Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PBL SISTEM KARDIOVASKULAR MODUL SESAK NAPAS

KATA PENGANTAR Puji syukur kapi panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada kelompok kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan PBL (Problem Based Learning) Sistem Kardiovaskuler modul sesak napas ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamma SAW, keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin. Laporan ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang wajib dilakukan setelah selesai membahas kasus PBL. Pembuatan laporan ini pun bertujuan agar kita bisa mengetahui serta memahami dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan dengan system kardiovaskuler , serta dapat menentukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding,dan penatalaksanaannya. Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami dr. Murni yang telah membantu kami dalam kelancaran pembuatan laporan ini. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Laporan kami bukanlah laporan yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatlah kami harapkan untuk menambah kesempurnaan laporan kami.

Jakarta, 17 Desember 2008

Kelompok IX

i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..i DAFTAR ISI.ii BAB I 4. PENDAHULUAN 4. 1.1 Latar Belakang 4. 1.2 Tujuan Pembelajaran 5. 1.3 Batasan Masalah. 5. BAB II 5. PEMBAHASAN 6. Skenario 3 6. Klasifikasi Kata Sulit.6

Klasifikasi Kata Kunci 6-7. Pertanyaan 7-8. 2.1 ANATOMI KARDIOVASKULAR 8-16. 2.2 HISTOLOGI KARDIOVASKULAR 16-28. 2.3 FISIOLOGI KARDIOVASKULAR 29-31. 2.4 BIOKIMIA 31. 2.5 MEKANISME SESAK NAPAS 31-33. 2.6 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SESAK NAPAS 36-38. 2.7 Pengaruh Posisi Tidur Dengan sesak Napas 40. 2.8 Patologi di Jantung yang menyebabkan Sesak Napas 41. 2.9 DIFFERENSIASI DIAGNOSIS 44-74. KESIMPULAN 79. DAFTAR PUSTAKA 80.

Ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesak napas merupakan salah satu gejala yang ditemukan pada penyakit sistem kardiovaskuler. Sebagian penyakit pada sistem kardiovaskuler akan menimbulkan gejala sesak napas dapat menimbulkan berbagai komplikasi sekunder, selain merupakan gejala yang menyertai, untuk itu sesak napas perlu dibahas secara mendalam dan terperinci. Pada pertemuan pbl , hal-hal untuk dibahas adalah pertama : dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan dengan sistem respirasi serta menentukan diagnosis banding, penatalaksanaan, sampai mengembangkan strategi preventif dan promotif pada kasus-kasus sesak napas.

BAB II

TUJUAN PEMBELAJARAN 2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa mapu memahami konsep-konsep dasar yang berhubungan denagn gejala sesak napas dan mampu menegakan diagnosis beberpa penyakit kardiovaskuler dengan sesak napas sebagai keluhan utama. 2.2 Tujuan Umum 1. Memahami perbedaan sesak napas yang dijumpai pada penyakit kardiovaskuler dan penyakit non kardiovaskuler 2. Memahami mekanisme timbulnya sesak napas pada berbagai penyakit kardiovaskuler dan penyakit non kardiovaskuler 3. Memahami factor faktor yang berperan dalam proses patologis yang terjadi diparu-paru yang menimbulkan gejala sesak napas. 4. Memahami hal yang berhubungan dengan anamnesis dan pemeriksaaj fisik pada penderita penyakit kardiovaskuler dengan keluhan sesak napas. 5. Memahami hubungan antara gejala sesak napas dan gejala lain yang relevan dengan diagnosis penyakit kardiovaskuler tertentu 6. Menentukan jenis pemerikasaan dan prosedur diagnostic tertentu yang menunjang diagnosis penyakit kardiovaskuler dengan gejala sesak napas 7. Memahami prosedur tindakan dan terapi pada penderita sesak napas di ruang gawat darurat akibat penyakit kardiovaskuler tertentu 8. Memahami kemungkinan komplikasi yang timbul dari penyakit kardiovaskuler dengan keluhan sesak napas 9. Memahami prognosis penyakit kardiovaskuler dengan keluhan sesak napas BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Modul Sesak Skenario 3 Seorang laki-laki usia 67 tahun dibawa keruang gawat darurat dengan keluhan sesak napas berat. Sejak lama penderita berobat dengan hipertensi tapi tidak teratur dan telah pernah mengalami infark miokard sebelumnya. Sekitar seminggu sebelum masuk rumah sakit dia mengeluh nyeri dada substernal lebih dari 30 menit, dan sejak itu dia mengeluh sering sesak napas yang semakin berat. Penderita hanya bisa tidur dengan 3 bantal dan sering terbangun tengah malam akibat sesak. Pada pemeriksaan fisik: tidak demam, tekanan darah 160/100 mmHg, denyut jantung 110x/menit, pernapasan 22x/menit, dan saturasi O2 88%. Penderita pucat dan berkeingat dingin. Pada [pemeriksaan auskultasi ditemukan ronchi basah pada kedua basal-medial paru, terdengar S3 danS4, tidak terdengar bising jantung. Pada pemeriksaan EKg salah satu kelainan yang ditemukan adalah adanya geombang q patologis disandapan V1-V4.

