Anda di halaman 1dari 37

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 BAB I PENDAHULAN 1.

1 Latar Belakang Saat ini perkembangan perusahaan industri manufaktur telah berkembang pesat. Suatu perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur haruslah melibatkan berbagai aspek atau departemen dalam perusahaan itu. Tidak heran banyak perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk mengembangkan performansi perusahannya. Oleh karena itulah perlu diadakan pemetaan proses bisnis dalam perusahaan tersebut. Pemetaan proses bisnis meliputi berbagai hal diantaranya pembangunan sistem informasi guna mendukung sistem manajemen perusahaan dan juga pemfasilitasan terhadap rencana dan pengembangan organisasi secara menyeluruh. Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Sedangkan definisi dari sistem Informasi Manajemen yaitu: serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional untuk mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer. Proses bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam proses bisnis terdapat urutanurutan tahapan berlangsungnya suatu proses pembuatan produk (barang atau jasa) dalam perusahaan dengan semua fungsi bisnisnya. Tujuan dari pembuatan peta proses bisnis adalah untuk menyidik dengan cepat terjadinya sebab-sebab kekurangan baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu perusahaan dan selanjutnya dapat tindakan koreksi / pembetulan sebelum banyak terjadi kerugian yang akan dapat membahayakan eksistensi perusahaan. 1

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 Beberapa alat yang dapat digunakan untuk memodelkan proses bisnis antara lain adalah IDEF0. Tujuan utama pemakaian IDEF0 dalam organisasi manufaktur adalah untuk memodelkan fungsi-fungsi, operasi-operasi atau aktivitas dari sistem manufaktur. Model fungsional tersebut akan membantu dalam memahami tindakan, aktivitas, pan fungsi dari suatu organisasi manufaktur. Sehingga memberikan gambaran metode alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam melakukan penilaian kinerja sistem dan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam melakukan upaya peningkatan kinerja dan tingkat integrasi sistem produksi, baik yang berhubungan dengan aliran material maupun aliran informasi. Tujuan pengembangan metode IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan pemahamna, komunikasi, dan analisis terhadap sistem tersebut. 1.2 Perumusan Masalah PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD. Meskipun produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar, PT. Tami Jaya bukan merupakan perusahaan modern (belum ada penerapan konsep ilmu keteknik industrian). Melihat peluang tersebut PT. TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Tami Jaya dan melakukan restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan umum 1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses-proses bisnis dalam suatu perusahaan. 2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi dalam perusahaan.

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 3. Mahasiswa mampu mendisain suatu model informasi dengan

menggunakan salah satu pendekatan yang ada. Tujuan khusus 1. Mahasiswa mampu menggunakan suatu alat pemodelan informasi untuk menciptakan dan mendekomposisikan proses bisnis. 2. Mahasiswa mampu memetakan proses bisnis dalam manajemen produksi dan material pada khususnya dan proses bisnis perusahaan secara keseluruhan pada umumnya kedalam suatu model informasi.

INPUT Skenario

PRAKTIKUM
Pemetaaan proses Bisnis

OUTPUT Peta proses bisnis

Gambar 1.1 Tujuan Praktikum

1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi Pada praktikum pemetaan proses bisnis ini PT TI Holding melakukan restrukturisasi perusahaan PT. Tami Jaya secara menyeluruh. PT TI Holding melakukan restrukturisasi pemetaan proses bisnis dengan menggunakan IDEF0.

1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 3

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 Berisi tentang latar belakang pemetaan proses bisnis, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang penjelasan pemetaan, sistem, sistem informasi, proses bisnis, dan ICAM Definition (IDEF0 Method). BAB III BAB IV METODOLOGI PRAKTIKUM Berisi tentang langkah-langkah praktikum. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisi tentang skenario praktikum pemetaan proses bisnis dengan menggunakan software Microsoft Visio. BAB V PEMBAHASAN Berisi tentang gambar siklus informasi dalam suatu perusahaan dengan menggunakan software visio untuk menggambarkan rich picture diagram dan diagram IDEF0 pemetaan proses bisnis. BAB VI PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil praktikum yang telah dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 2.1 Dasar Teori Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem tersebut. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya. Pengolahan tersebut dapat berupa pengurutan, pengelompokan, konversi, dan sebagainya. Siklus Informasi:

Masukan (Data)

Proses (Model)

Keluaran (Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Basis Data

Hasil Tindakan

Tindakan Keputusan

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2 Sistem Informasi Sistem informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri atas sekumpulan orang, proses, data, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010 5

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan opresional bisnis maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan. Istilah data mengacu pada fakta mentah yang belum diolah, sementara informasi adalah fakta yang sudah diolah, diorganisasikan, dapat memberi arti dan relevan dengan tujuan pengolahannya. Pelaku dalam Sistem Informasi: 1. System owners Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem, menetukan prioritas sistem, dan menetukan kebijakan penggunaannya. 2. System users Pengguna sebenarnya dari sistem untuk mendukung atau menyelesaikan suatu pekerjan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun. 3. 4. System designers Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user. System builders Spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji, dan membuat sistem dapat beroperasi. 5. System analyst Memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer dengan menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users) dan teknis (designers dan builders).

6.

