tulang dan otot terganggu. Pankreas Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut Pulau langerhans, yang terjadi di seluruh jaringan pankreas. Selama masa kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian, karena keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka mengeluarkannnya ke dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan Kelenjar Pituitari Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropic, tetapi juga dengan jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-Stimulating hormoe (FSH) ditekan oleh chorionic gonadotripon (hCG) yang dihaslkan dalam plasenta. Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan peningkatan pigmentasi putting usus, wajah dan abdomen. Pembentukan prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui. Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior meningkat dan menyiapkan perannya menstimulasi kontraksi otot uterus dalam proses persalinan. Kelenjar Adrenal Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur oleh kortin Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrine, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.

Hormon-hormon yang signifikan pada kehamilan: HCG (Human Chrionic Gonadotropin) a. Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast b.Puncaknya pada minggu ke-9 13 c. Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta mengambil alih HPL (Human Placental Lactogen) a. Dihasilkan oleh sel-sel synsitio trofoblast b.Kerjanya berlawanan dengan insulin c. Mempunyai pengaruh peninghkatan asam lemak bebas dan menurunkan metabolisme glukosa. Estrogen a. Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta b.Berperanan dalam perkembangan uterus dan mamae, meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na dan air, serta menurunkan hidrokloric asam lambung Progesterone a. Dihasilkan oleh korpus luteum plasenta dan ovarium b.Berperan dalam mempertahankan kehamilan, memelihara

endometrium dan merelaksasikan otot-otot uterus. c. Menurunkan tom\nus dan motilita lambung dan saluran cerna. d.Merelaksasikan otot-otot kaki dan pembuluh darah ekstremitas Relaksin a. Dihasilkan oleh korpus luteum, plasenta dan desidua. b.Berfungsi untuk menurunkan kontraksi uterus, melunakkan serviks, dan pengubahan kolagen. Prostaglandin Substansi lipid yang disimpan dalam sedisua selam hamil dan juga terdapat dalam cairan semen. Berperan kompleks untuk memulai persalinan.

10

b. Perubahan Berat Badan Penambahan berat badan optimal selama kehamilan tdkdiketahui secara pasti. Bagaimanapun kenaikan BB pada ibu hamil adalah bagian dan tujuan. Meskipun kenaikan BB adekuat bukan indikasi penting bahwa diitnya adekuat, mengurangi resiko lahir SGA atau preterm. Penambahan BB pada ibu hamil sangat berbeda. Faktor primer tergantung BB sebelum hamil, normal, dibawah normal atau berlebihan Biasanya digunakan metoda evaluasi yang mendekati BB untuk TB adalah body Mass index (BMI). Rumus BMI: MB1 : BB / TB 2 Contoh : wanita dengan BB = 51 kg (112 lb) sebelum hamil dan T: 1,57 m (62 in). BMI = 51 / (1,57) 2 atau 20,7 Ibu Malnutrisi Volume darah berkurang Tidak adekuat peningkatan cardiac output Penurunan aliran darah plasenta Penurunan ukuran placenta Mengurang transfer nutrisi

Pertumbuhan janin terlambat Mekanisme kemungkinan untuk plasenta dan pertumbuhan janin (intra uterine) terhambat

BMI dapat diartikan sebagai berikut: kurang dari 19,8 underweightnt 19,8 26,0 NN normal 26,0 29,0 overweight, dan lebih dari 29,0 obesitas Selama trisemester I dan II pertumbuhan terutama lebih banyak pada jaringan ibu, pertumbuhan janin terutama terjadi pada trimester III pada

11

waktu kehamilan cukup umur, kenaikan BB 11 kg, kenaikan BB terutama untuk jaringan kenaikan BB Pola kenaikan BB. BB selama trimester rata-rata kenaikan hanya 1 2,5 kg. kemudian meningkat 0,3 0,5 kg perminggu, dibawah rata-rata pada wanita. Anjuran intake kalori overweight dan diatas rata-rata pada wanita underweight. Untuk trisemester I tidak ada kenaikan, selama trisemester II dan III tambahan 3 kg. Kenaikan BB selama kehamilan sangat penting, BB yang kurang selama kehamilan memudahkan resiko lahir kecil untuk masa kehamilan. Tidak adekuat kenaikan BB selama lebih dari masa kehamilan akan melahirkan bayi preter. Resiko ini terjadi jika total kenaikan tidak sesuai sgn yang diajukan c. Perubahan Uterus Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung moskular yang mengandung janin, plasenta, dan sekitar 1000 ml air ketubah. Beratnya meningkat 20 kali, dan kapasitasnya meningkat 500 kali. Uterus dalam keadaan tidak hamil teraba seperti buah pear hijau yang halus. Kehamilan menyebabkan mudahnya teraba, sehingga pada minggu ke-8 pemeriksa dapat merasakannya dengan palpasi. Hal ini disebut tanda Hegars pada kehamilan. Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini disebabkan oleh hipertofi otot polos uterus dan juga serabut-serabut kolagen yang menjadi higroskopik karena peningkatan kadar estrogen. Berat uterus normal kurang lebih 30 gr; Pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya menjadi 1000 gr dengan panjang kurang lebih 20 cm dan dinding kurang lebih 2.5 cm. pada bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperi buah alpukat, agak gepeng. Pada kehamilan empat bulan

12

uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali pada bentuk semula lonjong seperti telur. Sebagaimana uterus membesar bersama pertumbuhan janin, uterus tertahan ditempatnya oleh ligament, terutama ligament uterosacralis, menghubungkan uterus ke os sacralis, dan ligament raouh, memanjang dari uterus melewati kanalis linguinalis ke labia majora d. Perubahan Vagina Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskularisasi pada vagina menyebabkan tanda kehamilan yang khas disebut tanda Chadwicks, corak yang berwarna keunguaan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespon terhadap stimulasi hormonal, sekresi sel-sel vagina meningkat secara berarti. Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam, dikenal istilah putih atau leucorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus Doderleins. basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida albicans, patogen yang tumbuh dalam media alkali. Sebagaimana kehamilan mengalami kemajua, meningkatnya kongesti vascular organ vagina dan pelvic menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tinggi derajat rangsangan seksual, terutama antara bulan ke-4 dan ke-7 masa kehamilan. e. Payudara Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih, kolostrum. Area berpigmen disekitar puting, areola, tumbuh lebih gelap, dan kelenjar kelenjar Montgomery menonjol keluar. Bila payudara tidak disokong dengan tepat selama kehamilan, berat yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya menjadi menurun tidak harus terjadi bila selama masa kehamilan payudara telah disokong dengan baik menggunakan

