KELOMPOK II
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat serta hidayah-
Nyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Manajemen Pelayanan Keperawatan dengan
Pada kesempatan ini pula penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
DR. Dra. Werna Nontji. S.Kp.,M.Kep yang telah bersedia membimbing serta berkenan
Sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa makalah ini masih tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran senantiasa kami harapkan.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kami sebagai
penyusun. Aamiin
Kelompok II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Kompetensi Manager
BAB III
PENTUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negera berkembang yang memiliki potensi sumber daya manusia yang
cukup banyak. Pada sektor kesehatan terdapat banyak sumber daya manusia yang saling
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan proses pendidikan perawat vokasional
dan professional. Dalam penjenjangan karir perawat terdapat beberapa tingkatan yakni perawat
klinis, perawat manager, perawat pendidik dan perawat peneliti. Perawat klinis diidentikkan
dengan perawat pelaksana yang mana karirnya masih tahap level awal. Perawat yang berada
pada perawat klinis ini adalah para lulusan perawat baru (fresh graduate).
Seiring dengan lamanya berkarir sebagai perawat klinis maka tingkatan kemampuannya
akan semakin meningkat sehingga pada penjenjangan karirnya juga mengalami peningkatan
yakni dari PK 1, PK II, PK III dan PK IV. Dalam skema level jenjang karir perawat jika sudah
berada pada PK II maka perawat klinis dapat naik level menjadi manager dalam hal ini lower
Dari level tersebut jenjang karir sebagai manager barulah dimulai dengan diawali sebagai
ketua tim kemudian kepala pelayanan, kepala instalasi, kepala seksi dan kepala bidang
keperawatan. Setiap level yang diembang oleh manager perawat memiliki masing-masing
prasyarat untuk mencapai level tersebut dan juga job deskripsinya berbeda dari setiap level
manager. Disisi lain setiap level manager mendapatkan tantangan dan hambatan tersendiri
yang dimiliki oleh masing-masing level manager. Semua gambaran perawat manager
Indonesia akan lebih jelas pada materi selanjunya, dimana akan dibahas lebih mendalam
tentang perkembangan level perawat manager, kompetensi manager disetiap levelnya dan
tantangan yang dihadapi oleh perawat manager dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana tantangan yang dihadapi oleh perawat manager ketika menjalankan tugas
C. Manfaat
Adapun manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui secara dalam dan terang
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
3 PM III
Kasie Kasie Kabid Kabid
4 PM IV Kabid - -
Kabid
Dir.Keperawatan/
PM V Wadir. - -
5 -
Keperawatan
4. Kompetensi Perawat Manajer di RS
Kompetensi adalah integrasi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlihatkan dalam bentuk kinerja sesuai standar ditetapkan oleh industri. Kompetensi
diperlukan untuk melaksanakan praktik dengan aman sesuai peran dan tatanannya
(rangkuman dari beberapa pengertian kompetensi). Untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
perawat manajer harus menguasai kompetensi-kompetensi dipersyaratkan. Berbagai
pendekatan dipergunakan untuk mengembangkan kompetensi perawat manajer.
Pendekatan RMCS yaitu standar yang dikembangkan berdasarkan pada tugas atau
pekerjaan yang dibutuhkan dari suatu bidang pekerjaan, dalam hal ini manajemen
pelayanan-asuhan sesuai dengan jenis dan sektornya yaitu keperawatan dan dirumuskan ke
dalam unit kompetensi. Berdasarkan level/ tingkatan manajer, maka perawat manajer
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan yaitu manajer top (top manager), manajer
menengah (middle manager), dan manajer bawah (lower manager) untuk memudahkan
dalam merumuskan kompetensi-kompetensinya.
5. Skema Sertifikasi Perawat Manajer
Skema sertifikasi merupakan bagian dari kredensialing perawat manajer untuk
menjamin kompetensi yang dimiliki, diimplementasikan dan dikembangkan sesuai
jenjang karirnya. Sertifikasi juga merupakan pengakuan bagi seorang perawat manajer
sesuai levelnya.
a) Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
Pada tahap awal, lingkup skema sertifikasi perawat manajer dibatasi untuk perawat
manajer di fasilitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Lingkup sertifikasi :
1) Sertifikasi melalui pemberian ijazah pendidikan formal diperoleh setelah lulus
mengikuti Program Magister Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan yang
diselenggarakan di beberapa fakultas Ilmu Keperawatan (dikembangkan oleh kolegium
keperawatan).