IT Vendors dan consultant Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun. 6

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3

Klasifikasi Sistem Informasi: 1. Transaction Processing System. Aplikasi sistem informasi yang memproses data transaksi bisnis. Penggunaannya pada level operasional dan berfokus pada data. 2. Management Information System. Aplikasi sistem informasi yang bertujuan memberikan informasi yang digunakan di bidang manajemen (management-oriented reporting). 3. Decision Support System. Aplikasi sistem informasi yang menyediakan decision-oriented information dan khususnya oada situasi pada saat pengambilan keputusan. Pada tingkat eksekutif sering disebut sebagai Executive Information System. 2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis sistem adalah salah satu teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sistem menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dengan tujuan memepelajari kinerja dan interaksi yang terjadi antar komponen-komponen tersebut untuk mencapai tujuan sistem. Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang melengkapi analisis sistem, merakit ulang komponen-komponen sistem yang telah didekomposisi menjadi satu sistem yang lengkap, yang diharapkan telah lebih baik. Analisis sistem informasi memiliki fokus pada business problem dan independen dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan dalam implementasi solusi. Adapun perancangan sistem informasi memiliki fokus pada spesifikasi solusi yang bersifat computer based dan merupakan desain fisik solusi. 2.4 Alat/Teknik Desain Sistem

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 Dalam melakukan desain sistem informasi terdapat berbagai alat atau perangkat yang dapat digunakan yaitu: 1. Rich Picture Diagram (RDP) Rich Picture Diagram (RDP) adalah suatu diagram gambar yang menyerupai kartun yang efektif untuk menggambarkan sebuah sistem kompleks, sehingga diharapkan analis/peneliti dapat mengetahui situasi yang sedang dipelajari. RPD merupakan sebuah gambar yang sederhana; menggunakan simbol garis, awan, lingkaran, kotak, beberapa tulisan tangan, slogan, dan panah yang menggambarkan hubungan atau urutan waktu. RPD tidak memerlukan keahlian menggambarkan tetapi hanya keahlian untuk mengimajinasikan suatu permasalahan. Kegunaan RPD antara lain: RPD merupakan alat yang ideal dalam berkomunikasi dengan orang RPD menunjukan dengan lebih jelas hubungan, inter koneksi, dan RPD membantu mengidentifikasi isu-isu potensial, konflik, dan RPD membantu memilih batasan dalam suatu masalah dan ruang lain mengenai situasi yang kompleks dan problematik. akibat langsung ataupun langsung. permasalahan dan menganalisa fakta-fakta dari permasalahan. lingkup masalah. 2. Diagram Konteks (Context Diagram/CD) Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang berfungsi memetakan model lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran yang mewakili keseluruhan sistem (root process). CD dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol,penyimpanan dan proses tunggal yang merepresentasikan keseluruhan sistem.

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 Simbol-simbol yang dipakai dalam CD sama dengan yang dipakai dalam DFD, hanya saja penggambaran proses terdiri dari satu lingkaran saja yang dapat menjelaskan proses atau pekerjaan yang dilakukan oleh keseluruhan organisasi atau perusahaan. CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu: Kelompok pemakai organisasi atau sistem lain dimana sistem Data masuk yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan Data keluar yaitu data yang dihasilkan oleh sistem yang diberikan ke Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem Batasan antara sistem dan lingkungannya. melakukan komunikasi (sebagai terminator). harus dengan cara /prosedur tertentu. dunia luar. dengan terminator.

3. ICAM Definition (IDEF0 Method) IDEF0 merupakn suatu teknik permodelan fungsional yang telah dipakai secara luas dalam organisasi manufaktur. Tujuan pengembangan metode IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatakan pemahaman, komunikasi, dan analisis terhadap sistem tersebut. Metode IDEF0 dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan, dan aktivitas dari suatu organisasi atau sistem. Sebagai alat analisis, IDEF0 membantu perancang membuat identifikasi fungsi-fungsi apa yang harus dilaksanakan, apa yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, apa kebaikan dari sistem yang ada, dan apa kekurangan dari sistem yang ada. Model IDEF0 dibuat sebagai pekerjaan awal dari upaya pengembangan atau perbaikan suatu sistem. Konstruksi pemodelan IDEF0 terdiri dari sebuah hierarki dari diagramdiagram yang saling berhubungan. Komponen dasar dari setiap diagram adalah Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010 9

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 beberapa kotak dan anak panah yang digunakan untuk menghubungkan kotakkotak tersebut, yang diatur dari pojok kiri atau turun sampai pojok kanan bawah dari diagram tersebut. Kotak-kotak tersebut disebut dengan kata kerja aktif dan dituliskan di dalam kotak. Anak panah mempresentasikan berbagai macam hubungan antara fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk informasi atau obyek yang diperlukan, digunakan atau dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut. Struktur dari sebuah kotak dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2Struktur Kotak Fungsi IDEF0

Secara detail, kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Input merupakan obyek yang akan diproses ataupun mengalami transformasi, dimana input ini dapat berupa obyek fisik atau informasi. b. Kontrol merupakan bentuk obyek-obyek informasi yang digunakan untuk mengatur atau mensinkronisasikan pelaksanaan fungsi/proses tertentu. c. Mekanisme merupakan sumber daya yang bertugas melaksanakan fungsi/proses tertentu. Mekanisme dapat berupa sumber daya fisik atau informasi.

