Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair

setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah. Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari. Menurut World Gastroenterology Organization global guidelines 2005, diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair/lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. Sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang terbanyak adalah diare infeksi. Diare infeksi dapat disebabkan virus, bakteri, dan parasit. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada saat ini. Diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare akut atau gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000 kasus. Di Amerika serikat, diperkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter atau lebih dari 250.000 pasien dirawat dirumah sakit tiap tahun (1,5% merupakan pasien dewasa) yang disebabkan karena diare atau gastroenteritis. Kematian yang terjadi, kebanyakan berhubungan dengan kejadian diare pada anak-anak atau lanjut usia , dimana kesehatan pada usia pasien tersebut rentan terhadap dehidrasi sedang-berat. Frekuensi kejadian diare pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih banyak 2-3 kali dibandingkan negara maju. Di Indonesia berdasarkan hasil survey Morbiditas diare yang dilakukan Kementrian kesehataan 3 tahun sekali sejak 1996-2010, angka kesakitan diare meningkat dari tahun 1996 hingga 2006, kemudian menurun pada tahun 2010. Pada tahun 2010, angka kesakitan diare sebesar 4.11 per 1000 penduduk. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2006 yang sebesar 4.23 per 1000 penduduk. Jumlah data penderita diare sampai tahun 2009 di seluruh Indonesia tercatat 4.422.427 penderita.

Penyakit diare gastroenteritis menempati urutan pertama menurut data system informasi rumah sakit (SIRS) tahun 2010 dengan jumlah kasus pada pasien laki-laki berjumlah 37.281 dan pasien perempuan berjumlah 34.608 kasus serta meninggal dunia 1.289 orang. Berdasarkan data badan pelayanan kesehatan Dinas kesehatan Provinsi Kepulauan Riau diare termasuk 10 besar penyakit terbanyak dari kunjungan Rumah sakit Kepulauan riau tahun 2006 terdapat 6.298 kasus. Dan berdasarkan data Yanmed Dinkes kota Batam diare termasuk 10 besar penyakit tebanyak yang tersebar di puskesmas kota Batam tahun 2008 sebanyak 23.936 kasus. Dari data diatas maka kelompok kami membuat makalah untuk mengetahui data perkembangan jumlah kasus diare gastroenteritis di kota Batam khususnya di Rumah sakit Otorita Batam pada tahun 2011. 1.2 Perumusan masalah 1.2.1 Bagaimanakah data perkembangan jumlah pasien penderita diare gastroenteritis di Rumah sakit Otorita Batam pada tahun 2011. 1.2.2 Bagaimana penaggulangan terkini penyakit diare gastroenteritis tersebut? 1.3 Tujuan penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui data perkembangan jumlah pasien penderita diare

gastroenteritis di Rumah sakit Otorita Batam pada tahun 2011. 1.3.2 Tujuan khusus 1.3.2.1 Untuk mengetahui jumlah penderita diare gastroenteritis yang dirawat inap dan rawat jalan di rumah sakit Otorita Batam tahun 2011. 1.3.2.2 Untuk mengetahui jumlah kasus diare gastroenteritis menurut jenis kelamin penderita di rumah sakit otorita batam tahun 2011. 1.3.2.3 Untuk mengetahui jumlah penderita diare gastroenteritis menurut umur penderita di rumah sakit otorita batam tahun 2011.

1.3.2.4 Untuk mengetahui jumlah penderita diare gastroenteritis yang sembuh di rumah sakit otorita batam tahun 2011. 1.3.2.5 Untuk mengetahui jumlah penderita diare gastroenteritis yang meninggal dunia di rumah sakit otorita batam tahun 2011. 1.3.2.6 Untuk mengetahui penaggulangan terkini penyakit diare gastroenteritis. 1.4 Manfaat penulisan 1.4.1 Sebagai informasi bagi Rumah Sakit Otorita Batam mengenai perkembangan jumlah penderita diare gastroenteritis yang dapat digunakan sebagai salah satu perencanaan penanggulangan kasus diare di RSOB. 1.4.2 Untuk memenuhi tugas makalah pada blok kedokteran komunitas dan kedokteran kelurga. 1.4.3 Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang membutuhkan data gastroenteritis di rumah sakit kota Batam. 1.4.4 Sebagai pengalaman berharga bagi penulis dan menambah pengetahuan tentang perkembangan kasus diare gastroenteritis. kasus diare

Anda mungkin juga menyukai