Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kami akan membahas tentang kesenjangan antara landasan teori dengan
asuhan keperawatan secara nyata dan untuk lebih jelasnya kami membahas sesuai dengan
tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.

A. Pengkajian
Dalam tinjauan teoritis, data yang dapat ditemukan pada klien dengan Ca rectosygmoid,
ileus obstruksi adalah nyeri pada daerah abdomen, konstipasi, distensi abdomen dan output
berlebih

Sedangkan pada kasus kami peroleh, gambaran klinis yang ditemukn klien pada Ca
rectossygmoid metastase buli-buli & kelenjar, ileus obstruksi. Nyeri pada daerah abdomen,
tidak pernah BAB selama 7 hari(konstipasi), penurunan BB 3 bulan sebanyak 9 kg, klien
susah BAK, dan klien juga mengalami gangguan pola tidur.

Output yang berlebih pada teori berbeda dengan kasus yang kami peroleh, kasus yang
kami kaji justru klien mengalami susah BAK, ini dikarenakan klien mengalami metastase ca
buli-buli, ca buli-buli klien menyebabkan adanya distensi abdomen sehingga klien
mengalami susah BAK.

B. Diagnosa Keperawatan
Menurut teori, diagnosa keperawatan yang dapat timbul pada klien Ca rectosygmoid
metastase buli-buli & kelenjar, ileus obstruksi ada 5 diagnosa yaitu :

1. Resti kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d ouput yang berlebih

2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah

3. Resti infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer, tindakan infasif, adanya insisi

bedah.

4. Perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh b.d pembedahan abdomen

5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d

kurang informasi.

Kesenjangan yang ditemukan adalah 2 diagnosa keperawatan yang ada dalam teori
tetapi tidak ditemukan dalam kasus nyata yaitu :

1. Resti kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d ouput yang berlebih
2. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d

kurang informasi.

Disamping itu ada 1 diagnosa keperawatan yang ditegakkan tidak terdapat dalam
tinjauan teori yaitu :

1. Retensi urine b/d adanya metastase Ca buli-buli.


2. Kerusakan integritas kulit b/d adanya luka colostomy.
3. Gangguan pola tidur b/d nyeri.
4. Gangguan pola eliminasi BAB konstipasi b/d penurunan peristaltik usus.

Hal ini disebabkan karena pada saat pengkajian ditemukan data – data yang menunjang untuk
tegaknya diagnosa tersebut yaitu :

i. Klien mengatakan bladder terasa penuh, dan susah untuk BAK


ii. Klien mengatakan pernah operasi laparatomy dan colostomy pada tahun 2007
iii. Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan tidur malam hanya 2-3 jam
iv. Klien mengatakan tidak BAB 7 hari, dan perut kembung

C. PERENCANAAN
Dalam perencanaan, kesenjangan yang ditemukan dapat diuraikan sebagai berikut:

Pada diagnosa nyeri berhubungan dengan perubahan kontuinitas jaringan , intervensi


dalam teori yaitu intervensi monitor vital signs direncanakan meskipun tidak ada dalam teori
karena nyeri dapat menyebabkan perubahan vital signs.

D. PELAKSANAAN
Tindakan keperawatan yang dijalankan selalu berorientasi pada rencana yang telah dibuat,
dengan mengantisipasi seluruh tanda-tanda yang ada sehingga tujuan dapat dicapai. Tindakan
yang diberikan meliputi :
- Tindakan observasi keperawatan.
- Tindakan mandiri pasien.
- Tindakan mandiri perawat.
- Tindakan kolaboratif.
- Tindakan edukatif
Tidak di temukan kesenjangan yang berarti karena tindakan yang dilaksanakan pada
kasus nyata sesuai / merujuk pada teori.

E. EVALUASI
Dari Tujuh diagnosa keperawatan yang ditegakkan, sebagian besar diagnosa
keperawatan yang ditegakkan tidak tercapai dengan hasil yang diharapkan, dan yang
lainnya mengalami kemajuan – kemajuan walaupun belum sepenuhnya :
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan kontuinitas jaringan. Dari implementasi
terhadap diagnosa ini diperoleh hasil bahwa terdapat kemajuan status nyeri pasien, yang
awalnya nyeri berat dengan skala 9, menjadi nyeri sedang skala 7.
2. Konstipasi berhubungan denganpenurunan peristaltik usus. Diagnosa ini belum teratasi
secara maksimal karena pada pengkajian hari 1 ditemukan klien tidak BAB selama 7 hari
setelah hari ke 3 klien mengatakan sudah BAB setelah dilakukan spoeling colostomy.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakseimbangan absorbsi
nutrisi belum teratasi sampai implementasi hari ke-3 dilihat dari porsi makan selama di
RS hanya 3-5 sendok
4. Retensi urine b/d adanya metastase buli-buli belum teratasi dilihat pada hasil evaluasi
hari terakhir urine output hanya 100 cc selama 12 jam dan klien mengatakan bladder
penuh dan ada rasa ingin selalu BAKtapi susah
5. Kerusakan integritas kulit b/d post op laparatomy colostomy belum teratasi dilihat dari
luka bekas post operasi colostomy
6. Gangguan pola tidur belum teratasi dilihat dari evaluasi akhir klien tidak pernah tidur
siang dan pada malam hanya sekitar 2-3 jam
7. Resiko penyebaran infeksi belum teratasi dilihat dari luka colostomy tampak kemerahan,
diameter coostomy 5 cm dan colostomy tampak udem, tampak terpasang cateter.

Anda mungkin juga menyukai