Anda di halaman 1dari 27

2. TEORI PENUNJANG 2.1.

Generator Generator adalah salah suatu komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik Berdasarkan arus yang disalurkan generator dibagi menjadi 2 jenis yaitu generator AC (bolak-balik) dan generator DC (searah). Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. 2.1.1. Generator AC

Gambar 2.1 Generator AC Sumber: Fujian Yongdasheng Electrical Machinery Co. Ltd. Product Details. 6 Sept. 2008 < http://www.made-in-china.com/showroom/eagle-power/productdetailLtPmgBRADEiJ/China-Stc-Series-Three-Phase-AC-SynchronousGenerator.html > Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi elektromagnatik sebagai generator DC. Arus bolak balok dapat dihasilkan 4
Universitas Kristen Petra

dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan stasioner (seimbang/tdk berubah). Nilai dari tegangan bergantung pada: jumlah perputaran pada lilitan kekuatan medan kecepatan rotasi lilitan/medan magnet

2.1.1.1. Cara Kerja Generator AC Ketika kumparan diputar didalam medan magnet, satu sisi kumparan (biru) bergerak ke atas sedang isi lainnya (kuning) bergerak ke bawah. Kumparan mengalami perubahan garis gaya nagnet yang makin sedikit, sehingga pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga posisi kumparan sinusoid Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan Pada posisi ini kumparan mendapat garis-gaya magnet maksimum. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak keatas. Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak, sehingga pada setiap sisi kumpaan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan sinusoidal. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ke atas dan sisi kuning bergerak ke bawah. Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator rotor diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik dengan gelombang sinusoidal. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. 2.1.1.2. Bagian - Bagian Generator AC 1. Rotor adalah bagian generator yang berputar (bekerja sebagai kumparan) yang membangkitkan medan magnet. Jenis rotor adalah turbine-driven

Universitas Kristen Petra

dan salient-pole rotor. Jenis turbine-driven digunakan untuk kecepatan tinggi dan salient-pole untuk kecepatan rendah. Belitan pada turbinedriven rotor disusun sedemikian rupa sehingga membentuk dua atau empat kutub yang berbeda. Belitan-belitan tersebut dilekatkan erat-erat di dalam slot agar tahan terhadap gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi. Salient-pole rotor seringkali terdiri dari beberapa kutub yang dibelit terpisah, dibautkan pada kerangka rotor. Salient-pole rotor mempunyai diameter yang lebih besar dari turbine-driven rotor. Pada putaran per menit yang sama, salient-pole memiliki gaya sentrifugal yang lebih besar. Untuk menjaga keamanan dan keselatan sehingga belitannya tidak terlempar keluar mesin, salient-pole hanya digunakan pada aplikasi keceparan rendah. 2. 3. 4. Stator adalah bagian generator yang diam( bekerja sebagai magnet) yang membangkitkan tegangan AC. Brush sebagai penghubung ke motor listrik. Medan magnet

Gambar 2.2. Bagian - Bagian Generator AC Sumber: National Council of Education Research and Training. AC Generator. 5 Sept. 2008 <http://www.ncert.nic.in/html/learning_basket/electricity/electricity/machine/ac_g enerator.htm>.

Universitas Kristen Petra

2.1.2. Generator DC Pada dasarnya generator DC (Direct Current) ini hampir sama dengan generator AC. Perbedaannya adalah dua cincin luncur pada generator AC diubah menjadi satu cincin luncur pembalik yang disebut cincin kolektor atau komutator, yang terdiri dari sebuah cincin yang dipecah menjadi dua bagian sama kemudian saling dilekatkan lagi dengan isolator. Oleh karena bentuk kolektor demikian, maka GGL induksi yang ditimbulkan searah, yang besarnya (kuantitasnya) yaitu maksimal dan nol berlangsung secara periodik. Sedangkan tegangannya diatur oleh voltage regulator. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut: Gaya elektromagnetik: E = K..N Torque: T = K..Ia Dimana: E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt) = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) T = torque electromagnetik Ia = arus dinamo K = konstanta persamaan 2.1.2.1. Hukum yang Mendasari Kerja Generator DC : a. Hukum Oersted Hukum ini menyatakan bahwa arus listrik akan menimbulkan medan magnet. b. Hukum Faraday Menyatakan bahwa tegangan induksi di dalam solenoida pada saat lilitan memotong garis gaya magnet akan berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan pada tingkat di mana garis fluks magnet dipotong oleh lilitan. e = -N df/dt