13

kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolostrum. Menyikat dengan handuk kering yang kasar dapat membantu untuk menyiapkan puting dalam pemberian ASI. f. Sistem Perkemihan Dibawah keadaan yang normal, peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi ibu dan janin yang tumbuh tidak membuat ginjal dan ureter bekerja ekstra. Keduanya menjadi dilatasi karena peristaltik ureter menurun. Sebagai akibat, gerakan urine ke kandung kemih lebih lambat. Stasis urine ini meningkatkan kemungkinan pielonefritis. Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan pembesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut menyebabkan meningkatnya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin menuingkatkan berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak

menyenangkan, hal ini tidak menyebabkan masalah medis yang berarti. g. Sistem Pernapasan - Paru-paru dan pernapasan Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafragma ke atas, bentuk dan ukuran rongga dada, berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernapasa dan kapasitas vital tidak berubah. Volume tidal, Volume ventilator permenit, dan ambilan oksigen meningkat. Karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena bernapas lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak napas. - Membran mukosa Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperti alergi pada membran mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini menyebabkan gejala serak, hidung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, pendarahan hidung, hilangnya indra perasa

penciuman. Obat-obatan yang dapat menyusutkan baik lokal maupun

14

sistemik mungkin diresepkan untuk mengurangi gejala, yang akan menghilang setelah melahirkan. h. Kulit Striae gravidarum. Sebagaimana janin tumbuh, uterus membesar, menonjol keluar. Hal ini menyebabkan tonjolan dan kemudia membusung. Serabut-serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus karena tegangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae gravidarum. Terlihat pada abdomen dan bokong terjadi pada 505 wanita hamil dan menghilang menjadi bayangan yang lebih terang setelah melahirkan. Wanita mungkin mengalami pruritus (rasa gatal) sebagai akibat tegangan tersebut. Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai losion yang agak hangat. Pigmentasi. Pengumpulan pigmen sementara munkin terlihat pada bagian tubuh tertentu. Tergantung pada warna kulit yang dimiliki. Linea nigra atau garis gelap mengikuti midline abdomen. Cholasma, atau topeng kehamilan,terlihat seperti bintik bintik hitam pada wajah. Areola sekitar puting membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. Semua area yang mengalami peningkatan pigmentasi akan menghilang setelah melahirkan. Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak. Baik kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat yang membasahi pakaiannya, dan berminyak, sulit untuk merapikan rambutnya. Mandi, dan keramas secara teratur dan menggunakan deodoran akan sangat membantu mengatasi efek samping yang tidak menyenangkan ini. i. Sistem muskuloskeletal - Gigi, tulang, dan persendian Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga kalsium dan fosfor. Dengan diet yang seimbang kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalsifikasi,

15

sejak kalsium gigi telah terbentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang asam paad saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies. Di lain pihak, sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Postus tubuh wanita secara bertahap mengamali perubahan karena janin membesar dalam abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita. Penggunaan bantal untuk menyokong punggung mungkin dianjurkan untuk kasus ini - Otot Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya dfrainasi sisa metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang. Kram biasanya terjadi setelah berdiri sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh istirahat. Sedikit gerakan dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu. Aktivitas sehari-hari yang sedang dan lebih banyak waktu istirahat dengan kaki dinaikan merupakan cara yang pada umumnya berhasil untuk mengurangi ketidak nyamanan ini. j. Sistem kardiovaskuler Sebagaimana kehamilan berlanjut volume darah meningkat sampat mencapai 30% sampai 50% di atas tingkat pada keadaan tidak hamil. Estrogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi aldosteron

menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada peningkatan volume darah dan edema jaringan. Namun demikian, tekanan darah relatif tidak mengalami perubahan. Peningkatan yang signifikan menandakan preeklamsia. Beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengaliri pelvik dan ekstermitas bawah. Vena varikose mungkin terjadi pada tungkai,

16

paha, vulva, dan rektum (hemoroid). Vena varikosen terjadi pada 16% sampai 33% wanita hamil. Tekanan uterus pada vena kava yang terjadi ketika wanita hamil berbaring dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berarti, disebut supine hypotensive syndorme, menyebabkan pucat sementara, pening, dan klamines. Sel-sel darah merah meningkat sampai 33% dan hemoglobin sampai 15%, tetapi karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi, terjadi psedoanemia-sehingga disebut anemia fisiologis kehamilan. Tingkat plasma fibrogen meningkat sampai 40% atau lebih, dan waktu pembekuan tetap sama seperti tingkat pada masa sebelum kehamilan. Sebagai akibatnya, lebih mudah terjadi pembekuan darah. Karenanya, pasangan dengan statis venosa, menyebabkan secara khusus akan mengalami trombosis vena. k. Sistem gastrointestinal Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Perbesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung, dan intestin. Pada bulan bulan awal kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi, karena lebih banyak feses terdapat dalam usus, lebih banyak air diserap akan semakin keras jadinya. Konstipasi disebabkan juga oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada akhir masa kehamilan.

17

Gigi belubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri uluhati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah rektum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rektum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat terenggang. l. Serviks Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, serviks menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplai darah (tanda Goodells). Kanalis servikalis dipengaruhi oleh mukus yang kental disebut operkulum. Selama kehamilan operkulum menghambat masuknya bakteri uterus, yang mengalir selama persalinan, yang disebut bloody show, yang menandakan bahwa kanalis terbuka untuk lewatnya bayi. Serviks nulipara (wanita yang belum pernah mengalami

kehamilan) terlihat bulat dan halus serta menonjol ke arah vagina. Proses kelahiran meregangkan serviks dan hampir selalu menyebabkan laserasi serviks. Setelahnya, bentuk serviks menjadi oval. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah. Sebelum masa kehamilan teraba ujung hidung; pada awal masa kehamilan teraba seperti ujung daun telinga; dan pada keadaan term teraba seperti bibir.