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

10

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 d. Output merupakan obyek yang dihasilkan oleh fungsi ataupun proses transformasi tertentu. Output dari suatu fungsi dapat menjadi input untuk fungsi yang lain. Adapun kelebihan dari IDEF0 dibandingkan alat analisis yang lain adalah : a. Menyediakan secara lengkap dan konsisten semua fungsi dari permodelan (aktivitas, proses dan operasi) yang dibutuhkan oleh sistem secara keseluruhan, serta hubungan fungsional dari data (informasi atau objek) yang mendukung integritas dari sistem. b. Bersifat generik, dapat untuk menganalisis seluruh model dengan berbagai macam porsi dan kompleksitasnya. c. Lebih akurat dan presisi dalam hal kebenaran d. Lebih ringkas, mudah dimengerti serta lebih komunikatif. e. Konseptual fungsional. f. Fleksibel. Anak panah yang terdapat dalam IDEF0 menunjukkan hubungan atau aliran ketergantungan di antara fungsi-fungsi yang ada. Anak panah mempresentasikan tipe dan arah aliran obyek di antara fungsi/aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut. Suatu model IDEF0 dapat diperluas menjadi beberapa level yang lebih detail. Sebuah blok fungsi dalam suatu sistem dapat diuraikan ke dalam blok-blok fungsi yang lebih detail sesuai dengan tingkatan hierarki yang terdapat di dalam sistem tersebut. Blok fungsi pada level yang paling atas menggambarkan tujuan utama dari sistem, sedangkan blok fungsi yang lebih rendah mneggambarkan sub-sub sistem yang ada dan digunakan untuk mendukung atau memenuhi kebutuhan blok fungsi yang berada di atasnya. 11 jika digunakan untuk merepresentasikan kebutuhan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3
Tabel 2.1 Macam-macam IDEF Jenis IDEF0 Fungsi Metode dalam mendesain yang digunakan untuk mengambil keputusan, aksi yang dilakukan (action) dan kegiatan yang dikenakan IDEF1 Metode untuk digunakan factor pada dalam organisasi mendesain ataupun system mengidentifikasi dalam mana mengatur yang terjadinya informasi informasi dari untuk yang Kelebihan Membantu dalam analisis sistem pengorganisasian mempromosikan pelanggan Efektif informasi krena suatu melalui dan komunikasi perangkat untuk perusahaan landasan Terlalu terstruktur mengungkap digunakan organisasi memberikan pada metode menguraikan pemodelan organisasi merancang dengan konstruksi diperlukan dalam skema Alat yang ampuh untuk model data meskipun ada banyak data lainnya termasuk metode pemodelan ER dan ENALIM, salah satu kekuatan IDEF1X terletak pada akar-akarnya Tidak cocok untuk sistem relasional nonimplementasi dan harus memiliki modeler untuk menciptakan model yang baik. disiplin dan teknik untuk informasi oleh sebuah sehingga kekakuan untuk tantangan informasi Kekurangan Hanya digunakan untuk penggambaran aktivitas dan ICOM suatu sistem

yang efektif antara analis dan grafis yang disederhanakan mendokumentasikan kebutuhan memberikan menggunakan

informasi apa saja yang dapat organisasi, untuk menentukan menyebabkan kekurangan pihak menentukan

desain database, memberikan definisi dari struktur informasi, dan memberikan pernyataan persyaratan yang mencerminkan kebutuhan informasi dasar

dan aturan bisnis yang

masalah yang disebabkan oleh management,

yang kompleks mengenai

lebih detail mana yang akan diimplementasikan IDEF1X Metode database mendukung semantik konseptual mengembangkan untuk relasional

sintaks yang dirancang untuk

IDEF2

Metode dalam

yang sistem

Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF mewakili Dapat membedakan antara deskripsi tentang apa sebuah sistem (ada atau yang diusulkan) yang seharusnya dilakukan dan manufaktur,

Program

membutuhkan

perilaku berbagai sumber daya menyediakan sebuah kerangka

model simulasi alat

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3
kerja untuk spesifikasi model matematika simulasi IDEF3 Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan mana yang didahulukan antara situasi kedalam untuk model mengenai system akan bagaimana maupun kejadian nyata yang diimplementasikan domain pembangunan pengetahuan bagaimana dibangun, ahli dari berdasarkan perwakilan model simulasi yang akan memprediksi apa yang akan dilakukan sistem Menentukan sumber besar dampak daya suatu dari Terstruktur deskripsi, simulasi GPSS, SAKSI) membangun tidak seperti bahasa yang model informasi perusahaan,

organisasi di skenario operasi membuat desain sistem dan desain analisis trade-off, dan menyediakan generasi model simulasi

(misalnya, Siman, SLAM, membangun matematika prediksi

struktur dengan menuangkan

prosesnya, ataupun bagaimana organisasinya bekerja. IDEF4 Metode dalam yang digunakan atau Desain berorientasi sistem objek yang Mengadaptasi seperti larger pola sebagai petunjuk atau penuntun memeriksa mengawasi jalannya kebenaran dari system sebagai bagian dari kerangka pengembangan lebih besar, daripada sebuah analisa yeng berorientasi objek dan metode desain yang segalanya bagi semua orang. pemodelan object dimana menggunakan system

development framework

IDEF5

Metode

rekayasa

Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF perangkat Memiliki tiga komponen utama yaitu sebuah bahasa grafis untuk mendukung terstruktur ontologi analisis untuk karakterisasi, ontologi rincian dan konseptual, bahasa teks yang

lunak yang digunakan untuk membangun ontologi dengan menangkap pernyataan tentang dunia nyata benda, sifat mereka, dan hubungan mereka.