Universitas Kristen Petra

dimana

N = jml lilitan f = fluks magnet e = tegangan imbas,ggl

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat dapat dibangkitkan ggl : ada konduktor (hantaran kawat) ada medan magnetik ada gerak/perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor. c. Hukum Maxwell Menurut hukum Maxwell yang berdasar pada hukum Faraday, gelombang magnet dan gelombang listrik dapat berosilasi membentuk gelombang elektromagnetik. Rumus GGL induksi: E = -N d/dt Keterangan: E = tegangan induksi sesaat yang terbentu N = Jumlah lilitan kumparan d/dt = Perubahan fluks magnetik tiap satuan waktu Syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah: Ada konduktor Ada medan magnet Ada gerak dari konduktor terhadap medan atau fluks yang berubah memotong konduktor. Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan : ibu jari : gerak perputaran jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Universitas Kristen Petra

Kaidah tangan kanan Kotrex Maxwell : Jika arah arus listrik menunjukan arah maju kotrek, maka arah garis gaya magnet yang ditimbulkan menunjukan arah putar kotrek Jika arah arus menunjukan arah putar kotrek, maka arah garis gaya magnet yang ditimbulkan menunjukan arah maju kotrek.

Gambar 2.3. Kaidah Kotrex Maxwell Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Prinsip Dasar Arus Searah. 2003. 8 Sept. 2008 <http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=pendidikan/materi kejuruan/elektro/teknik-listrik-pemanfaatanenergi/prinsip_dasar_arus_searah.pdf>

Gambar 2.4. Kaidah Tangan Kanan Kotrex Maxwell Sumber : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Prinsip Dasar Arus Searah. 2003. 8 Sept. 2008 <http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=pendidikan/materikejuruan/elektro/teknik-listrik-pemanfaatanenergi/prinsip_dasar_arus_searah.pdf>

Universitas Kristen Petra

10

Kaidah Maxwell dapat pula ditentukan dengan kaidah tangan kanan yaitu sebagai berikut : Arah ibu jari menggambarkan arah arus listrik.dan arah lipatan keempat jari lainnya menunjukan arah putaran gaya magnet" Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak balik. Bentuk gelombang yng berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan : - saklar - komutator - dioda 2.1.2.2. Bagian-Bagian Generator DC

Gambar 2.5. Bagian - Bagian Generator DC Sumber : Integrated Publishing. DC Equipment Construction. 6 Sept. 2008 <http://www.tpub.com/content/doe/h1011v2/css/h1011v2_81.htm> Pada dasarnya prinsip kerja generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, berdasarkan Hukum Faraday. Arus listrik yang dihasilkan diubah menjadi arus DC. Stator yang biasanya berupa kumparan diputar di dalam medan magnet. Peristiwa ini menimbulkan adanya perubahan jumlah garis fluks magnetic yang menembus bidang kumparan. Akibat perubahan ini timbul tegangan induksi yang merupakan awal terjadinya arus listrik.

Universitas Kristen Petra

11

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya GGL induksi adalah adanya perubahan fluks yang menembus bidang kumparan tiap saat. Hal ini disebabkan oleh : 1. Fluks berubah terhadap waktu yang bertaut dengan lintasan tertutup lunak 2. Gerak relative antara fluks lunak dengan lintasan tertutup 3. Kombinasi antara keduanya. Sedangkan besarnya fluks dan tegangan yang timbul pada waktu tertentu dirumuskan dengan ; (t) = max cos t E(t) = E max cos t Keterangan: (t) max E(t) E max t 2.1.2.3. = fluks magnet yang dipotong pada saat tertentu (Weber) = Fluks magnet maksimum (Weber) = Tegangan induksi pada saat tertentu ( Volt) = Tegangan induksi maksimum ( Volt ) = kecepatan berputarnya kumparan (rad/detik) = waktu tertentu (detik) Macam Generator DC Arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus searah di luar generator. Generator dengan penguat bebas dan terpisah, lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Generator dengan penguat bebas dan terpisah

