Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI PROSES

Penghilangan asam naphthenate dari kerosin asam dilakukan menggunakan metoda caustic wash, yaitu dengan cara mengontakkan kerosin (kadar keasamaan lebih besar dari 0,01 mgKOH/g) dengan larutan soda kaustik encer atau konsentrasi rendah (NaOH 1%wt). Pada beberapa kilang minyak bumi proses ini merupakan tahap pretreatment dari proses MEROX (Mercaptan Oxidation). Proses pretreatment tersebut bertujuan untuk mengubah asam naphtenate yang ada di dalam umpan kerosin, karena apabila asam tersebut bereaksi dengan soda kaustik saat di dalam reaktor MEROX maka akan terbentuk emulsi garam sodium naphtenate yang akan menyumbat pori-pori charcoal dan akan mengurangi keefektifannya. Perancangan unit treatment kerosin asam ini terdiri dari proses utama penghilangan asam dengan metoda caustic wash dan proses pemurnian produk avtur menggunakan metoda filtrasi dengan sand filter. Pada perancangan ini tidak dilakukan proses MEROX karena bahan baku proses ini, kerosin asam, memiliki kriteria kadar sulfur yang masih diperbolehkan seperti terlihat pada Tabel ..... karakteristik bahan baku sehingga hanya diperlukan proses penghilangan asam naphtenate saja untuk mencapai spesifikasi produk avtur. Unit treatment kerosin ini terdiri atas empat alat utama, yaitu dua alat proses utama (dua buah caustic treatment vessel dan sebuah sand filter) dan dua alat penunjang proses utama yaitu mixer untuk pelarutan soda kaustik padat dan mixer untuk pengenceran sekaligus penyimpanan kaustik. Pada proses treatment kerosin asam ini, kerosin keluaran dari CDU di tampung di dalam suatu tangki sebelum akhirnya dikontakkan dengan soda kaustik di dalam caustic treatment vessel. Larutan kaustik dibuat dari NaOH padat mula-mula dengan konsentrasi pekat (50 %wt) dengan menggunakan mixer kemudian larutan kaustik pekat tersebut dialirkan ke tangki selanjutnya untuk diencerkan hingga mencapai konsentrasi 1 %wt. Larutan kaustik encer tersebut dibuat dalam suatu tangki berpengaduk dengan volume yang akan mencukupi kebutuhan operasi selama

satu bulan penuh (30 hari), pengadukan dilakukan tanpa henti untuk menjaga konsentrasi seluruh larutan selalu uniform saat akan digunakan. Proses caustic wash ini dilakukan secara batch karena pada prosesnya larutan kaustik encer dimasukkan terlebih dahulu menggunakan pompa ke dalam caustic treatment vessel tanpa ada aliran keluar hingga menggenang di dalam vessel hingga ketinggian di atas coalescer (larutan caustic batch). Sedangkan, bahan baku kerosin asam yang dipompakan dari tangki penyimpanan sementara kerosin asam dibagi menjadi dua aliran dengan laju alir sama menggunakan splitter dan masuk melalui bagian bawah kedua caustic treatment vessel dan akan naik menuju bagian atas vessel berdasarkan perbedaan densitas larutan. Bagian tengah dari caustic treatment vessel dipasangi dengan random packing jenis sadle dengan material plastik untuk memastikan proses kontak kerosin asam dan larutan kaustik encer berlangsung dengan baik (asumsi pencampuran sempurna) selama dua menit. Pada bagian atas vessel dipasangkan coalescer untuk memudahkan proses pemisahkan larutan kaustik dari kerosin yang telah terambil asam naphtenatenya untuk kemudian digabungkan kembali menjadi satu aliran menuju ke dalam sand filter. Di dalam caustric treatment vessel terjadi proses pengurangan asam naphtenate di dalam kerosin menjadi emulsi garam sodium naphtenate dengan reaksi sebagai berikut : RCOOH + NaOH RCOONa + H2O

Garam sodium naphtenate yang terbentuk akan terbawa bersama aliran kerosin keluar menuju bagian atas kolom sand filter sebagai emulsi yang stabil. Emulsi ini memiliki ukuran diameter partikel ..... mikron, lebih besar dari ukuran partikel sand filter sehingga kerosin yang keluar secara gravitasi dari sand filter diasumsikan telah terbebas dari sodium naphthenate. Sand filter ini juga akan menyaring kaustik apabila terbawa bersama aliran kerosin. Pada unit kerosin treatment ini, akan dilakukan pergantian larutan caustic batch apabila telah jenuh (setiap 15 jam sekali), sehingga diperlukan caustic

treatment vessel cadangan dimana aliran kerosin dapat dipindahkan. Selain itu sand filter juga memiliki sebuah kolom cadangan yang akan digunakan saat salah satu sand filter telah jenuh dan perlu dilakukan back wash sehingga keseluruhan proses berlangsung secara kontinu. Larutan caustic batch yang telah jenuh, kadar kaustiknya menjadi semakin rendah sehingga dapat disamakan dengan air, dan digunakan kembali sebagai air untuk proses pengenceran larutan kaustik.

Anda mungkin juga menyukai