Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN III PENGUKURAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN DARI GARIS SPEKTRAL

I.

TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan grafik hubungan arus terhadap tegangan untuk tiga garis spektral dengan intensitas yang berbeda.

II. DASAR TEORI Pada tahun 1914 Franck dan Hertz mengadakan percobaan dengan menembak berbagai unsur dengan electron yang energinya telah diketahui pada alat pemercepat. Ternyata hanya electron yang mempunyai tingkat energi teretnty yang dapat keluar menembus kisi hingga sampai keping. Jika potensial pemercepat electron itu diperbesar, arus akan naik. Setelah mencapai tingkat energi tertentu, ternyata arus pada keping tiba-tiba menurun. Hal ini disebabkan electron yang menumbuk atom keping memberikan energinya untuk eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi, sedangkan electron sendiri energinya berkurang. Adanya tingkat-tingkat energi inilah yang mengakibatkan spectrum yang dipancarkan berupa spectrum garis. Jika sebuah gas diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinu. Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom.

Gambar 1 Spektrum garis berbagai gas Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss bernama Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan berikut ini dan deret ini disebut deret Balmer.

Dimana panjang gelombang dinyatakan dalam satuan nanometer (nm). Beberapa orang yang lain kemudian menemukan deret-deret yang lain selain deret Balmer sehingga dikenal adanya deret Lyman, deret Paschen, Bracket, dan Pfund. Pola deret-deret ini ternyata serupa dan dapat dirangkum dalam satu persamaan. Persamaan ini disebut deret spektrum hidrogen.

Dimana R adalah konstanta Rydberg yang nilainya 1,097 107 m1. - Untuk deret Lyman (m = 1)

dengan n = 2, 3, 4, . - Untuk deret Balmer (m = 2)

dengan n = 3, 4, 5 .

- Untuk deret Paschen (m = 3) dengan n = 4, 5, 6 . - Untuk deret Bracket (m = 4) dengan n = 5, 6, 7, . - Untuk deret Pfund (m = 5) dengan n = 6, 7, 8 . Dalam model atom Rutherford, elektron berputar mengelilingi inti atom dalam lintasan atau orbit. Elektron yang berputar dalam lintasan seolah-olah bergerak melingkar sehingga mengalami percepatan dalam geraknya. Menurut teori elektromagnetik, elektron yang mengalami percepatan akan memancarkan gelombang elektromagnetik secara kontinu. Ini berarti elektron lama kelamaan akan kehabisan energi dan jatuh ke dalam tarikan inti atom. Ini berarti elektron tidak stabil. Di pihak lain elektron memancarkan energi secara kontinu dalam spektrum kontinu. Ini bertentangan dengan kenyataan bahwa atom memancarkan spektrum garis.

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Adapun pelaksanaan percobaan Pengukuran karakteristik arus dan tegangan dari garis spectral ini yaitu dilakukan pada : Hari / tanggal : Sabtu, 12 Mey 2012 Waktu Tempat : 15.00 WITA - Selesai : LaboratoriumMAterial Jurusan Fisika FMIPA UNTAD.

3.2 Alat dan Bahan 1. Optical Filters, Apertures, caps, dan screw 2. Mercury Light Source Enclosure 3. Base 4. Photodiode Enclosure 5. Power Supply 6. Photoelectric Effect Apparatus 7. Filters : 365 nm, 405 nm, 546 nm, 577 nm 8. Apertures : 2 mm diameter, 4 mm dia, 8 mm dia 9. Caps : Photodiode Mercury lamp

3.3 Prosedur Kerja Kalibrasi Alat

1. Memastikan lubang Lampu Mercury dan lubang Photodioda tertutup dan saling berjauhan. 2. Menyalakan power supply dan lampu Mercury, kemudian

memanaskan lampu merkuri selama lebih dari 20 menit dan menekan power On pada fotoelektrik apparatus. 3. Mengeset tegangan antara -2 sampai dengan +2, dan memutar CURRENT RANGES ke skala 10-13. 4. Untuk mengkalibrasi alat, mengeset arus (CURRENT AMPLIFIER) menjadi nol. Caranya melepaskan kabel A, K, dan GROUND dari belakang Photodioda. 5. Mengeset PHOTOTUBE SIGNAL pada posisi CALIBRATION dan putar CURRENT CALIBRATION hingga arus menjadi nol, kemudian menekan kembali PHOTOTUBE SIGNAL pada posisi MEASURE 6. Memasang kembali A, K, dan GROUND Pengukuran (frekuensi tetap, intensitas berubah) 1. Membuka lubang photodioda dan menempatkan filter diameter 2 mm dan 436 nm. 2. Membuka lubang lampu Mercury sehingga cahaya 436 nm menyinari katoda di dalam photodiode.

3. Memeutar CURRENT RANGES ke skala 10-11 A. 4. Mengatur -2 sampai dengan +30 V Voltage Adjust hingga arus bernilai nol. Mencatat tegangan dan arus pada tabel. 5. Menaikkan tegangan sedikit demi sedikit (misalnya 1 V), kemudian mencatat perubahan tegangan dan arusnya pada tabel. 6. Meneruskan pengukuran sampai tidak ada perubahan arus terhadap kenaikan tegangan. 7. Mengulangi langkah 1 5 dengan menggunakan filter berdiameter 4 mm dan 8 mm. Analisis 1. Membuat grafik arus (sumbu y) terhadap tegangan (sumbu x) untuk ke tiga garis spectrum dengan intensitas yang berbeda.

IV. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Apparatures 2 mm dia, filters 365 nm.


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tegangan (V) -2,5 -1 0,7 1,3 2,0 2,7 4,0 5,7 6,8 Arus (x 10-11 A) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tabel 2. Apperatures 4 mm dia, filter 365 nm.