Gambar 2.6. Basic Diagram Dari Generator Penguat Bebas Sumber: Homepagez. Generator Arus Searah. 8 Sept. 2008 < http://dani2pedrosa.files.wordpress.com/2007/06/generator-arus-searah.doc>

Universitas Kristen Petra

12

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah: Vf = If Rf Ea = Vt + Ia Ra Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator : Tegangan jepit (V) Arus eksitasi (penguatan) Arus jangkar (Ia) Kecepatan putar (n) Generator Dengan Penguat Sendiri Arus kemagnetan bagi kutub kutub magnet berasal dari generator. Jenis generator ini dibagi atas: A) Generator Shunt Untuk mendapatkan penguat sendiri diperlukan adanya sisa magnetik pada sistem penguat. Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi memperkuat medan yang sudah ada.

Gambar 2.7. Basic Diagram dari Generator Shunt Sumber: Homepagez. Generator Arus Searah. 8 Sept. 2008 <http://dani2pedrosa.files.wordpress.com/2007/06/generator-arus-searah.doc> Vt = If Rf Ea = Ia Ra + Vt Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan : Adanya sisa magnetik pada sistem penguat Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Universitas Kristen Petra

13

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau: Sisa magnetik tidak ada. Misal: pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perputaran nominal Hubungan medan terbalik, karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor. B) Generator Seri

Gambar 2.8. Generator Seri Sumber: Homepagez. Generator Arus Searah. 8 Sept. 2008 <http://dani2pedrosa.files.wordpress.com/2007/06/generator-arus-searah.doc> Vt = Ia Ra Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt C) Generator Kompon (campuran) Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil,

Universitas Kristen Petra

14

sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh. Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan kompon bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu. Ada dua tipe generator kompon yaitu Generator kompon panjang dan Generator kompon pendek. (a) Kompon panjang

Gambar 2.9. Generator Kompon Panjang Sumber: Homepagez. Generator Arus Searah. 8 Sept. 2008 <http://dani2pedrosa.files.wordpress.com/2007/06/generator-arus-searah.doc> Ia = If1 = IL + If2 Ea = Vt + Ia(Ra + Rf1) (b) Kompon pendek Ia = If1 + If2 = IL + If2 Ea = Vt + ILRf1 + IaRa

Universitas Kristen Petra

15

Gambar 2.10. Generator Kompon Pendek Sumber: Homepagez. Generator Arus Searah. 8 Sept. 2008 <http://dani2pedrosa.files.wordpress.com/2007/06/generator-arus-searah.doc> 2.1.2.4. Kerja Paralel Generator Arus Searah (DC) Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dinamo dikerjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut. Tujuan kerja pararel dari generator adalah : Untuk membantu mengatasi beban untuk manjaga jangan sampai mesin dibebani lebih. Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus ada mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin kontinuitas dari penyediaan tenaga listrik. 2.1.3. Alternator Alternator atau lebih sering dikenal dengan istilah Dinamo Amper merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging system. Dalam keadaan normal pada saat mesin hidup sistem kelistrikan keseluruhannya disuplai oleh unit ini. Alternator berfungsi bersama sama dengan aki untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.

Universitas Kristen Petra

16

Gambar 2.11. Contoh Gambar Alternator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> 2.1.3.1 Rangkaian Sistem Pengisian

Gambar 2.12. Rangkaian Sistem Pengisian Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Keempat kabel (soket) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan. B adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki. IG adalah indikator kontak yang ada dialternator. S digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki. L adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu (CHG ).

Universitas Kristen Petra

17

Gambar 2.13. Identitas Terminal pada Sebuah Alternator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> 2.1.3.2. Konstruksi Alternator

Gambar 2.14. Gambar Bagian dari Salah Satu Model Alternator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Seperti terlihat pada gambar alternator terdiri dari : 1) Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Merupakan lilitan penghantar terpasang pada besi lunak berada disekeliling medan magnet. 2) Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator. Yang berputar dengan memiliki banyak kutub magnet listrik

Universitas Kristen Petra

18

3)

Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Komponen listrik untuk merubah pengeluaran arus bolak-balik menjadi arus searah sehingga dapat digunakan untuk mengisi baterai dan mengoperasikan sistem-sistem kelistrikan.

4) 5)

Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator. Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara. Kebanyakan alternator mempunyai regulator yang berada di dalamnya (

IC built In), dan tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.