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

13

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3
prosedur yang sistematis yang menyediakan pedoman untuk pengambilan ontologi efektif IDEF6 Sebuah metode untuk akuisisi, Sebuah kemampuan sistem menangkap desain dan metode informasi dasar dengan untuk pemikiran Prosedur alasan / pelaksanaan pengambilan biasanya kegiatan memfasilitasi representasional

representasi, dan manipulasi dasar pemikiran desain yang digunakan pengembangan enterprise IDEF7 Merupakan sistem informasi auditing, belum dikembangkan lebih jauh dari definisi awal mereka IDEF8 Metode untuk menghasilkan desain berkualitas tinggi dari interaksi yang terjadi antara pengguna dan sistem operasi mereka, dapat dimana berinteraksi pengguna dengan dalam sistem

diterapkan dalam simulasi dari desain yang terus berkembang

mengasosiasikan

bahwa dasar pemikiran dengan model desain dan dokumentasi sistem akhir -

Menyediakan metafora pengguna menentukan untuk dan

perpustakaan membantu desainer yang

Interaksi sistem manusia dirancang pada tiga tingkat spesifikasi

perilaku

diinginkan dalam hal bendabenda lain yang perilakunya lebih konsep pengalaman akrab. model abstrak Metafora konsepdalam menyediakan

sistem apapun, tidak harus program komputer

keakraban, objek konkret dan Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF membantu Alat yang sangat diperlukan usaha-insinyur, seperti dengan membantu sistem apakah mungkin dan untuk menentukan bagaimana akan bekerja persyaratan yang harus dipenuhi untuk bekerja sesuai dengan

IDEF9

Metode

untuk

Persyaratan bagian-bagian,

semacam harus

dalam penemuan dan analisis kendala dalam suatu sistem bisnis

sistem hubungan antara wajib ada pada kondisi set yang diberikan (konteks)

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

14

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3
sistem proyek

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Flowchart Praktikum

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

15

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3

MULAI

Skenario PTI

Identifikasi entitas, aliran informasi & data

Pembuatan Context Diagram & IDEF0

Analisa Proses Bisnis

Sesuai scenario PTI?

Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Praktikum

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Identifikasi Fungsi Proses Bisnis Perusahaan Pembuatan Tamiya Mini 4WD: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010 16

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 1. Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

Menentukan kebutuhan tenaga kerja Melakukan recruitment tenaga kerja Melakukan pengarahan dan pelatihan tenaga kerja Riset dan pengembangan produk dan system informasi 2. 3. 4. Melakukan proses produksi Melakukan peramalan (forecast) Melakukan penjadwalan produksi Melakukan proses produksi Melakukan pengendalian kualitas Mendata raw material, in process dan produk jadi Melakukan pengambilan sample Menguji sample Meninjau keputusan Membeli material, menyimpan raw material & produk jadi, serta

mendistribusikan produk jadi Memesan raw material pada supplier Menyimpan raw material di gudang Menyuplai raw material untuk proses produksi 17

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3

Menyimpan produk jadi yang siap dipasarkan

5.

Melakukan pemasaran produk Rencana pemasaran Promosi produk Menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan

konsumen 6. Analisa pola penjualan produk Laporan penjualan & analisa permintaan konsumen

Mengelola keuangan

Menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan Menghitung profit perusahaan Menghitung hutang & melakukan pembayaran hutang

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

18

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

19

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2 Pengolahan Data 4.2.1 IDEF0 Level 0
K b ka pe sa a n e ija n ru h a P .T H T I olding

S ktu m jem lam tru r ana en a R M aw aterial D an em d Md o al R ecruitm ent A liran in rm fo asi

M im eng plem tasikan en ilm u k nikin strian etek du A0

S ktu m ajem b tru r an en aru P en an prod k jad kep a k su en em uh u i ad on m B iaya o era n y g o tim md p fit p sio al an p u an ro
T n g K rja A li U tu m sin eaa e h n k a g -m sin D p rte e a g e a mn

S isteminfo asi m d rm o ern

S M D

N S M on D

N D : O E

A-0

T L IT E :

ID F 0 L V L E E E

0: P O E P M U T NT M AM I R S S E B A A A IY IN

4W D

N .: O

Gambar 4.1 IDEF0 Level 0

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

20

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.2 IDEF0 Level 1

Kebijakan perusahaan
Struktur manajemen lama Modal Recruitment Aliran Informasi

StrukturManajemen baru

mengelola SDM ,melakukan riset & pengembangan A1

Tenaga Kerja Ahli Untuk masing -masing Departem en

Spesifikai produk

SOP

Sistem inform modern asi


Standar Produk jadi

produk jadi

m elakukan proses produksi A2


Raw material sesuai standar untuk diproses Produk W IP Standar raw m aterial

melakukan pengendalian kualitas A3

Raw material untuk diuji

Raw material sesuai standar

Raw Material

melakukan proses logistik


Produk jadi sesuai standar Demand

Informasi Untuk distributor dan Konsumen

Produk jadi siap dipasarkan

A4 m elakukan pemasaran produk A5

Tagihan kepada customer

Keinginan Konsum en Terhadap produk

mengelola keuangan A6

Biaya O perasional dan Profit perusahaan

Laporan Keuangan

SDM

Non SDM

NO DE :