Arus (x 10 -11 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tegangan (V) -2,5 -2,0 -0,7 -0,3 0,2 0,6 0,9 1,2 1,4 1,6 2,0 2,3 2,5 A) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

2,7 3,0 3,3 3,6 4,1 4,5 5,2 5,6 6,0 6,2 6,5 6,7

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Tabel 3. Apertures 8 mm dia, filters 365 nm.


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Tegangan (V) -1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,1 0,2 0,3 0,4 Arus (x 10 -11 A) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

0,5 0,6 0,6 0,7 0,8 0,8 0,9 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,4 1,5 1,6 1,6 1,7 1,8 1,9 1,9 2 2,1 2,1 2,2 2,3 2,3 2,4 2,5 2,6

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

2,6 2,7 2,8 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,7 3,8 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,6 4,7 4,8 5 5,2 5,3 5,4 5,4 5,6 5,7 5,7

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

5,8 5,9 6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 6,8

76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

Grafik hubungan arus terhadap tegangan untuk tiga garis spectral dengan intensitas yang berbeda :

V. PEMBAHASAN Spektrum garis merupakan spektrum yang tersusun dari garis-garis putus yang berhubungan dengan panjang gelombang tunggal dari suatu pancaran atau serapan radiasi. Setiap garis berhubungan dengan perubahan orbit elektron. Spektrum garis ini dihasilkan oleh atom-atom ion sederhana dalam gas, misalnya atom helium dan raksa. Pada percobaan ini dengan menembak berbagai unsur dengan elektron yang energinya telah diketahui pada alat pemercepat. Ternyata hanya elektron yang mempunyai tingkat energi tertentu yang dapat keluar menembus kisi hingga sampai keping. Jika potensial pemercepat elektron itu diperbesar, arus akan naik. Setelah mencapai tingkat energi tertentu, ternyata arus pada keping tiba-tiba menurun. Hal ini disebabkan elektron yang menumbuk atom keping dan memberikan energinya untuk eksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi, sedangkan elektron sendiri energinya menjadi berkurang. Adanya tingkat-tingkat energi inilah yang menyebabkan spektrum yang dipancarkan berupa spektrum garis. Percobaan ini pula berhubungan dengan efek fotolistrik, dimana efek fotolistrik ini adalah emisi elektron yang terjadi pada permukaan logam saat disinari radiasi elektromagnetik seperti cahaya yang tampak atau ultraviolet menggunakan frekuensi tertentu. Pada kenyataannya energi elektron yang dipancarkan proporsional dengan frekuensi cahaya yang diberikan, dan tidak ada elektron yang dipancarkan jika sumber cahaya tidak diatas frekuensi ambang tertentu. Elektron berenergi rendah dipancarkan ketika disinari dengan frekuensi rendah, dan elektron akan berenergi tinggi ketika disinari dengan dengan frekuensi tinggi.

Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa dengan menggunakan tiga buah apertures yang memiliki diameter yang berbeda-beda, yaitu 2 mm, 4 mm dan 8 mm, menggunakan panjang gelombang yang sama sebesar 365 x 10-9 m, maka didapatkan grafik hubungan karakteristik arus dengan tegangan garis spektral, dimana dari ketiga garis tersebut terlihat bahwa semakin tinggi tegangannya, maka nilai arus yang diperoleh semakin kecil. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang ada, dimana yang ada pada literatur yaitu, semakin tinggi tegangan yang diperoleh maka nilai arus juga akan semakin besar. Atau dengan kata lain tegangan berbanding lurus dengan arus. Dapat dikatakan pula bila tegangan antara katoda dan anoda lebih besar daripada potensial penghalang, maka photocurrent akan meningkat lebih cepat dan akhirnya akan mencapai saturasi. Arus saturasi ini sebanding dengan intensitas cahaya. Adapun faktor yang menyebabkan ketidak sesuaian dengan literatur yaitu karena lampu yang digunakan tidak sesuai dengan prosedur. Karena sinar yang dipancarkan akan mempengaruhi hasilnya.

VI. PENUTUP 7.1 Kesimpulan 1. Semakin besar nilai tegangannya, maka semakin kecil nilai arus yang diperoleh untuk ketiga garis spektral dengan intensitas yang berbedabeda. Hal ini dipengaruhi oleh nilai intensitasnya, semakin besar nilai intensitasnya, maka garis spektral yang terbentuk akan semakin panjang. Begitupula sebaliknya jika intensitasnya kecil, maka garis spektral yang terbentuk akan semakin pendek. 2. Efek photolistrik dapat terjadi dengan seketika. Setelah cahaya bersinar dikatoda, maka foto elektron akan dipancarkan dalam waktu kurang dari 1 nano sekon.

7.2 Saran Sebaiknya sebelum pelaksanaan praktikum dimulai pihak laboran atau yang bertanggung jawab atas alat yang digunakan, harus memeriksa terlebih dahulu kelayakan alat sehingga tidak terjadi kerusakan alat yang menghambat praktikan dalam proses pengambilan data.

DAFTAR PUSTAKA Krane, K. 2008. Fisika Modern. Jakarta : UI Press.


http//fisika Spektrum Garis Atomik) . 10 mei 2012.

Tim Penyusun, dkk. 2011. Modul Praktikum Fisika Inti. Universitas Tadulako UNTAD: Palu.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA INTI PERCOBAAN III PENGUKURAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN

DARI GARIS SPEKTRAL

Nama Stambuk Kelompok Asisten

: Rey Agatte S. : G 101 09 002 : 1 (satu) : Fitriyanti

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2012

Anda mungkin juga menyukai