Gambar 2.15. Tipe Alternator Dengan Regulator di Dalam Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Poli alternator ( gambar 2.16.) diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari polinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai dua kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.

Universitas Kristen Petra

19

Gambar 2.16. Poli Alternator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Jika bagian atas alternator dibuka maka akan nampak bagian-bagian: 1) regulator yang mengontrol tegangan output alternator, 2) carbon brush yang menempel dengan bagian atas rotor (Slip Ring), 3) rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah) voltase AC menjadi voltase DC, 4) slip ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari field winding.

Gambar 2.17. Bagian Dalam Alternator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Rotor yang di antaranya terdiri dari kutub kutub magnet yang berputar mengelilingi di dalam stator. Putaran rotor menciptakan arus magnet di

Universitas Kristen Petra

20

sekelilingnya. Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi melalui terminal stator.

Gambar 2.18. Sikat Karbon Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id> Pada gambar 2.18. Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor. Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush (sikat karbon) dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor. Dua buah arang yang diposisikan sejajar yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau diikat dengan baut.

Gambar 2.19. IC Regulator Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://209.85.173.132/search?q=cache:8EN0H3No0f0J:www.otomotifnet.com/ot oforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id>

Universitas Kristen Petra

21

Regulator adalah otak dari sistem pengisian. Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin, regulator akan mengatur kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output alternator. Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal. Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator. Regulator akan mengatur tingkat / level sistem pengisian tegangan. Ketika sistem pengisian tegangan di bawah dari yang ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat dan kemudian hasilnya akan meningkatkan output alternator. Ketika sistem pengisisan tegangan di atas yang ditentukan, regulator akan menurunkan arus listrik tegangan, dan membuat arus magnet menjadi lemah, hasilnya output alternator yang semakin kecil. Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor. Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet. Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator. Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi tegangan DC yang digerakkan oleh putaran mesin. Rangkaian dioda bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC. Enam atau delapan diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam kutub negatif. Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar.

Gambar 2.20. Diode Rectifier Sumber: Otomotifnet. Alternator. 6 Sept. 2008 <http://www.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php%3Ft%3D678+alternator +adalah&hl=id&ct=clnk&cd=1&gl=id>

Universitas Kristen Petra

22

Gambar.2.21. Rangkaian Stator Sumber : Galerimotor. Memahami Alternator. 8 Sept. 2008 <http://www.galerimotor.com/alternator1.htm> Rotor terdiri dari kutub-kutub magnet, inti field winding dan slip ring. Beberapa model/tipe termasuk mensupport bantalan dan satu atau dua kipas di dalamnya. Rotor digerakkan atau diputar di dalam alternator dengan putaran tali kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring di mana carbon brush dapat bergerak. Ada dua bantalan yang terdapat di rotor, satu di bagian bawah slip ring, dan satunya berada di bagian atas sumbu rotor. Field winding rotor menciptakan lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet tersebut di satu sisi menjadi kutub selatan, dan di sisi lain menjadi kutub utara.

Gambar 2.22. Gambar Stator Sumber : Galerimotor. Memahami Alternator. 8 Sept. 2008 <http://www.galerimotor.com/alternator1.htm>

Universitas Kristen Petra

23

Hubungan putaran rotor berputar di dalam stator dapat dijelaskan sebagai berikut. Arus magnet alternator yang berasal dari putaran rotor menginduksi tegangan kepada stator. Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada stator. Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara satu dengan yang lainnya. Setiap fase ditempatkan di posisi yang berbeda dibandingkan dengan yang lain. Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan medan magnet. 2.2. Kalor dan Energi Termal Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur..Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena temperaturnya. 2.2.1. Satuan Kalor Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air dari 14,5 C menjadi 15,5 C. Dalam sistem British, 1 Btu (British Thermal Unit) adalah kalor untuk menaikkan temperatur 1 lb air dari 63 F menjadi 64 F. 1 cal = 4,186 J = 3,96 x 10-3 Btu 1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu 1 Btu = 1055 J = 252,0 kal 1 kWh 3.600.000 joule 2.2.2 Kesetaraan Mekanik dari Kalor Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila gesekan terjadi pada sistem mekanis, ada energi mekanis yang hilang. Dan dari eksperimen diperoleh bahwa energi yang hilang tersebut berubah menjadi energi termal. Dari eksperimen yang dilakukan oleh Joule (aktif penelitian pada tahun 1837-1847) diperoleh kesetaraan mekanis dari kalor : 1 kal = 4,186 J