8. Pemeriksaan Kehamilan Defenisi Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Wanita hamil yang mendapat perawatan secara teratur, merasa dilibatkan sepenuhnya dalam pembuatan keputusan.

18

Ada beberapa hal tujuan pemeriksaan ibu hamil secara keseluruhan yaitu: 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu. 3. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin. 5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif. 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal. 7. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal, sedangkan 8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin. Jadwal pelaksanaan antenatal disesuaikan dengan trimester kehamilan: a. Trimester I dan II dilakukan setiap bulan sekali. Diambil data tentang laboratorium, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi, diberikan nasihat diet (empat sehat lima sempurna). Observasi penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan dan komplikasi kehamilan. Rencana:

pengobatan terhadap penyakit, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I. b. Trimester III dilakukan setiap dua minggu seminggu sampai ada tanda kelahiran tiba. Dilakukan evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan, dilakukan diet empat sehat lima sempurna, pemeriksaan ultrasnografi, dan imunisasi tetanus II. Observasi: penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi kehamilan trimester III. Rencana

19

pengobatan. Nasihat dan petunjuk tentang tanda in partu dan ke mana harus datang untuk melahirkan. Tujuan pengkajian awal pemeriksaan kehamilan yaitu: 1. Mengkaji tingkat kesehatan dengan melakukan pengkajian riwayat lengkap dan melakukan uji skrining yang tepat. 2. Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai darah, pertumbuhan dan perkembangan janin yang digunakan sebagai standar untuk pembandingan sesuai kemajauan kehamilan. 3. Mengidentifikasi resiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetric, medis dan pribadi serta keluarga. 4. Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarganya, mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamialn saat ini dan dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiaran atau puerperium. 5. Memberi anjuran kesehatan masyarakat dan dalam upaya

mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan kesehatan janinnya. 6. Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan Bobak et al. (2005) dan Saifuddin, et al. (2006) menginformasikan bahwa pemeriksaan kehamilan dilakukan: 1. Trimester I sebelum minggu ke 14 a. Membina hubungan saling percaya b. Mendeteksi masalah dan menangani c. Melakukan tindakan pencegahan Tetanus neonatorium, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan d. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya) 2. Trimester II sebelum minggu ke 28 a. Jadwal dan peristiwa terjadi selama kehamilan b. Pengkajian maternal c. Perkembangan dan pertumbuhan janin

20

d. Tes diagnostik e. Konseling untuk perawatan diri 1) Keluarga berencana 2) Adaptasi rasa tidak nyaman (perubahan kulit, palpitasi, pingsan, distress saluran pencernaan, varises, distress neuromuskuler dan skelet). 3) Keamanan (sabuk pengaman dan sabuk pada bahu dan sandaran kepala) 4) Latihan dan istirahat 5) Relaksasi 6) Nutrisi 7) Alkohol dan substansi lain 8) Seksualitas 9) Hygiene personal 10) Tanda peringatan tentang komplikasi yang potensial. 3. Trimester III antara 28-36 minggu a. Jadwal dan peristiwa terjadi selama kunjungan b. Konseling tentang perawatan diri 1) Adaptasi rasa tidak nyaman (perubahan kulit, palpitasi, pingsan, distress saluran pencernaan, varises, distress neuromuskuler dan skelet). 2) Keamanan (sabuk pengaman dan sabuk pada bahu dan sandaran kepala) 3) Latihan dan istirahat 4) Relaksasi 5) Nutrisi 6) Tanda bahaya komplikasi yang potensial 7) Tanda peringatan persalinan prematur c. Pertumbuhan dan perkembangan janin d. Persiapan untuk bayi (metode pemberian makan, persiapan payudara) e. Persiapan untuk melahirkan

21

1) Mengenali kontraksi palsu dan benar 2) Kelas prenatal 3) Mengontrol rasa tidak nyaman 4) Tur mengelilingi rumah sakit 5) Persiapan untuk anggota keluarga lain 6) Persiapan untuk pulang ke rumah f. Tes diagnostik 4. Trimester III setelah 36 minggu a. Membina hubungan saling percaya b. Mendeteksi masalah dan menangani c. Melakukan tindakan pencegahan Tetanus neonatorium, anemia

kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan d. Mendorong perilaku yang sehat ( gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya) e. Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit Pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah sakit atau puskesmas yaitu: 1. Inspeksi a. Muka : adakah kloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, udem, lidah dan gigi. b. Leher : apakah ada bendungan vena di leher, kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe membengkak. c. Dada : bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan gelanggang susu, keadaan putting susu, kolustrum. d. Perut : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas luka e. Vulva : keadaan perineum, varises, tanda Chadwick, kondylomata, fluor

22

f. Anggota bawah : adakah varises, edema, luka dan sikatris pada lipatan paha 2. Palpasi a. Untuk menentukan besarnya rahim, konsistensinya b. Bagian-bagian janin, letak, presentasi. c. Gerakan janin Cara palpasi menurut Leopold (Prawirrohardjo, S & Wiknjosastro, H 2005 ): Leopold I Tujuan untuk menentukan tinggi fundud uteri dan untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus Leopold II Tujuan untuk menentukan batas samping rahim kiri-kanan dan untuk menentukan letak punggung janin dan letak bagian-bagian kecil. Leopold III Tujuan untuk menentukan bagian terbawah sudah atau belum terpegang pada pintu atas panggul Leopold IV Tujuan untuk menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin sudah masuk pintu atas panggul. 3. Auskultasi Auskultasi dilakukan menggunakan stetoskop monoaural untuk mendengarkan: a. b. c. Denyut jantung janin Bising tali pusat, bising rahim, bising usus Gerakan dan tendangan janin

Tes-tes khusus untuk ibu hamil namun tidak wajib bagi setiap ibu hamil yaitu : 1. Alfa-foetoprotein

