Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN ORGANISASI PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) TAHUN 2010 Nomor : 04/PO-PSSI/VII/2010 tentang PENYELENGGARAAN, PENJENJANGAN DAN

PEMBINAAN PELATIH SEPAKBOLA NASIONAL PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI)


Menimbang : a. b. Bahwa mutu suatu pertandingan sepakbola salah satunya ditentukan oleh kualitas dan kemampuan Pelatih dari klub yang bertanding; Bahwa untuk menghasilkan Pelatih yang baik dan berkualitas diperlukan usaha dan kerja keras semua pihak di lingkungan PSSI yang mempunyai kaitan dan hubungan dengan Kepelatihan untuk melakukan pembinaan yang baik, dimulai dari tingkat Pengurus Cabang, Klub, Pengurus Provinsi, dan Pengurus Pusat; Bahwa pendidikan dan pelatihan pelatih Sepakbola Indonesia dilakukan oleh Komite Teknis dan pengembangan; Bahwa Komite Teknis dan Pengembangan melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap pelatih sepakbola, Futsal, dan Instruktur pelatih; Bahwa untuk pembinaan Pelatih Sepakbola dan Futsal Nasional, dipandang perlu untuk menuangkan dalam suatu Peraturan Organisasi tentang pembinaan Pelatih Sepakbola Nasional.

c. d. e.

Mengingat

1. Statuta PSSI tahun 2009; 2. Blue Print PSSI tahun 2020; 3. Surat Keputusan Ketua Umum PSSI Nomor: 11/NH/VII/2009 Tentang Penyempurnaan Struktur dan Komposisi Personalia Komite Eksekutif, Komite-komite Tetap, Badan-Badan Pelaksanaan dan Sekretariat Jenderal periode 2009 - 2011; 4. Keputusan Komisi A pada Kongres PSSI Tahun 2010 di Bandung;

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Peraturan Organisasi PSSI tentang Penyelenggaraan, Penjenjangan dan pembinaan Pelatih Sepakbola Nasional BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan : 1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia adalah satu-satunya organisasi sepakbola nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut PSSI. Pengurus PSSI Provinsi adalah Pengurus PSSI yang berada di daerah Tingkat Provinsi, selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut Pengprov PSSI. Pengurus PSSI Cabang adalah Pengurus PSSI yang berada di daerah Tingkat Kabupaten/Kota yang selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut Pengcab PSSI. Satuan Tugas Pelatihan dan Pendidikan adalah satuan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di lingkungan PSSI. kerja yang bertugas untuk

2. 3. 4.

BAB II JENJANG DAN PERSYARATAN PELATIH DAN INSTRUKTUR PELATIH Pasal 2 JENJANG PELATIH DAN INSTRUKTUR 1. Pelatih Sepakbola dengan jenjang sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. 2. Pelatih dengan lisensi D. Pelatih dengan lisensi C - Nasional. Pelatih dengan lisensi C AFC. Pelatih dengan lisensi B Nasional. Pelatih dengan lisensi B AFC. Pelatih dengan lisensi A Nasional. Pelatih dengan Lisensi A AFC. Pelatih dengan lisensi A Pro AFC.

Pelatih Penjaga Gawang dengan jenjang sebagai berikut: a. Pelatih Penjaga Gawang level I Nasional;

b. c. d. 3.

Pelatih Penjaga Gawang level I AFC. Pelatih Penjaga Gawang level II Nasional. Pelatih Penjaga Gawang level II AFC.

Pelatih Futsal dengan jenjang sebagai berikut: a. b. c. d. Pelatih Futsal level I Nasional; Pelatih Futsal level I AFC. Pelatih Futsal level II Nasional. Pelatih Futsal level II AFC.

4.

Untuk menjadi pelatih Futsal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas: a. b. seorang pelatih sepakbola yang telah memiliki lisensi C Nasional dapat mengikuti pendidikan untuk menjadi pelatih Futsal level I Nasional. Seorang pelatih sepakbola yang telah memiliki lisensi C AFC dapat mengikuti pendidikan yang diselenggarakan AFC untuk menjadi pelatih futsal level I AFC.

5.