2) Sertifikasi pemberian sertifikat kompetensi pendidikan nonformal (pelatihan) menjadi
tanggung jawab PPNI melalui HPMI. Untuk memenuhi setandar pelayanan di RS,
maka sertifikat kompetensi akan dirancang berstandar Nasional juga mengadaptasi
standar Internasional.
3) Sertifikasi setiap tingkat manajer sesuai jenjang karir perawat dilakukan di RS
(disepakati)
b) Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi perawat manajer meempuyai tujuan :
1) Memberikan jaminan bahwa perawat manajer dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan benar
2) Memberi pengarahan kepada setiap perawat manajer sesuai kompetensi yang dimiliki
3) Sebagai dasar proses rekruitmen, seleksi dan penempatan perawat manajer di RS
4) Sebagai dasar pengembangan kompetensi dan program pelatihan manajemen
pelayanan asuhan keperawatan
5) Memberi peluang pemasaran perawat manajer
c) Pengelolaan Kompetensi
Kompetensi–kompetensi perawat manajer perlu dikelola sehingga dapat mendukung
perawat manajer dalam melaksanakan tugas manajemen pelayanan - asuhan keperawatan.
Kompetensi dikemas dalam 2 (dua) bentuk yaitu
1) Paket kompetensi, kompetensi – kompetensi di kluster berdasarkan tingkatan jenjang
karir perawat manajer yaitu :
PM I : Manajer Bawah
PM II, III : Manajer Menengah
PM IV dan V : Manajer Atas
2) Kompetensi tunggal, kompetensi manajerial yang advance / lanjut, komplek dan inti
bagi perawat manajer.
Selanjutnya setiap kompetensi (Unit Kompetensi) di deskripsikan mempergunakan
komponen /struktur kompetensi mencakup judul, deskripsi, elemen, kriteria unjuk kerja,
batasan variabel dan kompetensi inti.
d) Proses Sertifikasi Perawat Manajer di RS
Proses sertifikasi merupakan tahapan untuk memperoleh sertifikat kompetensi sebagai
perawat manajer. Sesuai dengan lingkup sertifikasi maka proses sertifikasi sbb:
1) Melalui jalur pendidikan formal, yaitu : Program Pendidikan Magister Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan ( sudah ada sistemnya )
2) Melalui jalur pendidikan nonformal, yaitu: Pelatihan, mempergunakan kebijakan
PPNI yang dikembangkan oleh HPMI. Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat manajer/ calon mengajukan permohonan mengikuti pelatihan sesuai
dengan kompetensi
2) Mengikuti pelatihan
3) Asesmen kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi
3) Melalui penilaian kinerja berbasis kompetensi di tempat bekerja (RS)
1) Mengajukan permohonan asesmen kompetensi
2) Melakukan pra konsutasi
3) Mengikuti asesmen kompetensi
4) Menerima keputusan asesmen kompetensi
5) Mengajukan banding ( jika diperlukan )
6) Direkomendasikan memperoleh sertifikat kompetensi
6. Pengembangan Profesional Berkelanjutan Perawat Manajer (P2BOM)
Perawat manajer harus terus berkambang agar dapat menghadapi tantangan,
perubahan pelayanan kesehatan dan kebijakan–kebijakan terkini. Program pengembangan
professional berkelanjutan bagi perawat manajer disusun mempergunakan pedoman P2KB
PPNI dan kesepakatan jenjang karir perawat manajer.