23

Kadar alfa-foetoprotein (AFP) pada darah yakni suatu substansi kimia yang secara normal diproduksi oleh bayi yang sedang berkembang diukur antara minggu ke-16 dan ke-18. Kadar AFP yang tinggi dalam darah mengiindikasikan cacat lahir khusus yang disebut neural tube defect, dimana saraf tulang belakang atau saraf otak tidak berkembang sebagaiamana seharusnya. Kadar AFP yang rendah menunjukkan peningkatan risiko Downs syndrome. 2. Tes Ultrasonografi Tes ultrasonografi selama trimester kedua dilakukan untuk: a. Untuk memeriksa apakah ibu hamil mengandung lebih dari satu bayi b. c. d. Memeriksa detak jantung bayi Mendeteksi lokasi plasenta Mempelajari jumlah cairan amniotik atau air ketuban yang mengelilingi bayi. Kelebihan atau kekurangan cairan amniotik dapat mempengaruhi perkembangan bayi secara negatif. e. Menentukan ukuran kepala, perut, dan paha bayi.

3. Amniosentesis Amniosentesis direkomendasikan selama trimester kedua karena beberapa alasan, yang paling penting adalah untuk mengidentifikasi cacat genetis atau cacat pada gen. Amniosentesis biasanya dilakukan antara minggu ke-16 sampai ke-18. Tes ini dianjurkan bagi: a. Usia di atas 35 tahun, karena risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir lebih tinggi pada usia ini. b. Sebagai tindak lanjut jika kadar AFP tinggi c. Jika terdapat cacat lahir pada sanak saudara yang sedarah d. Untuk menentukan apakah paru-paru berkembang baik pada tahap kehamilan yang lebih lanjut.

24

4. Tes Toleransi Glukosa Diabetes gestasional dapat mempengaruhi perkembangan bayi secara negatif dan meningkatkan risiko melahirkan bayi yang besarnya abnormal. Tes toleransi glukosa direkomendasikan antara minggu ke-24 sampai ke-28 dari kehamilan.

25

BAB II PROSES KEPERAWATAN

1. Pengertian ANC adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care). Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

2. Tujuan 1. Pengawasan kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah) 2. Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother 3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi 4. Mengantarkan pulihnya keshehatan ibu optimal 5. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

3. Pengkajian ANC o Aktifitas / Istirahat BP , HR , Episode Sinkop, Edema o Integritas Ego

26

Persepsi diri o Eliminasi Konstipasi, miksi , BJ urine , haemoroid o Makanan & Cairan morning sickness (TM I), nyeri ulu hati, Penambahan BB ( 8 12 kg), hipertrofi gusi (berdarah) Anemi fisiologis (Hemodilusi) o Nyeri / Ketidak Nyamanan Kram kaki, nyeri payudara & punggung, Braxton Hicks o Pernafasan RR , o Keamanan Suhu : 36,1o 37,6 o C , DJJ ( 12 mgg dg dopler, 20 mgg dg fetoskop) Gerakan janin ( 20 mgg) Quickening & Ballotement ( 16 20 mgg) & o Seksualitas Perubahan seksualitas, leukorea, peingkatan uetrus Payudara , pigmentasi Goodell, Hegar, chadwiks o Interaksi Sosial Denial, maturasi, aseptent o Penyuluhan / Pembelajaran o Pemeriksaan Diagnostik

4. Pengkajian Fisik Komponen Pemeriksaan Fisik Pada Kunjungan Antenatal Pertama 1. Pemeriksaan fisik umum a) Tinggi Badan b) Berat badan

27

c) Tanda tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu 2. Kepala dan leher a) Edema diwajah b) Ikterus pada mata c) Mulut pucat d) Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar thyroid 3. Tangan dan kaki a) Edema di jari tangan b) Kuku jari pucat c) Varices vena d) Reflek reflek 4. Payudara a) Ukuran simetris b) Putting menonjol / masuk c) Keluarnya kolostrom atau cairan lain d) Retraksi e) Massa; Nodul axilla 5. Abdomen a) Luka bekas operasi b) Tinggi fundus uteri (jika>12 minggu) c) Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika>36 minggu) d) Denyut jantung janin (jika>18 minggu) 6. Genetalia luar (externa) a) varises b) perdarahan c) luka d) cairan yang keluar e) pengeluaran dari uretra dan skene f) kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar 7. Genetalia dalam (interna)

28

a) servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau terbuka b) vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah c) ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama) d) uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama.

5. Diagnosa Keperawatan & Fokus Intervensi 1. Resti perubahan nutrisi krg dr kebt tubuh b.d. Perubahan napsu makan, mual & muntah KH : Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal Mengikuti diet yg dianjurkan Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin Menunjukkan BB ( min 1,5 kg pd TM I ) Intervensi : Tentukan asupan nutrisi /24 jam Kaji ttg pengetahuan kebutuhan diet Berikan nformasi tertulis diet prenatal & suplemen Tanyakan keyakinan diet ss budaya Timbang BB & kaji BB pregravid Berikan BB selama TM I yang optimal Tinjau tentang mual & muntah Pantau kadar Hb, test urine (aseton, albumin & glukosa) Ukur pembesaran uterus Kolaborasi : program diet ibu hamil 2. Resti defisit vol. Cairan b.d. perubahan napsu makan, mual & muntah KH :

29

Mengidentifikasi & melakukan kegiatan u frekwensi & keparahan mual/muntah Mengkonsumsi cairan ss kebt. Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi Intervensi : Auskultasi DJJ Tentukan beratnya mual/muntah Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis) Anjurkan mempertahankan asupan cairan Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake & output, Timbang BB Anjurkan asupan minum manis, makan sedikit tapi sering, makan roti kering sebelum bangun tidur 3. Perubahan eliminasi urine b.d. Pembesaran uterus, GFR, sensitifitas VU KH : Mengungkapkan penyebab sering kencing Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius Intervensi : Berikan informasi perubahan berkemih Anjurkan menghindari posisi tegak& supine dl waktu lama Berikan informasi intake cairan 6-8 gls/hr, penurunan intake 2-3 j pra rest Kaji nokturia, anjurkan keagel exercise Tekankan higiene toileting, memakai celana dr katun & menjaga vulva tetap kering Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, peny. ginjal & jantung) 4. Ketidak efektifan pola pernafasan b.d. Pergeseran diagfragma sekunder kehamilan KH : Melaporkan keluhan Mendemonstrasikan fungsi pernapasan Intervensi : Kaji status pernapasan