Instruktur Kursus Pelatih Sepakbola dengan jenjang sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. Instruktur Kursus Pelatih Lisensi D Instruktur Kursus Pelatih Lisensi C- Nasional Instruktur Kursus Pelatih Lisensi C - AFC Instruktur Kursus Pelatih Lisensi B- Nasional Instruktur Kursus Pelatih Lisensi B AFC Instruktur Kursus Pelatih Lisensi A Nasional Instruktur Kursus Pelatih Lisensi A AFC.

6.

Instruktur Kursus Spesialisasi dengan jenjang sebagai berikut: a. b. c. d. Instruktur Kursus Spesialisasi Penjaga Gawang Level I - Nasional Instruktur Kursus Spesialisasi Penjaga Gawang Lefel II - Nasional Instruktur Kursus Spesialisasi Pelatih Futsal Level I Nasional Instruktur Kursus Spesialisasi Pelatih Futsal Level II Nasional Pasal 3 PELATIH LISENSI D

Persyaratan Menjadi Pelatih sepakbola lisensi D adalah: a. b. c. d. Berusia sekurangkurangnya 18 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki ketrampilan dan kemampuan bermain sepakbola.

e.

Memiliki Rekomendasi dari Sekolah, perkumpulan sepakbola, atau Sekolah Sepakbola yang telah terdaftar di Pengcab yang bersangkutan dan dari Perguruan Tinggi khususnya Universitas yang memiliki jurusan olahraga. Lulus Kursus yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang/Pengprov. Sertifikat kelulusan dikeluarkan oleh Pengprov setelah disahkan oleh Pengurus PSSI. Pasal 4 PELATIH LISENSI C NASIONAL / AFC

f. g.

1.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi C Nasional adalah: a. b. c. d. e. f. Berusia di atas 21 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi D dan telah melatih selama 2 (dua) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Khusus mantan pemain Nasional persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf d tidak diperlukan. Lulus Kursus Pelatih Lisensi C - Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

2.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi C AFC adalah: a. b. c. d. e. f. Berusia di atas 21 tahun dan tidak lebih dari 35 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi D dan telah melatih sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Khusus mantan pemain Nasional persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf d tidak diperlukan. Lulus Kursus Pelatih Lisensi C AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

3.

Lisensi C Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi C AFC dikeluarkan oleh AFC. Pasal 5 PELATIH LISENSI B NASIONAL / AFC

1.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi B Nasional adalah: a. b. c. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C dan telah melatih selama 2 (dua) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih.

d. 2.

Lulus Kursus Pelatih Lisensi B - Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi B AFC adalah: a. b. c. d. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C AFC dan telah melatih selama 2 (dua) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Lisensi B AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

3.

Lisensi B Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi B AFC dikeluarkan oleh AFC. Pasal 6 PELATIH LISENSI A NASIONAL / AFC

1.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi A Nasional adalah: a. b. c. d. e. f. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi B dan telah melatih selama 2 (dua) tahun serta membawa surat keterangan dari klub yang dilatih. Dapat berbahasa Inggris minimal pasif. Mampu mengoperasikan computer. Lulus Kursus Pelatih Lisensi A - Nasional yang diselenggarakan oleh PSSI.

2.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih lisensi A AFC adalah: a. b. c. d. e. f. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi B AFC dan telah melatih selama 2 (dua) tahun serta membawa surat keterangan dari klub yang dilatih. Dapat berbahasa Inggris minimal pasif. Mampu mengoperasikan computer. Lulus Kursus Pelatih Lisensi A AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

3.

Lisensi A Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi A AFC dikeluarkan oleh AFC. Pasal 7 PERSYARATAN UNTUK MENJADI PELATIH A PRO - AFC

Persyaratan Menjadi Pelatih A pro AFC: 1. Memiliki Lisensi A AFC dan telah aktif melatih selama 2 (dua) tahun;

2. 3. 4. 5. 6.

Berbadan sehat dan tidak buta warna. Telah melatih klub peserta Divisi Utama dan / atau Super Liga Dapat berbahasa Inggris secara aktif; Mampu mengoperasikan computer; Lulus kursus yang diselenggarakan oleh AFC dan / atau UEFA.