A0

TITLE :

IDEF 0 Level 1 : mengimplementasikan ilmu keteknik industrian

NO.:

Gambar 4.2 IDEF0 Level 1

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

21

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.3 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

K b k n p ru a a n e ija a e s h a

K p s sm k te a a a a ita a s n g k rja e

S k r M n je e L m tru tu a a m n a a

S e ifik s p s ai T n g k rja eaa e

m n n ka e e tu n ke u h n b tu a te a ake ng rja
R k tm n e ru e t

T n g k rja eaa e b ru a

A1

m la ka e ku n re tm n kru e te a ake ng rja A1 2

T n g k rja eaa e y n k me n a g o p te t

m la ka e ku n p n a h nd n e g ra a a pL tih n te a a e la a n g ke rja A1 3

S k r M n je e B ru tru tu a a m n a

M n o a isir e g rg n se ru te a a lu h n g ke rja A1 4

Pn e b n a e g ma g n P ru a a n e sha

K in in nk n u e e g a o s mn A nIn rm s lira fo a i L p ra ao n Kuna eagn md l oa

R edn is t a Pne bna e g ma g n P d kd n ro u a S mIn rm si iste fo a A1 5

T n g K rjaA li U tu eaa e h n k m s g -m s g a in a in D p rte e e a mn S te In rm s M d rn is m fo a i o e S e ifik s P d k p s a i ro u

N nS M o D

SM D

N D OE :

A1

T L IT E :

ID F le e EO vl

2: m n e laS M e g lo D

,m la u a ris t e kkn e

& pne bna e g ma g n

N .: O

Gambar 4.3 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

22

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.4 IDEF0 Level 2 A1 Proses Produksi
K b ka e ija n P ru h a e sa a n

K p sita m sin aa s e Se p sifika p d k si ro u

m la u a e kkn p ra a n e m la (fo c s re a t ) A2 1

H sil p ra a n a e m la d ta a

in n ry ve to

L t size o

S P O

m la u a e kkn pn d a n e ja w la p dki ro u s A2 2
R wm te l s s a a a ria e u i s n a u tu d ro e ta d r n k ip s s

Ja w l d a &ka a s p sita p d ksi ro u

P d kW ro u IP

m la u a e kkn p ss ro e p dki ro u s A2 3

P d k ja i ro u d

N nS M o D S M D

N D : OE

A1

T L : IT E

ID F 0 L v l E ee

2: M la u a P s sP d k i e k k n ro e ro u s

N .: O

Gambar 4.4 IDEF0 Level 2 A1 Proses Produksi

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

23

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.4.1 IDEF0 Level 3 A2 Penjadwalan Produksi

D ta h sil a a p ra a n e m la

mn u u eysn a re a g gt p n in la n g A2 1 2

H sil a re a a g g si

mn u u J e y s n IP A2 2 2

d g g si isa re a

mn u u eysn R C C P A2 3 2

MS P

mn u u eysn MP R A2 4 2

Ja w l K p sita d a aa s P d ksi ro u

N nS M o D

S M D

ND OE :

A2

T L : IT E

ID F 0 L v l E ee

3: M L K K NP N A W L NP O U S EA U A E J D AA R D K I

N .: O

Gambar 4.5 IDEF0 Level 3 A2 Penjadwalan Produksi

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

24

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.4.2 IDEF0 Level 4 A2 Menyusun MRP

MS P

Mn h n e g itu g n ttin e g A2 4 21

K b tu a b rsih eu hn e

mn h n e g itu g lo g ttin A2 4 22

p re le se o a a

mn h n o e g itu g ff s ttin e g A2 4 23

p re ive o ce

mn h n e g itu g ep d g x lo in A2 4 24

Ja w l K p sita d a aa s P d ksi ro u

N nS M o D

S M D

N D OE :

A3

T L : IT E

ID F 0 le e E vl

4: M n u u M P eysn R

N .: O

Gambar 4.6 IDEF0 Level 4 A3 Menyusun MRP

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

25

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.5 IDEF0 Level 2 A1 Pengendalian Kualitas Produk

K b ka e ija n p ru h a e sa a n

P d k ja i ro u d P d kW ro u IP R w m te l a a ria u tu d ji n k iu

m n a ra e d ta w m te l , in a ria p cs ro e s & fin hp d c is ro u t A3 1

D ta b ra g a a n

m la u a e kkn pna b n e g m ila s m le a p A3 2

sa p m le

mn u e g ji s m le a p A3 3

H sil p n u n a e g jia sa p m le

S n a p d k ja i ta d r ro u d

S n a ra m te l ta d r w a ria

M n ja e in u k p tu a eu sn A3 4

P d k ja i se a sta d r ro u d su i na R w m te l se a sta d r a a ria su i na

S M D N nS M o D

ND OE :