1. Filosofi
“Keperawatan sebagai profesi terus berkembang, sehingga anggota profesi termasuk
perawat manajer harus belajar seumur hidup sebagai perwujudan nilai - etika profesinya“
“Perawat Manajer sebagai modal bertanggung jawab membangun budaya Belajar dan terus
berkembang mengawal penerapan ilmu keperawatan”
“Perawat Manajer Kompeten” merupakan komitmen, tekad dan janji kami kepada
masyarakat
2. Program Pengembangan Professional Berkelanjutan Perawat Manajer
a. Perawat Manajer Bawah/PM I (Kepala Ruangan)
1) Manajemen Unit Ruang Rawat / Bangsal
2) MBO dan Implementasi
3) Supervisi Klinik
4) Penugasan Kerja Perawat
5) Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
6) Manajemen Konflik
7) Interprofesional tim
b. Perawat Manajer Menengah / PM II dan PM II ( Koordinator / Kasie )
1) MBO
2) Manajemen Konflik
3) Manajemen Risiko
4) Supervisi manajerial
5) Penilaian kinerja perawat = asesmen keperawatan
6) Manajemen mutu
7) Fungsi ketenagaan
8) Jenjang karir perawat
c. Perawat Manajer Atas, PM IV dan V ( Direktur/Wadir/Kabid Keperawatan )
1) Perencanaan strategis pelayanan keperawatan RS
2) Manajemen pelayanan keperawatan RS
3) Sistem pembiayaan pelayanan keperawatan RS
4) SP2KP – PMK
5) Kepemimpinan Keperawatan
6) Perubahan dan Inovasi pelayanan keperawatan
7) Jenjang karir perawat
8) Fungsi ketenagaan perawat
PM V
PM IV TOP MGR
PM IV ( 3 th )
S2 MGT 8 thn
PM III S3 Kep. 5 th
TOP MGR SIP,STR
PM III ( 3 th ) ...................
PM II
S2 MGT 6 thn ....................
S3 Kep. 3 th ....................
MIDDLE MGR SIP,STR ....................
PM II ( 3 th ) .................. ....................
MIDDLE MGR Ners 9 thn
PM I ................... ....................
PM I ( 3 th ) S2 MGT 4 th .................... ....................
Ners 6 thn Sertifikat .................... ....................
LOWER MGR S2 MGT 2 th Leardership .................... ....................
PK II ( 2 th )
Sertifikat Advance II
.................... ....................
Sertifikat Managemen SIP,STR
.................... ....................
manajemen Bidang ...................
bangsal .................... ....................
Keperawatan 80 ....................
Ners. .................... ....................
jam. ....................
Sertifikat Basic .................... ....................
Sertifikat ....................
Leadership .................... ....................
Leardership ....................
SIP,STR .................... ....................
Advance I ....................
.................. .................... ....................
SIP,STR ....................
................... ....................
................... ....................
.................... ....................
.................... ....................
.................... ....................
.................... ....................
B. Kompetensi Manager
Menurut Triwibowo (2013) dan Kurniadi (2016) Manajer adalah orang yang bertugas
adalah manager yang langsung berhubungan dengan para staf yang memberikan pelayanan
langsung pada pasien, yang termasuk dalam lower manager adalah kepala ruangan.
Kompetensi utama yang harus dimiliki adalah tehnikal skill yang terbesar dan konseptual
skill yang terkecil. Manager mampu: menetapkan bentuk pelayanan keperawatan yang
adalah manager yang berada satu tingkat diatas middle manager, menjadi saluran
informassi, komunikasi dan penghubung antara top manager dengan lower manager. Yang
termasuk dalam middle manager adalah Kasubdit, Kasi, supervisor. Kompetensi utama
kepemimpinan, mengetahui jenis dan komposisi sumber daya yang dimiliki) dan tehnikal
adalah manager yang menduduki kewenagan organisasi tertinggi dan sebagai penanggung
jawab utama pelaksanaan administrasi. Kompetensi utamanya adalah konseptual skill yang
terbesar dan tehnikal sklii yang terkecil. Yang termasuk dalam top menager adalah Direktur
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa perawat manager dalam menjalankan tugasnya
jawab, mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, sebagai pemikir
dilaksanakan kepada 313 tenaga kesehatan di Australia (Harris & Belakley, 1995 dalam
Nursalam, 2017). Kompetensi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No Kompetensi Penjabaran
1 Kepemimpinan Berkomunikasi tentang organisasi dan dalam memfasilitasi
kegiatan organisasi dan pelaksanaan perubahan.
Mendelegasikan dan mendapatkan orang lain untuk melaksanakan
tugas dan menerima tanggung jawab.
Menyeleksi dan memilih pegawai yang tepat.
Menciptakan budaya organisasi yang kondusif dan efektif.
Mengonsultasikan dengan staf dan orang lain di luar organisasi
yang sesuai tentang keadaan organisasi.
Mengenal kapan peraturan harus dilaksanakan (fleksibilitas)
2 Pengambilan Berpikir ulang dan menyusun kembali prioritas organisasi.
keputusan dan Merespons secara cepat dan tepat tentang perubahan yang tidak
perencanaan diharapkan.
Mengantisipasi dan melaksanakan perencanaan perubahan
anggaran.
Memberikan pedoman dan arahan tentang keputusan organisasi
melalui pengetahuan dari pemerintah daerah, provinsi, dan
nasional.
Menginterprestasi perubahan industri dan mengimplementasikan
dalam organisasi.
Menginterprestasikan perubahan ekonomi staf.
Menempatkan organisasi sebagai bagian yang penting dari
pemerintahan
3 Hubungan Empati, mendengar, dan tanggap terhadap semua pernyataan
masyarakat/komunikasi orang lain.
Menciptakan situasi yang kondusif dalam komunikasi.
Membaca dan tanggap terhadap situasi politik yang terjadi.
Menunjukkan rasa percaya diri melalui kemampuan
berkomunikasi (verbal/nonverbal) dalam memengaruhi orang
lain.
Berkomunikasi secara efektif melalui tulisan.
Mengembangkan proses hubungan yang baik di dalam dan di
luar organisasi
Menggunakan media untuk pemasaran/keuntungan organisasi.
4 Anggaran. Bertanya dan melihat rencana sebelumnya.
Mengontrol anggaran.
Menginterprestasikan penggunaan anggaran sesuai kebutuhan.
Merencanakan jauh ke depan (misalnya lima tahun ke depan)
Menggunakan pengukuran dan rata-rata industri.
Menyediakan risiko terhadap kekurangan keuangan.
Mengonsultasikan masalah keuangan.
5 Pengembangan Pengembangan tim kerja yang efektif.
Mempertahankan dan mengembangkan hubungan profesional
antarstaf.
Memberikan umpan balik yang positif.
Menerapkan peran mentor yang efektif.
Menggunakan sistem pemberian penghargaan yang baik.
Mengembangkan, meningkatkan, dan meninjau indikator
organisasi.
6 Kepribadian Memfokuskan satu atau lebih dari dua kejadian dalam satu periode.
Mengaplikasikan filosofi manajemen dan komitmen terhadap
kualitas pelayanan.
Mengambil keputusan yang tepat.
Mengelola stres individu.
Menerima sesuatu terhadap kejadian yang tidak diharapkan.
Menggunakan koping yang efektif pada setiap masalah.
Mensyukuri nikmat yang telah diberikan atas keberhasilan
pencapaian tujuan.
PENTUTUP
A. Kesimpulan
Perawat manajer adalah perawat yang berperan melaksanakan fungsi manajemen dalam
keperawatan, sehingga pelayanan/ aspek dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Perawat manajer adalah perawat yang berperan melaksanakan fungsi manajemen dalam
keperawatan, sehingga pelayanan/ aspek dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Sistem jenjang karir perawat, diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2017 Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis.
Perawat manager dikelompokkan menjadi tiga yaitu manager tingkat pertama/ lower manager,
manager tingkat menengah/ middle manager dan manager puncak/ top manager.
Tantangan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat manajer yaitu tantangan
perawat manajer dalam proses perubahan, tantangan perawat manajer dalam berinovasi, dan
tantangan perawat manajer dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi
B. Saran
Level tingkatan perawat manager sampai saat ini masih nampak kaku sebab harus melewati
setiap level/tingkatan dari skema janjang karir. Selain itu, jenjang karir perawat manager masih
berpotensial mengalami kebuntuan dimana perawat manager yang karirnya cepat melaju
sampai PM V bisa stagnan pada posisi tersebut karena belum adanya pilihan perawat manager
selanjutnya. Jadi, saran sebagai penulis diharapkan kedepannya para pemangku kepentingan
dan pembuat kebijakan dapat meninjau ulang lagi skema yang telah disusun untuk dilaukan
riset kembali bagaimana model jenjang karir tanpa mengikuti alur skem dan kebuntuan.
Daftar Pustaka
Huber, D. L. (2018). Leaderhip & Nursing Care Management, Sixth Editio, ed:5. Lowa City:
University Of Lowa City.
Kurniadi, A. (2016). Manajemen keperawatan dan prospektifnya: teori, konsep dan aplikasi.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2013). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan professional
(edisi 5). Jakarta: Salemba Medika.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40. (2017). Pengembangan Jenjang
Karir Profesional Perawat Klinis. Retrieved from:
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._40_ttg_Pengembangan_Jen
jang_Karir_Profesional_Perawat_Klinis_.pdf