30

Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC) Kaji kadar HB tekankan pentingnya vit. Informasikan hubungan program latihan& kesullitan pernafasan Anjurkan istirahat & latihan berimbang Tinjau tindakan pasien u mengurangi keluhan 5. Ketidak nyamanan b.d. Perubahan fisik dan pengaruh hormonal KH : Mengidentifikasi tindakan yg melegakan & menghilangkan Ketidak nyamanan Melaporkan penatalaksanaan Ketidak nyamanan Intervensi : Catat derajat rasa tidak nyaman minor Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan Anjurkan pemakaian korset uterus Tekankan menghindari stimulasi puting Intruksikan perawatan puting mendatar Kaji adanya haemoroid Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake tinggi serat pada haemoroid Intruksikan posisi dorsofleksi pd kaki & mengurangi keju/susu Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dl keluarga Kolaborasi : suplemen kalsium 6. Perubahan pola seksualitas b.d. Perubahan struktur tubuh & ketidaknyaman KH : Mendiskusikan perubahan dl hasrat seksual Identifikasi langkah mengatasi situasi Melaporkan adaptasi perubahan & modifikasi situasi selama kehamilan Intervensi : Tentukan pola aktivitas seksual pasangan Kaji dampak kehamilan terhadap kehamilan Diskusikan miskonsepsi seksualitas kehamilan

31

Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan Informasikan tindakan yg dpt kontraksi ( stimulasi puting susu, orgasme pd wanita, sperma) Kolaborasi : konseling bila masalah tidak teratasi 7. Resti konstipasi b.d. Penurunan peristaltik, penekanan uterus KH : Mempertahankan pola fungsi usus normal Mengidentifikasi perilaku beresiko Melaporkan tindakan u eliminasi Intervensi : Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan selama hamil Kaji adanya haemoroid Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat Anjurkan latihan ringan Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif

32

BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN ANTE NATAL CARE Tanggal Pengkajian Ruangan/RS : Rabu, 21 Maret 2012 : Poli BKIA/ RS.Pelamonia

DATA UMUM KLIEN 1. Inisial klien 2. Usia 3. Status perkawinan 4. Pekerjaan 5. Pendidikan

: Ny. A : 24 tahun : Perkawinan 1 : IRT : SMA Keadaan bayi waktu lahir Masalah kehamilan

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu No. Tahun Jenis Penolong Jenis persalinan Kelamin

1 2

Pengalaman menyusui eksklusif : tidak Riwayat Ginekologi A. Masalah ginekologi: B. Riwayat KB: -

berapa lama:

Riwayat Kehamilan saat ini HPHT : 23 Juni 2011 Taksiran partus: 30 Maret 2012 BB sebelum hamil: 45 kg TD sebelum hamil: 90/60 mmHg TD BB/T TFU Letak/presentasi DJJ Usia Keluhan B janin Gestasi 90/70 51/152 33 cm Kepala 145x/mnt 38 Mencret minggu 6 hari DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI Status obstetrik : GIP0A0H minggu Keadaan umum: baik kesadaran: compos mentis

Data lain

BB/TB: 51/152 kg/cm

33

Tanda vital Tekanan darah : 90/70 mmHg; Nadi 124 x/mnt; Suhu: 36,1 0C Pernapasan : 20 x/mnt Kepala leher Kepala : normocephal, simetris, benjolan (-), rambut gugur (-), kulit kepala bersih Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera bening, gangguan penglihatan (-) Hidung : simetris, tidak ada polip, gangguan penciuman (-) Mulut : bibir tidak pecah-pecah, stomatitis (-), karies (-), gigi tanggal (-), oral hygiene bagus Telinga : simetris, serumen (-), gangguan pendengaran (-) Leher : warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, struma (-), vena jugularis teraba, pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran tiroid (-) Masalah Khusus :Dada Jantung : bunyi jantung normal, S1 dan S2 terdengar murni reguler Paru : bunyi paru bronchovesikuler Payudara : tegang, besar, dan berat Puting susu : menonjol, hiperpigmentasi Pengeluaran ASI: ada, pada bulan ke-7 & ke-8 Masalah khusus :Abdomen Tonus otot : tegang Uterus TFU: 33 cm Leopold I Leopold II

Leopold III Leopold IV Pigmentasi Linea nigra : (+) Striae : (-) Fungsi Pencernaan Masalah khusus Perineum dan Genital

kontraksi: ya : tiga jari di bawah px, letak bokong : kanan : bagian kecil Kiri : punggung : kepala : BDP (divergen)

: menelan bagus : mencret, konsistensi feses cair

34

Vagina : varises: tidak Kebersihan : bagus Keputihan : (-) Jenis/warna : Hemoroid : (-) Derajat : Berapa lama : Masalah khusus : Ekstremitas Ekstremitas atas Edema : tidak Varises : tidak Ekstremitas bawah Edema : ya Varises : tidak Reflex patella: +, jika ada: +1 Masalah khusus : Eliminasi Urin

konsistensi: lokasi: nyeri: ya/tidak

Bau: -

: kebiasaan BAK meningkat selama kehamilan, frekuensi berkemih adalah 10x/hari Fekal : kebiasaan BAB lancar akan tetapi 3 hari terakhir klien mengalami mencret, konsistensi feses cair konsistensi feses cair Masalah khusus : mencret, konsistensi feses cair sejak 3 hari terakhir Mobilisasi dan latihan Tingkat mobilisasi Latihan/senam Masalah khusus Nutrisi dan Cairan Asupan nutrisi (frekuensi dan porsi makan jenis makanan) Klien mengatakan suka makan buah, dan kacang-kacangan, akan tetapi kurang suka makan sayuran hijau. Nafsu makan : baik Asupan cairan : air putih 2000cc/hari dan susu 500cc/hari Turgor kulit : kurang baik Masalah khusus :Seksualitas : kurang : senam/latihan sejak 6 bulan kehamilan dengan frekuensi 3x/minggu :-