A1

T L : IT E

ID F le e EO vl

2: P N E D L NK A IT SP O U E G N A IA U L A R D K

N .: O

Gambar 4.7 IDEF0 Level 2 A1 Pengendalian Kualitas Produk

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

26

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.6 IDEF0 Level 2 A1 Melakukan Proses Logistik
Kb k n e ija a p ru h a e sa a n R wm te l a a ria R wm te l a a ria S su i sta d rt e a na Mm s ra e e an w m te l p d a ria a a su p p lier A4 1
R wm te l u tu d ji a a ria n k iu

R wMteria a a l D ri su p a p lier

S M D N nS M o D

Mn im a raw e y pn m ria d ate l i gdn uag A4 2

R wM ria a ate l sia p d k p ro u si

Mn u la ra eyp i w m te l u tu a ria n k p se p d k ro s ro u si A4 3 P d kja i ro u d s su i s n a e a ta d r Mn im a e y pn p d kja i y n ro u d a g sia d a rk n p ip sa a A4 4

R wm te l u tu d ro s a a ria n k ip se

P d kjad sia d a ro u i p ip sa

rk n a

In rm s U tu d trib to d nk n u e fo a i n k is u r a o s m n

ND OE :

A1

T L : IT E

ID F L v l E O ee

2: M la u a P s sL g tik e k k n ro e o is

N .: O

Gambar 4.8 IDEF0 Level 2 A1 Melakukan Proses Logistik

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

27

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.7 IDEF0 Level 2 A1 Memasarkan Produk
K ebijak Peru aan an sah

re ca a n n p m sa n e a ra A5 2 D mn e ad

T arget p asaran em P d d ro uk iterim a pasar

p m si ro o p dk ro u A5 3

T agihan pada k onsu en m


m n lin e ja ke sa a rja m dn a mme n e b rika in rm si fo a pd aa d istrib to d n u r a ko su e n mn A5 4

In rm u fo asi ntuk distribu d tor an kon en sum

P la o penjualan H asil A nalisa p ola

aa n lisap la o pn a n e ju la p dk ro u A5 5

la o n p ra pn a n e ju la aa n lisa p rm ta n e in a ko su e n mn

&

K in in nK n u e e g a o s mn T rh d pP d k e a a ro u

A5 6

N nS M o D SM D

N D OE :

A1

T L : IT E

ID F 0 L v l E ee

2: M m s rk nP d k e a a a ro u

N .: O

Gambar 4.9 IDEF0 Level 2 A1 Memasarkan Produk

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

28

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 4.2.8 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola Keuangan
K b ka e ija n p ru h a e sa a n

T g a ke a a a ih n p d cu m r sto e

mn h n e g itu g pnaa n e d p ta pne a n e g lu ra se a c ra k se ru a e lu h n

&

D ta K u n a a eagn

A6 1 Mmu t e ba la o n p ra kuna eagn A6 2

L p ra K u n a ao n eagn

A g a n p m a ra n g ra e b ya n m te l a ria

M la u a e kkn p ma a n e b y ra p d s p lie aa up r A6 3

B y O e s n ld n ia a p ra io a a P fit P ru a a n ro e s h a

S M D N nS M o D

N D : OE

A1

T L : IT E

ID F 0 le e E vl

2: M N E O AK U N A E GL L E A GN

N .: O

Gambar 4.10 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola Keuangan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

29

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 BAB V PEMBAHASAN 5.1 IDEF 0 Level 0 Pada model diagram IDEF0 level 0 ini berisi mengenai proses bisnis keseluruhan secara umum untuk perusahaan mini 4WD. Di mana struktur manajemen lama, raw material, demand, modal, recruitment serta aliran informasi merupakan input dari proses bisnis secara keseluruhan untuk perusahaan mini 4WD dan menghasilkan output berupa struktur manajemen baru, pemenuhan produk jadi kepada konsumen, biaya operasional yang optimum & profit, tenaga kerja ahli untuk masing-masing departemen, serta sistem informasi modern. Kebijakan perusahaan merupakan kontrol yang mengatur proses bisnis untuk perusahaan mini 4WD, sedangkan sumber daya manusia dan non sumber daya manusia merupakan mekanisme yang bertugas menjalankan proses yang ada dalam perusahaan tersebut. 5.2 IDEF0 Level 1 Pada gambar IDEF0 level 1 menunjukkan 6 kategori proses bisnis yang saling berkesinambungan dalam pembuatan tamiya mini 4 WD. Proses yang pertama yaitu mengelola SDM serta melakukan riset dan pengembangan. Pada proses yang pertama ini, yang menjadi input adalah struktur manajemen lama, modal, recruitment, aliran informasi, keinginan konsumen terhadap produk dan laporan keuangan. Struktur manajemen lama akan mengalami proses pembaharuan dan pengaplikasian ilmu teknik industri sehingga didapatkan struktur manajamen baru yang lebih modern. Recruitment bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja ahli yang memiliki spesifikasi yang diinginkan perusahaan sesuai dengan struktur manajemennya yang baru. Sedangkan keinginan dari konsumen terhadap produk, modal, laporan keuangan serta aliran informasi digunakan untuk menentukan 30