3.2 Kata Sulit - Saturasi O2 88% - Infark miokard - Sendapan V1-V4 3.3 Kata Kunci 1. Laki-laki 67 tahun 2. Berobat hipertensi tidak teratur 3. Sesak napas berat 4. Nyeri dada substernal >30menit 5. Sering terbangun karena sesak napas 6. Pemeriksaan fisik: TD: 160/100 mmHg TN: 110x/menit Napas : 22x/menit Saturasi O2 88% Auskultasi : rongki basah kedua basal-medial paru, terdengar S3 dan S4 7. Sebelumnya mengalami infark miokard 8. EKG: gelombang q patologis 9. Penderita pucat dan keringat dingin 10. Hanya bisa tidur dengan 3 bantal 3.4 Pertanyaan 1. Anatomi dan histologi jantung 2. Biokimia dan fisiologi jantung 3. Apa hubungan infark miokard dengan gejala pada scenario? 4. Mekanisme sesak napas pada penyakit jantung? 5. Jelaskan perbedaan sesak napas yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan penyakit non kardiovaskuler ? 6. Factor apa saja yang memperberat sesak? 7. Jelaskan pengaruh posisi tubuh dengan sesak napas 8. Factor yang berperan dalam patologi yang terjadi di jantung yang menimbulkan sesak napas? 9. Bagaimana mekanisme nyeri dada substernal? 10. Jelaskan tentang pemeriksaan EKG dan interprestasinya pada kasus pada scenario? 11. Apa diagnosis differential pada scenario ini? o Definisi o Etiologi o Epidemiologi o Patofisiologi o Gejala klinis o Langkah diagnostik o Komplikasi o Penatalaksanaan (medika mentosa dan non medikamentosa) o Prognosis o Preventif dan promotif

3.5 Jawaban Pertanyaan ANATOMI ANATOMI JANTUNG Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak dalam cavum pericardii ,berbentuk seperti conus berat normalnya adalah 250 g pada wanita atau 300 g pada pria. Besarnya lebih besar sedikit dari kepalan tinju. Batas-batas jantung pada dinding thorax : Dari sebelah kanan : tepi cranial costa ke- 2 kanan 2 cm dari linea sternalis turun ke caudal sampai pada tepi caudal costa ke 5 kanan Batas caudal : dari tempat ini ke kiri menyilangi linea mediana datang di spatium intercostalis ke lima kiri agak lateral dari linea parasternalis . Di sini terdapt ictus cordis . Batas kiri ini pergi : dari tempat ini ke cranial datang di spatium intercostale kedua kiri 3 cm dari linea sternalis. Batas cranial mulai : dari tempat ini ke kanan dan datang pada tempat di mana mulainya batas kanan. Batas cranial mulai : Batas antara atrium dexter dan ventricel dexter : berjalan dari tepi cranial tempat perlekatan costa ke 6 kanan pada sternum ke linea mediana setinggi tempat perlekatan costa ke 3. Batas antara ventricel dexter dan ventricel sinister : mulai agak medial dari ictus cordis dan berjalan ke cranial sejajar dengan batas kiri jantung sampai mencapai tepi caudal costa ke3. Cranial dari batas itu sampai tepi cranial tempat perlekatan costa ke 3 kiri Berdasarkan letak jantung : Jantung terletak miring dalam dada dimana : 1/3 bagian terletak sebelah kanan dari linea mediana 2/3 terletak sebelah kiri dari linea mediana Yang termasuk 1/3 kanan linea mediana : Atrium kanan ( terutama ) Ventrikel kanan ( sebagian kecil ) Atrium kiri ( sebagian kecil ) Sedangkan 2/3 bagian kiri linea mediana : Ventrikel kanan ( sebagian besar )

