Anda di halaman 1dari 4

Meningkatkan kecerdasan Multiple intelegensi pada anak TK melalui permainan congklak Latar Belakang Masa anak usia TK merupakan

masa dimana dunia mereka merupakan dunia bermain, sehingga apabila kita hendak menanamkan suatu konsep pembelajaran haruslah menggunakan metode bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Mengingat pada masa ini mereka mulai mengembangkan seluruh aspek aspek didalam dirinya. Pada hakikatnya anak anak selalu

termotivasi untuk bermain. Artinya bermain secara alamiah akan memberi kepuasan kepada anak-anak. Melalui bermain secara kelompok maupun sendiri mereka akan mengalami perkembangan aspek-aspek dalam dirinya serta meningkatkan potensi-potensi meliputi: a. Anak akan mendapat kesempatan menemukan kepuasan dalam permainan sehingga dapat meningkatkan potensinya. b. Anak akan menemukan dirinya, yaitu kekuatan, kelemahan, minat, serta kebutuhannya. c. Memberikan kesempatan pada anak untuk berkembang baik secara fisik, intelektual, psikis, serta perilakunya. d. Secara alamiah anak akan termotivasi untuk mengetahui sesuatu lebih dalam lagi. Lalu bagaimanakah mengimplementasikan permainan tradisional congklak didalam kegiatan belajar di TK? Pertama tama perlu diketahui bahwa salah satu pendekatan pembelajaran yang dipakai di TK merupakan konsep bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Melalui bermain anak-anak diajak menemukan, memanfaatkan objek-objek yang ada didekatnya sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Nilai - nilai permainan tradisional congklak Berikut ini diuraikan niali nilai yang terkandung didalam permainan tradisional congklak yang dapat mempengaruhi aspek aspek perkembangan seorang anak. 1. Nilai permainan congklak bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik Melalui permainan tradisional congklak anak menjadi aktip bergerak sehingga mampu merangsang pertumbuhan kemampuan motorik anak. 2. Nilai permaian congklak bagi perkembangan kognitif anak Bermain congklak merupakan media yang dapat digunakan untuk membantu proses perkembangan intelektual anak, karena dalam permainan ini ada konsep penjumlahan, pembagian, pengurangan, sehingga mampu memperkaya daya pikir mereka. 3. Nilai permainan congklak bagi perkembangan emosi anak

Pada dasarnya seorang anak bermain pastilah menginginkan suatu kemenangan. Karena kemenangan akan memberikan kepuasan kepada mereka. Melalui permainan ini mereka akan belajar mengontrol emosi mereka. 4. Nilai permainan congklak bagi perkembangan sosial Pada masa TK merupakan tahap persiapan untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Di dalam permainan ini anak akan belajar kejujuran, karena saat menjalankan biji/batu mereka harus jujur dan adil menaruh biji/batu tersebut kedalam kotak sesuai dengan aturan. Saat bermain congklak banyak hal positif yang bisa kita dapat. Digunakannya papan kayu dan biji untuk bermain congklak menunjukkan adanya pemanfaatan sumberdaya alami yang ada di sekitar kita sebagai sarana permainan, hal ini selaras dengan yang saat ini digaungkan oleh banyak orang yakni back to nature. Dengan congklak, kita juga dilatih untuk cermat dan belajar berstrategi untuk memenangkan permainan ini. Nilai positif lain yang menurut saya paling besar dari permainan congklak adalah nilai kejujuran. Saat bermain congklak kita dibiasakan untuk senantiasa jujur dalam menjalankan biji yang ada di genggaman tangan kita. Entah mengapa saat ini jarang sekali melihat anak kecil bermain congklak lagi. Mungkin kalah pamor dengan playstation atau permainan teknologi lainnya. Padahal congklak adalah permainan dengan harga murah untuk belajar suatu hal yang sangat mahal harganya yakni kejujuran dan budaya bangsa. Mengapa memilih permainan congklak? 1. Merupakan permainan lokal yg mudah, murah, dan menyenangkan bila dimainkan. 2. Dalam permaianan ada konsep berhitung (penjumlahan, pengurangan, pembagian) 3. Mampu Merangsang perkembangan daya pikir anak. Apa itu permainan cerdas? Sederhana Menyenangkan Mengembangkan Pola Berpikir Mudah Dimainkan

Sasaran
Melalui Permainan Congklak Kita Harapkan Anak mampu Mengembangkan Tahapan tahapan Berpikir Dalam Pembelajaran Matematika.

Berfikir Berfikir Berfikir Berfikir Berfikir

logis sistematis analitis kritis kreatif

1. Berfikir logis Berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui. 2. Berfikir Sistematis Berpikir sistematis adalah kemampuan berpikir siswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efesien. Berfikir sistematis menuntun siswa untuk selalu bekerja dengan teliti dan sesuai dengan langkah-langkah yang benar, sehingga dapat menghindarkan siswa dari kesalahan. Berkembangnya kemampuan berfikir sistematis dalam diri siswa mengakibatkan siswa selalu berhati-hati dan teliti saat menyelesaikan pemasalahan, baik itu permasalahan matematika ataupun permaslahan lain dalam kehidupan nyata. 3. Berfikir Analitis Berpikir analitis adalah kemampuan berpikir siswa untuk menguraikan, memerinci, dan menganalisis informasi-informasi yang digunakan untuk memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang logis, bukan berdasar perasaan atau tebakan. 4. Berpikir Kritis berpikir kritis merupakan cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar untuk menentukan apa yang akan dikerjakan dan diyakini. Berpikir menggunakan proses secara simbolik yang menyatakan objek-objek nyata, kejadian-kejadian dan penggunaan pernyataan simbolik untuk menemukan prinsip-prinsip mendasar suatu objek dan kejadian.

Tujuan Menggunakan model ini

Simpulan dan Saran

Adapun simpulan dari tulisan ini adalah sebagai nberikut: 1. Model pembelajaran di TK bisa diterapkan model pembelajaran menggunakan permainan tradisioanal congklak untuk meningkatkan kecerdasan siswa. 2. Model pembelajaran menggunakan permainan tradisional congklak dapat membantu perkembangan anak karena melalui permaian ini kemampuan intelektual, motorik, emosi, dan kemampuan sosial anak dapat berkembang. Saran 1. Diharapkan dapat dilakukan berbagai penelitian lebih jauh terhadap berbagai model pembelajaran yang mengembangkan permainan tradisioanl untuk meningkatkan

kemampuan kecerdasan anak TK sehingga kualitas pendidikan di masa yang akan datang menjadi lebih baik. 2. Sebaiknya pengembangan metode belajar anak TK menggunakan permaian tradisioanal dilakukan oleh para guru TK mengingat permaian tradisional harus dilestarikan serta permainan tradisioanal mengandung nilai nilai yang luhur. Rekomendasi 1. Diharapkan guru TK Widya Laya Gurukula Bangli melakukan model pembelajaran bermain

congklak untuk meningkatkan kecerdasan anak anak.

Anda mungkin juga menyukai