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 spesifikasi produk yang akan diproduksi oleh perusahaan, dengan begitu diharapkan produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Pada proses kedua, yaitu melakukan proses produksi, yang menjadi input dalam proses ini adalah spesifikasi produk yang dihasilkan dari proses 1 dan juga raw material yang sudah sesuai standar karena telah diuji pada proses ketiga yaitu melakukan pengendalian kualitas. Standar produk jadi dari proses pengendalian kualitas, SOP serta kebijakan perusahaan menjadi kontrol dalam proses ini. Output dari proses ini yaitu produk jadi dan produk work in process. Pada proses yang ketiga, perusahaan melakukan pengendalian kualitas terhadap raw material, produk work in process serta produk yang sudah jadi. Output dari proses ini yaitu : standar untuk raw material yang akan menjadi kontrol dalam pembelian material pada proses keempat, standar produk jadi untuk menjadi kontrol pada proses produksi, raw material yang telah lolos uji kualitas dan produk jadi yang sudah sesuai standar. Proses keempat yaitu membeli raw material, menyimpan raw material & produk jadi, serta mendistribusikan produk jadi. Proses keempat ini biasa disebut proses logistik. Input dari proses ini yaitu raw material yang baru dikirim oleh supplier, raw material yang sudah sesuai standar dan produk jadi yang sesuai standar. Sedangkan outputnya adalah informasi untuk distributor dan konsumen, serta raw material untuk diuji pada proses pengendalian kualitas. Proses selanjutnya yaitu melakukan pemasaran produk. Pada proses ini bagian marketing bertugas menerima informasi dari kosumen tentang demand dari produk perusahaan dan keinginan konsumen terhadap produk. Setelah itu, bagian marketing bertugas menyampaikan tagihan pada konsumen serta meneruskan informasi tentang keinginan konsumen terhadap produk ke proses pertama. Proses yang terakhir yaitu mengelola keuangan. Input dari proses ini yaitu tagihan pada konsumen dan outputnya adalah biaya operasional dan profit 31

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 perusahaan. Selain itu outputnya adalah laporan keuangan yang akan diteruskan ke proses pertama. 5.3 IDEF0 Level 2 A1 mengelola SDM serta melakukan riset dan pengembangan Diagram di atas adalah diagram IDEF0 level 2 A1 yang digunakan untuk merancang struktur organisasi dan manajemen perusahaan yang baru. Input awal adalah struktur organisasi lama. Dari input ini, departement HRD akan menentukan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan. Control dari proses ini adalah kebijakan perusahaan dan kapasitas maksimal tenaga kerja yang diterima. Dari menentukan kebutuhan tenaga kerja akan diperoleh spesifikasi tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut departement HRD melakukan rekrutmen sesuai dengan kebijakan perusahaan. Tenaga kerja yang telah masuk kemudian diarahkan dan diberikan pelatihan untuk mendapatkan tenaga kerja yang kompetent. Kemudian persahaan mengorganisir seluruh teaga kerja yang ada sesuai kebutuhan perusahaan. Outputnya adalah struktur organisasi atau struktur manajemen perusahaan yang baru dimana terdapat tenaga kerja ahli pada masing masing department. Selain kegiatan tersebut, department R & D melakukan kegiatan pengembangan produk dan system informasi. Output yang dihasilkan adalah spesifikasi produk dan siste informasi baru yang lebih modern. 5.4 IDEF0 Level 2 A1 proses produksi Diagram di atas adalah diagram IDEF0 level 2 A1 proses produksi yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Level ini merupakan tindak lanjut dari output spesifikasi produk yang dikembangkan oleh department R & D. Spesifikasi produk merupakan input awal untuk melakukan proses produksi. Tahap pertama adalah melakukan peramalan atau biasa disebut forecasting. Hasilnya adalah ramalan berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Setelah diketahui hasil ramalan, dilakukan penjadwalan produksi. Dalam penjadwalan ini, 32

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 ada beberapa control yang terlibat. Antara lain : inventori, kapasitas mesin yang akan digunakan, dan lot sizing. Dalam meluka proses penjadwalan ini akan diperoleh informasi penjadwalan dan kapasitas produksi. Kemudian barulah perusahaan dapat mlkukan proses produksi sesuai dengan kebutuhan. Dalam proses produksi ini ada sebuah control yang digunakan, yaitu SOP ( standard operating procedure ). Output pada roses ini adalah produk jadi. 5.4.1 IDEF0 Level 3 A2 IDEF0 level 3 (A2) merupakan dekomposisi dari kegiatan (melakukan Penjadwalan Produksi). Pada gambar diatas terlihat ada 4 kotak (proses) yang saling berhubungan yaitu menyusun agregat planning, menyusun JIP, menyusun RCCP dan menyusun MRP. Inputan awal berupa data hasil peramalan yang kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan agregat planning dan menghasilkan hasil agregat yang nantinya akan digunakan untuk menyusun JIP dan output dari menyusun JIP yaitu disagregasi akan menjadi input dalam menyusun RCCP dan langkah berikutnya adalah menyusun MRP yang hasil akhir dari semua proses tersebut adalah Rencana produksi. Kotak kotak fungsi tersebut dihubungkan oleh anak panah yang merepresentasikan tipe dan arah aliran objek diantara fungsi/aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut. Setiap kotak fungsi terdiri dari input, output, dan mekanisme masing masing.