Atrium kiri ( sebagian besar ) Ventrikel kiri ( sebagian kecil ) Ruang Ruang Jantung Jantung mempunyai 4 ruangan yaitu : atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra, dan ventrikel sinistra.Atrum dextra terletak anterior terhadap atrium sinistra dan ventrikel dextra anterior terhadap ventrikel sinistra. 1) Atrium Dextra Terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Atrium kanan dipisah dengan atrium kiri oleh : septum atriorum ( septum interarteriale ). Bagian dari dinding atrium disebut Auricula terdapat cristae uang disebabkan oleh m.m. pectinati 2) Ventrikel Dextra Atrium kanan dengan ventricle kanan dihubungkan oleh ostium atrioventriculare dextrum (ostium venosum dextrum ). Ostium ini dibatasi oleh annulus fibrosus ( suatu lingkaran serabut serabut jaringan pengikat ).Ia dapat ditutup oleh tiga katup ialah : - cuspis anterior - cuspis inferior ( posterior ) - cuspis medialis ( cuspis septalis ) Ketiga cuspis ini berpangkal pada annulus fibrosus ; karena ada tiga cuspis maka disebut : valvula tricuspidalis. Tepi dari cuspis dihubungkan oleh : chordae tendineae dengan : - m. papillaris anterior dan - m. papillaris inferior ( posterior ) m. papillaris adalah tonjolan otot yang terdapat pd dinding ventricle sehingga cuspis tidak dapat membalik ke arah atrium. Dibagian distal dari conus atriosus terdapat tiga valvula semilunaris : - valvula semilunaris anterior sebelah ventral - valvula semilunaris sinistra sebelah kiri - valvula semilunaris dextra sebelah kanan Ventricel kanan dipisah dari ventricel kiri oleh septum ventriculorum ( septum interventriculare) 3) Atrium kiri Ke dalam atrium kiri bermuara : empat v. pulmonales : - dua v. pulmonalis kanan - dua v. pulmonalis kiri pada atrium juga terdapat auricula 4) Ventriculus sinister : Disini hanya berpangkal dua cuspis yaitu : - cuspis anterior - cuspis posterior Yang merupakan : valvula bicuspidalis ( valvula mitralis ) Pada ventriculus sinister berpangkal : aorta Di sini terdapat juga valvula semilunare ialah : - valvula semilunaris posterior di sebelah dorsal - valvula semilunaris dextra di sebelah kanan - valvula semilunaris sinistra di sebelah kiri Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam : Epicardium :

Merupakan selaput yang melapisi myocardium dari sebelah luar Antara epicardium dengan pericardium ada ruangan disebut cavum pericardium, sehingga ada dua cavum pericardii yang disebut sinus : - sinus transverses pericardii - sinus obliquus pericardii - Pericardium Pada pericardium dapat dibedakan dua lapisan ialah : lamina fibrosa di sebelah luar lamina serosa di sebelah dalam lanjutan dari epicardium Pericardium sendiri merupakan suatu kantong, didalam mana terdapat jantung, sehingga jantung dapat bergerak bebas - Myocardium Terdiri atas jaringan otot. Pada atrium, myocardium terdiri atas dua lapis : lapisan yang superficial serabut jalannya transversal lapis yang dalam circulair sebagi jaringan ikat - Endocardium Ia melapisi myocardium dari dalam, ia juga melapisi chordae tendinae dan cuspides

Jantung mendapat darah dari : Arteriae dari jantung coronaria cordis dextra a. coronaria cordis sinistra Venae dari jantung: v. cordis magna v. cordis parva v. cordis media v. posterior ventriculi sinistra v. obliqua atrii sinistra

