Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jamur merupakan kelompok organisme tidak berklorofil, dinding selnya kaku, ada yang bersel satu dan multiseluler (Pelczar dan Chan, 2006). Jamur merupakan salah satu organisme eukariot, yang mempunyai struktur sel berbentuk bola atau filamen yang disebut hifa (Levinson and Jawetz, 1998). Bila hifa tumbuh terus dan bercabang-cabang membentuk miselium (Kawuri, dkk., 2007). Jamur yang hanya membentuk spora aseksual (atau tidak membentuk spora) dinamakan jamur tidak sempurna, sedangkan jamur yang membentuk spora seksual (membentuk spora) dinamakan jamur sempurna (Fardiaz, 1993). Secara aseksual, jamur dapat berkembang biak dengan pembelahan, penguncupan (budding) dan pembentukan spora. Spora aseksual ada beberapa macam yaitu konidiospora, sporangiospora, antrospora, klamidospora, dan blastospora. Secara seksual jamur berkembang biak dengan spora. Spora seksual ada beberapa macam yaitu askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora (Jawetz et al., 1997). Hidup jamur ada yang bersifat saprofit yaitu hidup pada sisa makhluk lain yang sudah mati, seperti pada tumpukan sampah, kotoran hewan, ataupun pada batang kayu yang sudah lapuk dan sebagian lagi jamur bersifat parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta kehadirannya menyebabkan penyakit atau ganguan (Suriawiria., 2000). Jamur memerlukan kondisi kelembaban yang tinggi, persediaan bahan organik, dan oksigen untuk pertumbuhannya. Jamur tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan yang mengandung banyak gula dengan tekanan osmotik tinggi dan kondisi asam yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri (Pratiwi, 2008). 1.2 Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui morfologi dan karakteristik koloni jamur yang ditemukan pada sampel secara makroskopik. 2. Untuk mengetahui jenis jamur yang digunakan pada praktikum. 3. Untuk mengetahui morfologi karakteristik jamur pada sampel.

II.

MATERI DAN METODE

Pada praktikum ini akan dilakukan pemeriksaan terhadap jamur pada sampel sayur hijau, kol, sawi, tomat, buncis, dan kentang. Sampel dipotong menjadi 4 bagian kecil, di mana potongan tersebut terdiri dari bagian yang sehat dan setengahnya lagi merupakan bagian busuk. Letakan dalam medium yang telah dibagi menjadi 4 bagian. Inkubasi selama beberapa 4 x 24 jam pada suhu 370 C. Setelah diinkubasi, amati jamur yang tumbuh.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan (Data Terlampir) 3.2 Pembahasan Pemeriksaan terhadap jamur dilakukan pada sampel sayur hijau. Jamur tersebut memiliki koloni berwarna putih krem, putih, dan putih kehitaman selain itu jamur tersebut memiliki sebalik koloni berwarna krem pink, putih, putih kecoklatan, merah muda, dan coklat dengan bentuk aradial. Sampel kol memiliki koloni jamur berwarna putih dan sebalik koloni berwarna putih serta koloni berbentuk aradial. Sampel sawi memiliki koloni jamur berwarna putih dan sebalik koloni berwarna putih kecoklatan serta koloni berbentuk aradial. Sampel tomat memiliki koloni jamur berwarna putih dan sebalik koloni berwarna putih serta koloni berbentuk aradial. Sampel buncis memiliki koloni jamur berwarna putih dan sebalik koloni berwarna merah muda serta koloni berbentuk aradial. Sampel kentang memiliki koloni jamur berwarna putih kehitaman dan sebalik koloni berwarna coklat serta koloni berbentuk aradial (Saragih, 2009). Jamur yang terdapat pada sayuran tersebut dapat terinfeksi selama musim tanam, pemanenan, transportasi, penanganan, penyimpanan pasca panen, dan pemasaran kondisi, atau setelah dibeli oleh konsumen. Sayur memiliki kadar gula yang rendah dan pH yang tinggi sehingga merupakan tempat hidup yang baik untuk jamur. Warna hijau dari sayuran terbentuk oleh klorofil, senyawa yang telah terbukti ampuh melawan kanker. Beberapa vitamin dan mineral juga dapat ditemukan dalam sayuran hijau. Sayuran hijau mengandung vitamin C serta beta karoten yang banyak. Sementara itu kadar nutrisi yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan bisa diperkirakan dari intensitas warna hijau. Semakin pekat atau gelap warna hijaunya, maka kandungan vitamin dan mineralnya semakin banyak. Pada beberapa penelitian diketahui jamur yang menginfeksi sayuran adalah jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciriciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk

setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster. Sesuai dengan data pengamatan berupa warna koloni putih sampai putih krem (Melliawati dkk., 2006).

IV.

KESIMPULAN

1. Secara makroskopik pada sampel jamur didapatkan koloni jamur berwarna putih, putih krem, dan putih kehitaman dengan warna sebalik koloni krem pink, putih, putih kecoklatan, merah muda, dan coklat. 2. Jamur yang diperkirakan terdapat pada sampel pada percobaan ini adalah jamur tiram (Pleurotus ostreatus). 3. Morfologi karakteristik jamur pada praktikum ini memiliki bentuk aradial.

V.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Jawetz, Melnick dan Aldberg. 1991. Mikrobologi Kedokteran (Medical Microbiology) edisi 16. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Kawuri, R., Y. Ramona, dan Darmayasa. 2007. Bahan Ajar Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Bukit Jimbaran Levinson, S., and E. Jawetz. 1998. Medical Microbiology and Immunology 7th Edition. McGraw Hill. Singapore. Melliawati, Ruth, Rohmatussolihat, dan Ferra Octavina. 2006. Seleksi Mikroorganisme Potensial untuk Fermentasi Pati Sagu Available at : http://www.unsjournals.com/D/D0702/D070201.pdf Opened on : 2010 April 23 Pelczar, M., E.C.S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta. Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Jakarta Saragih, Saud Daniel. 2009. Jenis-Jenis Fungi pada Beberapa Tingkat Kematangan Gambut Available at : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7635/1/ 09E00828.pdf Opened On : 2010 April 23 Suriawira, J. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI PEMERIKSAAN JAMUR

Oleh:

Nama NIM Kelompok Golongan Tanggal Praktikum Asisten

: Made Wijaya Marta Gunadi : 1008505064 : VI : II : 21 April 2012 : Ni Putu Widyastuti

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012

LAMPIRAN

HASIL PENGAMATAN Jamur pada kentang (tampak belakang)

Jamur pada kentang (tampak depan)

Anda mungkin juga menyukai