5.4.2 IDEF0 Level 4 A224 IDEF0 level 4 (A224) merupakan dekomposisi dari kegiatan (menyusun MRP). Pada gambar diatas terlihat ada 4 kotak (proses) yang saling berhubungan yaitu menghitung netting, menghitung lotting, menghitung offsetting dan menghitung exploding. Kotak kotak fungsi tersebut 33

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 dihubungkan oleh anak panah yang merepresentasikan tipe dan arah aliran objek diantara fungsi/aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut. Setiap kotak fungsi terdiri dari input, output, dan mekanisme masing masing. Inputan awal berupa MPS yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan netting dan menghasilkan kebutuhan bersih yang nantinya akan digunakan untuk menghitung lotting dan output dari menghitung lotting yaitu POrelease akan menjadi input dalam menghitung offsetting dan langkah berikutnya adalah menghitung exploding yang hasil akhir dari semua proses tersebut adalah rencana produksi. 5.5 IDEF0 Level 2 A1 pengendalian kualitas produk Pada proses pengendalian kualitas produk, kegiatan yang dilakukan antara lain mendata raw material, in process dan jumlah finish produk yang akan diuji dari produk yang selesai di buat dengan menggunakan kebijakan atau aturan yang telah dibuat perusahaan. Dari pengumpulan data barang diambil sample dari produk akhir kemudian dilakukan pengolongan sampel hasilnya mengambil produk sebagai sampel uji. Pengujian sample dilakukan agar nantinya produk bisa diterima di pasaran dengan menerapkan kualitas yang baik. Dari pengujian sampel didapatkan kualitas yang memenuhi standar maka akan diputuskan produk tersebut bisa di pasarkan sesuai dengan keinginan dari konsumen.

5.6 IDEF0 Level 2 A1 melakukan proses logistik Pada proses keempat kegiatan yang dilakukan antara lain mesanan raw material pada supplier yang sesuai dengan standart yang di kontrol oleh kebijakan perusahaan, raw material yang didapatkan dari supplier kemudian akan disimpan pada gudang hingga siap untuk diproduksi, kemudian raw material akan diproses 34

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 menjadi produk. Dari proses produksi, produk jadi akan disimpan pada warehouse hingga produk siap untuk dipasarkan. 5.7 IDEF0 Level 2 A1 memasarkan produk Pada IDEF0 dekomposisi dari kegiatan memasarkan produk, kegiatan pertama yang dilakukan adalah merencanakan pemasaran, sebagai inputnya adalah permintaan pelanggan atau demand. Dari kegiatan ini menghasilkan target pemasaran produk. Kegiatan selanjutnya adalah mempromosikan produk sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar. Setelah produk dapat diterima di masyarakat, PT Tami Jaya dapat menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan konsumen. Dari hasil kegiatan tersebut diperoleh peta penjualan yang masuk sebagai input untuk analisa pada penjulan produk. Dari analisa penjualan poduk masuk ke laporan penjualan dan analisa permintaan konsumen. Output dari semua kegiatan level ini adalah keinginan konsumen terhadap produk tamiya PT Tami Jaya. Dan yang menjadi control dalam kegiatan ini adalah kebijakan perusahaan. 5.8 IDEF0 Level 2 A1 mengelola keuangan Pada IDEF0 dekomposisi mengelola keuangan,kegiatan pertama dari level ini adalah menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan, lalu dari proses kegiatan tersebut akan diperoleh data keuangan dengan input tagihan kepada customer yang akan menghasilkan data keuangan. Setelah data keuangan dihasilkan proses selanjutnya adalah membuat laporan keuangan, berupa biaya operasional dan profit perusahaan. Anggaran pembayaran material digunakan sebagai input melakukan pembayaran pada suplier. Yang menjadi mekanisme pada kegiatan mengelola keuangan adalah SDM dan non SDM. Dan yang menjadi control pada kegiatan ini adalah kebijakan pada perusahaan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

35

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

36

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 Dalam desain system informasi kita menggunakan IDEF0 karena IDEF0 merupakan teknik pemodelan fungsional yang telah dikenal luas dalam organisasi manufaktur dimana model fungsional tersebut akan membantu dalam memahami tindakan, aktivitas, keputusan, ataupun hubungan informasi yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi dari suatu organisasi manufaktur serta dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam melakukan upaya peningkatan kinerja dan tingkat integrasi sistem produksi, baik yang berhubungan dengan aliran material maupun aliran informasi.

Metode pemodelan IDEF0 Tamiya Mini 4WD ini terdiri dari Level 0 yang

berupa proses bisnis keseluruhan, Level 1 adalah Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan, melakukan proses produksi, melakukan pengendalian kualitas, membeli material, menyimpan raw material & produk jadi, serta mendistribusikan produk jadi, melakukan pemasaran produk, mengelola keuangan. Level 2 merupakan breakdown dari enam proses bisnis yang ada. Level 3 yaitu breakdown dari melakukan kegiatan produksi pada level 2. Dan level 4 merupakan breakdown dari kegiatan A22 (menyusun MRP). 6.2 Saran Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dalam pembuatan IDEF0 sebaiknya membreakdown secara detail agar mudah dimengerti Dalam penerapan IDEF0, yang mengarah pada penerapan sistem yang terintegrasi yang didukung oleh perangkat lunak, maka diperlukan peningkatan sumber daya dan komitmen yang kuat antar tenaga kerja dengan harapan implementasi program tersebut dapat berjalan lancar dengan hasil yang optimal.

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010

37

Anda mungkin juga menyukai