HISTOLOGI HISTOLOGI KARDIOVASKULAR SISTEM SIRKULASI TERDIRI DARI SISTEM PEMBULUH DARAH & SISTEM LIMFE. 1. SISTEM PEMBULUH DARAH Jantung merupakan pompa ganda untuk mendorong darah dari tubuh masuk ke jantung kanan dan dipompa ke kedua paru Serangkaian pembuluh yaitu : ARTERI mengantar darah dari jantung ke jaring-jaring kapiler. Dinding arteri pada umumnya terdiri atas tiga lapis atau tunika yaitu : 1. Tunika intima (interna) : Adalah lapis paling dalam yang terdiri dari: Selapis sel endotel : disebelah dalam Lapisan subendotel : yang merupakan jaringan ikat fibroelastis halus Tunika elastika interna : berupa sabuk serat elastis, disebelah luar 2. Tunika Media: Lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Di antara sel-sel otot polos terdapat serat-serat elastin dan kolagen.

3. Tunika adventisia: Lapis luar, terutama terdiri atas jaringan ikat yang kebanyakan unsurnya tersusun sejajar sumbu panjang pembuluh Arteri digolongkan menjadi tiga golongan yaitu: 1. Arteriol : arteri yang paling kecil Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel dan tunika elastika interna yang tidak kontinu Tunika media terdiri atas satu sampai lima lapis sel otot polos dengan serat-serat elastin bertebar di antaranya Tunika adventisia lebih tipis dari tunika medianya, berupa selapis jaringan ikat yang mengandung serat kolagen dan elastin yang tersusun memanjang.

2. Arteri sedang : mempunyai banyak unsur otot polos Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel, lapisan subendotel yang mengandung serat kolagen dan elastin halus, Tunika elastika interna sangat jelas dan membentuk sabuk tebal yang kontinu dan bergelombang. Tunika media hampir semuanya dibentuk oleh sel-sel otot polos yang tersusun melingkar yang sampai mencapai 40 lapis, dan sejumlah kecil jaringan ikat yang mengandung serat elastin, kolagen dan retikulin serta sedikit fibroblas. Tunika adventisia sering setebal tunika media yang

terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen dan elastin, yang hampir seluruhnya tersusun memanjang. Terdapat tunika elastika eksterna yang tidak kontinu, berbatasan dengan tunika media. Arteri sedang disebut juga arteri distribusi atau arteri pembagi karena mereka membagi darah ke berbagai organ dan mengatur suplai darah sesuai dengan tuntutan faal yang berlainan. Arteri sedang disebut juga arteri tipe muskular karena tebalnya sel-sel otot polos di tunika media.

3. Arteri besar : terutama terdiri atas serat elastin. Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel yang berbentuk poligonal, lapisan subendotel yang terdiri atas serat elastin dan kolagen, serta tebaran fibroblas. Tunika media sebagian besar mengandung serat-serat elastin yang tersusun melingkar Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang menyatu dengan jaringan ikat di sekitarnya. Arteri besar disebut juga arteri tipe elastis karena banyaknya kandungan serat elastin pada tunika medianya. Arteri besar disebut juga arteri penghubung untuk menjelaskan fungsinya sebagai pengantar darah ke dalam cabang-cabang kecil sistem pembuluh darah. Arteri tipe elastis berubah lebih nyata dengan bertambahnya usia daripada arteri tipe muskular. Dalam proses menua, perubahan utama terjadi pada tunika intima dan tunika media, dimana jaringan elastis menebal tidak teratur, serat-serat elastisnya putus-putus, lemak masuk ke dalam substansi interstisialnya

KAPILER Pembuluh kapiler merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan vena dari sistem peredaran darah. Dinding kapiler terdiri dari selapis sel endotel gepeng, yang dipisahkan dari jaringan di sekitarnya oleh lamina basal atau membran basal. Kapiler digolongkan menjadi tiga jenis yang utama yaitu : 1. Kapiler sempurna (Jenis I) memiliki sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis di tempat lainnya. 2. Kapiler bertingkap (Jenis II) endotel di sekitar inti, sitoplasmanya sangat tipis dan ditembusi oleh pori-pori 3. Kapiler sinusoidal (tidak sempurna) mempunyai garis tengah lumen lebih besar dari normal. VENA vena umumnya lebih besar daripada arteri, tapi dinding vena jauh lebih tipis, yang terutama disebabkan oleh berkurangnya unsur otot dan elastis. Vena digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Venula Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel

Tunika media terdiri dari serat otot polos melingkar setebal 1-3 lapis Tunika adventisia tebal dibandingkan keseluruhan dindingnya yang tipis dan terdiri atas serat kolagen yang tersusun memanjang dan tebaran serat elastin serta fibroblas.