35

Frekuensi : 1x/minggu Posisi : terlentang Masalah khusus : klien mengatakan merasa kurang nyaman saat melakukan hubungan seksual Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan: suami mendukung kehamilan istri dengan penuh. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan suami untuk mengantar istri untuk pemeriksaan kehamilan secara teratur dan menerima perubahan fisiologis yang terjadi pada sang istri akibat kehamilan. Keadaan mental Adaptasi psikologis : bagus Penerimaan terhadap kehamilan : menerima Masalah khusus : Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan: Persiapan persalinan Senam hamil Rencana tempat melahirkan Kesiapan biaya persalinan Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu Kesiapan mental ibu dan keluarga Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan Perawatan payudara Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini: Obimin Mediamer dikonsumsi saat memasuki 4 bulan kehamilan Hasil pemeriksaan penunjang: USG & pemeriksaan Hb Hasil pemeriksaan USG Gravid intrauterum, tunggal, hidup DJJ (+), normal, pergerakan (+) Letak kepala, puki Plasenta di fundus normal Cairan amnion normal Perkiraan BB janin saat ini 3326 gram Perkiraan umur kehamilan : 37 minggu 4 hari Hasil pemeriksaan Hb : 10,4 g/dl

36

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama bagi klien (GIP0A0). Usia gestasi 38 minggu 6 hari, TD 90/70 mmHg, nadi 124 x/menit, suhu, 36,10C, pernapasan: 20x/menit. Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui TFU 33 cm, DJJ 145x/menit, dengan presentasi kepala bergerak dalam panggul. Keluhan klien saat ini adalah mencret, konsistensi feses cair selama 3 hari terakhir. Klien juga merasa cemas tentang rasa sakit yang akan dirasakan saat proses penjahitan perineum. Walaupun begitu, klien mengatakan siap untuk melakukan persalinan secara normal.

37

Nama klien Diagnosa medis Ruang rawat

ANALISA DATA : Ny. A : Primigravida : Poli BKIA Pelamonia DATA MASALAH KEPERAWATAN Data Subjektif (DS): Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Klien mengatakan mencret Klien mengatakan fesesnya cair Klien mengatakan BAB 3-4 kali sehari Klien mengatakan mencret sejak 3 hari yang lalu Data Objektif (DO): Turgor kulit kurang baik Suhu : 36,10C TD : 90/70 mmHg Data Subjektif (DS): Klien mengatakan cemas akan rasa sakit yang dirasakan saat penjahitan perineum Data Objektif (DO): Klien terus bertanya tentang rasa sakit yang dirasakan saat dilakukan penjahitan Klien meminta pemberian obat anastesi saat proses penjahitan perineum Data Subjektif (DS): Klien mengatakan sering kencing pada siang dan malam hari Data Objektif (DO): Masukan cairan 2500 cc/hari Frekuensi berkemih adalah 10x/hari Data Subjektif (DS): Klien mengatakan merasa sakit saat berhubungan badan dengan suami. Perubahan pola seksualitas Perubahan eliminasi urin Cemas/ansietas

38

Data Objektif (DO): Frekuensi hubungan badan satu kali seminggu Posisi saat berhubungan badan yaitu klien di bawah

39

PENYIMPANGAN KDM
Gravida Trimester III Kurang komunikasi Butuh dukungan dari keluarga dan nakes

Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal

Perubahan fisiologis

Uterus membesar Peningkatan progesteron Kurang informasi tentang proses persalinan Tonus otot pencernaan melemah Kurang pengetahuan Konstipasi Ansietas/Kecemasan Statis bakteri di kolon Rangsang pada reseptor nyeri Bertambahnya usia kehamilan

Kurvutura vertebra lumbosakral meningkat

Diare

Melalui radiks dorsalis medulla spinalis

Resiko ketidakseimbangan cairan & elektrolit Penekanan pada vesica urinari

Diterima di Subtansia Alba

Talamus dirangsang

Volume kandung kemih menurun

Diterima dan dilokalisasi dikorteks somestatik primer dan sekunder Lobus parietalis

Frekuensi berkemih meningkat

Sensasi nyeri dirasakan

Gangguan rasa nyaman Perubahan eliminasi urin Perubahan pola seksualitas

40

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses persalinan Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan absorbsi usus oleh bakteri Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus dan peningkatan tekanan abdomen. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman

41

RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan & Data Penunjang Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses persalinan, ditandai dengan Data Subjektif (DS): Klien mengatakan cemas akan rasa sakit yang dirasakan saat penjahitan perineum Data Objektif (DO): Klien terus bertanya tentang rasa sakit yang dirasakan saat dilakukan penjahitan Klien meminta pemberian obat anastesi saat proses penjahitan perineum Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan absorbsi usus oleh bakteri, ditandai dengan

No Tgl 1.

Tujuan Menurunkan kecemasan klien Meningkatkan pengetahuan klien tentang proses persalinan

Rencana Tindakan Memberi penjelasan mengenai proses persalinan

Rasional Pengetahuan apa yang diharapkan menurunkan kecemasan, memperjelas kesalahan konsep, dan meningkatkan kerjasama Klien dapat menggunakan penyangkalan dan represi untuk menurunkan dan menyaring informasi secara keseluruhan. Beberapa klien menunjukkan tindakan tenang & status mental waspada, menunjukkan disosiasi kenyataan, yg juga merupakan mekanisme perlindungan

Kaji status mental, termasuk suasana hati/afek, ketakutan pada kejadian, dan isi pikiran

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Catat frekuensi defekasi, karakteristik, dan jumlah Anjurkan untuk meningkatkan tirah baring Mulai

Membantu mengidentifikasi dan mengkaji episode beratnya Istirahat menurunkan motilitas usus, juga menurunkan laju metabolisme Memberikan istirahat

