Anda di halaman 1dari 11

Hukum Termodinamika III

Hk Termodinamika III merupakan hk makroskopik yang didasarkan pada hasil percoban Definisi : (a) NERNST (Teorema Panas) Dalam proses TD yang hanya melibtkan fasa murni dalam kesetimbangan, perubahan entropi S mendekati 0 pada saat T mendekati 0K (b) PLANCK Harga entropi zat padat murni atau zat cair murni mendekati 0 pada 0K (c) LEWIS & RANDALL Jika entropi setiap unsur dalam beberapa keadaan kristal di anggap 0 pd T absolut 0, maka setiap zat mempunyai harga entropi positif tertentu, ttpi pd T absolut 0 entropi dpt menjadi nol

ENTROPI KEADAAN STANDART


Entropi setiap zat dlm kesetimbangan = 0 pd nol absolut Entropi pada T yang lain diberikan oleh perubahan entropi bila dipanaskan dari 0K ke TK pd tek tetap S = n Jika n = 1 mol, maka ST = entropi absolut dari 1 mol zat pada suhu T/ ST = Besarnya ST ditentukan scr grafik Cp terhadap log T

Entropi molar standrt (S) : entropi 1 mol suatu zat pada suhu 25C dan tekanan 1 atm
Untuk reaksi kimia : A + B C + D S = (Sc + SD) - (SA + SB) Misalnya : Hitunglah S untuk reksi kimia : N2 (g) + 2O2 (g) 2NO2 (g) Pada suhu 25C dan tekanan 1 atm. Jika diketahui : S (N2) = 191,5 J/K mol S (O2) = 205,03 J/K mol S (NO2) = 239,95 J/K mol

Ketentuan :

S tot > 0 dan G < 0 reaksi spontan S tot = 0 dan G = 0 reaksi reversibel S tot < 0 dan G > 0 reaksi tdk spontan

ENERGI BEBAS GIBS


Perubahan yang terjadi di alam cenderung memperoleh kestabilan yang maksimal yaitu keadaan kesetimbangan. Sistem yang sudah dalam kesetimbangan tidak dapat melakukan kerja. Sistem hnya dapat melakukan kerja bila sistem berada pada jalan mencapai kesetimbangan. Kerja ini berupa kerja maksimal bila perubahn berlangsung secara reversibel Walaupun sistem berubah secara reversibel, tetapi tidak semua kerja maksimal dapat digunakan uhtuk mengerjakan kerja yang bermanfaat, sebagian digunakan untuk melakukan kerja tekanan volume

Kerja yg berguna = W maks = W maks

- kerja tekanan volume - PV

Untuk memperhitungkan kerja yang berguna ini diadakan pengertian baru yang disebut energi bebas . G = H - TS G mrpk fungsi keadaan G = G2 - G1 = (H2 - T2S2) - (H1 - T1S1) = H - T(S2 - S1) pada T tetap G = H - TS

PERUBAHAN ENERGI BEBAS GIBBS Perubahan energi bebas Gibbs pada T dan P tetap hanya merupakan fungsi keadaan (hanya tergantung pada keadaan awal & akhir dari sistem) A + B C + D G = Gh Gp G = (GC + GD) - (GA + GB) Gh = Energi bebas hasil reaksi Gp = Energi bebas pereaksi

ENERGI BEBAS DAN TRANSISI FASA


Misalnya : Pembekuan 1 mol air untuk membentuk es H2O (l) H2O (s) Titik beku air = OC = 273 K Perubahan entalpi (panas yang diserap pada P tetap : H = qp = -6007 j Pada Tf = 273K, pembekuan air terjadi secara reveribel Oleh karena itu : S = -6007 J/273K = - 21,99 J/K Perubahan Energi bebs Gibs : G = H - TS = -6007 J - (273K)(-21,99J/K) = 0

Pada titik beku normal G = 0, krn pembekuan air merupakan proses kesetimbangan

Jika air didinginkan dibawah 273K ke 263K, maka


G = -6007 (263K)(-21,99J/K) = -220J Karena G < 0, air yang didinginkan akan membeku secara SPONTAN pada suhu 263K.

Energi Bebas Gibbs molar standar (G) : perubahan energi bebas yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar 1. Hitung G untuk reaksi berikut 3NO (g) N2O (g) + NO2(g) Jika diketahui G NO9g) = 86,55J/mol, N2O(g) = 104,18J/mol, NO2(g) = 51,29J/mol

Pengaruh Suhu terhadap G Nilai G dapat diprediksi untuk reaksi pada suhu lain dan P = 1 atm dengan menggunakan persamaan : G = H - TS Jika H negatif dan S positif, maka reaksi berlangsung spontan pada semua suhu Jika H positif dan S negatif, maka reaksi berlangsung tidak spontan Pada suhu khusus T* T* = Dimana G = 0,

Jika H dan S positif, reaksi akan berlangsung spontan pada suhu > T*

Jika H dan S negatif, reaksi akan berlangsung


spontan pada suhu < T*

Anda mungkin juga menyukai