Pasal 8 PERSYARATAN MENJADI PELATIH PENJAGA GAWANG LEVEL I NASIONAL / AFC 1. Persyaratan untuk menjadi Pelatih Penjaga Gawang Level I Nasional adalah: a. b. c. d. e. Berusia di atas 21 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C- Nasional dan telah melatih sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Penjaga Gawang Level I - Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

2.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih Penjaga Gawang Level I AFC adalah: a. b. c. d. e. Berusia di atas 21 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C AFC dan telah melatih selama 1 (satu) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Penjaga Gawang Level I AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

1.

Lisensi Pelatih Penjaga Gawang Level I Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi Pelatih Penjaga gawang Level I AFC dikeluarkan oleh AFC. Pasal 9 PELATIH PENJAGA GAWANG LEVEL II - NASIONAL / AFC

1.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih Penjaga Gawang Level II Nasional adalah: a. b. c. Berusia di atas 22 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna.

d.

Memiliki lisensi B- Nasional dan telah melatih sekurang-kurangnya selama 1 (Satu) tahun dan telah lulus Kursus Pelatih Penjaga gawang Level I Nasional serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Penjaga Gawang Level II - Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

e. 2.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih Penjaga Gawang Level II AFC adalah: a. b. c. d. Berusia di atas 22 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi B AFC dan telah melatih selama 1 (satu) tahun dan telah lulus Kursus Pelatih Penjaga Gawang Level I AFC serta membawa surat keterangan dari perkumpulan/SSB atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Penjaga Gawang Level II AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

e. 3.

Lisensi Pelatih Penjaga Gawang Level II Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi Pelatih Penjaga gawang Level II AFC dikeluarkan oleh AFC.

Pasal 10 PERSYARATAN MENJADI PELATIH FUTSAL LEVEL I NASIONAL / AFC 1. Persyaratan untuk menjadi Pelatih Futsal Level I Nasional adalah: a. b. c. d. e. 2. Berusia di atas 21 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C- Nasional dan telah melatih sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Futsal Level I- Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih Futsal Level I AFC adalah: a. b. c. d. e. Berusia di atas 21 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi C AFC dan telah melatih selama 1 (satu) tahun serta membawa surat keterangan dari perkumpulan atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Futsal Level I AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

3.

Lisensi Futsal Level I Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi Futsal Level I AFC dikeluarkan oleh AFC.

Pasal 11 PERSYARATAN MENJADI PELATIH FUTSAL LEVEL II NASIONAL/AFC 1. Persyaratan untuk menjadi Pelatih Futsal Level II Nasional adalah: a. b. c. d. e. 2. Berusia di atas 22 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi Pelatih Futsal Level I Nasional serta membawa surat keterangan dari perkumpulan atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Futsal Level II - Nasional yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

Persyaratan untuk menjadi Pelatih Futsal Level II AFC adalah: a. b. c. d. e. Berusia di atas 22 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat dan tidak buta warna. Memiliki lisensi Pelatih Futsal Level I AFC serta membawa surat keterangan dari perkumpulan atau klub yang dilatih. Lulus Kursus Pelatih Futsal Level II AFC yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC.

3.

Lisensi Futsal Level II Nasional dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI dan lisensi Futsal Level II AFC dikeluarkan oleh AFC.

BAB III PERSYARATAN MENJADI INSTRUKTUR PELATIH Pasal 12 INSTRUKTUR PELATIH LISENSI D SyaratSyarat menjadi Instruktur Pelatih Lisensi D : a. b. c. d. e. f. Berusia minimal 25 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki sertifikat Pelatih lisensi B Nasional / AFC. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Lulus kursus Instruktur Pelatih Lisensi D yang diselenggarakan oleh PSSI.

Pasal 13 INSTRUKTUR PELATIH LISENSI C - NASIONAL SyaratSyarat menjadi Instruktur Pelatih Lisensi C - Nasional: a. b. c. d. e. f. Berusia minimal 25 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki sertifikat Pelatih Lisensi A Nasional / AFC. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Lulus kursus Instruktur Pelatih Lisensi C yang diselenggarakan oleh PSSI. Pasal 14 INSTRUKTUR PELATIH LISENSI B - NASIONAL SyaratSyarat menjadi Instruktur Pelatih Lisensi B - Nasional: a. b. c. d. e. f. Berusia minimal 30 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki sertifikat Pelatih Lisensi A Nasional / AFC. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Lulus kursus Instruktur Pelatih Lisensi B yang diselenggarakan oleh PSSI.

Pasal 15 INSTRUKTUR PELATIH SPESIALISASI Syarat-syarat menjadi instruktur pada kursus pelatih spesialisasi adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. Berusia minimal 30 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki sertifikat Pelatih Lisensi A Nasional / AFC. Memiliki sertifikat Pelatih Spesialisasi Penjaga Gawang/ Futsal Level I dan Level II - Nasional/ AFC Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Lulus kursus Instruktur Pelatih Spesialisasi yang diselenggarakan oleh PSSI

Pasal 16 INSTRUKTUR PELATIH AFC 1. Untuk dapat menjadi instruktur pelatih lisensi C AFC dan B AFC, pelatih lisensi A AFC harus menjadi asisten instruktur pelatih Lisensi A AFC yang diselenggarakan oleh AFC sebanyak 3 (tiga) kali. Untuk menjadi Instruktur Pelatih Lisensi A AFC, seorang pelatih sekurang-kurangnya memiliki Sertifikat A Pro AFC selama 2 (dua) tahun. Calon Instruktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikirimkan oleh PSSI untuk menjadi asisten instruktur pelatih Lisensi A. Instruktur AFC yang menjadi instruktur pada pelatihan Pelatih Lisensi A AFC akan merekomendasikan kepada AFC mengenai asisten instruktur yang dinilai pantas untuk dipromosikan menjadi instruktur AFC. Instruktur AFC yang berasal dari PSSI hanya akan diprioritaskan bertugas di lingkup PSSI.

2.

3. 4.

5.

BAB IV HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PELATIH Pasal 17 HAK DAN KEWAJIBAN PELATIH 1. Pelatih yang telah memiliki sertifikat pelatih mempunyai hak untuk melatih klub sesuai dengan tingkat sertifikatnya sebagai berikut: a. b. c. d. e. 2. 3. 4. Pelatih yang memiliki Lisensi D, hanya boleh melatih perkumpulan sepakbola (PS) dan SSB. Pelatih yang telah memiliki sertifikat berhak mendapatkan penghasilan yang layak dari klub yang dilatih. Pelatih yang memiliki Lisensi C Nasional / AFC, hanya boleh melatih pemain usia muda s.d. usia 21 tahun (Divisi III); Pelatih yang memiliki Lisensi B Nasional / AFC, paling tinggi hanya boleh melatih klub Divisi I; Pelatih yang memiliki sertifikat A Nasional / AFC boleh melatih klub dari Divisi yang paling tinggi (ISL) di kompetisi sepakbola Nasional sampai dengan SSB.

Pelatih berkewajiban untuk menyampaikan pengetahuan Peraturan Permainan (Laws of the Game) dan aturan Fair Play kepada para pemainnya. Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sd. e wajib dilengkapi dengan lisensi melatih yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PSSI. Lisensi melatih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperbaharui setiap tahunnya dengan mengikuti penyegaran pelatihan yang dilakukan oleh PSSI sesuai dengan jenjang sertifikatnya.

5.

Pelatih yang telah memiliki sertifikat wajib melatih klub maupun sekolah sepakbola (SSB), dan apabila selama 2 (dua) tahun tidak melatih maka sertifikatnya harus diperbaharui dengan mengikuti kursus yang dilakukan oleh PSSI sesuai dengan tingkat sertifikat yang dimilikinya. Pelatih yang telah menjadi instruktur dikecualikan dari ketentuan ayat (4), sepanjang yang bersangkutan melaksanakan kegiatan sebagai instruktur pelatih. Pasal 18 TANGGUNG JAWAB PELATIH

6.