2. Vena Sedang Tunika intimanya tipis terdiri dari selapis sel endotel pendek dan berbentuk polygonal Tunika medianya tipis, terdiri dari berkas kecil serat otot polos yang tersusun melingkar, dipisahkan oleh serat-serat kolagen dan serat elastin Tunika adventisianya sangat berkembang dan terdiri dari jaringan ikat longgar

3. Vena besar Tunika intimanya terdiri dari selapis sel endotel dan tampak sedikit lebih tebal dari vena sedang Tunika medianya kurang berkembang dan otot polosnya sangat kurang atau tidak ada Tunika adventisianya paling tebal dan terdiri atas tiga lapis: - Tepat di luar tunika media, mengandung jaringan ikat padat fibroelastis dengan serat kolagen kasar - Daerah tengah mengandung banyak serat otot memanjang - Daerah paling luar hanya terdiri atas jaringan serat kolagen kasar dan serat elastin Vasa Vasorum Arteri dan vena dengan garis tengah lebih dari 1 mm, disuplai oleh pembuluh nutrisi kecil yang disebut vasa vasorum. Pembuluh ini masuk ke dalam tunika adventisia dan berakhir sebagai jalinan kapiler padat yang masuk jauh ke dalam lapisan terdalam tunika media. Umumnya tidak mencapai tunika intima. Pada beberapa vena besar, mungkin karena rendahnya tekanan vena dan oksigen, vasa vasorum mencapai tunika intima. JANTUNG Jantung merupakan bagian dari sistem vaskuler yang sangat khusus, memompa mengalirkan darah di dalam pembuluh darah Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu : 1. Endokardium : lapis dalam Terdiri dari selapis sel endotel, lapisan subendotel yang mengandung serat kolagen halus. Lebih ke dalam terdapat lapisan yang lebih kuat yang mengandung banyak seral elastin dan serat otot polos 2. Miokardium : lapis tengah, yang membentuk massa utama jantung. Terdiri dari otot jantung yang ketebalannya beragam pada tempat yang berbeda. Otot jantung yang paling tipis terdapat pada kedua atrium, dan yang paling tebal terdapat pada ventrikel kiri. 3. Epikardium : lapisan luar disebut juga perikardium viseral yaitu berupa suatu membran serosa yang dilapisi selapis sel mesotel. Kerangka jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa, tempat melekat otot jantung dan katupkatupnya.

Komponen utama kerangka jantung adalah : Septum membranaseum Adalah bagian fibrosa sekat interventrikel, merupakan tempat melekat ujung bebas beberapa serat otot jantung. Trigonum fibrosum Adalah berupa massa jaringan fibrosa di antara pintu-pintu arteri dan pintu-pintu atrioventrikuler. Anulus fibrosus (cincin fibrosa) Melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis dan pintu atrioventrikuler. Cincin-cincin ini merupakan tempat penambat utama serat-serat otot atrium dan ventrikel, dan juga sebagai tempat tambatan katup atrioventrikuler Jantung dilengkapi dengan sistem yang terdiri atas serat jantung khusus yaitu serat Purkinje yang berfungsi untuk mengatur denyut jantung dengan cara mengatur kontraksi kedua atrium dan ventrikel.Serat Purkinje mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih daripada serat otot jantung biasa yang berjalan di dalam lapisan subendokardium.Serat Purkinje bergaris tengah lebih besar dibandingkan dengan serat otot jantung biasa dan relatif mengandung lebih banyak sarkoplasma. Diposkan oleh asrama vs asmara di 18:46

Anda mungkin juga menyukai