Universitas Kristen Petra

24

2.3. Baterai / Aki Berfungsi sebagai sumber energi listrik setiap saat pada kendaraan bermotor sehngga sering disebut Baterai SLI S = Starting L = Lighting Accu bekerja dengan mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan komponen utama Lead Acid 2.3.1. JenisJenis Aki 2.3.1.1 Menurut Kondisi : a. Aki Basah ( Wet Charge Battery ) Aki yang dijual sudah terisi elektrolitnya dipergunakan. b. Aki Kering ( Dry Charge Battery ) Aki yang dijual dalam kondisi kering belum terisi elektrolit. Aki ini bisa langsung digunakan setelah diisi elektrolit tanpa perlu di charging. 2.3.1.2. Menurut Standar Baterai o Tipe Din Digunakan untuk kendaraan standar industri Eropa Contoh : tipe 55530, 55565 -------> Group DIN 55 56618, 58024 -------> Group DIN 66 o Tipe JIS Digunakan untuk kendaraan standar industri Jepang Contoh : tipe NS40, NS40Z, N40, N50, N50Z, NS60, NS70, N100, N120, N150, N200 o Tipe JASO Pengambangan dari tipe JIS dimana Kapasitas dan Crangking lebih tinggi walaupun bentuk dan ukurannya sama Contoh : tipe NT60-S4, NX100-6, NX120-7 N70Z, dan langsung bisa I = Ignition

Universitas Kristen Petra

25

2.3.1.3. Menurut Teknologi Aki Konvensional Aki yang menggunakan lead alloy 3,5 % Sb untuk plat (+)dan plat (-). Ciri-ciri : Penguapan air elektrolit tinggi, penurunan cepat, penambahan air sering Aki Very Low Maintenance / Hybrid Aki yang menggunakan lead alloy 1,7 % Sb untuk plat (+) dan calcium untuk plat (-). Ciri-ciri : Penguapan air elektrolit lebih rendah, penurunan muatan listrik lebih lambat, penambahan air jarang Aki Low Maintenance Aki yang menggunakan lead alloy 1,7 % Sb untuk plat (+) dan plat (-). Ciri-ciri : Penguapan air elektrolit rendah, penurunan listrik lambat, penambahan air sedang Aki Maintenance Free Aki yang menggunakan lead alloy calcium untuk plat (+) & (-) 2.3.2. Kapasitas Baterai Waktu yang dihasilkan oleh baterai apabila baterai dibebani dengan arus tertentu sesuai dengan besar kecilnya baterai. Contoh : baterai N50 mempunyai kapasitas 50 Ah Artinya: apabila baterai diberi beban sebesar 2.50 Ampere, baterai harus mampu bertahan selama 20 jam untuk mencapai voltage 10.5 volt Kapasitas = 2.50 A x 20 h = 50 Ah Secara umum besar arus pengisian aki adalah 10% dari kapasitas aki, misalnya aki 100Ah, membutuhkan arus pengisian 10% x 100A = 10A. Lama pengisian/stroom 100Ah/10A = 10 h, yaitu 10 jam 2.3.3 Penyulfatan Baterai digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnya tenaga baterai keluar/berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidak digunakan maka pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut muatan muatan listrik

Universitas Kristen Petra

26

pengeluaran isi sendiri (self discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuah baterai tak terpakai yang berisi penuh akan habis isinya dalam jangka waktu 3 bulan jika elektrolit memiliki suhu 40 derajat Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka makin lambat isi berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius isinya hanya akan hilang setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yang bersuhu 15 derajat Celcius isinya hanya akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan. Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentuk selama pengeluaran membuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatan kadang-kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge) sehingga bagian-bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang sudah terlalu banyak pada satu baterai tidak mungkin dihilangkan, baterai ini harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan) tidak akan membantu atau tidak akan banyak membantu karena yang sudah rusak disini adalah pelat-pelatnya, kalaupun berhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam waktu yang sangat singkat (tergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai akan lemah (drop) kembali. 2.3.4. Reaksi kimia Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O). Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di

Universitas Kristen Petra

27

antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut : Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20 Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah : 2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02 2.3.5. Penyimpanan & Handling * Aki harus disimpan di ruang yang kering dan berventilasi baik dan tidak kontak langsung dengan sinar matahari. Temperatur ruangan tidak melebihi 38C. * * * * * Sebaiknya antara aki ( terutama dengan karton box ) dengan lantai diberikan pemisah (seperti pallet) agar lebih aman. Karton box dapat ditumpuk maksimum 4 tumpuk. Untuk penumpukan ke atas, susun accu dengan sistem silang. Pakailah aki dengan sistem FIFO Aki jangan dibanting/dihentakkan.