Pelatih yang melatih klub yang mengikuti kompetisi atau turnamen yang merupakan kalender resmi PSSI baik di tingkat Cabang, Provinsi maupun Nasional, mempunyai tanggung jawab untuk menjaga tingkah laku para pemainnya sebagai berikut: 1. Apabila dalam pertandingan kompetisi yang diikuti oleh klub yang dilatihnya terjadi keributan yang disebabkan oleh para pemainnya lebih dari 2 kali s/d. 5 kali dalam satu musim kompetisi, maka pelatih yang bersangkutan tidak akan diijinkan untuk melatih klub manapun juga di Indonesia selama 1 (satu) musim kompetisi; 2. Apabila keributan yang terjadi itu lebih dari 5 kali dalam satu musim kompetisi, maka pelatih yang bersangkutan tidak akan diijinkan untuk melatih klub manapun juga di Indonesia selama 2 (dua) tahun.

BAB V PENYELENGGARAAN KURSUS, PENYEGARAN PELATIH DAN PELAKSANA KURSUS Pasal 19 1. Komite Teknis dan Pengembangan bertanggung jawab atas penyiapan bahan pelajaran dan sylabus kursus dan penyegaran pelatih. 2. Penyegaran pelatih lisensi A Nasional dan AFC diselenggarakan dengan berkoordinasi dengan AFC dengan instruktur dari AFC dibantu oleh instruktur nasional. 3. Komite Teknis dan Pengembangan bertanggung jawab atas pengadaan instruktur untuk semua tingkat pelatihan dan pendidikan Pelatih. 4. Komite Teknis dan pengembangan bersama dengan Deputi Sekjen bidang SDM bertanggung jawab untuk menyelenggarakan/mengontrol semua kegiatan kursus pelatih. 5. Satuan Tugas Pendidikan dan Pelatihan bersama dengan Deputi Sekjen Bidang ADM setiap tahun akan melaksanakan Penyegaran pelatih sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (4). Pasal 20 1. Pelaksana kursus ditentukan sebagai berikut: a. Untuk pendidikan lisensi D, pelaksananya adalah Pengcab dengan kewajiban melapor dan meminta instruktur dari Pengprov, namun apabila Pengcab tidak melaksanakannya maka pelaksanaannya dapat dilakukan oleh Pengprov;

b.

Untuk pendidikan pelatih khusus penjaga gawang level I nasional dan pelatih futsal level I nasional, pelaksananya adalah Pengprov dengan meminta penugasan instruktur kepada Pengurus Pusat. Untuk Pendidikan pelatih Lisensi C Nasional / AFC, Lisensi B Nasional, pelatih Penjaga Gawang Level II Nasional, pelaksananya dapat dilimpahkan kepada Pengprov dengan penunjukan instruktur dari Pengurus Pusat; Untuk pendidikan pelatih Lisensi B AFC, pelatih Lisensi A Nasional dan Pelatih Lisensi A AFC, pelaksananya adalah Pengurus Pusat.

c.

d.

2. Setiap kelas pendidikan pelatih lisensi D jumlah pesertanya tidak boleh lebih dari 30 (tiga puluh) orang. 3. Setiap kelas pendidikan Pelatih Lisensi C Nasional s.d. A Nasional jumlah pesertanya tidak boleh lebih dari 26 orang. 4. Setiap kelas pendidikan Pelatih Lisensi C AFC sd. Lisensi A AFC jumlah pesertanya tidak boleh lebih dari 24 orang. 5. Biaya kursus pelatihan dan penyegaran pelatih menjadi tanggung jawab masing-masing peserta. Pasal 21 PROMOSI DAN PENGHARGAAN Komite Teknis dan Pengembangan dapat memberikan usulan kepada Pengurus Pusat PSSI untuk memberikan penghargaan berupa pemberian Lisensi Nasional dan atau kesempatan mengikuti kursus2 berlisensi Nasional kepada pelatih yang telah berjasa terhadap perkembangan dan prestasi sepakbola nasional. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 1. Peraturan Organisasi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan akan dilakukan perbaikan dan perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh persepakbolaan nasional. 2. Sosialisasi dari Peraturan Organisasi ini dilakukan kepada semua pihak yang berkepentingan agar dapat mengetahui dan melaksanakannya. Ditetapkan di Pada tanggal :Jakarta : 20 Juli 2010

PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA KETUA UMUM

H. A. M. NURDIN HALID

Anda mungkin juga menyukai