42

Data Subjektif (DS): Klien mengatakan mencret Klien mengatakan fesesnya cair Klien mengatakan BAB 3-4 kali sehari Klien mengatakan mencret sejak 3 hari yang lalu Data Objektif (DO): Turgor kulit kurang baik Suhu : 36,10C TD : 90/70 mmHg 3 Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus dan peningkatan tekanan abdomen, ditandai dengan Data Subjektif (DS): Klien mengatakan sering kencing pada siang dan malam hari Data Objektif (DO): Masukan cairan Memberi pemahaman kepada ibu tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada saat kehamilan

pemasukan cairan per oral secara bertahap Hindari minuman dingin

kolon dengan menghilangkan atau menurunkan rangsang makanan/cairan. Cairan dingin dapat meningkatkan motilitas usus

Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga

Membantu klien memahami alasan fisiologis dari frekuensi berkemih dan nokturia. Pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kanduung kemih, mengakibatkan seriing berkemih. Anjurkan klien Posisi ini untuk memungkinkan menghindari terjadinya sindrom vena posisi tegak kava dan menurunkan atau supine aliran vena dalam waktu yang lama Berikan Mempertahankan tingkat informasi cairan dan perfusi ginjal

43

2500 cc/hari Frekuensi berkemih adalah 10x/hari

4.

Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman, ditandai dengan Data Subjektif (DS): Klien mengatakan merasa sakit saat berhubungan badan dengan suami. Data Objektif (DO): Frekuensi

mengenai perlunya masukan cairan 6 sampai 8 gelas/hari, penurunan masukan 2-3 jam sebelum beristirahat dan penggunaan garam, makanan dan produk mengandung natrium dalam jumlah sedang. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dari diet Gunakan pelapis perineum Lakukan pengkajian seksual, cari perubahan pada pola dari semester pertama dan kedua Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual

adekuat, yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic

Kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator renninangiotensin-aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hivopolemia berat Memberi kenyamanan pada klien Penurunan minat pada aktivitas/koitus seksual sering terjadi pada trimester ketiga, karena perubahan/ketidaknyam anan fisiologis. Kemampuan pasangan untuk mengidentifikasikan/me ngungkaappan perubahan seksual dapat mempengaruhi hubungan dan kemampuan mereka 44

hubungan badan satu kali seminggu Posisi saat berhubungan badan yaitu klien di bawah

untuk mendukung satu sama lain secara emosional Komunikasi antar Anjurkan pasangan adalah penting pasangan untuk untuk pemecahan berdiskusi tentang masalah yang perasaan dan konstruktif. Klien dapat masalah yang merasa ketertarikan berhubungan seksual berkurang saat dengan tubuhnya membesar, dan perubahan respon pria pada pada pola perubahan klien dapat seksual. Berikan bervariasi dari informasi peningkatan hasrat tentang sampai tidak berminat kenormalan atau penolakan perubahan Kebutuhan seksual dapat Berikan dipenuhi melalui informasi masturbasi,kemesraan, tentang metode metode membelai, dan alternative sebagainya, bila secara untuk bersama diinginkan. mencapai Klien dapat menemukan kepuasaan bahwa masturbasi seksual dalam menciptakan orgasme pemenuhan kebutuhan yang lebih kuat daripada keintiman/kede koitus. katan Anjurkan Klien memerlukan pilihan posisi perubahan posisi untuk untuk koitus kenyamanan dan selain dari keamanan posisi pria di atas (misalnya miring atau posisi wanita diatas.) Kesalahan pengertian Anjurkan dan rasa takut bahwa klien/pasangan koitus dapat untuk mengakibatkan cedera mengungkapka

45

n rasa takut yang dapat menurunkan hasrat koitus

pada janin, infeksi dan timbulnya persalinan dapat juga mempengaruhi hasrat seksual. Belum ditemukan bahwa koitus dapat menyebabkan cedera janin, KPD, awitan persalinan, atau infeksi pada kebanyakan wanita.

46

CATATAN PERKEMBANGAN
No. 1. Hari/ tanggal Rabu, 21 Maret 2012 Jam Implementasi Evaluasi

1. Mengkaji tingkat kecemasan ibu


Hasil: ibu merasa cemas akan rasa sakit yang akan dirasakan saat penjahitan persalinan perineum pada saat

S : ibu mengatakan cemas tentang rasa sakit yang akan


dirasakan perineum persalinan Klien terlihat tegang Klien terus bertanya tentang bagaimana rasanya dijahit saat penjahitan saat pada

2. Memberikan informasi tentang O: proses persalinan Tanda-tanda persalinan Proses persalinan Perawatan pasca persalinan : klien mampu A

Masalah

kecemasan

Hasil

belum teratasi

menyebutkan persalinan,

tanda-tanda P : Lanjutkan intervensi 1 dan proses persalinan, 2 saat klien periksa kehamilan

dan perawatan pasca persalinan 3. Kolaborasi pemeriksaan USG Hasil : Gravid intrauterum, tunggal, hidup DJJ (+), normal, pergerakan (+) Letak kepala, puki Plasenta di fundus normal Cairan amnion normal Perkiraan BB janin saat ini 3326 gram Perkiraan umur kehamilan 37 minggu 4 hari
3. Rabu, 21 Maret 2012

1. Mengukur TTV
Hasil:

S : Klien mengatakan selama ini BAB lancar tetapi

TD : 90/70 mmHg; Nadi 124 x/mnt;

mengalami mencret selama 3 hari terakhir

47

Suhu: 36,1 oC
Pernapasan : 20 x/mnt

O : Masukan cairan 2500 cc/hari defekasi, A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1, 2,

2. Mencatat

frekuensi

karakteristik, dan jumlah Hasil : Klien BAB

mengatakan 3, dan 4 lancar (3-4

kebiasaan

kali/hari) akan tetapi 3 hari terakhir klien mengalami

mencret, konsistensi feses cair 3. Anjurkan untuk meningkatkan tirah


baring Hasil : klien mengatakan akan banyak istirahat dan mengurangi aktivitas

4. Menganjurkan klien mulai pemasukan cairan per oral secara bertahap Hasil : masukan cairan per oral 2500 cc/hari
4. Rabu, 21 Maret 2012

1. Memberikan informasi tentang gangguan-gangguan trimester ke 3 BAK sering terjadi karena pembesaran menurunkan kandung mengakibatkan berkemih Edema sering terjadi karena statis vena akibat vasodilatasi dari aktivitas progesterone, rahim yang selama

S:
Klien mengatakan sudah mengerti mengerti tentang gangguan-gangguan selama trimester ke 3 Klien mengatakan akan kehamilan

kapasitas kemih, sering

menghindari menyilangkan duduk,

kaki, berdiri

dan

dalam waktu yang lama. Klien mengatakan akan

48

retensi kelebihan cairan dan tekanan uterus pada

meninggikan kaki dan panggul ke dinding

pembuluh darah pelvis. 2. Menganjurkan klien untuk

selama 20 menit
Klien mengatakan akan mengurangi masukan

menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam waktu yang lama. Tinggikan kaki dan panggul ke dinding selama 20 menit 3. Memberikan informasi mengenai
perlunya masukan cairan 6 sampai 8 gelas/hari, penurunan masukan 2-3 jam sebelum beristirahat dan

cairan 2 jam sebelum tidur Klien mengerti mengatakan akan bahaya

penggunaan diuretic dan penghilangan natrium dari diet Klien mengatakan akan

memakai pembalut

penggunaan garam, makanan dan

O:-

produk mengandung natrium dalam A : masalah belum teratasi jumlah sedang. P : lanjutkan intervensi 1, 2,

4. Memberikan informasi mengenai 3, 4, 5


bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dari diet

5. Anjurkan penggunaan pembalut

49

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada klien Ny.A dan keluarga melalui wawancara langsung, pemeriksaan fisik, status klien dan observasi perawatan terhadap klien. Dari hasil pengkajian tersebut didapatkan bahwa semua datadata yang ada pada klien sesuai dengan teori yang telah diuraikan sebelumnya walaupun tidak semua data-data dalam teori tersebut dimanifestasikan oleh klien.

B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan diangkat berdasarakan data-data yang

menunjang baik data subyektif maupun data objektif serta faktor resiko dari klien. Dari 7 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada klien postnatal, maka ditemukan empat diagnosa yang muncul, yang terdiri dari tiga diagnosa teridentifikasi aktual dan satu diagnosa keperawatan adalah bersifat potensial atau risiko.

C. Intervensi Keperawatan Intervensi diangkat berdasarkan diagnose keperawatan, walaupun hanya sedikit intervensi yang dapat diimplementasikan. Hal ini megingat terbatasnya waktu yang dimiliki oleh perawat untuk melakukan intervensi pada klien.

D. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil dari implementasi. Dari semua diagnose yang diangkat, semua masalah dapat teratasi.

50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan maternitas terhadap ibu ante natal care khususnya menerapkan asuhan keperawatan pada Ny. A di Ruang Poli BKIA RS. Pelamonia Makassar, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam penerapan Asuhan keperawatan secara sistematis dari pengkajian sampai evaluasi pada Ny. A dengan ante natal ditemukan 4 diagnosa keperawatan terdiri dari 3 diagnosa aktual dan 1 diagnosa potensial/resiko. Dimana semua diagnosa aktual yang diangkat berdasarkan evaluasi yang kami lakukan belum teratasi, sedangkan untuk diagnosa potensial/resiko yaitu resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit tidak terjadi. Tetapi meskipun begitu klien tetap dianjurkan untuk rutin memeriksakan diri untuk mengetahui kemajuan dari kesehatan ibu. 2. Sesuai dengan teori pada klien ante natal care terdapat 7 diagnosa keperawatan tapi pada praktik/kasus yang dikelola hanya ditemukan 3 diagnosa aktual dan 1 diagnosa yang bersifat risiko yang sesuai dengan respon dan kondisi klien. 3. Kesuksesan praktik profesi Ners di Rumah Pelamonia Makassar lebih khusus dalam penerapan Asuhan Keperawatan pada Ny. A, tidak terlepas dari peranan pembimbing institusi dan lahan serta keaktifan peserta didik dalam menjalankan praktek profesi serta kerjasama mahasiswa dalam menerapkan manajemen keperawatan yang profesional.

B. Saran 1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan akan berhasil apabila ada kerjasama yang baik antara sesama perawat, tim medis dan tenaga kesehatan lainnya karena itu hendaknya kerjasama yang baik senantiasa dipelihara dan terus dipertahankan.

51

2. Agar proses keperawatan berlangsung dengan tepat dan benar hendaknya pengadaan sarana penunjang/alat-alat dapat dilakukan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal dan seefektif mungkin. 3. Disarankan kepada semua tenaga keperawatan agar meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan dokumentasi keperawatan setelah selesai melakukan tindakan sebagai bukti legal pelaksanaan Asuhan Keperawatan profesional 4. Diharapkan kepada pembimbing agar terus dipertahankan dalam membimbing langsung kepada mahasiswa yang praktik pada lahan praktik. 5. Dalam rangka peningkatan kualitas Ners dalam praktek profesi

keperawatan maternitas, disarankan kepada Tim Profesi Maternitas agar mendistribusikan mahasiswa yang akan menjalani praktek tersebut secara efisien agar pencapaian target dan pengalaman belajar dapat terpenuhi, dengan demikian akan meningkatkan profesionalitas mahasiswa dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan ASKEP serta kiranya diharapkan instrumen yang digunakan dalam pengkajian dalam hal ini format pengkajian dapat dilengkapi sehingga dapat secara jelas menggambarkan kondisi klien dan peserta didik dapat segera mengetahui masalah keperawatan yang ada.

52

DAFTAR PUSTAKA

Bobak; Lowdermilk & Jensen (2004). Buku ajar keperawatan maternitas ed.4. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta. Doengoes; Moorhouse & Geissler (1999). Rencana asuhan keperawatan ed.3.Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta. Doengoes & Moorhouse (2001). Rencana perawatan maternal/bayi ed.2. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta. Mochtar,Rustam (1998). Synopsis obstetric ed 2. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta. Wiknjosastro,Hanifa (2002). Ilmu kebidanan ed.3. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo: Jakarta.

53

Anda mungkin juga menyukai