Penanganan aki hendaknya dilakukan secara hati-hati untuk mencegah cidera maupun kerusakan pada accu.

Universitas Kristen Petra

28

2.3.6. Baterai Gagal Fungsi ( FAIL ) Dinamakan baterai gagal fungsi apabila : * Baterai tidak kuat starter. * Baterai tidak bisa menyimpang muatan. * Baterai pecah. 2.3.6.1. Penyebab baterai gagal fungsi 1) Low charge Ciri : Tidak kuat starter Voltage < 12.00 Volt, SpGr < 1.200 Tidak ada plate cell yang putus-putus/pecah Air accu tidak keruh (bening) Saat dicharge tidak ada gelembung yang berlebih Setelah dicharge bisa kembali normal Penyebab : Sistem pengisian dikendaraan tidak sempurna/rusak Beban berlebih ( over load ) Di stock terlalu lama > 2 bulan dalam kondisi terisi air accu 2) Over charge Ciri : Penyebab : Tidak kuat starter Voltage > 12.00 Volt, SpGr >1.200 (terlihat normal) Plate cell terlihat putus-putus/pecah Air accu keruh Saat dicharge terlihat gelembung yang berlebihan pada salah satu atau semua cell (mendidih). Setelah dicharge tetap tidak bisa starter Baterai kembung Sistem pengisian dikendaraan tidak sempurna/rusak ( cut off tidak berfungsi ) Dinamo Ampere/pengisian terlalu besar ( tidak standard )

Universitas Kristen Petra

29

3)

Short Ciri : Penyebab : Tidak kuat starter Voltage < 12.00 Volt, SpGr < 1.200 disatu atau beberapa cell (tidak semua cell Air keruh disatu / beberapa cell (tidak semua cell) Saat dicharge terlihat gelembung berlebihan disatu atau beberapa cell (tidak semua cell) Setelah dicharge tetap tidak bisa starter Ada separator Kontak plate positif & negatif

Umumnya karena kesalahan pabrik. Ciri-ciri baterai short sama dengan baterai over charge sehingga untuk memastikannya baterai harus dibelah dan dilihat kondisi didalamnya. 4) Putus connector Ciri : Penyebab : 5) Meledak / pecah Ciri-cirinya dapat dilihat dari cover baterai pecah akibat ledakan Penyebab : 6) Air accu habis / kering Ciri : Tidak bisa starter Api dari luar, kontak pole terminal tidak kurang sehingga ada percikan api Sumber api dari tempat seperti percikan las, puntung rokok,dll Api dari dalam, bisa timbul karena air accu kering dan terjadi putus konektor Tidak kuat starter Voltage 0, SpGr > 1.240 (Normal) Penyatuan yang tidak sempurna saat assembling Over cranking

Universitas Kristen Petra

30

Baterai cenderung panas Baterai cenderung kembung Penyebab : Over charge Lupa menambah air accu (Demineral) Container bocor 7) Polarity cell / baterai ( positif & negatif terbalik ) Ciri : Voltage baterai < 10 Volt atau negatif. Polarity baterai bisa menimbulkan percikan api. Saat dipasang dan dapat merusak elektrik sistem di kendaraan. Penyebab : Kesalahan pemasangan plate cell di proses Asembling. Kesalahan pemasangan cover di proses Asembling. Kesalahan pemasangan di kendaraan 8) Umur habis Dikatakan umur habis bila baterai sudah mulai kadaluarsa.

Gambar 2.23. Contoh Bagian - Bagian dari ACCU Sumber : Otomotifnet. Masalah Aki. 10 Sept. 2008 < http://www.otomotifnet.com/forum/showthread.php?p=32089 >

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai